Seorang wanita yang bernama Alona harus menelan pil pahitnya kehidupan saat dia melahirkan putranya sang suami yang mengetahui bahwa putranya tersebut memiliki penyakit bawaan dan cacat sejak lahir menolak keberadaan putranya tersebut Lalu menceraikan Alona, sementara sang suami langsung menikah lagi dengan wanita yang selama ini sudah berpacaran dengannya sejak kandungan Alona berusia 8 bulan, tampak Alona sangat frustasi mengapa hidupnya selalu saja menyedihkan, tapi saat melihat putranya yang tak berdosa membuta Alona sangat iba pada bayi mungil tersebut semua ini bukan kesalahannya dia hadiri ke dunia kerena kemauan mereka, Alona bertekad akan berusaha yang terbaik untuk putranya,
Beberapa hari kemudian Alona sudah lebih baik setelah melahirkan putranya hari ini dia akan keluar dari rumah sakit, tapi putranya akan di rawat di rumah sakit untuk waktu yang tak bisa di tentukan tampak Alona yang berjalan ke sebuah ruangan milik dokter yang menangani putranya
"Maaf nyonya saya harus memberitahukan pada nyonya kita hari segera memindahkan bayi nyonya ke ruangan khusus dan nyonya harus membayar lebih untuk kali ini." Ucap dokter tersebut tampak Alona berpikir untuk biaya persalinan dan lain-lain semua mengunakan uang tabungannya dan sekarang dia sudah tak punya uang lagi tampak Alona keluar dari ruangan dokter dengan wajah lesu Alona tampak keluar dari rumah sakit tapi saat berjalan keluar tanpa sengaja Alona melihat sang suami dengan seorang wanita
"Edi teriak Alona lalu berjalan menghampiri Edi lalu berlutut di hadapannya sambil memegang tangan "Edi aku mohon kali ini bantu aku untuk membayar rumah sakit untuk putra kita aku benar-benar sudah t lupa like, komen, vote ak memiliki uang sepeser pun." Ucap Alona sambil berlari menghampiri Edi, begitu berada di dekat Edi Alona langsung memeluk kaki Edi sambil berlutut
"Lepaskan tangan kotor mu itu dari ku aku tak memiliki seorang putra yang cacat ingat aku sudah menceraikan mu dan jangan pernah mengatakan kalau anak itu anakku dia bukan anakku dia anak mu jadi kau urus saja sendiri." Ucap Edi sambil menepis tangan Alona lalu pergi begitu saja dengan seorang wanita
"Aku mohon Edi kali ini saja bantu aku, anggaplah aku berutang padamu untuk membantuku aku akan mengembalikannya secepat mungkin ." ucap Alona, apa kau ingin aku meminjamkan uang padamu dengan keadaan mu seperti ini kau pikir kau bisa bekerja belum lagi kau harus mengurus anak cacat itu, aku yakin kau tak akan mampu membayarnya apa kau tak lihat aku dan istriku baru keluar dari rumah sakit istri ku sedang hamil dan membutuhkan biaya besar untuk persalinannya nanti aku yakin kau tak akan membayarnya jika aku memberikan uang tersebut." ucap Edi
Alona melihat seorang wanita yang sedang Hamil besar di sebelah Edi tampak tersenyum sinis melihatnya, tapi Edi anakmu membutuhkan uang itu untuk berobat Edi aku mohon Edi aku tak akan meminta apapun hanya ingin kau membatu membayar biaya pengobatan putra kita kali ini saja
"Sudah berapa kali aku bilang padamu Jangan pernah mengatakan bahwa dia adalah putraku dia bukan putraku aku bahkan tak mau menandatangani akta kelahirannya dan memasukan Namaku sebagai ayahnya jadi kau jangan pernah mengatakan dia putraku aku tak memiliki putra darimu itu putramu ." ucap Edi
Apa yang kau katakan ini dia benar-benar putramu darah dagingmu aku tak pernah tidur dengan pria manapun selain denganmu kau orang pertama dan kau tahu itu tega-teganya kau mengatakan bahwa dia bukan putramu di mana hati nuranimu ucap Alona
Kau jangan sembarangan berbicara aku sudah melakukan tes DNA ini adalah buktinya dia bukan putraku ucap Edi sambil melemparkan bukti tes DNA ke wajah Alona
"Apa ini tidak mungkin ini pasti palsu dia benar-benar putramu itu tidak benar kau sudah berbohong Edi kau sudah memasukkan semua ini aku pasti akan membalas semua perbuatanmu ucap Alona
"Membalas perbuatanku lihatlah kau saat ini kau bahkan mencari belas kasih dariku untuk meminta uang dan kau berpikir untuk membalas dendam kau lucu sekali ucap Edi lalu bergegas pergi dari tempat tersebut
Alona tampak terdiam mendengar perkataan Edi yang sangat menyakitkan untuknya tampak Alona melihat Edi yang sudah menjauh lalu masuk ke sebuah mobil bersama istrinya
Sementara itu di dalam mobil Tampak Edi dan sang istri tersenyum "wanita itu sangat tidak tau malu sudah yatim-piatu, miskin eh sekarang dia melahirkan anak cacat lagi apa kata orang jika sampai mereka tau bahwa mantan istrimu memiliki anak yang cacat." ucap wanita tersebut
"Iye sayang itulah kenapa aku menceraikan dirinya dan mendaftarkan sebagai kasus perselingkuhan dan mengatakan bahwa anaknya bukan anakku saat hakim meminta bukti aku menyuap dokter agar saat tes DNA dokter bisa merubahnya menjadi aku dan Anak itu tak punya hubungan apapun untuknya Alona bodoh dia tak mengetahui apa yang sudah aku lakukan." ucap Edi
"Tindakan mu sudah tepat sayang dengan melakukan itu kau tak akan malu pada rekan-rekan mu jika sampai mereka melihat anak Alona yang cacat itu mereka pasti berpikir bahwa anak Alona cacat karena dia berselingkuh." ucap wanita tersebut
"Iye sayang hanya kau dan Anak kita yang akan menjadi prioritas ku di masa depan, beberapa bulan lagi kau akan melahirkan aku sudah tak sabar menunggu saat ini aku akan memperlihatkan pada semua orang tentang anak kita aku yakin dia pasti akan menjadi anak yang sehat dan tampan apalagi kata dokter semuanya normal dan baik-baik saja." ucap Edi
"Makasih sayang aku pasti akan memberikan mu putra yang sangat lucu dan sehat yang mirip denganmu, oh iya sayang aku kan sudah resmi menjadi istrimu kapan kau akan membawaku bertemu ke dua orang tuamu." tanya wanita tersebut
"aku akan membawa mu ke hadapan mereka setelah kau melahirkan dengan selamat dan bayi kita sudah cukup usia untuk berpergian jauh." ucap Edi, "apakah Alona pernah bertemu orang tua mu." tanya wanita tersebut
"Tidak Alona tak pernah bertemu orang tuaku dia hanya pernah bertemu dengan bibiku yang mewakili orang tuaku saat aku melamarnya, memang kenapa sayang." tanya Edi
"Kenapa orang tuamu tak datang saat kau akan melamar Alona." tanya wanita tersebut, " kondisi ke dua orang tuaku tak mungkin melakukan perjalanan jauh sudahlah sayang berhentilah membahas ke dua orang tuaku aku pasti akan mempertemukan kalian suatu saat nanti." ucap Edi, wanita tersebut hanya bisa tersenyum lalu mengangguk
Sementara itu di belahan bumi lain tampak sebuah rumah mewah dengan seorang satpam yang menjaga kediaman tersebut, di dalam rumah tampak beberapa orang di dalam rumah seorang pria paruh baya dan istrinya sedang duduk menonton dengan dua orang gadis dan satu orang pria tapi yang membuat pemandangan tersebut terasa berbeda adalah tampak ke tiga orang tersebut mengunakan kursi roda dan tubuh mereka sepertinya memiliki kelainan
"Sayang dari keempat anak kita hanya Edi yang normal aku harap Edi memiliki anak yang normal seperti dirinya." ucap wanita tersebut
"Iye sayang semua ini karena kesalahan ku jika saja aku dulu tak arogan dan tak menyakiti seorang wanita yang anaknya sudah aku buat cacat hingga akhirnya ke duanya bunuh diri, aku tak menyangka setelah kejadian itu anak-anak kita lahir dalam keadaan cacat hanya Edi yang selamat dari kutukan tersebut karena dia sudah terlebih dahulu lahir." ucap pria tersebut
"Seandainya kau jujur padaku saat anak ke dua kita lahir kita masih bisa mencari wanita dan anaknya untuk meminta maaf dan menanggung semua pengobatannya tapi kau menyembunyikan semuanya bahkan sampai anak ke empat kita lahir barulah kau berkata jujur dan pada saat itu semua sudah terlambat ibu dan anak tersebut sudah putus asa bertahun akhirnya mereka mengambil tindakan drastis dengan lompat dari jembatan tepat saat kita ingin menemuinya." ucap wanita tersebut.
Jangan lupa like, komen vote dan hadiahnya
"Aku memang salah sayang saat itu aku Sangat takut kau akan tau bahwa aku sudah menabrak seseorang hingga orang tersebut cacat seumur hidup dan aku dengan arogan menyuap semua orang agar Maslah ini selesai tanpa mempedulikan korban dan keluarga yang telah aku buat menderita." ucap pria tersebut
"Sudahlah ayah semua sudah terjadi kita hanya bisa pasrah atas apa yang terjadi aku hanya bisa berdoa semoga musibah ini berakhir pada kita saja jangan sampai ke pada cucu kita." ucap wanita tersebut
"iya ibu aku dengar putra kita akan membawa calon istrinya kemari tapi sudah satu tahun berlalu tapi sepertinya dia tak pernah mengatakan apapun lagi apakah dia belum berpikir untuk menikah." ucap sang ayah
"entahlah aku juga bingung dia bilang dia akan membawa calon istrinya tapi hingga detik ini dia tak pernah melakukannya bahkan kemarin dia menghubungiku bahwa pernikahannya tak berhasil sehingga dia sedang menjalin hubungan dengan wanita lain." ucap wanita tersebut
Sementara itu Alona tampak ingin bangkit tapi karena belum makan membuatnya jatuh dan pingsan perawat yang melihat hal tersebut bergegas menolong Alona, sementara dari jauh sebuah mobil mewah tampak menonton adegan tersebut seperti menonton sinetron
Tampak Alona yang sudah siuman, matanya berkaca-kaca saat melihat sahabatnya ada di sampingnya, "kenapa tak menghubungi ku bahwa kau dalam Maslah seperti ini walaupun aku tak kaya tapi aku pasti akan membantu mu." Ucap wanita tersebut
"Maafkan aku, tapi aku tak ingin kau ikut repot dengan masalahku kau sudah banyak membantu ku mencarikan tempat tinggal dan membantu aku saat melahirkan." Ucap Alona
"Alona sayang kau adalah satu-satunya orang yang tak memandang rendah pekerjaan ku dan mau berteman denganku walaupun semua orang menjauh karena berpikir aku wanita murahan yang hanya ingin kerja instan dan mengahasilkan uang ." Ucap gadis tersebut
"Terimakasih Meri telah membatu ku setelah aku keluar aku akan mencari pekerjaan Agar aku bisa memiliki uang untuk pengobatan putraku." Ucap Alona
"Ya kau harus semangat demi putramu setelah infus mu habis kau bisa segera pulang aku sudah membersihkan rumahmu jadi pulang kau langsung bisa istirahat sebelum kau memikirkan apa yang akan kau lakukan." Ucap Meri
kini Alona sudah berada di kediaman yang dia kontrak yang dibantu oleh Merry saat dia pertama diusir oleh Edi, tampak Alona membersihkan ruangan tersebut sambil memikirkan putranya yang sedang berada di rumah sakit yang memang membutuhkan perawatan medis, sebaiknya aku beristirahat agar aku bisa lebih tenang ucap Alona lalu memperbaiki posisinya untuk tidur
sementara itu di rumah sakit tanpa seorang bayi yang tampak sangat kecil dengan ibu jari yang lebih satu dan sepertinya tubuhnya sangat lemah, sementara pria yang tadi berada di dalam mobil kini sudah berada di sebuah perusahaan dan saat ini sudah berada di ruangannya "mana obat yang tadi kau ambil untuk ku apa kau sudah mengatakan pada dokter bahwa beberapa hari yang lalu aku sempat tak bisa buang air besar." tanya pria tersebut pada sang asisten yang sedang memegang pembungkus obat dan air mineral di tanyanya
"iya Tuan saat tadi aku pergi menemui dokter dan dan mengatakan apa yang sudah Tuan sampaikan kepadaku untuk disampaikan kepada dokter, dokter itu berkata itu hal biasa karena Tuan mungkin kurang makan sayur-sayuran beberapa hari ini." ucap sang asisten
"baiklah aku mengerti oh iya apakah kau melihat wanita yang tadi duduk bersimpuh di depan rumah sakit saat kau keluar." tanya pria tersebut, tidak Tuan karena aku takut jika terlambat Tuan akan marah jadi aku bergegas tanpa mempedulikan sekitar dan langsung masuk ke dalam mobil memangnya ada apa Tuan apakah Tuan ingin aku kembali ke rumah sakit untuk mencari tahu tentang wanita tersebut." tanya sang asisten
tidak itu tidak perlu aku hanya penasaran saja tentang apa yang terjadi sudah sebaiknya kau kembali saja ke ruangan mu aku ingin beristirahat setelah minum obat ucap pria tersebut selalu mengambil air mineral kementerian mengambil 2 butir obat lalu meminum obat tersebut, sementara sang asisten langsung menunduk hormat dan melangkah keluar dari ruangan tersebut meninggalkan sang bos yang langsung bangkit dari kursi kebesarannya masuk ke dalam sebuah ruangan untuk beristirahat
sementara itu Alona yang sudah tersadar dari tidurnya langsung bergegas membersihkan tubuhnya dia berniat untuk mencari pekerjaan setelah berpakaian dengan rapi Alona mulai keluar dan berjalan mencari pekerjaan, hari berganti hari sudah 3 hari Aluna mencari pekerjaan ke sana kemari tapi belum ada pekerjaan yang tepat untuknya,Alona yang sudah mencari kerja kesana kemari demi untuk membiayai putranya tapi pekerjaan tersebut menyita banyak waktunya dengan pendapatan yang sangat kecil sehingga tak akan bisa membantu pengobatan putranya dan dia tak bisa menjaga putranya sementara dia tak punya uang untuk menyewa
Alona yang tampa sengaja lewat di depan kontrakan Meri tampak dipanggil oleh Meri karena melihat Alona sudah beberapa hari ini jarang berada di kontraknya, "ke mana saja kau tiga hari ini aku sempat beberapa kali mencari mu di kontrakan tapi kau tak pernah ada." tanya Meri pada Alona yang sudah duduk di ruang tamu bersamanya
Alona menghembuskan nafasnya kasar "aku sudah mencari pekerjaan ke sana kemarin tapi saat sudah ada pekerjaan yang tepat aku harus meninggalkan pekerjaan tersebut karena pekerjaan tersebut menyita banyak waktu ku dan itu akan membuatku tak bisa merawat putraku." ucap Alona
jadi hingga saat ini kau belum menemukan pekerjaan begini Alona aku ingin minta maaf aku hanya menawarkan saja jika kau ingin begini putramu membutuhkan biaya yang sangat besar untuk pengobatannya dan juga kau hanya seorang diri yang merawatnya jadi kau harus memiliki pekerjaan yang penghasilan banyak dan menyita waktumu sedikit apakah kau mau menjadi wanita malam sepertiku kau hanya bekerja beberapa jam sesuai dengan keinginanmu dan setelah itu kau bebas untuk menjaga putramu, apalagi penghasilannya lebih besar dari kau bekerja di tempat lain." ucap Mira sebenarnya dia juga tak mau menawarkan pekerjaan tersebut kepada Alona tapi melihat bagaimana keadaan putra Alona yang membutuhkan biaya yang besar dan Alona hanya anak yatim piatu membuat Mira tak punya pilihan lain dia juga tak bisa membantu Alona karena dia juga membiayai seluruh keluarganya
Alona tampak terdiam mendengar perkataan Mira sebagai seorang wanita tentu dia merasa hal itu sangat bertentangan dengan nuraninya tapi sebagai seorang ibu dia harus memikirkan cara untuk menyelamatkan putranya walaupun harus mengorbankan harga dirinya sebagai seorang wanita baginya nyawa putranya lebih penting daripada hanya sebuah harga diri wanita sepertinya .
Jangan lupa like, komen, vote dan hadiahnya
"Meri bisakah aku memikirkan hal itu sampai besok aku akan memberikan jawabannya besok." tanya Alona, "tentu saja sayang apapun yang menjadi jawabanmu aku tetap akan mendukungmu dan membantumu, apakah kau sudah makan aku lihat kau sangat lemas dan kau sudah keluar dari tadi pagi sampai sore aku yakin kau pasti belum makan kan." ucap Meri
tampak Alona tersenyum memang dia belum makan sejak pagi sampai sore ini karena dia tak memiliki uang untuk membeli apapun di luar saat pergi mencari pekerjaan dan dia akan pulang untuk memasak mie instan untuk dia makan, "aku memang berencana baru akan makan sore ini baiklah aku akan pulang untuk makan." ucap Alona, "apanya yang baru rencana tidak usah pulang ke kontrakan mu aku sudah memasak banyak itulah mengapa aku selalu mencarimu karena aku kadang memasak berlebihan dan tak menghabiskannya sehingga makanan yang aku buat terbuang sia-sia ayo kita ke dapur sekalian kau mengambil untuk makan malam jika kau lapar lagi." ucap Meri lalu menarik laluna masuk ke dalam di mana terdapat meja makan, tampak Aluna menelan silvernya saat melihat makanan di meja makan yang terlihat sangat lezat mari langsung menarik Alona duduk dan mengambilkan piring serta nasi lalu menyerah piring tersebut ke Alona untuk mengambil lauk sendiri alona yang memang sudah sangat kelaparan langsung mengambil makanan tersebut, sementara Meri hanya tersenyum melihat tingkah Alona yang seperti anak kecil saat makan
setelah kenyang Alona tampak meminta izin pada merrie untuk pulang ke kediamannya untuk beristirahat tampak Alona yang sudah berada di kontrakannya dengan beberapa bungkusan yang dibawa dari kontrakan Meri, Alona akan beristirahat tiba-tiba sebuah panggilan telepon di ponselnya mengejutkannya ternyata itu dari dokter yang menangani putranya "halo ini dengan Nyonya Alona aku adalah dokter Lita yang merawat putra nyonya begini nyonya dalam beberapa hari kami harus melakukan operasi kepada putranya Nyonya karena beberapa hari ini keadaan yang sudah sedikit membaik membuat kita lebih cepat mengoperasinya dalam keadaan seperti ini kemungkinan keselamatannya bisa mencapai 80%." ucap dokter tersebut
"benarkah dokter aku sungguh sangat bahagia jadi apa yang harus aku persiapkan untuk operasi tersebut." tanya Alona, "Nyonya hanya perlu mempersiapkan uang untuk biaya operasi biaya lainnya yang tidak terduga Dan aku harap Nyonya bisa segera mendaftarkan untuk operasi dan membayar secepat mungkin biaya operasi." ucap dokter tersebut
"baik dokter aku akan segera mendaftarkan dan membayar biaya operasi agar putraku cepat ditangani." ucap Alona panggilan telepon tersebut tampak berakhir Alona langsung menyimpan ponselnya lalu melihat ke atas tampak Dia sedang berpikir, Alona yang sudah berpikir semalaman tak menyadari bahwa waktu sudah berganti menjadi pagi setelah berpikir secara matang-matang akhirnya Alona bangkit dari tempat tidurnya lalu berjalan keluar menuju ke kontrakan Meri, tanpa kalau nama ketuk pintu kontrakan Meri, Untung saja Merry sedang tak ada kegiatan semalam membuatnya langsung bangun dan membuka pintu tampak dari menautkan alisnya saat melihat Alona yang pagi-pagi sekali datang ke kontrakannya
"ada apa apakah ada sesuatu yang terjadi Kenapa dengan wajahmu apa semalam kau tidak tidur." tanya Merry melihat wajah Alona yang lesu dan ada warna hitam di bawah matanya, tampak Alona masuk ke dalam kediaman Meri lalu duduk di sofa "aku membutuhkan uang untuk operasi putraku dan operasinya 3 hari lagi jadi aku menyetujui untuk mengambil pekerjaan yang kau tawarkan." ucap Alona
Meri menghembuskan nafasnya kasar dia tahu betapa berat masalah yang dihadapi Alona saat ini "baiklah sebaiknya kau pulang dulu untuk beristirahat kita akan membicarakan hal ini setelah makan siang kau datanglah makan di sini agar kita bisa berbicara sambil makan." ucap Merry, tanpa karena bangkit selalu mengganggu kemudian berjalan keluar dari kontrakan Merry dan kembali ke kontrakannya begitu Alona sampai di kontrakannya dia langsung masuk ke kamar kemudian merebahkan tubuhnya ke atas ranjang lalu tertidur pulas setelah semalaman tak bisa tidur
hari sudah siang Alona bangun dari tidurnya kemudian membersihkan tubuhnya melihat jam yang sudah hampir jam 12.00 Alona pun keluar dari kontrakannya lalu berjalan menuju kontrakan Meri, tampak meri membuka pintu lalu menyuruh alona Langsung masuk, ini kedua wanita tersebut sudah berada di meja makan saling berhadapan "sebaiknya ayo makan kemudian kita akan bercerita di ruang tv agar kau tahu pekerjaan apa yang kau lakukan dan bagaimana caranya aku akan mengajarimu apa yang harus kau lakukan dan kau jangan khawatir aku sudah berbicara kepada mami yang akan membantu kita dia adalah orang yang melindungi kita." ucap Meri, keduanya pun makan bersama
setelah makan siang Meri dan Alona duduk di depan TV, " begini kau akan bekerja pada malam hari saja dan hanya melayani satu orang tamu bermalam dan jam pelayan terserah padamu kau berapa jam dan aku sudah berbicara Pada mami bahwa kau bisa berhenti kapan pun kau mau kau tidak akan terikat sepertiku yang memiliki kontrak dengan mami kau hanya akan bekerja sampai kau sendiri yang memutuskan untuk berhenti bekerja karena aku tahu kau bekerja karena terpaksa sementara aku sedari dulu memang sudah bekerja seperti ini." ucap Meri
"benarkah jadi aku bebas bekerja berapa jam yang aku mau tidak terikat dan aku bisa keluar kapan saja jika memang aku mau." ucap Alona, "benar sayang aku adalah penjamin mu kau tak terikat pada kontrak apapun tidak sepertiku harus menyelesaikan kontrak yang sudah aku buat pada mami jadi aku diatur oleh mami kapan aku akan melayani dan aku dijual pada siapa aku harus menerima hal tersebut walaupun aku sudah menjadi istri kedua dan dijual oleh mami tapi kontrak aku dan mami masih ada satu tahun itulah mengapa suamiku harus membayar setiap bulan kepada mami hingga kontrak itu berakhir." ucap meri, Meri sengaja melakukan hal tersebut walaupun mami meminta padanya untuk membuat kesepakatan kepada Alona tapi dia menolak mentah-mentah walaupun kontrak tersebut akan menguntungkannya karena dia akan menerima setengah hasil dari pekerjaan yang Alona kerjakan dan kontraknya dengan mami akan dipotong dari satu tahun menjadi 5 bulan lagi tapi meri tak ingin menjerumuskan Alona ke dunia hitam tersebut dia hanya ingin membantu Alona mencari uang untuk menyelamatkan putranya setelah itu alona bisa bebas, "terima kasih Meri aku sangat menyayangimu kau adalah saudaraku aku takkan pernah melupakan semua kebaikanmu suatu saat nanti aku akan membalas semua kebaikanmu." ucap Alona lalu memeluk mari dengan erat membuat Meri langsung tersenyum
Merry membalas pelukan Alona "sekarang bersiaplah kita akan ke salon untuk melakukan perawatan kecantikan dan setelah itu kita akan membeli beberapa pakaian untuk kau gunakan nanti." ucap Meri.
Jangan lupa like, komen vote dan hadiahnya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!