NovelToon NovelToon

Cinta Tulus

PERNIKAHAN

...****************...

Keramaian terjadi sejak tadi pagi hingga siang hari, dimana sekarang adalah hari yang sangat tidak diinginkan oleh AIRA SYAFA ANINDIRA, Tepat pada pukul 9 pagi tadi ia resmi menjadi istri dari cowok yang tidak ia kenali.

Kini pasangan suami istri itu sudah pindah ke rumah pribadi mereka berdua. GIAN RASYA LENGKARA, cowok yang kini sudah sah menjadi Suami dari Aira itu tampak menunjukkan muka yang cuek diatas kursi rodanya. Ya, dia mengalami kecelakaan 1 tahun yang lalu membuatnya mengalami kelumpuhan pada kakinya. ia mendorong kursi rodanya dan memilih meninggalkan Aira untuk menuju ke kamar.

Aira memilih menghabiskan waktu sorenya untuk membersihkan rumah dan memasak untuk makan malam suaminya itu, Aira mengetok pintu kamar Gian Supaya cowok itu keluar dari kamarnya untuk makan malam bersamanya, Mereka menikmati makan malam dengan keheningan tanpa adanya suara, hingga suara dingin dari Gian mengejutkan Aira yang sedang membereskan piring kotor diatas meja, "Lo mau apa nikah sama gue? Kalau Lo mau uang gue percuma, gue gak punya uang sama sekali, bahkan orang tua gue gak bakal kasih Lo uang sepeserpun karena mereka nikahin gue sama Lo, biar mereka bisa buang gue." Kata Gian dengan suara beratnya itu hingga membuat siapa saja yang mendengarnya langsung merinding disekujur tubuhnya. "Uang? Buat apa mengincar hartamu? Kamu pikir aku matre? untuk apa memiliki banyak uang kalau matipun gak akan kita bawa bukan. gak masalah jika kamu gak punya uang, aku masih sanggup bekerja untuk makan kita sehari-hari." jawab Aira. Ia pun bergegas meninggalkan Gian yang sibuk dengan pikirannya di meja makan.

Waktu menunjukkan pukul 11 malam kini Aira terpaksa tidur di sofa ruang tamu, karena ia tidak berani masuk kekamar suaminya yang memiliki sifat seperti kulkas itu. Gian keluar kamar karena ia tidak melihat Aira masuk kedalam kamar sama sekali, ia mendapati Aira yang sudah tertidur di sofa ruang tamu mereka. "apakah jawabannya tadi sebuah kejujuran? Gak mungkin, mana ada jaman sekarang perempuan tidak tergiur dengan uang. Semua perempuan sama saja, 'matre' gak akan pernah tertinggal dari diri perempuan mana pun itu." batin Gian, ia segera masuk kedalam kamar dan tidur.

...****************...

Pagi hari tepat pukul 5 subuh Gian pergi keluar kamar setelah ia sholat subuh, ia mendapati Aira yang sedang sholat diruang tamu rumah mereka, ia pun mengurungkan niatnya untuk keluar dari kamarnya. setelah selesai sholat Aira pergi ke dapur untuk memasak makanan buat suaminya itu, "bahan makanannya menipis, apa aku cari kerja hari ini aja ya? Aku takut jika nanti-nanti keburu berasnya habis." tanyanya pada dirinya sendiri, ia pun melanjutkan aktivitasnya itu hingga matahari mulai terbit, "apa mas Gian belum bangun? Aku tinggal cari kerja aja deh." ia pergi dari rumahnya tanpa sepengetahuan dari Gian.

Jalan Raya yang ramai kini tak menjadi penghalang bagi Aira untuk mencari pekerjaan yang cocok untuknya, setelah berjam-jam ia kesulitan mencari pekerjaan kini ia mendapatkan lowongan pekerjaan di sebuah swalayan besar dan akan berkerja mulai besok, ia sangat senang akhirnya dari tadi ia kepanasan mencari pekerjaan dan kini ia sudah mendapatkannya. Aira segera bergegas pulang kerumahnya. "dari mana Lo?" tanya Gian dengan mata tajamnya. "mencari kerja tadi, Alhamdulillah aku mendapatkannya" jawab Aira dengan senyuman diwajahnya, "Kenapa Lo tidur di sofa kemarin, kalau orang tua tau gimana? Lo mau gue dihukum karena kesalahan Lo?" tanya Gian dengan nada marah. " maaf aku pikir kamu kemarin gak mau tidur denganku makanya aku tidur di sofa." Gian memilih meninggalkan aira yang merasa bersalah diruang tamu mereka.

Hari sudah gelap, Aira mengetok pintu kamar Gian untuk tidur bersamanya "biar aku tidur di sofa aja ya? Nanti kamu gak nyaman lagi." tanya Aira "gak usah, tidur aja di kasur" ucap Gian yang sedang sibuk dengan handphone nya. Aira pun tersenyum mendengar ucapan suaminya itu, ia segera tidur karena besok ia harus mulai bekerja.

...****************...

Pukul 3 pagi Aira terbangun karena ia merasa haus, ia mendapati Gian yang masih duduk di kursi rodanya dengan memegang handphone ditangannya, "jadi dia belum tidur dari kemarin?" batin Aira, ia pun memutuskan untuk berpura-pura tidur karena Gian yang mulai pindah dari tempatnya, Gian pergi ke atas kasur dan tidur disamping Aira tetapi ada jarak guling diantara mereka berdua. Setelah dirasa Gian sudah tertidur Aira pun bangun dan memilih untuk pergi memasak karena ia harus bekerja pagi nanti, setelah selesai Aira memutuskan untuk mandi dan melakukan sholat subuh.

Aira harus berangkat sekarang, tetapi Gian masih belum bangun dari tidurnya, Aira memutuskan untuk menulis surat untuk Gian supaya ia tidak mencarinya

Aira bergegas untuk keluar rumah dan bekerja. Gian yang sudah bangun dari tidurnya mencari-cari keberadaan Aira tetapi ia tidak menemukannya hingga ia menemukan kertas terlampir diatas meja makan rumah mereka, Gian yang membaca surat dari Aira pun tidak menghiraukan apa yang gadis itu lakukan, justru ia bersyukur karena gadis itu sekarang sudah tidak berada dirumah jadi ia merasa damai dirumah sendirian. Waktu mulai menunjukkan pukul 3 sore, Gian yang mulai sadar bahwa Aira belum juga kembali dari pekerjaannya mulai merasa cemas, pekerjaan pada umumnya seharusnya Aira sudah pulang tetapi ini sudah sore dan Aira tidak kunjung untuk pulang, ia takut jika Aira kenapa-kenapa, bukan karena dia cinta dengan Aira tetapi ia cemas jika orang tuanya tiba-tiba datang dan menanyakan dimana keberadaan gadis itu berada atau terjadi sesuatu pada gadis itu, ia akan dimarahi oleh orang tuanya.

malam pun tiba Aira kembali pulang pada pukul 9 malam, gian yang menunggu dari tadi kepulangan gadis itu pun merasa lega karena Aira pulang dalam keadaan baik, tetapi.......

KEMARAHAN

...****************...

Waktu Aira pulang ke rumah, kata pedas dari Gian membuat hati Aira menjadi sakit dan kecewa, "dari mana aja Lo?, cewek pulang malam-malam, mau jadi cewek murahan hah?" tanya Gian dengan wajah garangnya, "aku mengambil kerja dua shift supaya kita bisa makan enak setiap hari, dan aku tidak sekotor itu untuk merendahkan harga diriku menjadi wanita seperti itu." jawab Aira dengan wajah kecewanya. Aira pun meninggalkan Gian dengan wajah bersalahnya. Tanpa Aira sadari air matanya menetes mendengar ucapan pedas suaminya tadi, tetapi ia memilih untuk segera membersihkan dirinya dan beranjak untuk tidur. Gian yang merasa bersalah hanya bisa menundukkan kepalanya karena ia terlalu gengsi untuk minta maaf kepada istrinya.

sinar matahari mulai menembus melewati celah tirai yang masih tertutup, Aira yang sudah bangun sejak subuh tadi sudah mempersiapkan makanan untuk suaminya makan, meskipun kata-kata dari suaminya kemarin membuat hatinya kecewa tetapi ia tidak mau memperpanjang masalah sepele itu, Gian yang baru saja keluar dari kamarnya melihat Aira yang sedang menyiapkan makanan untuknya. "hai, sudah bangun, ayo kita makan" ucap Aira dengan senyuman diwajahnya. Gian yang merasa aneh dengan wanita didepannya ini hanya bisa menurut apa yang diucapkannya. "apa dia lupa dengan perkataan ku kemarin? Kenapa dia bisa secepat itu untuk memaafkan? Bodo lah gue gak peduli juga." batin Gian. Mereka pun menikmati makanannya, tanpa mengeluarkan suara satu sama lain. "aku berangkat kerja dulu ya, dan nanti aku pulang malam lagi, jangan lupa kalau mau makan siang dan malam, sayurnya dihangatkan." ucap Aira, dia beranjak mencium tangan suaminya itu dan pergi dari rumahnya.

waktu sudah malam, Aira pulang dengan senyuman diwajahnya, ia membawa sesuatu yang diserahkannya kepada suaminya. "ini, aku membawa ayam untukmu, maaf aku belum bisa masak makanan yang enak dirumah, jadi aku membawanya untukmu". Gian merasa heran dengan tingkah wanita didepannya, "dari mana ini?" tanya Gian dengan mengangkat satu alisnya. "tadi dapat jatah makan untuk pegawai, jadi aku membawanya untukmu." jawab Aira dengan tersenyum. "Lo gak makan?" tanya Gian. "aku makan, tadi siang ayam gorengnya besar, jadi aku makan setengahnya aja dan setengah lagi buat makan sore. Jadi aku membawa ayam ini untukmu." jawab Aira. "jangan sok baik deh Lo, jangan berharap gue suka sama Lo juga. Karena gue gak akan pernah jatuh cinta sama Lo!" Aira yang mendengarnya hanya tersenyum, "siapa juga yang berniat gitu, aku cuma bawain kamu ayam ini supaya kita bisa makan enak satu sama lain, masa' iya aku makan ayam kamunya enggak, kan gak enak, namanya juga suami istri, harus berbagi satu sama lain." jawab Aira. Kemudian ia meninggalkan suaminya itu untuk pergi membersihkan diri dan beres-beres rumah.

cuaca malam hari ini begitu sangat dingin, Aira baru ingat sesuatu saat dia masih bersama orangtuanya, dia sering membuatkan ayahnya minuman jahe yang dicampur dengan kunir dan bawang untuk menghangatkan tubuh juga membersihkan paru-paru. Ia pun berinisiatif membuat minuman itu untuk suaminya. "aku buatkan minuman untukmu supaya badan kamu hangat". Gian hanya menurut dan meminum minuman yang dibuatkan Aira, ia merasa kagum dengan wanita yang sudah menjadi istrinya itu, apa saja yang dibuat Aira selalu enak, dia juga bingung untuk mencari kesalahan dari Aira supaya bisa membencinya namun Aira tidak pernah melakukan apapun yang membuatnya benci tapi justru sekarang ia mungkin bisa dikatakan sedikit luluh hati bekunya.

...****************...

UNGKAP

...****************...

Hari-hari pun berlalu, dan seperti biasa mereka menjalani kehidupan dengan banyak keheningan yang tercipta, tetapi ada satu pertanyaan yang muncul membuat mereka saling mengungkapkan isi pikiran mereka masing-masing, "boleh aku tanya sesuatu gak?" tanya Aira.

Gian yang sibuk dengan ponselnya itu akhirnya menghentikan aktivitasnya "apa?" jawab Gian tanpa menoleh sedikitpun.

"bukannya dulu nama calon suamiku itu gain ya? Atau aku salah baca waktu itu?" tanya Aira dengan menggaruk rambutnya yang tidak gatal.

Gian yang mendengar pertanyaan Aira langsung menoleh menghadap Aira dengan tatapan marahnya. "ya, yang seharusnya nikah sama Lo itu gain kembaran gue! Dan sialnya gain gak mau nikah sama Lo!, dan gue yang harus terpaksa nikah sama Lo gantiin dia karena dia malu punya istri kayak Lo, miskin, dekil, jelek, dan gue terpaksa nikah sama Lo karena gue dipaksa sama orang tua gue! Karena itu gue benci sama Lo! Puas Lo!!".

...ΩΩΩΩΩΩΩΩ FLASHBACK ΩΩΩΩΩΩΩΩ...

…Kediaman rumah Gian…

"Apa ma, pa? Perjodohan? Gain gak mau dijodohin sama cewek miskin itu ma! Gain malu sama temen-temen gain!" tolak gain

"lalu gimana? Mama juga gak mau kamu dijodohin sama dia tapi ini permintaan nenek kamu sebelum gak ada, gimana ini pa? Lakuin sesuatu untuk anak kita dong pa, mama gak mau punya menantu miskin gitu mana jelek lagi, gak cocok banget sama keluarga kita!" ucap Kiara, mama dari Gain & Gian.

"Pa, kenapa papa gak nikahin aja tuh cewek sama Gian? Diakan cacat pa, pasti dia gak akan pernah nolak." bujuk gain.

"benar juga apa kata kamu. Giaann!!" panggil Johan selaku papa kandung dari Gain & Gian.

Gian datang dengan kursi rodanya. "apa pa?" tanya Gian.

"besok kamu siap-siap pergi menikah dengan Aira, jadi persiapkan diri kamu!" tegas Johan.

"APA??!! Bukannya yang menikah itu gain kenapa jadi Gian pah?" kaget Gian.

"gak ada penolakan, intinya kamu harus menikah sama Aira menggantikan gain karena dia gak mau!"

Gian gak percaya dengan apa yang dikatakan papahnya itu. Gian kecewa dengan apa yang dilakukan keluarga kandungnya kepadanya, dia dari kecil disiksa oleh papahnya sendiri atas apa yang tidak ia lakukan, dia dibeda-bedakan dengan gain yang notabenya adalah adiknya, dirumah ini gak ada yang peduli dengan Gian dia selalu dicambuk oleh papahnya setiap dia melakukan hal salah yang sangat kecil sekalipun, sedangkan gain, dia selalu dimanja oleh kedua orang tuanya, bahkan saat nilai mereka turun waktu sekolah Gian yang selalu disakiti oleh mamanya sedangkan gain dia selalu mendapatkan kasih sayang meskipun nilai Gian lebih baik dari pada nilai gain.

Dan kali ini kesalahan apalagi yang dilakukan Gian sehingga dia harus menggantikan posisi adiknya untuk menikah dengan perempuan yang bahkan tidak ia kenali. Gian yang merasa dengan kedua orang tuanya pun memilih meninggalkan mereka dan masuk kedalam kamarnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩ FLASHBACK OFF ΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Aira yang mendengar jawaban dari Gian pun merasa sedih bahkan air matanya tidak bisa ia bendung lagi. "maafkan aku, karena aku kamu tersiksa seperti ini, dan makasih atas kata kasarnya, bukan cuma kamu kok yang ngomong gitu, bahkan aku dibully dari SMP hingga SMA karena aku miskin dan jelek, bahkan keluarga ku yang lain juga merendahkan kedua orang tuaku karena kami miskin. tapi apakah aku salah?? Aku juga gak mau hidup seperti ini, apakah yang miskin gak boleh bahagia? Apakah yang jelek gak boleh punya teman, apakah yang miskin dan jelek gak boleh untuk hidup? Tapi aku bersyukur karena aku masih punya Allah, dia yang tau semuanya. Hiks....aku tau kamu menyesal tapi aku minta sama kamu, kasih aku waktu satu bulan aja kalau kamu minta cerai, aku gak mau orang tuaku malu dengan tetangga." ucap Aira, dia tidak bisa menahan Isak tangisnya lagi.

Gian pun merasa sangat bersalah atas apa yang dia ucapkan, "maaf gue gak bermaksud seperti itu."

"gak papa udah terbiasa juga, dan makasih banyak. tenang aja aku gak marah kok sama kamu." jawab Aira dengan senyuman palsunya, dia kemudian beranjak pergi meninggalkan Gian dengan rasa bersalahnya itu.

…Gian masuk kedalam kamar dan mendapati Aira yang sudah lelap dalam tidurnya. "apa perkataanku tadi terlalu kejam untuknya?" batin gian…

...****************...

Matahari sudah mulai panas, kedua pasangan suami istri ini sedang menikmati makan pagi seperti biasa dengan penuh keheningan, ditambah lagi dengan masalah yang kemarin belum mereka selesaikan.

"gue minta maaf atas kejadian kemarin, gue gak bermaksud jelekin Lo kayak gitu, gue cuma terpancing emosi aja kemarin. Dan perkataan gue soal Lo kemarin gue harap Lo lupain soal itu karena hati gue gak seperti itu."

"gak masalah, udah lupain aja, aku juga udah lupa kok." jawab Aira dengan senyuman.

"gimana bisa Lo sesabar ini? Gue juga mau tanya sama Lo, Lo bilang kemarin waktu SMP sampai SMA Lo dibully, gimana bisa? Kalau Lo gak mau jawab gak masalah. Itu hak Lo"

"jujur aku pendiam saat dikelas, waktu itu ada cowok yang mendekatiku, tiba-tiba dia mengatakan jatuh cinta kepadaku didepan semua temanku, aku terlanjur senang karena aku belum pernah pacaran sama sekali, aku pikir gak ada yang mau dengan ku, tapi tiba-tiba dia datang dan mengatakan cinta kepadaku. Waktu itu aku khilaf, aku tau pacaran itu dosa tapi gak tau kenapa waktu itu aku terima dia begitu aja meskipun aku belum kenal dia. saat aku terima dia, dia malah mentertawakan ku, dia bilang 'siapa juga yang mau denganku, jelek, miskin' dia mengatakan itu didepan teman-temanku, mereka semua mentertawakan ku. Dia beralih menyatakan cinta kepada teman sekelas ku yang paling cantik. Saat itu aku sadar bahwa dia menjebak ku supaya aku malu didepan teman-temanku. Sejak saat itu, banyak yang mengejekku perempuan murahan dll. Bukan cuma teman sekelas ku tapi juga satu sekolah." ucap sedih Aira

Gian yang mendengarnya merasa miris dengan kejadian apa yang menimpa perempuan didepannya ini yang sekarang menjadi istrinya, sebenarnya Aira itu tidak jelek, justru dia itu cantik secara alami, namun dia jarang perawatan karena tidak punya uang. Bahkan Gian juga merasa bahwa aira ini lebih cantik dari mamanya. "gausah sedih lagi, gue minta maaf sama Lo atas perkataan gue, jangan insecure lagi. Cantik itu bukan dilihat dari wajah tetapi dari hati, buat apa wajah cantik tapi hatinya jelek. Yang benar itu hati yang cantik membawa wajah yang ikutan cantik. Dimana kalau hati Lo baik pasti banyak yang bilang kalau Lo cantik." ucap Gian dengan sedikit senyuman diwajahnya, dia kelihatan sangat tampan karena senyum kecil itu.

Aira yang mendengarnya merasa lega, apalagi melihat sedikit senyuman di wajah Gian membuat hatinya sedikit tenang "makasih, aku berangkat kerja dulu takut kesiangan" pamit Aira.

Malam harinya seperti biasanya, mereka tidur berdua tetapi dengan jarak guling yang memisahkan mereka.

gak ada yang aneh tetapi suara erangan dan tangisan dari Gian membuat Aira langsung terbangun dari tidurnya. Aira kaget karena Gian......

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!