Cintanya Yang Berbeda (B×B)
Murid Baru
Hari normal biasanya, Akay pergi ke sekolahnya dengan berjalan kaki.
Saat ia sampai di gerbang sekolah, ia di hampiri oleh temannya.
Asiska Arkane
Akaaaaayyyyy!!
Asiska Arkane
Ayo ke kelas bersama..
Sampainya di kelas, Akay duduk di mejanya.
Para murid pun masuk ke dalam kelas mereka masing-masing.
Pak Arul (Wali kelas)
Hai murid-murid..
Pak Arul (Wali kelas)
Kalian ke datangan murid baru.
Pak Arul (Wali kelas)
Ayo masuk..
Pak Arul (Wali kelas)
Baiklah, perkenalkan diri kamu kepada mereka..
Angga Reon
Hai semuanya, namaku Angga.
Akay Suki
(Hmmmm.. Nampaknya ia pendiam..)
Pak Arul (Wali kelas)
Oke, lebih baik kamu duduk di meja dekat Akay.
Akay Suki
(Isssss... Gak sopan..)
Mereka pun mulai belajar.
Tanpa di sadari, bel istirahat sudah berbunyi.
Akay Suki
Kamu mau ke kantin engga?
Akay berjalan ke kantin sendirian.
Asiska Arkane
Kamu gak jajan?
Akay Suki
Aku mau jajan kok..
Asiska Arkane
Owh... Kamu gak ajak murid baru itu?
Akay Suki
Tadi sudah, tapi dia jawabnya engga mau. Dia begitu dingin, dan pendiam.
Asiska Arkane
Iya sih... Ya sudah, aku mau ke kelas dulu yaaa..
Akay berjalan ke gerbang sekolah.
Angga Reon
Kamu ketinggalan ini.. *memberi buku
Akay Suki
Oh, terima kasih.. Ku rasa tadi aku kurang konsentrasi.
Angga Reon
Tidak masalah, aku duluan yaaa..
Akay Suki
(Nampak tak biasa, tadi dia begitu dingin. Sekarang, ia jadi lebih hangat.)
Akay Suki
Ya sudahlah, bukankah itu bagus..
Perjodohan?!
Alesta Suki (Ibu Akay)
Kamu sudah pulang yaaa..
Alesta Suki (Ibu Akay)
Ya sudah, mandi dulu. Baru nanti makan malam.
Akay Suki
Wahhhh.. Makanannya mewah..
Alesta Suki (Ibu Akay)
Eitttsss.. Jangan sentuh, kita ada tamu hari ini, makanya makan malamnya mewah.
Arta Suki (Ayah Akay)
Iya, masih ingat dengan perjanjian yang kita pernah bicarakan?
Akay Suki
Ah? Perjanjian apa? Aku lupa..
Arta Suki (Ayah Akay)
Anak ini...
Alesta Suki (Ibu Akay)
Perjanjian tentang..
Arta Suki (Ayah Akay)
Akay..
Arta Suki (Ayah Akay)
Ayah ingin meminta sesuatu darimu..
Arta Suki (Ayah Akay)
Ayah ingin, kamu menikah dengan laki-laki.
Akay Suki
Heh? Aku kan laki-laki, masa aku menikah dengan sesama laki-laki..
Arta Suki (Ayah Akay)
Iya, itu kemauan ayah..
Akay Suki
Yang itu! Gak mau..
Arta Suki (Ayah Akay)
Harus mau..!
Akay Suki
Akay tidak mau..
Alesta Suki (Ibu Akay)
Mau bagaimana lagi, calon suami mu sudah ingin datang..
Alesta Suki (Ibu Akay)
Ayolah, kamu harus mau..
Arta Suki (Ayah Akay)
Ini keinginan ayah.. Kamu tidak mungkin keberatan dengan hal ini. Ini hanya hal kecil..
"Ding dong..".Bel rumah di pencet.
Alesta Suki (Ibu Akay)
Itu pasti tamu kita..
Arta Suki (Ayah Akay)
Sudah datang..
Alesta Suki (Ibu Akay)
Jadilah anak baik, dan jangan bertingkah menyebalkan..
Ibu Akay pun membuka pintu.
Alesta Suki (Ibu Akay)
Hai..
Arkan Reon
Hai juga, anakku tak sabar bertemu dengan calon suaminya.
Arta Suki (Ayah Akay)
Anak kami juga..
Akay Suki
(Apakah benar aku anak mereka?)
Angga Reon
Hai bibi, hai paman..
Angga Reon
(Jadi, dia adalah calon suamiku..)
Akay Suki
(Kenapa hidupku harus seperti ini...)
Alesta Suki (Ibu Akay)
Ayo duduk semuanya..
Alesta Suki (Ibu Akay)
Wah.. Nampaknya, Akay tak sabar untuk menikah dengan Angga.
Arkan Reon
Sama seperti anakku, dia sangat ingin segera menikah dengan Akay.
Alesta Suki (Ibu Akay)
Wah.. Sungguh kebetulan..
Akay Suki
(Kenapa harus dengan dia?)
Angga Reon
(Hmmm.. Dia nampak buruk dari segi manapun.)
Debatku Dengan Dia
Arta Suki (Ayah Akay)
Sudah malam, lebih baik kalian menginap di rumah kami saja..
Arkan Reon
Tidak usah, kami tidak ingin merepotkan..
Arta Suki (Ayah Akay)
Eh, lebih baik menginap saja..
Arkan Reon
Ba.. Baiklah jika kau memaksa..
Alesta Suki (Ibu Akay)
(Iiiisssshhh.. )
Akay Suki
(Me.. menginap?)
Alesta Suki (Ibu Akay)
Baiklah, mungkin Angga dan Akay bisa satu kamar.. Apakah Akay keberatan? *Dengan wajah agak memaksa.
Alesta Suki (Ibu Akay)
Bagus..
Akay Suki
(Alamak.. Gimana nih..)
Akay Suki
Hmmm.. *Khawatir.
Angga Reon
... *Menatap Akay.
Angga Reon
... *Mendekati Akay.
Akay Suki
A... Apa yang kau? *Mundur hingga terpojok di dinding.
Angga Reon
... *Senyum mafia.
Wajah mereka hingga dekat, sekitar 5 cm.
Akay Suki
Arrrrggghhhh!!! *Menampar.
Angga Reon
Aduhhhh.. Kenapa kau ini?
Akay Suki
Seenaknya mencium. Asal kau tahu, aku tidak menyukaimu.
Angga Reon
Aku tahu itu. Tapi, ini adalah sebuah perjodohan.
Akay Suki
Pasti ada jalan tengah, aku tidak ingin terjebak dengan seorang laki-laki seumur hidupku.
Angga Reon
Mereka sudah membulatkan keputusan. Keputusannya tak bisa di ubah. Sekali pun di ubah, itu akan menambah buruk.
Akay Suki
Tapi, mana mungkin ini cara terbaik..
Angga Reon
Kamu harus menerimanya, ini adalah jalan yang mereka putuskan untuk kita.
Akay Suki
Menikah dengan sesama jenis? Itu melawan semua pemikiran di dunia ini..
Angga Reon
Kamu pikir itu jalan yang salah. Ini adalah jalan yang sudah di buat untuk kita. Kau harus menerimanya.
Angga Reon
Sssstttttsss... *menutup mulut Akay dengan jari telunjuk.
Angga Reon
Aku tak bisa mempertahankan keinginanmu untuk menikah selawan jenis, tapi mungkin aku bisa untuk menahanmu menginginkan hal itu.
Akay Suki
A.. Apa maksudmu?
Angga Reon
Kau sudah terlalu di beratkan dengan tugas seperti ini. Tapi, ini adalah tugas yang orangtuamu berikan kepadamu.
Akay Suki
Apa sebenarnya yang kau katakan?
Angga Reon
Kau akan tahu nanti..
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!