"Sampai kapanpun kamu hanyalah suami di atas kertasku saja! Asal kamu tau! Aku menikah denganmu karena aku terpaksa melakukannya! Kita akan segera bercerai dalam satu tahun ini!"
Tandas seorang wanita cantik penuh dengan penekanan terhadap seorang pria yang masih mengenakan setelan jas pengantin.
Mereka adalah Aso dan Rin. Pasangan suami istri yang baru saja menikah karena suatu hal. Aso hanyalah seorang pengantin pria pengganti yang saat itu terpaksa harus menikahi Rin yang akan melangsungkan sebuah pernikahan.
Namun karena calon suaminya tiba-tiba saja malah menghilang tidak ada kabar, akhirnya pihak keluarga Rin mencari pengantin pria pengganti untuk menutupi rasa malu karena pernikahan yang gagal diselenggarakan.
Hingga akhirnya tidak sengaja Aso bertemu dengan papa Rin saat di rumah sakit. Saat itu Aso sedang membutuhkan uang dalam jumlah yang besar untuk oprasi ibunya. Namun dia tidak memiliki uang tersebut, sehingga oprasi tidak bisa dilangsungkan.
Dan papa Rin yang mengetahuinya berinisiatif untuk menawarkan sebuah kerjasama dengan Aso. Aso harus menikahi putrinya dan dia akan membayarkan uang oprasi untuk ibu Aso.
"Menikahlah dengan putriku, maka aku akan membiayai biaya oprasi ibumu dan mencarikan pendonor ginjal untuk ibumu." ucap pria paruh baya itu kepada Aso.
Tanpa berpikir panjang, Aso menerima tawaran dari papa Rin untuk menikahi putrinya yang sama sekali tidak dikenalinya sebelumnya.
.
.
.
Hari demi hari berlalu, oprasi pencangkokan ginjal berhasil dilakukan hingga membuat Aso merasa sangat lega karena saat ini kondisi ibunya semakin membaik.
Namun kebahagian tersebut tidak sebanding dengan pernikahannya bersama Rin yang masih berusia sebiji jagung itu.
Benar saat itu Aso hanyalah sebatas menjadi suami pengganti karena pihak keluarga Rin yang menginginkan. Namun siapa sangka seluruh keluarga besar Rin akan memperlakukan Aso dengan sangat buruk.
Mereka semua memperlakukan Aso bukan selayaknya memperlakukan seorang menantu, melainkan seperti memperlakukan seorang pembantu.
Aso bahkan lebih sering mengerjakan beberapa pekerjaan rumah ataupun memasak untuk seluruh keluarga besar sang istri.
"Aso! Buatin aku minuman dong! Cepetan yah!" titah Rin tanpa menatap Aso dan masih sibuk dengan gawainya.
"Baik, tunggu sebentar ..." sahut Aso berlalu pergi ke dapur.
Setelah beberapa saat Aso sudah datang kembali dengan membawakan segelas air putih untuk Rin.
"Apa? Air putih? Kamu membawakan aku air putih?! Apa keluargaku semiskin ini?! Sana cepat buatin aku minuman lagi!!" ketus Rin terlihat sangat murka.
"Maaf. Aku akan membawakan minuman lain untukmu ..." ucap Aso segera kembali le dapur lagi.
Dan kali ini dia berinisiatif membuatkan jus jeruk untuk Rin.
"Apa?! Kamu memberiku minuman dingin di malam yang dingin seperti ini?! Apa kamu sengaja melakukannya dan ingin membuatku sakit?! Sana buatin aku minuman hangat dan cepat bawakan untukku!!" geram Rin yang berakhir dengan sebuah titah lenuh rasa kesal.
"Baik. Tunggu sebentar ..."
Dengan sangat sabar Aso melayani sang istri. Dia segera membawa jus jeruk itu ke dapur dan membuatkan kopi hangat untuk Rin.
"Nona besar Rin sangat menyukai teh hangat saat cuaca sedang dingin. Sebaiknya tuan mbuatkannya teh hangat."
Salah satu asisten rumah tangga keluarga besar Rin menyarankan karena sudah melihat Aso yang bolak-balik membuatkan minuman untuk Rin. Seulas senyuman ramah mulai menghiasi wajah teduh Aso.
"Terima kasih, Bibi. Kalau begitu aku akan buatkan teh hangat untuk Rin." ucap Aso yang kembali menutup kotak penyimpanan kopi dan beralih untuk membuatkan teh hangat untuk Rin.
Aso membawakan minuman itu ke kamar dan segera memberikannya untuk Rin. Rin menatap secangkir teh itu dengan rasa kesal dan beralih menatap Aso tajam.
"Aku sudah tidak mau lagi! Kamu sudah merusak mood-ku! Bawa teh hangat itu untuk pembantu saja!" celutuk Rin sesuka hatinya.
"Tapi, Rin ..."
"Aku bilang tidak mau ya tidak mau!" tandas Rin semakin menaikkan nada bicaranya. "Sekarang keluar dari kamar ini! Malam ini dan seterusnya kamu tidur saja di kamar tamu! Aku tidak akan sudi untuk tidur satu kamar denganmu! Aku tidak akan sudi untuk mengakuimu sebagai suamiku! Kamu pria tidak berguna dan miskin! Kamu sangat tidak sebanding dengan Ryo!"
Tandas Rin dengan tegas.
Tanpa melawan dan menjawabnya lagi, akhirnya Aso meninggalkan kamar itu dan membawa teh hangat itu bersamanya lalu memberikannya untuk asisten rumah tangganya.
...🍁🍁🍁...
"Aso!! Lantai disini masih sangat kotor!! Cepat bersihkan dengan benar!!" titah sang kakak ipar.
"Benar! Kamu itu kerjanya hanya membersihkan rumah! Tapi tidak pernah bisa melakukannya dengan baik! Ingat!! Biaya oprasi untuk ibumu itu tidak sedikit!! Bahkan mencari pendonor ginjal itu tidak mudah!! Dan tentunya semua itu sangat mahal!! Jadi lakukan pekerjaan rumah disini dengan baik!!" tandas mama Rin yang selalu memperhitungkan semua hal itu.
Terlebih Aso bukanlah seorang pria yang berasal dari keluarga terpandang dan tidak memiliki harta atau aset apapun.
Aso yang masih mencekal alat pel mengangguk dan segera mengepel kembali bagian lantai yang masih masih kotor itu.
Namun rupanya sang kakak ipar malah dengan sengaja membuang bungkus dan kulit cemilannya di atas lantai.
Aso dengan sangat sabar menghadapi mereka semua. Karena apa yang telah mereka katakan semuanya adalah benar. Dan baginya yang terpenting saat ini adalah ibunya sudah lebih baik. Bahkan sang ibu sudah mendapatkan pendonor ginjal dan sudah melakukan oprasi pencangkokan ginjal.
...🍁🍁🍁...
"Aku harus mencari pekerjaan! Aku tidak boleh seperti ini terus!" gumam Aso bertekad untuk mencari sebuah pekerjaan karena tidak mau istri dan keluarga besar sang istri terus memperlakukannya dengan buruk dan tidak menghargainya. Bahkan hasratnya sebagai seorang pria sejati dan pria normal selalu dikekang oleh istrinya yang sombong.
Karena hal tersebut Dewa Harem yang murka pun akhirnya merasa iba melihat kehidupan Aso. Sang Dewa Harem memberikan sebuah kesempatan dan keajaiban untuk merubah kehidupan Aso.
.
.
.
Keesokan harinya Aso benar-benar memutuskan untuk mencari pekerjaan. Dia membawa beberapa berkas dan mendatangi beberapa perusahaan. Sudah hampir seharian Aso perpindah dari perusahaan satu ke perusahaan yang lain, namun tak satupun pekerjaan berhasil dia dapatkan.
Kala itu hujan deras tiba-tiba saja mengguyur prefektur Kanagawa dan sekitarnya. Aso memutuskan untuk mampir dan berteduh di sebuah kedai sekaligus untuk beristirahat.
Dia memesan semangkok ramen super pedas dan teh oca hangat. Di tengah cuaca yang dingin ini dia menikmati semua itu seorang diri.
TRING ...
Sebuah notifikasi mulai terdengar berasal dari ponselnya. Aso segera meraih benda pipih itu untuk memeriksa pesan tersebut. Namun rupanya tidak ada satupun pesan masuk. Melainkan sebuah pemberitahuan sistem ponselnya yang terlihat cukup aneh.
Layar ponsel Aso mulai memperlihatkan sesuatu yang cukup aneh dan unik. Sepasang alis tegas Aso berkerut saling berdekatan ketika melihat layar ponselnya.
[ Memindai perangkat dan user ]
[ Perangkat dan user cocok dan memenuhi standarisasi ]
[ Pemasangan dimulai ... ]
[ 10% ... 20% ... 30% ... 40% ... 50% ... 60% ... 70% ... 80% ... 90% ... 100% ...]
[ Pemasangan aplikasi Sistem Penakhluk Wanita Cantik telah sukses dilakukan. ]
DING ...
TRING ...
Sebuah aplikasi berwarna kebiruan dengan simbol yang unik tiba-tiba saja terpasang di dalam ponsel Aso. Dan hal ini cukup membuat Aso kebingungan.
"Aplikasi apa ini? Aku tidak pernah melihat sebelumnya di playstore? Lalu mengapa tiba terinstal sendiri?" gumam Aso sambil menekan aplikasi tersebut.
"Virus? Apakah ponselku terkena virus?" gumamnya menyimpulkan.
Aso berusaha untuk menghapus aplikasi aneh yang tiba-tiba terinstal di ponselnya itu. Namun rupanya usahanya sia-sia! Aplikasi tersebut tidak bisa dihapus.
"Sepertinya benar-benar sebuah virus. Aplikasi aneh ini bahkan tidak bisa dihapus." gumam Aso masih mengutak-atik ponselnya kembali berharap dia masih bisa menghapusnya.
Namun tiba-tiba suara yang cukup mengejutkan mulai terdengar olehnya. Suara yang menyerupai sebuah robot, begitu datar dan tak memiliki emosi.
[ Aplikasi ini tidak akan bisa terhapus sebelum tuannya berhasil serta menjadi orang sukses dan berhasil dengan menjalankan misi yang akan sistem berikan. ]
"Haahh? Suara siapa itu?"
Aso celingukan mengedarkan pandangannya ke sekitar. Namun dia tidak melihat orang lain berada di sekitarnya. Karena kafe ini cukup sepi dan hanya ada beberapa pengunjung. Namun mereka berada di meja yang cukup jauh dari Aso.
[ Aku adalah pemandu sistem Ryuk yang dikirimkan sang Dewa Harem dan akan menemani serta memandu tuan Aso dalam menjalani misi yang akan diberikan. ]
Sahut suara tersebut kembali membuat Aso semakin kebingungan. Karena ini adalah hal aneh yang pertama kali dialaminya. Mendengar suara tanpa wujud. Namun Aso tidaklah merasa takut, karena dia cukup pemberani dan tidak mempercayai adanya hantu.
"Pemandu sistem? Dewa Harem? Misi? Apa maksudmu? Dan mengapa kamu memanggilku tuan? Lalu ... mengapa aku tidak bisa melihatmu?" tanya Aso masih berusaha untuk mencari sosok tersebut di sekelilingnya.
[ Tuan adalah user ke-1234 beruntung yang terpilih oleh sistem yang telah diutus oleh Dewa Harem, karena tuan memiliki kehidupan yang kurang beruntung. Bersama sistem penakhluk wanita cantik ini, tuan akan menggenggam dunia dan berdiri di puncak tertinggi. ]
Jawaban dari suara yang menyerupai suara robot itu terdengar sangat tidak masuk akal oleh Aso. Hingga membuatnya mendengus dan tertawa samar. Namun Aso masih saja menanggapi dan menjawabnya.
"Menggenggam dunia dan berdiri di puncak tertinggi? Sistem dari Dewa Harem? Bagaimana caraku melakukannya? Saat ini aku hanya membutuhkan sebuah pekerjaan, agar keluarga besar istriku bisa sedikit menghargaiku." sahut Aso mengatakan keinginannya yang tidak muluk-muluk.
[ Itu adalah hal yang sangat mudah. Tuan bahkan bisa mendapatkan yang lebih baik dari itu. Mobil, rumah besar, kekayaan, kekuatan, aset, pesona dan wanita cantik, semua bisa tuan dapatkan dengan sangat mudah. ]
"Lalu ... bagaimana caranya mendapatkan semua itu?" Aso kembali menanggapi karena merada cukup penasaran.
[ Tuan bisa mendapatkan semua itu dengan menjalankan misi sistem. Misi akan diberikan melalui aplikasi yang sudah terinstal di ponsel tuan. Setiap misi akan memiliki durasi waktu dalam pelaksanaannya. Setiap misi yang berhasil dilakukan akan mendapatkan hadiah fantastis! Namun jika tuan gagal menjalankan misi, maka tuan akan terkena pinalti. Dan pinalti itu tentunya akan sangat merugikan tuan. ]
Jelas Ryuk sang pemandu sistem.
[ Tuan juga bisa memeriksa status tuan saat ini terlebih dulu. Masuk ke dalam aplikasi Sistem Penakhluk Wanita Cantik dan lihatlah profil dan status tuan. ]
Aso yang cukup penasaran, kini mulai membuka aplikasi tersebut untuk memeriksanya. Setelah melakukan sesuai dengan instruksi Ryuk, kini sebuah tampilan status di ponselnya mulai terlihat.
《《《 Sistem Penakhluk Wanita Cantik 》》》
Nama : Hajime Aso
Usia : 23 Tahun
Ras : Manusia
Ketampanan : 50
Pesona : 40
Sexy : 40
Kepintaran : 60
Ketangkasan : 20
Kecepatan : 28
Kekuatan : 20
Ketahanan : 30
Kharisma : 40
Kemampuan Spesial : Tidak tersedia
Poin sistem : 50
Poin kemampuan : 16
Hadiah : Tidak tersedia
Dana : 300 ribu yen ( kira-kira 34 juta rupiah )
Misi : 1 ( belum dibuka )
Aset dan Investasi : Tidak tersedia
Sistem pemandu : Ryuk
《《《 Sistem Penakhluk Gadis Cantik 》》》
[ 300 ribu yen adalah hadiah perkenalan. Setelah menyelesaikan beberapa misi, tuan akan mendapatkan lebih dari itu semua. Uang akan secara otomatis dikirimkan ke rekening tuan Aso. ]
"Baiklah. Aku mengerti. Lalu apa maksud poin kemampuan dan poin sistem?" tanya Aso.
[ Setiap poin kemampuan yang terkumpul mencapai 100 poin, tuan akan mendapatkan sebuah kemampuan spesial. Sementara poin sistem bisa tuan gunakan untuk membeli benda, kemampuan, senjata ataupun hal lain dalam System market. ]
"System market? Dimana itu?"
[ Sebuah tempat yang berada di dimensi lain. Aku akan memandu tuan jika tuan ingin pergi kesana. ]
TRING ...
Belum sempat Aso menjawabnya lagi, kini tiba-tiba saja sebuah notifikasi terdengar. Aso segera melihat layar benda pipih itu.
[ Misi 1 : Menolong dan memberikan bantuan untuk seorang gadis yang sedang berada di lapangan basket dekat kafe. Waktu pelaksanaan misi 30 menit. ]
[ Segera mulai misi ...]
"Menolong dan memberikan bantuan untuk seorang gadis?" gumam Aso lalu segera bergegas untuk meninggalkan kafe karena kebetulan hujan juga sudah mulai reda.
Aso mendatangi lapangan basket tersebut dan mengedarkan pandangannya ke sekitar untuk mencari targetnya tersebut. Lalu pada akhirnya Aso menemukan seorang gadis dengan pakaian olahraga sedang duduk bersila di tengah lapangan basket.
Gadis bergaya tomboi dengan outfit olahraga tersebut terlihat sedang menikmati beberapa tusuk yakitori dan menangis sesegukan. Jika dilihat-lihat dia masih cukup muda dan memiliki paras cantik.
Ryuk, apakah gadis itu yang kamu maksud dalam misiku kali ini?
Tanya Aso di dalam hatinya.
[ Benar, Tuan. ]
Sahut Ryuk datar tanpa memiliki emosi.
Akhirnya Aso segera mendekati gadis itu dan duduk bersimpuh di hadapannya.
"Permisi, Nona. Mengapa nona menangis seperti ini? Apakah ada yang bisa aku bantu?" tanya Aso setelah mendekati gadis itu.
Gadis itu menengadahkan wajahnya dan menatap Aso yang sudah duduk bersimpuh di hadapannya.
"Aku baru saja kehilangan Honey. Aku meninggalkan dia di depan minimarket dan hanya pergi sebentar untuk membeli yakitori ini. Tapi ... tapi dia sudah menghilang saat aku kembali. Aku juga sudah mencarinya kemana-mana selama 3 jam. Tapi aku sama sekali tidak menemukannya. Hiks ..." jawab gadis itu kembali menikmati Yakitori itu sambil menangis.
Honey? Maksudnya apakah kekasihnya sedang berselingkuh dan tiba-tiba meninggalkannya? Kasihan sekali gadis ini ... tapi ... bagaimana caranya aku bisa membantu gadis ini? Kemana aku harus mencari pria itu?
Batin Aso berusaha memutar otaknya.
"Uhm, nona ... tunggu sebentar. Aku akan berusaha mencarinya untukmu." ucap Aso berusaha menenangkan gadis manis yang terlihat sedikit aneh dan seperti anak kecil itu.
Gadis itu hanya mengangguk dan masih sesekali sesegukan.
Baru saja Aso beberapa langkah meninggalkan gadis itu, tiba-tiba seekor anak anjing putih berlari ke arahnya dan melompat ke pelukan Aso. Anak anjing lucu itu bahkan juga menjilat pipi Aso beberapa kali. Dan hal ini cukup membuat Aso kebingungan. Karena dia tidak pernah memelihara seekor anjing.
Dan yang lebih mengejutkan lagi, anak anjing itu memakai sebuah kalung dan memiliki liontin nama bertuliskan Honey. Nalar Aso seketika bekerja cepat.
Ehh? Honey? Jangan-jangan anak anjing ini adalah Honey yang dicari gadis itu ... dan ternyata dia bukanlah kekasihnya ...
Batin Aso mulai mengangkat anjing kecil itu tinggi dan menatapnya penuh selidik.
"Honey!!! Syukurlah kamu kembali ... aku sungguh sangat mencemaskan kamu ..."
Tiba-tiba saja gadis tomboi berpenampilan kasual itu sudah merebut anjing kecil itu dari Aso dan memeluk anjing kecil itu erat. Dia bahkan mengabaikan keberadaan Aso ketika dia sudah menemukan anjing kecilnya. Dia juga malah menari-nari di lapangan basket dengan menggendong anjing kecil itu. Sungguh sangat terlihat seperti seorang gadis kecil.
Tepat seperti perkiraanku. Rupanya Honey yang dia maksud adalah anjing manis ini ... syukurlah ... itu artinya misi pertamaku berhasil.
Batin Aso merasa cukup lega.
TRING ...
[ Mission completed. Segera periksa hadiah anda, Tuan. ]
Notifikasi itu terdengar dan segera dibaca oleh Aso. Dia juga segera membuka kotak reward untuk memeriksa hadiahnya.
[ Selamat. Tuan mendapatkan sebuah cheat penakhluk wanita cantik. ]
[ Selamat tuan mendapatkan beberapa penambahan poin untuk setiap kemampuan. ]
Cheat penakhluk wanita cantik? Bagaimana cara melakukannya, Ryuk?
Batin Aso bertanya.
[ Lakukan kebaikan untuknya dan lakukan skinship dengannya. Maka cheat penakhluk wanita cantik akan otomatis aktif. ]
Benarkah? Itu artinya aku bisa menggunakannya untuk Rin. Ahhh tidak! Aku tidak akan menggunakan Rin untuk percobaan!
Batin Aso menggelengkan kepala.
Hujan sudah benar-benar reda dan malam semakin larut, hingga akhirnya Aso memutuskan untuk segera pulang. Namun baru saja dia meninggalkan lapangan basket itu, kini dia melihat seorang wanita cantik dengan pakaian formal terlihat sedang membuka kap mesin mobil sport miliknya.
Sudah bisa ditebak jika mobilnya sedang bermasalah. Aso yang pernah sedikit belajar tentang mesin memutuskan untuk menghampirinya.
"Sumimasen. Apakah ada masalah, Nona?" dengan santun Aso menyapa wanita cantik perpenampilan formal yang sedang memeriksa kap mobilnya itu.
"Entahlah. Tiba-tiba saja mobil ini mogok. Padahal sebelumnya semua baik-baik saja. Duh ... padahal aku harus segera menjemput nona Yeji." sahut wanita cantik itu terlihat lelah.
"Aku sedikit memahami mesin. Bolehkah aku memeriksa dan melihatnya sebentar?"
"Hhm. Tentu saja." wanita cantik itu sedikit bergeser dan memberikan ruang bagi Aso untuk memeriksa mesin dalam kap mobil sport berwarna merah menyala itu.
Aso memeriksa beberapa bagian yang memungkinkan mobil mewah tersebut mengalami mogok, seperti pada bagian dinamo starter, aki, altenator, dan karburator. Karena biasanya penyebab mobil yang mendadak mogok adalah salah satu dari hal tersebut yang sedang bermasalah. Jika tidak, maka biasanya panas yang berlebih yang akan menimbulkan overheat pada mesin.
Setelah beberapa saat memeriksa, akhirnya Aso menemukan penyebab masalah tersebut. Dan rupanya pada bagian altenator.
"Apakah akinya bermasalah?" wanita cantik itu bertanya menerka-nerka.
Aso segera menutup kap mobil itu dan beralih menatap wanita itu.
"Bukan. Kondisi aki masih sangat baik. Namun aku menemukan alternator yang sedikit bermasalah. Komponen yang berfungsi sebagai penyedia atau penyalur listrik ke aki ini sedikit bermasalah, maka dari itu arus listrik ke aki terganggu, bahkan terputus. Makanya membuat mesin mobil tidak mau menyala. Namun sudah aku perbaiki sedikit, jadi seharusnya sudah bisa menyala lagi. Nona bisa mencobanya."
Dengan sangat santun Aso menyampaikannya. Wanita cantik itu mengangguk dan segera menaiki mobilnya kembali. Dia menyalakan mesin mobil, dan benar saja mobil sport berwarna merah menyala itu kini sudah menyala kembali.
Lagi-lagi wanita itu turun dari mobil menghampiri Aso dengan wajah sumringah, "Terima kasih, ternyata memang benar-benar sudah menyala kembali."
Belum sempat Aso membalas ucapannya, tiba-tiba seorang gadis tomboi yang sebelumnya ditemui oleh Aso di lapangan basket, kini menghampiri mereka. Dan yang lebih mengejutkan lagi, wanita berpakaian formal itu segera menyambut gadis itu dengan penuh hormat.
"Nona muda Yeji. Maaf jika aku sediki terlambat menjemput nona. Karena tiba-tiba saja mobil ini mogok." ucap wanita cantik berpakaian formal itu dan berambut tanggung itu.
"Tidak masalah kok. Lalu siapa yang memperbaiki mobilku?" tanya gadis tomboi bernama Yeji itu.
"Tuan ini yang telah memperbaikinya." jawab wanita berpakaian formal menunjuk Aso.
"Oh, terima kasih ... sebelumnya kamu sudah menemukan Honey. Dan kini kamu sudah memperbaiki mobil ini. Ini adalah kartu namaku. Hubungi aku dan datanglah ke perusahaanku, maka aku akan membalas kebaikanmu."
Wanita cantik berpenampilan tomboi dengan setelan baju olahraga itu menyodorkan sebuah kartu nama. Aso menerimanya dan tanpa sengaja tangan mereka bersentuhan.
TRING ...
[ Cheat penakhluk wanita cantik telah diaktifkan untuk target baru. ]
[ Memindai target dimulai ...]
DING ...
[ Nama : Yeji Nanohana ]
[ Usia : 22 Tahun ]
[ Tinggi Badan / Berat Badan : 165 cm / 49 kg ]
[ Ukuran dada : 34 A ]
[ Kecantikan : 80/100 ]
[ Status : Single , pemilik perusahaan Kawai Group ]
Suara Ryuk sang pemandu sistem tiba-tiba terdengar dan seketika membuat mata Aso sedikit membulat terkejut. Bagaimana tidak? Aso mendapatkan informasi tentang wanita asing itu dengan begitu detail luar dan dalamnya. Hingga seketika membuat wajah Aso sedikit merona karena membayangkan sesuatu terbawa ucapan Ryuk.
Dan yang lebih mengejutkan lagi, gadis tomboi itu rupanya adalah seorang pemilik perusahaan yang cukup besar dan sukses. Sangat tidak disangka oleh Aso!
Pandangan datar, dingin, aneh dan cuek yang sebelumnya menghiasi wajah gadis bernama Yeji, kini perlahan mulai berubah menjadi wajah yang penuh binar dan mulai bersemu malu. Tangan indah dengan jemari-jemari yang lentik kini mulai terulur di hadapan Aso.
"Namaku adalah Yeji Nanohana. Semoga kita bisa berteman dan bertemu kembali." ucap gadis cantik bernama Yeji itu penuh harap.
Aso membalas uluran tangan itu karena menghargainya.
"Namaku adalah Aso. Kalau begitu aku harus segera pulang. Hujan juga sudah reda, kamu juga segeralah pulang, Nona. Selamat malam." Aso melepaskan uluran tangan dan membungkukkan badannya menghormati wanita itu.
"Tu-tunggu!" sergah Yeji cepat. "Bisakah kamu mengantarku pulang? Kebetulan kepalaku juga terasa sedikit pusing karena sedikit kehujanan saat mencari Honey. Aku takut untuk mengemudi sendiri ... karena Nora juga sedang memiliki pekerjaan yang tidak bisa dia tinggalkan." imbuhnya sambil melirik Nora dan mengedipkan matanya.
"Ahh iya ... aku harus segera menemui klien! Sampai jumpa, Nona Yeji ... sampai jumpa, Tuan." wanita berpenampilan formal bernama Nora itu segera berinisiatif meninggalkan mereka dan menghadang sebuah taxi.
Cukup mengejutkan dan terlihat sangat tidak alami. Aso tentu saja memahami semua itu hanyalah sebuah alasan untuk meninggalkan dirinya bersama Yeji.
Aso terdiam dan tidak segera menjawabnya, namun pada akhirnya dia memutuskan untuk mengantarkan Yeji karena tulus ingin menolongnya.
"Baiklah, aku akan mengantar nona Yeji pulang."
"Panggil aku Yeji. Sepertinya usia kita sepantaran." Yeji menyahuti dengan wajah yang semakin berbinar karena Aso bersedia untuk mengantarkannya pulang.
"Benar. Kamu malah lebih muda dariku." sahut Aso kelepasan karena sebelumnya sudah melihat informasi dari Yeji melalui sistemnya.
"Eh? Darimana kamu tau?" selidik Yeji cukup penasaran.
Aso cukup kebingungan untuk menjawabnya, namun pada akhirnya dia mendapatkan sebuah jawaban sekaligus jurus yang cukup ampuh untuk membuat wanita berbunga-bunga.
"Wajahmu terlihat cantik dan muda. Jadi aku pikir pastinya kamu masih muda."
Jawaban pamungkas itu sukses semakin membuat Yeji berbunga-bunga.
"Usiaku adalah 22 tahun. Berapa usiamu, Aso?" tanya Yeji yang kini sudah memasuki mobil sport miliknya dan duduk di kursi samping kemudi, sementara Aso yang sudah duduk di kursi kemudi mulai mengenakan sabuk pengaman.
"Aku 23 tahun." Aso menjawab sambil menyalakan mesin mobil mewah tersebut.
Tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini, di sepanjang perjalanan, Yeji yang biasanya terlihat aneh, tomboi, dan akan bersikap dingin dengan pria asing dan selalu menjaga jarak, kini malah sebaliknya. Dia bahkan terlihat begitu mengagumi sosok Aso yang jelas-jelas baru dikenalinya itu.
.
.
.
"Kamu pulang naik apa?" tanya Yeji saat mobil mewah itu berhenti di depan sebuah apartemen mewah.
"Aku akan naik taxi saja."
"Eehh ... tidak-tidak! Sebaiknya kamu bawa mobil ini saja daripada naik taxi. Ini sudah sangat malam. Besok baru kembalikan ke perusahaanku! Bagaimana?" ucap Yeji mengusulkan dan mencari sebuah cara agar dia bisa bertemu kembali dengan Aso.
"Tidak, Yeji. Jika aku membawa mobilmu, lalu bagaimana denganmu besok untuk pergi ke perusahaanmu? Aku akan naik taxi saja. Lagipula aku ini pria, tidak masalah jika naik taxi selarut ini."
"Aku punya banyak mobil kok. Jadi tidak masalah jika kamu membawanya satu. Bahkan aku tidak keberatan jika memberikannya untukmu satu."
Jawaban Yeji sungguh sangat mengejutkan Aso. Dia sungguh sangat tidak menyangka jika efek dari kekuatan sistem miliknya sebesar ini. Namun tentu saja dia tidak akan mengambil kesempatan ini begitu saja.
"Tidak perlu, Yeji. Sungguh tidak perlu seperti itu ..." tolaknya dengan sopan.
"Ya sudah, kalau begitu bawa pulang dan antarkan padaku besok di perusahaanku. Anggap saja aku sedang nitip sama kamu. Jaa matte ne, Aso-kun ..."
Yeji tak memberikan kesempatan Aso untuk menjawabnya lagi. Dia bahkan segera turun dari mobil dan segera memasuki apartemen mewah itu. Hingga pada akhirnya mau tidak mau Aso harus pulang dengan membawa mobil mewah itu.
...🍁🍁🍁...
"Wow!! Mobil mewah siapa ini?! Mengapa kamu tidak pernah bercerita kepadaku?! Kamu jahat ya, Aso! Menyembunyikan mobil mewah ini dariku!"
Keesokan harinya Rin tak sengaja melihat Aso yang berniat untuk memasuki sebuah mobil sport merah menyala. Karena dia berniat untuk segera mengembalikannya dan mengantarkannya kepada Yeji.
"Rin, bukan seperti itu. Sebenarnya mobil ini ..."
GREEP ...
Tak memberikan kesempatan kepada Aso untuk menjelaskannya, Rin segera merebut sebuah kunci dari Aso.
"Aku sudah terlambat pergi ke kampus! Aku pakai mobil ini dulu yah!" ucap Rin dengan entengnya.
"Tapi, Rin. Mobil itu ..."
"Udah deh!! Kamu pelit banget sama istri! Aku pinjam dulu hari ini!!" pangkas Rin segera memasuki mobil itu dan segera mengemudikannya meninggalkan halaman rumah besarnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!