NovelToon NovelToon

SI CANTIK MILIK CEO

Si paling telat

"tasya!!!!," teriak Laila ibu Tasya.

Berkali-kali Laila memanggil putrinya,Tapi tetap saja tidak ada sahutan sama sekali dari si pemilik nama,sampai lama-lama Laila semakin kesal kepada putrinya, dan ia pun naik ke atas untuk membangunkan putrinya.

Tok tok tok!!!! (suara ketukan di pintu).

"Tasya bangun sekarang, ini udah jam berapa cepet bangun Tasya, Mama hitung sampai 3 kalau kamu, Mama bakalan langsung dobrak pintu kamu,"ancam Laila.

Laila dari tadi dibuat kesal oleh putrinya, sedangkan si pemilik nama malah tidur dengan nyenyak dan tak menghiraukan apapun yang terdengar di telinganya.

"woaahhh,"Tasya menguap.

Tasya langsung melihat ke arah jam weker yang berada di sampingnya, yang ternyata kini jam sudah menunjukkan pukul 06.30,dan tentunya dia sudah telat untuk ikut upacara di sekolahan.

"aaaaaa!!!!,"teriak Tasya.

Tasya buru-buru pergi ke kamar mandi dan ia langsung berganti pakaian tanpa mandi terlebih dahulu, karena akan membutuhkan waktu yang lebih banyak lagi jika dia harus mandi.

ketika Tasya pergi keluar, di ruang makan sudah ada ibunya yang menatap dengan tajam ke arahnya.

"Mama kok gak bangunin aku sih,kan kalau gini aku telat terus gimana dong aku mau berangkat upacaranya, masa iya aku harus telat setiap hari Senin, kan aku udah dapat peringatan dari kepala sekolah,"ucap Laila yang menirukan gaya putrinya.

tasyanya sendiri malah memanyunkan bibir ketika mendengar ibunya menirukan gayanya, karena ia hendak mengatakan hal itu.

"udah ah Mama suka banget sih ngeledekin akunya, aku berangkat dulu, assalamualaikum,"ucap Tasya lalu mencium punggung tangan Laila.

"waalaikumsalam, jangan lupa buku pr-nya yang tadi malam!!,"ucap Laila yang belum selesai tapi sudah ditinggalkan oleh Tasya.

-*-

sampainya di sekolah,tentu saja gerbang sudah ditutup bahkan si penjaga gerbang kini ada di warung dan sedang ngopi dengan security yang menjaga rumah warga.

"pak Joko.. tolong bukain gerbang dong, pak Joko baik deh,"ucap Tasya merayu sambil mengedip-ngedipkan matanya.

"si Eneng mesti telat wae, nanti saya yang dimarahin sama Bu Riri (kepala sekolah), pan si Eneng juga ngerti gimana kalau Bu Riri udah marah, gelas-gelas pun bisa dimakan mentah sama Bu Riri,"jawab pak Joko.

"ya si bapak,janji deh kalau ketahuan Bu Riri aku nggak bakalan bilang Kalau pak Joko yang bukain,nanti aku bilang kalau aku manjat pohon kayak biasa deh,tapi please lah pak ijinin aku masuk ya soalnya hari ini aku ada ulangan,"ucapnya memohon.

"Tapi janji ya neng,satu kali ini aja loh setelah ini kalau neng telat lagi bapak enggak mau bukain gerbang lagi, bapak gak mau nanggung resikonya,"jawab pak Joko.

Tasya mengangguk-anggukan kepalanya,dan di situ pak Joko langsung membuka pintu gerbang sedikit, lalu Tasya masuk dan perlahan-lahan menuju ke kelasnya.

dan seperti biasa Tasya memanggil-manggil sahabatnya yang duduk di pinggir jendela,agar sahabatnya itu bisa mengambilkan tas miliknya dan ia masuk seolah-olah dia baru saja datang dari kamar mandi .

"fiiii, fiooo , fiiii, fiooo!!,"panggil Tasya.

berkali-kali Tasya memanggil Fiona tetap saja tidak menoleh ke arahnya, karena di depan ini sudah ada Bu Riri si kepala sekolah yang sedang memberikan nasihat kepada anak-anak yang berada di dalam kelas.

"duh mati gue kalo gue gak buru-buru masuk, gimana dong Fiona malah gak denger lagi, gue harus apa dong biar gak ketahuan sama kepsek kalau gue beneran telat, mikir tasya ayo mikir,"gumam Tasya sambil terus memikirkan sesuatu yang dapat membawanya masuk ke dalam kelas.

Di saat Tasya sedang berfikir keras, tiba-tiba ada suara langkah kaki yang semakin mendekat ke arahnya dan ia sudah tahu kalau ini adalah salah satu guru yang mengajar di sana, jadi perlahan Tasya mulai pergi dari kelasnya dan ia bersembunyi di sebelah tempat sampah.

Tasya mulai membaca doa-doa agar ia tidak dapat ketahuan kalau sedang bersembunyi di situ, seluruh doa sudah ia bacakan doa tidur doa makan dan semua doa-doa yang lainnya, ketika ia fokus berdoa tiba-tiba ada tangan di pundaknya dan ia mengangkat kedua tangannya.

"maaf.. maaf..., maafin saya ya Bu saya bukannya mau bolos ataupun gimana kok, saya lagi cari barang di sini please Bu maafin saya, bentar lagi saya bakalan masuk kok ke dalam kelas saya janji Bu,"ucap Tasya sambil tangannya memohon-mohon.

"lu nih ngomong apa sih tas, ini gue Edo, Lu ngapain di sini,mana di pinggir tempat sampah lagi apa kagak kebauan?,"tanya Edo.

Tasya langsung membalik badannya dan ia sangat lega ketika melihat yang di belakangnya hanyalah seorang Edo dan bukanlah salah satu pengajar di situ.

"Untung aja yang di belakang gue itu lu, oh ya BTW lu osis kan?,"tanya Tasya.

"iya benar emangnya kenapa, kok lu tanya gue OSIS atau bukan?".

"hehehe gini, anu gue mau minta tolong sama lu, lu mau kan nolongin gue, janji deh pas istirahat gue traktir lu makan bakso di kantin, tapi jangan banyak-banyak makannya".

"iya gue mau nolongin lu, tapi lu mau minta tolong gimana dulu nih?".

Tasya di situ tersenyum dan ia mulai membisikkan rencana yang ia pikirkan, dengan pasrah Edo menganggukkan kepalanya dan menuruti perkataan dari Tasya.

setelahnya mereka berdua langsung pergi ke kelas yang kini masih ada Bu Riri di dalam kelas Tasya seakan menunggu sosok kehadiran Tasya.

"permisi Bu apa boleh kami berdua masuk,"ucap Edo meminta izin.

"oh iya nak gak apa-apa masuk saja, loh ini Tasya kok bareng sama kamu?,"tanya Bu Riri.

"iya Bu ini saya mau mengantarkan Tasya ke sini,Tasya tadi saya minta tolong buat beliin barang-barang keperluan OSIS soalnya saya kan harus menjaga anak-anak yang upacara, jadi Tasya baliknya telat,dan dia minta antar kepada saya ke kelas karena takut nanti dikira dianya telat tanpa alasan,"jelas Edo sama seperti yang dikatakan oleh Tasya di saat berbisik .

"oh gitu ya udah gak apa-apa,Tasya kalau kamu memang dimintai tolong oleh anak-anak OSIS tidak apa-apa kamu telat,tapi kalau kamu telat hanya karena kecerobohan mu sendiri ibu tidak akan membiarkan kamu untuk masuk ke dalam kelas, karena ini bukan satu atau dua kalinya kamu telat bahkan setiap hari Senin kamu telat,"jawab Bu Riri sambil mengomeli Tasya.

"baik bu,"jawab Tasya sambil menundukkan kepalanya .

Tasya duduk di tempat duduknya sendiri sedangkan Edo juga sudah kembali ke dalam kelasnya, dan Bu Riri juga kembali ke dalam kantornya, mereka semua pun melakukan pembelajaran seperti biasa lagi.

***

selamat datang di karya pertamaku , semoga kalian semua suka membaca karya baruku ini, dan mohon bimbingan untuk para senior karena ini perdanaku menulis di platform ini, selamat membaca semuanya :)

ke cafe

Sepulang sekolah di parkiran.

"fi kita ke cafe biasa yuk?,"ajak Tasya.

"sorry ya tas gue nggak bisa ikut,hari ini di rumah lagi ada acara dan gue harus cepat-cepat pulang,kalau nggak pasti gue bakalan dimakan mentah-mentah sama nyokap gue,"tolak Fiona.

"yah ya udah deh nggak apa-apa, gue ke sana sendirian aja deh".

"emangnya kenapa sih kok lu gak pulang aja, setiap hari setelah pulang sekolah lu gak langsung pulang, Lu mesti ke cafe itu terus, emangnya ada apa sih di cafe itu kenapa lo betah banget ke sana?".

"ya gak ada apa-apa sih,cuman gue kan pengen santai-santai aja gitu habis belajar seharian, jadi apa salahnya kalau gue me Time".

"ya iya sih ya udah deh, terserah lu aja deh gue pulang duluan ya".

"oke hati-hati".

Tasya pergi ke cafe itu sendiri, karena Fiona tidak dapat ikut dengannya.

"andai aja gue bisa langsung pulang ke rumah, pasti gue bakalan pulang, tapi masalahnya meskipun gue pulang,di rumah kan nggak ada siapa-siapa jadi buat apa juga gue langsung pulang,"gumam Tasya sendiri.

sampainya di cafe,iya duduk di sebelah jendela yaitu tempat duduknya seperti biasa, dan tepat di sebelahnya, ada seorang laki-laki menggunakan jas berwarna hitam dan semuanya serba hitam sedang membicarakan suatu kontrak dengan seorang wanita yang memakai pakaian rapi, sepertinya orang itu sedang meeting.

pada awalnya Tasya tidak ingin menghiraukan orang tersebut karena memang hal ini sudah biasa ia lihat di cafe ini, tapi lama-kelamaan dia mulai risih kepada seorang wanita yang berada di sebelahnya itu.

"Maaf ya tuan,saya mengajukan kontrak ini karena menurut saya saya itu mampu untuk bekerja sama dengan perusahaan anda, dan saya masih berusia 20 tahun loh sudah punya perusahaan sendiri, bahkan saya sudah tidak minta-minta kepada orang tua dan menghabiskan harta orang tua untuk foya-foya di cafe,"ucap si wanita sambil melirik ke arah Tasya.

Tasya berdiri dan ia menghampiri wanita itu.

"maksud lu apa, lu mau nyindir gue,Lu mau nyinyirin gue karena gue gak langsung pulang, dan lu mau bilang kalau gue cuman habisin harta orang tua.

atau contoh yang lu maksud itu adalah gue, kalau lu emang mau ngurusin kehidupan gue nggak sekalian aja lu bayarin sekolah gue, makan gue, dan juga segala keperluan yang gue butuhin,"ucap Tasya dengan kesal.

"apaan sih.., kamu merasa??,berarti bener dong kalau kamu itu hanya menghabiskan harta orang tuamu saja,kalau habis sekolah itu pulang jangan langsung jajan.

lagian buat apa saya ngurusin kehidupan kamu, saya ngomong kayak gini ya karena saya sendiri,saya sudah bisa menghasilkan uang dengan usia saya yang masih muda.

tidak seperti kamu yang baru datang sekolah langsung pergi ke cafe, nongkrong-nongkrong nggak jelas nungguin orang nggak jelas, apa faedahnya cuman ngabisin harta orang tua saja,"jawab wanita itu.

"cukup-cukup... saya tidak mau menandatangani kontrak anda,"ucap lelaki itu lalu pergi .

"tapi tuan..., Tuan tunggu saya,sebentar Tuan saya mau menjelaskan semua mengenai kontrak yang saya ajukan kepada Tuan,"ucap si wanita yang mulai mengejar lelaki tadi.

Tasya di situ tersenyum karena melihat orang yang telah menghina-hinanya malah gagal mendapatkan kontrak penting karena ucapannya sendiri.

Tasya Sudah sangat kesal dengan kejadian ini, dan ia memilih pulang ke rumah meskipun di rumahnya tidak ada orang dan hanya ada para pekerja saja.

ketika sampai di rumah Tasya disambut oleh asisten rumah tangganya yang sangat ramah, dan dialah yang merawat Tasya dan menyayangi Tasya seperti anaknya sendiri.

"loh si neng udah pulang,biasanya juga pulangnya sore kok tumben pulang siang kayak gini neng?,"tanya Bi inem yang menyambutnya.

"iya Bi,di sekolahan kan biasanya pulang jam segini cuman akunya aja yang kebiasaan pulang sore,"jawab Tasya dengan sopan.

Tasya masuk bersama dengan Bi inem di belakangnya, Dan Bi inem langsung menaruh tas milik Tasya ke dalam kamar Tasya,selalu menyiapkan teh hangat untuk Tasya yang kini sedang duduk di ruang tengah sambil menonton televisi.

"Mama udah pulang Bi?,"tanya Tasya.

"ya belum atuh neng, kan biasanya ibu pulangnya jam 21.00, mana mungkin ibu pulang jam segini,"jawab si bibi yang sedang merapi-rapikan majalah yang berserakan di meja ruang tengah.

"kalau papa udah pulang?,"tanya Tasya lagi.

"belum neng, apalagi bapak nanti kan bapak pulangnya jam 22.00".

"oh gitu ya, Ya udah deh bi nggak apa-apa".

"si neng kenapa kok tumben tanya ibu sama bapak?".

"nggak apa-apa bi cuman Ya sekedar tanya aja, aku pikir Mama sama papa pulangnya nggak terlalu malam,eh ternyata tetap sama aja nggak pernah berubah dari dulu,"jawabnya dengan lesu.

"Ya udah neng sabar aja ya, kan bapak sama ibu itu kerja juga buat Eneng, biar Eneng bisa makan dan juga sekolah,kalau bapak sama ibu gak ada yang kerja terus yang biayain sekolah sama makanan sehari-hari siapa dong.

kan di sini juga ada bibi neng, Kalau neng butuh sesuatu tinggal bilang aja sama bibi, nanti bibi buatin atau bibi bantuin Eneng maunya apa?,"jawab bibi dengan lembut.

"iya bibi aku tahu, makasih ya karena bibi selalu ada di samping aku, bahkan aku lebih dekat sama bibi ketimbang mama ,karena bibi yang merawat aku dari kecil, bahkan bibi yang selalu mengajarkanku apa-apa saja yang tidak pernah diajarkan oleh kedua orang tuaku,"ucapnya sambil menunduk.

bibi mengelus-elus pelan pundak Tasya.

"udah ya neng sabar aja,bibi yakin suatu hari nanti bapak sama ibu pasti bakalan berubah dan bakalan bisa ngatur waktu yang lebih baik lagi untuk keluarganya.

sementara waktu sebelum itu terjadi kalau ada apa-apa neng lebih baik ngomong sama bibi aja, bibi janji akan selalu ada buat neng".

"iya bibiku makasih ya,Ya udah aku masuk dulu ya ke dalam kamar Karena aku udah capek banget habis pulang sekolah".

"iya neng sok weh".

Tasya pergi ke kamarnya dan ia langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang,iya melihat ke arah dinding-dinding di kamarnya Yang terpajang foto-foto dirinya bersama dengan sang bibi.

bahkan dari kecil ia tidak pernah foto bersama dengan kedua orang tuanya,dan di awal pertamanya sekolah pun dia berfoto dengan bibi dan yang mengantarkannya juga bibi.

tidak ada sedikit waktu pun yang indah bersama dengan kedua orang tuanya, bahkan meskipun mereka satu rumah mereka juga jarang bertemu atau jarang mengobrol, karena semuanya sibuk satu sama lain.

Tasya memejamkan matanya dan ia pun tertidur dengan keadaan yang masih belum berganti baju dan juga kotor karena habis dari luar.

***

oke guys selamat membaca, semoga kalian suka :).

awal bertemu

weekend ini Tasya menjalani seperti hari-hari biasa, karena meskipun weekend biasanya libur kedua orang tuanya tetaplah bekerja dan tidak ada yang libur sama sekali.

"bibi aku pergi dulu ya,nanti kalau seandainya mamah tanya aku bilang aja aku lagi keluar sama fio,"ucap Tasya.

"iya neng, hati-hati ya Jangan lupa makan siang nanti,"pesan bibi.

Tasya menganggukan kepalanya,ia pun pergi menuju ke taman yang sudah dikatakan oleh Fiona Di mana tempat mereka berjanjian untuk bertemu.

"Fiona...fiiiii,"panggil Tasya.

Fiona membalik badannya dan ia melihat ke arah Tasya yang agak berlari ke arahnya.

"pelan-pelan aja tas nanti lu nabrak loh,"ucap fiona dari kejauhan.

Benar saja ketika Tasya sudah hampir sampai, iya tidak sengaja menabrak seorang anak kecil hingga membuatnya terjatuh.

"Maaf ya dek kakak benar-benar minta maaf, sini sini yuk berdiri yuk,"ucap Tasya yang membantu anak kecil itu berdiri.

sedangkan si anak kecil hanya menatap ke arah Tasya tanpa berkedip seakan-akan ia melihat sesuatu yang sangat indah.

"dekkkk , adik kecil... kamu nggak apa-apa kan?,"tanya Tasya sambil jongkok menatap ke arah anak kecil itu.

"kakak cantik sekali, kakak mau tidak menikah denganku,"tanya si anak itu.

Tasya di situ tertawa ketika mendengarnya, ya tidak menyangka kalau si anak kecil itu akan mengatakan hal yang seperti itu kepadanya.

"iya iya tapi kan kamu masih kecil,kalau kamu sudah besar baru kamu boleh menikahi kakak, Ya udah daripada kita ngobrol di sini kamu ikut sama kakak yuk, kita kenalan sama temen kakak Dia cantik loh,"ajak Tasya.

"pasti tidak akan secantik kakak,kakak adalah orang yang paling cantik yang pernah aku temui,"jawabnya.

Tasya membawa anak kecil itu ke Fiona dan anak kecil itu terlihat sangat cuek kepada fiona tidak seperti sikapnya kepada Tasya.

"loh anak kecil ini siapa, dia ponakan lu atau dia adik lu?,"tanya fiona.

"ngadi-ngadi aja lu, mana ada sih gue punya adik gue kan anak tunggal,ini tadi gue gak sengaja nabrak bocil ini dan kayaknya dia sendirian deh ya udah gue ajak aja deh dia ke sini,"jawabnya.

"namanya siapa?".

"oh ya gue lupa, gue belum tanyain dia siapa namanya".

Fiona menepuk jidatnya sendiri dan menggeleng-gelengkan kepala, Tasya pun duduk dan menetap ke arah anak kecil itu yang terus menatapnya.

"adik kecil nama kamu siapa,dari tadi kita bareng-bareng tapi kakak masih belum tahu nama kamu?,"tanya Tasya.

"iya kakak cantik nama aku Kenzo, calon suami kamu di masa depan,"jawab si anak kecil.

"ih kamu nih pinter banget ya, Ya udah nama kakak Tasya, Kamu bisa panggil kakak dengan sebutan Tasya,"jawab Tasya sambil mengacak-ngacak rambutnya.

"kakak cantik tolong bantu aku ya, aku dikejar-kejar sama orang jahat, aku takut, bolehkah aku meminta antar kepada kakak cantik, aku berjanji tidak akan akal nakal,dan setelah ini aku juga berjanji akan selalu menjaga kakak cantik,"pinta Kenzo.

Tasya tersenyum dan menganggukkan kepalanya begitu pula dengan Fiona yang ada di sebelahnya.

"Ya sudah nanti kakak antarkan ya,sekarang Kamu mau makan apa sepertinya kamu sangat kelelahan?,"tanya Tasya.

"bolehkah jika aku meminta es krim?,"pinta Kenzo.

"bolehlah,"jawab Tasya.

Tasya membelikan es krim untuk Kenzo dan juga fiona dan mereka bertiga pun memakan es krim mereka masing-masing bersama .

***

Di siang harinya, Tasya mengantarkan Kenzo pulang menggunakan motor sport miliknya,dan ia memakaikan Kenzo helm miliknya sedangkan dirinya sendiri yang menyetir tidak menggunakan helm, dan Fionapun juga pulang ke rumahnya sendiri.

"ini beneran rumah kamu?,"tanya Tasya ketika sampai di salah satu rumah yang sangat besar lebar tinggi dan juga mapan.

"iya kakak ini rumahku,kakak masuk dulu yuk aku mau memperkenalkan kakak kepada bunda,"jawabnya.

ketika Tasya mengetuk pintu,keluarlah seorang wanita yang sangat cantik Dia terlihat masih muda dan dia tersenyum manis ke arah mereka berdua.

"loh Kamu dari mana saja sayang, bunda dari tadi nyariin kamu, sampai bunda keliling-keliling rumah kamu juga gak ada, bunda juga nyuruh Abang kamu buat nyari kamu di taman tapi sampai sekarang Abang kamu nggak balik-balik?,"tanya wanita itu.

"what... Dia seorang bunda, anjir cantik banget ego, kalah cantik deh gue yang masih muda kinyis-kinyis ini,kenapa dia masih muda banget tapi anaknya udah besar loh, dan pasti Abangnya ini juga kan paling-paling juga SMP, tapi kok masih kelihatan muda,"batin Tasya.

wanita itu menyuruh Tasya untuk masuk, dan lagi-lagi Tasya dibuat takjub oleh interior yang berada di dalam rumah tersebut dan dekorasi dekorasi yang menjadi pemanis di dalam rumah.

"terima kasih ya nak karena kamu sudah mengantarkan Kenzo pulang, Kenzo ini tadi pergi sama abangnya ke taman, tapi tiba-tiba pas Abangnya pergi ngantri beli es krim dia hilang gitu aja, Maaf ya kalau Kenzo itu merepotkan,"ucap si wanita.

"Tidak kok tante, Kenzo anak yang sangat pintar dan baik, dari tadi dia tidak membuat ulah kok,"jawab Tasya dengan sopan.

"oh ya bunda... perkenalkan ini namanya kakak Tasya, ketika aku besar nanti aku akan menikahinya,bunda mau kan memiliki menantu yang cantik dan baik hati seperti kakak Tasya?,"tanya Kenzo.

"iya sayang iya, Apa kata kamu aja ya, Maaf ya nak Kenzo emang gini orangnya suka ngomong yang nggak-nggak,biasalah namanya juga anak-anak Maaf ya kalau sampai membuat kamu tidak nyaman,"ucap si wanita.

"iya Tante Tidak apa-apa kok,lagian saya juga mengerti Kalau Kenzo kan masih kecil jadi dia salah kalau anak-anak ngomongnya kayak gini,"jawab Pasha kembali.

"kamu baik hati banget, oh ya perkenalkan nama tante Lulu, kamu juga boleh kok memanggilku dengan sebutan bunda, terserah kamu aja mau manggilnya apa,"ucap lulu.

"iya tante,"jawabnya dengan mengangguk.

"oh ya nak Kamu tinggal di mana?".

"saya tinggal di jalan mawar tante".

"oh berarti lumayan jauh dong sayang dari sini, Maaf ya karena harus mengantarkan Kenzo sejauh ini, tau gitu kan kamu tadi telepon tante aja sayang, Kenzo hafal kok sama nomor rumah".

"tidak apa-apa tante lagian saya juga kan bisa sambil jalan-jalan, oh ya Tante maaf ya Karena saya tidak bisa lama-lama di sini, saya harus pulang karena takut dicariin sama orang tua, saya permisi dulu tante assalamualaikum".

Tasya berpamitan dan ia pun pulang ke rumahnya dengan alasan takut dicari oleh orang tuanya,padahal yang sebenarnya terjadi ia hanya ingin pergi karena tidak nyaman terlalu lama di rumah orang lain.

🌺💫🌺

Oke guysmakasih yang sudah membaca semoga kalian suka dengan ceritanya :)

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!