Nara kini terbaring lemah di lantai rumahnya sendiri..
keramik marmer putih kini tertutup oleh merah darah yang terus keluar dari tubuhnya
apa yang terjadi sebenarnya ? kenapa Nara begitu pasrah dengan keadaannya ?...
_______***_______***_______
2 jam sebelum nya
Nara begitu bahagia karna hari ini adalah hari ulangtahun nya
Nara melihat pesan dari ayah nya dia melihat berulang kali tanpa rasa bosan,senyum di wajahnya terus berkembang...
bagaimana tidak karna yang dimiliki nya saat ini hanya ayahnya...dia begitu lembut dan tidak pernah sekalipun membentak nya
adapun ibunya sudah tiada 2 bulan lalu karna sebuah kecelakaan beruntun ...
walupun begtu Nara masih bersyukur karna ayahnya masih ada di sampingnya
entah bagai mana jadinya jika ayahnya tidak ada ....
"kejutan apa yang akan ayah berikan kepada ku ?" gumamnya
tak begitu lama suara pintu terbuka terdengar olehnya ...
"ayah !! "
teriak Nara dan langsung berlari menuruni anak tangga hingga ke pelukan ayahnya itu...
"Happy birthday baby"
ucap ayah Nara...
Ya dia Steven ayah nara.Tidak akan ada yang menyangka bahwa umur nya sudah 47 tahun
karna postur tubuh dan tampangnya begtu menawan bisa dibilang sangat tampan dan awet muda ...
"ck...mana kadoku ?..."
ucap Nara berharap ada sebuah kado yang di janjikan Steven untuknya
"ayah lupa ? ....
lagi..Nara memastikan bahwa sang ayah tidak lupa akan kejutan yang dia bilang di pesannya waktu itu...
"ayah tidak lupa...tunggu ayah ambilkan kejutannya..."
Balas Steven dengan senyum lembutnya kemudian pergi melangkah kelar rumah...
Nara begitu penasaran hingga ingin rasanya mengikuti ayahnya keluar...tapi dia tahan sebisa mungkin dan memilih untuk menunggu ayahnya kembali...
"Nara... ini..."
suara lembut itu memanggil Nara dan di saat bersamaan menunjukan sosok wanita yang asing
"ini kejutannya...dia Cleir calon istri ayah dan calon ibu mu...
kata Steven penuh percaya diri..
\_Deg\_
bagai sebuah mimpi buruk yang menjadi kenyataan...
"a..a..apa maksud ayah ?"
senyuman kaku dan dengan suara terbata-bata Nara meminta penjelasan dari ayahnya....
Nara menatap mata laki-laki yang begtu dia hormati itu...
berharap ini hanya sebuah lelucon yang di buat ayahnya...
namun...mata yang di tatap Nara itu begtu angkuh dan sombong seakan akan menjawab semua pertanyaan dan penjelasannya...
kini senyuman Nara memudar dan menghilang mata yang indah kini tertutup awan mendung ...
"ini .... ini GILA !!!!"
_prang_
Nara histeris membanting vas bunga kaca yang ada di sampingnya hingga pecah menjadi beberapa keping....
dia terjatuh duduk di atas lantai terisak menangis oleh kenyataan
"kenapa ..?kenapa ayah ?ibu baru saja pergi dua bulan lalu ..kenapa begtu cepat ayah mendapatkan pengganti ibu ?"
"tidak bisakah menunggu sedikit lebih lama ?"
"sejak kapan wanita \*\*\*\*\*\* ini bersama mu ?"
"apa sejak ibu belum meninggal dunia ayah sudah menjalin asmara dengan dia ?!!"
_plakk_
tamparan keras mendarat di pipi Nara...
"jaga ucapanmu !!!
siapa yang mengajarimu kata-kata yang begtu kasar Nara !!!..aku sudah memutuskan akan menikahinya tentang kamu merestuinya atau tidak itu bukan masalah bagiku !!"
ucap Steven dengan suara penuh emosi karna wanitanya di hina oleh anaknya
Nara yang begtu terkejut dengan perubahan ayahnya itu hanya bisa menangis
dia yang biasanya berkata lembut kini sudah berkata kasar bahkan menampar wajahnya hanya untuk seorang wanita asing
kecewa atas apa yang di pilih ayahnya.nara menatap wanita itu penuh dengan emosi
ingin rasanya menerkam dan membunuh wanita itu...
senyum licik wanita itu terukir di wajahnya saat Nara menatap nya
seakan-akan mengejeknya dan berkata bahwa "aku pemenangnya"
cinta memang membutakan semua orang bahkan Steven sendiri rela menyakiti anaknya demi kekasih nya
Steven berjongkok kedua tangannya menyentuh bahu Nara
"aku hanya ingin menikahinya Nara...mengertilah..."
suara yang begtu lembut dan tatapan mata penuh harap agar Nara bisa mengerti keinginan nya saat itu...
namun yang di ucapkan Nara berbeda dari apa yang dia inginkan ..Nara tersenyum dan menatap mata ayahnya itu
"bunuh aku ...ayah
agar aku segera menyusul ibuku dan bisa mengutuk mu di sana...!!"
ucapan Nara sekali lagi berhasil membuat Steven darah tinggi hingga dengan kesadaran penuh dia menusukkan pecahan vas bunga itu ke dada Nara...
Steven tidak lagi peduli,kini yang ada di pikirannya hanyalah wanita yang saat ini ingin dia nikahi
Nara hanya terdiam tidak ada lagi suara Isak tangis yg keluar dari mulutnya yang ada hanya air mata yang terus mengalir di pipinya
darah mengalir dari dadanya...namun tidak ada rasa sakit yang melebihi perkataan ayahnya saat itu
Steven tetap tidak peduli pada Nara walupun dia melihat banyak darah yang keluar dari tubuh Nara tapi yang dia lakukan adalah langsung keluar meninggalkan Nara yang penuh luka
"gadis b o d o h !! hahaha"
ejek wanita itu kepada Nara sebelum dia menyusul Steven keluar dari rumahnya...
______***______***_____***______
Saat ini ...
"ahh seandainya ada keajaiban ingin sekali rasanya membalas dendam"
gumam Nara lirih dalam hatinya air mata terus mengalir dia memejamkan matanya pasrah dengan semua keadaan saat ini
bibir Nara tersenyum tipis dan bergumam
"sungguh kejutan yang luar biasa ...ayah "
Perlahan-lahan kesadaran Nara mulai menghilang didalam pikirannya kini selalu terbayang wajah ja***g yang tersenyum penuh kemenangan kepadanya...
*ck..wajah itu sepertinya tidak asing bagiku*
gumam Nara dalam hatinya.
*aah..ingin sekali membunuh kedua orang itu*
lagi Nara bergumam tapi kini bibir cantiknya terukir sebuah senyuman yang mengerikan
Nara tidak putus asa dia berharap ada sebuah keajaiban yang datang padanya dan bisa membalaskan dendam nya
_ting_
suara notifikasi itu mengagetkan Nara
"Mari buat perjanjian dan aku akan mengabulkan semua keinginanmu"
tiba-tiba muncul sebuah suara yang mengajukan perjanjian kepadanya
Nara mencoba membuka matanya namun tidak ada siapapun di ruangan itu
namun Nara tidak peduli lagi dengan pemilik suara itu dan perjanjian yang dia katakan padanya
yang ada dipikirannya sekarang adalah membalaskan rasa sakit yang dia terima saat ini
"Baik"
tanpa basa basi Nara menyetujui apa yang diajukan suara itu padanya
setelah itu kesadaran Nara mulai menghilang sepenuhnya
_____***______***______
Perlahan Nara membuka matanya dan melihat sekeliling nya
"indah sekali...apa ini surga ?"
Nara bergumam penuh takjub dengan apa yang di lihatnya kini
langit malam yang begtu indah dan dipenuhi dengan bintang-bintang bercahaya terang
"agrh..kepala ku sakit sekali..."
keluh Nara kini
_ting_
lagi suara notifikasi muncul
"halo nona"
kini sapaan suara misterius itu terdengar lagi oleh Nara
"siapa?"
Nara berusaha mencari pemilik suara itu
Tiba-tiba awan putih muncul didepan Nara dan lebih mengejutkannya lagi dia tersenyum kepada Nara yang membuat Nara berteriak karna terkejut ...
"ahhhhhh !!!!"
Nara mundur satu langkah kakinya kini bergetar karna ketakutan
"apa aku terlihat menyeramkan ?"
gumam awan itu melihat lekat kearah Nara
Nara menelan ludah dengan susah payah pikirannya masih kacau dengan apa yang di lihatnya
"hahaha..tenanglah nona aku sistem yang mengajukan perjanjian padamu dan ingat kamu sudah menyetujui nya"
lagi awan itu menjelaskan kepada Nara
Jika dilihat lagi awan itu tidak menyeramkan bahkan dia sangat menggemaskan
kini Nara bernafas lega karna awan itu tidak berbahaya lagi baginya
"bisa kah kamu jelaskan ini di mana ? kenapa aku berada di sini?"
Nara mulai meminta penjelasan kepada awan itu karna ingatan terakhirnya dia masih berada di dalam rumahnya
awan itu tersenyum kepada Nara dan mulai menjelaskannya
______***______***______
"Ahh ternyata begitu... aku sudah meninggal dan membuat perjanjian di detik terakhir dengan mu"
gumam Nara setelah awan itu menjelaskan kepada nya tentang keadaan Nara saat itu
"lalu perjanjian apa yang kamu berikan kepada ku ?"
ucap Nara penuh tanya karna dia belum sepenuhnya paham dengan perjanjian yang awan itu ajukan padanya
"mudah nya seperti ini"
awan itu mengeluarkan gambaran layar kepada Nara
"Nona bisa membalaskan dendam nona..tapi menggunakan tubuh yang berbeda dan tahun tanggal hari yang berbeda juga"
ucap awan itu kemudian menunjukan gambar yang berbeda-beda pada Nara
"nona tenang saja setiap pembalasan itu selsai dialkukan nona akan mendapatkan box misteri secara acak,jika nona beruntung nona akan mendapatkan hadiah yang sangat luar biasa"
"dan satu hal lagi jika nona tidak melanggar batasan sistem nona akan menjadi abadi dan terus melanjutkan misi ke misi lainnya"
"jadi perjanjian yang disebut adalah nona akan membalaskan dendam nona dan sistem akan membantumu kemudian setelah selsai ikutilah arahan sistem dan melaksanakan misi yang sistem berikan kepada nona begitupun seterusnya"
"apa masih ada pertanyaan nona ?"
tanya awan itu setelah panjang lebar menjelaskan semuanya pada Nara
Nara begitu tenang dan menganggukkan kepalanya
"siapa namamu?"
tanya Nara pada awan kecil itu ....
senyum kikuk kini terukir pada awan itu
"aku tidak punya nama,jika nona mau silakan berikan nama padaku"
jawab awan itu penuh harap agar Nara memberikan nama padanya
"hmm baiklah namamu snow bagai mana ?"
tanya nara dengan senyum lembutnya
"baiklah"
ucap singkat awan yang kini bernama snow
_____***_____***______
"kapan kita mulai snow? Bukan kah pelatihan ku sudah berakhir? "
Ya sudah 3 tahun berlalu.pelatihan yang di berikan snow pada nara untuk melatih emosi dan perasaannya kini sudah berhasil
Bahkan mungkin lebih dari kata berhasil karna ini diluar ekspetasi snow terhadap nara
Kini emosi dan perasaan nara hilang. Dia tidak lagi merasakan senang sedih kecewa marah dan apalagi cinta
_jika ingin bahagia ciptakan sebuah permainan lalu menyiksa mereka_
Begitulah cara Nara mengisi kehampaan nya
Nara yang sekarang berbeda dari nara yang snow kenal pertama kalinya
Bahkan latihan terakhir membuat snow tercengang
Bagai mana tidak nara yang dikenal snow begitu lembut bisa membantai sebuah penjara kelas SS dalam hitungan jam
Penjara tingkat ini berbeda dari penjara pada umumnya karna tahanan di berikan kebebasan di pulau terpencil itu yang bernama Pulau maut
Ya nara pernah memasuki penjara itu dengan identitas palsu sebagi penjahat
dua jam setelah dia memasuki pulau itu Nara langsung membantai tahanan di sana
setidak nya 569 nyawa tahanan hilang di tanga Nara
Dan dari situlah dia mendapatkan julukan 'killer games'
karna cara Nara sebelum membunuh para tahanan adalah memulai sebuah game
'mati atau sembunyi'
salah satu nama game yang Nara sukai
"baiklah nona segera bersiap"
"kita akan pergi ke dunia nona setelah 3 tahun nona meninggal"
ucap snow pada nara
_ting_
🤖 bersiap dalam hitungan detik
1
-\> mengunduh data
2
-\>data berhasil diunduh
3
-\> ...start
____***____***____
"agrhh ... sakitnya pinggangku !!!"
keluh Nara setelah memasuki tubuh seorang wanita
"hey snow sekarang aku ada ditubuh siapa !?"
tanya Nara penuh emosi karna pendaratan kali ini membuat dia begitu tidak nyaman bagai mana tidak tubuh yang dia masuki sekarang sedang tel***ang tanpa busana
"wanita ini bernama fancello yang berusia 23 tahun bekerja di casino ZIX"
"wajah dan tubuh yang sempurna yang terkadang membuat para seniornya merasa iri padanya"
"dia sebatang kara tinggal di apartemen kumuh di pinggiran kota"
"jika nona ingin tahu tentang kematiannya karna dia sengaja di jebak oleh salah satu seniornya yang iri dan dendam terhadapnya"
"selagi pemilik tubuh lengah azella memasukan obat per\*\*\*ang dengan dosis tinggi ke minuman ny"
"lalu dengan alasan ada panggilan dari pelanggan dia menyuruhnya masuk kedalam salah satu kamar VVIP di casino tersebut"
"hasilnya nona bisa menebak,di dalam kamar sudah ada tiga orang laki-laki bajingan yang menunggunya,karna pengaruh obat yang tinggi membuat fancello tidak bisa memberontak apalagi berteriak"
"karna dia tidak terima membuat hatinya dipenuhi rasa amarah dan membuat dirinya dipenuhi rasa dendam"
"tugas nona hanya satu untuk wanita ini yaitu \_membalas 2x lipat atas rasa sakitnya kepada antagonis wanita\_"
"bagai mana nona ? setelah membalas dendam untuk wanita ini sistem akan memberi nona waktu 2 tahun untuk membalas dendam pribadi nona kepada keluarga nona"
tanya snow yang telah selsai menjelaskan tentang pemilik tubuh pada Nara
Nara hanya mengangguk yang artinya setuju dengan apa yang snow katakan
"ck menyebalkan"
Nara menggerutu karn baju pemilik tubuh robek hingga berkeping-keping
"keluarkan baju snow !! tukar saja dengan koin yang aku dapat itu,aku ingin mandi terlebih dahulu"
"baik nona"
jawab snow patuh dengan permintaan Nara
"ahh nona begitu dingin bahkan raut wajahnya begitu datar ketika sudah mendengar kematian pemilik tubuh"
gumam snow dalam hati,bagai manapun juga pemilik tubuh mati dengan cara yang begitu menyakitkan
"ahh setelah ini bagai mana nasib antagonis wanita yah ? pasti dia akan benar-benar disiksa oleh nona nanti"
lagi snow bergumam sendiri namun tersirat sebuah senyuman yang tidak sabar ingin melihat dan menyaksikan nona nya menyiksa antagonis wanita yaitu azella
_____***____***_____
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!