NovelToon NovelToon

SENJAKALA

SENJAKALA

Bagian 1

_flasback on_

"Senja kamu cantik banget, aku jadi iri sama kamu" ucap gadis berkepang dua itu sembari melihat wajah kembarannya.

"Kala juga cantik ko, pipi kala ada lubang nya buat Kala jadi keliatan manis" balas sang anak bernama Senja itu dengan iringan senyumnya

Dua anak kecil itu bernama Senjana Shakila Putri dan Kalana Shakila putri.

Mereka berdua adalah putri kembar dari pasangan Sarah Arabel Ariana dan Anton Nugraha Dewantara.

Mempunyai dua anak kembar tentunya membuat Sarah dan Anton sedikit kwalahan karena bagaimanapun Sarah dan Anton harus sebisa mungkin untuk berlaku adil.

Seringkali orang lain bingung membedakan mereka berdua, padahal jika di liat lebih dekat mereka berdua banyak perbedaan nya.

Senja dengan postur badan yang lebih tinggi dari Kala.

Dan Kala yang mempunyai lesung pipit di kedua pipinya yang membuat gadis mungil itu terlihat lebih manis ketika tersenyum.

"Kala kita janji gaboleh berantem sampe kita tua nanti ya" ucap Senja sembari menunjukan jari kelingkingnya.

"Iya Senja, aku janji" balas Kala dengan menautkan kelingkingnya.

"Senja kamu juga harus janji sama aku kalo kita bakal terus sama-sama ya" lanjut gadis itu.

"Iya Kala" balas nya sambil tersenyum manis.

Senja dan Kala memang selalu bersama, mereka bahkan tidak pernah bertengkar.

Seringkali mereka saling mengalah satu sama lain.

"Kala aku bakal ngelakuin apapun buat kamu jika itu membuatmu bahagia" Ucap Senja pada Kala yang saat itu sedang bermain sepeda.

"Aku juga Senja ! Aku bakal korbanin semua nya buat kamu jika itu menyangkut kebahagiaan mu" balas Kala.

"Kala kamu tidak perlu melakukan apapun untuk ku, bahagiaku adalah melihat mu bahagia Kala. Jadi aku mohon terus lah bahagia ya Kala" ucap Senja tulus.

Senja dan Kala memang terlahir dengan sikap yang cukup dewasa untuk seusianya, lahir dari keluarga yang kaya membuat mereka tidak merasa kurang atas perhatian orangtuanya.

Tentunya Sarah dan Anton sebisa mungkin untuk bersikap adil. Ia tidak ingin salah satu putri nya merasa kurang di sayangi.

Hidup di tengah-tengah keluarga harmonis membuat dua putri kecilnya tumbuh dengan manis.

Bahkan orangtuanya selalu mendukung apapun yang di lakukan putri nya.

Senja memang sikap nya sedikit lebih dewasa dari Kala. Dia rela melakukan apapun untuk Kala nya.

Memang benar, bahagia Kala adalah bahagianya. Melihat Kala bahagia itu sudah lebih dari cukup bagi Senja.

"Senja kalo nanti kita udah besar cita-citamu menjadi apa?" Tanya Kala.

"Aku ingin jadi Dokter, kalau kamu mau jadi apa" tanya Senja balik.

"Aku ingin jadi seperti Bunda" jawab Kala dengan semangatnya nya.

"Kala menjadi Bunda itu bukan cita-cita, kelak kamu juga akan menjadi Bunda untuk anak-anakmu nanti" Jelas Senja lembut pada Kala.

"Oh begitu, yasudah aku jadi Dokter saja biar kita bisa sama-sama terus Senja ! " Ungkap Kala.

Senja hanya mengangguk sambil tersenyum manis melihat tingkah Kala.

Senja memang lebih pintar di banding Kala jika soal pelajaran namun jika soal menggambar Kala lebih unggul dari Senja.

Keduanya saling mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing tapi itu tidak menjadi masalah untuk mereka.

Begitupun juga bagi orangtuanya, Sarah dan Anton tidak pernah membedakan anak nya satu sama lain.

Waktu menunjukkan sudah sore, namun gadis kembar itu masih saja bermain sepeda tanpa sadar bahwa waktu sudah sore.

"Senja Kala ayo masuk nak sudah sore" Panggil Bunda nya dari dalam Rumah.

"Iya Bunda sebentar lagi kami selesai" Teriak Senja.

"Kala ayo masuk, besok kita lanjut lagi mainnya oke" ajak Senja.

Kala hanya mengangguk menanggapi Senja.

Meskipun Kala tidak sepintar Senja namun orangtuanya tidak pernah mempermasalahkan itu.

Seringkali Kala mendapat nilai rendah di banding Senja, namun itu tidak menjadi masalah untuk orangtuanya, bagi orangtuanya asal anak nya hidup bahagia dan sehat itu sudah lebih dari cukup.

"Senja Kala PR nya sudah di kerjakan?" Tanya Bunda nya ketika melihat dua putri cantik nya memasuki rumah.

"Belum bun habis bersih-bersih ini mau ngerjaiin PR nya" jawab Kala.

"Ya sudah kalau sudah selesai langsung turun ya sebentar lagi Ayah pulang" ujar Bunda nya.

Setelah obrolan singkat dengan Bunda nya mereka melanjutkan langkah mereka untuk membersihkan badan nya.

Bermain seharian membuat badan mereka lengket.

Selesai bersih-bersih mereka langsung mengerjakan PR nya masing-masing.

"Senja kayanya otak aku ke bawa otak kamu deh" ucap Kala yang terlihat kesusahan itu.

"Aku dari tadi ngga nemu jawaban nya senja" rengek Kala kembali.

"Hahaha dasar kamu mana ada otak kamu kebawa Kala, sini sini aku ajarin" tawar Senja yang melihat kala kesusahan.

"Senja enak yah jadi pintar, Ayah Bunda pasti bangga sama kamu" ucap Kala yang saat itu sedang memperhatikan Senja.

"Ayah Bunda juga pasti bangga sama kamu kan kamu paling jago gambar Kala" balas Senja.

Kala memang seringkali merasa tidak percaya diri jika bersanding dengan Senja, namun Senja selalu saja ada cara membuat Kala untuk semangat kembali.

"Kalau di pikir-pikir kita ini saling melengkapi ya Senja, kamu pintar di pelajaran aku pintar di menggambar" ucap Kala bangga dengan dirinya sendiri.

"Iya dong kita kan kembar jadi memang seharusnya saling melengkapi kan? Sudah ayo kerjakan kembali sebentar lagi Ayah pulang"

Anton memang jarang sekali ada di rumah, pekerjaan nya yang menuntut dia untuk bolak balik ke luar negeri membuat Anton tidak punya banyak waktu untuk keluarga nya.

Namun jika ada hari libur Anton selalu mengajak keluarga nya untuk Family time, ia sebisa mungkin menjadi Ayah dan suami yang sempurna untuk keluarganya.

Tapi itu tidak menjadi masalah yang besar untuk Sarah, karena meskipun Anton jarang pulang, ia tidak pernah merasakan kesepian sama sekali.

Ya itu berkat putri kecil nya !!

Bosan? Ya memang, sarah seringkali merasakan bosan di rumah tapi harus gimana lagi, Sarah bukan type orang yang suka berkumpul bermain dengan teman-teman nya, ia lebih suka menghabiskan waktu bersama anak-anaknya.

Bahkan kehidupan Sarah pun semakin bahagia setelah menikah, apalagi kehadiran putri kembaran nya membuat Sarah benar-benar merasa beruntung dengan kehidupan nya sekarang.

Sarah berharap semoga keluarga kecil nya akan selalu seperti ini sampai tua nanti, selalu bahagia dan selalu bersama dalam keadaan apapun.

Begitupun Anton, Anton juga sangat beruntung mempunyai istri yang sangat cantik seperti Sarah, Sarah yang tidak pernah menuntut apapun dari Anton, Sarah yang selalu sabar dan masih banyak lagi hal yang membuat Anton merasa beruntung memiliki Sarah.

Hari Pertama

Liburan semester pun telah usai. Kini saatnya para murid kembali melakukan aktivitas bersekolah seperti biasanya.

Seperti murid-murid pada umum nya, Senja dan Kala pun sedang bersiap-siap untuk hari pertama nya.

"Senja Kala ayo turun sayang, sarapan dulu" teriak sang bunda dari bawah

"Iya bun sebentar lagi" teriak Kala dari kamarnya. Senja dan Kala meskipun sudah SMA mereka tetap tidur bersama satu ranjang. Alasannya karena Kala tidak bisa tidur tanpa Senja.

Kala memang sedari dulu tidak bisa tidur sendiri, dia selalu takut apalagi waktu malam!

Pernah sekali ia mencoba untuk tidur sendiri, tapi ternyata nihil Kala tidak tidur sama sekali, ia terjaga di malam hari.

Pikiran nya yang tidak-tidak membuat dirinya tidak bisa tidur.

Alhasil besok pagi nya Kala meminta untuk satu kamar dengan Senja

"Lo berangkat bareng Yugo Kal?" Tanya Senja pada kembarannya itu.

"Hehehe iya, gapapa kan Senjakuu?? Lo berangkat bareng bokap aja oke?" Balas Kala pada Senja, ia tahu pasti kembarannya akan kesal karena Kala tidak berangkat dengan nya.

"Cih dasar lo, baru pertama sekolah aja gue udah di lupain, bucin mulu lo" ucap Senja dengan sinis.

Kala hanya terkekeh menanggapi ucapan saudara kembarnya itu

Mereka berdua pun turun bersamaan menuju tempat makan.

"Kala berangkat sama Yugo?" Tanya Bunda nya ketika melihat Kala yang sedang menuruni anak tangga.

Pasal nya Bunda nya ini tau jika Kala dekat sekali dengan Yugo dan hampir setiap hari berangkat bersama.

Kala hanya mengangguk saja sebagai jawaban.

"Yasudah berarti Senja berangkat bareng Ayah ya" ucap Ayah nya pada Senja.

"Baru aja hari pertama, Senja udah di lupain aja sama Kala" balas Senja dengan sedikit kesal.

"Bukan begitu Senjakuu yang cantikk, gue udah terlanjur nge iyain ajakan yugo hehe" ujar Kala dengan senyuman manis nya.

"Ya sudah tidak apa-apa, Senja kan bisa berangkat bareng Ayah" kata Ayah nya lembut

Tok. Tok. Tok.

"Eh nak Yugo sudah datang, sudah sarapan nak?" Tanya Bunda.

"Panjang umur banget baru aja di omongin" bisik Senja pelan.

"Sudah Bun" Jawab nya ramah sambil tersenyum.

"Yasudah Bun Yah Kala berangkat dulu ya, Senja gue duluan ya sampai ketemu di sekolah kembaran ku yang cantik" Ucap Kala sambil menyolek dagu kembarannya.

Senja hanya berdecih saja tanpa niat menjawab kembarannya itu.

"Kami pamit berangkat ya semuanya" Ucap Yugo berpamitan pada keluarga Kala.

"Kal lo nanti pulang sendiri gapapa? Gue ada rapat osis soalnya. Hehe" kata Yugo sambil mengenakan helm Kala.

"Dih terus ngapain lo ngajak gue bareng kalo ujungnya gue pulang sendiri?" jawab Kala kesal.

."Ya gue gatau Kal ada rapat. Ini info nya mendadak, apa lo mau nungguin gue? Nanti gue traktir deh" tawar Yugo karena dia tau Kala tidak mungkin menolak sebuah gratisan.

"Gue pikir-pikir dulu deh" saut Kala dengan ekspresi muka yang seakan-akan sedang berfikir.

"Dih sok cantik banget lo segala mikir biasanya juga langsung garcep kalo traktiran" ucap Yugo sambil menyentil dahi Kala.

"Yaudah deh kalo lo maksa mau nraktir gue mah, gue gaboleh nolak rezeki kan" Ucap Kala di iringi senyum nya yang manis.

Rumah Yogo memang berada persis di depan rumah Kala, jadi tidak heran jika Yugo seringkali berangkat bersama Kala.

Di banding berangkat bersama dengan Senja, Kala lebih menyukai berangkat bersama Yugo.

"Go mampir dulu ke bubur ayam amang-amang dulu ya" kata Kala menaiki jok motor Yugo.

"Lah lo buka nya udah sarapan tadi?" Tanya Yugo.

"Bukan, itu mah ngemil mana ada sarapan roti hehe" sambung Kala, Yugo hanya menggelengkan kepalanya saja melihat Kala yang tersenyum di balik spion motornya.

Kala memang makan nya lebih banyak dari Senja, bahkan seringkali Kala makan makanan Senja jika ia tidak menghabiskan.

Semakin dewasa semakin terlihat perbedaan antara Senja dan Kala.

Kala yang sangat menyukai makanan pedas sedangkan Senja sangat tidak bisa makan pedas.

Kala yang makan nya banyak dan Senja yang makan nya sedikit.

Kala dengan rambut poni nya dan berlesung pipit sedangkan Senja tidak ada.

Dan masih banyak lagi perbedaan lain nya, namun itu tidak masalah bagi mereka berdua, justru saling melengkapi.

"Kal jangan pedes-pedes ya masih pagi nanti lo sakit perutnya" ucap Yugo pada Kala khawatir

"Iya iya tenang aja, bawel lo kaya bokap"

"Gue bawel itu tanda nya gue sayang sama lo bocah " jelas Yugo pada Kala sambil mengacak rambut Kala.

"Aduh Go rambut gue jadi berantakan ah, kebiasaan lo" ucap Kala kesal namun Yugo tidak peduli ia hanya terkekeh saja.

Sedangkan di tempat lain, ada Anton dengan Senja yang terjebak macet "Jakarta memang ya langganan macet" ujar Anton.

"Makanya yah pindah aja ke Bandung, udah gitu Bandung adem banget tau yah" ungkap Senja pada Ayah nya.

Senja memang sangat menyukai Bandung, bagi Senja Bandung adalah kota yang paling indah di antara kota lain nya, bahkan ia ingin sekali hidup di Bandung.

"Kamu jadi kuliah di Bandung?" tanya Ayahnya.

"Nggak tau nih yah Senja tiba-tiba bingung, Kala nggak mau kuliah di bandung soalnya" jawab Senja.

Kala memang tidak ada niat untuk kuliah di Bandung justru ia ingin sekali kuliah di Luar Negeri.

"Kalau Senja mau kuliah di Bandung ya gapapa kuliah aja nak, kalau Kala ingin berkuliah di negara lain juga gapapa. Kalian itu punya mimpi dan cita-cita berbeda" ujar Ayah nya.

Anton tahu bahwa Senja tidak akan pernah bisa meninggalkan Kala sendirian, Senja selalu ingin menemani Kala nya kemanapun.

Senja hanya diam saja tanpa mengucapkan satu katapun, Ayah nya benar bahwa Senja juga mempunyai mimpi, namun tetap saja ! Senja tetap Senja yang tidak bisa jauh dari Kala.

_kalau gue ngga sama Kala nanti dia tidur nya gimana? Dia ngga bisa tidur sendirian. Kalau nanti Kala sakit siapa yang ngerawat dia? Kalau dia sedih siapa yang ngehibur Kala?_ batin Senja.

Senja sangat mengerti tentang Kala, bagi Senja, Kala tetap lah menjadi Kala kecil di mata nya, tetap menjadi Kala yang manja dan Kala yang ceria.

Bahkan Senjaa seringkali khawatir pada Kala jika ia pergi tanpa diri nya, Senja memang sesayang itu pada Kala.

Meskipun tidak menunjukan secara langsung tapi percaya lah, Senja lebih menyayangi Kala timbang diri nya sendiri, ia rela melakukan apapun untuk Kala.

Senja selalu berdo'a semoga saja dia bisa terus bersama-sama dengan kembaran nya itu.

Bahkan jika kebahagiaan nya harus di tukar untuk kebahagiaan Kala, ia akan melakukannya.

Pertemanan Kecil

_flashback on_

Saat Senja dan Kala sedang asyik bermain masak-masakan di depan rumahnya, tiba-tiba terlihat anak laki-laki yang kira-kira seusianya, menyaksikan dari luar gerbang.

"Kala itu dia siapa? Kenapa dari tadi disitu mulu" tanya Senja.

Pasalnya sudah cukup lama bocah laki-laki itu berdiam berdiri di situ tanpa mungucapkan satu kata pun.

"Aku samperin dulu ya aku coba tanyain, barangkali dia tersesat disini" kata Kala.

Senja hanya mengangguk saja.

Kala pun menghampiri bocah tersebut.

"Kamu siapa? Kamu tersesat? Rumah kamu dimana?" Tanya Kala pada bocah laki-laki itu.

Bocah itu hanya menunjuk rumah nya tanpa mengucap satu kata.

"Oh kamu tetangga baru ya? Kamu mau ikut main sama aku?" Tanya Kala kembali.

Lagi-lagi bocah itu hanya mengangguk saja.

"Senja dia tetangga baru kita, dia mau ikut main. Boleh kan?"

"Tentu saja boleh, nama kamu siapa?"

"Leonard Yugo Dewanta, panggil saja aku leo" Jawab bocah itu bersemangat.

"Aku Kala dan ini Senja, kami kembar" Balas Kala dengan riang.

"Nanti aku manggil kamu Le Le hahah kaya ikan lele dong. Aku panggil Yugo saja boleh?" Tanya Kala kecil.

Yugo hanya mengangguk saja.

Mereka bertiga memang berteman dari kecil, hanya saja Senja jarang ikut bermain dengan Kala dan Yugo jadi wajar saja jika mereka berdua terlihat lebih dekat.

Namun itu tidak mengubah apapun tentang pertemanan mereka, pertemanan mereka masih berlanjut hingga kini mereka SMA .

Tak heran jika Yugo memanggil Orangtua Kala dengan sebutan Ayah Bunda, karena sedari Yugo kecil orangtuanya sering bekerja keluar negeri bahkan Yugo lebih sering bersama dengan pembantunya.

Begitupun Senja dan Kala yang memanggil orangtua Yugo dengan sebutan itu juga.

Dulu semasa kecil Yugo seringkali di ejek oleh teman-temannya, Senja dan Kala lah yang membela Yugo pada saat itu.

"Yugo kamu tidak punya orangtua ya makanya orangtua kamu tidak pernah kesini" ejek teman nya pada Yugo yang saat itu sedang memakan bekal nya

"Yugo jangan-jangan kamu anak pungut makanya orangtua mu ngga sayang sama kamu"

"Yugo apa jangan-jangan sebenarnya kamu anak pembantu yang ada di rumahmu?"

Dan masih banyak ejekan-ejekan lain nya.

Yugo menahan tangis nya karena memang benar ucapan mereka, orangtua Yugo tidak pernah hadir di sekolah nya.

"Eh eh jangan begitu, lihat itu si Yugo menangis" ejek teman nya lagi.

Tak mampu menahan tangisnya akhir nya Yugo pun menangis dengan tetap memakan bekal nya

"Yugo cengeng, Yugo Cengeng, Yugo Cengeng" ejek teman nya kembali. Yugo hanya diam saja tidak berani melawan karena Yugo terlalu penakut untuk melawannya.

"Eh kalian semua ! Yugo itu punya Ayah punya Bunda ya jangan Asal ngmong kalian! Mereka itu sibuk cari uang buat Yugo" ucap suara gadis kecil itu tiba-tiba.

Dia adalah Senja, Senja dan Kala memang selalu maju paling depan jika ada yang mengganggu Yugo.

"Sana kalian pergi, kalau kalian masih ngejekin Yugo aku laporin kalian ke Ayahku supaya kalian di keluarkan dari sini !!" Lanjut Kala berteriak.

Melihat Senja dan Kala pada saat itu membuat anak laki-laki itu pergi.

"Yugo lain kali kamu harus melawan mereka" ucap Senja yang mendekat ke arah Yugo yang masih saja menangis.

"Iya Yugo, kalau kamu nangis mereka malah seneng ngejek kamu masa anak cowo cengeng" lanjut Kala.

Yugo memang anak nya cengeng dan juga penakut, namun sejak omongan dari Senja dan kala membuat Yugo perlahan memberanikan diri untuk melawan mereka.

Berteman dengan Senja dan Kala membuat Yugo banyak berubah, yang tadi nya ia selalu merengek ketika orangtuanya pergi bekerja sekarang sudah tidak menangis.

"Pulang sekolah main di rumah aku yuk" ajak Yugo pada Senja dan Kala. Senja dan Kala hanya mengangguk kecil.

Bel pulang sekolah pun berbunyi, anak-anak berlarian untuk pulang.

"Jadi kan main di rumah ku?" tanya Yugo memastikan.

"Iya jadi dong aku juga kangen kue buatan bibi Yugo" balas Senja dengan semangat.

Senja memang pecinta makanan manis, jadi tak heran jika semua jenis makanan yang manis menjadi makanan favorit Senja.

Pertemanan mereka memang di bilang cukup manis karena sejak awal berteman hingga sekarang mereka tidak pernah bertengkar sama sekali. Justru saling melindungi sama sekali.

Mereka pun pulang ke rumah masing-masing, sesampainya mereka dirumah, mereka langung izin ke Bundanya.

"Bunda Kala sama Senja nanti mau main di rumah Yugo ya" izin Kala pada Bunda nya yang sedang membuat kue.

Bunda Senja dan Kala memang hobi membuat kue, bahkan dulu sebelum menikah ia pernah buka toko kue.

Namun berhenti setelah menikah dengan Anton.

"Iya sayang hati-hati ya, ganti baju dulu habis itu makan baru boleh main" balas Bunda nya.

Mereka pun langsung naik ke kamar nya untuk berganti baju, apalagi Kala yang sangat bersemangat untuk main dengan Yugo

Selesai berganti pakaian kini mereka turun kembali dan berpamitan pada Bunda nya.

"Bunda kita main dulu ya" izin Kala pada Bundanya yang masih membuat kue

"Kala aku ngga ikut ya" ucap Senja tiba-tiba, pasalnya Senja yang dari awal semangat mengapa tiba-tiba berubah pikiran.

"Loh kenapa? Kamu sakit?" ucap Kala menempelkan tangan nya ke dahi Senja.

"Nggak Kala, aku nggak sakit aku pengin ngebantu Bunda buat kue, itu kan makanan kesukaan aku jadi aku harus bantuin Bunda dong" balas Senja melepas tangan Kala yang ada di dahi nya.

"Yasudah kalau begitu Kala juga mau bantuin Bunda aja di rumah" ucap Kala.

"Loh gapapa kalian main saja ya Bunda juga sebentar lagi selesai ini" balas Bunda nya.

"Kamu main aja Kala kasian Yugo udah nungguin kamu" pinta Senja pada Kala.

Akhirnya Kala pun memutuskan untuk bermain kerumah Yugo sendiri.

"Loh Kala?? Senja mana?" tanya Yugo

"Senja nggak ikut main, dia lagi bantuin Bunda bikin kue, Yugo gimana kalo kita main di rumah Kala saja?" ajak Kala.

"Hmm yasudah boleh deh lagian Senja kan jarang ikut main, tapi sebentar dulu ya aku bungkus kue nya dulu buat Bunda kamu" ucap Yugo yang memasuki rpadanya.

Rumah Yugo yang mewah sungguh terasa sekali sepi nya, hampir setiap hari Yugo di rumah hanya dengan bibi nya saja.

_untung aku punya Senja jadi nggak kesepian_ batin Kala.

Mereka pun akhirnya memutuskan untuk bermain di rumah Kala aja.

"Bundaaaaa Kala pulanggggg" teriak kala dari luar rumah.

"Loh kalian nggak jadi main?" tanya Senja pada Kala dan Yugo.

"Kita main disini aja kata Yugo biar kamu juga bisa ikutan main" ucap Kala yang di iringi anggukan oleh Yugo.

_Flash back off_

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!