NovelToon NovelToon

Istri Bar- Bar Milik Tuan Felix

Bab satu

Pagi ini di kota x, seorang wanita terlihat berjalan sendirian di jalan besar yang suasananya sepi, dengan wajah kesal dan menghembuskan nafas kasar dikarenakan dia kehilangan benda berharganya saat di kejar oleh sekelompok preman yang menghadangnya.

"Ini dia bos wanita yang menggagalkan aksi saya!.Ujar salah satu preman dari komplotan tersebut.

"Siapa yang lu maksud hah?!,gue?"

"Heh j*l*ng, jangan sok pikun lo!! kemarin lo yang gangguin aksi jambret gue!".

Wanita itu mencoba dan mengingat dan mencerna yang di katakan preman tersebut.

"Ah, jadi lu yang kemarin jambret nenek- nenek di pasar?".Mencoba memperlihatkan keberanian walau sangat merasakan ketakutan.

Dia adalah Zulfa Gauri, gadis yatim piatu bermata abu- abu berambut pirang panjang yang baru menginjak usia 20 tahun.Dia adalah gadis yang memiliki kepribadian dingin,tomboi, dan bar-bar. Dia bekerja sebagai pengawas pemasukan barang-barang dagangan di sebuah pasar tempatnya bekerja.

"Lu bales dendam karena semalem kalah dari seorang cewek? dan sekarang lu bawa segerombolan bajingan dengan perut buncit lo semua itu, lu cuma buat ngalahin satu cewek?Cemen amat lu bang!"hahahahah.Sambil tertawa namun dengan perasaan yang sedikit takut dan mengumpulkan sisa-sisa nyali yang ada.

"Wah wah wah.Nyali kau besar juga gadis cantik yang manis".Ucap bos komplotan tersebut sambil bertepatan tangan dan mendekati gadis itu seraya melihat dari atas sampai bawah seperti seekor buaya yang melihat mangsanya.

"Aku ingin tahu seberapa besar kemampuanmu hingga anak buah ku babak belur seperti ini".

"Dan rasanya aku juga ingin merasakan tubuh manis yang kau punya ini, sepertinya rasanya enak?!".Ucapan dengan menampilkan seringai kecil di ujung bibirnya.

"Dasar buaya darat,emang lu pikir gue ****** yang bisa lu rasain. Liat muka lu yang menjijikan aja rasanya mau muntah".Jawabnya dengan cemooh.

"Sialan, tutup mulutmu ******!!. Berani sekali kau berbicara seperti itu padaku!!".

"Tangkap dia dan masukan ke tempat basecamp!!".Dia memerintahkan anak buahnya untuk menangkap gadis tersebut.

Anak buah yang di perintahkan pun melakukan aksinya dan berusaha menangkap gadis tersebut.Mereka mengira akan mudah menangkapnya karena berfikir gadis itu lemah seperti halnya gadis-gadis yang lainnya yang akan takut dan mengikuti ucapan mereka.Tetapi ternyata salah, gadis tersebut dengan beraninya melawan mereka walau dia memiliki bandan kecil mungil dan kalah jumlah.

     Bug!!!

     Bug!!!

     Bug!!!

     Bug!!!

     Bruk

     Ah.....

Beberapa anak buah preman tersebut terkapar karena terkena tendangan di bagian perut,dada, dan kepalanya.Tetapi sayangnya masih banyak anak buah yang harus dihadapi sendiri oleh gadis tersebut sesekali dia terkena tamparan dan pukulan dalam perkelahian tersebut.

"Brengsek,mereka masih banyak.Aku harus bisa kabur dari sini".Ucapnya dalam hati karena keadaannya yang sedikit babak belur dan kelelahan karena harus menghadapi 10 orang preman sekaligus sendirian.

"Saat situasi terlihat sedikit lengah, dia mencoba mengecoh mereka dengan berpura -pura melihat mobil polisi yang sedang berpatroli.

"Pak polisi pak polisi tolong saya. Mereka mau menculik saya".

Saat semua terkejut dan serentak melihat ke arah gadis itu menunjukan dan melambai tangan dengan memanggil polisi,saat itu juga dia kabir dari hadapan mereka.

"Sialan. J*l*ng itu mengelabui kita. Kejar dia jangan sampai lolos dan pergi jauh atau kalian akan aku bunuh!".Ucap bos komplotan preman tersebut dengan amarnya.

"Baik,baik bos".

Mereka pun berpencar ke segala sudut gang dan jalan untuk mencari gadis tersebut.Namun mereka tidak menemukannya karena gadis tersebut telah lebih dulu berlari jauh dan bersembunyi di tempat yang sulit di temukan.

"Bodoh kalian semua, Menangkap satu gadis aja tidak becus!!".Bos preman mengerang dan menendang perut semua anak buahnya yang gagal menangkap gadis tersebut.

Setelah melihat keadaan yang sudah aman, dia keluar dari persembunyiannya di belakang tong sampah dengan bertumpukan kardus-kardus berkas.

"Hah untung selamat".Ucapannya dengan perasaan lega.

Saat sedang membersihkan pakaian yang dia pakai,di terkejut sambil mencari-cari sesuatu.

"Sial, kemana benda itu? ".

Dia mencoba meraba-raba leher dan kantong celana dan bajunya untuk mencari benda tersebut. Setelah diingat- ingat ternyata benda tersebut terjatuh saat dia berlari-lari mencari tempat berlindung dari para preman tadi.

" Sialan, kenapa aku harus kehilangan benda itu".Gerutunya dengan kesal karena ia harus kehilangan benda berharga peninggalan sang ibu.

Dia menyusuri jalan besar dengan kesal entah sekarang dia ada dimana sambil sesekali menendang-nendang apapun yang ada di depannya.

Saat menendang sebuah botol di pinggir jalan, tak sengaja botol tersebut mengenai seorang pria yang sedang duduk di bangku dekat sebuah taman bermain anak kecil.

"Ah brengsek, siapa yang melempar botol ini? ".Gerutu pria yang terkena botol tersebut.

Dan saat dia melihat-lihat sekitarnya untuk mengetahui dan menemukan pelaku yang melempari botol itu, dia melihat seorang gadis yang sedang menendang-nendang barang di pinggir jalan.

"Hey,apa kau tak punya mata melempar botol sembarangan?!. Tanyanya dengan wajah yang sudah menahan amarahnya.

Saat gadis itu sadar ada yang bertanya padanya dan menyadari apa yang dia lakukan tadi,ia lantas mendekati pira tersebut.

"Maaf om saya gak sengaja tadi".Jawabnya dengan menempelkan kedua telapak tangannya di depan dada untuk memohon maaf dan sedikit merasa ketakutan.

Saat gadis itu sudah mendekat, tiba-tiba dia melihat tetesan darah dari pelipis sebelah kanannya.

"Lihatlah apa yang kau lakukan tadi? ".Tanyanya lagi dengan nada sedikit keras.

"Kau harus bertanggung jawab sekarang juga atas apa yang kau lakukan tadi!".Ucapnya dengan raut wajar yang emosi.

Gadis itupun yang tadinya sedikit hanya ketakutan sekarang menjadi bener-bener ketakutan karena melihat pelipis pria tersebut yang berdarah karena tanpa sengaja terkena botol yang ia tendang tadi.

"Iya iya om saya akan bertanggung jawab. Mari saya antar ke rumah sakit untuk mengobati luka anda".Jawabnya dengan bibir dan tangannya gemetar karena tatapan marah pria tersebut sangatlah mengerikan yang terlihat seperti ingin menelannya hidup-hidup.

Pria tersebut adalah Felix Dipta Bimantara . Pria berusia 28 tahun, berahang tegas, badan keolahragaan berperawakan tinggi 180 cm dan bermata hijau nyala tajam yang bisa melumpuhkan nyali siapapun termasuk hati para kaum hawa.Dia adalah pemilik CEO Bimantara Group.Perusahaan yang dia rintis sendiri tanpa campur tangan siapapun termasuk orang tuanya.

Saat kejadian tersebut, ia tengah duduk di bangku di taman kota untuk mendinginkan pikirannya yang sedang kacau karena beberapa masalah yang muncul secara bersamaan.

Saat sedang melihat-liat jalan untuk mencari kendaraan, pria itu merasa heran dengan yang di lakukan gadis tersebut.

"Apa yang sedang kau lakukan? ".Tanya pria tersebut dengan melipat kedua tangannya di depan dadanya.

"Saya sedang mencari kendaraan untuk mengantar anda ke rumah sakit om".Jawabnya dengan wajah polos dan sedikit merasa ketakutan.

"Tak perlu, cepat masuk ke dalam mobil saya".

" Kenapa gak bilang dari tadi sih om kalo anda membawa mobil".Tanya gadis itu dengan sedikit geram.

"Kalo begini kan kita gak perlu nunggu lama-lama om".Ujar gadis itu lagi dengan wajah sedikit kesal.

"Gak usah banyak bicara, cepat masuk".Ucapan pria itu yang sudah berada di dalam mobil.

Kemudian dia masuk dan seketika terkesima dengan mobil tersebut yang sangat mewah elegan dan tentunya nyaman. Mereka mengendarai mobil Lamborghini urus yang baru di rilis dan hanya ada beberapa di dunia.

Mobil yang membawa mereka pun melaju tetapi bukan ke arah rumah sakit melainkan ke apartemen pribadi milik pria tersebut.

"Om anda mau membawa saya kemana? ".Tanya gadis itu yang heran karena jalan yang mereka lewati bukan lah ke arah rumah sakit,dan merasa gelisah takut dengan perasaan yang campur aduk.

Pria itu hanya diam dan tak merespon ucapan gadis tersebut.

Bab Dua

         Flashback on

Felix yang tengah di sibukkan oleh pekerjaan kantor dengan dokumen yang menumpuk dan beberapa masalah di dunia lain, tiba-tiba mendapat pesan berupa foto yang dikirim oleh mata- matanya.Dalam pesan tersebut terlihat foto Angel Maulida,seseorang yang telah menjalin hubungan dengannya selama 4 tahun sedang bercumbu dengan musuh bebuyutannya yaitu Alex Sander.

Felix Dipta Bimantara tidak hanya menduduki jabatan CEO dan pemilik perusahaan terbesar di Negaranya, tetapi dia juga ketua kelompok Mafia terbesar di Negara nya.Dan Alex juga seorang ketua di kelompok Mafia nya sendiri yang selalu merasa iri dengan kebesaran dan keberhasilan Felix.

Setelah dia melihat foto Angel dalam pesan tersebut, ia bangkit dari tempat duduk kebesarannya dan keluar dari ruangannya dan menuju ke lift untuk turun kebawah.

Saat sampai di loby bertemu dengan sekretaris tangan kanannya di kelompok Mafia yaitu Darren Lius.

"Anda mau kemana tuan apakah mau saya temani?".Tanya sekretaris yang berdiri di samping tuanya.

"Tidak usah kamu disini aja ngurus perusahaan,aku mau keluar sebentar".Jawabnya sambil berjalan tanpa melihat sekretarisnya.

"Baik tuan".Darren bukannya tak tahu apa yang sedang terjadi dengan tuannya, hanya saja ia tak ingin ikut campur tentang privasi sang tuannya.

Setelah sampai di garasi perusahaan khusus untuk pejabat tinggi, Felix lalu menuju mobilnya yang sudah di siapkan oleh satpamnya.Lalu dia masuk dan mengendarai mobil tersebut dengan kecepatan penuh.

Tak membutuhkan waktu lama, 25 menit kemudian dia telah sampai di tempat dimana sayang kekasih berada yaitu di hotel X.

Ia langsung menuju kamar tersebut dan membuka pintu paksa dengan mendobrak pintu hingga rusak. Lantas ia masuk dan melihat sang kekasihnya sedang melakukan kegiatan yang menjijikan dengan musuhnya tersebut.

"Felix Felix....? ".Lirih Angel dengan perasaan yang bercampur kaget karena tiba-tiba sang kekasih sudah berada di kamar tempat dia bersama Alex yang tengah menghangatkan ranjang.

"Felix apa yang kau lakukan disini? ".

Tanyanya dengan gelagapan dan tumbuh yang gemetaran seraya mencoba membujuk sang kekasih.

"Dasar ******!! Begini kah sifat aslimu di belakangku.Cuihh sayang menjijikan sekali!!!".Ucapnya dengan nada tinggi karena amarahnya yang sudah memuncak.

"Sayang aku bisa jelaskan, ini tak seperti apa yang kamu lihat ".Ucap Angel sambil memegang lengan Felix untuk membujuknya.

Tak ingin berlama-lama melihat pujaan hatinya sedang bermain di ranjang dengan musuhnya, ia lantas pergi menuju ke lift tanpa memperdulikan omongan sang kekasih.

Setelah sampai di loby hotel tersebut, ia lantas menghubungi sekretarisnya.

"Halo tuan,ada yang bisa saya bantu?".Tanya Darren.

"Tidak ada, aku tak akan kembali ke kantor. Kau handel semuanya".Ucapnya pada sang sekretaris di telepon.

Karena tak ingin ikut campur dengan urusan pribadi tuanya, sang sekretaris pun hanya bisa mengiyakan perintah tuannya.

"Baik tuan".Lalu tuan langsung mematikan telepon nya tanpa menjawab.

Setelah memberikan perintah pada sekretarisnya, ia lantas melakukan mobilnya menuju sebuah taman kota untuk menenangkan pikirannya.

       Flashback off.

"Om, sebenarnya anda ingin membawa saya kemana? ini bukan arah menuju rumah sakit".Tanya Zulfa pada pria tersebut tapi lagi-lagi tak ada jawaban dari pria tersebut,Zulfa terkesan seperti tak ada disitu.

Karena merasa di abaikan, Zulfa memilih untuk diam dan menutup rapat matanya karena merasa ngantuk dan kelelahan akibat bertarung dengan para preman tersebut.

Tak terasa mobil sampai di loby, Felix berniat membangunkan gadis tersebut. Namun ia urungkan saat menoleh kearahnya Zulfa tersebut, ternyata gadis tersebut tertidur dengan lelap.

Ia mengamati dan terkesima dengan wajah ayu gadis tersebut".

" Cantik"kata pertama yang terucap secara tak sadar dadi mulut Felix walaupun wajah gadis tersebut terdapat beberapa lebam dan luka memar di wajah dan tangannya.

Felix akhirnya tidak jadi untuk membangunkan sang gadis itu, ia memilih untuk menunggu hingga gadis tersebut bangun dengan sendirinya.

Setelah menunggu hampir satu jam setengah, sang gadis tersebut akhirnya bangun dengan wajah terheran karena tak tahu ada dimana.

"Sudah nyenyak tidurnya? ".Tanya Felix dengan nada ketus dengan memandang kearah depan tanpa melihat gadis tersebut.

"Ini dimana om".Tanya Zulfa dengan wajah bantalnya.

"Orang bertanya itu di jawab bukan malah balik tanya!".ketus Felix.

"Ah ya maaf om" .Jawabnya.

"Nih orang galak amat sih kaya harimau ".Gumam Zulfa dalam hati.

"Tak perlu ngomongin saya".Saya tau apa yang kamu bicarakan".Ucap Felix.

"Ko dia tahu sih apa dia cenayang!".

Tanyanya di dalam hati.

"Cepat kamu turun!! Dan saya bukan cenayang! ".Ucap Felix ketus dan sontak membuat Zulfa terkejut karena mengetahui ucapan dalam hatinya.

"Iya iya om maaf".Jawab Zulfa.

"Dan satu lagi saya bukan om mu!. Dengan nada yang sedikit kesal.

Setelah berkata dengan gadis tersebut ia lantas naik tangga menuju kamarnya.

Setelah ia sampai di kamarnya, ia lantas menghubungi asisten rumahnya untuk mengurus Zulfa.

"Urus gadis yang ada di bawah. tempatkan di kamar tamu utama! ".Ujarnya pada sang asisten rumahnya.

"Baik tuan muda".Lalu menutup telepon nya.

Tak berselang lama, sang asisten rumah mendekati Zulfa.

"Mari non saya antar anda ke kamar anda".Ucap sang asisten dengan lembut.

"Baik bibi".Sambil berdiri dari tempat duduknya tadi.

Akhirnya zulfa diantar sang asisten rumah menuju kamar tamu yang terletak tak jauh dari ruang keluarga.

"Bibi, bolehkah saya bertanya? ".Ucap Zulfa yang sontak menghentikan langkah sang asisten rumah.

"Anda ingin bertanya apa nona? ".Jawab sang asisten rumah.

"Pria tadi pemilik apartemen ini?".Tanyanya yang kebingungan karena tiba-tiba saat terbangun dia sudah ada berada di depan halaman apartemen.

"Benar nona.Beliau adalah tuan muda kami.

"Tuan muda? Siapa namanya bibi?.

"Nama beliau tuan muda Felix Dipta Bimantara nona. Beliau pemilik perusahaan Bimantara".Jawab sang asisten rumah dengan lembut dan tersenyum.

Zulfa lantas mengingat-ingat ia pernah berurusan dengan pria bernama Felix.Pasalnya dia tak pernah mengenal seorang pria bernama Felix sebelumnya bahkan perusahaan bernama Bimantara tersebut.

"Anda bisa beristirahat disini nona. Saya akan membuatkan makan malam untuk tuan muda nona dan para pelayanan disini".Menjawab pertanyaan Zulfa.

"Baik bibi,Terima kasih banyak ".

dengan terukir senyuman di bibir.

"Sama-sama nona".Setelah itu sang asisten rumah lantas pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malem.

Zulfa lalu membersihkan dirinya di kamar mandi yang berada di kamar tersebut.

Setelah selesai mandi, ia lantas memakai pakaian yang tadi, karena dia tak membawa apapun saat Felix membawanya ke apartemen.Ia langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur yang empuk tersebut dan terlelap kembali ke alam mimpinya.

Dua jam kemudian, sang asisten rumah memberitahu tuanya bahwa makan malam sudah siap.Felix pun segera turun ke ruang makan.Setelah sampai di lantai bawah,dia mencari keberadaan dimana gadis itu.

"Bibi, dimana perempuan tadi? ".Tanya Felix dengan khas dinginnya.

"Nona tadi masih ada di kamar tamu tuan".

"Bangunkan dia".

"Baik tuan".

Sang asisten rumah lantas pergi menuju kamar tamu untuk membangunkan Zulfa untuk ikut makan malam pertama tuanya.

"Nona, anda disuruh tuan untuk ikut makan malam ".Ucap sang bibi seraya membangunkan Zulfa dari tidurnya.

"Oh, ya baik bik.Terima kasih ". Jawab Zulfa sambil menguap.la lantas bangun mengikuti langkah sang asisten rumah tersebut.

Sampai di ruang makan, ia terkejut karena sang tuan rumah sudah menunggunya duduk dengan khas dinginnya.

"Cepat duduk dan makan".Ucap Felix dengan sikap dinginnya.

Zulfa yang awalnya tampak ragu -ragu akhirnya dengan perasaan takut ia memberanikan dirinya untuk duduk dan menikmati makan malam bersama sang tuan rumah.

Bab Tiga

Setelah makan malam selesai Felix memilih kembali naik ke lantai atas menuju ruang kerjanya.

"Tuan, bolehkah saya bertanya? ".Tanya Zulfa yang sontak menghentikan langkah Felix.

Bukannya menjawab,Felix malah menyuruh Zulfa untuk mengikutinya.

"Ikutlah denganku".Jawabnya sambil berjalan tetap dengan khas sikap dinginnya.

Dengan langkah yang sedikit tergesa, Zulfa mengikutinya ke ruang kerja milik Felix.

Masuklah,apa kau akan terus berdiri di depan pintu sampai pagi ".Ucap Felix yang melihat Zulfa yang hanya berdiri di depan pintu ruangannya.

"Cepatlah,kenapa lambat sekali seperti siput!.Ucap Felix ketus.

" B-baik tuan".Jawab Zulfa dengan tergesa.

Setelah Zulfa masuk, dia terkejut dengan interior ruangannya.Dia yang masih terkesima akhirnya di ingatkan dari lamunan oleh Felix.

"Duduklah".Sambil menunjukan sofa yang berada dekat dengannya.

"Iya tuan".

Tiba-tiba Felix membuka laci yang ada di meja kerjanya menyerahkan pada zulfa.

"Bacalah dengan teliti".Ucap Felix dengan menyerahkan map tersebut.

Zulfa menerima map tersebut dengan sedikit ragu-ragu pun akhirnya membaca isinya.Dahinya mengernyit kebingungan dengan isi map yang di terimanya.

   *SURAT PERNIKAHAN KONTRAK*

"Apa maksud dari isi surat ini tuan?".

Tanyanya dengan memicingkan matanya pada Felix.

"Apa kau tak membaca isinya? ".Jawab Felix dengan wajah datarnya.

 "Saya membacanya tapi saya tak mengerti dengan isi kertas di map ini? ".

Jawab Zulfa dengan ketus juga.

"Kenapa kau bodoh sekali.Aku mengajukan perjanjian denganmu sebagai pertanggung jawaban atas perbuatan kamu".Jelas Felix dengan santai.

"Sayang hanya menendang botol yang tidak sengaja mengenai kepala anda, bukan mengancam nyawa anda, Kenapa anda bisa semena-mena dengan hal sepele seperti ini! ".Jawab Zulfa yang tak terima dengan keputusan Felix.

"Apa kau yakin tidak akan menerima perjanjian ini?".Tanyanya dengan nada remeh dan menyunggingkan senyuman seringainya.

"Apa maksud anda tuan? ".

"Bahkan tak ada satupun poin di kontrak ini yang memberatkan mu.Atau apa nominalnya masih kurang?Aku bisa menambahkannya kamu bersedia".Zulfa terkejut dengan ucapan pria di depannya yang seolah-olah memandang remeh dirinya.

"Maaf tuan yang terhormat saya menolak bukan karena nominal yang anda tawarkan.Tetapi saya masih memiliki harga diri dan kewarasan dengan tidak mempermainkan sebuah pernikahan".ketus Zulfa dengan nada yang sedikit tinggi.

"Pernikahan itu hanya berjalan selama 1 tahun dan aku tak akan pernah menyentuh tubuhmu walau secuil pun".Ucap Felix.

"Kenapa anda tidak mencari wanita lain saja tuan? kan masih banyak di luaran sana wanita yang bersedia menerima penawaran anda demi uang. Dan maaf saya tidak bisa menerima tawaran anda".Ia lantas beranjak dari tempat duduknya untuk keluar dari ruangan tersebut.Namun saat akan sampai ke pintu tiba-tiba langkahnya terhenti.

"Jika kau tak bergeming karena tawaran uang dariku,aku yakin kau tak akan menolak jika aku membantumu mencari dalang atas pembunuhan terhadap kedua orang tuamu,Zulfa".

Setelah mendengar ucapan pria tersebut hati Zulfa berdebar kencang dan tubuhnya mulai bergetar.

"Dari mana anda tahu tentang orang tua saya?".Tanyanya Zulfa dengan wajah penasaran dan mata yang sudah mulai memerah dan mulai ada genangan air.

"Mudah bagiku untuk mengetahui siapa dirimu dan keluargamu, Zulfa Gauri".Jawab Felix.

Mendengar namanya disebut secara lengkap oleh Felix, tubuhnya semakin bergetar.

"Siapa kau?".

" Aku Felix Dipta Bimantara".

Flashback on

"Zulfa Gauri adalah anak dari sepasang suami istri Arkana Gauri dan istrinya Elina Lishwell.Arkana Gauri adalah salah satu karyawan di sebuah perusahaan terkenal di kotanya.

Pada suatu hari saat ayah Zulfa sedang menuju ke ruang sang CEO nya saat di depan pintu samar-samar dia mendengar percakapan di dalam ruangan bosnya tersebut.

Terdengar bahwa bosnya berencana memakai pembunuhan bayaran untuk membunuh Arkana beserta keluarganya karena sang bos mengetahui jika rahasianya sudah diketahui Arkana yang selama ini berusaha bersikap tak mengetahui apapun demi keamanan keluarga nya.

Setelah ia mendengar pembicaraan sang bos, ia lantas kembali keruangan nya dan segera mengambil barang-barangnya dan pergi meninggalkan perusahaan tempatnya ia bekerja.

Sesaat dia keluar dari ruangannya, ada salah satu anak buah bosnya melihat dia berlari keluar dari perusahaan nya.Anak buah tersebut melaporkannya apa yang dia lihat kepada bosnya.

"Bos, saya melihat arkana melarikan diri keluar dari perusahaan ini bos".Ucap anak buah .

"Brengsek, ternyata dia sudah tau rencana kita.Segera bunuh dia dan keluarganya, jangan sampai ada yang tersisa ataupun jejak sedikitpun ".Perintahnya pada pembunuh bayaran yang dia sewa tadi.

" Baik bos ".Jawabnya.

Para pembunuh bayaran tersebut lantas melakukan perintah tuannya untuk membunuh Arkana beserta keluarganya.

Tak membutuhkan waktu lama kemudian untuk Arkana sampai di kediamannya karena ia menggunakan mobil miliknya melakukan dengan kecepatan penuh.

Saat sampai di rumah, ia langsung memanggil istri dan anaknya untuk segera meninggalkan rumah mereka.

Saat mereka sedang bersiap-siap ternyata anak buah bosnya sudah berada di depan rumah mereka dan memaksa untuk masuk dengan mendobrak pintu utama.

"Arkana keluar kau! ".Seru anak buah tersebut

Karena keadaan yang sudah tidak memungkinkan, akhirnya membawa sang istri dan anaknya untuk bersembunyi dan dia yang akan menghadapi sendri para pembunuh bayaran tersebut.

Setelah cukup lama beradu mulut antara Arkana dan anak buah bosnya, tiba-tiba suasana menjadi hening. Sang istri Elina berinisiatif untuk keluar dari persembunyiannya di ruang rahasia guna untuk melihat keadaan luar dan suaminya.

" Sayang dengarkan ibu.Jangan keluar dari sini apapun yang terjadi dan apapun yang kamu lihat. ibu akan melihat keadaan ayah dulu. Kamu mengerti sayang??.Berjanjilah jangan keluar dari tempat ini".Ucapnya pada Zulfa yang waktu itu masih berusia 10 tahun.

Zulfa yang masih belum mengerti apapun hanya mengangguk mengiyakan ucapan sang ibunya.

Sesaat setelah ibunya keluar, terlihat para pembunuh bayaran tersebut masuk keruangan tempat mereka bersembunyi.Dan tiba-tiba mereka mendekati sang bunda dan menusukkan sebuah belati ke perut ,dada,dan tangan ibunya.

Dia yang telah berjanji pada ibunya hanya bisa menutup mulutnya dengan tangan dan menangis melihat ibunya yang sudah bersimbah darah.

Setelah menghabisi Elina, para pembunuh itu lantas mencari Zulfa. Namun sebelum menemukannya, para warga sudah terlebih dahulu ada yang memergoki kejadian tadi dan melaporkan kepada pihak polisi.Mereka yang mengetahui itu langsung melarikan diri lewat pintu belakang.

Saat polisi sudah tiba di TKP Arkana dan istrinya Elina sudah tak bernyawa karena kehabisan darah akibat dari tusukan belati tersebut.

***Flashback off***

"Apa yang sebenarnya anda inginkan?".Tanyanya dengan mata yang memerah menahan tangis.

"Aku hanya ingin bekerja sama denganmu.Kita sama-sama di untungkan.Aku terhindar dari perjodohan yang di buat ibu tiri ku sialan tiup dan aku akan membantumu membalas dendam atas kematian orang tua mu ".Ujar Felix.

Zulfa yang masih terkejut dengan ucapan Felix memilih pergi turun ke lantai bawah dan masuk ke kamar tamu utama tempatnya beristirahat.

"Sebenarnya siapa dia".Gumamnya di dalam hati.

Karena percakapan tadi, Zulfa jadi teringat dengan kedua orang tuanya dan kejadian yang menimpa mereka.Tak terasa air matanya menetes membasahi kedua pipinya yang mulus.

Dia sangat terluka dan kehilangan akibat kejadian walaupun sudah 10 tahun lamanya.

Akibat terlalu lama menangis, Zulfa akhirnya tertidur pulas dengan mata memerah dan sembab.Tanpa di sadari ada sepasang mata yang melihatnya dengan tatapan nanar.

"Aku akan membalas semua rasa sakit dan air matamu, Ulfa".

...****************...

Terima kasih bagi yang menyempatkan membaca cerita ini.

Maaf jika masih banyak kata" yang salah dan jalan ceritanya yang kurang menarik.🙏

Jangan lupa like dan komennya agar author lebih semangat lagi mencari ide untuk mengembangkan alur cerita ini.😊

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!