NovelToon NovelToon

Sang Penakluk Kaisar

tragedi

Dalam keheningan yang begitu mencekam, terlihat mobil bugatti la voiture noire yang merupakan salah satu jenis mobil termahal didunia terlihat melaju dengan begitu cepat dari ujung sana kepinggiran ibu kota

"ohh shittt"

wanita yang mengendarai mobil tersebut seketika mengumpat dengan kemarahan yang begitu mendalam.

mata indah dengan netra hitam kelam tersebut terlihat menyipit tidak senang dengan gigi yang terkatup dengan sempurna. ketika merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan mobil miliknya

hingga suara decitan yang cukup memekakan telinga, namun wanita itu kembali menggeram saat mobil mewah miliknya tersebut ditabrak dari arah belakang. membuat wanita itu kesulitan mengendalikan mobil miliknya.

ia melirik kearah kaca mobilnya, dilihatnya sebuah mobil mewah berwarna hitam yang sejenis dengan mobilnya barulang kali.menabraknya dari arah belakang

benturan demi benturan yang diterima mobil miliknya, membuat mobil mewah tersebut berbalik menuju jurang terjal yang ada disana

brak

brak

brakk

suara dari mobil tersebut terdengar memekakkan telinga memecah keheningan sore yang menuju malam.

langit terlihat begitu gelapnya, dengan menimbulkan suara gemuruh yang begitu hebat serta petir yang begitu tak segan menunjukkan kilatannya.

wanita yang ada dimobil tersebut berusaha mengumpulkan kesadarannya. merasa penglihatannya berkunang kunang dengan darah yang mulai merembes dari keningnya.

hingga kini ia tersadar, jika mobil miliknya saat ini tersangkut di sebuah pohon yang cukup besar ditepian jurang. matanya bisa melihat dengan jelas bagaimana menyeramkannya jurang yang ada dibawah sana namun hal tersebut seolah tak mampu menimbulkan rasa takut yang ada didalam diri wanita itu.

hingga secara perlahan dan begitu hati hati ia mulai merangkak dan keluar dari sana.karna salah bergerak saja ia pastikan mobil dan dirinya akan langsung terjung bebas dibawah sana. dan ketika dirinya berhasil membuka pintu mobil miliknya ia tersadar jika saat ini dirinya harus memanjak untuk sampai diatas namun kondisinya saat ini tak memungkinkan.

namun apakah dirinya punya pilihan lain, selain naik keatas dengan kekuatannya sendiri? ia fikir ia tidak punya pilihan lain.

wanita tersebut sejenak menghembuskan nafasnya kasar, kemudian mulai melangkah hati hati, meraih ranting demi ranting yang cukup kuat di pohon tersebut. dan dengan ketegangan yang begitu terasa hingga kini wanita tersebut hampir mencapai puncaknya. namun gerakannya tiba tiba terhenti ketika mendengar suara yang begitu ia kenal masuk dalam indra pendengarannya.

"aku cukup tak menyangka jika saat ini pun kau masih bisa membuka matamu, alana liora davision"

pria diatas sana berucap dengan begitu dingin, tak menyangka jika wanita dibawah sana masih sadarkan diri setelah mengalami kecelakaan yang bisa dibilang begitu menakutkan

ada beberapa luka yang dimiliki wanita itu, namun sepertinya benar jika wanita itu memiliki banyak nyawa.

sedangkan wanita yang bernama alana tersebut seketika mendonggakkan kepalanya. matanya kini menangkap seseorang diatas sana yang memandangnya dengan tatapan yang begitu dingin dan datar.

sosok yang begitu ia kenal, yang selama ini selalu ia tatap dengan penuh kasih sayang, dan kini tatapan itu kian berubah menjadi sebuah kebencian yang menyiratkan dendam yang begitu besar

netra mereka saling beradu beberapa saat, hingga alana mulai mengencangkan pegangannya pada ranting yang ia pegang saat ini ketika merasa matanya semakin berkunang kunang.

darah terus saja merembes dari dahi wanita itu, dan baru alana sadari jika saat ini perutnya juga terluka dan mengeluarkan darah yang cukup banyak saat ini.

"aku benar benar tak menyangka jika aku benar benar memelihara seorang musuh dalam rumahku sendiri"

alana tampak terkekeh menimpali ucapan pria tersebut dengan dingin, kemudian menatap pria tersebut dengan begitu dalam menyiratkan dendam yang begitu mendalam.

Hahaha

pria tersebut seketika tertawa terbahak bahak mendengar ucapan alana. dan menghentikan tawanya dengan begitu tiba tiba.

"secara tak sadar kau mengakui jika dirimu bodoh nona alana"

ejek pria itu tak tanggung tanggung, seolah kini ia benar benar puas dengan apa yang terjadi dihadapannya

dan mendengar hal tersebut membuat alana menarik ujung bibirnya

"ya kurasa seperti itu, jika saja waktu bisa diputar, ada baiknya saat itu aku memilih memelihara seekor anjing , setidaknya anjing tau berterima kasih pada orang yang berbuat baik padanya"

ya, jika alana pikir ia memang bodoh pada saat itu. memilih menyelamatkan seorang pria yang mungkin jarak usia mereka terpaut lima tahun.

mereka tinggal dalam waktu yang lama, bahkan orang tua alana begitu menyukai pria itu dan bahkan mengangkat pria tersebut sebagai kakak alana karna sebelumnya alana merupakan anak tunggal.

alana tentu saja tak keberatan karna merasa Axel orang yang baik. hingga waktu berlalu begitu cepatnya dan alana diumumkan menjadi pewaris dari seluruh kekayaan davision grub setelah kematian sepasang suami istri mr ryco davision dan ms rayana davision. Dan diusianya yang genap delapan belas tahun, alana akan diminta untuk mulai terjun dalam dunia bisnis milik keluarganya

meski axel bukan putra kandung dari mereka, namun Axel tetap mendapatkan sebuah perusahaan yang cukup besar pada saat itu. dan alana pikir itu yang menjadi penyebab utama axel memupuk kebencian untuknya bahkan berusaha menyingkirkannya.

pria itu tentu saja puas dengan apa yang diberikan mr dan mrs davision tersebut. merasa jika dirinya lebih pantas dari pada alana mengembangkan division company karna usia alana masih sangat muda

dan semenjak saat itulah, pikiran picik muncul dalam otaknya, menyingkirkan alana dan menjadi pewaris tunggal dari seluruh kekuasaan keluarga davision.

"tapi kurasa aku mengambil keputusan yang salah, memilih menolong orang yang tak tau terima kasih dengan hati yang dipehuni keserakahan, bahkan orang tersebut dengan tidak tau malunya ingin merebut milik dari orang yang sudah menyelamatkannya"

lanjut alana yang tampak terkekeh sinis setelah menyelesaikan perkataannya.

Axel tampak tidak senang mendengar rentetan kalimat yang dikatakan oleh alana. meski yang dikatakan wanita itu adalah sebuah kebenaran.

"berhenti berbasa basi, aku memberimu pilihan yang cukup menguntungkan"

ucap laki laki itu kemudian, merasa alana berusaha mengulir waktu

dan alana yang mendengarnya seketika mengangkat ujung alisnya.

"serahkan davision company padaku maka aku akan menyelamatkanmu"

"dan jika kau menolak, maka kau mungkin akan segera menyusul kedua orang tuamu dialam yang berbeda"

lanjut pria itu dengan sombongnya, merasa yakin jika alana memilih menyerahkan davision company.

"jangan harap jika anggotamu akan tiba sebelum kau menentukan jawabanmu alana, karna aku telah menyabotase semuanya hingga mereka akan sulit menemukanmu, atau bahkan menemukannu ketika nyawamu telah tiada"

axel tertawa terbahak bahak, merasa rencana miliknya berjalan begitu sempurna. ia rasa penantiannya selama ini telah tiba. karna sebentar lagi davision company akan menjadi miliknya.

tentu saja ia harus bergerak berhati hati, menentukan waktu yang pas. karna menjebak seorang alana liora davision tak semudah itu, meski alana masih begitu muda, namun nyatanya intuisi dan kemampuan gadis itu benar benar tak bisa dianggap remeh. Gadis itu begitu cerdik dan selalu bergerak begitu hati hati, terlebih beberapa orang kepercayaan wanita itu melindunginya hingga dirinya nyaris tak menemukan cela sedikitpun.

dan tanpa diketahui orang luar, selama ini alana masuk dalam dunia hitam dan telah memiliki organisasi sendiri dan menjadi orang begitu disegani dalam dunia tersebut. tentu saja hanya axel dan orang orang alana yang mengetahui hal itu. karna didunia luar alana hanya menggunkan tangan kanannya tanpa pernah menampakkan wajahnya dihadapn publik. Didunia luar dia hanya dikenal sebagai murid SMA yang merupakan putri dari pebisnis handal dan pemilik perusahaan terbesar dilandon yang saat ini davision company telah masuk salah satu perusahaan terbesar didunia.

dengan kepopuleran dan pencapaian yang dimiliki oleh organisasi alana membuat sifat serakah axel semakin besar saja, rasanya ia begitu tak sabar ingin mendapatkan seluruh milik alana liora davision. dan axel butuh waktu bertahun tahun untuk menjalangkan rencananya yang telah matang.

"bahkan dengan kematianku. kau tetap takkan mampu menjadi pewaris dari seluruh kekuasaanku"

sinis alana, baginya axel tentu saja tak berhak mendapatkan seperserpun miliknya dan tentu saja ada yang lebih berhak dari itu, dan alana telah mempersiapkan semuanya sejak sebulan yang lalu.

"kau tau, kau melupakan sesuatu yang begitu penting axel"

ejek wanita itu kembali.

mendengar hal tersebut jelas membuat kemarahan axel membludak dengan sempurna, dengan gerakan begitu cepat ia meraih pistol miliknya. mengarahkannya pada alana dibawah sana yang masih berada diposisinya sejak tadi.

dan detik kemudian.

sebuah tembakan terdengar begitu memecahkan keadaan, disusul dengan tubuh alana yang mulai goyah dengan luka tembak yang tepat didadanya. dan tubuh tersebut mulai kehilangan keseimbangan dan kini mulai terjun kebawah jurang terjal dibawah sana.

alana hanya memejamkan matanya, merasakan tubuhnya yang terasa melayang begitu saja.

"apa aku bisa menuntut kehidupan kedua tuhan, aku menginginkan kehidupan kedua dimana pria itu juga ada dan beri aku kesempatan untuk membalas dendamku"

batin alana yang seolah ingin berteriak dengan penuh amarah, namun sayang sekali ia tak mempunyai kekuatan tersebut saat ini.

mengingat pilihan yang diberikan axel alana jelas tau, meski alana menyutujui memberikan seluruh hartanya pria itu. maka pria itu akan tetap mengakhiri hidupnya dengan cara yang berbeda, dan wanita itu merasa ini pilihan yang tepat.

alana mengenggam erat dadanya, berharap keinginannya benar benar dikabulkan oleh tuhan.

dan didetik berikutnya, ditempat yang berbeda, kesadaran alana seolah dipaksa untuk kembali.

hingga mata bulat dengan netra bewarna biru langit tersebut mulai mengerjab dengan pelan dan mulai memperhatikan sesuatu yang terasa asing disekitarnya.

"tunggu, dimana ini?"

Alana Liora Davision

tunangan?

Alana mulai mengedarkan pandangnya, merasa asing dengan seluruh yang ada disekitarnya kali ini.

''dimana ini?''

pertanyaan tersebut seketika muncul di otaknya.

bukankah saat ini dirinya harusnya berada didasar jurang, atau mungkin disebuah rumah sakit miliknya ketika para anggotanya yang telah menemukannya. tapi ini bahkan dirinya merasa bingung dengan keadaan. ia terasa sulit menggerakkan tangannya atau badannya yang seolah dibungkus oleh sesuatu yang dirinya tak tau apa.

dan disaat alana bergelut dengan otaknya, ia seketika mengerutkan keningnya ketika melihat seorang wanita yang mungkin usianya sekitar tiga puluh tahun atau lebih terlihat menghampirinya.

namun alana merasa ada sesuatu yang janggal

''tunggu''

mata indahnya membulat ketika menyadari sesuatu.

''reinkarnasi? aku bereinkarnasi?''

batin alana bertanya tanya dengan jantungnya yang terasa berdetak lebih cepat dari sebelumnya.

iya yakin itu, melihat bangunan dimana saat ini berada terkesan seperti sebuah bangunan zaman dulu

Namun perhatiannya segera teralihkan ketika mendengar suara yang mampu mengejutkannya.

Brakk

''ohh shitt''

Alana mengumpat kesal, ia memegang jantungnya yang terasa ingin lompat dari tempatnya.

Ia kemudian mengedarkan pandangannya, mencari sumber suara tersebut. Dan dilihatnya kini seorang gadis yang tampak mengenakan pakaian yang menyerupai hanfu, ia tampak terkejut menatapnya sembari sebuah nampan beserta isinya telah berserakan dibawah lantai.

Alana mengangkat ujung alisnya, seolah tak mengerti mengapa pelayan tersebut bereaksi seperti itu

Dan di detik kemudian gadis itu berteriak begitu nyaring, dan kembali mengejutkannya.

"tabibbbbbbb"

Alana hampir terjungkal kebelakang ketika mendengar teriakan tersebut, rasanya ia ingin membungkam mulut gadis dihadapannya yang mengejutkannya berkali kali.

"apakah kau tidak bisa diam? Atau perlu ku bungkam mulutmu dengan tinjuku"

Ucap alana dengan kesal.

Namun tanpa sadar perkataannya tersebut membuat gadis dihadapannya tampak terkejut, ia membulatkan matanya.

"ohh astaga? Apakah sakit putri begitu parah?"

Gadis itu mengguman pelan, namun masih bisa didengar oleh alana.

Dan di detik berikutnya, tampak seorang pria tua datang dengan begitu tergesa gesa, menggenggam sebuah kotak kayu yang alana tak tau apa isinya.

Alana mengangkat ujung alisnya, menatap kedua orang itu dengan heran.

netra milik pria tua itu bertubrukan dengan netra milik alana. Cukup lama hingga dengan cepat tabib tersebut mulai mendekatinya

Alana jelas saja waspada, ia tak mengenal siapa mereka, jangankan kedua orang itu, ia bahkan tak mengenal dunia ini. Penghianatan yang dirasakannya jelas membuat dirinya semakin waspada.

"mau apa kau?"

Dia bertanya dengan cepat, berusaha memundurkan badannya.

"saya tabib kepercayaan istana ini putri, izinkan hamba memeriksa anda"

Tabib tersebut berkata dengan sopan

Alana tampak diam beberapa waktu kemudian mengizinkan tabib tersebut memeriksa keadaannya. Ia turut mengamati setiap gerakan pria tua itu, tanpa pernah mengalihkan tatapannya sedikitpun.

"apa yang terjadi padaku?"

Dan tiba tiba alana membuka mulutnya, membuat tabib tersebut sementara menghentikan gerakannya.

"anda terjatuh dalam kolam yang ada d istana, dan sepertinya kepala anda terbentur oleh batu sehingga mengakibatkan anda tidak sadarkan diri dalam beberapa hari ini putri".

Jelas tabib tersebut kemudian

Alana terdiam, memilih tak menanggapi perkataan tabib tersebut.

"apakah anda merasakan sakit di bagian tubuh anda putri?"

Mendengar hal tersebut, membuat alana menggelengkan kepalanya pelan.

"kalau begitu saya pergi dulu, saya akan kembali ketika obat anda telah siap, putri"

Alana kembali menganggukkan kepalanya, membiarkan tabib tersebut pergi dari tempat dimana saat ini dirinya berada.

"kau, kemari"

merasa alana menatapnya, membuat gadis yang berteriak memanggil tabib tadi segera mendekat pada alana dengan langkah pelan.

"siapa namamu, dan siapa kau?''

Tanya alana dengan cepat, kalau sesuai dengan perkiraannya, ia yakin jika gadis dihadapannya merupakan salah satu orang terdekat pemilik tubuh yang dia tempati saat ini.

''menjawab putri, nama hamba yue , dan hamba adalah pelayan yang mengurus hamba sejak usia tujuh tahun''

Jelas pelayan tersebut dengan suara yang cukup pelan.

"tebakanku benar"

Batinnya

Alana kemudian menganggukkan kepalanya mengerti

''lalu jelaskan siapa aku?''

Dan jelas saja mendengar perkataan alana membuat yue merasa heran, tanpa sadar ia mengangkat kepalanya, menatap alana dengan tatapan tak mengerti

''aku tidak mengingat apapun saat ini, mungkin karna benturan ketika terjatuh membuatku melupakan semuanya''

jelas alana cepat ketika mengerti arti dari tatapan pelayan dihadapannya.

Mendengar penjelasan alana membuat yue mengangguk mengerti, meski terbesit rasa sedih didalam hatinya ketika mengetahui junjungannya itu melupakan semuanya bahkan tentang jati dirinya sendiri.

"Nama anda adalah jiang xia mei, putri tunggal dari jendral jiang yusuwan dan nyonya meilan"

Alana terdiam beberapa waktu.

"dan satu bulan lagi anda akan segera bertunangan dengan putra mahkota Xiu min, putri"

Hening

"Apaaaaaaaa"

Teriakan alana melengking hingga mampu mengejutkan kedua prajurit yang berjaga di depan pintu dimana alana berada.

Bahkan yue turut terkejut mendengarnya

"Tunggu, aku? Bertunangn? Apa kau tidak salah?"

Alana berdiri dari posisinya dengan kasar, membuat yue diterjang rasa panik yang luar biasa.

''putri, tetaplah berbaring, anda tidak boleh banyak bergerak saat ini, anda masih sakit"

ucap yue dengan panik

Alana mengabaikan yue kali ini, ia rasa ia lebih panik saat ini, tunangan? Yang benar saja. i benar benar tak menyangka jika dirinya akan disuguhkan pernikahan ketika baru saja tiba didunia baru ini.

"berapa umurku?"

"tujuh belas tahun, putri"

Alana jelas membulatkan matanya mendengar hal tersebut

"aku masih begitu muda, lalu kenapa aku harus melakukan pertunangan secepat itu?"

Alana bertanya dengan kesal

Mendengar pertanyaan Junjungannya membuat yue menggaruk tengkuknya tidak gatal, tidak mengerti

"bukankah anda tidak masalah dengan hal itu putri, bahkan anda begitu mencintai putra mahkota Xiu ming"

Timpal yue dengan heran.

Ia jelas tau betul bagaimana putri xia mei begitu menyukai putra mahkota xiu ming, bahkan tak hanya dirinya seluruh rakyat kekaisaran jiang xiu pun tau bagaimana cintanya xia mei pada putra mahkota kekaisaran ini.

"cinta? Haha yang benar saja"

Rasanya alana tak tau harus berbuat apa sekarang, ia berjalan mondar mandir sembari menggigit kukunya dengan cemas.

"sial, rasa cinta pemilik tubuh ini akan membuatku celaka"

Batin Alana cemas.

"lalu dimana ayah dan ibuku?"

Bukankah ia bisa membujuk orang tuanya untuk membatalkan pertunangan mereka nanti, yah itu bisa saja.

"jendral jiang dan nyonya meilan ada di kediaman anda putri, saat ini anda sedang berada di istana kekaisaran"

Jelas yue

"namun jendral jiang dan nyonya meilan mengunjungi anda setiap hari, dan saya rasa tidak lama lagi mereka akan datang"

Lanjut yue kembali.

Alana menganggukkan kepalanya mengerti, ia kemudian kembali mendudukkan dirinya ditempat tidur. Dengan pikiran yang semakin berkelut.

terkejut

Di Ruangan yang berbeda, salah satu kediaman Phoenix, yang merupakan tempat tinggal putra mahkota di kekaisaran xiu.

Tampak seorang prajurit masuk kedalam ruangan tersebut dengan tergopoh gopoh

"hormat hamba yang mulia putra mahkota"

Ucapnya dengan menekuk kakinya, ia menundukkan kepalanya menunggu pria dihadapannya berbalik.

Cukup lama hingga ia membuka suaranya

"ada apa?"

Suara berat dan terdengar seksi itu memenuhi gendang telinga. dengan perlahan ia mulai membalikkan wajahnya. Menatap prajurit yang saat ini membungkuk dihadapannya

"putri xia mei telah sadar, dan menurut informasi, putri xia mei kehilangan ingatannya akibat benturan yang terjadi"

Jelas prajurit tersebut

sedangkan pria tampan tadi hanya diam, tak menanggapi perkataan prajurit tersebut. Cukup lama hingga ia kembali membuka mulutnya.

"bukankah dia lebih baik tak bangun untuk selamanya, benar benar merepotkan"

Gumam putra mahkota Xiu ming namun masih bisa didengar jelas oleh prajurit dihadapannya.

Pria tampan itu mengibaskan tangannya mengisyaratkan agar prajurit itu pergi dari sana.

ketika telah memastikan prajurit telah pergi dari sana, ia menghembuskan nafasnya kasar, kemudian segera berdiri dari posisinya.

"angming"

Dan tepat saat itu pula tampak seorang pria memakai pakaian hitam muncul dihadapannya.

"awasi putri xia mei, dan pastikan apakah dia benar benar mengalami lupa ingatan atau hanya pura pura"

Perintah pria itu dengan tegas, angming menganggukkan kepalanya, kemudian pergi dari sana untuk segera melakukan perintah dari Junjungannya tersebut.

Ditempat yang berbeda, dimana xia mei berada.

Gadis itu terlihat begitu tergesa gesa berdiri dari posisinya.

"kita harus meminta izin sebelum kembali kekediaman jiang, putri"

Yue berkata dengan panik ketika melihat junjungannya akan pergi begitu saja tanpa berniat untuk berpamitan pada kaisar xiu ang, dan tentu saja sikap xia mei itu akan di anggap tak tau sopan santun.

"akan kukatakan pada prajurit untuk menyampaikan ucapan pamit ku pada kaisar"

Ucapnya kemudian mulai melangkahkan kakinya meninggalkan kamar dimana dia berada.

"tapi putri"

Yue jelas saja semakin panik, takut jika tindakan putri xia mei akan membuat putra mahkota semakin tidak menyukainya, ia dengan cepat menyusul xia mei yang mulai menjauh

"apakah kau bisa diam? Kau terus saja berceloteh panjang lebar, benar benar memuakkan"

Ketus xia mei yang memotong perkataan pelayan miliknya itu.

Yue terdiam, ia memilih mengunci mulutnya. Dengan rasa aneh didalam hatinya. Ia pikir saat ini ia tak seperti berhadapan dengan putri xia mei yang ia rawat sejak kecil dulu, rasanya orang dihadapannya ini adalah orang yang berbeda.

Putri xia mei dulu begitu pendiam, tertutup, dan tidak pernah marah, tapi sekarang putri xia mei begitu berbeda setelah bangun dari tidur panjangnya, ia sering marah untuk hal yang sepele dan begitu banyak bicara, tentu saja ia merasa aneh.

"apa yang ku pikirkan?"

dengan cepat yue menggelengkan kepala

Xia mei mencebikkan bibirnya, ia kemudian melanjutkan langkahnya, tak peduli dengan pelayan dan prajurit yang membungkukkan badannya ketika berpapasan dengannya.

Saat ini otaknya hanya berfikir bagaimana caranya agar dia bisa menghentikan pertunangannya yang tidak lama lagi.

yang benar saja, ia tidak ingin terikat secepat itu, ia menyukai kebebasan dan ia tau betul jika kehidupan istana akan penuh dengan aturan yang menurutnya akan begitu membosankan.

Lagi pula, kelak ia akan memilih sendiri pria yang akan hidup semati dengannya

Namun tiba tiba xia mei tiba tiba teringat akan sesuatu, ia kemudian menghentikan langkahnya.

"tunggu, aku bahkan tidak tau dimana rumahku"

xia mei mencebik dalam hatinya

Ia kemudian berbalik, menatap yue yang tertunduk

"aku tidak tau dimana kediamanku"

Ia berkata dengan ketus, membuat yue ingin tertawa mendengarnya, begitu lucu. Namun ia sekuat tenaga menahan tawanya itu agar tidak terdengar.

"anda hanya perlu berjalan terus kearah depan, dan tepat di depan gerbang istana ada sebuah tandu yang akan mengantar kita kekediaman jiang"

Jelas yue kemudian

Xia mei mengerti, ya bukankah saat ini dunia mereka berbeda, tak ada kendaraan seperti mobil ataupun motor hanya sebuah tandu yang digunakan sebagai transportasi.

Tiba tiba ia merindukan mobil bugatti la voiture noire miliknya, yang merupakan salah satu jenis mobil termahal didunia.

xia mei menghembuskan nafasnya kasar

Namun seketika dirinya terkejut mendengar suara yue, bahkan beberapa prajurit dan pelayan yang berada disekitarnya turut bersuara

"hormat kami kepada putra mahkota xiu ming"

Xia mei yang mendengar itupun segera berbalik, dan kini dilihatnya pria tampan yang tubuhnya dibalut dengan hamfu bewarna biru dan hitam yang mendominasi.

mata tajam, dengan bibir yang sedikit tipis, hidung mancung dengan rahang yang tegas, dan tubuh yang tegap sempurna.

tampan, tapi tak mampu menggetarkan hati seorang xia mei, oh ayolah hampir semua pria tampan pernah ia lihat didunia modern.

Dan ketampanan pria dihadapannya ini masih standar baginya, tiba tiba ia cukup penasaran, apakah didunia ini ia bisa melihat pria yang mungkin lebih tampan dan mampu menggetarkan hatinya?

Namun seketika lamunannya buyar ketika mendengar suara pria dihadapannya yang seolah menyindirnya

"apakah karna benturan di kepala juga dapat membuat seseorang lupa akan tata krama?''

putra mahkota Xiu ming membuka mulutnya, menatap xia mei yang juga menatapnya yang sedari tadi hanya diam membisu

"jika sindirian mu itu kau tujukan padaku, maka jawabanku anggap saja jika benturan benar benar akan membuat seseorang lupa akan tata krama''

timpal xia mei dengan ketus

jelas saja perkataannya membuat putra mahkota Xiu ming bahkan para prajurit dan pelayan terkejut mendengarnya.

"kau"

Xiu ming membulatkan matanya

"yue cepatlah, aku begitu merindukan ayah dan ibuku"

sela xia mei yang sedikit berteriak, mengacuhkan ekspresi setiap orang yang terkejut dengan perkataannya.

Ia memutar bola matanya malas, kemudian berjalan meninggalkan mereka yang terdiam dengan ekspresi bodohnya

Yue jelas saja gelagapan ketika melihat junjungannya telah berjalan jauh meninggalkannya.

''maafkan putri xia mei, putra mahkota, akibat benturan yang terjadi pada kepalanya membuat putri melupakan semuanya''

Ucap yue yang memohon ampun, takut jika tindakan putri xia mei barusan akan membuat putra mahkota xiu ming semakin membenci junjungannya itu.

''hamba pamit undur diri yang mulia''

pamitnya kemudian dengan cepat menyusul xia mei yang mulai menjauh.

Xiu ming hanya diam tanpa mengatakan apapun, membiarkan mereka pergi dari hadapannya. Ia benar benar terkejut melihat respon dari xia mei.

Benar benar berbeda, ia pikir apakah gadis itu benar benar lupa ingatan?

jangankan untuk bersikap ketus padanya, bahkan menatap matanya saja xia mei tak pernah berani, tapi tadi? Gadis itu menatap matanya dengan begitu berani, menjawab dengan ketus. benar benar mampu mengejutkannya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!