" tunggulah ibu, ayah pasti akan datang menjemputmu," ucap Merlin sambil menatap punggung ayahnya.
Lord berdiri tegap di balkon jendela, sementara seluruh vampir yang di halaman kastil berlutut di hadapannya, malam seakan menyambutnya, rambut hitam dan jubahnya terhempas lembut oleh angin.
Bulan pun berwarna merah, membuat seluruh mahluk yang ada di alam ghaib itu bisa merasakannya.
Disisi lain. Kaum werewolf mendongak ke atas, mereka tentu bisa merasakan hawa itu dan bulan pun melambangkannya.
" Craig, apa kau melihatnya..? ", tanya salah satu dari kaum itu.
" yah, aku tau "
Mereka mendongak ke atas.
" raja vampir telah terbangun dari tidurnya ".
Seluruh kaum Lord menundukkan kepalanya, sementara Lord hanya terdiam melihat mereka. Xey mendekat dan berlutut di belakang Lord.
" selamat datang kembali tuan "
Lord memutar badannya, " Xey, apa itu kau..? "
" yaa tuan, ini saya "
Semua berlutut di hadapan Lord.
Merlin dan growl bergetar hebat, mereka tidak pernah merasakan kekuatan yang luar biasa seperti ini sebelumnya.
Lord perlahan berjalan melewati Xey dan yang lainnya, dia menuju singgah sananya dan duduk disana, tepatnya di atas mereka semua.
Semua masih berlutut di hadapan Lord.
" Xey, sudah berapa lama aku tidur? "
" 800 tahun tuan "
Mata Lord berkeliling, " tempat ini masih sama seperti dulu.. "
" yaa tuan "
Dan di saat Lord melihat sekelilingnya, pandangannya langsung terhenti di dua orang ini, yaitu Merlin dan Growl.
" siapa mereka berdua? "
Merlin dan Growl tersentak kaget..!!
" mereka adalah anak anda dan anak tuan Rangga.. " Xey menjawab.
" anakku? "
" ya, ratu Merlin adalah anak anda "
Dengan gugup merlin berdiri, badannya masih bergetar hebat dan menundukkan kepalanya.
" jadi kau adalah anakku? "
Merlin mengangguk pelan.
Lord menyipitkan pandangannya, " kenapa kau tidak mau melihatku? "
Mendengar itu, Merlin langsung perlahan mencoba mengangkat kepalanya dan melihat ayahnya.
Tapi setelah sesaat bertatapan dengan ayahnya Merlin kaget dan dengan cepat langsung menundukkan kepalanya kembali.
Ada apa ini, kenapa aku tidak berani menatapnya..? apa aku takut dengan ayahku sendiri.. ?!! badanku bahkan bergetar hebat di hadapannya .
" kenapa, apa kau takut ?," tanya Lord.
Merlin hanya diam saja, tapi faktanya dia memang takut.
Lord menyadari itu.
" mungkin karena aku tertidur cukup lama, kekuatanku juga semakin meningkat, pasti itu juga ikut tersebar bersama hawa keberadaan ku dan sangat terasa bagi mahluk lain terutama bagi vampir sendiri.. "
Semuanya terdiam dan gugup, karena yang di bicarakan Lord memang benar.
" aku akan menekannya sedikit agar kalian tidak terlalu bisa merasakannya.. "
Dan setelah Lord menutup sebagian kekuatannya, dia langsung melihat Merlin kembali.
" anakku, kemarilah "
Dengan gugup Merlin melangkah mendekati ayahnya, dengan masih menundukkan kepalanya.
Setelah sampai di hadapan ayahnya, Lord langsung merangkul anaknya dan mendudukkannya di sebelah pahanya.
" sekarang angkat kepalamu dan tatap aku "
Perlahan Merlin mengangkat kepala dan menatap ayahnya, mereka bertatapan lama.
" jangan takut lagi padaku "
Merlin mengangguk.
Lord menatap Merlin lekat dan terdapat senyum kecil di bibirnya, " kau cantik seperti ibumu.. "
Merlin tersenyum manis.
" aku senang ayah sudah kembali "
Terdapat perasaan sangat akrab dari mereka berdua.
Lalu lord menengok Growl, " dan kau adalah anak rangga? "
Dengan gugup Growl berdiri, dia juga masih menundukkan kepala nya.
" i.. iya tuan " jawab Growl dengan terpatah- patah.
" siapa namamu? "
" Growl tuan "
Jantung Growl berdegup sangat kencang.
" kemarilah "
Dia melangkah mendekati Lord dan Merlin, melihat itu Lord tersenyum tipis lalu mengusap kepala Growl dengan tangannya.
" dengar, Rangga dan Maya kehilangan nyawanya karena menyelamatkanmu, bagi mereka kau adalah hal yang paling berharga. Dan juga mereka menitipkan mu padaku "
Growl tertunduk dan terdiam mendengarkan Lord bicara.
" jadi sebelum kau bertemu dengan reinkarnasi Rangga, maka kau bisa anggap aku sebagai ayahmu sendiri "
Growl kaget
" angkat kepalamu, aku ingin melihat wajahmu "
Growl mengangkat kepalanya dan menatap Lord.
" hnn, kau benar- benar mirip dengan Rangga, mata birumu itu adalah lambang darinya "
" yaa tuan, kata paman Craig hanya aku satu- satunya yang mempunyai mata seperti ini "
" itu memang benar, hanya keturunan Rangga seorang yang punya "
Growl tersenyum.
" eeemm jadi, apa aku juga boleh memanggil tuan ayah? "
" ya "
Growl tersenyum senang.
" ayah, jika ayah sudah bangun berarti ibu sudah hidup kembali?, " tanya merlin.
Lord mengangguk.
Growl dan marlin saling pandang dan tersenyum senang.
" cepat jemput ibu ayah, aku ingin bertemu dengannya, " ucap merlin.
" iya ayah, aku penasaran dengan ibu kita, " ucap growl.
" sayangnya itu tidak bisa "
" haa! kenapa..? "
" dia memang sudah terlahir kembali, tapi aku belum tau pasti dimana keberadaanya "
Ekspresi mereka berdua seketika berubah tampak sedih dan kecewa.
" yang jelas, saat ini dia ada di dunia manusia"
" berarti kita harus mencarinya terlebih dulu?, " ucap growl.
" ya "
Mereka terdiam sejenak dan termenung.
" baiklah, kalau begitu ayo kita cari ibu..?! "
" ah, yaa.. ayo! "
Growl dan merlin tampak bersemangat.
" ayah akan ikut juga kan?, " tanya merlin.
" tidak, kalian carilah ibu kalian, aku akan memantau dari sini "
" hnn, kenapa tidak ikut? "
" aku ingin menugaskan kalian dan jika kalian sudah menemukannya bawa dia menemui ku"
" lalu bagaimana cara kami bisa tau jika itu ibu, ayah..?," tanya growl.
Lord tersenyum.
" kalian tenang saja, jika kalian bertemu dengannya maka kalian akan langsung bisa merasakannya "
" hnn??, " merlin dan growl saling pandang dengan ekspresi kebingungan.
" nanti kalian akan tau sendiri.."
" eeemm baiklah, " ucap mereka serempak.
" lalu bagaimana caranya kita ke dunia manusia..?, " tanya merlin.
" kau bisa membuka ruang waktu putriku "
" haah, benarkah..?! "
Lord mengangguk.
" aku tidak pernah tau "
" waaah, kakak hebat! "
" karena kau adalah anakku, tentu saja kau juga mewarisi sebagian kekuatanku "
Dan akhirnya dengan arahan Lord, Merlin bisa membuka ruang waktu dan mereka pergi ke dunia manusia.
Pencarian merekapun di mulai!
*
Di sisi lain.
Hai
Namaku, Qeila.
umurku masih 19 tahun.
Dulu aku hidup bahagia bersama orangtuaku, tapi sekarang semuanya berubah.
Hari- hari yang aku jalani sangat menyedihkan dan rasanya aku ingin menyerah dalam kehidupanku.
Semua berawal dari pertengkaran kedua orang tuaku dan semakin banyaknya masalah yang datang di keluargaku.
Hingga akhirnya ibuku jatuh sakit dan meninggal, lalu aku hidup berdua dengan ayahku tapi dia sama sekali tidak melaksanakan tanggung jawabnya. setiap hari dia hanya mabuk- mabukan dan berjudi.
Kami termasuk keluarga kaya saat itu, hingga suatu hari datang perempuan yang menggoda ayahku tapi sebenarnya aku tau niatnya hanya mengambil harta kami dan setelah ibu tiada akhirnya merekapun menikah.
Perempuan itu sudah memiliki 2 anak dari pernikahannya sebelumnya tapi ayah tidak mempermasalahkan itu.
Mereka bersenang- senang dengan harta kami, hinga lambat laun kamipun bangkrut.
Semenjak kami jatuh miskin semuanya semakin parah, ayah sama sekali tidak mau bekerja, ibu tiri dan saudara tiriku juga tidak mau bekerja.
Mereka selalu menyuruhku untuk mencari uang untuk biaya kami makan, aku mati- matian menghidupi keluarga ini.
Padahal seharusnya di usiaku, aku masih sekolah bersama teman- temanku tapi aku relakan keluar dari sekolahku dan bekerja untuk mereka.
Terlebih aku masih sering mendapatkan siksaan mereka jika aku melakukan kesalahan atau tidak mendapatkan uang.
Cacian, hinaan, tamparan dan pukulan sering mereka lontarkan padaku, mereka sangat sering melakukan itu hingga di tubuhku banyak terdapat luka.
Terkadang ayah juga sering mencambuk punggungku, jika dia pulang dalam keadaan emosi karena kalah dalam berjudi, aku yang selalu jadi bahan luapan emosi ayah.
Setiap malam aku menangis, merasakan kehidupanku yang menyedihkan ini, setiap malam aku menahan perihnya luka di tubuhku, terlebih hatiku rasanya ingin menjerit.
Aku berharap, lebih baik aku menyusul ibu saja dari pada aku harus menderita seperti ini, aku benar- benar sudah tidak sanggup lagi.
Jam 6 pagi.
Byuurrr
Karena kaget, Qeila langsung bangun dari tidurnya dan mendapati dirinya basah kuyup.
" enak sekali kau jam segini masih tidur, cepat bangun pemalas!! "
Qeila hanya tertunduk.
" cepat bangun!!, " ibu tirinya menarik tangan Qeila agar beranjak dari kasur.
" sekarang kau buatkan sarapan untuk kami "
" tapi sudah tidak ada yang bisa di masak lagi"
" kalau begitu cepat kau beli..!! "
" ak.. aku tidak punya uang untuk membelinya"
" ya kamu cari sana!! "
Mendengar itu Qeila hanya menunduk, dia bingung bagaimana lagi harus mencari uang.
" pokoknya aku tidak mau tau, jam 9 nanti kau harus sudah membawa makanan untuk kami..!!"
Ibu tiri dan anaknya meninggalkan Qeila yang masih menunduk sedih, air matanya mengalir karena semua ini benar- benar menekan batinnya.
Sepanjang hari dalam hidupnya selalu dia lalui dengan kepedihan, Qeila menjalani hari- harinya seperti ini dan malangnya dia tidak bisa menghindarinya.
Disisi lain.
" kakak kita harus pergi kemana..? "
" kita harus mencari ke seluruh penjuru growl, eeemmm.. mungkin kita harus menyamar terlebih dahulu "
" yah kakak benar, penampilan kita terlalu mencolok "
Dan merekapun menyamar menjadi manusia biasa seperti umumnya.
" ayo kita berpencar "
Growl mengangguk.
Akhirnya mereka mencari ke seluruh penjuru kota tapi hasilnya nihil, mereka tidak berhasil menemukan ibu mereka.
" haah! kakak aku sudah mencarinya kemana- mana tapi sangat sulit menemukannya "
" yaaah, bumi ini begitu luas kita akan kesusahan, apa lagi manusia yang hidup disini tidak terhitung jumlahnya.. "
" haaaahhh aku lelah..! " Growl berkeringat dengan nafasnya yang ngos- ngosan.
Mereka mengistirahatkan diri mereka sejenak dan mengatur nafas mereka yang kelelahan.
" eeemm growl, mungkin kita harus mencari di tempat- tempat yang di buat manusia untuk berkumpul, dengan begitu kita akan lebih mudah mencarinya..? "
" itu ide bagus..! "
" tapi, dimana itu..? "
" aku tidak tau, ayo kita cari dulu "
" baiklah "
Merekapun mencari ke mall, pasar, super market, restoran, bank, bar, kantor, pabrik, sekolahan, kampus, taman, bahkan ke rumah- rumah.
Mereka mencari ke seluruh pelosok penjuru tanpa terkecuali. Pencarian itu berlangsung berhari-hari, berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.
Hingga 6 bulan kemudian.
" haaaahhh...!! astaga kakak aku lelah sekali, sudah 6 bulan kita disini"
" aku juga bingung Growl, kita benar- benar tidak mendapatkan petunjuk sedikitpun "
Brruuuk
Growl menjatuhkan dirinya ke tanah.
" haaa aaa..!!, rasanya aku sudah tidak sanggup lagi..! "
Growl mengeluh dengan menendang- nendang kan kakinya.
" ini benar- benar sulit, bagaimana cara kita menemukan ibu di bumi yang luas ini"
Mereka merenung.
" eemm kakak sepertinya ini mustahil bagi kita "
Merlin hanya menunduk dan terdiam.
" lagi pula kita tidak tau ibu itu seperti apa, bisa jadi ibu bereinkarnasi menjadi seorang bayi atau orang tua, atau anak kecil atau seorang laki- laki kan..!! "
" heeemm itu memang benar, kita sama sekali tidak tau wajah ibu kita dan ayah hanya mengatakan jika kita bertemu dengannya kita akan bisa langsung mengetahuinya.. "
" itu sangat sulit..!! "
" hah tapi kita tidak punya pilihan lain growl.. "
" haa aaa..... "
Merekapun mencari lagi hingga satu bulan berlalu, hingga suatu hari disaat mereka berjalan melanjutkan pencarian.
" kakak lihat ada orang- orang berkerumun..!, " ucap growl sambil menunjuk orang- orang itu yang berkerumun di pinggir jalan.
" ayo kita kesana"
Merlin dan growl menghampiri kerumunan itu, mereka melihat semua yang berdiri disana.
" tolong minggir nak "
Ada bapak- bapak yang menyuruh merlin minggir karena menghalanginya.
Sebenarnya ada apa ini..?
Karena penasaran Merlin pun melihat ke tengah- tengah kerumunan itu.
Merlin tersentak kaget!!
Ternyata itu Qeila yang terjatuh pingsan di pinggir jalan. Melihat Qeila yang pingsan, membuat merlin langsung kaget dan entah kenapa ada rasa ingin menolongnya.
" kakak..?," growl yang juga ikut melihat ke tengah- tengah kerumunan.
Growl mendekati Merlin dan Qeila.
" ayo kita tolong dia"
" ya "
Growl mengangkat tubuh Qeila.
" apa itu adikmu anak muda..?, " tanya seseorang dari kerumunan itu.
" aah iya," ucap merlin.
Dan akhirnya Merlin dan Growl membawa Qeila pergi.
Setelah keadaan mulai aman dan sepi, Growl langsung meletakan Qeila.
" kakak ini aneh, ak.. aku merasakan sesuatu yang beda pada dirinya.. "
" aku juga Growl "
Growl mengendus Qeila yang sedang pingsan.
Growl kaget.
" kenapa baunya mirip dengan ku..? "
Mereka saling pandang lalu melempar pandangan mereka kembali. Mereka menatap Qeila dalam dengan penuh dengan tanda tanya.
" apa jangan- jangan dia yang selama ini kita cari- cari..? "
" jadi ibu kita ternyata masih anak- anak..? "
" tapi tidak salah lagi, ayah bilang kita akan langsung merasakannya dan aku benar- benar merasa akrab dengannya "
Growl tersenyum.
" ya aku juga! "
" kita berhasil ayah, kami sudah menemukan ibu! "
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!