Terlihat seorang siswi SMA berjalan waspada di jalan sepi sedang Jam menunjukkan pukul 07.30 malam
Terlihat jelas siswi tersebut masih menggunakan seragam sekolah
Tiba-tiba terdengar suara telepon berdering
Trut trut trut
"iya yah bentar lagi pulang kok tutup "jawab siswi tersebut bernama Syahwa
"ini udah malam loh cepetan"tah suara seorang ayah
"Iya ini lagi di jalan kok bentar lagi juga sampai " Saut siswi tersebut kepada sang ayah
"Lain kali kalau pulang jangan kemaleman kamu itu perempuan "omel sang ayah di balik telepon
"iya ayyyy"ucapan syahwa terpotong melihat seorang laki-laki berjalan gontai di tengah jalan
Laki-laki tersebut mendekati Syahwa dengan seperti tidak memiliki kesadaran
Ya jelas sekali laki-laki tersebut mabuk ,namun anehnya pakaian dipakai oleh laki-laki tersebut sama dengan pakaian Syahwa
"lo " kaget Syahwa melihat Siapa yang mendekatinya
"Halo Zahwa, Zahwa kamu kenapa ?" suara ayah di balik telepon sedangkan syahwa terlihat tubuhnya gemetar dengan hebat
"Hai Sahwa " suara laki-laki tersebut yang berusaha untuk menyentuh syahwa
"Hei jangan macam-macam lo ya awas lo " syahwa berusaha menepis tangan laki-laki tersebut
"kita kan satu kelas syahwa nggak usah takut "ucap laki-laki tersebut tanpa kesadaran
Sedang ponsel syahwa terjatuh karena tubuhnya bergetar hebat, bergetar ketakutan
"tolong tolong" teriak syahwa ketakutan meminta bantuan
Sang lelaki terus berusaha menyentuh syahwa,sedangkan syahwa terus memberontak hingga pada akhirnya tidak disengaja syahwa terdorong dan kepalanya
membentur batu
Kesadaran syahwa masih ada, hanya saja dirinya sudah benar-benar lemas karena kepala yang terbentur mengeluarkan banyak darah
Si laki-laki mengambil kesempatan, dia membohong tubuh syahwa dan membawanya ke pinggir jalan begitu jauh beberapa meter.Di tengah rimbunnya alang-alang si laki-laki melakukan hal bejat terhadap syahwa
" gue temen lo, sadar"lirih syahwa tak berdaya ketika kehormatannya direnggut
Namun si laki-laki tak memperdulikan ucapan syahwa karena dirinya sudah tak memiliki kesadaran.
"gue mohon berhenti " pinta syahwa sebelum benar-benar pingsan
Sedangkan di rumah Ayah Syahwa sangat khawatir ,dia bergegas mencari Sang Putri
Arianto, menyusuri setiap jalan yang biasa Syahwa lewati.Air matanya tidak bisa dibendung
"Nak kamu di mana nak " ucap Arianto terus mencari keberadaan syahwa
Sedang di sisi lain si laki-laki terkulai lemas disamping Syahwa
Beberapa menit berlalu, Arianto menemukan ponsel Syahwa di tengah jalan
Aryanto berusaha terus mencari keberadaan Syahwa di sekitar tempat jatuh ponselnya Syahwa
Alangkah terkejutnya Aryanto Ketika menemukan syahwa dengan pakaian yang sudah tak lagi utuh
Terduduk lemas meratapi nasib putrinya , Amarahnya sudah tak bisa lagi ia bendung , dia melepaskan jaket dan menutupi tubuh putrinya sebelum dia memukul habis-habisan laki-laki yang ada di samping syahwa
Si laki-laki yang langsung tersadar karena pukulan Aryanto langsung berteriak
" Om apa-apaan sih " ucap laki-laki tersebut tak tahu menahu Apa yang terjadi
" lihat, lihat apa yang udah kamu lakuin kepada putri saya satu-satunya " murka Arianto sambil memperlihatkan kepada laki-laki tersebut
Si laki-laki hanya bisa terdiam untuk menyadari apapun tiba-tiba datang sepasang suami istri yang terlihat sudah tua
Si wanita langsung memegang laki-laki yang sudah merenggut kehormatan syahwa , dia membela putranya dan mengatakan bahwa syahwalah wanita yang tidak baik
Si wanita paruh baya segera membawa putranya itu untuk masuk ke dalam mobil sedangkan ayah dari laki-laki tersebut beradu argumen dengan Aryanto
Pada akhirnya orang tua laki-laki tersebut pergi begitu saja, membiarkan Syahwa tanpa berpikir untuk bertanggung jawab
Sedangkan Ayah Syahwa menangis melihat keadaan putrinya, dia membopong tubuh putrinya dengan penuh penyesalan
Hal bodoh yang baru saja terjadi adalah laki-laki yang merenggut kehormatan syahwa merupakan teman sekelas Syahwa bernama Hendra
Siang harinya, Syahwa taak kunjung bangun setelah pingsan tadi malam
Arianto sangat khawatir dan memutuskan untuk mrmanggil dokter ke rumah
SELESAI PEMERIKSAAN
"dia belum bangun karena tubuhnya sedang beristirahat jadi bisa dikatakan dia sudah bangun dari pingsan"ucap dokter
(ini ngarang ya guyys)
"jadi dia tidur?"Arianto
"bisa disebut begitu"terang dokter
"dari waktu dia pingsan sampai sekarang harusnya 20 menit lagi dia bangun dan saya juga sudah menyuntikan cairan kekebalan imun pada tubuhnya,jadi tunggu saja"pinta dokter sambil membereskan alat-alat medis
"iya dok"Arianto
Setelah dokter pergi,Arianto menatap putrinya
"ya alloh ampuni saya yang lalai menjaga putri saya ya alloh"tangis Arianto pecah
Arianto sangat murka mengingat laki-laki yang melecehkan syahwa,dia segera pergi menuju ke rumah hendra untuk meminta pertanggung jawaban
"bii tolong jagain syahwa dulu ya bii,saya mau pergi dulu"titah Arianto kepada Asinsten rumah tangga nya
ya Syahwa hanya bertiga di rumah dengan ayah dan Bi Ranti(ART),ibu syahwa meninggal ketika melahirkan adik Syahwa yang juga ikiut meninggal ketika baru dilahirkan 4 tahun lalu
Arianto baru saja sampai di rumah Hendra
"Hendra"teriak Arianto
Tak ada jawaban
"Hendara keluar kamu,kamu harus bertanggung jawab pada anak saya"murka Arianto tak dapat jawaban
Amarah Ariato sudah tak bisa dibendung,dia menggendor-gedor pintu rumah Hendra hingga membuat bising tetangga disebelahnya
"pak"panggil tetangga hendra
Arianto mengehentikan kegiatannya
"rumahnya udah kosong,ngga usah gedor-gedor gitu pak bikin berisik"jelas tetangga Hendra
"iya maaf pak,kalo boleh tahu kemana yaa orangnya?"tanya Arianto menenangkan diri
"kalo ngga salah si pergi ke inggris pak,katanya Hendra bakal nglanjutin kuliahnya disana.Harusnya si 1 minggu lagi berangkatnya tapi ngga tahu tuh tadi jam 6 berangkat mereka sekeluarga"tetangga bingung sendiri
Tetangga hendra langsung pergi setelah memberi tahu
Arianto langsung melempar kursi yang ada di depan rumah Hendra
Dia sangat frustasi,Hendra dan kedua orang tuanya benar-benar tidak mau bertanggung jawab
Arianto memutuskan pulang
"ya alloh kenapa jadi kayak gini ya alloh"tangis Arianto di dalam mobil menuju rumah
Mengejar Hendra pun sudah tak berguna
Cinta pertama seorang putri adalah ayahnya,dan luka pertama seorang ayah adalah putrinya
Sampai dirumah Arianto disambut dengan teriakan Syahwa
"Hendraaaaaa"teriak Syahwa sambil menghancurkan apapun disekitarnya
"kenapa bi?"tanya Arianto melihat keadaan putrinya
"non Syahwa kaya gitu pas baru bangun tuan,saya ngga berani maju"jelas Bi Ranti menundukan kepala
Arianto berusaha mendekati Syahwa dia, memeluk putri satu-satunya
"tenang nakkk"lirih Arianto
Arianto mencoba merangkul Syahwa yang terduduk menangis
"ngga bisa ayah,Syahwa ngga bisa tenang,Syahwa udah ngga suci lagii ayahhh"tangis histeris Syahwa
"Hendra harus tanggung jawab ayah"pinta Syahwa
Arianto mengelus kepala Syahwa
"nak"panggil Arianto
"kenapa ayah?"Syahwa mengadahkan kepalanya pada Arianto
Arianto terdiam sejenak
"ayah kenapa?"tanya Syahwa
"ayah baru dari rumah Hendra,rumahnya kosong naak,ayah sudah tanya. Hendra sama orang tuanya pergi ke inggris untuk melanjutkan kuliahnya Hendra"jelas Arianto dengan hati pilu
Syahwa menangis histeris
"ngga bisa ayah,ini ngga adil"ucap Syahwa dengan sesegukan
"ayah tahu nak,ini ngga adil buat kamu"Arianto
"ayah udah mutusin orang-orang ngga boleh tahu apa yang Terjadi sama kamu,ayah akan rahasiain dari orang-orang"jelas Arianto
Siang hari sebelum tragedi pelecehan semua siswa kelas 12 merayakan kelulusan dengan cara masing-masing
Syahwa pulang malam karena pesta,dan Hemdra mabuk-mabukan
Bersambung
g
Dua bulan berlalu setelah kejadian pelecehan.tidak ada yang tahu selain Syahwa,Arianto,dan Bi Ranti
Mereka benar-benar menyembunyikan dari semua orang
Dan semenjak hari itu juga,Syahwa lebih suka mengurung diri di rumah,mentalnya sedikit terganggu dan menjadi pendiam
Hari ini tubuh Syahwa benar-benar lemas,pusing dan ingin muntah
"huek huek"muntah Syahwa di dalam kamat mandi
"non,ngga mau kedokter aja?"saran Bi Ranti dari luar kamar mandi
"ngga biii,ngga perlu"sautan lirih Syahwa
Baru beberapa langkah Syahwa melangkah keluar dari kamar mandi, tiba-tiba
Greeeppppp
Bi Ranti menangkap tubuh Syahwa yang hampir jatuh karena pingsan
"non bangun non"panik Bi Ranti"aduh gimana gustii"
Bi Ranti segera menelfon Arianto agar cepat pulang dari toko
(Arianto memiliki toko sembako yang lumayan besar,jaraknya juga tidak terlalu jauh dari rumah")
"Syahwa"teriak Arianto segera membopong Syahwa
Dia membawa putrinya masuk ke mobil dan segera melaju menuju rumah sakit
Sampai rumah sakit
Dokter segera melakukan pemeriksan pada Syahwa,15 menit berlalu
Syahwa sudah sadar,kini Arianto dan Syahwa duduk di ruang dokter untuk menanyakan hasil pemeriksaan sedang Bi Ranti menunggu di luar
"gimana dok?"kepo Syahwa
"begini,dari hasil pemeriksaan anda sedang mengandung"jelas dokter
Degg
Syahwa berdiri dari kursinya,hal yang selama ini dia takutkan telah terjadi
"diperkirakan usia kandunganya 1 bulan lebih 9 hari"terang dokter
"ngggaaaaa"teriak Syahwa mundur
"ngga boleh,ngga dok,anda pasti salah"Syahwa
"ngga mungkinkan ayah?"tangis Syahwa histeris
Arianto segera memeluk putri kesayangannya.Dia mengelus sangat lembut kepala putrinya
"pak tolong tenangkan putri anda,ini rumah sakit"pinta Dokter
"baik dok"
Arianto segere membawa keluar Syahwa
"kenapa dengan non Syawa pa?"tanya Bi Ranti ketiak masih berjalan keluar
"nanti di dalam mobil bi"serius Arianto
Arianto mejelaskan semua pada Bi ranti di perjalanan pulang
Sedang Syahwa tertidur karena mendapatkan suntik bius ketika akan masuk mobil
Mental Syahwa benar-benar sudah tak bisa dikendalikan
Beberapa saat setelah dirumah, Syahwa bangun
"anak sialan"teriak Syahwa memukul perutnya
"nak berhenti"titah Arianto mencoba menghentikan Syahwa
"ngga ayah,anak ini harus mati ayah,Syahwa ngga pengin orang-orang tahu ayah"ucap Syahwa tak punya akal
"Syahwa"bentak Arianto
"ini anak kamu,ini cucu ayah"tegas Arianto menahan tangan Syahwa yang berusaha melukai perutnya sendiri
Syahwa benar-benar sudah gila karena perbuatan Hendra,selama mengandung dia berusaha membunuh calon bayinya dengan berbagai cara
Memborgol Syahwa,itu yang Arianto lakukan agar Syahwa tidak membunuh calon anaknya
"ya alloh,hamba iklhas dengan keadaan putri hamba,hamba memafkan laki-laki yang menghancurkan masa depan putri hamba,dan hamba juga siap menerima bayi Syahwa ya alloh"do'a Arianto selesai sholat
Butiran kristal bening menetes begitu deras dari manik mata yang selalu ingin melihat putrinya bahagia
Bohong jika keluarga Arianto selalu tenang,pada akhirnya orang-orang tahu apa yang menimpa Syahwa dan soal kandungannya
"bii"panggil Arianto yang berdiri di meja makan sibuk menyiapkan makanan
"kira-kira nama yang cocok untuk anak Syahwa apa ya bii?tanya Arianto tiba-tiba sedang
"bapa serius?"bi Ranti
"iya bii,saya serius.Saya akan menerima kelahiran bayi Syahwa dengan lapang dada"ucap Arianto
Bersambung
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!