"huft, capeknya!" keluhku saat telah selesai menyelesaikan kerjaan.
"kamu kenapa de? keliatannya lelah banget" tanya salah seorang teman kerjaku
ya, aku bekerja di sebuah salon kecantikan yang ternama di kota itu.saat ini usiaku baru 16 tahun dan aku sudah memutuskan untuk bekerja karena aku telah di berhentikan sekolah sebab orangtuaku tidak mampu lagi membiayai ku.
aku di kenalkan dengan salah seorang pekerja salon itu oleh ayah,saat ayah sedang bekerja di rumah makan tempat saudaraku. Kaa Nino namanya, dia usianya jauh di atasku.ayah kebetulan bertemu dengan kaa nino saat ia sedang istirahat makan siang di rumah makan saudaraku.
"iya kak , aku capek banget rasanya, sudah 5 orang customer soalnya hari ini" ucapku pada Kaa Nino
"sabar de, inilah dunia kerja, kamu harus terbiasa dengan keadaan ini, aku tau kamu masih bocil tapi kamu harus kuat , inget apa impian kamu" kata kaa Nino menyemangati ku karna dia tau aku seharusnya anak yang masih sekolah SMA .
memang, harusnya perusahaan itu tidak bisa menerima anak yang belom berusia 17 tahun atau lebih tepatnya belom punya KTP. tapi saat itu aku 2 bulan lagi genap 17 tahun dan aku sudah bilang dengan kepala sekolah di tempatku kerja bahwa aku akan secepatnya membuat KTP. mungkin kalian bingung kenapa ada kepala sekolah, ya karena tempatku kerja ada tempat untuk belajar dunia kecantikan juga, ada siswa siswi yang belajar ilmu kecantikan makanya ada kepala sekolahnya juga.Jelas kan maksudku gimana hehe
waktu menunjukan pukul 9 malam dan waktunya untuk kami bergegas pulang ke rumah masing-masing.lebih tepatnya kos-kosan masing-masing.
"main dulu yuk ke tempatku !" ucap Tati teman kerjaku
"tapi aku capek banget ti, aku pengen banget langsung tidur rasanya" balasku
"yailah kamu kan selama ini gapernah kemana-mana , diem terus di kosan,apa engga jenuh?" tanya Tati
"sebenernya sih jenuh , tapi aku takut malahan tambah capek eh besoknya malah gabisa kerja" kataku lagi
" kan bukan kemana-mana cuma main di tempatku.Gak bakal capeklah tenang aja"
balas Tati lagi
" yaudah tapi aku gak bisa lama ya, habis itu aku balik soalnya agak ngantuk juga sih" aku mengiyakan ajakan Tati
Sbnrnya engga enak juga sih, beberapa orang dari mereka sering mengajakku untuk sekedar mampir main tapi aku sering menolak, bukan karena aku gak mau bersosialisasi cuma memang aku belom terbiasa kerja jadi badan mudah lelah.
sesampainya di kos Tati aku sedikit kaget karena ternyata kos nya bisa di bilang sangat bebas, maksudnya banyak perempuan dan laki-laki yang bebas berkumpul di sana.
"aduh salah kayanya aku ikut kesini, ckk!" gumamku
aku menjadi tidak nyaman melihat situasi dan kondisi sperti itu.Saat aku melewati gerbang dan ada sekumpulan lelaki yang sedang bernyanyi dan main gitar ,aku di goda oleh para lelaki itu dan itu sangat membuatku tidak nyaman dan risih.
setelah sampai pintu kamarnya akupun masuk.kami berbincang-bincang membahas kerjaan,membahas ngalor ngidul.sampai waktu menunjukan pukul 11 malam dan aku berniat pamitan untuk segera pulang ke tempat kos ku.lalu tiba-tiba datang 2 orang lelaki masuk ke dalam kamar kos sambil membawa rokok dan satu kantung plastik.entah apa yang di bawanya.sepertinya makanan atau air . setelah di keluarkan ternyata dia membawa air yang berwarna merah tua atau seperti ungu entahlah aku bingung.
"Ti, aku pulang ya udah jam 11 malem" ucapku pada Tati
"ngapain pulang , nanti dulu kita santai santai dulu di sini, ngobrol-ngobrol dulu" ucap lelaki yang tadi membawa plastik
"engga ah kak aku udah ngantuk mau pulang aja" kataku pada lelaki itu yang ku ketahui ternyata bernama Ipang
"nanti gue antar ko kalo kemaleman, tenang aja kita bakalan happy-happy malam ini, belom pernah kan melewati malam yang indah bareng temen" balas salah seorang lelaki yang datang bersama Ipang tadi yang ternyata bernama Dani.
aku menjadi semakin risih mendengar ucapannya entah apa maksudnya.Dari kata- katanya aku seperti menemukan ada hal yang tidak baik yang akan terjadi.
"udahlah Shell, nanti aja pulangnya , besok juga kan kita shift siang, gak akan kesiangan ko santai" kata Titi sambil mengalungkan tangan nya ke bahu dan leherku
"oke deh satu jam lagi ya aku pulang" tuturku
aku mengiyakan karena akupun sbnrnya penasaran maksud kak Ipang dan kak Dani itu happy-happy seperti apa? karena jujur aja setelah 2 Minggu aku kerja di kota ini memang rutinitas ku hanya berangkat kerja dan pulang kerja.tidak pernah pergi kemanapun.ya memang karena akupun baru di kota ini ,benar-benar datang sendiri dan awalnya memang aku tidak mengenal siapapun makanya aku hanya sebatas tau tempat kerja saja .
ku lihat kak Ipang menuangkan air ke dalam 2 gelas berukuran kecil.Di tuangnya secara perlahan dan hati hati.entah apa maksudnya akupun tidak tahu, apa minuman itu sangat mahal sampai-sampai ia tak rela kalau setetes saja airnya jatuh ke lantai.
tiba-tiba datang lagi 2 orang satu perempuan dan satu laki laki, entah siapa.mereka meminumnya secara bergantian.
lalu tiba-tiba gelas itu di arahkan padaku.aku bingung menerima atau tidak gelas berisi air yang entah air apa itu.sejujurnya ada rasa sedikit takut, bukan berburuk sangka pada orang lain tapi sebagai seorang gadis tentu wajar bukan jika aku sedikit berhati-hati.
"ini Shell giliran Lo !" kak Ipang menyodorkan gelas itu
"engga kak kalian aja, terimakasih tapi aku gak haus ko" ucapku berhati-hati takut jika perkataan ku menyinggung
" ayolah sekali saja kamu minum, ini gak akan ada racun nya ko" ucap Dani sembari tersenyum sedikit mengejekku
akhirnya dengan berat hati aku menerima gelas itu dan meminumnya hingga habis.merekapun serentak bersorak bergembira dan bertepuk tangan setelah ku teguk habis setengah gelas air yang mereka beri.
ada rasa asing di lidahku setelah ku beranikan diri meminum air itu.rasa yang sangat tidak bisa ku terima di lidah dan perutku.kalau saja aku tidak punya rasa tidak enak dengan mereka mungkin aku takkan mau meminum ini. ahh andai saja aku tadi bergegas pulang ke tempat kos ku mungkin ini tidak akan terjadi.dan aku sudah tertidur pulas di atas kasurku,hmm!
kak Ipang terus memutar gelas itu mengarahkan ke kami secara bergantian, sepertinya Tati terbiasa dengan minuman itu sebab yang ku lihat ia sangat asik dengan rokok dan segelas minuman itu.yaa memang Tati ini wanita pecandu rokok , awalnya aku memang aneh melihat wanita yang merokok tapi sepertinya di ibukota memang hal seperti itu lumrah terjadi.
tak terasa aku pun ikut menenggak beberapa gelas minuman itu, aku tidak sadar karena semakin lama aku terbuai suasana asik mereka aku merasa nyaman di buatnya dan merasa sangat bahagia malam itu. Apa ini yang mereka maksud happy happy malam ini.
lalu tiba-tiba kepalaku sangat pusing , mataku terasa berat, tubuhku seperti tidak bisa seimbang dan kakiku pun tidak kuat menopang tubuh.
bruukkkkkkkkk! akupun terjatuh dan tidak tahu lagi apa yang terjadi setelah itu.
"duh kepalaku sakit banget ya" saat aku membuka mata , aku merasakan kepalaku yang sakit dan terasa berat sekali.
"udah bangun kamu Shell" Tati bertanya padaku
ku lihat ia sedang asyik dengan ponsel di tangan kanan nya dan rokok di tangan kirinya.
"semalam aku kenapa ya, ko aku tiba-tiba gak inget apapun sih ti"
"kamu itu semalam ambrukk ! baru minum segitu aja udah K.O, ahh payah kamu Shell" tutur Tati di sertai tawanya yang seperti sedang mengejekku
"loh emang semalam itu apa yang kita minum" tanyaku
"emang kamu gak tau Shell, aku kira semalam kamu udah tau kita berpesta apa" ia berbicara masih dengan tawanya yang seperti sedang mengejek
"beneran engga , aku baru pertama kali ngerasain minuman kaya gitu"
"Oalah, ternyata kamu beneran bocah polos ya Shell , aku fikir awalnya kamu hanya pura-pura polos" Tati tersenyum sembari menutup mulutnya dengan tangan
"maksudmu apa?" aku menyelidik
"itu alkohol Shell, dan kamu itu semalam mabuk makanya sampe ambruk" Tati berbicara dengan santainya
" astaghfirullah!" aku refleks menutup mulutku dengan tangan
"kenapa Shell, santai aja kali, minum seperti itu udah biasa, banyak ko di sini yang massih pada sekolah SMA udh minum dan merokok"
aku bingung dengan penuturan Tati, bagaimana bisa dia dengan santainya berkata seperti itu sementara aku shock dengan apa yang aku lakukan semalam.
"tapi semalam gak terjadi apa-apa kan ti setelah aku gak sadarkan diri, aku takut kalau..."
"tenang Shell, kamu masih aman ko engga ada yang berani sentuh kamu biarpun ada bbrp lelaki di sini semalam "
belum sempat aku selesai bertanya ,Tati langsung menjawab, sepertinya dia sudah tau apa yang aku maksud dan yang aku tanyakan.
membahas apa yang terjadi semalam membuatku lupa kalau waktu sudah menunjukan pukul 12 siang dan 1 jam lagi aku harus sudah bergegas berangkat kerja.
"yasudah ti aku pulang dulu, sebentar lagi kan kita harus berangkat kerja"
aku segera pamit pulang.untung saja jarak dari kos Tati menuju kos ku tidak lah jauh hanya memakan waktu kurang lebih 5 menit jika menggunakan kendaraan roda dua.
""selamat siang pak""
saat ku membuka pintu, tak sengaja aku berpapasan dengan atasanku, Pak Arman namanya.
"siang shella.kamu kenapa ko sepertinya sedang tidak fit hari ini" tanya pak Arman
"tidak pak, saya baik-baik aja ko pak.cuma memang kepala saya terasa sedikit berat, mungkin efek saya begadang semalam saja pak"balasku meyakinkan pak arman
"oh yasudah kalo di rasa tidak kuat kamu langsung istirahat ya,jangan sampai kamu pingsan dan malah membuat kekacauan di sini" ucap pak Arman
ya begitulah sikap pak Arman, ia sangat tegas dan sedikit ketus.tapi di balik itu semua ia adalah atasan yang amat sangat perhatian terhadap semua karyawan , tanpa terkecuali.
hari-hari berlalu seperti biasanya, tapi rutinitasku berubah tidak seperti dulu, sekarang setelah pulang kerja aku lebih sering main dengan Tati dan teman-teman nya, entah kenapa aku mulai merasa nyaman dengan dunia mereka.
2 bulan kemudian,
saat aku sedang duduk santai di tempat kerja karena saat itu sedang sepi pengunjung, pak Arman datang dengan membawa dua orang anak baru yang akan bekerja di tempat itu.pak Arman lalu memperkenalkan kami satu persatu kepada mereka.Duaa orang perempuan yang ku taksir usianya tidak jauh denganku.yang satu bernama nur dan satu lagi bernama Caca.
setelah selesai bersalaman memperkenalkan diri lalu mereka di bawa mengelilingi tempat agar Mereka tahu area tempat mereka bekerja.
saat jam istirahat aku memberanikan diri mengajak kedua teman kerja baruku untuk makan siang di warung makan Sunda tempat biasa aku makan.
"Ca, nur istirahat yuk , makan di warung makan Sunda tempat gue biasa makan , mau gak?"
karena sering bergaul dengan Tati dan kawan kawan aku lebih terbiasa dengan kata "Gue dan Lo" karena terakhir sejak menggunakan kata "aku kamu" aku malah jadi bahan ejekan mereka semua. padahal menurutku bukan hal yang lucu untuk di tertawakan bukan?
"ayo , gue mau Shell, kebetulan kita juga kan baru di sini jadi belom tau tempat makan yang enak dimana" jawab Caca mengiyakan ajakanku
"kalian duluan aja , aku mau shalat dulu ya takut gak sempat lagi nanti" berbeda dengan Caca ,nur memang sedikit pendiam, terlihat sekali kalau ia begitu Solehah dan sangat polos , sama polosnya sepertiku dulu pas awal aku menginjak kota ini.
"okedeh kita makan duluan ya nur, gue udah laper banget nih tadi pagi gak sempat sarapan soalnya" kataku kepada nur
" iya Shell gapapa , lagian aku bawa bekal nanti di makan di sini saja setelah selesai shalat " ucap nur
akhirnya aku dan Caca pergi ke warung makan Sunda untuk makan siang,di sana kami berbincang-bincang sangat banyak.aku merasa sangat cocok dengan Caca, dia orang yang sangat tepat untuk di ajak berteman menurutku, dan kebetulan kita sama-sama wanita perokok.
kaget bukan? iya , aku menjadi pecandu rokok juga sejak aku sering nongkrong atau berkumpul dengan Tati dan kawan kawan.awalnya aku iseng coba satu batang sampai akhirnya aku ketagihan berbatang-batang. aku tidak menyalahkan Tati ataupun kawan-kawan nya.ini semua murni aku yang ingin mencoba dan malah menikmatinya.
sejak makan siang bersama saat itu aku dan Caca menjadi sangat dekat, bahkan bisa di bilang kita adalah bestfriend.semua apa yang aku rasakan, keluh kesah ku bahkan rahasia pribadiku pun dia tau, begitupun sebaliknya.
"Shell ,keluar yuk bete nih gue!" Caca mengisyaratkan untuk keluar sebentar sekedar ngopi menghilangkan penat kerja
"ayo boleh mumpung sepi nih"
ya begitulah kami, semakin hari kami semakin dekat dan dekat. bahkan solidaritas kami sangat tinggi.
7bulan berlalu kami pun di pindah tugaskan ke beberapa tempat yang berbeda dan kami pun terpaksa harus berpisah.begitupun Tati yang sudah duluan di pindahkan oleh orang kantor.
sedih , jelas! setelah bbrpa bulan kami bersama akhirnya kami di pisahkan , tapi kami berdua berjanji bahwa kami akan sering berkomunikasi dan sering bertemu di kala libur.
berbeda dengan Caca justru nur di tempatkan masih satu kota dengan ku.jangan heran kenapa karyawan di sini rata-rata di pindahkan atau di rolling.karena memang sistem kerja nya seperti itu, kita training di tempat ini selama 6-7 bulan setelah itu kami di pindahkan di cabang yang berbeda.
kenapa Caca pindah bebarengan denganku , karena saat itu dari pihak cabang yang membutuhkan karyawan lebih banyak.jadi maka dari itu aku, Caca dan juga nur di pindahkan secara berbarengan.
karena aku dan nur Masih dalam satu kota cuma beda tempat ,aku memutuskan untuk mengontrak rumah berdua dengan nur, aku rasa nur anak yang baik dan bisa di ajak kerjasama.
beberapa bulan berlalu, akhirnya aku dan nur habis kontrak begitupun dengan caca.dan Caca memutuskan untuk kembali ke kota ini untuk mencari pekerjaan baru di sini.sebenarnya bisa aja sih kami memperpanjang kontrak, tapi berhubung kita bertiga adalah orang yang selalu ingin mencoba sesuatu hal baru akhirnya kita memutuskan untuk mencari pekerjaan baru.
memang keputusan yang di ambil sedikit salah sih mengingat kita semua adalah perantau dan hidup kita bergantung pada kerjaan kita, seperti kata pepatah mengatakan " kerja agar bisa makan , Gak kerja ya gak makan"
"gimana kalo kita ikut syuting-syuting film" Caca mulai memberikan idenya
"ah mana ada bakat kita buat akting kaya artis ! " ujar ku yang membuat kami bertiga tertawa terbahak bahak
"ih ini bukan buat jadi artisnya tau, cuma sekedar jadi figuran aja.ituloh yang cuma lewat doang keliatan punggungnya" Caca menjelaskan dan kami masih tertawa lepas
"boleh tuh lumayan kan dapet makan 3 kali sehari" ucap nur setuju
"boleh juga sih.ya udah kapan kita mulai syuting?" semangatku mulai kembali membara
"nanti lah gue hubungi teman dulu mince namanya, dia agency nya" jawab Caca
setelah memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak aku Caca dan nur memang jadi pengangguran , untungnya masih ada sisa gaji kami untuk sekedar makan dan bayar rumah kontrakan selama 2 bulan ke depan.ya,sekarang kami tinggal bertiga dalam satu rumah, lumayan hemat kan kalau kita bayar uang sewa bertiga.hehe.
keesokan harinya kami bertemu dengan mince, teman dari Caca yang agency figuran itu.
"oh jadi kalian bertiga mau ikut jadi figuran, oke lah not bad ! " ucap mince sembari menatap kami satu persatu dari atas ke bawah dengan gaya kemayunya.
mince ini adalah laki-laki yang di bungkus dengan gaya dan penampilan seperti perempuan lemah gemulai.paham kan maksudku gimana?
ah sudahlah seperti itu pokoknya.
"jadi kami di terima kan mas, eh mba, eh apa ya aku manggilnya" tanyaku sedikit ragu-ragu
"mince , panggil aja gue mince oke"
"oke mince, jadi kita kapan mulai kerjanya" tanyaku
"kalian kumpul saja di room belakang dengan beberapa orang lain nya , nanti ada saatnya sutradara manggil kalian ko. ya sudah gue kesana dulu ya. have fun !" ucapnya sambil berjalan ke arah lain
sepertinya ini sesuatu yang seru buatku.bukan hanya buatku tapi sepertinya Caca dan nur menikmati pekerjaan ini.hanya saja jika di jadikan kerjaan utama itu tidaklah mungkin.bayaram yang kami terima hanya 50 ribu satu hari.memang sih makan 3 kali sehari gratis tapi aku rasa tetap tidak cukup.
satu bulan kami menggeluti dunia syuting ini.pada akhirnya kami memutuskan untuk mencari pekerjaan baru karena di rasa ini kurang.
" boleh gak gue ikut kalian? gue kayanya gak bisa lagi ikut agency ini , semakin banyak masalah di hidup gue , aduhh!" mince berkata dengan lemah gemulainya
sejak ikut syuting ini memang kami terasa lebih akrab.mungkin karena seringnya kami bertemu di tempat syuting membuat kami semakin nyaman untuk bersama.
"kalo gue sih terserah nur sama Caca aja, kan rumah kontrakan itu kita bayar bertiga "
"ya kalo kalian setuju gue juga setuju lah, makin rame nanti rumah dengan adanya benc*Ng satu ini" candaa Caca dengan merangkul mince, membuat kami berempat tertawa tak henti henti.
akhirnya kami tinggal berempat di dalam satu rumah.tak masalah karena memang mince ini walaupun laki-laki tapi dia tidak doyan perempuan.malah dia lebih terkesan jijik kalau kami iseng untuk memeluknya.
"bete nih, kita keluar yuk" mince membuka obrolan
"mau kemana kita, kalo cuma nongkrong ngopi-ngopi males ah! mending gue tiduran di kasur" kataku sambil merebahkan diri di kasur
"gue tau harus kemana" Caca menjentikan jari mennandakan dia mempunyai ide brilian
"kemana?" nur bertanya dengan polosnya
"kita ke club' yuk! "
"ayok, udah lama gue gak kesana" mince setuju
"ah yakin lo, tar di sana gak gimana gimana kan, jujur aja gue takut ke tempat gituan" ucapku kurang setuju karena setahuku tempat itu tempat yang tidak baik
"iya nih nanti di sana banya orang mabuk gimana aku takut" nur membalas sepertiku yang kurang setuju
"ayolah sekali ini aja kita nikmatin alunan musik, pasti kalian ketagihan deh yakin gue" Caca meyakinkan
"iya gue aja dulu awalnya gak suka eh lama-lama ketagihan kesana" mince meyambung
" yakin ya gak apa-apa ! ya udah ayo kita siap-siap " ajakku
"ih engga ah , aku di rumah aja , kalian aja yang pergi, aku takut." nur menolak pergi
"yakin lo gamau ikut nur, asik loh nanti" kata mince
"ga mau, silahkan kalian aja ya, aku di rumah aja " sambung nur
" ya udah jangan di paksa biarin aja nur di rumah , kita aja yang jalan" aku mencoba membiarkan nur dengan keputusan nya
setelah kami berganti baju , lalu kami bergegas berangkat ke salah satu club' yang terkenal di ibukota , memang jaraknya sekitar 1 jam dari kota tempat kami tinggal.
mataku membulat sempurna saat sampai di depan pintu masuk. bagaimana tidak, banyak sekali perempuan memakai pakaian yang menurutku kurang bahan.dan dari situ sedikit terdengar suara musik dari dalam.maklum pertama kali aku menginjakan kakiku di tempat seperti itu.
saat kami masuk mulailah terdengar alunan musik DJ yang sangat familiar di telingaku.karena memang seringnya Caca memutar musik DJ di kala sore hari di kontrakan kami.
ku lihat Caca dan mince sangat happy di tempat itu, dan akupun mulai menikmati alunan musik itu dengan di temani alkohol berjenis wine yang baru aku rasakan malam itu juga.
saat sedang menikmati musik tiba-tiba ada tangan memeluk pinggangku.seketika aku berontak dan menyingkir.
"siapa lo? jangan kurang ajar ya nyentuh-nyentuh gue " ucapku kasar pada pria yang entah siapa itu.
seketika itu juga beberapa pasang mata tertuju padaku termasuk Caca dan mince.
siapa lo? jangan kurang ajar ya nyentuh gue " ucapku kasar pada pria yang entah siapa itu.
seketika itu juga beberapa pasang mata tertuju padaku termasuk Caca dan mince.
POV author
saat Shella ,mince dan caca sedang asyik menikmati alunan musik.tiba-tiba Shella merasakan ada yang memeluk dirinya.lantas ia bergegas menghindar dan membuang kasar tangan yang sedang menyentuhnya.
"gak usah kaget begitulah , biasanya juga wanita-wanita seperti Lo itu kesini buat cari mangsa kan" lelaki itu mencebikkan bibirnya
"maksud Lo apa? dengar ya lelaki buaya, gue bukan seperti apa yang Lo maksud!" ucap Shella seraya meninggalkan lelaki itu dan kemudian di susul oleh Caca dan mince.
Shella kemudian berjalan keluar ruangan lalu menyebrang menuju toko indahmart yang terletak tidak jauh dari club' tersebut.kemudian ia mencari kursi di depan toko tersebut yang kosong untuk menenangkan dirinya dan hatinya.setelah mendapati ada yang kosong lalu ia duduk dan mulai mnyalakan sebatang rokok.
Shella sangat kesal dengan penuturan lelaki tadi.ia tidak menyangka jika lelaki tadi menganggap dirinya serendah itu.
"ahh kenapa aku tadi tidak menampar mulut kotor itu" gumam Shella
Caca dan mince akhirnya sampai.lalu mereka mencoba menenangkan Shella atas kejadian buruk yang terjadi tadi.
" udah Shell tenangin diri Lo" Caca mencoba menenangkan
"abis ini kita balik aja deh yuk!" ucap mince
"ya memang sebaiknya kita pulang, gue udah gak nyaman di sini" Shella menyambung
akhirnya setelah mereka menghabiskan satu batang rokok, mereka bergegas memesan taksi online untuk pulang.
keesokan harinya mereka menceritakan kembali apa yang terjadi semalam.
Setelah mendengar cerita Shella,Nur sangat merasa beruntung semalam ia tidak ikut serta pergi ke tempat tersebut
" sebenernya hal begitu udah biasa di ibukota Shell, mungkin Lo nya aja yang baru tau kehidupan malam seperti itu" ucap mince
" biasa gimana? biasa untuk di rendahkan para pria hidung belang gitu maksud Lo" Shella bertanya
"iya terbiasa dengan aktivitas perempuan menjual harga dirinya demi uang, dan mereka pasti mencari mangsanya ya di tempat kaya semalam " jawab mince
tidak heran jika mince sangat mengetahui hal tersebut.dirinya merantau ke kota bukan setahun dua tahun melainkan sudah hmpir 6 tahun.iya benar usia mince lebih tua beberapa tahun di bandingkan dengan Shella , Caca dan nur yang masih sekitar 20 tahunan.bahkan dia mengenal beberapa bos-bos besar yang meminta di kenalkan daur muda yang cantik untuk di jadikannya sebagai "SIMPANAN".
" aduh jangan sampe deh kita kaya mereka" ucap shella dengan menggendikan bahunya
Caca dan mince saling bertatapan.tatapan yang penuh arti.seperti dalam fikiran yang sama.sedangkan Nur hanya mendengarkan tanpa respon apapun.mungkin Bagi nur obrolan itu di rasa sama sekali kurang menarik baginya.
selama beberapa hari menjadi pengangguran, Shella ,Caca, nur di tambah sekarang mince.mereka pun mulai bingung harus mencari pekerjaan dimana lagi, selama ini mereka telah kesana kemari untuk menyerahkan surat lamaran kerja di beberapa tempat.namun tak kunjung ada yang menerima mereka.
"Shell, ca , kalian mau ikut aku gak? aku mau coba melamar kerja d toko seberang, sepertinya itu toko baru dan membuka lowongan kerja untuk beberapa orang " pungkas nur
"coba Lo aja dulu nur, gue juga ada rencana melamar pekerjaan di tempat perawatan badan gitu.lo gimana Shell ikut gue atau nur?" Caca mencoba bertanya pada Shella
" gue ikut Lo aja ca, pengen coba juga kerja itu, selama ini kan kita hanya bisa perawatan rambut.kenapa gak sekalian aja belajar perawatan muka dan badan, iya gak?"balas shella
"ya udah nanti siang kita otw yaa"
"oke deh kalo gitu aku jalan sekarang ya , kalo kalian gak mau ikut melamar ya sudah." ucap nur seraya meninggalkan mereka
sedangkan mince masih asik dengan jari lentiknya.setiap hari dia hanya sibuk mengurus kuku-kukunya yang cantik serta badan nya yang menurut dia sedikit berisi.dia lebih rewel dari para perempuan bukan?
waktu menujukan pukul 1 siang dan mereka berdua telah sampai di ruko kecantikan, lebih tepatnya tempat spa & facial.
setelah mereka masuk dan mengobrol dengan manajer perusahaan akhirnya mereka paham tempat apa yang mereka datangi.tempat spa memang tapi khusus untuk para pria hidung belang.
" gue gak jadi kerja di sini deh ca"
"loh kenapa?"Caca menyelidik
" itu kan udah di jelasin tadi kerjanya seperti apa, engga ahh ! gue ga nyaman kerja begitu" Caca merasa itu tidak benar
" ya terus kita mau kerja apalagi, di coba aja dulu yuk" ajak Caca
" kalo Lo mau masuk silahkan, gue mau pulang aja" shella bergegas meninggalkan Caca
"Shell tunggu!!" Caca mengejar
akhirnya mereka memutuskan untuk tidak menerima pekerjaan itu.walaupun mereka sangat kebingungan dengan biaya hidup mereka sehari hari.
" loh mince kemana ca?" setelah pulang ke rumah Shella dan Caca melihat mince tidak ada di rumah.
"paling ketemu pacarnya" pungkas Caca
"pacar? yang mana pacarnya? ko selama ini gak pernah di kenalin ke kita? perempuan apa laki-laki tuh?" tanya Shella dengan terkekeh.
"ah Lo shell masih aja tanya, ya laki- laki lah.dia kan engga doyan perempuan gimana sih Lo"
sementara di tempat lain , mince sedang berdiskusi dengan 2 orang pria.pria yang di taksir usianya 10 tahun di atasnya.
entah apa yang mereka bicarakan tapi terlihat sangat serius.mungkin itu bisnis dia atau mungkin hal lain.
di sisi lain ada kabar bahagia dari nur bahwa dia di terima bekerja di toko itu.dia di terima karena memang toko itu hanya membutuhkan satu karyawan lagi.memang upah yang sudah di jelaskan tidak seberapa tapi bagi nur ini hal yang patut ia sangat syukuri karena mencari pekerjaan d kota sangat sulit kalau kita tidak mempunyai kenalan orang dalam.
"alhamdulilah akhirnya aku besok mulai kerja" nur bersemangat
"syukurlah nur, akhirnya ya salah satu dari kita bisa bekerja.sayang ya cuma membutuhkan satu orang, coba 2 lagi pasti kita masuk sana juga ya kan ca" Shella ikut merasakan bahagia nur
"iya nur kita kan juga udah bosan jadi pengangguran" Caca terkekeh
di saat sedang asik merasakan kebahagiaan nur, mince datang dengan membawa berbagai jinjingan.ada makanan , baju , tas , makeup.
"wihh darimana Lo cee" Caca mengedarkan pandangan nya ke jinjingan yang d bawa mince
"shopping dong, gue kan udah lama gak di ajak shopping sama pacar gue" mince kegirangan
"gak ajak-ajak Lo kalo bahagia.kita di lupain gitu aja.iya gak ca" Shella mencari pembenaran dari Caca
"iya nih , kenalin dong sama pacar Lo siapa tau dia berbaik hati mau ngajakin kita shopping juga" kata Caca
"nanti giliran gue kenalin ,kalian malah gatel lagi sama cowo gue" mince mencebikkan bibirnya
"ya gak apa apa kan kita sahabat" Caca merangkul badan mince
"iiiih enak aja , soal cowo gak bisa ya, sory sory to say" mince dengan gaya nya yang gemulai
mereka berempat kemudian tertawa bersama. bahagia yang mereka rasakan saat itu walaupun kondisi keuangan sedang menurun tapi dengan saling support mereka tetap bahagia.
empat sekawan itu memang tak kehabisan akal untuk saling menghibur satu sama lain.jika di antara mereka ada yang sedang bersedih maka yang lain akan berusaha sebisa mungkin untuk menghibur yang bersedih.sungguh persahabatan yang indah bukan?
saat menjelang malam , Setelah Shella mandi lalu ia merapikan beberapa pakaian yang sudah kering.merapikan tempat yang akan ia tiduri lalu memakai skincare andalan nya. agar dirinya selalu terlihat cantik.itulah wanita.saat sedang duduk di depan kaca sambil menatapi dirinya tiba-tiba mince masuk.
"Shell , lo kan selama ini gapernah punya pacar, lo gak ingin gitu ada yang bikin sehari-hari hidup lo indah" tanya mince sambil senyum dengan menutup mulutnya
"hari-hari gue indah ko sama kalian" jawab shella singkat
"yaa kan beda Shell, ini tambatan hati, biar hidup lo lebih indah dan seru. atau jangan-jangan Lo gak normal kaya gue?" mince mengejekk
"enak aja, gue normal ko tapi memang cuma belom kefikiran aja punya cowo.lagian keseharian gue kan sama kalian doang.mana ada gue di deketin cowo , yang ada udah kabur duluan karena liat Lo " Shella terkekeh dengan penuturan nya sendiri
"ih gue kan cantik kenapa harus kabur kalo liat gue" mata mince mendelik
"tapi serius loh Shell ada yang mau kenalan sama lo.dia kayanya suka sama lo" sambungnya
"siapa sih cee, kenal gue darimana.sementara kan gue aja merasa gak kenal atau deket sama cowo manapun". jawab shella sembari mengoleskan lotion di tangan nya
"ada temen nya cowo gue"
"hah? cowo lo aja gue gak kenal apalagi temen nya.jangan ngada-ngada deh cee!" Shella masih dengan nada bercanda
"dia sering liat Lo dari story wa gue"
"ohh terus" Shella menjawab dengan nada mengejek
"ya bisa ga kita ketemuan berempat, Lo gue, cowo gue dan temen nya" tutur mince
"nur sama Caca ga di ajak?"
"loh nur kan kerja sementara Caca katanya ada urusan lain" jawab mince
"oh gitu, kalo gue gak mau gimana?" Shella masih dengan nada mengejek
"ya gue paksa!" mince terkekeh
"ih enak aja di paksa-paksa, oke deh sekedar perkenalan aja tapi ya, urusan suka atau engga gimana nanti.soalnya gue lagi gak memikirkan laki-laki"
"isi otak gue cuma mikir uang..uang .dan uang." sambung Shella tertawa
" tenang aja kalo Lo sama dia , dia pasti ngasih uang bulanan sama Lo , uang shopping , uang jajan , semuanya pasti dia turutin, " mince menjelaskan
"banyak duit dong berarti dia"
"banyak lah, mana mungkin gue punya cowo dan temen yang engga ada duitnya, aduh sorry yaaaa" ucap mince dengan mengibaskan tangan nya
" haha oke deh kalo gitu kapan kita bertemu" tanya Shella
"besok siang ya di restauran mall, nanti ikut aja sama gue beres ! "
"oke"
keesokan harinya mereka pun bersiap untuk bertemu dengan teman yang di maksud oleh mince.setelah sampai di depan mall tersebut mereka segera masuk menuju restauran sesuai perjanjian mereka.
" hai beb.belom lama kan nunggunya" mince menyalami serta mencium pipi Kanan dan kiri salah seorang lelaki di depan nya yang mungkin itu adalah kekasihnya
tapi shella malah seperti shock melihat dua lelaki yang mereka temui.ia diam tak bergeming saat melihat dua lelaki itu satu persatu.
" mincee, ini serius? Lo gak salah?"Shella berbisik pelan agar tidak terdengar oleh dua lelaki itu
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!