"Hei, Jelek!" Seorang pemuda berbadan tinggi dengan jerawat di wajahnya memanggil seorang pemuda gendut, jelek, pendek, dan hidup yang berdiri di depan warung.
Wajah pemuda gendut yang jelek tersebut makin jelek, dan dia menoleh ke arah pemuda dengan pandangan yang ketakutan.
"Kemari, Jelek! Cepat ke sini!"
Pemuda berbadan tinggi dan cukup berisi dan tidak kurus itu menampilkan wajah bengisnya, memanggil pemuda gendut dengan suara yang marah.
Mendengar suara pemuda tinggi tersebut menjadi marah, pemuda gendut dengan cepat meninggalkan warung dan berlari menghampiri pemuda yang memanggilnya.
"An–anu, ad–ada apa, Bang?" tanya pemuda gendut dengan suara yang terbata-bata.
"Pakai nanya!" Pemuda tinggi itu mendorong pemuda yang gendut hingga terjungkal ke belakang, kemudian dia menginjak dada pemuda gendut itu dengan satu kakinya. "Aku sedang kesal melihat sosokmu yang jelek dan gendut! Beri aku uang yang kamu punya sekarang!"
"Tu–tunggu sebentar, Bang." Pemuda gendut dengan cepat mengorek saku celananya sembari mengabaikan rasa sakit yang dideritanya.
Bugh!
Kepalan tangan mendarat di pipi kanan pemuda gendut itu karena terlalu lama mengeluarkan uang.
"Lama sekali, Sialan!" Kedua tangan pemuda tinggi merobek baju polos berwarna hijau milik pemuda gendut itu, berniat untuk menariknya ke samping.
Berat tubuh pemuda gendut itu tak bisa ditahan oleh pakaiannya sendiri.
Dada penuh lemak pemuda gendut terekspos, kemudian pukulan demi pukulan menghantam dadanya karena kesal.
"Kumohon jangan pukul aku!"
Sambil menahan sakit, pemuda gendut itu berhasil mengeluarkan selembar uang dan diserahkan kepada pemuda tinggi itu.
"Bagus. Kamu pergi sana! Menjauhlah dari pandanganku!" Tendangan menabrak perut pemuda gendut. Senyuman muncul di wajah pemuda tinggi ketika melihat uang.
Setelah mendapatkan uang 50 ribu rupiah dari pemuda gendut itu, pemuda tinggi ini menjauh dan meninggalkan pemuda gendut dengan wajah yang berseri-seri.
Melihat pemuda tinggi itu menjauh, pemuda gendut segera duduk di jalan untuk membersihkan pakaiannya, kemudian dia berdiri dan kembali ke rumah dengan mata yang memerah.
"Sialan!!"
Di dalam kamar kos, pemuda gendut yang dipalak oleh pemuda tinggi yang adalah seorang preman baru daerahnya kini melampiaskan kekesalannya dengan cara memukul bantal.
Sarung bantal yang kusut dan tidak karuan itu diteteskan air yang jatuh dari atas, terlihat bahwa air itu berasal dari mata pemuda yang gendut.
"Aku menyesal telah pindah ke dunia ini!! Nasibku tidak berubah, bahkan di dunia yang berbeda! Bajingan! Semua dewa tidak ada yang baik! Zeus gacor, keparat!!"
Kata-kata mutiara keluar secara spontan dari mulut pemuda gendut tersebut, semua kutukan datang dari hatinya yang sudah lelah menjalani hidup seperti yang sekarang ia jalani.
Vino Bleki, seorang pemuda yang tidak sengaja pindah ke dunia paralel yang tak berbeda isinya dengan Bumi asli.
Telah pindah dari 2 tahun yang lalu ke dalam tubuh pemuda gendut ini yang kebetulan memiliki nama diri dan keluarga yang sama.
Saat pindah ke sini, kondisi tubuhnya memang sudah gendut dan pendek. Vino tahu bahwa ini tidak baik jika terus-menerus seperti ini penampilannya.
Namun, setelah 2 tahun berusaha untuk menguruskan badan, ternyata hasilnya kurang memuaskan karena dia masih terlihat gendut meski tidak terlalu lebar seperti di masa lalu.
Tetap saja, dengan penampilannya ini ternyata dia masih menjadi bahan olokan orang-orang, terutama di tempat kerja dan kosan.
Tidak ada yang mendekatinya, terlebih wanita, bahkan pria saja enggan berteman dengannya.
Dikarenakan gendut juga, Vino memiliki bau tubuh yang tidak enak dicium oleh hidung. Vino sudah tahu alasannya mengapa orang-orang tidak mau berteman dengannya.
Tidak peduli Vino menggunakan sabun apa dan seberapa banyak penggunaannya, bau di tubuhnya akan tetap muncul apabila tubuhnya berkeringat.
Jadi, percuma saja.
Ingin sekali Vino pulang ke desa dan tinggal bersama kedua orang tuanya di sana, tetapi Vino sadar bahwa tanpa dirinya, orang tua kekurangan uang untuk makan sehari-hari.
Kedua orang tua Vino sudah tua, mereka memiliki anak di umur yang cukup tua.
Ayahnya sudah tidak sanggup untuk bekerja, dia hanya bisa bekerja di perkebunan dan melakukan pekerjaan yang ringan.
Vino tidak bicara mengenai betapa sengsaranya dia di kota kepada orang tuanya. Saat berkunjung, Vino selalu ceria dan tersenyum, dia memberikan uang hasil kerjanya, kemudian satu hari berikutnya kembali lagi ke Jakarta untuk bertarung melawan nasib buruknya.
Sekarang, Vino benar-benar tidak tahan, di dalam kepalanya dia sudah memiliki rencana untuk mengakhiri hidupnya, rasa ragu yang bersemayam di hatinya masih menahan rencana buruk ini.
"Beri tahu aku bagaimana caranya membuat nasibku menjadi baik! Kumohon, beri tahu aku bagaimana caranya menjadi pria yang berpenampilan tampan dan tidak jelek! Aku sudah sangat lelah! Aku merasa sangat-sangat lelah ... kumohon untuk siapa saja yang tahu ... tolong beri tahu aku."
Menenggelamkan wajahnya di bantal, Vino mencoba untuk menahan tangisannya.
Namun, hatinya tidak mengizinkan karena beban perasaaan yang ada di dalam harus dikeluarkan.
Dengan suara tangisan yang disertai tarikan ingus, perasaan sedih yang ada di tubuh Vino berangsur-angsur keluar dan membuat Vino menjadi sedikit lega.
[Ding! Sistem telah menemukan tuan rumah!]
[Mulai pengikatan cepat!]
[Ding! Pengikatan Sistem berhasil dilakukan!]
[Selamat datang di Sistem Sewa Pacar Terhebat!]
Tangisan Vino berhenti begitu mendengar serangkaian pemberitahuan yang terdengar mekanis dan mirip suara robot di dalam kepalanya.
"Siapa itu?!" Vino berdiri di atas kasur lantai tipisnya dan melihat ke sekeliling ruangan kamarnya.
Dia tidak menemuka sama sekali seseorang masuk ke dalam kamar, ini membuat Vino bingung sekaligus takut.
Menyeka lendir di bibir atas dan air matanya, Vino melihat sekali lagi ke seluruh kamarnya untuk memastikan tidak ada penyusup yang masuk. "Siapa yang bicara barusan?! Tolong keluar!"
Tepat ketika Vino mengatakan ucapannya, suara misterius yang ia cari-cari datang kembali.
[Ding! Selamat Anda telah menjadi karyawan satu-satunya dari Perusahaan Sewa Pacar Surgawi!]
"Sistem?!"
Setelah Vino mendengar dengan cermat suara di dalam benaknya, Vino langsung teringat dengan sesuatu.
Wajahnya yang bingung menjadi gembira, saking gembiranya tubuh Vino mulai bergetar.
Sistem adalah alat kecurangan yang sering Vino baca di dalam banyak cerita novel. Sistem ini biasanya akan hinggap di orang-orang spesial, entah itu orang bereinkarnasi, pindah dunia, terlahir kembali, dan masih banyak lagi.
Bisa dibilang Sistem adalah sesuatu yang akan membantu orang-orang spesial tersebut menjadi seorang yang hebat.
Sekarang dia mendapatkannya dan Vino tidak heran lagi karena sebenarnya ia sudah menunggu Sistem datang.
"Sistem, bisakah kamu memberi tahu aku tentang kegunaanmu?"
[Ding! Sistem Sewa Pacar Terhebat dapat membuat Anda menjadi pria yang serba bisa. Memiliki fungsi pemesanan yang di mana sesuai dengan nama sistem, pemesanan yang dimaksud adalah pemesanan diri Anda untuk menjadi pacar seorang wanita dalam kurun waktu tertentu.]
[Setelah pemesanan muncul, Anda berhak menerima dan tidak. Tak ada hukuman apabila pemesanan yang muncul ditolak, tetapi Anda tidak akan diberikan hadiah. Sebaliknya, jika Anda menerima pesanan, Anda akan menerima 1 hadiah permanen.]
[Sistem akan mengubah tuan rumah sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pemesan. Setiap kali pesanan berhasil diselesaikan dengan baik, Anda berhak memilih satu dari banyaknya kemampuan yang diberikan di awal untuk menyelesaikan tugas pesanan. Akan ada bonus hadiah kalau pemesan puas dengan layanan Anda.]
Usai mendengar baik-baik penjelasan Sistem, Vino mengerti secara kasar fungsi dan kegunaan Sistem ini.
Di Jepang ada yang namanya Pacar Sewaan, dan Sistem ini memiliki konsep yang sama. Dirinya akan menjadi pegawai atau orang yang bisa disewa wanita untuk menjadi pacar sementara mereka, setelah pesanan selesai, dia akan diberikan hadiah apa pun.
"Pelayanan ini bukan tentang yang aneh, kan?" tanya Vino memastikan kembali apa yang ia mengerti.
[Tergantung pada pelanggan yang memesan. Jika dia ingin menyewa Anda untuk bermain di kamar, mau tidak mau Anda harus melakukannya.]
Glup!
Mendengar ini, Vino langsung menelan ludahnya.
"Aku mengerti, Sistem!"
[Ding! Sistem merasa kasihan kepada tuan rumah dan memutuskan untuk memberi Paket Hadiah Pemula!]
[Paket Hadiah Pemula dibuka! Anda mendapatkan Kemampuan Teleportasi, uang bekal 20 juta rupiah!]
Mata Vino melebar, berseru tak percaya, "Teleportasi?!"
Paket Hadiah Pemula memberikannya keterampilan Teleportasi yang mencengangkan.
Kemampuan atau keterampilan Teleportasi bukan kemampuan biasa, bukan kemampuan yang masuk akal dan bisa dipikirkan dengan akal sehat.
Sekelas ilmuwan dan penemu di dunia ini saja masih jauh untuk bisa membuat manusia bisa berteleportasi, karena menyangkut banyak sekali aspek-aspek selain matematika, teknologi, dan energi.
Akan tetapi, semua itu terwujud oleh Vino sekarang lantaran Sistem memberinya keterampilan yang membuatnya dapat pindah atau pergi secara instan tanpa melewati berbagai medan perjalanan ke suatu tempat.
[Teleportasi: Keterampilan yang tertanam pada jiwa dan tubuh Anda sendiri secara permanen, mampu membuat diri sendiri pindah dan tiba di suatu tempat secara singkat hanya melalui pikiran atau ingatan. Jika Anda memikirkan atau berkonsentrasi ke tempat yang Anda tuju, secara otomatis seluruh tubuh Anda akan pindah dengan cepat hanya dengan satu kedipan mata.]
[Catatan: perlu koordinat titik lokasi agar melaksanakan Teleportasi dengan tepat.]
"Mustahil! Bagaimana bisa keterampilan seperti itu ada di dunia?!" Vino turun dari tempat tidur dan menggelengkan kepalanya tidak mau percaya.
Dia berdiri mengambil ponselnya yang sudah usang, dan mencari-cari sebuah gambar di galeri fotonya.
Foto itu adalah sebuah gambar di suatu tempat yang ada di dunia ini.
Meskipun ucapan yang keluar bilang bahwa dirinya tidak percaya, Vino segera memejamkan matanya sambil membayangi foto tersebut.
Di detik berikutnya, seluruh sosok Vino menjadi buram dan akhirnya menghilang dari kamarnya.
"Woah!!"
Setelah membuka matanya, sebuah patung besar yang kerap digunakan sebagai emoji candaan muncul di depan mata Vino.
"Patung Moai!!!"
Tubuh Vino bergetar kegirangan, matanya melotot hampir keluar, dan mulutnya melebar bagai mulut Gua besar.
Berdiri di depan patung Moai yang sedikit miring, ekspresi wajah Vino penuh dengan keterkejutan yang tak terlukiskan.
"Ini ...." Vino menginjak rumput dan tanah di bawahnya, mencoba merasakan keasliannya. "Apakah ini sungguhan?! Apakah ini berhasil?!"
[Saat ini Anda sedang berada di Pulau Paskah, Chili.]
"Sial! Ini sungguhan?!"
Vino berteriak ke arah Patung Moai dengan ketidakpercayaan di hatinya.
Patung Moai di depan Vino hanya diam dengan ekspresi datar. Tanda tanya besar muncul di atas kepalanya.
"Aku benar-benar tidak percaya!"
Segera, tangan Vino merogoh sakunya untuk mengambil ponsel yang ia simpan, kemudian mengambil foto Patung Moai dari dekat.
Puas dengan itu, tubuh Vino berdiri tegak lagi, matanya mulai menutup, dan pikirannya terfokus pada bayangan dalam kamarnya.
Sosok Vino yang ada di dekat Patung Moai menghilang, hanya meninggalkan jejak kaki yang berangsur-angsur lenyap.
"Sangat luar biasa!!"
Kembali ke kamarnya, Vino mengepalkan tinjunya, menahan rasa bahagia yang dialami di hatinya.
Pengalaman tadi sangat-sangat luar biasa, Teleportasi yang dikatakan oleh Sistem itu nyata.
Sistem memberi tahu bahwa dia harus menggunakan keterampilan teleportasi sebagai alat untuk tiba di lokasi si pelanggan yang akan memesan jasanya.
Vino mengerti mengapa Sistem memberikannya hadiah luar biasa ini di paket hadiah awal.
Semua ini bisa dimengerti.
"Sewa pacar," gumam Vino sambil berpikir di hatinya. Pekerjaan ini terdengar bagus dan menjanjikan, terlebih Sistem yang mengelolanya.
Terlebih lagi pekerjaan ini berhubungan dengan wanita cantik. Bisa saja dia jatuh cinta dengan wanita yang menyewanya dan tidak lagi perjaka.
Vino merasa sangat gembira hanya dengan memikirkannya.
Suatu cita-cita atau tujuan hidupnya untuk bisa berhubungan dengan wanita cantik.
Pada saat dia sedang memikirkan tentang impiannya yang indah hidup bersama wanita cantik, suara Sistem muncul dari benaknya.
[Ding! Sistem menerima pesanan pemula dari seorang wanita! Harap diperiksa dan tentukan sebelum memutuskan untuk menerima!]
[Nama Pelanggan: Callie Ava]
[Permintaan: Menyewa pacar yang bisa diajak jalan-jalan ke mall dan pertemuan singkat dengan teman]
[Syarat Pesanan: Tinggi 182 cm, Berpenampilan lembut, Wajah Tampan, Tubuh Ramping dan Berotot, Kulit Bersih dan Putih, keterampilan komunikasi, bisa bahasa Inggris]
[Waktu sewa: 10 jam]
[Pembayaran: 700.000 rupiah]
[Apakah Anda menerima permintaan sewa ini?]
"Pesanan pertama?!" Vino terkejut sejenak, ekspresi wajahnya berubah menjadi tidak sabar.
"Tentu saja aku menerima permintaan sewa ini!"
Kesempatan pertama dirinya untuk menjadi seorang pacar sementara bagi seorang wanita.
[Penerimaan berhasil dikonfirmasi!]
[Mulai mengubah tuan rumah menjadi pacar yang sesuai dengan permintaan pelanggan!]
Setelah suara Sistem itu muncul, sebuah perubahan besar terjadi pada seluruh tubuh Vino.
Tubuh Vino merasa sangat sakit, dia meringkuk di atas lantai dengan raut wajah yang kesakitan.
Seluruh tubuhnya terasa sedang diacak-acak dan dibongkar pasang oleh tangan-tangan yang tak terlihat.
Proses menyakitkan ini berlangsung selama setengah jam lamanya.
Dalam proses itu, setiap detiknya terasa seperti di dalam sebuah penjara penyiksaan yang kejam.
Tidak ada bagian tubuhnya yang tak merasakan nyeri, rasa sakit benar-benar menginvasi semua anggota tubuhnya secara bersamaan.
[Peningkatan tinggi sedang dilakukan .... Wajah Tampan Dasar Diintegrasikan .... Tubuh Kalistenik Digabungkan .... Temperamen Lembut Disatukan .... Warna Kulit Tubuh Diubah .... Keterampilan Komunikasi Profesional Dimasukkan .... Pengetahuan Bahasa Inggris Master Dimasukkan ....]
Satu per satu suara Sistem muncul pada telinganya, setiap suara Sistem itu terdengar, ada sesuatu yang diubah di tubuhnya.
Dalam waktu 30 menit lamanya, Vino yang kesakitan kini telah berdiri di depan cermin dengan penampilan yang dapat membalikkan langit.
Tepat di sekarang ini, Vino melototi penampilannya yang ada di cermin.
Sosok pria yang ia lihat sekarang terlihat aneh dan agak akrab, pria yang tampan serta aneh baginya.
Seorang pria tampan yang tinggi dan berotot ramping berdiri di depan cermin. Keseluruhan tampilan pemuda ini sangat tampan dengan wajah yang mampu mengalahkan banyak sekali pria tampan yang beredar di media sosial.
Ciri-ciri semua pria tampan diborong oleh wajah Vino yang sekarang.
Kulit cokelat telah berubah menjadi kulit putih dan bersih. Wanita yang melihat kulitnya sekarang pasti iri dan cemburu.
Tubuhnya yang sering dikatakan pendek dan gendut telah menghilang, kini cuma ada tubuh ramping yang tinggi dengan otot-otot memesona.
Tangan Vino bergerak menyentuh wajah dan tubuhnya, memastikan bahwa apa yang ia lihat sekarang adalah nyata.
"Fak!"
Menjauh dari cermin, Vino terkejut luar biasa dengan tampilan tubuhnya yang sekarang.
Dia melihat tangan dan kakinya untuk memeriksa secara langsung.
Tubuhnya yang sekarang terasa asing, butuh penyesuaian dan adaptasi selama beberapa menit.
Setelah merasa nyaman dengan tubuh barunya, Vino coba-coba untuk melakukan push-up dan mengangkat tubuhnya dengan kedua tangannya.
Semua gerakan yang tidak bia ia lakukan pada tubuh normalnya, sekarang Vino bisa melakukannya dengan sangat mudah.
"Sangat hebat!!"
[Ding! Transformasi telah selesai!]
[Tuan rumah diharapkan mengenakan pakaian dan bersiap-siap untuk bertemu pelanggan!]
[Lokasi: New York, Amerika Serikat!]
"Orang luar negeri?" Mata Vino menyala sekilas, dan senyuman aneh terbentuk di wajah tampannya sekarang.
[Sistem sudah membuatkan Anda identitas baru untuk pesanan ini dan pakaian yang cocok. Segera Anda bersiap-siap sebelum terlambat.]
Kepala Vino mengangguk cepat, kemudian dia mengenakan seluruh pakaian yang ada di atas kasur dari pemberian Sistem.
Seluruh penampilan Vino saat ini begitu tampan dengan pakaian kasual yang tidak berlebihan, kemeja hitam lengan panjang, celana jeans panjang, dan sepatu santai bermerek Aliodas.
Rambutnya yang terurai acak, itu menambahkan kesan liar dan seksi.
Siapa pun yang melihat Vino saat ini, pasti akan tergoda, tidak peduli dari mana ras dan negara wanita itu berasal.
"Aku sudah siap untuk pesanan pertama ini." Vino memasukkan kartu identitasnya ke dalam saku kemeja dan tersenyum tipis.
Di sebuah jalan trotoar di dekat Manhattan, Kota New York.
Seorang wanita cantik yang mengenakan gaun hitam seksi yang sedikit terbuka dan jaket krem yang menutupi bagian tubuh atasnya tengah berdiri dengan wajah yang heran sambil melirik layar kaca ponselnya.
"Aplikasi apa ini?" gumam wanita cantik itu menahan lama aplikasi yang muncul tiba-tiba ini.
Aplikasi aneh ini muncul seperti sebuah virus yang masuk ke dalam ponsel tepat ketika dirinya membuka dan menyalakan ponselnya.
Sudah berkali-kali dia mencoba untuk menghapus aplikasi aneh ini, tetapi aplikasinya akan tetap kembali dan terpasang lagi setelah dihapus.
Wanita itu mengerutkan keningnya dan berkata pada dirinya sendiri dengan kesal, "Mengapa aplikasi ini tidak bisa dihapus?! Aplikasi apa ini sebenarnya? Dan dari mana aplikasinya berasa?!"
Tangan wanita cantik tetap berusaha untuk menghapusnya, sudah lebih dari 10 kali dia menghapus aplikasi rusak itu, tetapi aplikasi tetap muncul lagi beberapa detik kemudian.
"Apakah aplikasi ini virus?"
Hari wanita tersebut menjadi cemas dan dia segera memutar otak, mencari solusi dari masalah anehnya ini.
Sebuah ide terlintas di kepalanya, wanita itu langsung menekan tombol matikan ulang di layar ponselnya. Setelah itu, ponselnya mati dan menyala kembali bertujuan agar menyegarkan ponselnya yang terkena virus.
Tidak ada cara lain lagi, dia harus mematikan ponselnya, berharap aplikasi aneh itu menghilang.
"Aku harap aplikasi ini menghilang sebelum teman-temanku tiba di sini."
Namun, saat ponselnya nyala kembali, mata wanita itu masih menangkap logo aplikasi menyebalkan tersebut di dalam ponselnya.
Amarah dalam wanita ini memuncak, tetapi tidak ada yang bisa ia lakukan dengan aplikasi virus satu ini.
Tidak tahu mengapa, rasa ingin tahu membuatnya ingin menekan aplikasi aneh ini yang bertuliskan "Rental Boyfriend" terlihat sedikit menarik, dengan logo seorang pria tampan yang sama sekali belum pernah ia lihat.
Dengan keraguan di dalam hatinya, wanita itu mengklik aplikasi tersebut untuk melihat seperti apa aplikasinya.
Di saat yang bersamaan, sebuah notifikasi muncul menghalangi tampilan aplikasi yang aneh itu. Notifikasi tersebut adalah sebuah pesan dari teman-temannya yang ingin datang dan berkumpul.
"Tidak jadi?! Lantas untuk apa aku menunggu mereka di sini?!" Wajah wanita ini menjadi lebih kesal saat tahu teman-temannya membatalkan pertemuan karena urusan mendadak.
Tepat pada saat dia marah tanpa membalas pesan teman-temannya, ia salah fokus dengan aplikasi aneh yang dibuka barusan.
"Menyewa pacar?" Sebuah senyuman muncul di ujung mulutnya.
"Daripada aku kembali ke rumah dan sudah terlanjur berpakaian bagus seperti ini, lebih baik aku mencoba untuk menyewa pacar di aplikasi aneh ini," pikir wanita tersebut dengan wajah yang cerah. "Aku ingin tahu apakah aplikasi ini adalah aplikasi penipuan atau tidak. Jika iya, aku tidak akan ragu melaporkan aplikasi ini ke badan hukum."
Pada saat dia melihat tampilan aplikasi ini yang mirip dengan sebuah gim karena ada tulisan "Start" perasaan ragu langsung muncul di hatinya.
"Aneh."
Tangannya menekan tulisan mulai tersebut dan sebuah kolom formulir tentang pacar seperti apa yang ia inginkan.
Sebuah tulisan baru muncul di tengah layar.
[Tolong masukkan permintaan karakteristik pacar yang diinginkan!]
Setelah tulisan tersebut menghilang, sebuah tampilan aplikasi yang lain segera muncul.
Di sana ada banyak sekali pilihan, mulai dari tinggi tubuh, wajah tampan dasar, tampan tinggi, dan tampan super, berbagai warna kulit tubuh, penampilan seksi atau lembut, banyak keterampilan yang diinginkan, dan masih banyak lagi.
Lengkungan halus muncul di bibirnya. "Aplikasi yang menarik. Ayo kita coba, apakah aplikasi ini benar-benar bisa memunculkan pria sesuai dengan keinginanku?"
Setelah itu, jari-jari wanita tersebut menekan beberapa daftar pilihan yang sesuai dengan keinginannya.
Dia memasukkan waktu durasi penyewaan yang ingin ia inginkan.
Melihat ini masih pagi, masih ada banyak sekali waktu untuk menghabiskannya bersama.
Jadi, dia memilih untuk 10 jam saja.
"Hanya empat puluh enam dolar? Sangat murah?"
Melihat harga pesanan yang sesuai dengan keinginannya, wanita ini merasa harga sewanya murah.
Berikutnya, dia mengonfirmasikan pemesanan dengan memasukkan nomor pembayaran virtual dan menekan tombol "pesan sekarang".
[Permintaan sewa sedang diproses!]
[Pemesanan berhasil dilakukan! Uang 46 dolar berhasil dipotong!]
[Harap menunggu! Pria yang Anda pesan akan tiba 3 menit lagi!]
"Oke. Aku akan menunggu pria itu di sini."
Wanita itu mengangguk dengan senyuman dan berdiri santai di trotoar yang cukup ramai.
Aplikasi aneh ini sudah menyimpan informasi umum dirinya, seperti nama, nomor ponsel, dan umur, wajahnya juga sempat dimintai untuk difoto agar pria yang ia pesan bisa melihat wajahnya.
Selain itu juga, aplikasi ini meminta untuk memasukkan lokasi terkini dirinya berada.
Semua itu diterima dan dilakukan, wanita ini berpikir bahwa semua itu untuk pria yang dipesannya bisa dengan cepat menemukannya.
Apabila aplikasi ini menipu, dia tidak ragu untuk menuntut pembuat aplikasi ini.
Sebenarnya, tidak perlu dituntut juga, aplikasi ini hanya mengambil 50 dolar darinya. Itu kecil.
Tak terasa 3 menit berlalu begitu saja, wanita ini menunggu pria yang ia pesan dengan sabar.
"Halo, apakah kamu bernama Callie Ava?"
Sebuah suara pria yang biasa saja terdengar dari telinga wanita tersebut.
Kepalanya menoleh secara naluriah untuk melihat pria yang memanggilnya.
Tepat ketika wanita itu menengok ke samping, dia melihat seorang pria tampan sedang berdiri di sebelahnya dengan senyuman yang lembut.
Manik mata wanita itu membesar dengan jantung yang berdebar-debar.
"Kamu?"
"Aku Vino, pacar yang kamu pesan sebagai pacar sewaan."
Pria itu adalah Vino yang berhasil datang tepat waktu. Mengalami kesulitan karena dia muncul di jarak yang cukup jauh dari titik di mana Callie berada.
Wanita yang memesan Vino ialah Callie, pelanggan pertamanya.
"Eh?" Mendengar jawaban Vino, Callie langsung terkejut dan menatapnya dengan wajah yang tidak percaya. "Kamu benar-benar dari aplikasi ini?"
"Um, iya. Aku datang karena pesanan yang kamu buat beberapa waktu sebelumnya." Vino mengangguk dengan tegas sambil menatap kedua mata Callie.
Penampilan Callie ini sangat cantik, rambutnya yang terurai hingga menyentuh bahu tampak begitu menawan.
Lekukan tubuhnya membuat Vino tidak berani menatap tubuhnya secara langsung.
Wajah Callie berubah, senyuman lebar muncul di sudut mulutnya, kemudian ia melingkari tangan kiri Vino dengan santai, dan berkata, "Kalau begitu, kamu menjadi pacarku mulai sekarang."
"Sesuai dengan pesanan kamu, Callie," balas Vino sambil mengangguk.
"Tidak-tidak, kamu harus memanggilku dengan nama yang lain. Aku ingin kamu memanggilku dengan 'Pet Name' yang kamu pilih."
"Pet Name? Maksud kamu, nama hewan peliharaan?"
Pipi Callie memerah dan dia memeluk pelukan tangan Vino yang berotot. "Bukan itu artinya. Maksudku, kamu panggil aku dengan panggilan tersayang."
Menggaruk-garuk pelipisnya, Vino bertanya, "Apakah itu diharuskan?"
Jelas sekali Vino sekarang terlihat kaku.
Bukannya marah, Callie ini merasa gemas dengan Vino, dia ingin sekali mencium pipi Vino yang polos ini.
"Harus, dikarenakan kamu sudah menjadi pacarku untuk beberapa jam ke depan."
"Um .... baiklah, Sayang."
Begitu Vino mengatakan itu, rona merah memenuhi pipi Callie, pelukannya seketika menjadi erat pada tangan Vino yang memiliki otot keras.
"Sekarang kamu harus ikut denganku berjalan-jalan di sekitar Kota New York, kita harus bersenang-senang bersama hari ini, Sayang."
Callie menuntun Vino yang perjaka dan terlihat canggung karena belum terbiasa dengan wanita menuju ke arah Midtown Manhattan.
Mereka berdua kelihatan sangat serasi, pria tampan dan wanita cantik.
"Aku ingin bertanya kepadamu. Mengapa kamu lebih memilih menjadi seorang pacar sewaan? Menurutku, kamu itu sangat tampan, ketampananmu tampak berbeda."
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!