Seorang pria bernama Andi tampak sangat lelah karena menjadi budak perusahaan. Dia bekerja keras setiap hari, menghabiskan hampir seluruh waktunya di kantor. Andi sering kali diberi beban kerja yang berlebihan, termasuk tugas-tugas yang bukan tanggung jawabnya. Meskipun demikian, dia terus bekerja dengan semangat dan dedikasi yang tinggi.
Namun, semakin hari semakin jelas bagi Andi bahwa perusahaannya tidak menghargai usahanya. Dia merasa seperti hanya menjadi roda gigi kecil dalam mesin besar yang sama sekali tidak peduli dengan kehidupan pribadinya. Puncaknya, Andi diberitahu bahwa ia harus bekerja lembur setiap hari selama beberapa minggu ke depan untuk menyelesaikan proyek besar.
Ketika Andi pulang ke rumah pada malam itu, dia duduk di atas sofa dengan kesedihan yang mendalam. Rasanya hampa dan lelah. Dia mulai merenung tentang hidupnya yang terus berputar di sekitar pekerjaan. Dia merasa seperti kehilangan keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadinya.
Tanpa sadar, Andi tertidur di sofa dan bermimpi tentang kebebasan. Dia bermimpi bertemu dengan hewan-hewan misterius yang biasa ada dalam cerita fantasi.
Andi terbangun dalam dunia yang penuh warna. Di sekitarnya, dia melihat pohon-pohon yang sangat tinggi dengan buah-buah berkilauan di atasnya. Burung-burung dengan sayap berwarna-warni terbang di langit biru yang cerah. Di kejauhan, dia melihat satu makhluk besar berjalan dengan anggun.
"Malam, Andi,” sapa makhluk besar tersebut dengan suara lembut.
Andi terperangah. Dia tidak pernah melihat makhluk seperti ini sebelumnya. Makhluk tersebut berbentuk seperti singa, tetapi memiliki sayap seperti burung. Bulu-bulunya berkilauan dengan warna-warna terang seperti pelangi dan matanya bercahaya bagaikan permata.
"Anda siapa?" tanya Andi dengan hati-hati.
"Aku adalah guardian dunia roh. Kami bertugas untuk membantu orang-orang yang merasa terjebak dalam rutinitas mereka dan membutuhkan petualangan baru,” jawab makhluk tersebut.
Andi merasa penasaran. Ia tak pernah membayangkan bahwa ada dunia roh yang sebesar ini. Ia bertanya-tanya apakah ada kesempatan untuk menjelajah dunia ini.
"Apakah aku bisa menjelajah dunia ini?" tanya Andi penuh harap.
Tiba-tiba semua makhluk fantasi muncul di sekeliling Andi. Ada peri dengan sayap kecil, kuda dengan tanduk ajaib, dan bahkan naga raksasa.
"Tentu saja, Andi. Kami ada di sini untuk membantu Anda menemukan petualangan baru dan kembali merasakan kebebasan yang sebenarnya,” kata guardian dunia roh.
Namun, sosok tersebut tiba-tiba mengatakan bahwa Andi sebenarnya sudah meninggal karena kelelahan bekerja. Meski demikian, dia memiliki kesempatan untuk bereinkarnasi berkat semasa hidupnya sering memberi makan hewan liar yang kelaparan di sela-sela kesibukan bekerja. Bahkan, Andi juga pernah merawat hewan-hewan yang terluka.
Andi merasa terkejut dan bingung dengan pernyataan tersebut. Dia tidak percaya bahwa dia sudah meninggal. Namun jika memang itu kenyataannya, ia sangat bersyukur telah diberikan kesempatan untuk bereinkarnasi.
Guardian dunia roh kemudian menjelaskan lebih lanjut tentang proses bereinkarnasi tersebut. Dia menjelaskan bahwa setelah meninggal, roh Andi akan menjalani periode kehidupan di alam roh, di mana dia akan merefleksikan kehidupannya sebelumnya dan belajar dari pengalaman yang telah dia alami.
Setelah periode ini selesai, roh Andi akan ditempatkan kembali ke dunia fisik sebagai entitas yang berbeda. Guardian dunia roh memberi tahu Andi bahwa dalam kehidupan berikutnya ia akan memiliki peran yang penting dalam menjaga keseimbangan alam dan melindungi hewan liar.
Andi merasa terharu dan bersyukur atas kesempatan ini. Dia berjanji kepada guardian dunia roh bahwa dia akan memanfaatkan hidup barunya dengan sebaik-baiknya. Dia akan melanjutkan perbuatan baiknya membantu hewan liar dan melindungi mereka.
Setelah semuanya dijelaskan, guardian dunia roh meminta Andi untuk beristirahat sejenak dan menikmati kehidupannya di alam roh. Dia akan dipanggil ketika saatnya tiba untuk bereinkarnasi.
Andi menutup matanya dan merasa damai dengan segala kejadian yang telah terjadi. Dia tahu bahwa meski fisiknya telah berakhir, jiwa dan semangatnya akan terus hidup dalam kehidupan berikutnya.
Sambil berdiam diri di alam roh, Andi berjanji pada dirinya sendiri bahwa pada kehidupan yang akan datang dia akan menjadi pahlawan bagi hewan liar dan melindungi mereka dengan sepenuh hati.
Setelah bertemu dengan guardian dunia roh dan beristirahat entah berapa lama, akhirnya Andi pun bereinkarnasi. Namun, dunia tempat Andi lahir sepertinya bukan bumi. Dia malah terlahir menjadi seorang pangeran di dunia yang mirip dunia fantasi.
Andi merasa campur aduk dengan perasaan yang bercampur antara kebahagiaan dan kebingungan. Dia merasa senang karena dia selalu ingin tahu apa rasanya menjadi pangeran mewah dan memiliki segala kemewahan dalam hidup. Namun di sisi lain, dia juga merasa bingung dan khawatir karena dia harus belajar banyak hal baru dan bertanggung jawab atas tugas-tugas kerajaan.
Seiring berjalannya waktu, Andi telah tumbuh menjadi anak berusia enam tahun. Dia mulai terbiasa dengan kehidupan barunya sebagai pangeran. Dia juga mulai belajar banyak hal tentang etiket dan tata krama yang seharusnya ia ikuti sebagai seorang anggota keluarga kerajaan. Ia juga mengenal kepala istana penasihat kerajaan dan tentu saja ayah dan ibunya yang merupakan raja dan ratu.
Andi juga diperkenalkan kepada saudara-saudaranya yang lain dan dia merasa senang bisa memiliki keluarga yang lebih besar. Namun meskipun dia berada dalam keluarga kerajaan, Andi tidak seutuhnya merasa bahagia. Ada rasa kekosongan di dalam hatinya seperti ada sesuatu yang hilang.
Kemudian, Andi mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan seorang petualang legendaris yang dikenal sebagai Paman Ken. Paman Ken adalah seorang petualang yang telah mengunjungi banyak tempat di dunia dan mengalami berbagai petualangan yang menarik.
Andi memberanikan diri untuk bertanya kepada Paman Ken mengenai perasaannya yang bercampur aduk sebagai seorang pangeran. Paman Ken tersenyum dan berkata "Andi, kebahagiaan sejati tidak dapat ditemukan di dalam kemewahan materi. Sejatinya, kebahagiaan dapat ditemukan dalam hatimu sendiri dan dengan menemukan tujuan hidupmu."
Kata-kata Paman Ken membuat Andi merenung. Dia merasa bahwa kemewahan materi tidak dapat memberikan kebahagiaan yang sejati dalam hidupnya. Dia teringat dengan keinginannya akan kebebasan sebelum terlahir kembali ke dunia ini dan juga tujuan awal ia sebelumnya.
Andi ingat untuk tentang misinya untuk membantu dan melindungi para hewan seperti janjinya pada guardian dunia roh. Namun, di dunia ini terdapat banyak hewan sihir yang jelas berbeda dengan yang di bumi.
Andi tahu bahwa tugasnya adalah melindungi dan menjaga kesejahteraan hewan-hewan ini. Masalahnya, hewan-hewan sihir ini memiliki kemampuan dan kekuatan yang luar biasa, mereka juga rentan terhadap ancaman dan perlindungan. Andi merasa bahwa misi dengan hewan di dunia ini sangat mustahil dilakukan.
Tampak seorang anak kecil berusia 6 tahun berambut perak, duduk di tengah-tengah taman yang subur. Wajahnya berseri-seri tampak ceria dan penuh rasa ingin tahu. Mata hijau jernihnya memancarkan kecerdasan yang luar biasa.
Anak kecil tersebut bernama Andi. Ia adalah anak yang istimewa, memiliki kecerdasan dan kepekaan yang melebihi teman-teman seusianya. Meskipun masih muda, Andi telah menunjukkan minat yang besar dalam mempelajari dunia di sekitarnya.
“Pangeran Andi, kenapa Anda pergi dari ruangan Anda?" tanya Seorang pengawalnya yang bernama Ethan.
“Saya bosan dan ingin pergi keluar," jawab Andi.
Ethan mengangguk mengerti. Meskipun Andi masih kecil namun sebagai pengawal pribadi, ia tahu bahwa ada banyak hal yang bisa dipelajari di luar ruangan.
“Baiklah, tetapi tetaplah berada di dekatku. Kita akan menjelajahi taman istana yang indah ini,” kata Ethan sambil tersenyum.
Andi dan Ethan memasuki taman istana yang luas dan penuh dengan bunga-bunga warna-warni. Andi terpesona dengan keindahan alam yang ada di depan matanya. Ia berhenti sejenak untuk mengamati lebih dekat setiap tanaman dan bunga yang ia lihat.
“Ethan, apa namanya bunga ini?” tanya Andi sambil menunjuk ke sebuah bunga yang tidak biasa berwarna ungu dengan pola unik.
“Belum pernah aku melihat bunga semacam itu sebelumnya, Pangeran Andi. Sepertinya bunga itu sangat langka,” jawab Ethan.
Andi merasa penasaran dan ingin tahu lebih banyak tentang bunga ini. "Ayo kita cari tahu lebih lanjut tentang bunga ini,” ucap Andi sambil melangkah maju.
Ethan mengikuti Andi yang berjalan sambil memperhatikan setiap tanaman dan bunga yang mereka temui. Mereka bertanya pada tukang kebun istana untuk mengetahui lebih lanjut tentang bunga tersebut.
“Tuan-tuan, apa Anda tahu apa yang saya tahu tentang bunga itu?” kata tukang kebun dengan ramah.
Andi tiba-tiba merasa malu dan ragu. Ia merasa orang dewasa tidak akan menghiraukannya karena ia hanya seorang anak kecil.
Namun, tukang kebun dengan baik hati tersenyum pada Andi dan berkata "Tentu saja, Pangeran Andi. Setiap pertanyaan dari Anda sangat berharga.”
Andi merasa lega mendengar itu dan mulai mengungkapkan rasa ingin tahu yang besar tentang bunga itu. Tukang kebun menjelaskan dengan penuh semangat tentang bunga langka itu, namun banyak yang masih belum diketahui tentangnya.
Dengan penuh antusiasme Andi bertanya. “Apakah Anda pikir kita bisa menanam lebih banyak bunga semacam ini di taman istana?”
Tukang kebun tersenyum dan menjawab “Tentu saja, Pangeran Andi. Kita bisa melakukan eksperimen untuk menumbuhkan lebih banyak bunga semacam itu. Mungkin Pangeran Andi bisa menjadi peneliti bunga pertama di istana!"
Andi terlihat berbinar-binar mendengar itu. Ia merasa terinspirasi dan memiliki keinginan yang kuat untuk belajar lebih banyak tentang tumbuhan dan alam. Ia menjadi semakin yakin bahwa dunia di luar ruangan bisa menjadi tempat yang menakjubkan bagi pencarian ilmu dan penemuan.
Tiba-tiba, ada beberapa ekor binatang kecil berbulu yang mendekati Andi. Mereka sangat lucu dan menggemaskan.
Ternyata binatang-binatang kecil berbulu itu adalah keluarga tupai. Mereka berlarian di sekitar Andi, bermain-main dengan daun-daun jatuh dan kacang-kacangan yang mereka temukan.
Andi tersenyum melihat kegembiraan tupai-tupai kecil itu. Ia mengambil beberapa kacang dari sakunya dan meletakkannya di dekatnya. Dalam waktu singkat, tupai-tupai itu mendekat dan dengan lincah mencuri kacang-kacang tersebut.
Sambil memberi makan tupai-tupai, Andi memperhatikan kegiatan mereka. Ia memperhatikan bagaimana tupai menggali lubang di bawah pohon, menyimpan cadangan makanan mereka di dalamnya untuk musim dingin nanti. Tupai-tupai itu juga saling berkomunikasi dengan suara-suara lucu dan gerakan tubuh yang ekspresif.
Ethan sebagai pengawalnya, sangat bingung mengapa hewan-hewan kecil itu begitu menempel pada Pangeran Andi. Padahal, mereka sebenarnya adalah binatang sihir dan biasanya mereka selalu menghindari manusia.
Ethan berusaha mencari tahu alasan di balik kecenderungan hewan-hewan kecil tersebut untuk menempel pada Pangeran Andi. Ia memutuskan untuk memulai dengan mengamati perilaku hewan-hewan itu secara lebih dekat.
Dalam beberapa hari terakhir, Ethan secara diam-diam menyelidiki gerak-gerik Pangeran Andi dan hewan-hewan kecil yang selalu bersamanya. Ia melihat bahwa Pangeran Andi selalu bersikap lembut dan penuh kasih sayang terhadap hewan-hewan tersebut. Ia memberi mereka makanan, memeluk mereka dan berbicara dengan mereka dengan lembut.
Ethan mulai menyentuh hati tentang hubungan yang terjalin antara Pangeran Andi dan hewan-hewan tersebut. Ia menyadari bahwa Pangeran Andi adalah sosok yang istimewa. Ia mampu menghadirkan kehangatan dan kelembutan bahkan kepada makhluk-makhluk kecil sekalipun.
Ethan tidak bisa menahan diri untuk tidak ikut merasakan ketulusan Pangeran Andi. Suatu hari ketika Pangeran Andi duduk di taman, Ethan mendekat perlahan ke sisi Pangeran Andi. Hewan-hewan kecil yang selalu menemani Pangeran Andi dengan cepat melihat kehadiran Ethan dan mengerumuni area sekitarnya.
Pada saat itu, Pangeran Andi tersenyum dan mengajak Ethan untuk duduk di sampingnya. Ia kemudian memperkenalkan Ethan kepada hewan-hewan kecil tersebut dengan nama-nama mereka satu per satu.
"Lily, Nana, dan Millie. Mereka adalah teman-temanku,” ujar Pangeran Andi dengan senyum ramah. "Mereka adalah binatang sihir yang datang padaku secara kebetulan. Ketika aku menemukan mereka terluka dan tidak berdaya, aku merawat mereka dan memberikan tempat berlindung."
Ethan menatap pangeran dengan heran. "Tapi mengapa hewan-hewan tersebut memilih untuk melekat pada Anda dan tidak pergi?"
Pangeran Andi tersenyum lembut. "Hewan-hewan ini, meskipun binatang sihir, mereka bisa merasakan kebaikan dalam hatiku. Mereka bisa merasakan cinta dan kasih sayang yang aku berikan pada mereka. Dalam dunia di mana kekejaman masih ada, kebaikan adalah keajaiban yang berharga."
Esok harinya, Pangeran Andi tiba-tiba mengajak Sir Ethan untuk pergi ke hutan.
Sir Ethan merasa penasaran dengan ajakan Pangeran Andi, jadi ia setuju untuk pergi ke hutan bersamanya. Mereka berangkat pagi-pagi sekali, membawa perlengkapan yang dibutuhkan untuk petualangan di hutan.
Sir Ethan sudah meminta izin kepada rajanya dan diberikan izin karena hutan yang akan mereka kunjung masih di wilayah Kerajaan Iris.
Setibanya di hutan, Pangeran Andi dan Sir Ethan terpesona oleh keindahan alam di sekitar mereka. Mereka melihat pepohonan rindang, bunga-bunga yang berwarna-warni, dan suara gemericik air sungai yang mengalir. Pangeran Andi memimpin jalan mereka dengan penuh semangat dan Sir Ethan mengikuti dengan antusias.
Perjalanan mereka terhenti ketika mereka melihat sebuah gua yang tersembunyi di tengah hutan. Pangeran Andi tidak bisa menahan rasa ingin tahu, jadi ia mengajak Sir Ethan untuk menjelajahi gua tersebut. Mereka berhati-hati masuk ke dalam gua yang gelap itu menggunakan senter untuk melihat sekeliling.
Di dalam gua, mereka menemukan harta karun kuno yang tersembunyi di sana. Pangeran Andi dan Sir Ethan tidak percaya dengan apa yang mereka lihat. Mereka membawa harta karun tersebut keluar dari gua dan memutuskan untuk memberitahu raja tentang penemuannya.
Ketika Pangeran Andi dan pengawalnya hendak kembali ke kerajaan. Tiba-tiba mereka dihadang oleh serigala yang sangat besar.
Sir Ethan segera mempersiapkan pedangnya untuk melindungi Pangeran Andi yang berdiri di belakangnya. Serigala itu mengeluarkan gertakan ganas dan siap melompat ke arah mereka.
“Pangeran, cepat pergi! Biar saya yang menghadapi monster ini!” ujar Sir Ethan dengan gemetar.
Bersambung.
Ketika Pangeran Andi dan pengawalnya hendak kembali ke kerajaan. Tiba-tiba mereka dihadang oleh serigala yang sangat besar.
Sir Ethan segera mempersiapkan pedangnya untuk melindungi Pangeran Andi yang berdiri di belakangnya. Serigala itu mengeluarkan gertakan ganas dan siap melompat ke arah mereka.
“Pangeran, cepat pergi! Biar saya yang menghadapi monster ini!” ujar Sir Ethan dengan gemetar.
Namun, Pangeran Andi tiba-tiba maju ke depan dan tampak berbicara dengan serigala besar itu.
"Manusia kecil, kau berani mendekatiku dengan begitu percaya diri. Apakah kau tidak takut padaku?" tanya serigala dengan suara rendah dan menggema.
"Tuan Serigala, aku yakin bahwa kau memiliki alasanmu sendiri untuk menghadang kami. Jika kau mau berbicara, mari kita mencari jalan yang saling menguntungkan bagi kita semua,” kata Pangeran Andi dengan penuh keberanian.
Serigala itu terdiam sejenak, mengamati pangeran yang berdiri tegak di hadapannya. "Kau adalah manusia pertama yang tidak takut dan mau bicara denganku,” ucap serigala tersebut heran.
Pangeran Andi tersenyum lembut "Aku percaya bahwa semua makhluk hidup memiliki hak yang sama untuk hidup. Apa pun alasanmu menghadang kami, mari kita bicarakan dan cari solusi yang dapat menguntungkan kedua belah pihak."
Serigala besar itu terlihat terkejut dengan kebijaksanaan Pangeran Andi. Setelah beberapa saat berpikir, ia menjawab. "Aku menghadang kalian karena daerah ini adalah daerah perlindungan keluargaku. Kami tinggal di sini selama beberapa generasi dan berupaya menjaga keseimbangan alam di sekitar kami."
Pangeran Andi mengangguk mengerti. "Kami tidak bermaksud mengganggu kediaman kalian. Kami sebenarnya hanya melewati wilayah ini dalam perjalanan pulang ke kerajaan kami. Jika ada cara untuk melewati wilayah kalian tanpa mengganggu atau merugikan, aku akan sangat menghargainya."
Sir Ethan terkejut melihat Pangeran Andi bisa bicara dengan binatang sihir.
“Pangeran, saya tidak tahu bahwa kamu bisa bicara dengan binatang sihir," kata Sir Ethan.
“Memangnya kenapa?" tanya Pangeran Andi.
“Saya belum pernah mendengar ada manusia dapat bicara dengan binatang sihir," ungkap Sir Ethan.
Pangeran Andi terkejut mendengarnya. Dia adalah seorang reinkarnasi dan selama ini tidak pernah pergi terlalu jauh meninggalkan area istana. Pangeran Andi mengira bahwa semua manusia di dunia ini dapat bicara dengan binatang sihir.
“Pangeran Andi, tidak ada manusia yang bisa bicara atau mengerti dengan bahasa binatang sihir. Meskipun ada yang melakukan kontrak dengan mereka, tapi mereka tetap tidak bisa saling bicara satu sama lain," jelas Sir Ethan.
Masalahnya, Pangeran Andi tidak hanya bicara dengan binatang sihir. Namun, binatang sihir yang baru saja bicara dengannya ternyata binatang sihir tingkat bencana bernama Fenrir. Sir Ethan kian heran ketika Fenrir itu malah ingin menjalin kontrak dengan Pangeran Andi.
"Binatang sihir tingkat bencana?" tanya Pangeran Andi dengan keheranan.
"Iya Pangeran. Fenrir merupakan salah satu binatang sihir tingkat bencana yang sangat jarang ditemui. Biasanya, mereka hanya muncul dalam situasi-situasi yang sangat genting atau berbahaya,” jelas Sir Ethan.
Pangeran Andi memandang Fenrir yang berdiri di depannya dengan wajah bingung. Meskipun ia diberitahu bahwa manusia tidak bisa berbicara dengan binatang sihir, tetapi dia bisa mendengar suara binatang ini dengan jelas.
Tidak hanya itu, sebenarnya ia juga sebelumnya sering bicara dengan tiga tupai kecil yang selalu menemaninya bermain. Namun, dia tidak pernah mengatakannya pada Sir Ethan karena mengira bahwa semua itu hal wajar.
"Fenrir, mengapa kau ingin menjalin kontrak denganku?" tanya Pangeran Andi dengan hati-hati.
Binatang sihir itu menatap Pangeran Andi dengan mata berapi-api. "Pangeran Andi, sudah lama aku mencari seseorang yang bisa memahami dan mendengarkan keinginanku. Aku rasa kau adalah orang yang tepat,” jawab Fenrir dengan suara yang menggetarkan.
Pangeran Andi memikirkan kata-kata itu sejenak. Meskipun tidak yakin apakah dia harus mempercayai binatang sihir ini, tapi dia merasa ada sesuatu yang berbeda dengan Fenrir. Ada kepercayaan yang timbul dalam hatinya seolah-olah dia merasa kaitan khusus dengan binatang sihir tersebut.
"Baiklah, aku bersedia menjalin kontrak denganmu. Tapi aku membutuhkan penjelasan lebih lanjut tentang tugas dan tanggung jawab yang akan kita emban,” kata Pangeran Andi dengan resmi.
Fenrir mengangguk puas. "Tugas kita akan menjadi penjaga kerajaan, melindungi rakyat dari ancaman yang datang. Aku akan memberikanmu kekuatan dan kecepatan yang luar biasa, serta kemampuan untuk berkomunikasi dengan binatang sihir lainnya,” ungkap Fenrir.
Pangeran Andi merasa semakin yakin dengan keputusannya. Dia memahami bahwa dengan kekuatan dan bantuan Fenrir, dia dapat berbuat lebih banyak lagi untuk rakyatnya. Selain itu, dia juga merasa ada ikatan yang kuat antara mereka berdua.
Dengan ini, Pangeran Andi dan Fenrir menjalin kontrak yang akan mengubah hidup mereka. Mereka berjanji untuk saling menjaga dan melindungi satu sama lain serta melindungi kerajaan dari bahaya yang mengancam.
Setelah menjalin kontrak dengan Fenrir, Pangeran Andi memutuskan untuk mengajaknya ke istana. Namun, Raja Elliot, sangat terkejut melihat putra bungsunya menunggangi serigala fenrir.
Raja Elliot yang melihat Pangeran Andi bersama Fenrir masuk ke halaman istana benar-benar tak bisa menyembunyikan kejutannya. Dia segera menyuruh pengawalnya untuk memeriksa keadaan.
"Prajurit pengawal, apa yang terjadi di sini?" tanya Raja Elliot dengan ekspresi serius.
"Pangeran Andi membawa serigala Fenrir, Anda harus segera menghentikan mereka!" kata prajurit pengawal dengan panik.
Raja Elliot menghentikan langkah Pangeran Andi dan Fenrir dan dengan wajah cemas, ia mengingatkan putranya tentang bahaya yang mungkin terjadi dengan membawa serigala ke dalam istana.
"Andi, bagaimana kamu bisa membawa serigala ke istana? Kamu tahu betapa berbahayanya serigala ini?" ucap Raja Elliot khawatir.
Pangeran Andi dengan penuh kepercayaan menjawab "Ayah, jangan khawatir. Aku telah menjalin kontrak dengan Fenrir. Dia adalah mitraku dan tidak akan melakukan hal buruk. Aku yakin dia bisa memberi perlindungan dan keamanan bagi kerajaan kita."
Raja Elliot masih ragu dan enggan menerima keputusan putranya. Namun, begitu melihat matanya yang berbinar mengandung tekad kuat, dia mulai mempertimbangkan pesona dan kebaikan yang Pangeran Andi lihat dalam Fenrir.
"Demi kebaikan kerajaan dan anakku, maka aku akan memberikan kepercayaanku padamu,” kata Raja Elliot dengan senyum yang setengah khawatir.
Setelah memberi izin pada pangeran Andi membawa fenrir ke istana, Raja Elliot meminta agar fenrir itu merubah wujudnya menjadi kecil.
Raja Elliot takut wujud fenrir yang menakutkan itu akan menakuti semua orang di istana.
Ketika Pangeran Andi membawa Serigala Fenrir ke Istana, Kedua kakaknya terkejut melihat Serigala Fenrir yang besar dan ganas. Mereka takut bahwa serigala tersebut dapat membahayakan mereka dan warga istana.
"Kyaaa! Adik, makhluk besar apa itu?" teriak kakaknya, Putri Maya.
Bersambung.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!