NovelToon NovelToon

Takdir Sang Pengantin Protagonis

CH 1: Rencana melarikan diri.

Meghan menatap pantulan wajahnya. Entah berapa kali dirinya terpukau dengan wajah barunya. Bahkan dirinya mengumpati calon suami dari tubuh ini. Bagaimana bisa dia tidak tertarik dengan wajah cantik Meghan. Bahkan dia tidak menemukan celah di wajah putih dengan pipi sedikit cubby mata bulat berwarna biru laut. Tidak sampai disitu saja hidung mancung dan kecil. Rambut hitam legam dan lurus yang sangat indah. Badannya yang kecil dan berisi di beberapa bagian yang membuat para pria tergoda dengan tubuh indah ini. Bahkan dia saja yang seorang wanita terpukau. Tapi seorang Theo malah tergoda dengan wanita biasa saja yang jauh dari keindahan dunia ini. Sungguh pria yang bodoh pikirnya.

“Kamu harusnya banyak bersyukur karena sekarang aku yang menempati. Karena aku tidak akan membiarkan pria bodoh itu memiliki wanita secantik ini. Apalagi menjadi korban kejahatannya karena tidak bisa melupakan cinta pertamannya.” Umpat Meghan pada pria yang harus dirinya hindari. Bodohnya dia tidak ingat seperti apa perawakan Theo. Dia hanya tahu dia adalah CEO dari perusahaan keluarga  Frandaus. Sayangnya tidak ada satupun photo pria itu di social media. Keluarga Frandaus memang menjaga dirinya dari konsumsi masyarakat. Dia juga tidak ingin bertanya pada kedua orang tuanya beresiko pernikahannya dipercepat karena mengira dirinya sangat tertarik dengan pernikahan ini. Sungguh takdir yang bodoh pikirnya.

“Mau sampai kapan kamu menatap pantulanmu itu?” tanya seorang pria yang berdiri di pintu kamar Meghan. Tentu saja membuat wanita muda itu terkejut. Dia langsung memutar tubuhnya. Pria tampan yang selalu membuatnya tergoda sayangnya dia adalah kakak dari pemilik tubuh ini. “Wajah cantikmu tidak akan berubah meskipun kamu menatap wajahmu terus.” Ucap kakaknya yang sangat manis piker Meghan. Kalau saja dia boleh membuatnya menjadi pasangannya dibandingkan dengan Theo si bodoh itu.

Kenapa dia baru kepikiran sekarang. Dia harusnya bertanya tentang pria itu pada kakaknya. Dia pasti tahu bukan. Bagaimana keduannya sama-sama seorang CEO. Pasti kakaknya pernah bertemu dengan Theo.

“Apa yang sedang dipikirkan adik manisku ini?” ucap Kakaknya sambal menyentuh kening Meghan yang muncul kerutan. Dia menatap adik cantiknya. Sebenarnya dirinya tidak rela melepaskan adiknya pada Theo. Dia tahu adiknya bisa menemukan pasangan yang lebih baik dari calon suaminya.

“Kakak, ceritakan tentang calon suamiku dong” ucap Meghan yang dibalas dengan helaan nafas berat Hares. “Kenapa kakak? Kakak pasti tahu calon suamiku dong”

“Dia pria yang tidak baik, menurutku.” Ucap hares yang berjalan meninggalkan Meghan. Pria itu mendudukan tubuhnya di kursi kamar Meghan. Wajahnya berubah menjadi buruk setelah adiknya bertanya tentang Theo.

“Kenapa kak berpikir seperti itu?” tanya Meghan yang sudah duduk di samping kakaknya. Dia harus menggali banyak informasi dari kakaknya. Bukankah ini kesempatannya untuk memanfaatkan kakak tampannya untuk bisa kabur dari pernikahannya. Kalau kakaknya tidak setuju pernikahannya juga. Dia menjadi memiliki pendukung untuk kabur dari pernikahan ini. Karena kedua orang tuannya sudah menolak permintaanya untuk membatalkan pernikahannya. Mereka bilang, Theo adalah pasangan yang tepat untuknnya dan Meghan tidak boleh membantalkan pernikahan yang sudah direncanakan dengan susah oleh kedua orang tuannya. Hal itu bisa mencoreng nama keluarganya. Tapi Meghan tidak peduli dengan itu semua. Sekarang yang dipikirkannya adalah cara untuk kabur dari pria itu atau nyawanya akan dalam bahaya.

“Kak?”

“Dia hanya pria yang gila dengan kerja, bahkan orang-orang menganggapnya tidak menyukai seorang wanita. Dia diberitakan sesuka sesama jenis. Selain itu juga dia terlalu dingin untuk adikku yang manis ini. Kakak tidak bisa membayangkan adikku yang manis ini harus bersama orang dingin seperti itu.” Ucap Hares yang membuat Meghan terkejut dengan jawaban sang kakak. Apakah begini rasanya memiliki kaka laki-laki yang terlalu menyangi adiknya itu.

“Bukankah bagus, jadinya pria itu tidak akan melihat wanita lain.”

“Bagus? Meghan pria itu sebenarnya pria yang tidak bisa melupakan cinta pertamannya. Karena itu kakak tidak mendukung pernikahan ini. Tapi karena kedua orang tua kita tetap ingin melanjutkan dan kamu yang menerima juga. Jadi kakak tidak bisa melakukan apapun.” Ucap Hares yang memilih menyadarkan badannya dan menutup kedua matanya.

“Kakak, aku tidak ingin menikah dengan pria seperti itu.” Ucap Meghan yang membuat Hares langsung membuka kedua matanya dan menatap adik di sampingnya. Dia terkejut mendengar ucapan adiknya. Apakah adiknya bisa dengan mudah merubah pikirannya. Padahal dia ingat satu minggu lalu, adiknya itu malah karena dirinya menolak pernikahan ini.

“Kamu baik-baik saja bukan?” tanya Hares yang dijawab anggukan oleh Meghan. “aku baik-baik saja.”

“Kakak tidak salah dengar bukan?” tanya lagi Hares.

“Kakak, aku benar-benar tidak ingin menikah dengan pria seperti itu. Aku pasti tidak akan bahagia. Tapi ayah dan ibu tidak mendengarkan permintaanku untuk membatalkan pernikahan ini. Jadi aku sangat bingung harus melakukan apa.” Ucap Meghan dengan memasang wajah sendu. Tentu saja semua ini sudah masuk kedalam rencannya untuk membuat Hares dalam pihaknya. Jadi dia bisa kabur dengan hidup tetap nyaman kalau kakaknya tetap mendukung bukan. Senyuman indah muncul di wajahnya hanya persekian detik saja. Hares tidak menyadari perubahan wajahnya

“Kamu benar-benar ingin membatalkan pernikahanmu ini?” Tanya Hares pada sang adiknya yang dijawab anggukkan kepala.

“Iya kak, Jadi bantu aku untuk kabur dari pernikahan ini.”

“Kamu ingin kabur dari pernikahan ini? Kamu gila?” tanya kakaknya yang berdiri dari posisi duduknya. Meskipun dia tidak mendukung pernikahan adiknya tapi dirinya tidak menyangka Meghan merencanakan hal ini.

“Kakak aku tidak punya rencana lagi. Ayah dan ibu tetap ingin melanjutkan pernikahan ini. Hanya ada satu cara yaitu kabur saat acara penikahanku dan kakak harus membantuku untuk melaksanakan rencana ini. Kakak tidak akan membiarkan adikmu ini hidup menderita dengan lelaki seperti itu bukan?” tanya Meghan dengan menampilkan tatapan puppy eyesnya itu yang membuat seorang Hares tidak akan pernah bisa menolak permintaan adiknya itu.

Meghan merebahkan tubuhnya di tempat tidur barunya. Dia menatap langit kamar yang akan dirinya rindukannya setelah rencana yang dibuatnya dengan kakaknya dilaksanakan. Akhirnya dirinya bisa menjauh dari takdir kejamnya itu. “ Selamat tinggal Theo, kita tidak akan pernah bertemu. Kamu bisa bahagia dengan wanita pujaanmu dan aku bahagia dengan kehidupan baru ku.” Ucap Meghan sebelum kedua matanya menutup karena rasa ngantuk yang menghinggapinya.

Di waktu yang sama, seorang pria dewasa sedang menatap pemandangan di luar gedung perusahaannya. Entah apa yang sedang dipikirkannya saat ini. Hingga tidak mempedulikan seorang yang baru saja masuk ke dalam ruangannya.

“Jadi apa rencanamu Theo?” tanya seorang pria yang berdiri di depan meja Theo. Orang itu adalah asisten Theo sekaligus sahabatnya.

“Entahlah, bukankah hari itu aku sudah ada rencana. Jadi biarkanlah pernikahan itu berlangsung tanpa keberadaan sang pengantin pria. Lagi pula sejak awal aku tidak berniat untuk menikah.” Ucapnya sambal menegak anggur di cangkir tangan kananya.

“Lalu kenapa kamu tidak menolaknya sejak awal?”

“Tentu saja aku sudah menolaknya, tapi mereka tetap ingin melaksanaknya. Jadi semua itu bukan tanggung jawabku bukan.” Ucap pria itu yang tak lain Theo. Pria yang sedang ingin Meghan jauhi saat ini.

CH 2: Kabur

Semua persiapan telah selesai, hanya tunggu beberapa jam lagi dan dirinya akan bebas dari takdir yang mengikatnya. Kakak tercintanya pada akhirnya ikut dalam rencananya. Meghan akan terbang dari negara ini beberapa menit sebelum pernikahan akan berlangsung. Kakaknya yang sudah izin pada kedua orang tuannya untuk tidak bisa hadir karena ada pertemuan yang tidak bisa ditunda. Tentu saja membuat kedua orang tuanya tidak sadar kalau kedua anaknya sedang merencanakan rencana. Walaupun ada sedikit rasa khawatir dan kasian pada kedua orang tuanya karena tindakan yang dilakukannya. Biar itu diselesaikan setelah dirinya dipastikan aman dari sang tokoh protagonist pria. Pasti kedua orang tuanya akan mengerti tentang rencananya.

Mobil yang membawanya ke tempat pernikahannya berlangsung sudah disabotase oleh kakaknya. Jadi dia sekarang mengarah ke bandara tempat dirinya akan meninggalkan negara ini untuk waktu yang bisa ditentukan. Berhubung kakaknya yang menyetir, dia bisa dengan mudah ganti baju.

“Hey apa yang sedang kamu lakukan adik kecilku?” tanya kakak pada Meghan yang membuat wanita muda itu menghentikan aksinya membuka gaun pernikahannya.

“Tentu saja aku tidak mau menjadi berita di halaman koran saat salah seorang penumpang memotretku menggunakan gaun pernikahan saat kebandara. Ayah dan ibu akan mengetahui rencana kita kalau seperti itu.”

“Ya tapi tidak harus ganti sekarang bukan.”

“kakak tenanglah aku sudah menyiapkan, Tada.” Ucap Meghan yang memang sudah menggunakan celana dan kaos pendek di dalam gaunnya. Sengaja waktu fitting dirinya memilih gaun yang tertutup dengan ukuran sedikit lebih besar. Alasannya sih biar kalau badannya sedikit membesar gaunnya tetap bisa masuk. Beruntungnya ibunya saat itu sama sekali protes dengan cara pikirnnya itu.

“Kamu berhasil membuatku terkejut. Kamu lupa kaca mobil ini masih bisa dilihat dari luar.” Ucap Hares yang mengusap keningnya. Sungguh adiknya berubah jadi aneh setelah mengajukkan rencana gila ini. Untungnya dia sayang pada adik cantiknya kalau tidak dirinya tidak akan peduli dengan rencana yang diusulkan.

Mobil yang dikendarain Hares dan Meghan berhenti di parkiran bandara. Keduanya bergegas keluar dari mobil. Agar keduannya tidak menyadari kepergian penganti. Beruntungnya Hares yang merupakan CEO salah satu perusahaan penerbangan. Jadi Meghan bisa menyembunyikan keberadaanya dari radar ayahnya.

“Kamu tunggu disini, aku akan mengurus beberapa dokumenmu.”ucap Hares yang dijawab anggukkan kepala.

Selama kakaknya pergi, Meghan menatap sekelilingnya. Rasa khawatir menghinggapinya takut salah satu bodyguard ayahnya menyadari keberadaanya yang menghilang. Seperti dugaanya, mereka sudah menyadari saat melihat beberapa orang berbadan besar masuk dari pintu bandara. Tanpa pikir panjang, Meghan segera meninggalkan tempatnya. Ini terlalu berbahaya jika dia tetap diam di sini.

Sebuah ide cermelang saat seorang pria melewatinya. Tanpa peduli respon pria yang digandengnya itu. “Nona anda sangat…” perkataan pria itu terpotong oleh ucapan Meghan.”Mohon bantuannya saya sedang dikejar oleh orang –orang jahat.” Ucap Meghan yang masih menggandeng pria itu sambil berjalan. Hal itu cukup mengecoh para bodyguard.

“Itu bukan kewajiban saya menolong anda .” ucap pria yang membuat Meghan sebal mendengarnya.” Ayolah tuan tampan, kamu hanya perlu meminjamkan tanganmu beberapa saat saja sampai kakak kembali.”

“Tentu saja saya tidak berniat meminjamkannya.” Ucap pria itu yang mencoba melepaskan tangan Meghan. Tapi bukannya terlepas, pegangan Meghan semakin kencang. Bahkan dia berani menarik tangan pria itu lebih dekat. “Diamlah tuan, saya berjanji suatu hari akan membalas bantuan anda.” Ucap Meghan dengan bisikan pelan tepat ditelinga pria itu. Tanpa disadari Meghan tindakan wanita itu berhasil membuat rona merah muncul di wajah pria itu. Tapi dengan mudah pria itu mengontrol ekspresinya.

“Nah, kakak saya sudah datang. Terima kasih atas bantuannya. Sampai bertemu kembali.” Ucap Meghan yang sudah melihat batang hidung kakaknya. Dia langsung melepaskan gandengannya dan meninggalkan pria yang terdiam sambil menatap Meghan.

“Kenapa  kamu diam di sini, Aku sudah mencarimu sejak tadi?” tanya seorang pria yang muncul dibelakang pria yang membantu Meghan kabur dari kejaran bodyguard.

“Entahlah, aku bertemu dengan wanita gila.” Ucap pria yang langsung berjalan menuju pintu keberangkatannya. Sedangkan temanya masih mencoba mencerna perkataan sahabatnya.

“Huh?”

“Kakak lama sekali, aku hampir saja tertangkap bodyguard yang tadi mengiring mobilku. Kita harus segera pergi.” Ucap Meghan yang dianggukkan oleh Hares.”Tadi ada sedikit masalah, ayo semua persiapan sudah selesai.”

Kedua orang itu pergi menuju pesawat pribadi yang sengaja dipesan oleh Hares atas nama temannya agar ayahnya tidak menyadari kepergian keduannya. Sedangkan Ayahnya berpikir hares sudah terbang sejak kemaren ke negara Yolanva untuk bertemu klien yang tak lain adalah sahabatnya. Sungguh rencana yang disusun sangat baik oleh kedua adik kakak itu.

Berita tentang kaburnya pengatin dari pernikahan kedua keluarga pengusahan yang sangat berpengaruh di kota itu dengan cepat menyebar. Tentu saja hal itu membuat kedua keluarga dilanda dengan rasa malu. Tapi kedua keluarga itu bisa bernafas lega karena dengan muda berita itu dihapus. Selain itu tidak ada yang merasa dirugikan karena kedua pengantinya bersamaan tidak hadir.

“Memang kedua anak nakal itu. Kalau nanti kita menemukannya harus segera dinikahkan. Kalau bisa kita pasung agar tidak kabur.” Ucap ayah dari Theo yang dianggukkan oleh ayah Meghan. Dia juga tidak habis pikir anak perempuannya juga kabur di hari pernikahannya dan hanya menyisakan satu surat yang membuatnya hanya bisa mengelus dada.

‘SORRY ayah aku tidak bisa menikah dengan pria dingin itu dan gila kerja. Nanti aku bisa mati kebosanan. Selain itu aku ingin belajar menjadi wanita dewasa dan mandiri jadi jangan cari aku. Jangan mencoba-coba cariku. Salam buat kakak juga yah.’ Begitulah isi pesan dari anak perempuannya yang entah sejak kapan menjadi anak menyebalkan. Kemana anak manis dan penurutnya. Tapi dilain sisi dia senang saat anak perempuannya ingin menjadi wanita dewasa.

Berbeda dengan sang istri yang terus menangis saat melihat anaknnya meninggalkan mereka. Karena sejak kecil, Meghan selalu dimanja dan kedua orang tuannya tidak pernah membiarkan anak perempuanya lepas dari pengawasan mereka. Jadi hal itu membuat sang istri khawatir dan memintanya untuk menemukan Meghan.

“Biarkan Meghan merasakan hidupnya sendiri. Dia akan menjadi wanita dewasa saat kita bertemu kembali sayang.” Ucap Hendra pada Metha, istrinya yang berada dalam pelukannya saat ini.

Tak berbeda dengan Metha, Cantika juga menangis di pelukan ayah Theo. Dia kesal dengan sikap anaknnya yang tidak berubah. Entah kapan anaknnya itu bisa menurut padanya. “ Sudah biarkanlah anak itu ,nanti juga dibalik kalau kerjaanya sudah selesai dan kamu bisa bebas memarahinnya sampai telinga panas.” Hibur Nicolas pada sang istri.

CH 3: Hey Bodoh!

Rasanya waktu berlalu begitu saja, 1 tahun sudah beralalu. Meghan menikmati hidupnya di negara ini. Kedua orang tuannya seakan tidak lagi memperdulikan keberadaanya. Kabarnya kedua orang tuannya malah asik bulan madu. Sepertinya mereka terlalu terbebani dengan keberadaan Meghan selama ini.

Sedangkan kakak tersayangnya itu sering mengunjinya setiap bulan. Walaupun tak pernah pria itu menghabiskan waktu seharian pull dengannya. Tapi Meghan tidak mempermasalahkan itu. Dia menikmati waktunya tanpa keluarga barunya. Meghan bisa menjadi dirinya tanpa terbebani dengan karakter sang pemilik tubuh aslinya.

Satu tahun ini dirina menghabiskan diri dengan ikut salah satu bela diri dan membuat kue yang dijualnya secara online. Walaupun tidak banyak keuntungan yang di dapatkannya. Namun tidak membuatnya bersedih. Ya mau bagaimanapun dirinya tetap  anak dan adik dari pengusaha yang cukup di segani di dunia. Kakaknya saja selalu mengirimkan uang yang tidak bisa dirinya hitung angka nol di belakangnya. Bisa dibilang Meghan memang lemah menghitung uang. Sungguh anak kaya yang bodoh pikirnya.

Malam ini, Meghan tiba-tiba ingin sedikit berjalan-jalan di sekitar taman kota. Padahal waktu sudah mencampai tengah malam. Tapi di tidak takut dengan apapun. Taman yang terbilang sepi karena orang-orang memilih untuk bergulung di kamar dibandingkan berjalan di taman malam hari di cuaca yang sangat dingin.

Malam ini, salju juga turun. Hal itu juga yang membuat Meghan sangat semangat keluar dari apartementnya hanya untuk menikmati Kristal air berwarna putih yang berjatuhan dari langit hitam. Kedua tangannya mengandah untuk menangkap butiran benda berwarna putih yang terasa dingin. Senyuman yang tiba-tiba muncul bersama kedua matanya yang menatap kelangit. Sungguh pemandangan yang pertama kali dirinya lihat.

Kehidupan sebelumnya, dia tinggal di negara yang tidak mengalami musim dingin. Hanya ada hujan yang sangat dirinya sukai karena membuat hawa sejuk setelahnya dan hawa hangat yang selalu dirinya benci karena membuat tubuhnya mengeluarkan cairan. Sekarang dikehidupannya ini, dirinya di perselihkan untuk menikmati hawa dingin dari benda kecil yang sudah membuat kedua tangannya kebas.

“Apakah kamu bodoh?” tanya seseorang yang entah ada di mana. Meghan masih asik menatap langit hitam yang menurutnya indah karena hiasan benda putih yang berjatuhan. Sungguh pemandangan yang tidak pernah ingin dirinya lewatkan.

“HEY, BODOH!” suara lebih keras membuat Meghan menatap sumber suara. Seorang pria yang berdiri tidak jauhnya. Entah apa yang membuat pria itu mengatakan kata-kata menyebalkan.

“Siapa yang kamu bilang bodoh?” tanya Meghan yang melemparkan tatapan tidak ramah pada pria yang mengganggu kesenangannya.

“Ya kamu, yang duduk di taman saat hujan salju turun. Kamu ingin mati?”tanya pria itu yang membuat kenyitan muncul di wajah seorang Meghan.

“Aku tidak ingin mati, hanya menikmati benda putih ini berjatuh ke bumi.” Ucap Meghan dengan santainya menatap pria itu. Tapi sebuah kenyitan muncul di wajahnya. Semua berjalan begitu saja yang membuat pria yang tadi berbincang dengan Meghan terdiam.

“Dor- dor.” Sebuah tembakan mengalun di malam sunyi itu bersamaan suara benda jatuh di antara tumpukan benda putih.

“Sepertinya kamu yang bodoh tuan arrogant.” Ucap Meghan yang berada di atas tubuh pria itu. Kedua mata mereka saling bertatapan. Pria yang berada di bawah Meghan menatap mata indah wanita diatasnya. Wanita pertama yang dengan berani mengumpatinya begitu saja. Tapi tidak membuatnya marah bahkan dia merasa wanita di depannya sangat memperdulikannya dari tatapannya itu.

“saat aku memberi aba-aba. Kamu harus berdiri dan berlari. Ingat?” tanya Meghan pada pria itu yang belum merespon kata-katanya.” Hey kamu dengar tidak?” tanya Meghan yang sekarang dengan berani menepuk pipi pria di depannya yang memerah karena udara mulai dingin. Kepulan asap dari kedua bibir mereka bertemu.

“iya” jawab asal pria itu yang masih asik menatap wanita di depannya. Dia tentu sudah tahu pelaku penembakan tadi. Tapi dia percaya bawahannya sudah menyadari keberadaan penembak itu.

Sebenarnya keberadaanya di sini adalah untuk menangkap musuhnya yang mengikutinya . Dia sengaja memilih taman sepi di hari salju turun. Tapi dia malah bertemu dengan seorang wanita muda yang sedang berdiri sambil mengadah ke atas. Dia tidak habis dengan cara pikir wanita itu yang hanya membalut sweeter tipis di tubuhnya di malam yang sangat dingin ini. Karena itu dia malah memanggil wanita itu yang malah menghancurkan segara rencannya itu.

“satu, dua, tiga. Lari.” Ucap Meghan yang langsung menarik tangan pria itu dari taman. Pria itu mengikuti Meghan dengan senang hati. Bahkan dia merasa tidak ingin melepaskan tangan kecil yang terasa hangat di hari yang dingin ini. Sungguh kejadian yang tidak pernah dirinya duga selama ini.

Meghan berlari tak tentu arah. Tujuannya adalah kabur dari penembak itu. Dia tidak sadar salah ada luka yang bersarang di tubuhnya karena tembakan itu. Orang pertama yang menyadari adalah pria yang berlari di belakangnya. Sekali sentakan membuat tubuh Meghan oleng. “kamu terluka dan dengan bodohnya berlari.” Ucap pria itu yang menyadari perut sebelah kiri wanita itu tertembak saat melindunginya.

“Ah benarkah?” tanya Meghan yang melihat warna merah membasahi baju kesukaanya. Dia membuang nafas kasar. “padahal baju ini kesukaanku.”ucap Meghan yang membuat pria di depannya terkejut bukan main  dengan prerkataanya.

“Kamu malah memperdulikan bajumu dibandingkan tubuh…” perkataan pria itu terhenti saat tiba-tiba kesadaran Meghan menghilang begitu saja. Hal itu bisa terjadi karena dia kehilangan banyak darah dan bodohnya berlari saat perutnya terluka. Sungguh tindakan bodoh pikir pria itu.

“Dasar bodoh.” Ucap pria itu yang langsung mengangkat tubuh kecil milik Meghan dengan mudah. Tidak menunggu lama, sebuah mobil berhenti di depannya. Dia membawa tubuh Meghan kedalam mobil dan menyadarkan kepala wanita itu di bahunya. Tindakahnnya cukup membuat tangan kanan yang berada di kursi supir terkejut bukan main.

“rumah sakit, tidak perlu banyak tanya dan urus pelaku penembakan itu. Kamu tahu apa yang aku suka bukan.” Ucap pria itu yang dianggukkan oleh bawahanya.

“baik tuan/” balasnya yang memilih untuk memfokuskan pikirannya ke jalan saja.Bisa bahaya kalau tuannya tahu dia mencuri pandangan kegiatannya di kursi penumpang dengan wanit ayang tidak sadarkan diri itu.

“berhenti memikirkan sesuatu yang tidak benar, kamu tahu aku tidak suka itu.” Balas pria itu yang membuat bawahannya kesedak air liurnya sendiri. Sungguh insting singa tidak pernah bisa dianggap remeh.

Sedangkan pria yang duduk di kursi penumpang menatap wanita yang bersandar padanya. Dia merasa pernah melihatnya sebelumnya. Tapi dia tidak bisa mengingatnya. Wanita yang membuatnya tertarik di pertemuan pertama pikirnya.

“Kamu sudah salah bertemu denganku nona bodoh.” Ucap pria itu sambil mengelus rambut hitam wanita itu yang terdapat salju.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!