NovelToon NovelToon

Putri Seraphina

CHAPTER 1 - PROLOG

Di tengah benua yang dilanda peperangan besar, pertempuran dahsyat melibatkan semua ras yang ada. Monster-monster kuat terus menyerang tanpa henti, meninggalkan banyak korban di belakang. Populasi manusia terancam mengalami penurunan, sementara ras-ras lainnya berjuang mati-matian untuk mempertahankan kerajaan mereka.

Di hutan-hutan yang luas, Kerajaan Elf tidak tinggal diam. Mereka dengan gigih menyerang monster-monster yang datang, serta kecerdikan mereka membuat jebakan di sekitar kerajaannya. Di sisi lain, Kerajaan Dwarf mencari perlindungan dalam gua-gua mereka, melindungi wilayah mereka dengan tembok raksasa yang diperkuat dengan besi tempaan yang kuat. Ras naga dan ras iblis bersatu untuk melindungi penduduk mereka. Namun, di tengah peperangan ini, ada satu kerajaan yang menjelma sebagai pelindung bagi semua ras.

Seraphinova, kerajaan yang dipimpin oleh seorang gadis berusia 18 tahun dari ras manusia, menjadi tempat perlindungan bagi seluruh ras di benua itu. Gadis itu bernama Seraphina Aurora, seorang putri dari Raja Zorg dan Ratu Sera Penampilannya sangat anggun dengan wajah yang cantik dan rambut yang dihiasi dengan pernak-pernik yang menambah pesonanya. Seraphina memegang gelar Putri Kerajaan dan menjadi pemimpin aliansi di seluruh benua.

Meskipun ayahnya masih menjabat sebagai Raja, Seraphina telah dinobatkan sebagai pemimpin kerajaan dan pemimpin aliansi. Kekuatannya yang tak tertandingi, hampir setara dengan kekuatan seorang dewa, menjadi alasan semua ras sepakat menjadikannya sebagai pemimpin aliansi. Penduduk Kerajaan Seraphinova juga memilihnya sebagai pemimpin tertinggi, dan Raja Zorg, yang saat itu masih berkuasa, tidak punya pilihan selain menjadikan putrinya sebagai penguasa kerajaan. Namun, Raja Zorg tidak akan menyerahkan seluruh harta miliknya kepadanya kecuali Seraphina menemukan pasangan hidup.

Di tengah perang yang membara, Seraphina berjalan sendirian ke medan perang tanpa pengawal. Raja Zorg merasa heran, "Gadis seperti apa ini? Awalnya dia lahir dengan normal, tapi sekarang..."

Ratu Sera mendekati suaminya, menenangkannya dengan lembut sambil menepuk pundaknya. "Sudah, sudah. Meskipun Seraphina sangat tidak biasa, tapi dia masih anak kita."

Para pengawal yang berjaga merasa iba pada Raja, tetapi tiba-tiba langit berubah merah. Semua orang menatap ke langit dan melihat Seraphina berdiri di atas awan. Gemuruh menggema di seluruh benua, menggeliat seperti api yang tak kenal ampun. Di balik awan tebal, meteor turun dengan kecepatan tinggi dan meledakkan monster-monster. Hujan meteor berkejatuhan, menghantam monster dengan kekuatan dahsyat. Tak ada monster yang mampu bertahan, tak peduli betapa kuat tingkat keganasannya. Raja Zorg duduk dengan perasaan sedih dan bingung, "Ini bukan lagi peperangan, tapi bencana bagi para monster."

Setelah hujan meteor mereda, langit kembali cerah. Keheningan menyelimuti medan perang, tanpa tanda-tanda monster. Hanya bangkai-bangkai monster yang berceceran. Keadaan monster sangat memprihatinkan, dan populasi mereka mengalami penurunan drastis. Seraphina turun dari awan dengan kebahagiaan dalam hati. Ketika dia mencapai tanah, dia berjalan tanpa beban, menuju istana. Asap masih menyelimuti medan perang akibat ledakan meteor, namun para prajurit terus memandang ke arah itu. Setelah asap hilang, semua pasukan terkejut. Raja bertanya apa yang terjadi, dan mereka menjawab, "Lihat ke arah hutan, Yang Mulia!"

Raja terkejut melihat pemandangan yang mengejutkan akibat ledakan meteor. Tanah dan hutan berubah menjadi antah berantah. Lubang-lubang besar menganga di permukaan tanah, dan dari kejauhan terlihat sebuah danau terbentuk dengan air yang masih mendidih.

Ratu Sera hanya tertawa melihat dampak yang terjadi, sedangkan Raja Zorg berteriak keras, “Seraphina!!!”. Di sisi lain, Seraphina telah selesai mandi dan mengenakan pakaian kesukaannya, yaitu kaos putih polos dan celana pendek, dengan rambutnya diikat dalam gaya ponytail. Merasa bahwa semuanya sudah aman, Seraphina mengambil buku dari rak dan naik ke tempat tidur. Dia menyusun bantalnya cukup tinggi agar dapat membaca buku dengan nyaman, menyandarkan kepalanya, dan memulai membaca.

Buku yang selalu dibaca oleh Seraphina adalah tentang dunia lain, karena dia tertarik pada hal-hal baru. Ketertarikannya pada buku membuatnya menghabiskan hari-harinya untuk membaca. Gaya berpakaian kaos putih polos dan celana pendek serta gaya rambutnya berasal dari buku yang sering dibacanya. Semenjak itu, model rambut dan gaya berpakaian Seraphina menjadi terkenal di kerajaannya dan bahkan meluas ke negeri-negeri lain.

Masyarakat menganggap Seraphina sebagai jelmaan dewi, tetapi mereka tidak mengetahui satu hal tentangnya, yaitu sifat pemalasnya. Sifat malasnya melebihi pengangguran atau pemabuk. Setiap hari, dia hanya rebahan di tempat tidurnya. Orangtuanya sudah menyerah dalam mengatur kehidupan anak mereka sendiri. Namun, dibalik sifat pemalasnya yang luar biasa, Seraphina tidak pernah gagal dalam melindungi penduduk kerajaan dan seluruh aliansinya.

Saat Seraphina tengah asyik membaca buku, perutnya tiba-tiba terasa lapar. Dengan menggerakkan jarinya, ia mengeluarkan sihir, dan tiba-tiba muncul sepotong kue kering di atas piring. Seraphina mengulangi gerakan jari itu sekali lagi, dan muncul berbagai makanan lezat. Sambil terus membaca bukunya, dia menikmati makanan yang sudah tersedia. Tidak ada hal yang sulit baginya selama dia memiliki sihir.

Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 7 malam, dan saatnya bagi Seraphina untuk menjelajahi daerah yang belum pernah dia jelajahi sebelumnya. Dengan menggunakan sihir teleportasi, dia berpindah ke atas pegunungan. Seraphina mengaktifkan sihir penglihatan untuk melihat dalam kegelapan dan sihir pendeteksi jarak sejauh 10 kilometer. Dia menjelajahi setiap tempat yang terasa belum pernah dia injak, hingga akhirnya merasakan getaran sihir dari jarak 10 kilometer. Adrenalinnya meningkat, rasa penasaran memuncak, dan semangatnya berkobar. Dengan kecepatan 120 kilometer per jam, Seraphina meluncur menuju getaran tersebut, memanfaatkan sihir ruang untuk melalui segala benda, menembus pepohonan dan tebing. Dengan penglihatan yang tajam, dia melihat cahaya yang memikat perhatiannya, sehingga berhenti di tempat tersebut.

Di depannya terlihat lubang hitam berbentuk lonjong, dan Seraphina mencoba mendeteksi lebih lanjut. Dia menyadari bahwa itu adalah ruang waktu.

"Ruang waktu? Mengapa bisa terbentuk di sini?" gumamnya penuh tanya.

Seraphina mulai mendeteksi arah lubang waktu, dan akhirnya sampai di ujungnya. Saat dia keluar dari ujung lorong waktu tersebut, Seraphina terkejut melihat apa yang ada di hadapannya.

Gedung-gedung menjulang tinggi, orang-orang yang sibuk berlalu-lalang, kendaraan dengan empat roda dan dua roda memenuhi jalanan. Model pakaian dan gaya rambut serta tulisan yang tidak diketahuinya, tempat itu tampak asing baginya. Semuanya terlihat jelas melalui penglihatannya. Setelah itu, Seraphina menghentikan sihir deteksi. Terpukau dengan hal baru yang disaksikan, lalu dia terdiam sejenak, merenungkan semua yang telah dilihatnya.

"Tempat itu sungguh luar biasa. Jika aku bisa pergi ke sana, pasti akan ada banyak hal menarik yang bisa aku temukan," gumam Seraphina dengan kagum.

Dengan tangan kanannya mengarah ke depan, Seraphina menutup mata sambil menganalisis setiap partikel dalam lorong waktu. Setelah semua berhasil dianalisis, dia menarik salinan lorong waktu itu ke dalam genggamannya. Dengan sukacita, Seraphina berkata, "Akhirnya aku mendapatkan sesuatu yang menarik." Wajahnya terpancar kebahagiaan, dan segera setelah itu dia menggunakan sihir teleportasi untuk kembali ke kamarnya.

CHAPTER 2

Seraphina Aurora, sang putri kerajaan yang memiliki kekuatan sihir terkuat, begitu mempesona dengan penampilan cantiknya, kejeniusannya, dan status bangsawan tertinggi. Dia adalah anak tunggal dari Raja Zorg Hiloven dan Ratu Sera Aurora, yang merupakan pemimpin tertinggi di Kerajaan Seraphinova. Saat ini, putri mereka telah mencapai usia 18 tahun dan berhasil lulus dari Akademi Sihir. Kemampuannya melebihi rata-rata sehingga dia mendapatkan nilai sempurna dalam ujian kelulusan, bahkan terlalu sempurna.

Dalam awal perjalanannya setelah lulus, Seraphina telah berhasil mengalahkan pasukan monster mulai dari tingkat rendah hingga tingkat tinggi. Tingkat monster dihitung berdasarkan kekuatan mereka, di mana tingkat paling bawah adalah monster dengan kekuatan standar. Monster ini memiliki ketahanan tubuh yang kuat dengan kulit seperti besi, dan mereka hanya mengandalkan kekuatan fisik dalam pertarungan. Di tingkat berikutnya adalah monster tingkat menengah, yang lebih kuat dari tingkat sebelumnya. Monster pada tingkat ini memiliki keunikan tersendiri, seperti kecepatan, kamuflase, dan kemampuan sihir. Mereka juga memiliki kulit kuat seperti besi, dan bahkan beberapa diantaranya memiliki darah api. Darah ini sangat berbahaya bagi mereka yang tidak memiliki perlindungan sihir yang memadai. Tingkatan ketiga adalah monster tingkat tinggi, di mana mereka kebal terhadap serangan sihir dan fisik tingkat C. Melawan monster tingkat tinggi membutuhkan senjata yang terbuat dari batu mithril, dan hanya petualang kelas A dan B yang direkomendasikan untuk melawan mereka.

Namun, ada juga monster dengan tingkat yang lebih tinggi, yaitu tingkat bencana. Monster di tingkat ini memiliki ketahanan sihir dan fisik pada level S. Bagi manusia biasa, hampir tidak mungkin melawan monster tipe ini. Namun, Seraphina telah menciptakan senjata luar biasa yang mampu mengalahkan monster tingkat bencana tersebut. Senjata tersebut adalah sebuah pistol dengan amunisi sihir tingkat S, kelebihannya mampu menembus kulit yang sangat kuat milik monster tingkat bencana. Namun, bagi Seraphina, monster tingkat bencana bukanlah sebuah bencana, melainkan ladang untuk mengasah kemampuan sihirnya.

Seraphina memiliki kekuatan sihir yang mampu menembus monster apa pun. Tingkat penetrasi sihir melebihi batas wajar membuatnya ditakuti oleh banyak monster. Selain itu, Seraphina adalah seorang penyihir tipe area, yang berarti tidak ada lawan yang bisa melarikan diri baik dalam pertempuran berkelompok maupun dalam pertarungan satu lawan satu.

Karena tingkat kekuatannya begitu kuat, banyak ras ingin bergabung dalam aliansi dengan Seraphina. Mereka menjalin perjanjian perdamaian untuk melindungi diri sendiri serta kerajaan mereka, dan penduduk kerajaan Seraphinova memberikan suara mereka agar Seraphina dapat menjadi Ratu berikutnya. Setelah terpilih sebagai pemimpin aliansi dan pemimpin Kerajaan di bawah pengawasan Raja, Seraphina mengubah nama Kerajaan tersebut menjadi Seraphinova dari sebelumnya Kerajaan Zorg. Orang-orang selalu memberikan pujian kepadanya, bahkan di setiap acara terdapat toko khusus yang menjual aksesoris langka berbentuk Seraphina sebagai cinderamata.

Namun, ada sebuah rahasia yang tidak diketahui oleh semua orang. Meskipun Seraphina dikenal sebagai seorang gadis yang anggun dan berwibawa, ketika berada di kamarnya, dia sebenarnya adalah gadis pemalas yang suka berbaring. Aktivitas sehari-harinya hanya terbatas pada berbaring sambil membaca buku favoritnya, sambil menikmati camilan. Seraphina juga sering menolak tawaran untuk menghadiri acara bangsawan lain dengan alasan kesibukannya, padahal sebenarnya dia hanya tidak ingin meninggalkan kasur yang empuk dan nyaman di kamarnya. Hanya kedua orang tuanya beserta pelayan setia kerajaan yang mengetahui sifat asli Seraphina. Selain mereka, tidak ada yang mengetahui bahwa Seraphina sebenarnya pemalas dan suka rebahan. Namun, sifatnya yang malas tidak membuatnya menjadi pribadi yang acuh tak acuh terhadap orang lain. Di waktu luangnya, Seraphina sering membantu penduduk di luar kerajaan ketika sedang terjadi kelaparan atau kesulitan. Dia juga aktif membantu anak-anak di panti asuhan dan mereka yang memiliki keterbatasan fisik. Karena dedikasinya itu, saat acara ulang tahun kerajaan, banyak anak-anak, pemuda, dan lansia yang dengan antusias menunggu Seraphina muncul dari istana.

Di dalam kesehariannya, Seraphina juga sering menjelajahi berbagai tempat untuk mendapatkan buku-buku dari reruntuhan kuno. Tujuannya hanya satu, yaitu untuk menemukan hal-hal baru yang belum pernah diketahui sebelumnya. Setelah menemukan buku-buku tersebut, Seraphina mempelajarinya dan jika ada peluang berhasil, dia menerapkan pengetahuan tersebut dalam kehidupannya. Misalnya, gaya berpakaian dengan kaos dan celana pendek favoritnya, serta gaya mengikat rambut ponytail, semuanya diperoleh dari buku-buku yang ditemukannya dalam reruntuhan.

Sekarang, Seraphina telah menemukan sesuatu yang luar biasa yaitu lorong perpindahan. Lorong ini dapat menghubungkan dunianya dengan dunia lain. Setelah mengetahui keberadaan dunia lain tersebut sangat menarik baginya, Seraphina menyalin semua yang dibutuhkan menggunakan kekuatannya, merasa sudah cukup dia melakukan teleportasi kembali ke kamarnya. Pada saat itu, sudah larut malam pukul 11, salah satu pelayan yang melayani Seraphina membuka pintu kamar. Ketika menyadari hal tersebut, Seraphina segera berpura-pura tidur. Dia berbaring menelentang, dan pelayan itu masuk ke dalam kamar dan melihat Seraphina tidur dalam posisi tersebut. Pelayan segera memperbaiki posisinya, menata selimutnya, dan kemudian pergi. Setelah beberapa saat, Seraphina mengintip sedikit. Melihat bahwa pelayan sudah pergi, dia bangun kembali untuk melanjutkan mempelajari lorong perpindahan tersebut.

Seraphina berkata dengan antusias, "Jika lorong perpindahan ini bisa aku gunakan sepuasnya, tidak tidur selama satu minggu bukanlah masalah besar!"

Kemampuannya dikerahkan sepenuhnya untuk mempelajari setiap serat dalam salinan lorong perpindahan tersebut. Sihirnya, tenaganya, dan kecerdasannya diuji dalam proses pengerjaan. Waktu terus berjalan sampai menunjukkan pukul 3 pagi, Seraphina tetap terus mendalami setiap detailnya. Waktu berjalan lagi hingga pukul 6 pagi, namun Seraphina tidak menghiraukannya. Para pelayan mengetuk pintu kamarnya dengan lembut, "Tuan putri, makanan sudah tersedia di ruang makan. Ayah anda juga sudah ada di sana."

Seraphina menjawab dengan tegas, "Beritahu Ayahku bahwa aku sudah makan dan jangan menggangguku selama dua hari."

Para pelayan terlihat cemas, namun mereka tidak bisa melawan perintah dari pemimpin kerajaan. Dengan cepat, pelayan kembali ke ruang makan, sementara Seraphina tetap fokus pada kegiatannya. Pagi yang cerah berubah menjadi siang, dan Seraphina menggunakan sihirnya untuk mengirim makanan dari dapur ke kamarnya. Setelah makan, piring kotor dibersihkan menggunakan sihirnya dan dikembalikan ke tempat asalnya. Dia melanjutkan pekerjaannya kembali hingga petang, pada saat itu waktu telah menunjukkan pukul 7 malam. Meskipun Seraphina belum tidur sejak kemarin, dia tetap bersikeras untuk terus bekerja hingga selesai. Setelah lamanya mempelajari semua yang diperlukan, tiba saatnya bagi Seraphina untuk mewujudkan lorong perpindahan yang telah ia pelajari. Matanya mulai lelah, namun dia tak sabar untuk melihat hasilnya. Seraphina memusatkan pikirannya dan perlahan-lahan sihir mengalir dari tangannya. Cahaya terang mulai terbentuk, dan tangannya bergetar. Kekuatan sihirnya terus bertambah, dan cahaya itu membentuk lorong yang semakin jelas. Seraphina menarik napas dalam-dalam, menyusun setiap bagian dengan hati-hati, agar tidak merusak strukturnya. Setelah semuanya selesai, terbentuklah sebuah lorong berbentuk persegi, dengan ukuran yang sesuai dengan tubuhnya sendiri.

CHAPTER 3

Mata Seraphina bersinar penuh kegembiraan saat melihat karyanya telah berhasil dengan sempurna. Namun, ketika dia hendak menyentuh lorong perpindahan tersebut, matanya mulai terasa berat. Rasa kantuk yang tak tertahankan membuatnya tidak mampu bertahan. Seraphina terpaksa berbaring di tempat tidur. Melihat jam di dinding, waktu sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Seraphina tersenyum, dia sudah puas akan hasil yang telah dicapainya, setelah itu dia pun tertidur. Setelah tidur selama delapan jam, Seraphina akhirnya terbangun pada pukul 3 sore. Matanya perlahan-lahan terbuka, dan dia menguap sambil meregangkan tangannya. Seraphina bangkit dari tempat tidurnya dan menuju kamar mandi. Dengan perlahan, dia membasuh wajahnya dan memandang ke arah cermin. Penampilannya terlihat berantakan mulai dari rambut hingga wajah. Tanpa terlalu memusingkan hal itu, Seraphina menggunakan sihirnya untuk menata penampilannya seperti biasa. Sihir itu membersihkan, merapikan, dan merias wajahnya sehingga penampilannya kembali rapi dan sempurna. Dia terus menatap wajahnya sendiri dalam pantulan cermin sambil berkata, "Apakah aku cantik?" Dia pun menjawab pertanyaannya sendiri, "Tidak, tidak. Kamu memang cantik, tapi di dunia lain ada yang lebih cantik darimu."

Setelah berbicara dengan dirinya sendiri, Seraphina semakin percaya diri. Dia segera pergi ke ruang makan. Ketika membuka pintu kamarnya, semua pelayan yang berada di depan langsung menundukkan kepala mereka. Pelayan setianya mendekat dan berkata, "Tuan Putri, apakah anda baik-baik saja? Kami sangat khawatir dengan keadaan Tuan Putri."

Seraphina memeluk pelayan tersebut sambil menjawab, "Tenang saja, Safy." Wajah Safy memerah, dan dengan perasaan gugup, pelayan itu menjawab, "Sa.. Saya tidak pantas dipeluk, meskipun saya juga seorang wanita."

"Apa yang kamu katakan? Kamu sudah bekerja keras, makanya kamu harus dipeluk," ucap Seraphina sambil sedikit menggodanya.

Safy menjawab lagi, "Tapi Anda adalah pemimpin aliansi dan kerajaan!"

Safy bersikeras menolak pelukan tersebut. Namun, Seraphina tetap tidak melepaskannya, malah dia memeluk semakin erat, "Kamu harus dihukum karena menolak permintaanku, dan hukuman yang pantas untukmu adalah dipeluk lebih lama lagi."

Safy pun berteriak cukup keras, "Tidak!!!"

Setelah cukup lama, Seraphina melepaskan pelukan pada Safy, lalu mengajaknya ke ruang makan. Pelayan lain mengikuti dari belakang, mereka berbaris rapi sesuai tinggi badan. Seraphina, didampingi oleh para pelayannya, tiba di ruang makan di mana Raja Zorg dan Ratu Sera telah hadir. Para pelayan pria mengatur kursi yang bertuliskan 'Putri Seraphina', kursi khusus hanya untuk sang putri. Seraphina duduk di kursi tersebut, dengan Safy dan para pelayan lainnya berdiri di belakang kursinya. Ratu Sera berkata kepada Seraphina, "Putriku tersayang, apakah tugasmu sudah selesai?"

"Sudah, Ibu. Semuanya telah selesai dengan baik," Seraphina menjawab dengan nada lembut.

Raja Zorg juga bertanya, "Lalu, apa yang kamu kerjakan sehingga memakan waktu selama dua hari?"

Seraphina juga menjawab dengan nada lembut, "Itu adalah sebuah proyek yang saya buat untuk menjelajahi dunia, mengingat pertumbuhan di kerajaan ini sangat lambat."

"Jika ada musuh, bagaimana? Meskipun kamu kuat, tapi kamu tetaplah seorang gadis," ucap Ratu Sera yang merasa khawatir.

"Ibu tidak perlu khawatir berlebihan, jika ada musuh, maka akan saya lawan. Jika perlu, saya akan mengajak mereka bertarung satu lawan satu!" Seraphina membalas penuh percaya diri.

Ketika Raja Zorg sedang meminum tehnya, dia terkejut mendengar jawaban Seraphina hingga tersedak. "Uhuk.. Uhuk.. Apa yang sudah kamu katakan? Seorang gadis tidak seharusnya mengatakan hal seperti itu, betapa tomboynya kamu ini!"

Seraphina tertawa, Ibunya pun juga ikut tertawa. Ratu Sera tersenyum menatap Seraphina, "Putriku, kamu boleh menjelajahi dunia, tetapi ingatlah kerajaan beserta aliansi membutuhkanmu. Jadi, kembalilah ke sini jika terjadi hal yang buruk."

Raja Zorg juga ikut berkata sambil mengusap mulutnya, "Di negeri ini kamu adalah gadis yang sangat cantik, anggun, serta dermawan, namun itu yang dilihat orang luar. Hanya Ayah, Ibu, dan pegawai istana yang mengetahui sifatmu yang sebenarnya. Terkadang kamu bisa begitu tomboy, terkadang juga sangat manja sampai membuatku bingung. Namun, sebagai raja dan ayah, jagalah dirimu dari segala bahaya dan yang terpenting hindarilah pria yang tidak dapat dipercaya."

Seraphina langsung bersemangat, "Tentu saja, jika ada pria yang tidak dapat dipercaya, pasti akan kuhancurkan! Hahaha." Raja Zorg hanya menggelengkan kepalanya, sementara Ratu Sera tersenyum melihat tingkah anaknya itu. Setelah mereka selesai makan, semua pelayan membantu mempersiapkan barang-barang yang dibutuhkan oleh Seraphina. Mereka mengikuti arahan dari Ratu dan Seraphina. Ketika semua barang telah dikumpulkan di aula istana, ternyata barang-barang itu sangat banyak. Seorang pelayan laki-laki mendekati Seraphina dan bertanya, "Tuan Putri, sepertinya barang-barang ini terlalu banyak. Apakah saya harus menyiapkan beberapa kereta kuda?"

Seraphina menjawab tegas, "Tidak perlu! Aku yang akan mengurusnya sendiri."

Mendengar itu, pelayan tersebut mulai khawatir, "Namun, barang-barang ini terlalu banyak untuk dibawa. Bagaimana anda akan membawa semuanya?" Tiba-tiba, cahaya terang muncul di bawah barang-barang itu, dan dengan sekejap menghilang bersama barang-barang yang sudah disiapkan. Semua orang di ruangan itu terkejut.

Ratu Sera juga ikut terkejut, dia langsung memegang kedua lengan Seraphina, "Putriku tersayang, apa yang baru saja kamu lakukan? Apakah itu sihir penyimpanan yang kamu pelajari setelah lulus dari akademi?"

"Betul sekali, Ibu. Sihir penyimpanan adalah kontribusi terbesarku di akademi dan itulah yang membuat nilaiku menjadi sempurna. Sekarang, sihir penyimpanan milikku telah mengalami perubahan besar. Kapasitasnya tak terbatas, tidak terpengaruh oleh waktu, dapat menampung gunung dan benua, dan bisa..."

"Cukup!"

Raja Zorg mendekati Seraphina dengan cepat dan berbicara dengan suara pelan, "Tolong, jangan lanjutkan lagi. Aku bisa gila mendengarnya. Semua karya-karyamu seperti ciptaan dewa. Jika orang lain mendengar semua ini, mereka akan menyembahmu sebagai dewa mereka."

Raja menatap seluruh pegawai istana, "Kalian semua jangan sampai membocorkan ini. Hukuman mati akan diberikan kepada siapa pun yang melanggar, tanpa terkecuali!"

Semua pegawai istana itu menundukkan kepala mereka, sambil menjawab tegas secara bersama-sama, "Dimengerti, Paduka yang mulia!"

Raja Zorg memberikan nasehat tak terhitung jumlahnya kepada putrinya itu, dia menceritakan kejadian serupa sejak Seraphina masih kecil hingga sudah remaja. Kekhawatiran raja terhadap putrinya begitu besar, dia tidak ingin nasib buruk menimpanya di masa depan. Seraphina, yang merupakan anak tunggal, bukan hanya mempesona tetapi juga bertindak dengan adil kepada semua kalangan, karena aset terbesar kerajaan ada pada putrinya. Raja Zorg memberikan nasehat selama dua jam penuh, setelah itu raja pergi untuk menghadiri rapat aliansi. Sementara itu, Semua persiapan telah selesai, waktunya bagi Seraphina untuk beristirahat dan merebahkan badannya di tempat tidur. Saat petang tiba, Seraphina merasa jenuh berada di kamarnya, sehingga dia memutuskan untuk berjalan-jalan di taman kerajaan. Di sana, dia mengagumi keindahan berbagai bunga, pohon, dan air mancur. Ketika melewati air mancur, terlihat Safy, pelayan setianya, sedang menuju pintu gerbang.

Seraphina memanggilnya, "Safy!"

Safy segera menoleh dan berlari mendekatinya, "Ada apa, Tuan Putri?"

Tanpa banyak bicara Seraphina mengajak Safy ke tengah taman, disana terdapat tempat duduk dan meja yang sering digunakan oleh keluarga kerajaan. Seraphina menyuruh pelayannya itu duduk disitu, sementara Safy merasa bingung menghadapi situasi tersebut.

"Tuan Putri, ini adalah tempat istimewa bagi keluarga kerajaan. Saya sebagai rakyat jelata seharusnya tidak duduk di sini."

Seraphina berkata, “Oh, aku lupa sesuatu, tunggu disini sebentar.”, dia meninggalkan Safy sendirian. Perasaan cemas menyelimuti pikiran Safy, "Aduh, kenapa jadi seperti ini? Bagaimana jika ada penjaga yang lewat dan marah padaku? Hanya karena aku bekerja di sini, bukan berarti aku bisa duduk di tempat istimewa. Bagaimana ini?"

Safy merasa panik dan memandangi sekeliling sambil menggenggam bajunya dengan kuat.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!