"APA YANG LO LAKUKAN? HAH?!" bentak Arion keras pada Ellina saat ia melihat Nadia menangis dengan tubuh yang basah.
" gue sudah bilang jangan ganggu Nadia ya jangan ganggu. apa yang udah Lo lakuin sampai Nadia begini? HAH?!"
ellina menunduk takut. Kepalanya menggeleng mengisyaratkan bukan dia yang melakukannya. " bukan aku pelakunya kak". lirih ellina.
" apa Maksud lo? Lo pikir gue buta apa? terus kalau bukan Lo siapa lagi pelakunya. di sini gak ada siapa siapa lagi selain Lo!".
Arion meraih dagu ellina kasar. lalu menariknya ke dekat kolam yang ada disana. dengan kasar ia mendorong tubuh ellina ke dalam kolam.
" gue ingetin sekali lagi. kalau lo ganggu Nadia gue gak akan segan nyiksa Lo. inget itu!"
Arion meninggalkan ellina yang tengah berusaha bersenang. mendekat pada nadia lalu menggendongnya ala bridal style Dan membawanya pergi Dari sana.
Sementara ellina masih berusaha berenang. akibat kolamnya yang dalam membuat ellina hampir tenggelam.
setelah Bersusah payah. akhirnya ellina keluar dari kolam dan dengan cepat ia mengambil oksigen sebanyak banyaknya.
setelah tenang ellina bangkit Dan berjalan untuk pulang Dari tempat Nadia membawanya. dengan tak tahu arah ia terus berjalan tak mempedulikan dirinya yang basah kuyup.
perlahan air matanya turun dengan tubuh yang menggigil kedinginan. ia mengingat ucapan kakaknya tadi membuat hatinya sakit. bukan dia pelakunya.
dulu kakak angkatnya itu sangat menyayanginya. namun karena kedatangan sahabat sekaligus calon istrinya membuat Arion berubah.
Arion yang dulunya lembut Dan penyayang kini berubah menjadi Arion yang bersikap kasar. bahkan tak kadang ia disiksa kakak angkatnya itu.
ellina terus berjalan dengan tubuh mengigil Dan Kepalanya yang sudah mengabur. hingga tiba tiba sebuah mobil hampir menabrak nya sampai membuat ellina pingsan.
seseorang yang berada di dalam mobil keluar dan langsung mengecek siapa yang hampir di tabrak nya. Karena khawatir ia membawanya pergi Dari sana.
.....
di kediaman Damarta...
mami Rasti kini tengah menunggu Cemas. mami Rasti terus Mondar Mandir di depan pintu menunggu anak perempuannya pulang. namun sudah hampir setengah jam berlalu masih belum ada tanda tanda sang anak pulang.
Rasti Damara, istri dari tuan ardionsyah Damarta. mereka memiliki dua anak laki laki yaitu Arion Dan Leo.
keinginannya memiliki anak perempuan setelah dinyatakan dia takan bisa hamil lagi membuat mami Rasti mengadopsi ellina yang masih berusia sepuluh tahun Dari salah satu panti asuhan.
Dan kini usia ellina hampir Delapan belas tahun yang tengah duduk di kursi sma.
"mami sedang apa?" Tanya Leo yang melihat ibunya berdiri di depan pintu.
" mami sedang menunggu adikmu pulang Leo. Dari tadi El tidak pulang pulang. bahkan mami telpon pun gak di angkat. mami takut Dia Kenapa napa" jelas mami Rasti dengan nada Cemas.
" mami jangan takut. mungkin El sedang pergi bersama prisila. kan kalau mereka pergi suka lupa semuanya". jelas Leo menenangkan sang ibu.
tiba tiba terdengar suara mobil masuk. terlihat mobil hitam yang di yakini milik Arion masuk ke dalam pekarangan rumah. tak lama keluar Arion dengan tubuh yang terlihat lemah.
" AR kamu sudah pulang? tidak bareng ellina?"
Arion mendongak menatap mami Rasti yang bersama adik laki laki nya. lalu menggeleng sebagai jawaban.
mami Rasti menghembuskan napas pelan. mencoba mengusir rasa khawatirnya.
" memangnya kenapa?" Tanya Arion.
" ellina belum pulang Dari tadi. katanya pergi sama temen tapi waktu mami telpon Dia gak diangkat. sampai sekarang masih belum pulang".
" mami takut Dia kenapa napa". terlihat jelas raut wajah khawatir mami Rasti.
" mungkin Dia main. Biasalah anak pungut gak tahu diri kayak dia mana mungkin ngertiin mami". ejek Arion dingin acuh.
" apa maksud kamu Arion? jangan bicara sembarangan. Dia juga adik kamu. kamu gak boleh ngomong kayak gitu".
" terserah mami saja!" ujar Arion acuh.
" Arion apa kau benar benar tak tahu dimana El. mami benar benar khawatir dengan Dia."
Arion hanya menggelengkan Kepalanya. membuat mami Rasti kembali bernafas panjang.
" biar aku cari mam" ujar Leo.
mami Rasti menatap Leo. lalu kemudian mengangguk sebagai jawaban.
" ajak kakak kamu supaya ikut mencari". titah mni Rasti membuat Arion langsung menatap wajah mami Rasti.
" kok Arion mam" Tanya Arion tak terima.
" kamu juga kakaknya. kamu bantu Leo mencari ellina".
Arion mendengus. namun tetap menurut. ia kemudian kembali masuk kedalam mobilnya bersama Leo.
" ck. beban" umpatnya Di sela jalannya.
...****************...
Ellina perlahan membuka matanya. ia mengedip ngedipkan matanya beberapa kali menetralisir percahayaan. perlahan Pandangannya yang kabur mulai kembali jelas..
menatap sekeliling heran. ellina tersadar sekarang dirinya berada di tempat asing. dimana Dia sekarang?.
" kau sudah bangun?" suara itu mengagetkan ellina yang tengah kebingungan.
ellina menoleh dan mendapati seorang pria berjalan ke arahnya.
" kau siapa?dimana ini?" tanya ellina.
tidak ada perasaan takut melihat pria itu. kelihatannya pria ini baik batinnya.
" kau di apartemenku." ujar pria itu.
" kenalkan aku reza. tadi aku melihatmu pingsan di jalan karena khawatir jadi aku membawamu ke apartemenku. tapi sungguh aku tidak berbuat apa apa". jelas pria itu takut ellina salah paham.
ellina mengangguk mengerti " terima kasih" ujarnya.
" oh ya siapa namamu?" tanya reza.
" ellina" jawab ellina singkat.
pria itu mengangguk lalu menyodorkan piring serta minum pada ellina.
" kau makan dulu. tubuhnya sangat lemah. kau bisa masuk angin atau terkena flu".
ellina menerimanya. ia mulai makan sedikit demi sedikit meskipun rasanya hambar baginya.
setelah selesai ellina meneguk minum sampai habis. Dari tadi ia sudah sangat haus.
" terima kasih. kau telah membantuku". ujar ellina.
reza mengangguk. " aku antar pulang".
ellina menerimanya. ia memang sudah tak kuat untuk berjalan. apalagi ia tak punya uang sepeserpun untuk naik ojek atau taksi. ia juga tak tahu ini dimana.
mereka masuk ke dalam mobil reza Dan mulai melajukannya.
"dimana alamat rumahnya?" ellina mengucapkan alamatnya rumahnya.
...
di dalam mobil leo Dan Arion dibuat pusing sekaligus khawatir. mereka telah mengunjungi tempat yang sering di datangi ellina bahkan mereka telah menanyakan pada sahabat dekat ellina, namun tak ada satupun yang mengetahuinya.
" akh. kemana lagi kak kita cari. Kita udah kemana mana nyari El bahkan kita udah tanya Teman temannya tapi gak ada yang tahu!"
Arion hanya memijat pelipisnya sembari membalikan stir. Dia juga bingung kemana ellina. padahal tadi dia sudah mencari ellina Di lokasi Dia meninggalkannya. namun tetap tak ada.
tak lama suara ponsel Arion berbunyi.
drtt
drtt
drtt
Arion melihat layar yang tertera nama sang mami. Arion memasang earphone yang sudah terhubung pada ponselnya pada telinga Dan memakainya.
" hallo MI?"
" AR kamu dimana sama Leo?" tanya mami Rasti Di balik telpon.
" Masih nyari El mi kenapa?" tanya arion.
" kamu pulang aja sama Leo. el udah pulang". ujar mami Rasti.
" hmm" Arion mematikan panggilannya Dan membelokan stirnya kembali untuk pulang.
" kenapa kak?" tanya Leo yang Penasaran dengan percakapan mereka.
" kita pulang. El Udah ketemu".
Leo hanya mengangguk mengerti. perasaannya sudah lega karena sang adik sudah kembali dengan selamat.
...
tok
tok
tok
mami Rasti membuka pintu rumahnya. terlihat dua putra kesayangannya yang datang.
" El sudah ketemu?" tanya Leon.
" iya tadi ada orang yang mengantarkan ellina. katanya ellina pingsan di jalan Dan dia menolongnya". raut mami Rasti berubah menjadi sendu.
Leo tampak terkejut begitupun dengan Arion. namun secepat mungkin Arion mengubah ekspresinya Kembali datar.
" pingsan? El pingsan? Bagaimana bisa?" tanya Leo khawatir pada adik perempuannya.
meskipun mereka tidak ada hubungan darah namun Leo tetap menganggapnya seperti adik kandungnya sendiri. Berbanding terbalik dengan Arion yang menganggap ellina hanya beban bagi keluarganya. Padahal dulu dia juga menyayanginya.
" mami juga gak tau. nanti ajah kita tanya langsung sama el".
mereka masuk dan mendapati seorang pria yang mungkin seumuran dengan Leo. membuat Leo Dan Arion menampilkan raut Penasaran.
" Dia siapa mi?" tanya Arion. entah kenapa Dia tak suka dengan kehadiran pria itu.
" dia yang mengantar El tadi. kenalkan Dia reza". mami Rasti memperkenalkan pria yang telah membantu putrinya.
reza mengulurkan tangannya hendak berkenalan. namun hanya di abaikan oleh Arion. Leo yang melihat itu segera meraih jabatan tangan reza Dan memperkenalkan dirinya.
" leo" ujarnya tersenyum ramah dibalas senyuman oleh reza.
matanya beralih menatap Arion yang hanya diam dengan tatapan datarnya.
" arion". ujar Arion dingin tanpa mengulurkan tangannya.
reza yang mengerti hanya bisa tersenyum ramah.
" lalu dimana El mi?" tanya Leo yang sedari tadi tak melihat keberadaan adiknya.
" El ada di kamar. tadi udah mami suruh istirahat". jelas mami Rasti.
Leo hanya mengangguk Sedangkan Arion tetap diam Tanpa ekspresi.
" kalo gitu tante. saya pamit dulu. sudah larut malam soalnya." pamit reza.
" loh kenapa terburu buru pulang? menginap saja disini ya".
" maaf tan gak bisa". tolak reza halus. ia tak enak Sebenarnya menolak permintaan wanita baik itu.
mami Rasti mengangguk kecewa. namun ia tetap membiarkannya pergi. mami Rasti mengantar reza samai ke depan rumahnya.
" yaudah kalo mau pulang. makasih udah anterin El sampai kesini".
" sama sama tante".
" kalo gitu saya permisi tan".
" sekali lagi terimakasih nak reza. hati hati dijalan". pesan mami Rasti.
reza mulai melakukan miliknya meninggalkan rumah besar milik mami Rasti.
mami Rasti kembali masuk dan melihat hanya tinggal putra bungsunya yang ada disana.
" dimana kakak kamu?" tanya mami Rasti tak melihat kepergian Arion.
" ke kamar". jawab Leo.
" yaudah kamu ke kamar sana mandi terus istirahat" titah mami Rasti.
Leo menurut. namun sebelum pergi ia menyempatkan mencium pipi mami Rasti. " good night mami". setelahnya Leo masuk ke dalam kamarnya.
sudah kebiasaan Leo manja kepada maminya. sikapnya itu menurun dari sang papinya. begitupun dengan Arion.
hanya saja sikap Leo terus terang berbeda dengan Arion yang cuek namun Sebenarnya sangat perhatian. Dan mami Rasti mengerti akan hal itu.
...
di sisi lain ellina yang baru saja ingin merebah kan tubuhnya yang sudah begitu lelah ke tempat tidur tidak jadi akibat kedatangan kakaknya yang mengejutkan.
ellina menatap kakaknya yang kini mendekat ke arahnya. terlihat tatapan dingin yang menusuk pada kulitnya membuat el merasa takut.
Arion mendekat dan dengan kasar mencengkram dagu ellina kuat membuat ellina meringis kesakitan.
" lo bisa gak sih sehari ajah gak usah buat ulah hah?!"
" lo berhenti buat mami sama yang lainnya khawatirin lo yang gak tahu diri itu!?."
" abis ngej*alang dimana sampe pulang Di anterin cowok gak dikenal kerumah." cerca Arion dengan nada pedasnya.
tangannya semakin kuat mencekram dagu El kasar. Dan semakin menambah rasa sakit pada el.
Sedangkan ellina memberontak sembari meringis kala Arion mencekramnya semakin kuat.
" a-aku minta ma-af kak ak-
belum selesai ellina menyelesaikan Kalimatnya. Arion sudah memberikan tamparan pada kedua pipinya.
plak
plak
" stop buat minta maaf karna maaf Lo gak ada harganya".
" berhenti nyusahin orang tua gue. berhenti jadi beban keluarga gue Dan berhenti jadi j*lang. sadar diri lo itu cuma ANAK PUNGUT DI KELUARGA ini". ancam Arion penuh penekanan.
setelahnya Arion melempar kasar tubuh ellina hingga jatuh Di atas lantai. kemudian dia berlalu pergi begitu saja.
Sedangkan ellina, kini gadis itu tengah duduk termangu menahan rasa sakit serta air matanya yang hampir keluar. rasa sakit pada hatinya saat kakaknya sendiri menyebutnya j*lang.
dia juga sadar diri bahwa Dia hanya anak angkat di keluarga besar ini. namun pantaskah dia mendapat perlakuan seperti itu?.
Arion lupa bahwa kekasihnya lah yang membawanya pergi sampai ia pulang malam.
sungguh ia merindukan kakaknya yang dahulu..
"kita keluar yuk? Udah lama kita gak happy happy bareng". ajak prisila sahabat dekat ellina.
kini el tengah berada di sekolahnya. bel pulang sekolah el baru saja berbunyi. ellina Dan sila tengah berjalan beriringan menuju parkiran.
" nanti akan deh kayaknya sil. kemarin aku abis dimarahin sama kakak Dan mami aku karena pulang malem". jelas el.
Semalam mami Rasti bertanya perihal dirinya yang pulang malam dan pingsan. Dia terpaksa memberi jawaban bohong jika dirinya bermain ke rumah temannya. Namun ketika pulang dirinya hampir tertabrak dan pingsan. Untungnya mami Rasti percaya dan hanya menasihati nya semalam.
" pulang malam?". dahi sila mengerut. El menjawabnya hanya dengan anggukan.
" tumben lo pulang malem? abis Dari mana?". Tanya sila heran.
karena jujur ellina itu anak rumahan. Dan sulit keluar rumah. jadi dia lebih betah tinggal di rumah sambil nonton drakor kesukaannya dari pada keluyuran tengah malam. Karena menurut maminya, anak gadis gak baik keluar malam malam.
" kemarin gue di ajak kak Nadia buat temenin Dia. eh taunya gue malah di ajak ke tempat yang ia rencanakan buat fitnah gue. dan rencananya berhasil". jelas ellina menceritakan kejadian yang menimpanya kemarin.
prisila adalah sahabat ellina yang sudah ia anggap seperti saudara. El selalu mencurahkan isi hatinya pada sila karena sila dapat Di percaya.
" kak Arion marah besar sama gue karena Dia kira gue celakain kak Nadia Di kolam renang". lanjutnya lagi.
" ck. dasar lampir gak tau diri. licik banget sih Dia. Lo kenapa gak Lawan Dan malah ngikutin si lampir sih. udah tau Dia lampir masih aja lo ikutin". marah sila karena sahabatnya yang selalu lemah jika berhadapan dengan keluarganya serta pacar keluarganya.
" ya mau gimana lagi dia maksa bakal aduin gue ke kak Arion. Lo tau kan gue takut sama dia".
" kakak Lo juga bodohnya banget bisa cinta sama lampir kek dia. percuma juga punya otak cerdas kalo gak bisa bedain mana cewek yang baik sama yang gak baik". gerutu sila.
ia jadi kesal sendiri mendengar kisah dari sahabat dekatnya. bahkan tangannya mengepal menahan amarah.
" Pokoknya kalian nanti si lampir itu nyuruh lo datang jangan datang. sekalipun dia ngancem lo gak usah nurutin dia kalo nggak Lo langsung telpon gue biar gue yang hadapi". nasihat sila menepuk pundak ellina. Elina pun mengangguk.
tak lama mereka sampai di parkiran Dan sila langsung pamit pulang karena sudah ada yang menjemputnya. Sedangkan el masih diam menunggu jemputan.
di tengah menunggunya ellina tak sengaja melihat Nadia yang sedang bergandengan Mesra bersama seorang pria. Dan pria itu bukan kakaknya melainkan lelaki lain.
Pandangan ellina terus mengikuti kemana langkah arah keduanya. hingga Pandangannya terhenti ketika nadia dan pria tadi memasuki Toko sepatu yang ada di dekat sekolahnya.
hampir setengah jam keduanya berada di dalam hingga akhirnya mereka keluar dengan membawa beberapa tas besar.
ellina pastikan di dalamnya barang barang mewah hasil dari pemberian pria itu.
mata ellina terus mengikuti Nadia Dan sosok pria yang kini memasuki tempat makan Dan duduk dengan sangat romantis membelakanginya.
keduanya makan dengan tampak Mesra bahkan saling suap suapan. tak jarang tangan pria itu mengusap punggung bahu bahkan paha nadia yang terekspos. Dan nadia hanya tertawa Geli.
setelah makan keduanya pun keluar dari cafe namun tatapan ellina bertemu dengan mata Nadia yang tengah menatapnya terkejut. dengan cepat ellina mengalahkan Pandangannya seolah ia tak sengaja melihatnya.
ellina melirik Nadia dari ekor matanya Dan terlihat Nadia yang sedang mengobrol dengan pria itu. tak lama nadia hendak pergi ke arahnya namun urung akibat mobil yang menjemput El datang.
dengan terburu buru El masuk ke dalam mobilnya setelahnya mobil itu melaju.
di dalam mobil el tampak menghembuskan napas panjang setelah tadi sempat menahan napas.
" hampir saja" gumamnya.
ia selamat Dari amalan Dan Ancaman nadia. namun mungkin untuk saat ini entah di lain waktu.
****************
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!