namanya Emily Regina Alexandria.
gadis muda yang akan berusia delapan belas tahun,!...
Emily di besarkan oleh ke empat omnya!
karena Emily ini adalah anak yatim piatu,
kedua orang tua Emily meninggal terbilang cukup muda yaitu di usia delapan belas tahun dan saat itu Emily berusia tiga tahun.
nama ibunda Emily bernama Regina Azuma Malori sedangkan ayah Emily bernama Nicolas Alex Samudra.
ibu Emily menikah di saat usianya menginjak lima belas tahun sedangkan ayah Emily baru enam belas tahun, dan saat itu Ibunda Emily sedang mengandung Emily!!
mungkin bisa di katakan kalo Emily Ini anak hasil di luar nikah, karena belum menikah saja Regina sudah mengandung!
dan Itu membuat kakak kakaknya kecewa padanya.
bahkan kakak kakak Regina tak setuju jika Regina menikah dengan Nicolas.
karena Nicolas berasal dari keluarga tak punya.
karena pernikahan itu Regina dikucilkan oleh kakak kakaknya,
akan tetapi walaupun Regina dikucil kan kakaknya, ada seseorang yaitu istri dari kakaknya yang bernama Azahra dan juga adik laki laki yaitu James yang begitu perhatian sampai diam diam selalu menemui Regina saat dikucil kan ketiga kakaknya.
namun ketika pernikahan belum sempat delapan bulan, Regina melahirkan bayi perempuan dan di beri nama Emily oleh Nicolas,!
Regina kira kakak kakaknya akan menolak kelahiran Emily.
namun ketika Emily lahir kakak kakak Regina menjadi luluh saat melihat Emily dan memaafkan Regina dan menerima kembali Regina sebagai keluarga.
namun ketika Emily baru saja berusia tiga tahun musibah menyelimuti keluarga Emily.
rumah yang di tempati Emily dan kedua orang tuanya terbakar,
dan menewaskan kedua orang tua Emily yaitu Regina dan juga Nicolas saat itu juga,
hanya Emily yang selamat karena ke dua orang tua Emily yang mengorbankan nyawa mereka untuk menyelamatkan Emily.
dan untung saja ada tante Azahra yang kebetulan berkunjung saat rumah Emily terbakar sehingga Ia masuk begitu saja saat mendengar suara Emily yang menangis..
saat itu Azahra tak perduli dengan keselamatan dirinya sehingga ia masuk begitu saja kedalam dengan menggunakan baju basah di tubuhnya, Azahra masuk begitu saja karena mendengar suara tangis Emily..
silsilah kehidupan Regina...
sudah hampir lima belas tahun Regina Ibunda Emily meninggal.
Regina adalah anak yatim piatu, sejak masih kecil mungkin ketika usianya baru tiga tahun ia di angkat anak oleh Azuma Malori ayah dari Jhonatan..
dan menjadikan Regina bagian dari keluarga Malori...
sejak itu regina kini memiliki tiga kakak laki laki dan satu adik laki laki yang berbeda dua tahun darinya dan mereka sangat dekat.
keluarga Malori kebanyakan anak laki laki dan ketika Istri Azuma ingin mempunyai anak perempuan ia tak bisa mengandung lagi karena saat melahirkan James ada komplikasi yang tak bisa memungkinkan untuk istri Azuma bisa hamil lagi...
dan ketika istri Azuma mengunjungi yayasan ia melihat anak perempuan yang baru berusia tiga tahun, dan Istri Azuma langsung menyukai anak itu dan meminta pada Azuma untuk mengadopsi anak perempuan Itu..
karena ingin melihat istrinya senang dan bahagia Azuma pun mengadopsi anak perempuan itu dan anak perempuan itu ibunda Emily yaitu Regina.
keluarga Malori memiliki lima bersaudara, dan semenjak kematian Azuma yaitu ayah dari keluarga Malori beberapa puluh tahun lalu, semua tanggung jawab di pegang Jhonatan anak pertama Azuma..
dengan hanya mengatakan keluarga Malori saja, semua penduduk yang tinggal di kota itu mengenalnya..
Inilah nama nama kakak Regina dan om bagi Emily..
om pertama :
Jhonatan Azuma Malori / Angela.. istri
putra :
Juna Malori ( dua puluh satu tahun )
Jimy Malori ( delapan belas tahun )
Jodi Malori ( enam belas tahun )
om ke dua :
Jordan Azuma Malori / Clarissa.... istri
putra :
Kenjo Malori ( dua puluh tahun )
putri :
Keysia Malori ( empat belas tahun )
om ke tiga :
Jacky Azuma Malori / Azahra....istri
putra :
Azka Malori ( lima belas tahun )
ke empat : ibu Emily..
Regina Azuma Malori / Nicolas Alex Samudra
putri :
Emily Regina Alexandria ( delapan belas tahun )
om ke lima :
James Azuma Malori / lajang
Jhonatan putra pertama adalah pemimpin keluarga Malori sejak usianya baru belasan tahun saja Jhonatan sudah menjadi pria terkaya di kota Itu, Jhonatan juga sangat ahli beladiri dan ia juga sangat mahir dalam berkelahi.
Jordan putra kedua dulunya seorang mafia yang terbilang sangat handal pada masanya..
namun kini ia menjalani sebagai pengusaha batu bara saja, Jordan juga sama seperti kakaknya Jhonatan ia memiliki kekayaan yang sangat berlimpah, Jordan juga sama seperti Jhonatan kakaknya ia sangat piawai dan ahli beladiri..
sehingga Emily keponakan mereka pun ia jejalkan ilmu beladiri, bukan hanya Emily anak anak laki-laki mereka pun mereka ajarkan ilmu beladiri..
Jacky putra ketiga, dari dulu Jacky selalu ingin menjadi pengusaha terkenal dan terkaya di kotanya.
dan sejak kecil Jacky selalu di beri pelajaran tentang bagaimana mendapatkan hasil yang memuaskan..
dan benar saja Jacky menjadi pria kaya juga sama seperti kakak kakanya namun berbeda dengan kedua kakaknya Jacky tak suka kekerasan.
sedangkan ibunda Emily hanya memiliki kekayaan yang biasa saja, karena Regina menikahi laki laki biasa, sehingga Regina tak memiliki harta kekayaan seperti kakak kakaknya.
James anak paling bungsu semenjak kematian gadis yang ia cintai ia sering berlayar ke sana kemari tanpa tujuan saat berusia enam belas tahun..
ya...gadis yang Ia cintai itu adalah Regina kakaknya sendiri,
memang benar James sangat mencintai regina,
James tak tau jika ia begitu mencintai Regina kakaknya sendiri, James kira itu hanya cinta antar saudara atau cinta sesaat saja namun ternyata itu adalah cinta yang begitu tulus yang di miliki James padanya, James mengetahui jika Regina itu bukanlah kakak kandungnya saat usianya menginjak dua belas tahun.. dan saat umur dari sanalah James mencintai kakaknya itu,
Regina juga mengetahui jika James menyukainya,
namun Regina menganggap James seperti adiknya walau bukan adik kandung.
saat bertemu Nicolas, Regina langsung Jatuh cinta padanya.
Regina mencintai Nicolas saat usianya mau menginjak lima belas tahun dan ia melakukan hubungan terlarang dengan Nicolas sehingga Emily hadir di antara mereka.
apa yang di katakan dan perbuatan Regina membuat James kecewa namun ia tak bisa membenci nya.
dan sampai sekarang pun James masih mencintai Regina.
kini sekarang James menjadi pengusaha batu berlian di kota B, dan James juga menjadi pria lajang terkaya di kotanya,
bahkan kakak kakaknya saja tidak tau jika James sudah menetap di kota B beberapa tahun yang lalu, sekarang mungkin saat ini James berusia dua puluh sembilan tahun.
itulah silsilah keluarga Malori yang terbilang cukup terkenal.
kenapa hanya Emily yang tak memakai nama Malori di belakang namanya.
itu karena Regina kira keluarga Malori tak mau lagi mengakui Regina sebagai keluarga sehingga Regina hanya memasukan nama dirinya dan suaminya saja kedalam nama Emily tanpa memasukan marga Malori kedalam nama Emily.
walaupun begitu keluarga Malori tetap menyayangi Emily..
sejak kecil Emily selalu di asuh oleh ke empat om om nya,
bahkan enam bulan sekali mereka saling bergantian untuk menjaga dan mengurus Emily.
kini sekarang giliran om Jhonatan untuk menjaganya.
Emily sedang membereskan baju baju yang akan di bawa ke rumah om Natan biasa Emily memanggil omnya seperti itu.
karena saat ini Emily tinggal di rumah om Jacky dan tante Azahra.
" sudah siap sayang," tanya tante Azahra lembut saat melihat Emily yang baru saja membereskan baju bajunya.
" sudah kok tan, memangnya om Natan sudah ada ya tan," tanya Emily senang.
" iya...om kesayangan kamu sudah ada di luar," kata Azahra tersenyum lirih.
" tante zahra kenapa," tanya Emily pelan saat melihat raut wajah tante yang ia sayangi terlihat sedih seperti itu.
" tidak apa apa, hanya saja...tante akan kesepian jika kamu tidak ada di rumah ini," ucap Azahra pelan..
" tante.... sebentar lagi pasti tidak akan kesepian kalo gak ada Emi, soalnya dede bayi tante sebentar lagi akan lahir, jadi tante tidak akan kesepian lagi kalo gak ada Emi," ucap Emily pelan dan tersenyum lembut,
senyuman itu membuat Azahra ingin menangis karena ia melihat senyuman itu seperti senyum Regina di dalam diri Emily.
" tante," panggil Emily kaget saat Azahra malah menangis.
" kau sangat begitu mirip dengan Ibunda mu, sayang," ucap Azahra menangis..
" tentu saja aku mirip Ibundaku tan,kalo aku mirip om Natan berarti aku ini anaknya," ucap Emily bermaksud bercanda dengan tantenya..
namun itu malah membuat tantenya semakin sedih..
" kau benar sayang, tentu saja kau pasti mirip ibunda mu," ucap Azahra lembut..
" hanya saja aku sangat merindukan ibunda mu itu," ucap Azahra terisak..
" tante...bukan hanya tante yang merindukan bunda, Emi juga sama seperti tante merindukannya," ucap Emily menenangkan tante yang ia sayangi menangis..
" tante jangan menangis, nanti dede yang ada di perut tante ikut nangis juga loh," ucap Emily mengingatkan jika Azahra tengah hamil besar saat ini.
" kau benar sayang, seharunya tante tak menangis seperti ini," kata Azahra pelan..
" haaaaah,... ayo kak Natan pasti sudah lama menunggumu," ucap Azahra menarik nafas lembut..
Emily pun mengangguk dan mengikuti tante Azahra ke luar kamar..
" pelan pelan sayang jangan lari lari," kata Azahra lembut saat melihat Emily berlari menuruni tangga..
Emily hanya tersenyum mendengar apa yang di katakan tantenya itu..
" om Natan," panggil Emily saat melihat om nya sedang berbicara dengan Jacky...
Emily pun berlari menghampiri omnya itu..
dengan sigap Jhonatan malah mengguncangkan tubuh Emily ke atas dan memutarnya seperti anak kecil,
walaupun sudah dewasa Emily tetap suka diperlakukan seperti itu oleh om omnya!!
karena memang sudah biasa sedari kecil ketika bertemu dengan om omnya mereka akan melakukan seperti itu..
" apa kabarmu sayang," tanya Natan pada Emily ketika kakinya sudah berada di atas tanah..
" aku baik baik saja om," kata Emily pelan..
" im sendiri bagaimana kabarnya, bagaimana kabar dengan tante Angel dan kakak kakak," kata Emily pelan.
" mereka sedang tak baik baik saja sayang, justru mereka sangat merindukanmu dan tak sabar ingin bertemu dengan mu saat ini," ucap Jhonatan pelan.
" benarkah," kata Emily pura pura terkejut dan membuat Azahra dan Jacky tersenyum melihat tingkah Emily yang seperti anak kecil..
" kalo begitu ayo cepat om kita ke sana, Emi tak mau kalo tante Angel sama kakak pingsan karena menunggu ku terlalu lama," ucap Emily bercanda..
" hahahaha...kau ini," ucap Jhonatan tersenyum..
" kalo begitu pamit lah pada om Jack dan tante Zahra," kata Jhonatan pelan..
Emily pun mengagguk dan berpamitan pada om Jacky dan tante Azahra.
tak lupa ia juga pamitan pada Azka...
sampai mobil hilang dari pandangan pun Azahra terus menatap mobil itu ketika Emily sudah tak ada di sana.
" ada apa," tanya Jacky lembut dan memeluk istrinya yang tengah bersedih..
" tak terasa Emily sudah besar saja, padahal baru kemarin kita melihatnya dilahirkan," ucap Azahra pelan dan malah menerawang mengingat masa lalu yang kelam..
" kau benar sayang... bahkan Emi sangat begitu miripnya dengan Regina," ucap Jacky pelan.
memang benar walau pun sedikit agak tomboi Emily tetap cantik bahkan kecantikannya mengalahkan ibundanya sendiri..
memang Emily sangat mirip dengan Regina hanya saja persi Emily lebih cantik..
Azahra mengangguk membenarkan apa yang suaminya katakan..
" memang... Emily sangat mirip dengan Regan, bahkan Emily begitu cantik dan menarik" ucap Azahra lirih..
" tak terasa juga Regan sudah lima belas tahun saja meninggalakan kita," ucap Azahra lirih mengingat kejadian naas yang menimpa Regina sahabat nya.
Zahra masih ingat betul kejadian saat kebakaran itu,
saat ia berkunjung untuk menemui Regina dan Emily,
ia benar benar terkejut saat melihat rumah Regina sudah di kepung asap dan api.
beberapa kali Zahra memanggil Regina namun tak ada sautan dari dalam,
Zahra pun menelpon suami dan kakak kakaknya kalo rumah Regina terbakar,
tak cukup waktu lama kakak kakaknya pun menuju tempat kejadian.
dan ketika Zahra mendengar tangisan,
Zahra bingung harus bagaimana ia pun membasahi tubuhnya,
dengan nekad Zahra malah berlari menerobos masuk dengan menggunakan pakaian basah.
ia tak mendengar apa yang di teriakan suami dan kakak kakaknya ketika ia berlari kedalam, karena di dalam pikirannya selalu mengarah kalo Regina di dalam masih selamat apa lagi ia mendengar suara Emily menangis,
Zahra pun mencari sumber suara itu dan menemukan jika Emily berada di pelukan Regina saat itu.
" Regan...," panggil Azahra lega saat melihat Regina masih hidup..
" Zahra," ucap Regina pelan..
" ayo...aku bantu kamu keluar dari sini," kata Azahra pelan.
namun Regina malah menggeleng dan memberikan Emily pada Azahra..
" Ra...tolong jaga Emily," ucap Regina..
" tapi Regan, kau juga harus hidup dan kita akan menjaga Emily sama sama," ucap Azahra menangis..
namun Regina menggeleng dan tak mau meninggalkan suaminya yang sudah meninggal memeluknya bahkan punggung suaminya sudah terbakar karena api semakin membesar..
" aku tak bisa meninggalkan suamiku Ra, Aku mencintainya, dan.... aku juga mencintai putriku, tapi aku tak bisa membiarkan putriku ikut bersamaku Ra," kata Regina lirih..
" tolong jaga dia Ra, demi aku," kata Regina pelan.
" pergilah sebelum api ini semakin membesar Ra, tolong selamatkan putriku Ra," pinta Regina sebelum meninggal..
dengan berlinang air mata Azahra pun menyanggupinya dan berlari membawa Emily di pelukannya, dan keluar dari api yang semakin membesar..
" Jack tolong Regina Jack tolong dia, aku mohon," pinta Zahra saat sudah berada di luar.
" aku tak bisa membawanya keluar karena tubuh Regan dan Nicolas tertindih sesuatu, aku mohon Jack tolong Regan, Jack,"
" tidak bisa sayang,, api nya semakin membesar," ucap Jacky lirih..
Jacky ingin sekali masuk kedalam namun api di dalam semakin membesar dan merobohkan bangunan itu..
suami Azahra pun memeluknya ketika Azahra berteriak memanggil Regina saat api semakin membara dan rumah itu berlahan roboh...
" sayang," panggil Jacky lembut membuyarkan lamunan Azahra yang sangat kelam..
" ada apa," tanya Jacky lembut
" aku hanya merindukan Regan saja," gumam Zahra lirih..
" aku benar benar merindukannya," kata Azahra menangis..
" bukan hanya kau yang merindukan nya sayang, aku dan juga kakak kakakku juga sama merindukan Regina," ucap Jacky suami Azahra.
" paling tidak kita masih bisa melihat Emily yang tumbuh dewasa dengan sehat dan bahagia," ucap Jack pelan.
" bahkan dengan adanya Emily rasa rindu kita pada Regina bisa terobati," kata Jacky lagi.
" kau benar sayang," kata Azahra tersenyum.
" paling tidak rasa rinduku pada Regan terobati ketika melihat Emily," kata Azahra pelan.
kejadian itu tak akan pernah bisa Azahra lupakan, ia selalu mengingat kejadian itu. bagaimana bisa ia melupakan kejadian naas itu, apa lagi Azahra melihat sahabatnya meninggal di depan matanya, mana bisa ia melupakan begitu saja.
walaupun penuh dengan luka bakar di punggungnya, Azahra tak pernah menyesali saat menyelamatkan Emily saat itu.
" bagaimana...apa sekolah dan pekerjaan mu baik baik saja," tanya Jhonatan ketika mobil sudah berjalan.
" baik baik saja kok om, dua bulan lagi ujian akhir semester dan aku pasti akan lulus," kata Emily percaya diri.
" tentu saja kau pasti lulus, kau kan sangat pintar sayang," kata Jhonatan bangga pada Emily karena Emily sangat pintar seperti Regina.
" lalu setelah lulus sekolah kau mau kuliah dimana, biar nanti om yang cari dimana universitas yang terbaik," kata Jhonatan pelan.
" hmmmm...Emi belum memikirkan mau kuliah dimana om," kata Emily pelan.
" hmmm, lalu... bagaimana selama kau tinggal bersama Jack, apa kemampuanmu semakin bertambah," tanya Jhonatan tentang ilmu bela dirinya.
" mau bertambah bagaimana kemampuan Emi kalo om Jack saja sibuk bekerja," kata Emily cemberut.
" benarkah...bukankah ada Azka, kenapa kau tak berlatih saja dengannya," tanya Jhonatan lagi.
" Azka... dia saja tak bisa memegang pedang," kata Emily lagi dan cemberut karena Azka lebih memilih masak dari pada harus berkelahi denganya.
" jadi maksudmu kemampuanmu semakin berkurang begitu," tanya Jhonatan lagi.
" tentu saja tidak, walau pun Emi latihan tanpa ada lawan, Emi tetap tak terkalahkan," kata Emily lagi.
" benarkah," tanya Jhonatan tak percaya.
" tentu saja, apa om mau mencoba kemampuan ku nanti," tantang Emily.
" boleh saja, setelah kita tinggal, dengan senang hati om akan selalu mengajari mu ilmu beladiri," kata Jhonatan lagi.
Emily pun semakin senang ketika Jhonatan akan mengajarinya ilmu beladiri lagi.
sedari kecil Emily memang di ajarkan ilmu beladiri oleh kedua omnya yaitu Jhonatan dan Jordan,
mungkin saat Emily berusia lima tahun Emily menyukai ilmu beladiri itu, dan meminta pada om Jhonatan untuk mengajarinya.
dengan senang hati Jhonatan mengajari Emily.
dan ketika Jhonatan sibuk dengan pekerjaannya ada Jordan yang mengajarinya juga.
bertambahnya usia Emily semakin mahir saja dan menguasai semua ilmu beladiri yang di ajarkan kedua omnya itu,
Emily juga selalu latihan bersama anak anak Jhonatan karena ke tiga nya laki laki..
jadi Emily selalu latihan bersama mereka ketika Emily tinggal bersama mereka.
Jhonatan pernah berkata pada Emily, kalo perempuan itu harus bisa jaga dirinya sendiri, apa lagi di jaman sekarang orang jahat semakin berani.
setelah sampai rumah Jhonatan.
Emily melihat tante Angel sedang berdiri menunggu dirinya di depan gerbang..
bahkan ke tiga anak laki laki nya juga berdiri di sana..
Emily pun dengan cepat membuka pintu mobil itu ketika mobil itu sudah berhenti di depan gerbang..
" tante...Angel," panggil Emily berlari dan memeluk Angela.
" sayangnya tante," sapa Angel tersenyum lembut dan memeluk Emily sayang..
" bagaimana kabarmu," tanya Angel saat mereka melepas pelukan masing masing.
" kabar Emi baik baik saja tan, tante sendiri bagaimana," tanya balik Emily.
" lihat... tante sangat gusar menunggu kedatangan mu sayang, tante hampir saja pingsan karena terlalu lama menunggu mu," ucap Angel lembut..
" kau lihat sayang, perkataan tantemu sama persis dengan apa yang kamu katakan tadi," kata Jhonatan tersenyum..
" tante," ucap Emily dan memeluk Angela erat karena Emily benar benar merindukan tantenya ini.
" kayanya cuma hanya sama momy ya kamu kangennya, sama kakak dan adik adik kakak lainnya gak," tanya anak laki laki yang terlihat tampan.
" kak Juna," sapa Emily pada laki laki yang tampan itu dan ia pun memeluk laki laki tampan yang bernama Juna, dan Juna ini seperti kakak bagi Emily.
" tentu saja Emi juga merindukan kalian," kata Emily dan memeluk ketiga kakak laki lakinya secara bergantian..
" untung ada lu lagi di sini Em, gue jadi bisa belajar ilmu beladiri lagi," ucap Jodi pelan.
walau pun Emily dan Jody berbeda dua tahun Jodi tak memanggilnya kakak karena itu permintaan Emily.
" kaya lu bisa ngalahin gue aja," kata Emi cengengesan..
" makanya dari itu, gue penasaran pengen ngalahin lu," kata Jodi lagi..
" memangnya lu bisa ngalahin Emi, gue aja yang Ilmu beladirinya sudah hebat pun tetep aja kalah sama Emi," ucap Jimy kakak Jodi.
" ya ampun kak namanya juga belajar ya wajar lah masih kalah kalah mah," kata Emily.
" yang penting kita selalu berusaha untuk tetap semangat untuk belajar dan belajar lagi,." kata Emily lagi..
" sudah lah anak anak, kalian ini...tidak ada habis habisnya jika membahas itu, ajak masuk Emi biarkan ia istirahat," kata Jhonatan pada ketiga anak laki lakinya.
" iya anak anak, kasihan Emi pasti ia kelelahan... ayo masuk sayang," ajak Angel pelan..
Emily dan semua keluarga Jhonatan pun masuk kedalam rumah..
" istirahatlah," ucap Angel lembut.
Emily pun mengagguk dan berjalan menuju kamar di mana tempat biasa ia tinggali.
" Emi Sayang," panggil Angel pelan pada Emily.
" iya tan,"
" kamarmu di sebelah sana sayang," ucap Angel lembut dan menunjuk kamar yang biasa di tempati Juna.
Emily bingung biasanya Emily jika tinggal di rumah om Natan selalu tidur di kamar yang biasa ia tinggali.
" loh tan...itu kan kamar kak Juna," tanya Emily pelan..
" iya...mulai sekarang kamar Juna menjadi kamar Emi," kata Angel lembut.
" terus kak Juna tidurnya di mana," tanya Emily aneh..
" kamar kakak di sana," ucap Juna pelan menunjuk kamar di sebelah kiri.
" mulai sekarang kamar itu menjadi kamar mu," ucap Juna lagi..
" iya sayang...mulai sekarang kamar Juna kamu yang tempati," kata Jhonatan pelan dan Emily pun mengangguk..
" istirahatlah...kalo ada perlu apa apa, panggil tante Angel saja," kata Jhonatan lagi..
" om mau pergi bekerja dulu," kata Jhonatan lagi sebelum pergi..
" semoga kamu suka ya sayang, ini kakak kakak kamu yang menghiasnya," kata Angel pelan.
" benarkah tan," tanya Emily tak percaya dan Angel pun mengangguk mengiyakan apa yang di tanya kan Emily..
" istirahatlah,, tante tau kamu sering tinggal di sini, tapi paling tidak tante ingin kamu merasa kalo rumah ini rumahmu juga," kata Angel lembut.
" tante ingin kamu tinggal di sini nyaman," kata Angel lagi.
" iya tanteku sayang, tentu saja Emi betah tinggal di sini, apa lagi Emi memiliki tante yang baik seperti tante," ucap Emily dan memeluk tantenya..
" terimakasih sayang, tante hanya ingin yang terbaik buat putri tante ini," kata Angel mencium pipi Emily lembut.
" kalo begitu, tante kebelakang dulu ya," kata Angel lembut, Emily pun mengagguk.
Emily pun membereskan baju baju yang ia bawa dan memasukan kedalam lemari yang super luas.
Emily pun memperhatikan seisi kamar itu dengan takjub.
" kamar yang indah," ucap Emily pelan.
Emily pun membaringkan tubuhnya yang lelah ke atas kasur sehingga ia tertidur karena merasa lelah.
seharusnya hari ini ia bekerja namun karena pindahan dan tinggal di tempat om Natan Emily pun mengambil cuti di tempat kerjaannya bahkan ia juga meminta ijin untuk tak sekolah.
Emily memang bekerja, namun ia bekerja di cafe milik omnya sendiri yaitu om Jordan,
Emily memang tak pernah kekurangan uang, karena im omnya selalu mencukupi kebutuhan Emily..
namun ia bekerja karena ingin menyibukkan dirinya karena selalu memikirkan seseorang yang ia cintai.
Emily memiliki rahasia yang tak bisa ia ceritakan pada siapa pun, apa lagi menceritakan pada om dan tantenya.
Emily tak bisa menceritakan pada om dan tantenya perihal kisah cintanya yang terlarang.
dan tak mungin ia mengatakan pada om dan tantenya jika ia menyukai omnya sendiri.!
sejak usia Emily sepuluh tahun, Emily menyukai om terakhir nya yaitu om James.
Emily pikir ia menyukai omnya hanya mengaguminya saja,! namun ternyata semakin bertambahnya usia Emily ia semakin menyukai omnya Itu.
memang benar Emily tak pernah bertemu lagi dengan omnya, mungkin sudah hampir delapan tahun ia tak pernah bertemu lagi.
dan mungkin jika omnya bertemu dengan Emily omnya pasti tak akan mengenalinya. karena dulu saat masih sepuluh tahun Emily sangat kucel dan dekil ketika bertemu omnya itu,, tapi sekarang Emily sudah menjadi anggun dan cantik.
hanya sahabat Emily yang tau kisah cintanya itu.
karena Emily tak pernah merahasiakan apa apa pada sahabat nya,
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!