...TASYA PUTRI KAMILIA...
Kenalin nama gue Tasya Putri Kamilia, umur gue 28 tahun ( Jangan tanya udah nikah atau belum )....!!!! gue bekerja disalah satu perusahaan ternama berlokasi di Jakarta, gue bekerja sebagai Asisten Peribadi atau P'A seorang Direktur Utama atau CEO.
Gue lulusan salah satu Universitas di Jakarta jurusan Management, gue anak pertama dari tiga bersaudara. Ayah gue meninggal sejak gue kelas 2 SMK sedangkan Mamah gue meninggal saat gue kelas 3 SMK.
Setelah kedua orangtua gue meninggal kita semua tinggal bersama dengan adik Mamah, atau biasa dipanggil Tante.Tante gue baik banget sama gue, bahkan suaminya pun menerima gue dan adik adik gue.
( Oke Segitu aja cukup kan perkenalan dari gue )
...****************...
Driinggg.......
Dring.......
Alarm Tasya terus berbunyi tepat pukul 5 pagi, ia pun terbangun dan mematikan alarm tersebut.
Tasya pun segera bergegas mandi, sholat dan bersiap untuk kerja.
Tasya pun membuat sarapan untuk dirinya, ia pun menyantap makanan dengan cepat agar ia tak kesiangan sampai di kantor.
Tasya berangkat menggunakan transportasi umum, selama di perjalanan ia mendengarkan lagu untuk menghilangkan rasa jenuhnya.
Sesampainya di kantor teman teman devisinya sudah datang.
" Pagii " sapa Tasya
" Tumben lo udah dateng jam segini, tidurnya nyenyak yaa " goda Ana rekan kerja Tasya
" Iyah hawanya juga pagi pagi enak nih kayaknya, pasti ga nerima email pagi pagi dari si Bos " Timpal Santi
" Yaa begitulah " Tasya memberikan senyum
" Yaudah gue ke meja kerja dulu deh " ucap Tasya
" Iyah kasih senyuman termanis sya biar si bos bahagia " ucap Mario
" Ogaahh " Jawab Tasya kemudian ia pergi ke meja kerjanya
Tasya pun segera kemeja kerjanya ia harus sampai lebih awal dibandingkan bosnya, ia merapihkan penampilannya agar terlihat lebih rapih.
Tak lama bosnya tersebut datang, ia pun segera bangun untuk menyambut bosnya tersebut.
" Pagi Pak " sapa Tasya dengan tersenyum
" Hmm pagi " Sapa Gio atasan Tasya
......................
...Giovani Erlangga Kusuma...
Anak pertama dari Bapak Erlangga Kusuma, CEO perusahaan yang terkenal dingin, jutek, ambisius (lupain deh gantengnya).
Gue rasa hoby dia itu kerja, Senin sampai Jum'at hoby hubungin bawahan di jam 4 pagi sabtu atau minggu tiba tiba ketemu sama client walaupun endingnya gajadi (ya iyalah hari sabtu atau minggu mana ada client yang mau diganggu).
Usia dia itu 35 tahun kalau lo pada tanya dia udah nikah atau belom.. Ya belom laaahh, pacar aja ga punya gue rasa mana ada yang mau sama cowo dingin kayak gitu.
Kalau ditanya kenapa gue mau kerja sama nih orang, ya karena dulu gue bukan kerja sama dia tapi gue kerja sama bokapnya Pak Erlangga dan beda jauh banget sama anaknya.
Gue kerja sama dia udah jalan 2 tahun, dan selama 2 tahun ini juga gue bener bener harus nyetok rasa sabar gue sama nih orang.
...( Udahlah cukup perkenalannya)...
...****************...
Tasya mulai menyusun schedule Gio hari ini, setelah semua schedule tersusun ia membawanya keruangan Gio.
Tok..
Tok..
Tok..
" Permisi Pak " ucap Tasya sambil membuka pintu ruangannya
" Ini Pak schedule bapak hari ini " ucap Tasya sambil memberikan iPadnya kepada Gio
" Besok buatkan rapat jam 10 pagi, dan minta tolong ke OB untuk bersihkan ruangan hari ini besok sudah harus rapih " ucap Gio sambil membaca schedule ditangannya
" Baik Pak " jawab Tasya mengangguk
" Tolong minta bagian staff inventaris untuk menyiapkan meja dan lain lainnya secara lengkap seperti layaknya ruangan " ucap Gio kembali
" Tapi Pak bukannya itu harus pengajuan dulu Pak dan ga bisa dadakan..? " tanya Tasya
" urgent jadi hari ini semua harus sudah ada, kan saya yang suruh bukan kalian yang minta kan.."
Tasya menarik nafasnya, jika bisa ia memukul ingin sekali ia memukul orang yang berada didepannya saat ini.
" Ada lagi Pak..? " tanya Tasya sebelum ia kembali ke meja kerjanya
" Untuk saat ini tidak ada, kamu boleh kembali ke meja kerja kamu " ucap Gio
" Baik Pak Permisi " Tasya pun segera keluar dari ruangan Gio
( Aaahh gila nih bos lama lama, gue fikir gue ga nerima pesan pagi pagi buta hari ini gue bakal bahagia tau taunya kaga..!! " )
Tasya pun segera melakukan apa yang Gio perintahkan, setelah semua selesai ia langsung kembali mengerjakan pekerjaannya.
Baru juga Tasya selesai dengan pekerjaannya, inter phone nya berbunyi dari Gio, Tasya pun segera pergi keruangan Gio.
" Permisi Pak Ada apa Pak..? " tanya Tasya kini sudah berada di ruangan Gio
" Tolong reservasi tempat makan langganan kita untuk 5 orang, jam 12 siang " ucap Gio
Tasya langsung melihat jam ditangannya, ia hanya punya waktu 1 jam lagi dan mustahil baginyaa untuk mendapatkan tempat di jam tersebut.
" Tapi Pak ini sudah jam 11 Pak, kemungkinan untuk mendapatkan kecil Pak " jawab Tasya
" Kamu sudah mencoba memangnya..? " tanya Gio yang menatap fokus layar laptopnya
" Baik Pak, akan saya tanya lebih dulu ada lagi Pak..? " tanya Tasya
" Tidak ada " jawab Gio singkat
Tasya pun segera kembali ke meja kerjanya, ia langsung menghubungi pihak Restoran.
Setelah mendapatkan informasi, Tasya pun segera kembali memberi kabar kepada Gio via telpon.
" Permisi Pak, Pak saya mau kasih kabar untuk di jam 12 nanti saya sudah reservasi atas nama Bapak yah pak " ucap Tasya denga lembut.
" Oke " Jawab Gio singkat kemudian ia mematikan panggilan Tasya
Karena Tasya berfikir untuk meeting Tasya pun segera bersiap siap agar Gio tak menunggu terlalu lama.
Gio keluar dengan membawa tas ditangannya, Tasya pun segera bangkit dan membawa tasnya.
" Kamu mau kemana..? " tanya Gio kepada Tasya
" Ikut bapa meeting kan..? " jawab Tasya
" Memangnya saya ada bilang buat ajak kamu..? " ucap Gio
" Tidak ada pak " jawab Tasya menggelengkan kepalanya
" Yaudah "
Gio pun segera pergi meninggalkan Tasya, sedangkan Tasya menatap Gio dengan penuh amarah.
" Dasar Bos sentimen, gue sumpahin punya istri nenek lampir mampus loh.. " ucap Tasya dengan ketus
" Awas nanti malah lo yang jatuh cinta lagi hahaha " ledek Mario yang baru saja melewati meja Tasya
" Ogah banget, Najis ...!!! " jawab Tasya
*********
Gio pun sampai ditempat yang sudah ia pesan, ia langsung menyebutkan namanya ke pelayan dan ia langsung diantar ke meja yang sudah disiapkan.
" Permisi Mas saya pesan hanya untuk 5 orang ko ini banyak banget yah " ucap Gio melihat meja yang luas cukup untuk 20 orang
" Tadi kami sudah konfirmasi katanya ga apa apa Pak " jawab pelayan tersebut
" Ooo yasudah terimakasih "
Gio menggelengkan kepalanya melihat apa yang Tasya pesan, ia pun langsung duduk dan memesan beberapa makanan.
Tak lama keluarganya datang dan menghampiri meja Gio.
" Gi kamu ga salah ini muat untuk 20 orang loh gi " ucap Bu Amanda ibu dari Gio
" Ya gimana Mah, untuk jam 12 cuma ada ini aja " jawab Gio
" Lagian kenapa sih kamu gamau dirumah aja Gi, pake acara makan siang di luar " ucap Pak Erlangga
" Ga apa apa lagi pengen di luar aja Pah " jawab Gio
" Untuk besok gimana sudah siapkan..? " tanya Pak Erlangga
" Sudah, atau besok papah ikut hadir..? " Gio berbalik bertanya
" Iyah Papah besok akan ikut " jawab Pa Erlangga
Pagi ini Tasya datang lebih awal dari biasanya, ia segera menyiapkan ruangan meerting sesuai dengan yang diperintahkan oleh Gio kemarin.
" Tumben lo udah dateng jam segini " ucap Ana yang baru saja tiba
" Hmm kan mau ada meeting hari ini, gue juga bingung deh buat apa Pak Gio minta siapin ruangan beserta isinya, apa ada karyawan baru " ucap Tasya bercerita
" Mungkin sya, tapi kalau bener ada terus cowo gue doain deh biar jadi pacar lo " ucap Ana kembali
" Hahaha jadi pacar aja, kenal aja belum yaudah gue lanjut bersihin ruangan si bos dulu yah " Tasya pun pergi meninggalkan Ana sendiri
Tasya pun masuk kedalam ruangan Gio, ia langsung merapihkan ruangannya Gio karena Gio tak memberi izin kepada siapapun untuk membersihkan ruangannya selain Tasya.
" Tumben banget kemarin abis makan siang ga balik lagi ke kantor, ada apa yah " gumam Tasya sendiri sambil merapihkan ruangan Gio.
Setelah selesai merapihkan ruangan Gio, ia pergi keruangan yang Gio minta untuk disiapkan.
Tasya melihat ruangan tersebut sudah sangat rapih, ia pun kembali menutup pintu tersebut.
Tasya kembali ke meja kerjanya untuk bersiap meeting nanti, tak lupa ia menyiapkan alat tulis yang nantinya akan ia butuhkan.
Saat Tasya sedang mengerjakan beberapa pekerjaan Gio datang dan menghampiri meja Tasya.
" Pagi Pak " sapa Tasya sambil sedikit menundukan tubuhnya.
" Kemarin saya minta reservasi untuk berapa orang ya " ucap Gio dengan datar
" 5 orang pak " jawab Tasya pelan
" Lalu kenapa itu bisa buat 20 orang Tasya "
" Karena dari pihak restorannya bilang hanya itu pak yang tersedia " ucap Tasya membela dirinya
" Udahlah bang kenapa sih cuma perkara itu aja dipermasalahin " ucap seorang laki laki yang berjalan bersama dengan Pak Erlangga
" Pagi Pak " sapa Tasya kembali kepada Pak Erlangga dan seorang laki laki yang bersamanya
" Pagi Tasya, gimana kabar kamu ? " tanya Pak Erlangga
" Alhamdulillah baik pak, bapa sendiri bagaimana kabarnya..? " Tasya berbalik bertanya
" Alhamdulillah saya juga baik, mari ikut keruangan Gio ada yang ingin saya bicarakan " ucap Pak Erlangga
Tasya pun ikut masuk bersama dengan Pak Erlangga, sesampainya diruangan Gio Tasya diminta duduk di sofa.
" Pasti kamu bingung siapa laki laki ini yah " ucap Pak Erlangga sambil menepuk pelan
" Iyah pak hehe " jawab Tasya
" Kenalin namanya Angga Erlangga Kusuma " ucap Pak Erlangga kusuma
" Tasya " Tasya mengulurkan tangannya
" Angga " Angga membalas uluran tangan Tasya
********
Angga Erlangga Kusuma
Anak kedua dari Bapak Erlangga ya sudah jelas adik dari Gio, berbeda dengan kakanya yang super dingin Angga ini termasuk orang yang perhatian, bahkan ga sombong seperti Gio.
Angga sendiri akan bekerja bersama dengan Gio sebagai Direktur, umurnya 28 tahun beda 2 tahun dari Gio. Tapi gue rasa Angga ini lebih mudah mendapatkan pacar dibandingkan Gio, ya gimana dari sikapnya aja udah beda jauh ga bisa disamain.
( Oke sekian perkenalannya )
*********
Setelah selesai berbincang dengan Pak Erlangga dan lainnya Tasya pergi ke pantry untuk membuatkan minuman.
" Kamu betah kerja sama Bang Gio " ucap laki laki yang membuat Tasya terkejut
" Ehh Pak Angga " ucap Tasya
" Bapak mau buat apa biar saya buatkan "
" Engga usah buat Papah sama Bang Gio aja, saya gampang " jawab Angga dengan ramah
" Baik kalau begitu pak " jawab Tasya merasa canggung
" Boleh saya minta nomor kamu..? " Angga memberikan ponselnya kepada Tasya
( Cyaaaaaa buat apa dia minta nomor gue, duh ga boleh ge'er ya pasti buat kerjaan lah )
" Boleh pak " Tasya mengambil ponsel milik Angga dan mencatatn nomor miliknya
" Ini pak " Tasya mengembalikan ponsel milik Angga
" Engga usah kaku gitu, saya ga galak kayak bang Gio ko heheh " Angga mencoba mencairkan suasana
" Yasudah saya kembali ke ruangan yah " Angga pun pergi meninggalkan Tasya
( Beda banget sumpah sama abangnyaaa, ini mah gimana cewe ga jatuh cinta kalau cowonya selembut ini )
Setelah minuman jadi Tasya mengantarkan keruangan Gio
" Tasya bisa kita bicara sebentar " ucap Pak Erlangga
" Baik Pak " jawab Tasya mengangguk
Pak Erlangga mengajak Tasya pergi keruangan lain untuk berbicara empat mata
" Ada apa yah pak kayaknya serius banget " ucap Tasya yang merasa bingung
":Tenang Tasya, jadi gini saya mau bilang kalau Angga minta kamu jadi asisten pribadinya sama seperti Gio. Ya saya tau mungkin mungkin kamu berfikir semuanya akan berat, tapi saya jamin sama kamu Angga dan Gio berbeda. Angga bukan orang yang gila kerja seperti Gio, bahkan untuk meminta dia bekerja disini saja susah sekali." ucap Pak Erlangga menjelaskan
" Lalu untuk Pak Gio gimana pak ..? " tanya Tasya yang masih bingung
" Sudah aman, tenang gaji kamu juga akan saya akan naikkan 4 kali lipat dari sekarang " Jelas pak Erlangga
" Apa itu ga berlebihan pak " Tasya terkejut mendengarkan tawaran Pak Erlangga
" Buat saya sih engga, gimana penawaran saya..? jadwal mereka ga akan bentrok, kalaupun meeting keluar pasti dua duanya akan bersama jadi kamu ga perlu khawatir, kamu tetap jadi asisten resmi Gio "
" Kalau memang tidak bermasalah baik pak saya terima " jawab Tasya mengangguk setuju
" Oke kalau begitu biar nanti saya akan bahas dengan bagian personalia yah "
Setelah selesai berbicara Tasya dan Pak Erlangga kembali ketempat mereka masing masing.
" Aduuh kenapa jadi dua masalah gini sihh " gumam Tasya sambil memegang kepalanya
.
.
Semuanya pun segera berkumpul di ruang meeting, Tasya masuk bersama dengan Pak Erlangga, Gio dan Angga.
Semua bertanya tanya siapa laki laki yang kini berdiri disamping Pak Erlangga, namun Angga tetap bersikap tenang.
" Selamat Pagi semuanya " ucap Pak Erlangga menyapa
" Selamat pagi " jawab semua peserta meeting
Pak Erlangga mulai membuka meeting, Gio dan Angga duduk bersebrangan dan Tasya duduk disebelah Gio.
Sepanjang meeting beberapa kali Angga dan Tasya saling bertatapan, Angga pun selalu melemparkan senyuman kepada Tasya.
Pak Erlangga juga mengenalkan Angga dan posisinua disini, dan seperti biasanya Gio akan memasang wajah datar.
.
.
Setelah meeting selesai dan jam juga menunjukkan makan siang, Tasya lebih dulu menawarkan kepada Pak Erlangga dan lainnya.
" Permisi Pak, Bapa mau dibelikan makan siang atau bagaimana..? " tanya Tasya via telpon
" Engga usah kami akan makan keluar, kamu istirahat saja " ucap Gio datar
" Baik Pak "
Setelah panggilan terputus Tasya dengan segera menghampiri teman temannya.
" Udah selesai urusannya..? " tanya Ana
" Udah yuk cabut " ucap Tasya
Tasya dan teman temannya segera bergegas untuk istirahat, mereka memilih tempat makan disebrang kantor mereka.
" Ehh Pak Angga ganteng banget yah, Pak Gio juga ganteng sih " ucap Ana memulai
" Kira kira dia udah punya pacar belum yah " ucap Santi sambil memelas
" Kalau pun belum juga kayaknya gamau sama lo deh San " timpal Andre
" Ih ngeselin banget sih lo ndre " ketua Santi
" Pak Angga minta gue yang jadi asistennya " ucap Tasya sontak membuat semua terkejut
" Berarti lo megang 2 atasan dong sya " ucap Mario terkejut
" Wah wah gue ga bisa bayangin gimana stress nya lo sya " ucap Nina
" Gue juga ga bisa bayangin muka badmood nya nanti gimana " timpal Ana
" Tapi kata Pak Erlangga, Pak Angga tuh beda sama Pak Gio dia ga gila kerja " ucap Tasya membela
" Ya tapi sama aja ga sih sya, emang lo ga stres apa otomatis kerjaan lo lebih banyak " timpal Andre
" Ya Pak Erlangga juga nawarin gue naik gaji, dan gue pikir cukup juga buat gue biayain adik gue kan " ucap Tasya
" Iyah sih yah " jawab Ana
Saat Tasya hendak melihat sekitar, Tasya melihat sosok laki laki yang tak asing baginya.
" Dia kembali..? " gumamnya pelan
Setelah kembali dari istirahatnya, Gio memanggil Tasya untuk masuk ke ruangannya.
" Permisi Pak ada apa yah Pak " ucap Tasya yang kini berada di depan Gio
" Duduk " ucap Gio datar
Tasya pun duduk di kursi yang berhadapan dengan Gio, ia bingung Gio akan bicara apa kepadanya.
" Ada Apa Pak..? " tanya Tasya kembali
" Kamu yakin ingin menjadi asisten Angga juga..? "
" Iyah yakin Pak, memang ada apa ya Pak..? "
" Walaupun kamu jadi asisten Angga, saya mau saya yang lebih prioritas daripada Angga karena sejak awal kamu itu asisten saya "
" Baik Pak saya mengerti " Tasya mengangguk paham
" Oke bagus kalau kamu ngerti " jawab Gio
( Ini orang rese banget sih, mana ngomong ga ada senyum senyumnya sama sekali heran deh gue )
" Ada lagi Pak..? " tanya Tasya yang ingin segera pergi dari ruangan Gio
" Tidak ada, kamu boleh kembali keruangan kamu " jawab Gio
" Baik permisi "
Tasya pun keluar dari ruangan Gio, ia bersyukur tak berlama lama di ruangan Gio ia pun keluar dengan wajah yang kesal.
" Kenapa ko kayaknya kesel banget " ucap suara laki laki
" iyalah siapa lagi kalau bukan bos lo yang bikin kesel " Jawab Tasya kemudian ia terkejut saat menoleh kearah suara tersebut
" Pak Angga. maaf Pak hmm saya ga bermaksud " jawab Tasya gugup
" Engga apa apa, saya paham ko. Boleh saya minta tolong..? " tanya Angga
" Boleh Pak, bapa mau minta tolong apa..? "
" Mari ikut saya keruangan.. "
Tasya berjalan bersama Angga menuju ruangan Angga.
" Ini gitar siapa pak ..? " tanya Tasya melihat gitar diruangan Angga
" Punya saya, saya sengaja bawa biar kalau suntuk bisa cari hiburan "
" Wah pasti bapa sering nyanyi buat pacar bapa ya pak "
" Saya belum punya pacar sya hehehe "
" Maaf pak saya gatau, saya pikir bapa sudah punya pacar " Tasya merasa tidak enak kepada Angga
" Engga apa apa santai aja, yaudah bantuin saya susun buku ini yah "
" Baik pak "
Gio keluar ruangannya dan melihat meja Tasya yang kosong, ia mencoba pergi keruangan Angga dan saat ia ingin masuk ia mendengar suara tertawa Tasya dan Angga yang akrab.
" Hahaha kayaknya sih gitu sya " terdengar ucapan Angga dari dalam
Giopun mengurungkan niatnya, ia kembali keruangannya dan duduk kembali dikursinya.
" Ah kenapa gue jadi gelisah gini sih " gumam Gio sendiri
Ia pun mencoba fokus kepada pekerjaannya, ia tak ingin berfikir aneh aneh.
.
.
" Makasih ya udah bantu " ucap Angga
" Sama sama pak, lagipula sudah tugas saya kan pak " jawab Tasya
Angga melihat jam ditangannya menunjukan lebih dari jam kerja.
" Kamu pulang sama siapa..? " tanya Angga
" Saya naik kendaraan umum pak, ada apa ya pak..? "
" Saya antar ya gimana..? "
" Tapi nanti.." ucapan Tasya terpotong karena bunyi ponsel Angga
" Sebentar yah " ucap Angga
" Hallo Bang.." ucap Angga yang sepertinya ia mendapat panggilan dari Gio
"....."
" Oyaudah lo duluan aja bang, gue juga mau pulang bareng Tasya ko " jawab Angga sambil melirik Tasya
"............"
" Iyah Bang " Kemudian Angga pun mengakhiri panggilannya
" Pak Gio yah pak " ucap Tasya setelah Angga selesai berbicara
" Iyah, yaudah kamu siap siap " jawab Angga
" Baik Pak, saya permisi "
Tasya pun keluar lebih awal dari ruangan Angga, ia juga melihat Gio yang baru saja keluar dari ruangannya dan segera menuju lift.
" Beda banget sama Pak Angga, yang satu jutek banget yang satu lembut banget " gumam Tasya sendiri
Tasya pun segera bersiap ia tak ingin jika Angga menunggu dirinya.
" Ayo sya sudah rapih..? " tanya Angga yang kini berada di hadapannya
" Ehh Iyah pak udah ko " jawab Tasya gugup
Tasya dan Angga berjalan bersama menuju mobil Angga, sesampainya didepan mobil Angga membukakan lebih dulu pintu Tasya.
" Makasih pak " ucap Tasya dan Angga mengangguk
Angga pun langsung menyusul masuk kedalam mobilnya
" Bapak ga bareng sama Pak Gio..? " tanya Tasya memulai percakapan
" Engga lagipula beda rumah juga kan " jawab Angga sambil fokus menyetir
" Oo Iyah ya " gumam Tasya
" Sabtu free ga sya..? "
" Hmm kalau Pak Gio ga ada ketemu client sih free pak, ada apa yah pak..? "
" Saya mau ajak kamu jalan, kamu mau ga..? "
" Jalan..? kemana pak dan sama siapa aja..? "
" Yaa saya sih lagi pengen nonton film, kita berdua aja "
( Degg..!!! serius nih gue diajak jalan berdua doang sama pak Angga, apa dia suka sama gue ya duuhh)
" Boleh pak " jawab Tasya mengangguk
" Oke " ucap Angga dengan senang
Setelah menempuh kemacetan akhirnya kedua pun sampai, Angga turun lebih dulu dan membukakan pintu Tasya.
" Saya ga apa apa ko pak buka sendiri " ucap Tasya
" Saya juga ga apa apa ko, ayo " jawab Angga
Keduanya pun masuk kedalam dan memilih tempat duduk yang tersedia, setelah itu keduanya mulai memesan makanan.
" Kamu mau apa..? " tanya Angga sambil keduanya membuka buku menu
" Bapa pilihin aja deh " jawab Tasya karena ia bingung
Angga pun langsung memesan untuk dirinya dan Tasya, setelah itu mereka hanya menunggu makanan datang.
" Jangan panggil saya pak dong sya, kesannya saya tua banget ini kan bukan di kantor " ucap Angga kepada Tasya
" Ya tapi kan tetap aja pak " jawab Tasya
" Hmm udah ngga apa apa, ga perlu panggil pak "
" Beneran..? " tanya Tasya karena merasa ga enak
" Iyah sya " jawab Angga meyakinkan Tasya
" Baik Ga " ucap Tasya dan Angga tersenyum
" Saya ke toilet dulu ya " ucap Angga
Saat Tasya tengah menunggu, ada dua orang wanita menghampiri Tasya.
" Eh Tasya apa kabar lo " ucap Jenita
" Waah keren banget sekarang udah bisa makan ditempat kayak gini, pasti kerja lo enak yah " timpal Putri
" Lumayan hehe " jawab Tasya
" Lo makan sendirian aja atau sama pacar lo, eehh atau jangan jangan lo masih jomblo yah " ucap Jenita
" gue kesini sama.. " ucapannya terputus
" Sama saya " jawab Angga dari arah belakang
Kedua teman Tasya terdiam saat melihat Angga, mereka terpaku melihat wajah Angga.
" Kamu pacar Tasya..? " tanya Putri kepada Angga
" Iyah kenapa..? lain kali kalau ketemu teman lama itu nanya kabar bukan ngomong aneh aneh..!! " ucap Angga dengan ketus
" Iyah iya maaf, yaudah kita duluan ya sya byee " Keduanya pun pergi
" Kamu kalau di gituin jangan diem aja sya " Ucap Angga
" Ya tapi kan memang benar saya ngga punya pacar " jawab Tasya pelan
" Saya mau jadi pacar kamu " ucap Angga membuat Tasya terkejut
" Hehehe udah ah pak bercandanya " jawab Tasya grogi
" Saya suka sama kamu " ucap Angga kembali membuat Tasya terdiam
" Ya saya tau memang kita baru kenal, tapi kamu bersedia buat kita kenal lebih jauh..? " tanya Angga dengan menatap Tasya
Tak lama kedua makanan mereka datang, Tasya langsung mengalihkan pembicaraan.
" Makan dulu Pak " ucap Tasya dan Angga tersenyum
( Duh jawab apa nih gueee mana degdegan banget)
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!