NovelToon NovelToon

Pria Yang Tidak Kusukai

CHAPTER 1

Suasana Malam Kota London Britania Raya hari ini, sangat padat. Banyak kendaraan berlalu lelang kesana kemari sesuai dengan tujuan perjalanan mereka masing-masing. Banyak juga para orang yang berjalan kesana-kemari hanya untuk menikmati segarnya angin malam.

Khususnya mobil mewah berwarna Hitam seharga triliunan yang saat ini sedang melakukan perjalanan menuju Gedung besar Femight, yang biasa digunakan sebagai tempat berkumpulnya orang-orang pembisnis atau acara pernikahan seorang miliarder pembisnis.

Seorang gadis dengan gaun berwarna hitam yang terlihat sangat elegan di desain dari desainer terkenal di London sedang memakai lipstik di mobil mahalnya.

Rambut sepinggang yang di gerai begitu saja, dan anting perhiasan dengan huruf kapital E, beserta kalung berlian yang baru saja dibelikan oleh Papanya kemarin saat ulang tahun ke-17 tahun gadis itu.

Merasa selesai memberi lipstik pada bibirnya, gadis itu pun membuka pintu mobil mahal nya yang terparkir di sebelah gedung tujuannya.

Highless berwarna hitam turun dari mobil. Suasana luar gedung ramai mobil mewah, namun sudah tidak ada satu orang pun yang berlalu lelang karena gadis itu telah telat datang selama lima menit lamanya.

Di berikannya kartu undangan kepada bodyguard penjaga pintu gedung. Hiasan mewah modern gedung menyambut gadis itu, perlahan gadis itu melangkahkan kakinya ke dalam dengan di ikuti oleh kepercayaan Daddy nya, banyak sekali para tamu pembisnis yang sudah berkumpul.

Kriekk

Gaun hitam elegan mewah dan mahal gadis itu robek pada belakang bagian bawah, hingga ke atas lututnya, menampakkan kulit putih bersih kakinya. Dengan ekspresi terkejut, gadis itu membalikkan badannya.

Pria tampan, gagah dengan jas hitam yang terlihat tidak murah, cool karena tangan yang di kantongi dalam celana hitamnya, berkulit tak kalah putih bersih dari gadis itu, hidung mancung, bibir seksi berwarna pink alami khas bibir para pria yang tidak pernah merokok, tinggi, bahkan gadis itu hanya sedadanya saja, serta berambut pirang. Kini berada di hadapan gadis itu, dengan tatapan datar.

"Ck, apakah anda tidak memiliki mata!?" Bentak gadis itu.

Mengundang perhatian dari sebagian para tamu undangan yang ada disana, persetan dengan para orang yang melihat ke arah gadis dan pria tersebut, gadis itu sudah terbawa emosi, apalagi orang yang berada di hadapannya ini pria berambut pirang, membuat gadis itu semakin tidak menyukainya.

"Mohon tenang Nona, kita selesaikan ini secara pribadi saja" Seorang Pria tak kalah tampan dari pria berambut pirang tersebut, maju dari balik tubuh pria pirang itu.

Tentu saja, pria tak kalah tampan tersebut adalah orang kepercayaan sang pria berambut pirang itu. Pria berambut pirang itu memberikan sinyal mengangkat tangannya agar sang bawahan berhenti.

Tanpa banyak bicara, sang Casanova Kuadriliuner pembisnis bernama Elvaro Ambaregav Harder itu menyodorkan sebuah BlackCard ke arah gadis itu yang menatap ke arahnya dengan tatapan tidak suka, mungkin karena dirinya telah tidak sengaja menginjak gaun mahal milik gadis itu tadi.

Dengan emosi, gadis itu menghempas BlackCard pemberian pria berambut pirang itu, hingga terjatuh ke lantai. Memang tidak ada apa-apanya BlackCard bagi gadis itu, gadis itu hanya butuh permintaan maaf saja dari pria berambut pirang itu.

"Nona maaf, kita sedang di lihat oleh banyak orang" Orang kepercayaan Daddy gadis itu bernama Calvin, berbicara pelan kepada gadis cantik bernama Elzara Hazelgrant James itu.

Dengan nafas gusar, Elzara langsung berjalan keluar dari gedung besar mewah itu dan berbisik kepada pria tersebut. "Kesialan menimpa saya dengan bertemu anda malam ini."

Saat Elzara keluar dari gedung, dirinya sudah disambut oleh para reporter media yang siap mengambil foto sebagai data berita yang pastinya akan menghasilkan berjuta uang.

Mata Elzara silau karena cahaya kamera para reporter itu, hingga dirinya tidak bisa lagi berjalan dan berhenti disana sembari menutupi wajahnya.

Sebuah pria berdada bidang menutupi tubuh kecil Elzara dari flash kamera para reporter yang membuat silau mata tersebut. Perlahan Elzara membuka tangan yang menutupi wajahnya, Elzara lihat wajah tampan pria tersebut.

Namun, tidak sempat melihat ke arah wajah pria tersebut, Elzara pingsan di dalam pelukan pria tersebut, karena dirinya merasa cukup shock dengan apa yang ada dihadapannya.

Bunga-bunga bermekaran di taman raya asri Kota London, Elzara sangat begitu menikmatinya, apalagi bunga-bunga bermekaran itu terlihat sangat segar dan harum. Bagaikan liburan di taman bunga, Elzara tidur-tiduran di atas para bunga bermekaran itu.

Persetan dengan dirinya yang sedang memakai gaun pengantin, lebih baik Elzara tetap menikmati semua apa yang ada di hadapannya saat ini.

Rasanya ingin melayang ketika melihat salah satu bunga yang ditindihnya adalah bunga Mawar putih. Sebagai pecinta Mawar putih, tentu saja diam-diam Elzara mencuri satu tangkai bunga itu dan ditaruhnya di dalam tas ransel Elzara. Ingin sekali Elzara memindahkan taman bunga ini ke halaman taman rumahnya sendiri.

Namun, sebuah wajah pria berambut pirang dengan wajah seram berada di atas wajah Elzara. Seketika Elzara berteriak dan berlari dari tidurnya di atas bunga-bunga.

Semakin Elzara berlari, semakin cepat juga pria rambut pirang dengan wajah seramnya yang membuat Elzara takut itu berlari mengejar Elzara.

Hingga Elzara tertangkap dari belakang, lalu dipeluknya oleh pria rambut pirang itu. Elzara menggigit lengan pria rambut pirang itu, hingga Elzara kembali terlepas dan melarikan diri.

Namun, tiba-tiba kakinya tidak bisa berlari, bagaikan ada tumbuhan liar yang menjerat kakinya dan akhirnya dirinya terjatuh karena kakinya tersandung oleh gaunnya sendiri.

Dengan cepat pria rambut pirang berwajah seram itu menyuruh para bodyguard nya untuk membawa paksa Elzara menuju ke sebuah mansionnya.

Mansion bagaikan rumah kerajaan yang sangat mewah dan megah, membuat Elzara berulang kali terpesona meskipun rumahnya juga tak kalah mewah dan megah.

Seperti di lempar oleh angin, tiba-tiba Elzara berada disebuah ruang gelap dalam keadaan bersujud, tanpa ada cahaya penerangan sama sekali.

Elzara hanya dapat melihat pria rambut pirang berwajah seram itu berduduk diri di sebuah kursi goyang kekuasaannya yang berlapis emas.

Kurang sejengkal saja, dirinya bisa mencium ujung sepatu yang dikenakan oleh pria rambut pirang itu.

"Cium kaki ku dan bersihkan" Titah pria rambut pirang itu, seperti tidak mau mendapatkan penolakan sama sekali.

"Tidak! Dasar pria rambut pirang jelek, sialan!"

"APA!"

Pria rambut pirang itu, langsung menyambar bibir ranum pink alami milik Elzara. ********** hingga membuat Elzara sesak nafas, berulang kali Elzara minta di lepaskan namun semakin di perdalamkan lumatannya oleh pria rambut pirang itu.

Perlahan Elzara mulai menikmati permainan itu, dan mengalungkan tangannya di leher pria rambut pirang seram itu. Bahkan ******* pria itu kian terasa di bibir Elzara.

Pertama kalinya, Elzara melakukan ciuman bahkan ******* sedalam itu. Elzara sungguh merasa sangat terbuai.

Tanpa sadar kini mereka berdua sedang berada di sebuah pelaminan dengan nuansa dekorasi yang sangat mewah dan mahal. Seperti dekorasi yang di impi-impikan oleh Elzara selama ini.

Saat Elzara menikah, dirinya ingin pelaminannya diisi oleh bunga Mawar putih cantik kesukaannya.

CHAPTER 2

Pria rambut pirang itu melepaskan lumatannya, lalu mencium kening Elzara. Bagaikan pasangan yang telah sah menjadi suami istri.

"Sekarang kalian sudah sah menjadi suami dan istri."

Elzara dengan kesadarannya, langsung menghempaskan buket bunga mawar pengantin yang dipegangnya. Mengingat karier nya menjadi Influenzer terkenal hingga seluruh pelosok dunia, Elzara sangat tidak ingin menikah.

"Tolong jaga nama baik suamimu ini di depan orang-orang, Elzara!" Bentak Pria rambut pirang itu.

"Mommyyyy!!!" Teriak Elzara meneriaki Mommy nya.

Namun, tiba-tiba ruangan pelaminan menjadi sepi dan di penuhi oleh cahaya gelap, di tengah pelaminan hanya ada Elzara bersama dengan pria rambut pirang yang sedari tadi hanya menggunakan wajah datar.

"Puaskan aku malam ini sebagai tanda kita sah menjadi suami istri."

Degg

"AAAA!" Teriak Elzara.

Elzara terus berteriak ketika secara tiba-tiba lagi lantai pelaminan itu bolong dan membuat dirinya tenggelam ke dalamnya, seperti jatuh ke jurang yang sangat dalam.

Elzara membuka matanya kembali, kini dirinya sudah tidak berada di pelaminan itu. Melainkan berada di rumah yang baru Daddy Mommy nya beli saat dirinya masih kecil berumur empat tahun.

Dirinya melihat seorang anak kecil yang menangis berlarian hingga bersembunyi di sebuah taman, dan tanpa sengaja menabrak seorang anak kecil laki-laki berambut pirang.

Anak kecil laki-laki itu memberikan setangkai bunga Mawar putih kepada anak kecil perempuan yang mirip seperti Elzara saat masih kecil.

"Bunga Mawar ini akan selalu menemanimu disaat kau sedih" Kata Anak kecil laki-laki. Mungkin berumur lima tahun lebih tua dari Elzara kecil.

"Hiks hiks, terima kasih, tapi namamu siapa hiks" Kata Elzara kecil masih dalam tangisannya.

"Panggil saja aku El."

"Tapi namaku juga El, bagaimana jika aku memanggilmu Elmarti, El Mawar Putih" Kata Elzara kecil polos.

"Baiklah."

Elzara yang bersembunyi diam-diam di balik tumbuhan menjulang tinggi, diam-diam tersenyum geli melihat interaksi keduanya. Sangat lucu sekali Elzara kecil yang polos dan lugu belum menahu tentang apa-apa. Elmarti membuat Elzara tersenyum kembali setelah menangis.

Sejak saat itu, Elzara dan Elmarti bersahabat dengan sangat baik sekali. Hingga kedua orang tua mereka ikutan akrab, bahkan sering berkumpul makan malam bersama. Kedua orang tua Elmarti juga membantu orang tua Elzara kecil dalam membangun bisnisnya.

Hingga tiga tahun kemudian, Elmarti dengan berat hati harus meninggalkan Elzara kecil karena kedua orang tua Elmarti sudah membeli mansion di sebuah komplek besar, karena kedua orang tuanya yang semakin berjaya dalam bisnisnya.

"Berjanjilah akan menikah denganku jika sudah besar, agar kita bisa tetap bermain bersama" Kata Elmarti menatap Elzara kecil sendu.

Elzara kecil dengan mata bekas tangisannya, karena akan ditinggal sahabatnya itu pun menganguk, "Aku berjanji akan menikah denganmu, agar kau tidak meninggalkan aku lagi" Kata Elzara kecil lalu terus menangis. Elzara yang melihat aksi tersebut pun ikutan menangis sesenggukan.

Elzara buka matanya kembali, sebuah sinar matahari yang menembus kaca kamar, membuat mata Elzara merasa silau. Perlahan Elzara terduduk, tidak ada yang aneh dan dirinya kini berada di kamarnya sendiri. "Eh, apakah tadi dan semalam itu mimpi" Beo Elzara.

Bagaimana bisa dirinya bermimpi menikah bersama pria rambut pirang yang semalam dirinya temui dan juga bermimpi masa kecilnya.

Terlebih nya lagi pria rambut pirang itu telah mencuri ciuman pertamanya, jalur mimpi. Elzara juga dapat merasakan pipinya yang sudah basah akibat tetesan air matanya sendiri.

Sebenarnya Elzara juga merindukan Elmarti, teman masa kecilnya yang membuatnya sangat menyukai bunga Mawar putih hingga sampai saat ini.

Namun karena Elmarti telah meninggalkannya sejak lama, tanpa mengunjunginya kembali. Membuat Elzara membenci Elmarti, mengingat rambut pirang Elmarti, Elzara jadi membenci siapapun pria yang rambutnya pirang.

Elzara lihat kebawah untuk mengecek pakaiannya, ternyata benar saja, mimpi. Mengingat semalam gaunnya robek karena pria rambut pirang sialan itu, semakin kesal Elzara dibuatnya.

Elzara menghela nafasnya tenang, setelah yang ia lihat adalah piyama berwarna pink dan putih bukanlah gaun pengantin maupun gaun hitam. Pasti itu semua hanyalah sekedar mimpi buruk semata.

Titinunit Titinunit

Handphone Elzara berbunyi, dengan segera Elzara mengecek siapa yang meneleponnya pagi-pagi. Tidak ada ekspresi terkejut sama sekali dari wajah Elzara jika sahabatnya yang bernama Levara Ambarequeen Harder lah yang menelepon Elzara pagi hari seperti ini.

"Halo, Ra."

"OMG! My queen! Tolong lihatlah top trending di media sosialmu! Okay."

"Okay."

Mendengar suara heboh sahabat nya itu, pasti telah terjadi sesuatu tentang idola pacar idamannya itu. Elzara membuka media sosialnya, langsung mengecek top trending pada hari ini.

Mata Elzara membulat seketika, ketika melihat isinya. Ternyata bukan tentang idola pacar idamannya, melainkan foto dan video dirinya yang sedang menutupi wajahnya hingga tertutupi oleh bahu lebar seorang pria.

Tentu saja Elzara mengenal siapa pemilik bahu lebar tersebut, dia adalah pria berambut pirang yang kemarin telah merusak gaun hitam nya di acara dan menjadi pusat perhatian para tamu. Lebih sialnya lagi, bahwa yang Elzara rasakan semalam, ternyata bukanlah mimpi, melainkan kenyataan.

Elzara ingat, bahwa dirinya pingsan di pelukan pria berambut pirang yang entah siapa namanya. Intinya sangat membuat Elzara kesal sampai ubun-ubun. Hingga ingin mencukur semua rambut pirang milik pria itu hingga tidak ada rambut sama sekali di kepalanya alias botak.

Tok tok tok

"Nona Elzara, Nyonya dan Tuan sudah menunggu di bawah, untuk melakukan sarapan pagi bersama" Panggil Ketua Maid dapur yang bekerja di rumah megah nya.

"Iya bii, Elzara datangg" Teriak Elzara, dengan segera dirinya bangkit dari tempat tidurnya menuju pintu kamarnya, untuk turun menuju ruang makan.

Sampai di ruang makan, Elzara disambut oleh kedua orang tuanya yang seperti biasa sibuk dengan aktivitas masing-masing. Elzara duduk di kursi yang sudah di persilahkan oleh ketua maid.

"Pagi Mom, Dad" Sapa Elzara, mengambil satu biji buah anggur dan dimasukkannya ke dalam mulutnya.

"Pagi, El" Jawab Mommy Hazel lembut.

"Ekhem, pagi El. Apa yang telah terjadi semalam di acara?" Tanya Daddy James sembari terus membaca koran yang dipegangnya.

Elzara langsung memberhentikan kunyahannya, dan merasa bingung ingin menjawab apa. Tentu saja semalam dirinya telah membuat ulah di acara malam hari kemarin hingga tersorot media masuk ke dalam top trending.

Apalagi dirinya telah di anggap menghina pria berambut pirang tersebut karena telah membuang BlackCard pemberian pria itu.

"Terjadi sedikitttt masalah, Dad hehe ..." Kekeh Elzara menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Sebenarnya dan sejujurnya, Elzara tidak pernah menghadiri acara bisnis penting seperti semalam. Entah mengapa Daddy nya sangat ingin sekali jika Elzara yang menghadiri acara bisnis penting itu.

"Daddy tidak ingin, semua itu terjadi lagi."

"Baik Dad, Elzara janjii" Jawab Elzara dengan tangan hormat. James hanya melirik sekilas putrinya itu.

"Anak pintar, makanlah yang banyak, Daddy dan Mommy akan membicarakan sesuatu denganmu" Kata Mommy Hazel lembut ke arah putri semata wayangnya itu.

CHAPTER 3

Elzara memanglah anak tunggal, karena Hazel berulang kali mengalami keguguran saat hamil dahulu, hingga memutuskan untuk tidak memiliki anak lagi.

Mereka bertiga memulai sarapan dan memakan makanan yang sudah di atur gizinya oleh dokter ahli gizi yang secara khusus telah di bayar mahal oleh Daddy Elzara.

Selesai makan, seperti biasa karena hari ini adalah hari libur. Elzara, Daddy dan Mommy nya sedang melakukan joging di sekitar halaman rumah megah nya.

Mommy nya berbicara bahwa Daddy dan Mommy nya akan membicarakan sesuatu, namun kedua orang tuanya itu tidak kunjung membicarakan sesuatu. Akhirnya Elzara membiarkannya.

Selesai melakukan olahraga joging, seperti biasa juga Elzara membersihkan tubuhnya terlebih dahulu, lalu memulai rekam video siaran langsung nya untuk menawarkan beberapa barang bagi para wanita di media sosial yang sebelumnya telah di endors oleh salah satu perusahaan dan membayar Elzara dengan cukup mahal. Tentu saja Elzara memiliki banyak pengikut juga hingga berjutaan.

Elzara memulai rekam video siaran langsungnya dan memulai menawarkan beberapa produk kosmetiknya, seperti biasa penonton Elzara sangat ramai. Para penonton banyak seperti inilah yang membuat jiwa semangat Elzara berkobar-kobar untuk menjadi Influenzer.

Namun, berbeda dengan hari ini, Elzara kini di banjiri hujatan dari para pengikutnya. Banyak yang melontarkan kata-kata tidak pantas bagi Elzara, meskipun ada banyak juga yang tetap setia mendukung posisi Elzara.

Awalnya Elzara tidak peduli dengan hujatan para pengikutnya, karena juga ada sebagian pengikut setia nya. Lama-kelamaan penonton siaran berlangsungnya menurun secara perlahan, dan tidak ada sama sekali yang membeli produk yang di tawarkannnya.

Elzara pun keluar dan memberhentikan siaran langsungnya. Elzara menghembuskan nafasnya gusar juga ketika dirinya menerima telepon dari manajer Perusahaan produk kosmetik yang telah mengendors nya.

Segera di tranferkannya uang pemberian Perusahaan yang telah mengendors nya kembali, karena manajer Perusahaan menganggap Elzara gagal mengendors.

Begini saja, Elzara sudah rugi, semua ini terjadi karena Pria rambut pirang yang dirinya temui semalam, sungguh sial sekali nasibnya.

"Aku harus segera menemui pria berambut pirang jelek itu untuk menyelesaikan semua masalah ini" Gumam Elzara sendirian sembari membereskan beberapa produk kosmetik yang tadi sempat dirinya tawarkan melalui siaran langsung.

Disisi lain, seorang pria berdada bidang dengan memakai jas hitam mahal. Berduduk diri di meja kekuasaannya dan melihat siaran langsung gadis yang telah menghinanya semalam. "Menarik" Gumamnya sembari meminum kopi di tangannya.

"Tuan, akun media sosial Nona Elzara mengirim pesan kepada saya. Nona Elzara ingin bertemu dengan Tuan nanti Sore" Kata Sang Serketaris, membuat Sang Tuan memberhentikan jarinya yang sedang mengetik di keyboard komputernya.

"Katakan bahwa aku bersedia."

"Baik, Tuan."

Kedua orang tuanya menjodohkannya dengan anak dari teman bisnis Daddy nya. Kata Daddy nya, mereka dijodohkan karena atas dasar ada hubungan kekeluargaan yang hampir tenggelam di antara kedua belah pihak keluarga.

Awalnya menolak, namun setelah melihat foto gadis yang akan dijodohkan dengannya, dirinya menjadi sangat setuju jika ingin dijodohkan.

Menurutnya, wajah Elzara persis seperti wajah seseorang yang dirinya kenal sekali. Dirinya berharap, tidak salah orang dan memang benar jika Elzara adalah gadis yang selama ini dirinya cari.

"Tunggu dia di lantai bawah dekat lift nanti Sore. Agar dia tidak tersesat" Perintahnya mulai fokus ke arah komputer atau pekerjaannya.

"Baik, Tuan" Ucap Sang Serketaris lalu menundukkan kepalanya keluar dari ruang CEO menuju kursi meja nya yang khusus berada di depan ruang CEO.

CEO dari Perusahan ternama dan paling disegani di seluruh Kota London bahkan dunia. Bergerak di bidang Telekomunikasi, Teknologi canggih, dan lain sebagainya.

Perusahaan Harders namanya, banyak yang menginginkan kontrak kerja sama dari Perusahaan itu, namun tidak banyak yang berhasil mendapatkan kontrak tersebut.

Karena sebagai seorang CEO, tentu saja harus teliti berhati-hati dalam memeriksa dan mengetahui latar belakang setiap Perusahaan yang ingin mengajak bekerja sama Perusahaannya.

Itu semua demi kesejahteraan dirinya, para karyawan atau pekerja, dan kelangsungan kejayaan Perusahaan. Agar kebangkrutan sama sekali tidak mengintai Perusahaan.

Meskipun begitu Perusahaan Harder tidak hanya ada satu saja di dunia ini, bahkan ada di beberapa negara dan pelosok negara. Makanya disebut dengan julukan Perusahaan yang paling disegani di Kota London.

Saham yang dimiliki oleh Perusahaan Harders sudah bermiliaran, jadi tidak terkejut jika ada yang mengatakan bahwa CEO pemilik Perusahaan Harders itu adalah seorang Casanova Kuadriliuner tampan.

Untuk mengembalikan mood perasaannya, Elzara memesan sekotak cake dan dirinya makan sendirian di dalam kamar sembari menonton film bergenre Romance di kamarnya.

Biasanya Elzara akan mengundang Vara untuk menemaninya menonton film atau mengajak Vara keluar jika dirinya badmood. Namun, kini Vara sedang berlibur bersama kedua orang tuanya ke Jerman, sekalian kedua orang tua Vara melakukan perjalanan bisnis.

Tok tok tok

"Permisi Nona, Nyonya dan Tuan ingin menemui Nona" Panggil Ketua Maid.

Mendengar itu, Elzara langsung mematikan tontonan film nya dan membuka pintu kamar. "Mereka berada dimana, bi?" Tanya Elzara.

"Di ruang keluarga, Nona" Jawab Ketua Maid.

Dengan segera Elzara langsung turun untuk menemui kedua orang tuanya, sedangkan sang ketua maid masuk ke dalam kamar Elzara untuk membersihkan sisa cake yang dimakan oleh Elzara di atas kasur kamarnya.

Mengingat ucapan Mommy nya tadi pagi, akan membicarakan sesuatu dengannya. Jadi Elzara sudah bisa menebaknya.

Sampai di ruang keluarga, Elzara duduk di salah satu sofa disana dan ikut turun menonton Televisi bersama kedua orang tuanya.

Daddy James mematikan Televisi dengan tombol remot, yang menandakan bahwa ingin memulai semua apa yang ingin dibicarakannya.

"El, Daddy dan Mommy akan menjodohkanmu" Ucap Daddy James tiba-tiba. Membuat Elzara mengedipkan kedua matanya tidak percaya.

"What's Dad!? Dijodohin!? Tidak-tidak, Elzara tidak mau" Tolak Elzara langsung kepada Daddy nya. Bagaikan disambar petir di siang hari bolong, Daddy James mengatakan jika ingin menjodohkan Elzara.

"Dirimu tidak bisa menolak perjodohan ini, karena tanggal pernikahannya telah di tentukan" Tegas Daddy James.

"Mommy!"

"Maaf El, Mommy ga bisa ikut-ikutan untuk keputusan Daddy kali ini" Kata Mommy Hazel.

"Daddy jodohin Elzara karena Elzara semalam habis buat kesalahan ya Dad. Maafinn Elzara, Elzara gamau dijodohinn" Rengek Elzara.

"Tidak ada hubungannya sama sekali. Nanti malam calonmu akan datang, bersiaplah serapi mungkin" Kata Daddy James memakan beberapa cemilan yang ada di meja.

Elzara sudah menampilkan muka bebek kepada sang Daddy, namun sang Daddy hanya meliriknya saja. Mungkin keputusan Daddy nya kali ini memang tidak bisa di ganggu gugat lagi oleh siapapun.

Kecuali, oleh pria yang akan dijodohkan dengannya nanti malam sendiri, dirinya akan membuat dan meyakinkan pria itu untuk tidak jadi menikahinya.

Enak saja dijodohkan, Elzara bisa mencari calonnya sendiri tanpa melakukan perjodohan bodoh seperti itu, jika seperti itu terlihat menampakkan Elzara adalah gadis tidak laku saja.

Padahal banyak sekali para pria yang mengantri demi dirinya. Sungguh sangat malang sekali nasibnya dua hari ini.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!