Pertama kali aku pergi jauh dari bapak dan ibu...walaupun aku sering bepergian, tapi itu selalu bertiga...Tugas yang diemban bapak didaerahlah yang membuat bapak tidak bisa mengantar kepergianku...dan ibu, tentu saja menemani bapak...aku sudah berjanji pada diriku sendiri,bahwa aku akan mandiri dan tidak manja...karena itulah aku memutuskan untuk pergi sendiri...
sebagai anak tunggal tentu saja ibu keberatan dengan keinginanku...tp dng alasan kemandirian akhirnya ibu luluh dan mengijinkanku pergi dengan iringan air mata dan berbagai petuah dan pesan bla bla bla 😊
Didalam penerbangan ini, pertahananku roboh...setelah pilot mengumumkan bahwa pesawat akan lepas landas...bayangan bapak dan ibu yang mengantarku ddpn pintu keberangkatan terus terbayang dkepalaku...air mataku terus menetes,sampai aku sedikit terisak...entah apa yang dipikirkan orang orang itu melihatku...
Seorang ibu paruh baya...kutaksir berumur 40 tahun yg duduk dseberang tempat dudukku dkelas bisnis ini memberikanku beberapa lembar tisu...kutersenyum sambil berkata bahwa aku pun memiliki tisu didlm tas ransel ku...
Dengan cepat kuhapus airmataku sambil mengeluarkan cairan yg kurasa tersumbat dhidungku hehehehe....
jangan sampai orang orang ini berpikir bahwa aku menangis karena dputus pacar 🙈 atau menangis karena harus pergi meninggalkan kekasih pujaan hati...oh Noooo
"Maaf Mbak,Tolong buka jendelanya"
Suara pramugari mengagetkanku
Entah berapa lama aku tertidur..semoga aku tidur dalam keadaan anggun dan elegan sehingga tidak ada satu tetesan pun yang keluar dari mulutku (liur) hahahahaha
kurapikan ikatan rambutku sambil kucium aroma rambut ini...hmmmm masih harum...entah berapa lama aroma ini akan bertahan...mulai hari ini aku akan mencuci rambutku sendiri...tidak ada ibu yang selama ini selalu membantuku mencuci rambut...rambutku panjang hampir mencapai pinggang,tebal dan hitam....bapak suka aku memiliki rambut panjang...dari kecil ibu selalu menjaga agar rambutku bersih dan harum...walaupun kami tinggal didaerah bukan berarti tidak ada salon kecantikan disana...tapi ibu yang selalu bersikeras bahwa beliau sendirilah yg akan mengurus rambutku...mengcreambath tiap minggu..mencuci tiap dua hari sekali, bahkan setiap malam ibu datang kekamar untuk menyisir rambutku sebelum tidur...
teman temanku selalu bilang bahwa aku anak Mama,aku anak manja...
tapi selalu kubantah "Aku bukan anak Mama, tapi anak Ibu "hehehehhe
om dan tante ku juga selalu bilang "Bagaimana mungkin kamu bisa memilih kuliah di kota besar Ega"
Tante Eni, tetangga di komplek perumahanku pun selalu berucap ke ibu "jangan jangan nnt kamu ikut kost juga sama anakmu ya jeng" 🙈
bahkan dua sahabatku di genk AAE... Ari dan Ayu bertaruh bahwa aku akan pulang ke daerah dalam waktu 1 bulan..."hmmm kita buktikan saja nanti" ucapku
walaupun aku anak tunggal...tapi dalam hal kedisiplinan...bapak selalu tegas padaku....tidak semua yang kumau bisa kudapatkan dengan mudah...maklum lah...kakekku dari bapak seorang tentara sehingga bapak biasa mendapatkan pendisiplinan dari kakek..bapak juga bukan dari keluarga kaya...dari kecil bapak harus berusaha sendiri jika menginginkan sesuatu.. bapak berhasil kuliah dan lulus dkarenakan pimpinan kakek yang membawa bapak kekota besar untuk kuliah...
hubungan kami terjalin baik sampai sekarang dengan mantan pimpinan kakek di batalyon..aku memanggil beliau dengan sebutan Aki...
Aki memiliki seorang putra yang seumuran dengan bapak, teman bermain bapak didalam komplek batalyon...karena itu setelah Aki dipindah tugaskan, aki juga membawa bapak bersama beliau.
Putra Aki yang kupanggil dengan sebutan Om Yandri...sama sama lulusan akademi kepemerintahan dengan bapak, dan sekarang sama sama mengabdi sebagai pejabat didaerah masing masing...
Om Yandri selalu memintaku memanggil beliau dengan sebutan Papah... Dulunya aku menurut saja...dari kecil kupanggil beliau papah...setelah SMA baru ku tau maksud dari panggilan tersebut...
Bapak dan ibu menjelaskan padaku ketika aku berumur 15 tahun...bahwa aku dijodohkan dengan putra papah...sejak itu aku memutuskan untuk memanggil beliau dengan sebutan Om saja..
entah kenapa, setelah aku tau perjodohan itu...aku menjadi kesal dan marah dengan Om Yan...aku pun selalu menolak jika bapak dan ibu mengajak untuk liburan ke rumah aki...atau sekedar berkunjung jika bapak sedang dinas di kota tempat tinggal Aki...
mengingat Putra Om Yan...Hmmmm aku cuman pernah melihatnya waktu kami masih sama sama di bangku SD dan SMP...lebih tua 2 tahun dariku...karena dia laki laki...aku pun lebih sering bermain dengan adik perempuannya...anak bungsunya om Yan...Namanya Yuri, dia 1 tahun lebih muda dariku...Om Yan memiliki 3 anak...Anak pertama om Yan bernama Yuni...biasa kupanggil Teteh Uni...Anak kedua Om Yan inilah yang djodohkan denganku...namanya Yudhis...tapi mereka semua biasa memanggilnya Aa...
Aku sekarang berumur 18 tahun...bearti Aa Yudhis berumur 20 tahun...masih maukah seorang pemuda berumur 20 tahun djodoh jodohkan???
"Penumpang yang terhormat...kita telah tiba di kota tujuan bla bla bla..."
suara pengumuman itu membuyarkan lamunanku...
kuhelakan nafas panjang...alhamdulillah...sampai juga setelah dua jam penerbangan...kulepaskan safety belt dan mulai berdiri keluar membawa tas ranselku... aku beruntung, bapak memesankanku tiket dkelas bisnis...sehingga aku tidak perlu untuk antri menuju pintu keluar...
turun dari pesawat..menaiki bis menuju ruang kedatangan...Selama ini bapak selalu mengajarkanku untuk mengurus segala sesuatu sendiri setiap kali kami bepergian...sehingga sekarang walaupun sendiri...aku sudah bisa dan mengerti, kemana arah arah yang harus kutuju dan apa yang harus kulakukan...walaupun aku putri daerah, jangan sampai orang orang dikota besar ini menyebutku kampungan heheheh...
sambil menunggu di antrian bagasi...aku mengaktifkan handphoneku...pasti ibu gelisah menunggu kabar dariku hehheeh....langsung kutelpon ibu...asisten bapak yang angkat...memberitahukan bahwa bapak dan ibu masih ada acara, belum bisa menerima telepon...kutitip pesan pada mas agung asisten bapak...bahwa aku sudah mendarat dengan selamat, dan akan ku telpon lagi nanti setelah sampai dirumah ummah Lina, adik sepupu ibu....
oia...ibu dan aku sama sama anak tunggal...ibu memiliki rahim yang lemah...sebelum melahirkan aku..ibu mengalami keguguran dua kali...sewaktu mengandung aku pun ibu harus istirahat selama 6 bulan di RS (beruntung semua biaya ditanggung 😄)...ketika melahirkan Aku, walaupun melalui operasi caesar, aku dan ibu masih selamat...ketika dulu nenek melahirkan ibu...kakek harus merelakan nenek pergi menghadap sang pencipta, dan dua tahun kemudian kakek pergi menyusul nenek...diumur 2 tahun ibuku sdh kehilangan kedua orang tuanya..setelah itu ibu djaga oleh adik kakek yang merupakan mama dari ummah lina ini...karena itu, ketika aku memutuskan untuk kuliah,ibu langsung menghubungi ummah lina untuk menjaga dan mengawasiku 😊
kutarik travel bagku..belum sampai dipintu keluar kedatangan, sudah kudengar suara Dilla...sepupu kecilku anak ummah lina berteriak memanggilku
"kak..kakak...kak ega...sini"
aku tersenyum sambil berjalan dengan langkah cepat menghampiri anak kecil memakai hijab yang mungkin sekarang sudah mulai masuk TK..Rambut dila keriting,sayang sebenarnya ditutupi hijab..lebih lucu bila diikat dua, pasti kriwil kriwil diujung ikatan rambutnya dan muka putih bulatnya itu,membuat siapa pun orang yang melihatnya akan mencubit kedua pipi bakpaonya itu..
kupeluk anak kecil ini...aku dan dila, juga dengan ketiga anak ummah lina lainnya memang sangat akrab...ummah lina adalah satu satunya sepupu perempuan ibuku...dan ummah lina seperti kembaran ibuku...mereka sangat mirip...yang membedakan hanya ibuku lebih tinggi...
"Masya Allah Ega...makin tinggi aja kamu"
Ummah memelukku...kucium tangan kanan beliau...sesaat aku merasa telah mencium dan memeluk ibuku. jangan menangis ega..jeritku didalam hati
iyaa aku memang sangat tinggi..diusia 18 tahun tinggiku sudah mencapai 170 cm..entahlah apa tinggi ini akan terus bertambah 😄
"gak tambah cantik ummah?" candaku
"klo cantik memang dari dulu kan..semua ciptaan Allah itu cantik" suara Abi Musa suami ummah lina.
"Abi ikut jemput?" kucium juga tangan kanan abi musa
"masa abi gak ikut jemput anak abi datang" sambil mengelus rambutku abi kembali berucap
"bagus rambut anak abi ini,lebih bagus lagi klo dtutup hijab"
aku tersenyum mendengar ucapan abi...
iyaa...Ummah lina satu satunya sepupu perempuan ibu, menikah dengan Abi musa, seorang keturunan arab dan seorang penceramah...karenanya semua anak perempuan abi dan ummah memakai hijab dan baju panjang...tidak sepertiku yang memakai jeans..tidak ada celana jeans didalam keluarga abi dan ummah...
sewaktu ibu memintaku untuk tinggal dirumah abi dan ummah, aku sedikit protes pada ibu.. tapi apa dayaku, ibu akan mengijinkan untuk kuliah jika aku bersedia untuk tinggal di rumah abi dan ummah 🙄.
aku menyetujui keinganan ibu untuk sementara waktu, karena aku tau rumah abi dan ummah sangat jauh dari kampusku..ditambah kemacetan kota besar,mungkin akan membutuhkan waktu 2 jam untuk sampai kekampus nanti...akan ada alasan untuk aku pindah dan indekost didekat kampus...biarlah untuk sementara waktu ini 😁
bukannya aku tidak mempunyai keinginan untuk berhijab, entahlah...mungkin karena rambut indahku ini, mungkin saja nanti ada iklan shampo yg tertarik padaku 😄...dari SD sampai SMU pun aku bersekolah disekolah islam, dan setiap hari sekolah memakai hijab...tapi entah kenapa, belum ada keinginanku untuk menutupi rambutku ini...kata kedua sahabat genk AAE ku, masih ada setan didalam badanku 😄
Abi Musa.menyayangiku seperti keempat anak anak beliau...abi selalu menasehatiku dan bertanya kapan aku memakai hijab...dan setiap abi bertanya aku hanya menjawab dengan senyuman...
"Assalamualaikum...abang,mbak,kakak....ini kak Ega udah datang " ummah membawaku memasuki rumahnya sambil memanggil ketiga anak ummah yang lain. sementara ade kecil Dilla asyik menarik masuk travel bagku.
Ummah dan abi memiliki panggilan masing2 untuk anak anak mereka....
Abang, untuk anak pertama mereka Adam...aku dan adam hanya beda 2 bulan...lebih tua Adam dariku...aku dan adam saudara satu susu.....ummah pernah menyusuiku waktu aku bayi..tentunya atas seijin abi...karenanya abi bilang, aku dan adam muhrim dan kami haram untuk menikah...aku dan adam pun memiliki kemiripan seperti ibu ibu kami...hanya genre yang membedakan aku dan adam.
Adam dari SD bersekolah di pesantren yang diasuh oleh abi..adam tidak suka dsentuh wanita yang bukan muhrimnya...hanya karena aku saudara satu susunya membuat adam mau kusentuh dan kucium tangannya...
"Apa kabar,ga?" ucapnya padaku
"baik,abang gmn??melanjutkan kuliah??"
"alhamdulillah, Insya Allah lanjut"
kemudian abang adam mengambil travel bagku dari dilla dan membawanya masuk kekamar.
Mbak Balqis....panggilan untuk anak kedua ummah...umurnya lebih muda 2 tahun dariku dan juga adam...Balqis pendiam,lebih suka didalam kamar..entah apa yang dilakukannya berkurung diri lama didalam kamar hehehhee....
Balqis besekolah di Madrasyah Aliyah sehingga tidak tinggal di asrama seperti adam.
Balqis mencium tanganku dan memelukku...melirik sebentar ke ummah kemudian masuk menuju dapur.
Kakak ciara....sesuai dengan arti namanya...anak ummah yang ketiga ini tenang dan bersih...selalu tersenyum manis pada siapapun...
ciara sangat menyukai kebersihan, entah berapa banyak dalam sehari ciara menyapu dan membersihkan kamarnya...tidak ada satu kotoran pun yang berani bertamu ke dalam kamar gadis Madrasyah Tsanawiyah ini...bahkan kali ini dia tidak mau memelukku karena aku baru turun dari pesawat dan belum mandi hahahahhaah
tapi bukan aku namanya jika tidak berhasil membuat gadis ini menangis...dengan tiba tiba kutarik tangannya dan kupeluk erat....
"ummah...tolong kakak!!" teriakan ciara malah membuat semua orang tertawa
kulepaskan pelukanku dan ciara langsung pergi memasuki kamarnya...mungkin dia langsung mandi 😄
dan anak ummah yg terakhir Dilla...biasa dipanggil ade....umur dilla jauh dari umur ke tiga kakak kakaknya...kata ummah, dilla itu rezeki yang tak terduga 😄 ummah mengandung dilla setelah ummah dan abi pulang dari ibadah haji.
melihat nama anak anak ummah, aku sering memanggil ummah dengan sebutan Ummah ABCD 😄
memasuki rumah ummah dan abi seperti aku memiliki banyak saudara...inilah yang selalu kuinginkan...memiliki kakak dan adik...tapi apa daya...karena kesehatan ibu,sehingga bapak dan ibu tidak bisa lagi memberikanku adik.
Selain masalah hijab yang selalu dibicarakan abi,sebenarnya aku bahagia tinggal disini...memiliki banyak saudara,selalu mendengar keributan antara ciara dan dilla....mendengar anak anak abi mengaji setiap malam membuat tidurku menjadi lebih tenang.
Rumah Abi dan Ummah sederhana...memiliki 5 kamar sesuai dengan jumlah anggota keluarganya...walaupun kamarnya tidak sebesar kamarku dikampung halaman, tapi menurut abi kamar kamar itu cukup buat anak anak mereka...
Mereka tidak mempunyai asisten rumah tangga sehingga semua dkerjakan sendiri oleh mereka...
Ummah yang memasak, mbak balqis yang mencuci piring, kakak ciara yang membantu ummah menyiapkan meja makan...
anak anak ummah mencuci dan menyetrika baju mereka masing masing...karena aku sekarang tinggal di sini...pastinya aku juga harus mencuci dan menyetrika bajuku sendiri 🙈 asal ummah tidak menyuruhku memasak, karena cuman air yang bisa kumasak 😄
Aku harus bisa beradaptasi karena disinilah sekarang rumah keduaku 😊
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!