NovelToon NovelToon

Di Balik Sang Ceo

DBSC 1

Hari ini terlihat seorang lelaki tampan dengan rambut ikalnya yang dibuat klimis sedang merapikan dasinya di ruang kantornya yang baru. Tertulis jabatan CEO di mejanya membuat dia tidak sabar untuk melaksanakan peresmian jabatannya. Jabatan yang didapat dengan kerja keras dan usahanya selama bertahun-tahun. Ini merupakan puncak kariernya setelah bekerja dari tidak mempunyai jabatan di perusahaan tersebut hingga saat ini. Perusahaan FutureCorp bergerak di bidang perangkat lunak, perangkat keras dan cyber security.

Dia adalah Christopher James, dulunya seorang anak dari panti asuhan, dan sekarang bisa mencapai mimpinya menjadi CEO di umur 34 tahun. Dulu dia bercita-cita ingin menjadi orang kaya agar tidak ada lagi orang yang akan menindasnya. Kejadian di masa lalu menjadi pecutan agar dia berusaha keras dan meraih impiannya.

Momen inilah yang dinantikan seumur hidupnya. Meski tidak mempunyai orang tua yang membangga-kan dirinya tetapi dia memiliki orang-orang terdekatnya yang selalu berbahagia atas apa yang dia raih. Itu sudah cukup baginya, tidak menginginkan lebih. Karena dia terbiasa dengan orang merendahkannya sehingga ketika mempunyai orang di sampingnya, dia menghargai hal itu.

Acara peresmian jabatannya akan dilaksanakan pukul 11 siang nanti. Sekaligus dijadikan satu acara dengan rapat pemegang saham untuk pembagian dividen yang menghadirkan semua para eksekutif perusahaan FutureCorp. Tentu saja dilakukan setelah peresmian jabatan tersebut. Di sini para eksekutif bangga dengan pencapaian Christopher yang berhasil menaikkan angka penjualan FutureCorp dengan strateginya. Hal itulah yang menjadi pertimbangan untuk mengangkatnya menjadi CEO FutureCorp.

Waktu sudah menunjukkan pukul 11 siang, dia menuju Future Hall di gedung perkantoran itu didampingi oleh temannya yang menjabat sebagai CFO, Jerry Thomas, dan sekretarisnya, Melissa Valen. Jerry adalah teman terdekat sejak masa kuliah Chris sedangkan Melissa adalah adik tingkat mereka berdua. Diangkatnya menjadi sekretaris karena saat itu Chris merasa kasihan kepada Melissa yang kesulitan mencari pekerjaan sesuai jurusan yang dia pelajari. Dengan adanya tawaran itulah, Melissa bisa mendapatkan uang untuk menyambung hidup.

Mereka sudah mendekati pintu Future Hall dan disambut para eksekutif di sana. Kemudian mereka masuk bersama sambil berbasa basi sebentar sebelum duduk di kursi yang sudah diatur sedemikian rupa. Saat ini, Christopher duduk di meja bersama Jerry dan beberapa eksekutif muda lainnya. Sedangkan Melissa duduk terpisah bersama sekretaris lain.

Acara berlangsung tenang dan tidak ada halangan. Mendekati acara puncak, dipanggillah nama Christopher untuk maju ke depan dan memberikan beberapa patah kata sambutan. Namanya yang disebut membuat dia maju ke panggung dan menerima jabatan dari Direktur FutureCorp, Jacob Avan. Setelah itu dia pun memberikan sambutan dan ucapan terima kasih atas diangkatnya dia menjadi CEO. Semua orang bertepuk tangan setelah sambutan yang diberikan selesai dan dia kembali menuju kursinya. Jerry tiba-tiba memeluk dan memberikan ucapan sekali lagi kepadanya tampak bahagia. Karena Jerry mengetahui bagaimana perjuangan seorang Christopher untuk sampai ke titik ini.

Berlanjut ke acara makan siang karena waktu sudah menunjukkan pukul 1 siang. Musik yang dinyalakan dipilih yang memiliki alunan lembut agar membuat aktifitas makan siang menjadi lebih santai. Karena nanti setelah makan siang akan ada acara lanjutan yang lebih serius.

Sebelum mereka menjabat CEO dan CFO, mereka memutuskan untuk~~~~ membeli beberapa persen saham di FutureCorp karena mereka termasuk orang yang ikut membangun FutureCorp dari masih skala kecil. Sehingga saat ini mereka mengikuti pembagian saham dividen setiap enam bulan sekali. Sedangkan para sekretaris kembali ke ruangan mereka terlebih dahulu. Pembagian dividen hanya dihadiri oleh kalangan yang memiliki saham di FutureCorp. Kali ini pembagian dividen ditawarkan dalam bentuk pengembalian uang tunai. Karena saat ini di FutureCorp sudah banyak investor dan tidak ada saham lagi yang dijual dan untuk dividen sebelumnya dalam dijual kembali bentuk saham tambahan.

Selesai acara, para eksekutif senior meninggalkan Future Hall terlebih dahulu karena sedang tidak memiliki kepentingan di kantor. Sedangkan Christopher dan Jerry kembali ke ruangan mereka untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan yang sudah menunggu. Melissa yang menyiapkan dokumen sudah menunggu di ruangannya.

Begitu Chris tiba di ruangannya, dia langsung disibukkan beberapa dokumen yang dibutuhkan untuk besok hari. Beberapa jam kemudian tiba-tiba Jerry membuka pintu ruangannya dengan kasar sehingga membuat fokusnya pindah dari dokumen kepada Jerry.

“Ada apa Jer? Tidak bisakah lebih pelan membuka pintu. Tidak biasa kamu seperti itu,” tegurnya tanpa melihat ekspresi Jerry.

“Bukan begitu, ada hal serius yang saat ini terjadi.”

“Jelaskan pelan-pelan, minumlah dan duduk dulu.”

“Jadi baru saja aku memeriksa dokumen keuangan tiga tahun ke belakang dan aku menemukan keanehan pada pengeluaran beberapa divisi di laporan tahun ini dan laporan di arsip yang kutemukan. Laporan yang tertulis di sini berbeda dengan yang dilaporkan. Atau bagian keuangan ada kesalahan input. Aku belum mencari tahu lagi,” jelas Jerry yang menyerahkan dua laporan keuangan yang berbeda tersebut padanya.

“Bagaimana bisa seperti ini, Jer? Sedangkan kamu baru menjadi CFO beberapa bulan lalu.”

“Kamu mendapatkan data ini dari mana, Jer?” lanjutnya melihat laporan yang diberikan oleh Jerry.

“Aku membutuhkan laporan 3 tahun ke belakang di bagian arsip dan tidak sengaja aku menemukan laporan ini. Harusnya laporan ini masih belum diarsipkan dan nyatanya kini data ini sudah masuk dalam arsip.”

“Mungkinkah bagian keuangan salah meletakkan laporannya sehingga dia terselip di arsip.”

“Tidak mungkin, Chris. Perhatikan tanggal di bawah, tanggal itu harusnya belum saatnya masuk ke bagian arsip.”

“Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan?”

“Bagaimana jika kita lakukan investigasi diam-diam? Saat ini yang tahu hanya aku, kamu dan sekretarisku, Dena.”

“Panggil Dena kemari,” Jerry bergerak dari kursi menuju telepon interkom untuk menghubungi Dena dan Melissa pun dipanggilnya juga.

Sambil menunggu Dena dan Melissa datang, Chris memeriksa kembali laporan keuangan tersebut dan membandingkan nilai keduanya. Setelah dia hitung ulang, selisih nominal hasilnya sangat di luar dugaan. Selisih ratusan juta, meski terlihat terdapat keuntungan tetapi jika dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan, keuntungan tersebut masih kecil. Pastinya ada bagian divisi tertentu yang terkena dampak dari perubahan laporan ini.

Chris menghubungi bagian produksi dan meminta laporan produksi perangkat keras selama tiga tahun ke belakang. Dia meminta kepada pegawai yang lebih ia percaya daripada kepala produksi. Saat ini semua orang yang berada di divisi bersangkutan dan yang mempunyai jabatan adalah tersangka. Dia pun sudah berpesan bahwa tidak boleh ada orang lain yang mengetahui bahwa dia meminta laporan itu.

Beberapa saat kemudian, Jerry, Melissa, dan Dena sudah berada di ruangannya untuk diskusi masalah laporan keuangan terlebih dahulu. Mereka segera membagi tugas untuk mencari selisih pada kedua laporan keuangan arsip dan yang tercatat secara digital. Setelah berkutat dengan laporan selama 30 menit mereka dikejutkan dengan adanya ketukan dari luar pintu, dia meminta Melissa untuk membukakan pintu dan menerima berkas-berkas tersebut.

Setelah berkas-berkas berada di tangan Chris, dia memutuskan untuk memeriksa sendiri berkas-berkas itu. Dia tidak berani untuk memberitahu kepada Jerry masalah produksi ini. Dia harus membuktikan terlebih dahulu baru bisa membuat kesimpulan bahwa memang telah terjadi kecurangan. Selama ini dia memang tidak pernah mengerjakan masalah keuangan dan produksi. Pada saat itu dia bekerja di bagian divisi pengembangan aplikasi sedangkan Jerry baru ada enam bulan ini dia dipindah ke bagian divisi keuangan dan diangkat menjadi CFO karena public speaking yang dia miliki sangat bagus. Jadi dia paham jika Jerry tidak terlalu mengerti apa yang terjadi di dalam divisi keuangan.

Sepertinya mereka berempat malam ini akan lembur di kantor sehingga Chris menyempatkan untuk memesan makanan untuk makan malam. Setelah berkutat sekitar beberapa jam akhirnya pekerjaan mereka selesai dan mereka menyantap makan malam dengan hening. Saat mereka merapikan dokumen, Chris memberitahukan kepada mereka bertiga akan temuannya pada laporan produksi.

DBSC 2

Dari hasil temuan tersebut, Chris membuat kesimpulan bahwa terdapat selisih dengan nominal 300 juta selama tiga tahun di bagian produksi dan 500 juta di bagian keuangan untuk keperluan yang masih belum diketahui. Mereka bertiga terkejut atas kesimpulan Chris, tidak menyangka bahwa sebesar itu dan selama itu tidak pernah ada yang melaporkan. Dena merupakan salah satu orang lama di divisi testing dan dipindah ke divisi keuangan atas permintaan Jerry. Sehingga dari mereka berempat tidak ada yang perlu dicurigai karena kinerja mereka masih terhitung bulan.

Saat ini mereka memilih untuk pulang dan beristirahat sehingga diskusi harus terhenti di sini. Chris dan Jerry pulang bersama karena Gedung apartemen yang mereka tempati sama hanya berbeda lantai. Kondisi kehidupan mereka dapat dibilang sangat baik, malah termasuk milyuner karena selama bertahun-tahun bekerja di FutureCorp mereka dapat dibilang workaholic. Pekerjaan merupakan “istrinya” karena jarang terlihat bersama dengan seorang wanita. Pernah juga mereka dianggap gay karena selalu berdua ke mana-mana.

Dalam perjalanan pulang, mereka berdua membicarakan langkah apa yang harus dilakukan tanpa diketahui oleh para eksekutif senior dengan adanya temuan ini. Mereka ingin bukti yang lebih konkrit karena jika hanya penemuan secara dokumen masih bisa disangkal oleh pelaku. Terlebih lagi dengan adanya bukti tersebut dapat diketahui siapa-siapa saja pelaku penggelapan dana tersebut.

“Apakah kamu ada usulan tentang bagaimana cara kita mendapatkan bukti, Jer,” tanya Chris yang sudah frustasi. Di hari pertamanya bekerja sebagai CEO sudah mendapat cobaan seperti ini.

Jerry pun memberikan pendapatnya, “Aku mempunyai kenalan di bidang audit keuangan. Banyak orang yang sudah menggunakan jasanya dan puas dengan hasilnya. Jika kamu maka akan kuhubungi besok pagi sehingga kita bisa membuat janji atau konsultasi terlebih dahulu.”

“Wah, tak kusangka kamu sudah memikirkan solusinya. Memang tepat untukmu menjadi CFO.”

Chris merangkul bahu Jerry agar tidak besar kepala dengan kata-kata pujian darinya. Mereka tertawa atas kekonyolan yang mereka lakukan seperti saat masih kuliah.

“Baiklah, Jer. Buatkan janji besok siang saat makan siang saja ya. Biar lebih formal tapi tetap santai.”

Tidak terasa mereka sudah sampai gedung apartemen dan mereka berpisah untuk ke kediaman masing-masing.

Chris segera melepaskan pakaiannya dan bergegas masuk ke kamar mandi karena badannya sudah gerah. Dia pun memilih berendam dalam bathtub karena ingin relaksasi melepas penat dari bekerja hari ini. Cukup setengah jam dia berendam dan merasakan tubuhnya sudah mulai rileks. Karena dia sudah makan malam maka dia memilih langsung merebahkan punggungnya di tempat tidur. Tidak lama dia terbuai ke alam mimpi.

Sedangkan Jerry saat ini sedang menghubungi seorang kenalannya yang dapat membantu mempercepat proses pembuktian penggelapan tersebut.

Jerry

Halo, selamat malam.

Terdengar suara dari pihak seberang sudah mengangkat telepon.

Teman Jerry

Iya, kenapa Jer?

Jerry

Maaf, menghubungimu selarut ini tetapi saya benar-benar

membutuhkan bantuanmu. Jika besok bisa bertemu untuk

sekedar konsultasi, gimana?

Teman Jerry

Pukul berapa pastinya?

Jerry

Sekalian makan siang kalau bisa.

Teman Jerry

Oke, untuk tempatnya besok kabari ya pastinya di mana?

Jerry

Ok, terima kasih, Lex.

Jerry menutup sambungan telepon tersebut setelah mendapat kepastian akan pertemuan besok. Dia mengirimkan pesan kepada Chris untuk memberikan kabar baik ini.

Jerry: Bro, besok dia menyanggupi untuk bertemu ketika makan siang. Untuk tempat enaknya di mana?

Chris yang saat ini sudah masuk ke alam mimpi tidak bisa membalas pesan Jerry padahal tadi dia yang meminta diberi kabar. Jerry yang sudah menunggu selama 30 menit tanpa adanya balasan pun beralih menonton tv kabel untuk melepas kepenatan setelah bekerja.

***

Esok hari, Chris mempersilakan Jerry masuk ke dalam apartemennya imbas pesan kemarin malam belum dibacanya hingga pagi. Jerry pun menjelaskan ulang tentang janji hari ini dan kebetulan siang ini ternyata Jerry tidak bisa menemani Chris. Demi memudahkan pertemuan antara keduanya, Jerry memesan makan siang di restoran Sheraton Hotel karena privasi pengunjung terjaga. Dipesankan atas namanya sehingga lebih memudahkan keduanya saat mencari nanti. Setelah itu dia memberi kabar kepada teman wanitanya.

Di Sheraton Hotel, 15 menit sebelum waktu janji temu, tepatnya di lantai restoran datang seorang wanita dengan pakaiannya yang semi formal. Dia mendekati pelayan untuk menanyakan meja reservasi atas nama Jerry. Kemudian pelayan tersebut mengantarkannya ke tempat yang dimaksud. Wanita itu memutuskan untuk memesan terlebih dahulu karena kebetulan dia belum sarapan. Hari ini dia banyak jadwal pertemuan sebenarnya sehingga ketika diajak bertemu di makan siang dia menyanggupi karena hanya waktu itu saja yang kosong.

Sambil menunggu makanannya datang, dia pergi ke toilet terlebih dahulu karena panggilan alam. Chris pun tiba dan langsung menuju ke pelayan untuk diantar ke meja reservasi. Dia melihat di meja tersebut sudah ada barang dan bertanya kepada pelayan.

“Apakah tamu saya sudah datang?”

“Sudah, Tuan. Hanya beliau sedang ke kamar mandi. Apakah Tuan akan memesan sekarang karena tamu anda sudah melakukan pemesanan,” jawab pelayan itu.

“Baiklah, untuk saat ini saya memesan kopi pahit dan nasi goreng,” ujarnya tanpa melihat menu karena dia juga sudah lapar.

Setelah pelayan pergi, Alexa yang akan kembali ke meja tiba-tiba berhenti mendadak setelah melihat sosok yang sudah lama tidak bertemu. Pertemuan terakhir mereka saat Alexa SMP dan itu bukan pertemuan yang baik. Ya, Alexa mengenal sosok itu, sosok yang saat ini sedang duduk di meja reservasi atas nama Jerry. Jerry sudah memberikan kabar bahwa dia tidak bisa datang dan digantikan temannya. Alexa tak menyangka jika teman Jerry adalah Chris.

Wanita berumur 30 tahun itu segera menghampiri Chris dan menyapanya dengan formal dan berpura-pura tidak kenal.

“Permisi, apakah anda teman Jerry?” bertanya memastikan agar Chris tidak curiga.

“Iya, Nona. Saya Christopher, teman Jerry yang membutuhkan konsultasi masalah keuangan.”

“Ah, saya Alexa. Apa boleh jika kita makan siang dulu karena saya sudah kelaparan. Maaf jika saya terlalu jujur.”

“Tidak apa-apa. Saya juga sudah selesai memesan makanan. Sambil menunggu makanan datang, ini contoh beberapa berkas yang kami temukan.” Chris memberikan berkas dari divisi produksi yang dia temukan dan beberapa perbedaan pada laporan keuangan.

Alexa menerima semua itu kemudian diletakkan di meja sebelah kirinya agar nanti makanan datang tidak harus memindahkan letak berkas tersebut. Dia kemudian fokus terhadap ponselnya untuk memberitahu asistennya agar janji temu dengan klien lain pada pukul 2 siang dan 4 sore diundur atau dijadwalkan ulang. Karena ternyata berkas-berkas yang dibawa Chris banyak dan harus satu per satu diperiksa.

“Nona Alexa, maaf apakah anda sebenarnya sibuk?” sela Chris saat tidak mendapat jawaban setelah menyerahkan berkas.

“Oh, maaf, Tuan Chris, saya sedang menyusun ulang jadwal saya. Karena sepertinya pertemuan ini bakal lama.”

“Baiklah, silakan.”

Di saat itu makanan pun datang dan Chris membantu pelayan untuk menata piring di meja karena makanan yang dipesan oleh Alexa banyak jenisnya. Alexa melihat dengan bahagia makanan yang dihidangkan tersebut. Seperti sudah lama tidak makan menu tersebut. Setelah selesai, pelayan tersebut meninggalkan meja itu sehingga mereka pun saling mempersilakan untuk makan.

Karena Alexa kelaparan, dia tidak mempedulikan Chris yang ada di sana dan fokus terhadap makanan yang di depannya. Chris yang melihat itu pun hanya tersenyum kecil dan Alexa tidak sengaja melihat dan merasa seperti ditertawakan.

“Apa anda tidak pernah melihat orang makan?” cecar Alexa yang tiba-tiba berhenti mengunyah, melihat tidak suka ke arah Chris.

“Tidak, Nona. Maaf jika menyinggungmu tetapi saya senang melihat Nona makan dengan lahap. Biasanya, wanita yang saya temui, makan seperti dijaga dan tidak menikmati.”

Setelah dijawab seperti itu, Alexa mendadak malu karena sudah berprasangka, “Maafkan saya.”

Selang waktu setengah jam, tiba-tiba ponsel Chris berdering dan terlihat Jerry menghubunginya.

“Permisi, Nona, saya tinggal sebentar untuk mengangkat telepon ini. Dari Jerry,” ujar Chris singkat dan menerima teleponnya. Kemudian dia beranjak pergi menjauh.

Chris

Ya, Jer. Ada apa?

Jerry

Kamu belum melihat berita yang trending hari ini?

Chris

Belum, aku baru sampai di restoran dan makan siang.

Membahas laporan saja belum apalagi lihat berita.

Jerry

Perusahaan kita trending karena skandal penggelapan.

dana tersebut bocor.

Chris

Apa! Darimana mereka tahu? Padahal kita baru tahu

kemarin malam dan tidak ada yang tahu selain kita.

berempat.

Jerry

Itulah, aku masih belum bisa menemukan sumbernya

karena berita tergolong cepat tersebar. Kabar buruknya

adalah para investor dan eksekutif meminta besok rapat

dadakan.

Setelah menerima kabar itu, ponsel Chris terjatuh ke lantai.

DBSC 3

Chris yang masih terkejut atas berita itu tidak sadar bahwa ponselnya terjatuh. Alexa yang melihat dari kejauhan pun mendekat dan mengambil alih percakapan dengan Jerry. Ternyata Jerry mematikan sambungan tersebut karena tidak ada respon lagi dari Chris.

Alexa menepuk bahu Chris yang terlihat pucat dan pandangan mata menerawang, membuatnya sadar dan mencari ponselnya. Alexa yang melihat itu segera menyerahkan ponselnya.

“Ini ponsel anda yang terjatuh. Dari pihak sana sudah dimatikan juga. Mungkin karena tidak ada jawaban makanya dimatikan.”

“Terima kasih,” ucap Chris dengan lemas.

Alexa membawanya kembali ke meja mereka dan meminta pada pelayan untuk diambilkan air putih. Tak lama, pelayan datang dengan membawa air putih dan teh manis hangat. Kemudian Alexa memberikan air putih agar membuatnya lebih tenang. Chris yang masih lemas itu hanya bisa menuruti apa yang dilakukan Alexa.

“Masih lemas?”

“Sudah tidak apa-apa. Maafkan saya tapi pertemuan ini saya batalkan karena ada masalah yang timbul di kantor.”

“Baiklah, tapi jika boleh berkas-berkas ini saya bawa ya untuk saya pelajari.”

“Iya, sekali lagi maafkan saya, Nona.”

Chris membereskan barang-barangnya dan segera pergi dari restoran tersebut. Dia memilih untuk naik taksi karena dia tidak ingin terjadi kecelakaan jika dia menyetir dalam keadaan seperti ini.

Sesampainya di kantor dia bergegas menuju ruangan Jerry yang ternyata tidak ada di sana. Dena yang kebetulan datang dari pantry bertemu Chris dan memberitahukan bahwa Jerry ada di ruang meeting. Di sana dia sudah ditunggu dengan beberapa orang dari bagian PR untuk membahas informasi apa saja yang akan diberikan kepada khalayak akibat munculnya skandal.

“Bagaimana keadaan untuk saat ini?” tanyanya tidak sabar.

“Duduk dulu baru kuberi tahu.” Chris menuruti permintaan Jerry dan dia duduk di seberang Jerry.

Setelah itu Jerry menjabarkan bahwa saat ini skandal sudah dapat dikendalikan agar tidak tersebar lebih luas lagi. Dengan solusi FutureCorp harus melakukan konferensi pers terkait hal tersebut. Tidak heran, para pegawai bagian PR ikut hadir di rapat ini sedangkan untuk masalah eksekutif senior dan investor meminta untuk besok tetap diadakan rapat.

“Baiklah, kapan bisa kita melakukan konferensi pers?”

“Sudah dijadwalkan nanti pukul 3 sore dan yang akan berbicara adalah Ibu Helen.” Jerry menyerahkan naskah yang akan dijelaskan ke media.

Dia membaca sepintas dan setuju tentang hal yang dibicarakan tersebut. Tidak mengiyakan terhadap skandal tetapi juga tidak menolak agar citra perusahaan tidak menjadi jelek dan akan diadakan audit terhadap divisi yang bersangkutan yang dipimpin oleh tim independen dari luar perusahaan.

Dia kembali terpikir akan sosok Alexa, seperti pernah melihat tetapi tidak bisa mengingat tepatnya di mana. Untuk saat ini pikiran itu teralihkan dengan Jerry yang melanjutkan pembahasan dengan tim PR. Chris hanya menambahkan beberapa poin untuk melengkapi dan mengajak Jerry untuk segera menyusul ke ruangannya apabila sudah selesai dengan mereka.

Dia pergi terlebih dahulu dan meminta Melissa untuk tidak menghubunginya apabila ada telepon atau memindahkan janji temu hari ini ke hari lain. Saat ini dia harus fokus terhadap masalah ini. Mestinya tidak ada yang mengetahui penggelapan tersebut tetapi mengapa masalah ini bisa muncul ke media. Tim IT pun masih belum dapat mengetahui dari mana asal skandal tersebut. Yang artinya orang yang mengunggah ini adalah orang yang sangat ahli dalam teknologi.

Jerry yang sudah selesai rapat segera ke ruangan Chris untuk membahas langkah selanjutnya. Chris yang melihat Jerry di pintu mempersilakan masuk dan pindah ke sofa. Dia mengambil beberapa minuman dingin untuk diletakkan di meja. Karena dia haus jadi sekalian mengambil untuk Jerry yang sudah duduk.

“Bagaimana kabar terbaru dari tim IT?” tanya Chris to the point.

“Karena mereka belum bisa melacak sumbernya maka kusuruh mereka lebih fokus untuk menghapus artikel yang masih bermunculan.”

“Setelah konferensi pers dilakukan, kita harus mengadakan tim audit independen untuk segera melakukan pemeriksaan. Di saat bukti-bukti masih belum dihancurkan.”

“Itu juga yang kupikirkan. Lalu bagaimana pertemuanmu dengan Alexa?” tanya Jerry penasaran.

“Aku hanya menemaninya makan itupun belum selesai sudah kamu telepon untuk balik ke kantor.”

“Maafkan aku. Lalu apa dia bersedia untuk membantu kita?”

“Untuk saat ini dia masih memilih untuk memeriksa berkas laporan tersebut. Jadi belum memberi keputusan.”

“Baiklah, paling tidak dia mau membantu.”

“Oh iya, aku penasaran bagaimana kamu bisa mengenalnya?”

“Kamu tahu Baron? Teman kita waktu kuliah dulu yang sukanya telat pas kuliah. Nah, dia itu pernah memakai jasa si Alexa. Dari situ aku dikenalkan waktu ada pesta ulang tahun perayaan si Baron dan saat itu kamu tidak bisa datang karena harus keluar kota. Kenapa bertanya seperti itu? Apa kamu mengenalnya?”

“Oh, gitu. Aku sepertinya pernah mengenal dia tetapi aku tidak ingat kapan dan di mana.”

“Masak? Atau jangan-jangan kamu terpesona sama dia, secara dia cantik dan masih single loh.”

“Apaan sih. Tidak ada bahas-bahas ke sana.”

“Kalau begitu, besok saja menanyakan jawaban si Alexa. Aku balik ke ruanganku ya.”

Pukul 3 sore tepat, Chris dan Jerry datang ke lantai 1 untuk menghadiri konferensi yang dilakukan Ibu Helen di dalam aula. Di sana sudah banyak wartawan yang hadir karena banyak pihak yang membutuhkan kejelasan akan skandal tersebut. Serta selama ini citra FutureCorp di mata masyarakat sangat terjaga. Itulah yang membuat trending dan ramai di media sosial. Apabila tidak segera dilakukan klarifikasi masalah akan merembet dan citra FutureCorp akan jatuh.

Ibu Helen sudah berdiri di depan podium untuk memberikan penjelasan yang sudah dinanti. Selama 15 menit berbicara, saatnya wartawan memberikan pertanyaan untuk memenuhi rasa penasaran mereka. Pertanyaan yang diajukan membuat ibu Helen kewalahan sehingga Chris merasa dia harus maju dan mengambil alih konferensi ini.

“Para wartawan yang terhormat, saat ini seperti yang sudah dijelaskan oleh Ibu Helen, pihak FutureCorp tidak mengetahui banyak atas munculnya berita tentang skandal penggelapan dana dalam perusahaan. Hal tersebut menyebabkan kita akan melakukan peninjauan terhadap divisi-divisi yang bersangkutan,” tegas Chris, “dan tentu saja proses tinjauan ini akan dilakukan dan dilaporkan secara transparan.”

Tanya jawab berlanjut selama 20 menit dan dengan terpaksa Chris harus mengakhiri konferensi tersebut. Citra perusahaan yang selama ini dia ikut bangun hampir hancur karena skandal sialan. Setelahnya dia pergi dari aula diikuti oleh Jerry dan Ibu Helen serta beberapa pegawai yang membantu ibu Helen tadi.

Dia dan Jerry sudah sampai di ruangannya dan melirik ke jam dinding yang menunjukkan pukul 5 sore. Mereka memutuskan untuk pergi makan malam di restoran dekat apartemen.

Keesokannya, Chris bangun lebih pagi daripada Jerry karena dia sudah berada di depan pintu apartemen temannya itu. Dia mengajak Jerry untuk segera berangkat ke kantor karena pagi tadi dia mendapat kabar dari tim IT bahwa saham FutureCorp turun 2%. Hal tersebut membuat para investor semakin murka dan membuatnya berpikir ulang apakah dia tidak cocok memegang jabatan sebagai CEO? Baru satu hari saja menjabat sudah mendapat masalah bertubi-tubi.

Chris langsung menuju Future Hall di mana para investor sudah menunggu. Dia hanya membawa perhitungan selisih dari laporan yang dia temukan untuk diperlihatkan pada investor. Agar bisa menghilangkan kecurigaannya terhadap beberapa eksekutif senior. Mungkin saja dari mereka ada yang panik melihat laporan tersebut sudah ada di tangannya.

Perdebatan terjadi setelah Chris menunjukkan laporan tersebut. Ada yang pro dan kontra karena bukti tersebut dianggap tidak valid. Yang kontra memintanya untuk menyelesaikan skandal dengan memberikan bukti yang lebih konkret. Selama berdebat, dia memperhatikan beberapa orang yang tadi dicurigainya terlihat gelisah. Dari pengamatan ini, penyelidikannya dia nanti bisa lebih mengerucut terhadap orang-orang tersebut.

Dia harus membuktikan kepada para investor dan eksekutif muda yang memilih kontra dalam waktu dua minggu. Apabila tidak terpenuhi dia harus bersedia turun dari jabatan CEO yang baru saja didapatnya. Apa yang harus dilakukan Chris?

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!