REVENGE : [Oshi No Ko]
Senyum dan Cinta Palsu
"Bisakah aku mengatakan aku mencintai mereka bahkan jika itu merupakan suatu kebohongan?"
People
Lihatlah, Reina hari
ini sangat imut!
"Bisakah aku melakukan hal yang mungkin akan menyakiti diriku lebih dalam lagi?"
People
Woah, tentu saja dia
bintangnya hari ini!
"Aku menyukai suasana di atas panggung."
"Aku suka tatapan bahagia yang dilontarkan penggemar ketika mereka bersorak menikmati karyaku."
"Kebahagiaan itu bukanlah kebohongan."
Tokio
Reina, ini
pendapatanmu
bulan ini.
((Memberikan
amplop))
Reina
((Menerima dan
membuka amplop))
150.000 Yen?
Reina
Pendapatanku
bulan ini lebih
kecil dari
sebelumnya.
Reina
Bukankah laguku
masuk lima besar
di ORICON?
Reina menatap kesal ke arah lelaki yang merupakan manager-nya.
Tokio
Kau mengharapkan
apa dari perusahaan
ini?
Tokio
Albummu hanya
800 pcs terjual
dari 5.000 album
yang tercetak.
Tokio
Merchandise-mu
yang terjual bahkan
hanya menyentuh
angka ratusan.
Tokio
Perusahaan
mengalami
defisit karena
itu.
Tokio
Belum lagi masalah
uang promosi dan
sponsor yang tidak
jalan.
Tokio
Kau hanya tau
bernyanyi, makanya
tidak tau hal
seperti ini.
Reina
((Cemberut))
Perkataanmu
menyakitkan,
Manager.
Reina
Lagipula aku
kan sudah
berusaha.
Tokio
Dalam industri
ini, berusaha tidak
akan ada artinya
jika kau juga tidak
beruntung.
Tokio membuka layar laptopnya dan mengetik-ngetikkan sesuatu.
Ia mengarahkan layar laptopnya ke Reina.
Reina
Apa?
((Melihat
layar laptop))
Reina
Naungan Strawberry Productions?
Tokio
Selama masih
ada bintang yang
bersinar dari bintang
lainnya ...
Tokio
Semua orang
hanya akan terfokus
kepada bintang
yang lebih terang.
Tokio
Tidak ada tempat
untukmu jika
seperti itu.
Reina
Jangan seperti
itu, Manager!
Reina
Aku akan bersinar
lebih terang darinya!
Tokio
Iya, mungkin ini
kesempatan
untukmu.
Reina menyipitkan kedua matanya.
[ Salah satu anggota B-Komachi, Ai, meninggal dunia karena tertusuk oleh orang tidak dikenal yang diduga merupakan penggemar fanatik-nya ]
Reina
((Menutup mulut
tidak percaya))
Reina
Dia meninggal?
Kapan?
Tokio
Kematiannya bisa
jadi kesempatan
untukmu untuk
lebih bersinar.
Tokio
((Tersenyum
miring))
Bukankah itu
berita bagus?
Reina menatap Tokio kesal.
Reina
Kenapa perkataanmu
seperti itu!?
Reina
Orang-orang sedang
berduka, jadi berhenti
berkata omong kosong!
Reina
Aku akan bersinar,
bahkan jika dia
masih hidup!
Tokio
Inilah faktanya, Reina.
Reina
Aku akan menjadi
bintang yang lebih
terang dari semua
bintang!
Reina
Jangan meremehkan
aku!
Reina berlari dari ruangannya sembari menangis.
Tokio
Hhh, apa salahnya
membicarakan
kebenaran?
Tokio menatap layar ponselnya.
Sebuah pesan dari CEO Sky Entertainment baru saja mengirimkan pesan.
"Aku tidak bisa memperpanjang kontrak Reina."
"Gadis itu tidak menghasilkan apa-apa untuk perusahaan."
Tokio menatap pesan tersebut dengan tatapan nanar.
Tokio
Ini hanyalah bisnis.
Terlihat Reina sedang menangis di pinggir jembatan.
Bulan di langit malam menjadi saksi kesedihannya.
Reina
Kenapa semua
orang meremehkan
aku?
Reina
Aku benar-benar
akan membuktikan ...
Reina
Bahwa aku akan
menjadi idol terkenal!
Tangannya terangkat ke langit seolah-olah sedang mengambil bintang.
Reina
Aku akan menjadi
bintang yang paling
bersinar.
((Berkata lirih))
Aqua
Apa yang bisa
dibanggakan
dari seorang
Idol?
Reina melompat kaget dan menutup wajahnya dengan kepala jaket berwarna hitam yang ia gunakan.
Reina
[..Hanya anak
kecil ternyata..]
Reina
[..Tapi, apa yang
dilakukan malam-
malam di sini
sendirian?..]
Terlihat Aqua berdiri sembari menatap ke arah sungai dengan tatapan kosong.
Aqua
Jika untuk mencari
uang ...
Aqua
Banyak pekerjaan
lain yang bisa
dilakukan.
Reina menatap bingung ke arah anak lelaki yang berbicara seperti orang yang baru saja diputus cinta.
Reina
Menjadi idol bukan
hanya untuk uang.
Reina
Aku menyukai
suasana berada
di atas panggung.
Reina
Bernyanyi, menari,
dan bersalaman
dengan para
penggemar.
Reina
Senyuman
mereka adalah
alasanku hidup.
Aqua
((Menatap Reina
dengan tatapan
kosong))
Aqua
Apa yang akan
terjadi jika
senyuman itu
palsu?
Reina
Senyuman
palsu itu akan
kuubah menjadi
kenyataan.
Reina
Kamu menertawakan
aku? [💢]
Reina
[..Bahkan seorang
anak yang
tidak kukenal
meremehkanku!?..]
Aqua
Seseorang juga
berkata seperti itu
kepadaku sebelumnya.
Aqua
Senyum dan cinta
palsu itu akan menjadi
kenyataan.
Aqua
Tapi, karena hal itu
juga dia meninggal.
Aqua
((Menatap tajam
Reina))
Aqua
Seorang Idol telah
dibunuh oleh
penggemar
fanatiknya.
Aqua
Apakah itu masih
menyenangkan?
Jantung Reina berdegup kencang.
Ia menatap anak lelaki di depannya dengan wajah ketakutan.
Aqua
Bagaimana jika
yang seharusnya
menjadi alasanmu
hidup itu ...
Aqua
Malah menjadi
alasanmu mati?
Aqua
Ai tidak seharusnya
mengalami ini.
Reina
Jadi yang kau
maksud Ai dari
B-Komachi?
"Aqua!" Suara wanita terdengar dari arah belakang.
Reina
((Langsung
menyembunyikan
wajahnya di kepala
jaket))
Miyako
((Memeluk Aqua))
Astaga, Aqua!
Miyako
Seharusnya
kau tidak berkeliaran
ke sana-kemari!
Miyako
((Menoleh))
Maaf, dia
merepotkanmu?
Miyako
((Menatap Aqua
lalu menatap Reina))
Reina
Ah, sepertinya dia
penggemar Ai.
Reina
Dia nampak sedih
terhadap kematian
idola itu.
Miyako
((Menatap Aqua
sendu))
Reina
((Melambaikan
tangan ke Aqua))
Hei, adik ...
Reina
Sabar ya, Ai
pasti tenang
di tempat yang
lebih baik.
Aqua hanya terdiam dipelukan Miyako.
Reina
Kau tidak boleh
sedih.
Aqua
((Menatap tajam
Reina))
Kau tau apa.
Aqua melangkah keluar dari pelukan Miyako dan pergi dari sana.
Reina
Aku kan hanya
menyemangatinya.
Miyako
((Menunduk))
Maaf, atas perkataan
Aqua.
Reina
[..Oh, namanya
Aqua..]
Reina
Baiklah, tidak
masalah.
Miyako pergi menyusul Aqua yang sudah berjalan jauh di depan mereka.
Reina
((Menatap Aqua
dan Miyako))
Reina
Anak sekecil itu
bisa sedih berlarut
karena ditinggal
idolanya.
Tiba-tiba terlintas sebuah pikiran di kepala Reina.
Reina
[..Jika aku mati,
apakah ada yang
bersedih untukku?..]
"Terkadang aku memikirkan perkataan anak kecil itu kepadaku."
"Ternyata hidup di industri ini hanya membuatku menderita."
Terjun ke Dunia Akting
Reina berdiri dengan tubuh tegap sembari bergetar ketika CEO agensinya mulai mengetuk-ngetuk jari ke meja.
Shimizu
Reina, kau
mengecewakan.
Gadis itu terkejut dengan perkataan tiba-tiba dari Shizumu.
Shimizu
((Menatap malas
Reina))
Aku mendebutkanmu
solo karena kupikir
kau ada potensi.
Shimizu
Tapi, ternyata
semakin ke sini
tidak ada harapan
lagi.
Reina
Ada apa tiba-tiba
seperti itu?
Reina
Bukankah lagu
yang kubawakan
masuk lima
besar di ORICON!?
Shimizu
Satu penghargaan
itu saja tidak cukup.
Shimizu
Kau tau kerugian yang ku alami hanya untuk mempertahankanmu?
Reina
*Glek...
((Meneguk
saliva))
Shimizu
Kontrakmu tinggal
sebulan lagi.
Shimizu
Jika kau tidak bisa
menghasilkan
apa-apa untuk
perusahaan ...
Shimizu
Aku tidak akan
memperpanjang
kontrakmu.
Shimizu
Silahkan cari
agensi lain.
Suara Reina nampak bergetar.
Suara ketukan pintu terdengar.
Seorang gadis berambut panjang berwarna hitam melangkah perlahan mendekati mereka.
Yui
Aku membawakan
mu oleh-oleh dari
London.
((Tersenyum))
Yui mengangkat paper bag-nya berwana putih tersebut.
Shimizu
Wah, letakkan
di atas meja
saja, Yui.
Gadis itu meletakkan barang yang ia bawa di atas meja.
Shimizu
Oh, benar juga,
bagaimana
pembacaan naskah
mu?
Shimizu
Apakah baik-baik
saja? [😄]
Yui
Baik-baik
saja, Shacou.
Shimizu
Bukankah kau
pemeran utama
di drama kali ini?
Apa namanya?
Yui
Kau lupa, Shacou? [☹️]
Shimizu
Haha, pekerjaanku
terlalu banyak jadi
aku melupakannya.
Yui
Tentu, itu bukan
masalah. Aku mengerti
Shacou pasti lelah. [😁]
Reina hanya menatap sedih mereka berdua yang tengah berbincang di depannya, menganggap seolah-olah Reina tidak ada di sana.
Reina
[..Aku juga berada
di sini..]
((Mengigit bibir))
Sekedar informasi, Sky Entertainment ini terbagi menjadi beberapa cabang. Ada Music, Acting dan Modeling.
Yui. Gadis cantik itu merupakan aktris jebolan dari Sky Entertainment yang bercabang di Acting.
Yui
((Melirik Reina))
Oh, sejak kapan
kamu berdiri di
sana?
Reina
Aku berada di sini
terus, kok. [💢]
Reina
Bahkan kamu tadi
melewatiku, haha...
Yui
Aku hanya terfokus
ke Shacou.
Yui
Soalnya hari ini
Shacou terlihat
cantik sekali.
Shimizu
((Tersipu malu))
Kau ini memang
handal memuji, ya!
Shizumu menumpu tangannya di atas meja.
Shimizu
Dia sepertinya tidak
berbakat jadi Idol.
Yui
Kenapa tidak coba
dunia acting saja?
Yui
((Menoleh ke Shimizu))
Shacou, sutradara drama "Summer" yang aku perankan sedang mencari orang.
Yui
Aku berpikir apakah
Reina bisa aku
kenalkan?
Yui
Novel "Summer" pun
cukup laris di pasaran,
aku yakin drama-nya mempunyai banyak
peminat.
Shimizu
((Menatap Reina))
Hmm...
Shimizu
Tapi, anak ini kan
tidak bisa berakting.
Reina
Aku akan belajar
akting, jadi tenang
saja!
Shimizu
Baiklah, aku setuju.
((Melirik Yui))
Yui
Kalau begitu, besok
aku akan kenalkan
ke sutradara.
Reina
Wah, Kak Yui baik
sekali!
Yui
Yang dicari itu
hanya figuran, kau
tidak masalah?
Reina
Tidak masalah, asal
itu bisa membantu
menambah popularitasku,
aku bisa apa saja!
Shimizu
Berterima kasih lah
pada Yui sudah
memberikanmu
batu loncatan.
Reina
((Menunduk
hormat))
Terima kasih, Kak!
Yui berjalan di koridor dengan langkah santai.
Pandangannya menatap ke depan.
Yui
Menambah
popularitas
katanya.
((Tersenyum
miring))
Hal Yang Membuatmu Sedih
Reina duduk di kursi dengan ekspresi wajah yang cemas.
Yui
Sutradara, dia
yang hendak aku
kenalkan kepadamu.
Reina tersenyum canggung ke arah sutradara.
Jantungnya berdegup kencang, bukan hanya karena kini ada sutradara di hadapannya.
Reina
[..Kenapa anak itu
ada di sini?..]
Tetapi juga karena seorang anak berambut pirang itu duduk di depannya sembari menatapnya datar.
Reina
[..Apa dia anak
sutradara, ya?..][😫]
Reina
[..Aku tidak ada
bicara aneh-aneh
kepadanya
saat itu, kan?..]
Reina
[..Aku harap anak
ini lupa kepadaku,
lagipula wajahku kan
waktu itu tertutup
kepala jaket!..]
Nampak gadis itu keringat dingin. Dengan tangan bergetar ia meremas ujung pakaiannya.
Lelaki bernama Taishi itu tersenyum.
Taishi
Aku dengar kau
adalah seorang Idol.
Taishi
Apa tidak masalah
bermain di drama ini
menjadi seorang
figuran?
Reina mengangkat kedua tangannya yang dikepal secara antusias.
Reina
Aku tidak masalah,
asal aku bisa muncul
di drama ini!
Reina
Aku akan melakukan
apapun!
Taishi membuka buku naskahnya dan membaca sekilas.
Taishi
Walaupun kami
mencari figuran,
tetap saja kami
mencari yang bisa
berakting.
Reina
((Mengerjapkan
mata))
Taishi
((Menatap Reina))
Yui mengatakan
kau tidak bisa
berakting.
Reina terkejut mendengar perkataan yang keluar dari mulut Taishi.
Melihat hal itu, Yui pun langsung menyilangkan tangannya di depan dada dan tersenyum canggung.
Yui
Ya ampun, Pak
Sutradara ...
Yui
Aku kan hanya
mengatakan Reina
itu masih pemula,
mungkin dia akan
mengalami kesulitan
di awal.
Gadis itu tertawa canggung.
Yui
Bagaimana jika
langsung saja kita
mulai tes-nya?
Aqua
((Menatap malas Yui))
Taishi
Hm...
((Mencermati
penggalan naskah))
Taishi
Bagian naskah
mana ya yang
akan kau coba
perankan.
Yui
Sutradara, aku
punya ide!
Yui menunjukkan selembaran kertas. Taishi, Aqua dan Reina menatap ke arahnya.
Yui
Nah, Reina.
Ambillah...
((Memberikan
selembaran kertas
itu kepadanya))
Reina
((Mengambil
kertas))
Ini?
Gadis itu membacanya dengan cermat. Manik matanya mengedar ke atas ke bawah dengan ekspresi wajah yang masam.
Reina
"Gadis kecil yang
menangis kepada
mama-nya karena
permen yang terjatuh
ke tanah."
Reina
Kak, bagaimana
bisa aku
memerankan
ini!?
Yui
Wah, Reina. Kau
harus tau bahwa
seorang aktris harus
bisa memerankan
peran apapun.
Taishi
Mungkin bisa kau
coba saja dulu yang
diberikan Yui.
Taishi
Jika kurang, aku
akan memberikan
naskah lain.
Reina
((Mengigit bibirnya))
Entah kenapa Reina merasa sedang dipermainkan. Namun, ia mencoba menepis pikiran itu jauh-jauh dan menganggap hal ini hanya perasaan negatif-nya.
Di sisi lain, seorang anak berambut pirang itu melirik ke arah Yui.
Aqua sedikit memicingkan matanya ketika melihat senyuman penuh makna yang dilontarkan gadis itu kepada Reina.
Ia lalu membuang pandangannya dan menghela napas pelan sembari menumpu wajah dengan tangan kanannya.
Aqua
[..Orang ini licik..]
Yui
Ayo, Reina. Semangat
ya!
Reina beranjak dari duduknya.
Ia berdirinya di hadapan mereka.
Orang-orang di sekitar—para kru, pemeran drama, dan penata terlihat memfokuskan perhatian mereka ke Reina.
Gadis itu sedikit malu dan canggung. Pipinya merona ketika sadar ia kini menjadi pusat perhatian.
Biasanya tes dilakukan di tempat tertutup, tapi entah kenapa Yui mengatakan kalau tes-nya harus dilakukan di sini, saat ini juga, saat mereka telah selesai syuting.
Reina
((Menghembuskan
napas))
Reina membaca ulang teks itu dengan cermat.
Ia mencoba menghayati setiap dialog-dialog yang tertulis di sana.
"Mama, aku ingin permen."
"Mama, bisa kau belikan permen untukku?"
"Mama akan belikanmu permen, Nak. Mama mendapatkan uang hari ini."
"Ayo kita pergi ke sana."
Mata Reina sayu, ia merasakan kesedihan di hatinya.
Bukan sedih karena dialognya.
Tapi, ia teringat masa kecilnya yang juga pernah minta dibelikan permen kepada Mama-nya yang sudah meninggal ketika ia berumur 12 tahun.
Reina. Gadis mungil itu menggandeng Mama-nya dan tersenyum bahagia.
Reina
Hari ini aku senang
karena Mama
membelikan aku
permen!
Reina kecil nampak memegang erat stik permen lolipop-nya yang lumayan besar.
Yanami
Begitu, ya...
Baguslah.
Reina
Mama tidak
apa-apa upah
Mama hari ini
terpakai untuk
belikan Reina
permen?
Yanami terlihat menyeka keringatnya dengan handuk yang ia kenakan di leher.
Ia lalu mengelus pucuk kepala Reina.
Yanami
Inilah alasan Mama
bekerja.
Yanami
Agar bisa membelikan
apa yang Reina mau.
Permen lolipop seharga 200 Yen ini mungkin bukanlah apa-apa bagi kebanyakan orang.
Namun, 200 Yen yang merupakan upah yang Yanami dapatkan setelah bekerja pagi sampai sore menjadi tukang antar pakaian merupakan sesuatu yang istimewa.
Lelah yang ia dapatkan hilang seketika melihat senyum anaknya.
Yanami akan melakukan apapun agar masa kecil Reina bisa bahagia.
People
Hei, kau kapan bayar
utang sih!?
Seorang wanita menghentikan langkah mereka.
Yanami
Hameko-San, maaf.
Hari ini aku juga tidak
ada uang.
People
Kau ini alasan terus!
Kalau tidak punya
uang kenapa bisa
belikan anakmu
permen lolipop!?
Reina
((Menatap takut
wanita di depannya))
People
((Pergi melewati
Reina))
People
Sebaiknya kau segera
lunasi utangmu,
Yanami!
People
Dan kau juga!
((Menatap tajam
Reina))
Wanita itu membuang permen yang ada di tangan Reina ke tanah.
People
Sudah tau Mama
mu banyak hutang
malah minta belikan
aneh-aneh!
((Langsung pergi))
Reina
M-mama...
((Mulai menangis))
Reina berlari mengambil permennya di tanah.
Reina
Mama, permennya
jadi kotor.
Air mata mengalir keluar.
Reina
Permen yang Mama
belikan jadi kotor.
Reina
Kenapa dia jahat
sekali!?
Reina
Reina hanya ingin
permen, apa tidak
boleh Reina
mendapatnya!?
Taishi
((Melirik Yui))
Kenapa dia hanya
diam saja?
Taishi dan Yui berdiri menatap Reina di depan mereka yang hanya diam mematung.
Yui
Hhh, sudah kubilang
dia—
Taishi
Hei, Reina kau tidak
apa-apa?
Taishi yang merasa khawatir langsung berjalan mendekati Reina.
Namun, langkahnya terhenti ketika melihat gadis itu mengeluarkan air mata.
Reina
Kenapa dia jahat
sekali membuang
permenku?
Semua orang yang ada di sana berjalan mendekati Reina.
Reina
Kenapa dia
menjatuhkan
permenku?
Reina
Memangnya aku
tidak boleh
mendapatkan
apa yang aku
mau?
Reina
Kenapa orang itu
begitu jahat
denganku?
Taishi mengambil selembaran kertas yang ada di tanah dan mulai membacanya.
Taishi
Ini tidak ada di naskah.
Yui
Mck, seharusnya dia
hanya menangis. Apa
yang dia lakukan!?
Yui
Tenang saja, aku akan menghentikannya.
((Hendak berjalan))
Taishi
Kau tidak tau? Ini
namanya improvisasi.
((Tersenyum bangga))
Yui melirik tidak suka ketika Taishi terlihat begitu tertarik dengan Reina.
Reina
((Menyeka air
matanya))
Aqua
((Menatap Reina
dan berjalan
mendekatinya))
Taishi
((Kebingungan
melihat Aqua))
Anak lelaki itu berdiri di depan Reina.
Taishi semakin tertarik ketika Aqua mulai masuk ke percakapan.
Ini adalah kisah di luar naskah yang tak ada persiapan.
Reina
H-hikss, h-hiksss...
Reina
Ini permen yang
dibelikan Mama.
Reina
Wanita itu
menjatuhkannya.
Tangis Reina kembali pecah.
Reina
Aku tidak bisa
memakannya.
((Berkata lirih))
Aqua
Harga permen
itu murah.
Aqua
Kau bisa membelinya
lagi.
Reina
Tentu saja tidak bisa!
Reina
Mama ku bekerja
dari pagi sampai
sore untuk
membelikannya!
Ia pun kembali menyeka air mata yang mengalir.
Reina
Aku tidak mau
membuat Mama
kerepotan. H-hikss.
Semua orang tertegun melihat akting Reina. Bahkan beberapa mata dari mereka terlihat berkaca-kaca.
Aqua
Apa Mama mu
semiskin itu?
Aqua
Bekerja dari pagi
sampai sore
hanya mendapatkan
upah setara permen?
Aqua
Dia bodoh sekali
menerima pekerjaan
seperti itu.
Reina mengigit bibirnya dan menoleh cepat ke arah Aqua.
Reina
Kau memangnya tau
apa!?
Reina
Mamaku bekerja
sekuat tenaganya
untuk bisa
membahagiakanku!
Reina
Dia bukan orang
bodoh!
Reina
BERHENTI
MENGATAKAN
HAL BURUK
TENTANGNYA!!
Suara teriakan Reina mengisi keheningan di tempat syuting.
Terlihat mereka semua terkejut, termasuk Aqua.
Anak berambut pirang itu pun mulai tersenyum tipis dan mengangkat tangannya untuk bertepuk tangan.
Reina yang tersadar dari aktingnya pun mulai menyeka air mata.
Dilihatnya semua orang bersorak untuknya.
"Wah, aku sampai merinding!"
"Siapa dia? Aktingnya membuatku ikut menangis."
Reina
[..Mereka bertepuk
tangan untukku?..]
Aqua
((Mengulurkan
tangan))
Reina terharu. Matanya berkaca-kaca.
Ia lalu menerima uluran tangan Aqua.
Reina
Terima kasih ...
((Lirih))
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!