Ahh...ahh...******* yang bersautan yang terdengar jelas.
"Lebih cepat lagi Sayang.. lebih cepat.. aku menyukainya.." Recau mulut menjijikan Arumi.
ahhhh..Ahhh "Ini nikmat sekali baby.."
Ahhh....
Di luar pintu kamar Hotel itu,Zayendra mengepal kuat kedua tangannya mendengar lenguhan panas antara kekasihnya dengan selingkuhannya. Zayendra sudah tidak bisa menahan lagi amarahnya yang sudah memuncak saat itu.
Braakkkk..
Pintu kamar hotel itu lansung terbuka paksa membuat yang di dalam,seketika itu menghentikan apa yang mereka lakukan dan menoleh kearah pintu.
"Zayend..."Arumi kekasih Zayendra terkejut.
"Zayend.."Devan bersuara pelan tidak berani menoleh.
"Keterlaluan kau Arum..KETERLALUAN KALIAN..!!"Zayendra berjalan cepat mendekati mereka lalu lansung menarik pria yang ternyata Adalah sepupunya sendiri.
"DEVAN!! KAU!!Keterlaluan kau DEVAN!!"
Bugh bagh bugh bagh...pukulan demi pukulan Zayendra berikan untuk sepupunya itu,bahkan Zayendra tidak memberikan kesempatan untuk sepupunya itu melawannya.Zayendra terus memukul Devan membabi buta.
"Stop zayend..stop...kau bisa membunuhnya..aku mohon hentikan.. Aku mohon Zayend,aku yang salah bukan dia Zayend...stop zayend!!" Teriak histeris Arumi mendekati Zayendra bahkan berlutut di dekat kaki Zayendra memohon agar menghentikan menghajar Devan namun Zayendra tidak perduli,dia terus saja memukuli Devan sangat brutalnya.
"ZAYENDRA STOP!!" mendengar triakan Daddynya barulah bisa menghentikan apa yang Zayendra lakukan.Zayendra melepaskan Devan lalu merosot kebawah kemudian dia lansung menangis.
"Apa kurangnya aku Arumi!!!APA!!! Kenapa kau tega menghianatiku,bahkan kau selingkuh dengan sepupuku.. Sepupuku!!! Sialan kau..!!!" triak Zayendra bangun lalu menendang tubuh Arumi sampai terpental kedinding bahkan lansung tidak sadarkan diri.
"Bedebah kau Zayend..kau menyakitinya.."Triak Devan marah ingin menyerang Zayendra namun terhenti.
"DEVAN!!"Deanes,Mommynya dan juga Damian,daddynya sangat terkejut sekali melihat keadaan dalam kamar tersebut. Melihat putranya,sudah babak belur dengan keadaan tampa sehelai pakaian di tubuhnya lalu Dea melihat kearah wanita di pojokan juga sama dengan Devan yang tidak juga memakai sehelai pakaian.
"Kau brengsek!!!" Zayendra kembali menendang tubuh Devan sampai Devan terpental kearah dinding juga lalu Zayendra menendang kepala Devan membuat Devan benar-Benar tidak berdaya lagi.
"Berhentilah Zayen..Mommy mohon..!" Ucap Emma mendekati putranya yang saat itu di penuhi api amarah.Zayendra lansung memeluk tubuh Mommynya lalu kembali menangis.
"Kalian lihat..Kalian lihat...,Devan mom.. Devan Mom..aku tidak menyangka Devan melakukan ini padaku...kenapa Mom..kenapa..?Apa salahku padanya, Apa!! Arumi..apa kurangnya aku Mom.. Apa.." lirih Zayendra Begitu hancurnya perasaannya saat itu mengetahui kenyataan sebenarnya.
"Tenanglah Zay,tenangkan dirimu.. Mommy Mohon.." Ucap Emma mengusap belakang putranya itu. Zayendra melepaskan pelukan Mommynya lalu dia ingin mendekati Arumi sudah terkapar tidak sadarkan dirinya karena tendangan dari Zayendra tadi.
"Jangan Boy...Daddy mohon! Jangan melakukan hal bodoh kau akan membunuhnya.." kemudian Dego menoleh kearah Adiknya yang menangis dan suaminya diam saat itu masih dalam keterkejutan mereka.
"Aku tidak tau kenapa Devan melakukan hal memalukan ini bahkan dengan Zayendra..apa kalian tidak mengetahui semua ini HAH..JAWAB AKU!!" Triak Dego sangat marah.
"Kakak..kakak jangan salah paham, kami sungguh tidak tau mengenai ini kak..Sungguh kami tidak tau kak.. kalau aku tau,aku tidak akan membiarkan Devan melakukan ini kak.." Ucap Dea dengan masih menangis,begitu kecewanya dia dengan Devan dan juga sangat malu sekali saat itu mengetahui perbuatan putra mereka.
"Apa yang Dea katakan benar kak, sungguh kami tidak mengetahuinya.. Maafkan aku,aku sabagai ayahnya sudah salah mendidik anakku..!" Ucap Damian begitu malunya dan sangat marah dengan perbuatan putranya.
"Aku benar-benar sangat kecewa dengan kalian..Zayend ayo kita pergi, kau tidak perlu menangisi wanita ****** itu.." Dego lalu menarik tangan Zayendra dengan Istrinya keluar dari kamar Hotel tersebut sedangkan Dea mendekati putranya lalu memberikan tamparan berapa kali kepipi putranya itu.
"Kenapa kamu melakukan ini kak? kenapa..?kenapa kau melakukan ini dengan Zayend..?kenapa HAH...??Jawab aku! Jawab aku!!!" Dea sampai menguncangkan tubuh Devan yang tak berdaya itu meluapkan amarahnya.
"Kenapa kau seperti ini..kenapa? Di luaran sana banyak wanita lain, kenapa kau harus menganggu milik sepupumu, kenapa kak..kenapa!!!" tangisan Dea menjadi-jadi dengan masih menguncang tubuh putranya.
"Kami tidak pernah mengajari kamu seperti ini kak..kenapa kau menyakiti perasaan Mommy..kenapa..kamu bahkan bercinta dengannya sebelum pernikahan..kenapa,kenapa kau jadi sebejat ini..kenapa...HaH...!!!" Dea terus mengeluarkan semua amarahnya dengan putranya itu.
"Zaki bawa wanita itu kerumah sakit!" Perintah Damian yang lansung di angguki anak buahnya.
"Baron..bawa Devan kemarkas.." Damian menarik tubuh Dea yang masih manangis lalu memeluknya.
"Ayo kita pulang! Nanti kita bicarakan kesalah pahaman ini dengan kak Dego.." Damian pun memapah tubuh istrinya yang lemas karena menangis karena marah dengan putranya pergi dari sana.
"Kenapa kau membawanya kemarkas? Jangan membunuhnya Dam,Dia memang melakukan kesalahan tapi dia putra kita.." Ucap Dea kembali menangis.
"Aku hanya ingin memberi dia pelajaran..kamu tidak perlu khuatir,aku masih punya hati untuk putraku!"Damian mengusap kepala istrinya.kini mereka sudah masuk kedalam mobil menuju rumah mereka.
kejadian sebelumnya.
3 bulan lalu Zayendra sudah mencurigai kekasihnya dan juga sepupunya bahkan dia menyelidiki perselingkuhan kekasihnya namun dia tidak juga bisa melihat wajah selingkuhan kekasihnya. Pada hari ini acara ulang tahun anak kedua Dea dan Damian yang kesepuluh tahun,Mereka merayakannya di balai room hotel milik Damian.Acara tersebut berlansung dengan meriah dan lancar namun Zayendra lansung menyadari sesuatu setelah acara makan malam selesai dan sekarang acara minum-minum bersama,Zayendra tidak melihat kekasihnya dan juga Devan pun menghilang. Zayendra menyuruh Rizal asistennya melacak keberadaan kekasihnya.Arumi tidak mengetahui kalau gelang belum lama Zayendra berikan untuk Arumi tersimpan Gps.Rizal mengatakan kalau Arumi berada di salah satu kamar hotel, hal itu membuat Zayendra bingung dan curiga, bukankah mereka tidak menginap disana pikirnya. Zayendra pun segera pergi kesana dengan Rizal menelusuri kamar mana yang Arumi tempati namun mengejutkan sekali,Arumi di ketahui dari Gps tengah berada di kamar pribadi Devan. Dada Zayendra lansung bergemuruh hebat karena menahan amarahnya,dia pun berjalan cepat menuju kamar tersebut dengan kembali memerintah Rizal dan Radit untuk memberitahu keluarganya mengenai hal itu.saat ingin mengetuk pintu,Zayendra lansung mengepal kuat tangannya mendengar suara yang tidak asing bagi Zayendra dan kemudian keluarlah suara ******* yang semakin membuat Amarah Zayendra memuncak.
sepertinya Devan lupa mengaktifkan kedap suara ruangan kamar hotelnya. Zayendra menajamkan pendengarannya ingin memastikan sekali lagi kalau itu suara Arumi dan juga Devan.Saat sudah jelas mendengar,Zayendra mengeratkan rahangnya dan kepalan tangannya dan saat itu juga dia lansung medobrak pintu kamar milik Devan.
Di bawah Dego dan Emma mendengar apa yang Rizal katakan lansung bergegas menuju kelantai atas sedangkan Damian dan Dea masih meminta ijin dengan rekan bisnis suaminya untuk pergi sebentar mengikuti Kakaknya menuju kamar Devan dengan pikiran mereka penuh dengan banyak pertanyaaan.
sebenarnya ada apa,kenapa Dego mengatakan harus pergi kekamar Devan saat itu juga.Dea dan Damian benar-benar tidak mengetahui kalau putra mereka melakukan hal yang begitu menghancurkan perasaan mereka bahkan mempermalukan mereka.
Melihat keadaan Putranya yang sudah kacau,Dego pun lansung memberi kode dengan anak buahnya untuk melajukan kendaraan mereka lansung menuju bandara untuk kembali keNegara mereka.
"Mommy obati luka kamu ya kak.." Emma mengambil kotak obat lalu pelan-pelan membersihkan luka di tangan putranya kemudian setelah itu dia perlahan mengolesi salep di luka putranya itu.
"Mom..."Zayendra tidak mampu menahan tangisnya,dia pun kembali menangis,bagaimana tidak,betapa hancur hatinya saat itu.Arumi,wanita yang dia pacari selama 2 tahun itu yang sangat Ia cintai begitu teganya menghianati dirinya bahkan dengan sepupunya sendiri.
"Kenapa harus Devan mom..kenapa harus Devan Mom..."tangis Zayendra membuat Emma ikut meneteskan air matanya.Emma perlahan mengangkat wajah putranya itu lalu menghapus air mata putranya.
"Air mata berharga ini tidak pantas menangisi wanita seperti dia kak. Ucapan Mommy terbukti sekarang kan.., ternyata benar wanita itu tidak tulus sama kamu kak..jangan menangis, hentikan memikirkan dia,kamu harus bisa melupakan dia,buang semuanya mengenai dia.jangan terpuruk karena masalah ini.." Ucap Emma terus menghapus air mata putranya yang masih mengalir.
"Jangan membalas perbuatannya,kamu justru harus bersyukur karena kejadian ini kamu bisa mengetahuinya sekarang. semuanya tidak terlambat mengetahui siapa Arumi sebenarnya,mengetahui kebenarannya wanita itu memang tidak pantas untuk kamu kak.." Sambung Emma lagi.
Mendengar itu,Zayendra tidak lagi menangis bahkan berucap apa-apa lagi saat itu namun dia memeluk tubuh Mommynya.
"Berbaringlah.."Zayendra menurut lalu berbaring di pangkuan Mommynya yang saat itu mendapatkan usapan lembut di kepalanya oleh Mommynya.
Tidak lama mereka sampai di bandara, mereka turun lalu berpindah menuju jet pribadi milik mereka dan kemudian tidak lama mereka mendarat menuju negara mereka.
"Tidurlah nak.." Ucap Emma.
Zayendra tidak menjawab ucapan Mommynya namun dia berjalan masuk kedalam Kamar dalam jet pribadi itu.
"Aku tidak menyangka Devan melakukan ini dengan Zayen kita suamiku.."Emma merasa sangat kecewa juga saat itu dengan ponakan dari suaminya.
"Aku juga sayang,entah apa yang membuat Devan sampai melakukan ini dengan Zayend.tunggu Zayend sudah tenang barulah kita tanyakan padanya, mungkin mereka berdua punya masalah yang tidak kita ketahui." Ucap Dego memeluk istrinya.
"kamu benar suamiku.." Jawab Emma.
Di depan mereka,Zayendra yang saat itu memejamkan matanya namun sebenarnya dia tidak bisa tidur karena pikirannya terus mengingat kejadian sebelumnya.ingatannya selalu mengingat suara ******* Arumi dan Devan yang bersautan membuat Zayendra kembali memanas sembari mengepalkan tangannya.
Prang...
Mendengar itu Emma dan suami terkejut kemudian lansung bergegas menghampiri putranya itu.
"Kak..Astaga kakak.."triak Dego dan Emma namun Emma lansung cepat mengambil kotak obat lagi sedangkan Dego memegang tangan putranya yang terus mengeluarkan darahnya.
"Jangan melakukan hal Bodoh Zayend!" Ucap Dego memarahi putranya itu.
"Aku akan membunuhnya Dad.." Zayendra sampai mengertakan giginya menahan emosinya kembali mengebu gebu di dadanya.
"Itu akan membuang buang waktumu saja..Dad tidak setujui kau melakukan hal itu.." Ucap Dego lalu membantu istrinya membersihkan luka di tangan putranya.
"Mommy tau kamu sangat terluka saat ini kak tapi jangan lakukan hal seperti ini, ini hanya akan menyakiti kamu saja.." Ucap Emma ikut memberitahu putranya. Zayendra hanya terdiam saat itu kemudian dia melihat kearah orangtuanya yang sibuk mengobati telapak tangannya yang terluka.
"Dad aku sudah siap mengantikan Daddy.." Ucap Zayendra membuat Dego dan Emma melihat kearahnya lalu saling pandang.
"Baiklah,Kalau begitu besok pagi kamu kekantor,Besok pagi Daddy akan mengumumkan kamu mengantikan posisi Daddy." Ucap Dego tersenyum begitu juga Emma yang menganggukan kepalanya.
"Ia Dad.."Zayendra lansung memeluk tubuh Daddynya dan juga Mommynya.
"Terimakasih Dad,Mom.." Ucap Zayendra.
"Sama-sama,Sudab saatnya kamu yang memimpin perusahaan kita. Dengan begitu Daddy bisa berduaan dengan Mommy kalian.."Ucap Dego merangkul Emma.
"Itu mau Daddy.." Ucap Emma tersenyum.
"Jelas dong..setelah Zayend yang mengantikan aku,aku bisa ikut bersama kamu mengurus Restoran kita dan juga bisnis kita lainnya." Ucap Dego.
"Ia suamiku.."Pelukan hangat Emma berikan untuk suaminya.Zayendra yang berada di depan mereka berdua mengukir kecil senyumannya.Dia begitu mengangumi keromantisan orangtuanya tidak pernah berubah sampai sekarang.
"Aku mencintai kalian.."Ucap Zayendra memeluk kedua orangtuanya lagi.
"Begitu juga kami.." Ucap Dego membalas memeluk putranya juga.
"Daddy berharap kamu bisa bekerja dengan baik..dan lupakan masalah ini, anggap ini sebagai semangat kamu untuk lebih baik kedepannya begitu juga mencari pasangan kamu.." Ucap Dego menepuk belakang putranya.
"Ia Dad..aku akan membuktikan dengan kalian,Aku akan membawa perusahaan kita semakin lebih Berjaya dari sekarang lagi.." Ucap Zayendra sedikit tersenyum yang di tanggapi Dego dan Emma dengan Anggukan kepala mereka.
"Daddy percaya kamu..!"Ucap Dego.
****
Di lain tempat Dea dan suaminya baru saja sampai di kediaman mereka.
"Dimana kak Dego Bik?" Deanes menanyakan kakak dan juga istrinya.
"Tuan Dego belum ada pulang kemari Nyonya.." Ucap Bibik pelayan memberitahu membuat Dea lansung terdiam sedih.
"Mereka kakak pasti sangat marah dengan kita Dami.." Ucap Dea sangat sedih karena putranya hubungannya dengan kakaknya jadi tidak baik sekarang.
"Tunggu aku sudah mengurus Devan barulah kita menemui mereka.kita harus meluruskan masalah ini.Kamu jangan khuatir ya..aku sama sekali tidak mendukung perbuatan Devan. Aku juga memutuskan menghentikan Devan dari perusahaan kita,Aku yang akan mengambil alih lagi semuanya.." Ucap Damian begitu kecewanya dia dengan putranya.
"Apa pun keputusan kamu,aku mengikuti saja Dam..bagaimana mengenai wanita itu Dami..bagaimana kalau dia hamil karena kejadian ini..?" Ucap Dea memikirkan Arumi.
"Apa kamu yakin Devan pria pertama melakukannya..Aku rasa tidak! Kalau pun ia kita harus menanyakan buktinya dengan Devan..Aku juga merasa bukan kali ini mereka melakukannya pasti sebelumnya sudah pernah.." Ucap Damian.
"Ia Dam..baiknya kita selidiki dulu wanita itu,jangan-jangan dia hanya mengincar putra kita karena putra kita sudah menjadi Ceo perusahaan kita.Aku benar-benar tidak habis pikir,kenapa Devan tega melakukan ini sama Zayendra tapi aku juga berpikir belum tentu Devan kita salah Dam.. jangan-jangan wanita itu yang duluan mengoda Devan kita Dam.." Ucap Dea membicarakan mengenai Arumi.
"Nanti aku sendiri yang menyelidikinya, siapa wanita itu dan apa tujuannya sebenarnya.." Ucap Damian.
"Ia Dam..Lebih baik kita membersihkan tubuh dulu.." Ucap Dea.
"Mommy.." Anak kedua Dean dan Damian berlari menghampiri mereka. Damian lansung mengendongnya.
"Kalian kemana tadi,aku lama menunggu kalian.." Ucapnya
"Maafkan Dad sama Mom ya..Kami tadi sedang mengurus pekerjaan Daddy nak.." Ucap Dea.
"Baiklah Dad..Oh ya Mom,Dad..mereka Om sama Tante Emma kemana ya Mom..? kenapa mereka belum juga Pulang kemari..?" Ucapnya.
mendengar itu,Dea melihat kearah suaminya kemudian melihat kearah putrinya lagi.
"Om sibuk sekali dengan pekerjaannya, jadi Mereka Om sudah kembali kenegara mereka.."Ucap Damian memberitahu putrinya.
"Baiklah Dad..nanti kita kesana ya Dad, aku mau ketemu kak Zarena.." ucapnya.
"Okey..tunggu Daddy tidak sibuk,kita kesana..sekarang kamu masuk kamar dulu ya sama susternya,Daddy sama Mommy mau mandi dulu,masih bau asem ini sayang.." Ucap Damian sembari menoel hidung putrinya.
"Baiklah Dad.."Ucapnya turun kemudian kembali kekamar sedangkan Damian dan Dea melanjutkan langkah mereka menuju kamar mereka.
Pagi harinya.
Zarena berlari menuju kamar kakaknya, Dia lansung membuka pintu kamar kakaknya mengejutkan kakaknya yang saat itu tengah bersiap dengan pakaiannya kerjanya.
"Zaren tidak bisakah kamu mengetuk pintu dulu,sebelum masuk..!" Ucapnya menegur adiknya.
"Maaf..lain kali aku ketuk pintu."Zarena tersenyum lansung berjalan menuju tempat tidur kakaknya dan duduk disana melihat kakaknya tengah merapikan penampilannya.
"Tampannya kakakku..Aku dengar kakak mau gantiin Daddy..?" Ucap Zarena melihat kakaknya.
"Sudah saatnya kakak membantu Daddy.." Jawab Zayen.
"Dari dulu kenapa..!kakak sih di kasi tau aku nggak mau dengar..!" Ucap Zarena cemberut membuat Zayen berjalan mendekati adiknya itu lalu duduk di sampingnya kemudian memeluk tubuh adiknya itu.
"Kakak akui kakak sangat bodoh,sejak awal kamu sudah memberitahu kakak tapi kakak malah mengabaikan ucapan kamu..Maaf.." Ucapnya sembari mengeratkan pelukan di tubuh Adiknya, Semantara Zarena menikmati pelukan kakaknya.
"Jangan bersedih karen masalah kakak, lupakan wanita tidak tau diri itu,kakak sangat tampan,kakak bisa menemukan wanita baik dan tulus nantinya." Ucap Zarena mengusap belakang kakaknya.
"Hemm.. rupanya kalian disini,Mommy sama Daddy sudah menunggu kalian." Ucap Emma mengejutkan kedua anaknya.
"Kemarilah Mom.."Mendengar itu Emma berjalan mendekati kedua anaknya itu lalu duduk di tengah kedua anaknya. Zayendra dan Zarena lalu memeluk tubuh Mommy mereka.
"Nggak terasa kalian sudah besar, rasanya baru kemarin saja melihat kalian masih kecil,belajar berjalan,masih cengeng juga..Mom selalu berdoa agar keluarga kita selalu sehat dan selalu di penuhi kebahagiaan.." Ucap Emma tersenyum sembari mengusap kepala kedua anaknya.
"Amin Mom.."Jawab mereka bersamaan.
"Apa yang sudah terjadi dengan kakak, mommy berharap Kakak bisa mengambil pelajarannya,kedepan kakak bisa melihat benar-benar wanita yang benar tulus sama kakak atau Nggaknya.. Begitu juga dengan Adek..."Emma memegang kedua pipi anaknya.
"Ia Mom..terimakasih Mom,kami akan selalu mengingatnya.."Jawab Zayendra.
"Mommy merindukan Nenek sama Oma kalian.."Emma tiba-tiba meneteskan matanya.
"Jangan bersedih Mom.." Ucap Zarena lalu menghapus air mata Mommynya.
"Mommy jangan bersedih..Kita harus bisa mengiklaskan kepergian nenek dan Oma.."Ucap Zayendra lalu kembali memeluk tubuh Mommynya.
"Mommy hanya merindukan mereka, Mommy sudah mengiklaskan kepergian mereka,hanya saja tidak ada mereka sekarang rumah kita terasa sepi.." Ucap Emma pilu.
"Kami juga merasa begitu Mom,tapi Nenek sama Oma sudah tenang disana bersama bapa Mom.."Ucap Zarena.
"Daddy sudah lama menunggu kalian di bawah untuk sarapan.." Ucap Dego masuk mengejutkan mereka lalu berjalan mendekati anak dan istrinya.
"Kenapa kalian membuat Mommy menangis?"Dego melihat kearah kedua anaknya lalu melihat kearah istrinya.
"Bukan Begitu Dad.." Ucap Zarena
"Daddy jangan salah paham,Mommy menangis karena merindukan Oma sama Nenek.."Jawab Zayendra meluruskan.mendengar itu Dego mendekati istrinya duduk di dekat Zayendra lalu memeluk tubuh istrinya.
"Jangan sedih..Daddy juga merindukan mereka..mereka sudah tenang disana Mom..Kita semua harus bisa melepaskan kepergian mereka." ucap Dego mengusap belakang istrinya yang kembali meneteskan air matanya.
"Iya Dad.."Ucap Emma.
"Sehabis pulang dari kantor,kita mampir kerumah Oma sama nenek..kalian berdua ikut.." ucap Dego.
"Baik Dad.." Jawab Zayendra dan Zarena bersamaan.
"Ayo kita sarapan dulu.."Ucap Dego mengajak Anak istrinya sarapan.mereka bangun lalu berjalan menuju keluar dari kamar Zayendra menuju ruangan dapur untuk segera sarapan.
Lima belas menit kemudian mereka bersama berangkat.Dego dengan istrinya mengunakan mobil satunya sedangkan Zayendra dan Zarena menggunakan mobil Zayendra karena masih mengantar Zarena menuju kampusnya.
"Nanti Rizal yang jemput kamu!" Ucap Zayendra saat mereka sampai di parkiran kampus.
"Baiklah kak..semangat untukmu kak.. Jangan kejam..aku tau bagaimana sifatmu!" ucap Zarena berpesan dengan kakaknya.
"Masuklah.." Ucap Zayendra tidak menghiraukan ucapan adiknya. Setelah Zarena keluar dari mobilnya,Zayendra lansung melajukan mobilnya menuju kantor Daddynya.berapa menit kemudian Dia sampai disana dan memarkirkan mobilnya di tempat khusus parkirannya.Zayendra masuk mengunakan lif belakang yang lansung terhubung menuju ruangan kerja Daddynya.Di dalam semua karyawan sudah heboh dengan berita kalau putra sulung Atasan mereka datang hari itu.
"Aku dengar Tuan muda Zayen akan bergabung di perusahaan..iih kalau benar aku semakin semangatlah,kalian tau kan dia sangat tampan walau pun rambut super gondrong.." Ujar salah satu karyawan.
"Ia benar..tampannya fotokopi sekali dengan Tuan Dego.." Ujar satunya.
"Jangan kuat-kuat ngomongnya,nanti kedengar nyonya,habislah kalian.." Ujar satunya mengingatkan.
"Eh kamu..Nyonya itu baik tau,nggak kayak gitu..kita kan hanya memujinya bukan mau menginginkan beliau, bermimpilah kalau soal itu.." Ujar satunya.
"Ais kalian..apa ribut-ribut ini..Kerja lagi nanti kalian mau di marah pak Reza baru tau rasa.." Ucap satunya membubarkan mereka yang berkumpul.Mereka pun lansung duduk kembali ketempat duduk mereka masing-masing.
Diatas Dego sudah mengumpulkan dewan direksi untuk membicarakan pergantian dirinya yang akan di gantikan putra sulungnya.Dalam rapat penting itu Dego saat ini tengah memberitahu mereka semua mengenai alasan dia menyuruh putranya mengantikan posisinya saat itu.semua alasan yang Dego sampaikan di terima baik oleh semuanya,karena mereka juga tau bagaimana Zayendra bekerja.
Kali ini Zayendra yang berdiri di depan mereka semua memperkenalkan dirinya dan juga memberitahu kalau dirinya yang mengantikan posisi Daddynya.dia pun memberitahu mereka kalau dia membutuhkan kerja sama mereka untuk mendukungnya bekerja nanti.Zayendra juga menegaskan kalau dalam kepemimpinanya,dia tidak akan mentolerir sama sekali kesalahan sedikit pun yang mengakibatkan perusahaan rugi sedikit pun.
Semua yang ikut dalam metting penting itu begitu mengangumi cara bicara Zayendra dan juga takut karena sepertinya putra Tuan Dego itu akan lebih kejam lagi dari Daddynya cara kerjanya.
1 jam kemudian Metting itu baru selesai, dengan perlahan mereka keluar dari ruangan metting itu dan menyisakan Dego dengan Istrinya dan putranya dan juga asistennya.
"Selamat Ya Kak,Daddy harap kamu bisa membawa perusahaan kita lebih berjaya dan berkembang lebih pesat lagi kedepan.." Pelukan hangat Dego berikan untuk putranya yang saat itu sudah sah mengantikan posisinya mengurus perusahaan mereka.
"Terimakasih Daddy..Aku berjanji akan membuat perusahaan kita semakin berjaya lebih lagi dari sekarang. " Ucapnya menyauti Daddynya.
"Daddy percaya.."Ucap Gerson menguraikan pelukannya dan kini giliran Emma yang memeluk putra sulungnya itu dengan penuh kebanggaan.
"Selamat ya kak..Bekerja dengan baik dan Jaga nama baik perusahaan dan keluarga kita,Mom percaya sama kamu bisa melakukan semuanya dengan baik.."Ucap Emma selalu menyelipkan nasehat untuk putranya.
"Terimakasih Mom,Aku akan selalu mengingat Ucapan Mommy.." Ucapnya kemudian menguraikan pelukan.
"Daddy tidak pernah memiliki sekertaris sejak kalian beranjak Besar..Jadi Daddy putuskan Akan mencarikan sekertaris untuk kamu Kak,biar bisa membantu pekerjaan kamu sama Rizal .." Ucap Daddynya.
"Baiklah Dad,aku menuruti bagaimana baiknya menurut kalian.." Ucapnya setuju.
"Baiklah kamu setuju.." Dego menoleh kearah Reza.
"Atur semuanya Reza untuk posisi Sekertaris,aku mau kau menyeleksi mereka dengan ketat.." Ucap Dego menyuruh Reza membuka lowongan kerja bagian sekertaris untuk putranya.
"Baik Bos.." Ucap Reza lansung mengambil Laptopnya lalu mengotak atik sesuatu disana.
"Kita keruangan Daddy,Dad akan memberitahu kamu mengenai semua pekerjaan Daddy,meski Dad tau kamu sudah mengetahui sedikit banyak pekerjaan Daddy tapi akan lebih baiknya Daddy menjelaskan semuanya lagi dan mengajari kamu sampai kamu bisa Daddy lepas dari pengawasan Daddy." Ucap Dago kemudian berjalan menuju pintu keluar ruangan Metting itu yang saat itu juga di ikuti Zayendra yang di gandeng Mommynya.Mereka pergi menuju ruangan Dego.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!