NovelToon NovelToon

Yolanda

Bab 1

Yolanda zevanya Himawan.gadis 21 tahun yang memiliki tubuh bak seorang model.tapi dia lebih suka memakai baju apa ada nya dan tidak terlalu mementingkan brand atau harga dari pakaian yang dia pakai.

Putri kedua dari pasangan Arif Himawan dan Yesi Himawan.namun sayang nya sang Kakak sudah pergi meninggalkan mereka untuk selamanya karena mengidap penyakit serius sampai dia meregang nyawa ketika Ola ( begitu panggilan akrab nya) sedang berusia 7 tahun dan sang kakak laki-laki berusia 15 tahun.

oleh karena itu saat ini Ola menjadi anak tunggal dan merupakan kesayangan keluarga Himawan.

Papa nya yang merupakan seorang CEO dari perusahaan tambang batu bara paling terkenal dan sangat menguasai dunia.sedangkan sang Mama merupakan mantan model terkenal dan saat ini sudah vakum dari dunia nya sejak Ola masih kecil.dan saat ini sedang belajar mengembangkan usaha restoran yang dia bangun beberapa tahun yang lalu.

Gadis cantik ini merupakan mahasiswa di salah satu kampus ternama di ibu kota.dia sama sekali tidak di izin kan untuk melanjutkan sekolah ke luar negeri karena alasan anak satu-satunya dan kedua orang tua tidak ingin rumah terasa sepi tanpa kehadiran Ola.

Pagi ini adalah pagi pertama Ola masuk ke kampus kembali setelah libur semester selama 2 Minggu lebih.

Ola tampak lebih bersemangat bangun pagi karena sudah tidak sabar lagi ingin bertemu dengan sahabat sejati nya.

" Pagi Ayah,Bunda!" sapa Ola kepada kedua orang tua nya yang sudah duduk di meja makan menunggu kedatangan nya.

" Pagi juga sayang." balas Bunda nya yang sudah 2 bulan ini belajar menggunakan hijab.baik di rumah atau pun di luar rumah.

" Pagi putri cantik Ayah." sahut sang Ayah yang selalu memanjakan dia.

" Ini pasti masakan Bunda kan?" tebak Ola yang sudah bisa membedakan mana masakan bibi dan yang mana masakan sang Bunda.

" Iya sayang,seratus untuk anak Bunda." Yesi tergelak melihat tingkah lucu putri nya.

" Apaan sih Bun! Ola kan bukan anak kecil lagi . Bunda nggak ke restoran ya?" tanya nya dengan wajah yang masih di tekuk dalam.

" Nggak,hari ini Bunda mau di rumah aja.menunggu Kamu pulang dari kampus." jawab Nia lalu membantu mengambil kan nasi untuk suami dan juga putri nya.

" Oh...." Ola hanya ber oh ria dan fokus dengan makanan yang ada di hadapan nya.

Di saat dia tengah sibuk menyantap sarapan lezat yang merupakan makanan favorit nya.tidak sengaja Ola melihat Ayah dan Bunda yang tengah asyik berbisik manja dengan suara yang sangat pelan sekali dan tidak bisa di dengar oleh nya.dari sorot mata kedua orang tua nya bisa Ola pasti kan bahwa mereka sedang membicarakan diri nya.

" Plang...." Ola sengaja menjatuhkan sendok dan juga garpu nya untuk mengalihkan perhatian kedua orang tua nya.

" Ayah sama Bunda lagi bahas apa sih? Kenapa harus pakai bisik-bisik segala?" tanya Ola memicingkan mata curiga nya.

"Khukk...Khuk..." Arif sengaja terbatuk memberikan kode kepada sang istri untuk memulai pembicaraan.

Yesi yang belum siap menyampaikan kabar ini kepada Ola lalu membulatkan mata dengan menggeleng cepat.

" Ayah saja." tolak Yesi cukup keras.

Arif menghela nafas panjang nya karena tidak ingin menunda waktu lagi.menurut nya pagi ini momen yang tepat untuk dia membahas masalah perjodohan ini kepada Ola yang dia anggap sudah cukup dewasa.

" Begini Nak,Ayah sama Bunda sudah sepakat untuk menjodohkan Kamu dengan seseorang yang merupakan putra dari sahabat Ayah."ujar Arif begitu lantang.

Sang Bunda yang berada di samping mereka hanya mengangguk membenarkan ucapan suami nya.

Sontak saja pembahasan pagi ini membuat Ola kaget setengah mati.dunia nya seketika runtuh mendengar kata perjodohan.

" Ini serius? Ola di jodohin?" beo Ola menunjuk diri nya sendiri.

" Ini nyata Nak,Kamu kami jodohkan dengan anak teman Ayah dan kami sudah mengenal dia begitu juga dengan dia." Arif yang berencana akan menjalankan bisnis nya di luar kota memilih menikah kan putri nya dari pada dia meninggal kan putri nya seorang diri yang hanya di temani oleh pembantu rumah tangga.hati nya tidak akan bisa tenang dan kerja pun tidak akan bisa fokus jika mengingat Ola yang tidak jelas sedang berbuat apa.

" Mau ya sayang?" imbuh Yesi memegang tangan Ola.

Ola tercengang tidak tahu harus berkata apa bagaimana bisa kedua orang tua nya memutuskan hal sepenting ini tanpa melibatkan diri nya terlebih dahulu.tidak pernah terpikirkan oleh Ola menikah karena di jodohkan bukan karena keinginan nya sendiri.Ola sama sekali belum pernah berpikir sampai sejauh itu karena dia masih ingin menikmati masa muda bersama teman-teman nya.

" Sayang! Mau kan?" Yesi bertanya dengan penuh harap.

" Bun,Yah! Ini bukan zaman Siti Nurbaya lagi.tidak perlu menjodohkan Ola karena Ola belum kepikiran untuk menikah.lagian kuliah Ola masih panjang dan usia Ola juga masih muda Yah,Bun." Ola menjelaskan dengan detail alasan penolakan nya.

" Kamu masih bisa melanjutkan kuliah mu,Nak! Perjodohan dan pernikahan ini tidak akan membuat kuliah mu terbengkalai.hidup mu masih sama seperti biasa hanya saja ada batasan yang harus kamu ingat jika setelah menikah Kamu harus patuh kepada suami mu." Yesi berusaha membujuk putri nya yang terkenal teguh dengan prinsip kehidupan nya.

" Nggak Bun,Ola masih bisa mencari suami dengan cara Ola sendiri,Ola ngga suka di jodohkan,iya kalau ganteng dan menarik,kalau jelek bagaimana?" kekeuh Ola bergidik ngeri jika sampai dia menikah dengan orang yang nggak good looking atau sudah berumur setengah abad.

" Ayah hanya sedang memberitahu Kamu Nak,Kamu harus tetap menerima perjodohan ini karena Kamu tentu tidak ingin menjadi anak yang durhaka, bukan." hardik Arif tanpa berbasa-basi dan dengan cara ini lah dia berusaha membuat putri nya menerima perjodohan ini.

" Ayah akan mengambil semua fasilitas mu jika Kamu berani menolak keputusan kami ini." imbuh Arif lantas berdiri dari kursi nya.

Ola memejamkan mata nya tidak bisa berbuat banyak.tanpa fasilitas dari kedua orang tua nya dia tidak bisa berbuat apa-apa dan hidup nya pasti akan amburadul.

" Tapi Ayaahhhh..." Ola mendesah kesal melihat tingkah kedua orang tua nya yang mendadak diktator kepada diri nya.

" Bagiamana? Semua tergantung Kamu.kami melakukan semua ini untuk kebaikan Kamu." tanya Arif untuk terakhir kali nya.

" Ola...." mulut Ola ingin sekali menolak dan berkata tidak.tapi entah kenapa lidah nya terasa sangat kelu dan membeku tidak berfungsi lagi.

" Kami hanya ingin ada yang menjaga Kamu jika kami berdua sudah tidak memiliki umur yang panjang lagi.Kamu tahu sendiri kan bagaimana kesibukan Ayah membangun kerajaan bisnis nya.Ayah sering bepergian keluar kota dalam jangka waktu yang lama dan Bunda terpaksa harus ikut.apa Kamu mau melihat Ayah mu mencari istri kedua untuk mengurus dia ketika di luar kota? Memang nya Kamu sudah siap punya Ibu Tiri?" tutur Yesi menakuti putri nya agar dia mau menerima perjodohan ini.selama ini Ola paling benci jika di goda dengan kata ibu tiri.dia selalu mengurung sang Ayah di kamar nya jika akan berangkat ke luar kota.gadis ini tidak ingin nasib keluarga nya sama dengan nasib keluarga teman nya yang hancur akibat kehadiran wanita lain yang lebih muda dari istri pertama.

Sudah jelas kata-kata itu membuat Ola menggeleng kepala dengan cepat.

Melihat ekspresi wajah Ola yang ketakutan, membuat kedua orang tua nya yakin bahwa Ola otomatis akan menerima perjodohan yang mereka lakukan.

" Baiklah,Ola mau...Tapi awas aja kalau lelaki nya jelek dan pendek.Ola bakal menolak tegas perjodohan ini." putus Ola pasrah.tapi dia tidak bisa terima jika yang menjadi calon nya nanti jauh dari kata sempurna.

" Terimakasih sayang,Bunda jamin Kamu bakal naksir berat sama dia." Yesi memeluk tubuh Ola yang masih belum bergeming.

" Ola akan langsung gugat cerai kalau sampai Bunda dan Ayah berbohong." ucap nya dengan bibir yang mengerucut sempurna.

" Iya terserah Kamu saja,anak nya mirip sekali dengan artis Korea yang sering Kamu tonton itu. berpendidikan.kaya dan pokok nya sempurna lah."Yesi memuji calon menantu nya untuk membuat Ola yakin.

Ola mendadak penasaran dengan sosok laki-laki yang sedang di bicarakan oleh sang Bunda.

" Ola berangkat ke kampus dulu ya Bun, Ola ada kuliah pagi." Ola langsung berdiri dan tidak lupa mencium punggung tangan kedua orang tua nya.

" Nanti siang temui kami di restoran Bunda.jangan sampai telat dan nggak boleh lupa." ucap Yesi mengingat kan putri nya.

" Iya..." jawab Ola malas.

" Hati-hati bawa mobil nya.jangan deket-deket sama cowok karena Kamu sebentar lagi akan menikah." sahut Arif tersenyum penuh makna.

" Menikah?" gumam Ola melangkah dengan tubuh yang tidak bersemangat lagi.

Ola masuk ke dalam mobil nya dan mengendarai dengan kecepatan yang sangat pelan sekali.rasa nya dia masih tidak rela menikah dalam waktu dekat.masih banyak mimpi yang ingin dia wujudkan di usia muda nya.

Tanpa terasa mobil yang berwarna merah ini sudah sampai di parkiran kampus.Ola mematikan mesin mobil nya dan masih enggan untuk beranjak meskipun jam kuliah nya sebentar lagi akan masuk.

" Argh...." teriak Ola memukul setir mobil nya.

" Kenapa harus Aku sih? Tapi Aku nggak mau Ayah punya wanita simpanan di luar sana." Ola mengeluarkan uneg-uneg yang mengganjal di hati nya.lagi dan lagi fakta di depan mata membuat dia terpaksa mengalah demi keutuhan keluarga nya.

" Aku bisa apa? Kenapa mereka sangat rese' sekali sih sama Aku." Ola melirik jam tangan nya lalu turun dengan membawa tas dan beberapa perlengkapan kuliah lain nya.

Sedang kan di tempat yang berbeda, seorang pria dengan tubuh tinggi tegap sedang melakukan protes kepada kedua orang tua nya yang memaksa menjodohkan dia.namun dia sebagai seorang anak tidak ingin mengecewakan kedua orang tua nya.keputusan ini terasa sangat mutlak tanpa bisa dia bantah lagi.

"Terserah Mama sama Papa saja,bukan kah Rendi tidak punya kuasa untuk membantah semua ucapan kalian." kesal nya lalu berdiri membawa tas kerja.

" Baiklah,nanti siang kosong kan waktu mu dan temui Mama di restoran teman Mama itu.Kamu harus on time ya sayang." ucap Nala membujuk putra nya yang sangat dingin sekali.

" Iya." jawab nya singkat dan berlalu begitu saja karena terlanjur merasa kecewa.

" Yes..." kedua orang tua nya bersorak gembira tanpa memperdulikan sorot wajah sang putra yang begitu kesal.

" Anak mu selalu saja seperti itu,Mama kadang heran melihat nya,apa waktu ngidam Mama pernah melakukan kesalahan sehingga dia begitu dingin dan cuek sekali." ucap Nala.

" Sudah lah,yang penting dia sudah menerima perjodohan ini.siapa tahu setelah menikah nanti sifat nya akan berubah dan menjadi lebih romantis." sahut Dion cuek.

Jangan lupa Like, Vote dan Komen ya guys 😍🥰🥰😍

Bab 2

Setelah memutuskan untuk bolos masuk kuliah pagi tadi.siang nya tepat jam 13.00 WIB.Ola melajukan mobil nya ke restoran milik sang Bunda.Ola yang sudah pusing mendapatkan teror telepon dari kedua orang tua nya memutuskan mengalah dan menerima tawaran ini.

Awal nya gadis muda ini sempat menolak dengan alasan masih ada jam kuliah.namun sayang nya kedua orang tua nya terlalu sulit untuk di bohongi dan bahkan mereka juga tahu kalau Ola dan ketiga sahabat nya bolos kuliah dengan menghabiskan waktu nongkrong berjam-jam lama nya di dalam perpustakaan.

Ola menghembuskan nafas berat nya seberat beban kehidupan nya saat ini.

Perut yang keroncongan karena kelaparan tidak dia hiraukan lagi karena terlalu fokus mencari cara menggagalkan rencana kedua orang tua nya.tanpa berpikir panjang lagi Ola turun dari mobil dan meminta security untuk memindahkan mobil nya ke tempat parkir khusus pemilik restoran.

" Nona Ola! Mari Saya antar ke meja yang di pesan Nyonya." sambut salah satu pegawai restoran yang sudah mengenal sosok Ola.

" Oh...Iya Mbak." Ola yang masih linglung berjalan mengikuti dengan perlahan.jika saja dia ikut lomba dengan siput mungkin siput lah pemenang nya karena kaki Ola begitu menikmati setiap hentakan yang dia lakukan.

"Mati Aku...." teriak Ola dalam hati dengan penampilan yang sudah tidak sempurna lagi.dia sengaja tidak berdandan terlebih dahulu karena ingin membuat calon suami dan juga calon mertua nya ilfil dengan penampilan nya.

" Itu Nona,meja nomer 20 ." ucap pegawai itu memberitahu.

" Te-rima-ka-sih Mbak." Ola berusaha tersenyum manis walaupun hati dan jantung nya sedang tidak baik-baik saja.

Ola masih tetap berdiri di tempat nya, celingukan ke sana kemari mencari cara untuk menyelamatkan hidup nya.tanpa berpikir panjang lagi saat dia melihat ada sosok pria tampan dan tinggi sambil memegang ponsel di telinga nya dan kebetulan sedang berdiri tidak jauh dari meja yang di tempati oleh kedua orang tua nya.Ola berlari menghampiri pria itu.ketika jarak mereka sudah sangat dekat.Ola lantas menarik tangan pria tersebut lalu berjinjit, menekan tengkuk nya dan meraih kasar bibir tipis yang ada di hadapan nya.

Cup...

Bibir mereka berdua menempel lekat tanpa ada ******* dan juga gigitan.

Pria ini terkejut membelalakkan mata nya bulat .sontak saja ponsel yang berada di genggaman nya terjatuh dan berhasil mengalihkan atensi kedua pasangan paruh baya yang sedang mengobrol.pria ini dengan cepat mendorong tubuh Ola saat melihat kedua orang tua nya berjalan mendekati mereka.namun sayang nya Ola malah sengaja menahan ciuman itu dan semakin melingkar kan tangan di leher pria yang belum dia ketahui siapa nama dan juga alamat rumah nya.

Ola tetap bertahan mencium bibir pria tersebut meskipun sang empu nya berusaha menolak.

Lama terdiam akhirnya kedua manik mata mereka saling bertemu dan saling berpandangan cukup lama.

Khem....Khem...Khem...

Suara deheman seseorang berhasil memisah kan adegan romantis mereka berdua.

Banyak pasang mata yang ikut menyaksikan pertunjukkan langka ini.ada yang menghujat ada pula yang memuji keromantisan mereka sebagai pasangan ideal.

Ola yang merasa jika rencana nya sudah berhasil lantas mundur dengan tenang seolah-olah tidak terjadi apa-apa di antara mereka.

" Kamu agresif sekali sih sayang,sabar dong." goda Yesi kepada anak perempuan nya.

" Seperti nya mereka sudah tidak sabar lagi ingin kita nikah kan." sahut Nala menoel pipi Pria yang di cium Ola.kedua pipi itu sudah berwarna merah karena kulit nya yang putih bersih.

"Sebaiknya kita bicarakan di meja makan saja.nggak seru kalau berbicara sambil berdiri seperti ini." ajak Arif kepada sahabat nya.mereka semua mengangguk dan berjalan mengikuti arahannya.

Ola yang merasa bingung dengan situasi yang ada di depan mata nya.menarik lengan sang Bunda yang ingin beranjak meninggalkan nya.

"Bun! Ini Maksudnya apa?Bunda kenal sama pria ini?" bisik Ola dengan tungkai kaki yang sudah lemas.

Mendapatkan tatapan mata tajam dari pria yang sudah mendapatkan ciuman pertama nya membuat Ola bingung bagaimana cara menjelaskan nya.entah kenapa ide buruk ini tiba-tiba saja muncul di kepala nya.

Rendi yang masih syok menghela nafas nya dan dia sudah menduga akan terjadi sesuatu kepada nya nanti.tentu nya sesuatu yang sangat merepotkan untuk masa depan.

"Bunda nggak nyangka ternyata Kamu sudah mengenal sosok yang akan kami jodohkan sama Kamu,pria yang menjadi kekasih mu itu adalah anak dari teman Ayah sama Bunda.nama nya Rendi." jelas Yesi menyindir secara halus putri nya yang begitu ceroboh.

Sejujur nya Yesi sudah tahu kalau Ola belum punya kekasih atau pun teman dekat.tapi aksi Ola yang begitu nekat patut di acungi jempol juga.

" Bun! Kita nggak pacaran.Ola cuman akting doang." kelak Ola sebelum kedua orang tua benar-benar menikah kan mereka.

" Sudah lah sayang,maka nya jangan sok-sokan bermain licik.Kamu pikir Bunda nggak tahu apa? Bagaimana licin nya permainan Kamu dalam menggagalkan setiap acara yang tidak Kamu sukai.sekarang terima saja.Kamu tentu nggak mau dong ciuman pertama Kamu di renggut begitu saja.ayo kita gabung,nanti Ayah marah loh." Yeni langsung menarik tangan Ola yang masih belum terkumpul kewarasan nya.rasa nya hari ini menjadi hari paling sial untuk dia yang selalu berhasil membuat onar.entah kenapa feeling nya tidak tepat sasaran dan malah semakin mendekat kan dia dengan jurang pernikahan.

" Apakah ini yang di nama nya jodoh?" batin Ola terseok-seok mengikuti langkah kaki sang Bunda.

Jujur saja saat ini Ola sangat syok sekali, entah apa yang harus dia jelaskan nanti di hadapan keluarga dan juga pria yang sudah berhasil mendapatkan ciuman pertama nya.pria ini bagaikan mendapatkan durian runtuh di siang bolong.

"Jadi sudah sejak kapan kalian berdua menjalin hubungan?" tanya Arif membuka suara.dari sorot mata sang putri dapat Arif simpul kan bahwa telah terjadi sesuatu di belakang nya.

Rendi yang tidak tahu apa-apa mengernyit kan dahi nya dan kemudian menoleh ke arah Ola dengan tatapan mata penuh intimidasi.

Nyali Ola seketika menciut ketika menyadari telah berbuat masalah kepada orang yang tidak tepat.

" Nasib...Nasib! Ceroboh sih." batin Ola meremas kuat jemari nya yang saling bertautan.

" Kami tidak punya hubungan apa-apa Om.Rendi sama sekali belum pernah bertemu dengan dia.Rendi saja kaget saat wanita ini tiba-tiba saja melakukan perbuatan asusila itu." ujar Rendi membuka suara.dia tidak ingin semua orang salah menduga dan mengklaim dia sebagai pria mesum yang suka memamerkan kemesraan di depan khalayak ramai.

" Wanita ini? Sungguh keterlaluan pria ini,udah ngambil ciuman pertama Aku, mana pakai ngatain segala lagi." Ola semakin di buat kesal dengan jebakan yang dia rancang sendiri.

" Ola! Benar begitu?" hardik Arif penuh tanya.

Ola menatap sang Bunda lalu secara perlahan mengangguk kan kepala membenarkan ucapan Pria tengil yang ada di hadapan nya.

" Iya Yah! Ola tadi nggak sengaja.Ola .... hampir jatuh dan memeluk dia sebagai pegangan untuk menahan tubuh Ola." jawab Ola penuh kamuflase.

Kedua pasangan paruh baya ini saling bersitatap dan sedetik kemudian mengangguk kan kepala dengan tersenyum penuh misteri.

" Kalian berdua harus segera menikah." kali ini bukan Arif yang berbicara melainkan sosok pria paruh baya yang ada di hadapan nya.

Ola yang masih bingung menatap penuh tanya laki-laki yang meminta dia menikah.

" Itu Om Dion dan yang di samping nya ada Tante Nala.mereka berdua adalah orang tua dari Rendi,calon suami Kamu yang Bunda bicarakan tadi pagi." ujar Yesi memberitahu.

" Oh..." Ola bergumam pelan dengan posisi resah karena terjepit keadaan.

" Ola mau bicara sebentar dengan dia ,bolehkan Bun?" tanya Ola meminta persetujuan.

Sang Bunda pun mengangguk kan kepala menyetujui permintaan sang putri.

Ola berdiri dari kursi nya lalu menyeret paksa Rendi yang sedang fokus dengan minuman hangat nya.dia membawa Rendi duduk di meja yang letak nya sangat jauh dari meja kedua orang tua nya.Ola benar-benar menyesalkan dengan tindakan gila nya tadi.dia tidak menyangka kalau masalah ini akan menjadi semakin rumit dan sulit bagi nya untuk menghindar lagi.

" Kamu bisa nggak sih permisi dulu,jangan main tarik aja.benar-benar bad attitude." geram Rendi yang merasa terganggu dengan ulah Ola.

" Terserah Kamu mau bilang apa,Pokok nya Aku nggak mau perjodohan ataupun pernikahan ini di lanjutkan.Kamu bilang apa kek buat membantah perintah kedua orang kita." tutur Ola menyentak kasar tangan Rendi.

" Kenapa nggak Kamu saja yang melakukan itu." Rendi malah membalik kan keadaan dengan menyerang Ola.

" Ihh.. Ngeselin banget sih jadi orang,Aku udah menolak dan melakukan rekayasa,tapi sial nya Aku salah menggunakan seseorang.dan Kamu tahu! Aku tidak punya kuasa lagi untuk menolak perjodohan ini." Ola membentak dengan setengah berbisik.kedua mata nya sesekali mengawasi ke arah belakang takut saja jika kedua orang tua nya nekat menguping pembicaraan yang tidak boleh di dengar oleh pihak lain.

" Aku juga seperti itu,Kamu sendiri yang membuat perjodohan ini menjadi nyata.dan Aku tidak ingin membuat kedua orang tua ku bersedih.Aku bukan anak durhaka yang bisa menghalalkan segala cara demi mementingkan diri sendiri." balas Rendi lalu beranjak dari tempat nya dengan amarah yang begitu besar.

" Hari-hari ku akan terasa menyebalkan karena kehadiran Kamu." imbuh nya melenggang pergi dengan kedua tangan yang bertengger di saku celana.

" Arg....." Ola mengeram kesal namun tidak berani berbuat lebih.emosi ini terpaksa dia pendam dengan wajah memerah.

" Dasar pria banci! Tidak punya hati." batin Ola terpaksa kembali bergabung dengan kedua orang tua nya.

" Jadi bagaimana? Kapan kita adakan pertunangan mereka berdua.seperti nya mereka sudah sepakat menerima perjodohan ini." ucap Yeni dengan mata menatap hangat kepada sang putri.dia genggam tangan Ola seolah berkata bahwa semua nya akan baik-baik saja.

" Tapi Bun! Ola masih butuh waktu." elak Ola lirih.

" Waktu apalagi Nak,apa Kamu mau semua orang menjudge Kamu dengan stigma negatif setelah aksi ciuman panas mu tadi di tonton oleh semua orang.ini di tempat umum Nak,bisa jadi ada orang iseng yang merekam adegan tadi lalu memviralkan di media sosial."ucap Arif berusaha menekan Ola agar mau menerima tawaran nya.

" Kamu adalah pihak pertama yang akan di rugikan.jadi terima saja perjodohan ini dan kapan perlu kita percepat saja." imbuh Arif yang sudah gregetan melihat tingkah putri nya.

Pikiran Ola membenarkan ucapan sang Ayah,tapi hati nya masih bercabang menolak keputusan sepihak ini.

" Ayah...." Ola merengek meminta belas kasihan.

" Terima atau..." ancam Arif setengah berbisik.

Ola menghela nafas berat nya.dan secepat kilat menerima perjodohan ini.

"Iya..Iya Ola mau." Ola terlihat cemberut dan tidak konsentrasi lagi.

" Alhamdulillah..." Kedua pasangan paruh baya mengucap kata syukur setelah kedua anak mereka menyetujui keinginan mereka.

" Pertunangan nya akan kita lakukan besok siang di hotel milik keluarga,dan pernikahan kalian kita laksanakan hari Jum'at nya." putus Arif yang mana keputusan ini memang sudah mereka sepakati terlebih dahulu sebelum mengutarakan kepada anak-anak nya.

" Hah? Ini terlalu cepat Yah! Ola...." mulut Ola tiba-tiba saja bungkam tidak berani lagi melanjutkan kata-katanya yang mengganjal di dalam hati nya.

" Deal ya." ujar Arif setelah berhasil membungkam sang putri.

" Deal." sorak semua nya kecuali Ola dan Rendi.

Jangan lupa Like, Vote dan Komen ya guys 😍🥰🥰😍

Bab 3

Rembulan yang berhias kan indah nya cahaya bintang.menghiasi sang Cakrawala yang gelap gulita.sebagai pertanda jika malam sudah menggulung.

Para penduduk setempat sudah terlelap ketika jam menunjukkan pukul 3 dini hari.namun ada seorang wanita yang gelisah dengan beban di pikiran nya.kedua bola mata nya sama sekali tidak bisa di ajak kompromi.Ola sangat berharap kalau semua ini hanyalah mimpi di siang bolong.tapi nyata nya sekeras apapun dia menyangkal pertunangan dini harus tetap dia jalani atas kehendak kedua orang tua nya.

" Non Ola....Sudah bangun ya?" tanya seorang Art dari balik pintu yang masih tertutup rapat.

" Non...."entah sudah berapa kali Bibi memanggil nama nya dan juga menggedor pintu kamar sang tuan putri.namun sang empunya masih saja betah terlelap dengan sangat nyaman di bawah selimut tebal.

Bibi berlari turun ke lantai bawah karena tidak berhasil menjalankan tugas, sekarang bergantian dengan sang Nyonya pemilik suara yang begitu menggelegar jika sudah berteriak dan merasa kesal.

" Ola...Ola...." suara milik Yesi menggema menyentuh kuping Ola sampai membuat gadis muda ini terjingkat setengah sadar.

" Bunda..." lirih nya mengucek kedua mata yang masih sangat lengket.bagaimana tidak.Ola baru bisa memejamkan kedua mata nya sekitar 2 jam yang lalu.baru saja dia menikmati lelap nya yang nama nya tidur tetapi pekikan suara sang Bunda memaksa dia untuk menyudahi nya.

" Ola....Bunda tunggu sepuluh menit lagi,kalau Kamu belum bangun dan mandi juga.jangan salahkan Bunda jika pertunangan ini akan di ganti kan dengan pernikahan." teriak Yesi menahan geram.

" Busettt!!! Sadis amat..." Ola membatin dan meluncur turun dari ranjang nya.

" Iya Bun...Ola udah bangun." balas Ola setengah berteriak dan berlalu masuk ke kamar mandi meninggalkan sang Bunda yang masih betah berdiri menunggu dia membuka pintu kamar nya.

Tok...Tok..

" Kemana lagi sih pergi nya itu anak? Apa langsung mandi ya?" Yesi memutuskan untuk turun ke lantai bawah dan akan naik lagi untuk mengecek keadaan.

Beberapa menit kemudian.di saat Ola membuka pintu kamar nya bertepatan dengan sang Bunda yang juga datang ingin melihat keadaan nya.

" Pakai baju ini ya sayang,Bunda sengaja meminta teman Bunda menyiapkan khusus untuk Kamu." tutur Yesi tanpa di selimuti amarah.

" Iya Bun." jawab Ola patuh dan kembali masuk ke kamar mengganti baju yang di bawakan oleh sang Bunda.

Ola yang belum ingin ketiga sahabat nya mengetahui tentang pertunangan nya memilih berbohong dengan alasan ada urusan keluarga.

Untung saja Ola sudah mengirim pesan di grup sehingga tidak di pusing kan lagi dengan pertanyaan penuh perhatian dari ketiga sahabat nya.

Ola merias diri nya sendiri dengan keterampilan ber-make up yang dia miliki.cukup lihai tapi sulit untuk dia terap kan di kehidupan nya sehari -hari.Ola akan menggunakan kepandaian berdandan nya jika sedang menemani kedua orang tua dan ada acara keluarga lain nya.

Tepat pukul 09.00 WIB.Ola beserta keluarga besar nya bertolak menuju tempat yang sudah di tentukan.tempat yang akan mengikat status nya untuk selama-lamanya.

Dalam benak Ola terbesit sebuah tanya untuk apa dia menggunakan kebaya modern secantik dan sangat mewah sekali jika hanya untuk sebuah acara pertunangan.tapi karena kepala nya sudah mumet,Ola memilih diam dan mengikuti semua skenario cerita yang sudah di tulis kan oleh kedua orang tua nya.Ola yang hanya sebagai pemeran duduk sambil memejamkan mata yang terasa sangat perih menahan kantuk.

" Masya Allah sayang,Kamu cantik sekali." puji Nala kepada calon menantu nya.

" Bukan begitu Ren?" tanya nya sengaja menggoda sang putra yang sudah tampan memakai setelan kemeja putih dan tuxedo abu-abu.mereka berdua seolah seperti sepasang pengantin yang begitu sempurna.

" Cantik juga nih bocah." Rendi membatin dan sengaja memalingkan wajah ke arah lain.

" Benar-benar calon menantu idaman ini Ma!" seru Dion menimpali.

" Makasih Om ,Tante untuk pujian nya." ucap Ola tersenyum manis.

" Mari kita masuk besan! Pak penghulu beserta Para saksi sudah duduk menunggu kedatangan kita." ajak Nala begitu frontal.

Ola yang kaget setengah mati mendengar kata penghulu lantas menghentikan langkah kaki nya dan tanpa sengaja menabrak sebuah punggung yang begitu kokoh berdiri menjulang di hadapan nya.

" Aw..." rintih Ola mengusap kening yang terasa sakit.

Sedangkan pemilik punggung itu malah tersenyum simpul dan menoleh kan sedikit kepala.

" Bisa tidak,kalau jalan itu pakai mata.jangan kebanyakan melamun dan melakukan kecerobohan lain nya." ujar sang pria yang sudah dua hari ini suka sekali membuat Ola kesal.

" Yang ada jalan itu pakai kaki.Kamu sengaja kan berhenti tepat di depan Aku? Apa sih mau mu?" tantang Ola dengan tatapan mata tajam.

"Aku hanya ingin membuat Kamu menjadi istri ku ,hari ini juga." Rendi tersenyum licik karena memang sudah membicarakan semua nya kepada kedua orang tua dan juga calon mertua nya.tanpa sepengetahuan Ola.Rendi yang penasaran dengan calon istri nya memutuskan menyelidiki di mana Ola kuliah dan jurusan apa.betapa kaget nya Rendi saat mengetahui jika Ola adalah mahasiswa di kampus yang sama dengan tempat dia mengajar,Rendi semakin di buat tercengang saat mengetahui jika siswa yang bolos di mata kuliah nya kemarin pagi adalah Ola yang akan menjadi tunangan nya.Rendi yang ingin memberikan dia pelajaran atas semua kesalahannya meminta pertunangan di tiada kan dan di ganti kan dengan pernikahan dadakan.

Kedua orang tua nya tentu bahagia mendengar permintaan anak nya.namun mereka di buat kalang kabut menyiapkan semua keperluan pernikahan dalam waktu satu malam saja.termasuk kebaya dan jas pengantin nya.Rendi meminta agar pernikahan mereka di sembunyikan dulu sampai dia merasa yakin untuk mengadakan pesta pernikahan.

Kebaya pengantin yang di pakai oleh Ola baru di antar pukul 07.00 pagi.untung saja kedua orang tua Rendi memiliki kuasa yang begitu besar sehingga bukan perkara sulit untuk mengabulkan permintaan gembira ini.

" Bun! Apakah pertunangan juga memakai Penghulu? Setahu Ola..." belum siap gadis ini menyelesaikan ucapan nya.tetapi kedua pupil mata nya di buat menganga lebar dengan beberapa papan ucapan selamat dengan terdapat tulisan" Selamat atas pernikahan Yolanda zevanya Himawan dan Rendi Irawan"

" Bunda..." Ola menjerit dalam hati merasa telah di tipu mentah-mentah.

Ingin sekali dia mengamuk dan melempar semua meja dan kursi sampai tidak berbentuk lagi.tapi wajah murung sang Bunda menghentikan aksi nya dan terpaksa kembali mengalah demi keutuhan keluarga nya.

" Kenapa Aku nggak minta adik aja ya? Harus nya Aku bisa bertukar peran dengan adik ku.Aaahh...Derita anak tunggal." batin Ola perlahan mengikuti langkah kaki sang Bunda.

Rendi yang sudah capek menunggu calon istri nya yang berjalan seperti tidak punya semangat hidup.lantas menyusul dan menggandeng tangan nya dengan berjalan cepat menuju meja ijab kabul.

" Kamu apa-apaan sih? Suka banget bikin Aku marah." bentak Ola lalu melepas cekalan tangan Rendi yang masih menahan diri nya.

" Duduk dan jangan banyak tanya lagi." titah Rendi begitu tegas.aura kepemimpinan terlihat jelas di wajah pria yang berada di samping nya.namun sikap dingin dan kaku dari pria ini cukup membuat Ola muak dan sangat benci dengan kehadiran nya.

" Kita kan belum mencari cincin nikah.bagaimana bisa pernikahan ini di laksanakan? Kamu sudah gila ya." bisik Ola menganggu ketenangan Rendi yang sedang fokus membaca kertas kecil yang ada di hadapan nya.

" Hei..." panggil Ola untuk yang kedua kali nya saat pria kaku ini tidak menjawab pertanyaan yang dia berikan.

" Kamu cukup diam dan ikuti saja.sebentar lagi Aku jamin Kamu tidak akan bisa sesuka hatimu lagi." balas nya tanpa menatap kecantikan Ola.

Merasa tidak puas dengan jawaban yang di berikan oleh calon suami nya.Ola berpindah menatap ke arah sang Bunda yang masih terpesona dengan kecantikan yang dia perlihatkan pagi ini.Ola memanggil melalui sorot mata nya seolah sedang berbicara meminta sang Bunda untuk mendekati nya.

Yesi sontak saja berdiri dari tempat nya dan menghampiri sang putri yang terlihat sangat gelisah.

" Ada apa sayang?" tanya nya begitu pelan sekali, untung saja saat ini Pak penghulu belum memulai acara nya sehingga ibu dan anak ini masih punya sedikit waktu untuk berdiskusi.

" Bun! Kenapa Bunda tega membohongi Ola.padahal semula ini hanya lah acara pertunangan kenapa bisa berubah dalam sekejap mata menjadi acara pernikahan?" tanya Ola begitu kecewa.helaan nafas gusar terdengar jelas dari pernafasan nya.

" Maafkan Bunda sayang,kami sengaja mengubah rencana awal karena permintaan calon suami mu,selain itu dua hari lagi Ayah juga harus berangkat ke Yogyakarta untuk mengurus bisnis nya.otomatis Bunda pun akan ikut.percaya lah kami tidak sedang membohongi Kamu untuk keburukan,ini semua demi masa depan dan juga kebahagiaan untuk mu Sayang." Yesi mengusap punggung Ola yang mulai melunak mendengar penjelasan nya.

" Tapi Ola masih belum bisa terima Bun." ujar Ola lagi.

" Kamu pasti bisa sayang, percayalah Rendi adalah calon imam yang baik untuk Kamu dan calon anak-anak kalian nanti." Yesi kembali mengeluarkan jurus berikut nya demi membuat Ola luluh.

" Bunda akan merasa sangat tenang jika Kamu ada yang menjaga saat kamu pergi dengan jarak yang cukup jauh." imbuh nya menggenggam tangan Ola yang terasa begitu dingin.

" Huft....Ola nggak tahu lagi mesti ngomong apa Bun.yang jelas saat ini Ola sangat kaget sekali." Ola memeluk pinggang Bunda nya meskipun merasa sangat di curangi dalam keputusan ajaib ini.

Rendi yang sayup-sayup mendengar pembicaraan antara Ola dan Mama mertua nya tersenyum dalam hati tanpa berniat untuk ikut campur.toh ini semua terjadi karena campur tangan nya.

Jangan lupa Like Vote dan Komen ya guys 😍🥰🥰

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!