NovelToon NovelToon

The Detective Is My Wife

BAB 1

Di sepanjang perjalanan menuju rumah keluarganya andriana tidak henti-hentinya memasang senyuman merekahnya. Tangan kanannya memegang sebuah map kecil yang berisi berita bahagia yang selama ini dia tunggu-tunggu bersama sang suami selama 7 bulan pernikahan mereka.

Sesampainya dia di depan mansion milik keluarganya. Ia langsung menyerobot masuk kedalam tanpa memencet bell terlebih dahulu,Ya.. mungkin dirinya terlampau bahagia hingga suara tangis seseorang di ruang tengah terdengar dan membuatnya terhenti seketika.

"Kenapa pah! Hiks..hiks kenapa papah menghianati mamah! Hiks..kenapa papah selingkuh?! Apa salah mamah sampai papah ngelakuin itu! Hiks..hiks..Apa gak cukup adanya Kevin dan andriana sebagai anak papah sampai papah mempunyai anak dengan perempuan lain..hiks.."

Jadi selama ini pria yang sering dia sebut dengan sebutan papah itu hanya seorang laki-laki berengsek. Pria yang dia anggap sebagai pahlawannya itu hanya seorang penghianat. Dia bukan hanya membohongi mamahnya tapi juga dirinya sebagai seorang anak.

"Riana!" kaget kevin.

Andriana dengan lemas berjalan mendekat kearah mereka di lihat kakaknya kini tengah memeluk mamahnya yang masih menangis.

"Apa benar yang di bilang mamah? Kalo papah berselingkuh sampai papah mempunyai anak dengan wanita itu? Jawab pah!" tanya Andriana lirih.

"Riana pa-"

"Aku gak minta papah beralasan. Aku minta papah jawab Iya atau Tidak"

"I-Iya" jawab kenan ayahnya dengan suara parau. Mendengar jawaban papahnya suara tangis mamahnya justru semakin terdengar.

Andriana memejamkan matanya berharap ini hanya mimpi. Demi apapun dia tidak pernah merasa kejadian ini akan menimpa keluarganya, Karna yang dia tau sedari kecil mereka hidup layaknya keluarga bahagia tapi saat tau fakta ini dirinya kembali bertanya Apa dulu benar yang bersama mereka saat itu papahnya atau yang saat ini ada di hadapannya adalah orang lain? Tanyanya dalam hati.

"Papah minta maaf sama kalian semua. Papah tau papah sudah mengecewakan kalian, Papah berengsek. Maafin papah mah.." ucap papahnya memohon di hadapan sang mamah sambil berlutut.

"Siapa wanita dan anak papah itu?" tanya andriana dengan suara yang kini mulai bergetar.

"ANDRIANA CUKUP!" bentak sang kakak kevin. Ia tau jika dia bertanya seperti itu berarti akan banyak kebohongan yang terbongkar dan itu sudah pasti akan lebih menyakitkan untuk mamahnya.

"Kakak lebih baik diam! Kita harus tau siapa wanita dan anaknya?!" bentak andriana dengan mata memerah.

"Sudah..sudah" ucap salsa ibu dari mereka.

Setelah mendengar suara sang mamah kevin terdiam. Dan semua menunggu jawaban sang kepala rumah tangga itu.

"Papah jawab!" desak andriana.

"D-Dia tante susan dan anaknya keyna"

Wow..sungguh ternyata dunia ini sempit bukan. Tante susan dan keyna. Rasanya kali ini andriana ingin sekali membanting barang-barang yang ada di sana. Rasanya dia ingin membunuh pria yang sering dia sebut dengan sebutan papah itu. Dan kakaknya kini bahkan nampak terselimuti dengan amarah yang menggebu-gebu.

Oh kalian mau tau kenapa? Karna tante susan adalah sahabat mamahnya yang berarti sudah jelas jika papahnya berselingkuh bukan baru-baru ini lalu terbongkar tapi sudah lebih dari 22 tahun papahnya menyembunyikan ini dengan rapih. Dan itu berarti saat mamahnya sedang hamil dirinya saat itu juga tante susan sedang hamil keyna.

Bugh..

"Berengsek!" maki kevin saat memberikan tinjuan tepat di wajah papahnya hingga terjatuh di lantai.

"Sabar nak..hiks udah kevin mamah mohon..hiks udah sayang!" Kevin berontak di dalam dekapan mamahnya yang memeluknya dari belakang sedangkan andriana langsung pergi meninggalkan Rumah yang dulu pernah menjadi saksi bisu keluarga bahagianya. Dirinya terlalu kecewa mendengar semua kebohongan papahnya.

Sesampainya andriana di mansion dia dan suaminya. Ia menangis sesegukan di ruang tamu. Dia butuh seseorang untuk menenangkannya sebelum akhirnya dia memutuskan untuk ke kantor regan.

****

Sekarang apa lagi ini. Apa tidak cukup penghianatan papahnya kepada keluarganya kenapa harus dirinya juga merasakannya. Keyna, Perempuan yang dia ketahui sebagai saudara tirinya kini sedang asik duduk di paha suaminya regan dan nampaknya juga regan sangat senang bercanda tawa bersama wanita tersebut yang notabennya adalah saudara tirinya dan sekretaris suaminya.

Demi apapun sekarang andriana sudah benar-benar tidak tahan. Ia bejalan maju mendekat ke arah keduanya hingga membuat regan tersentak keget melihat kedatangan sang istri bibirnya keluh untuk bicara. Dan saat itu juga andrina menarik rambut keyna dengan kencang.

"Apa-apaan kau! Aw..lepas" ucap keyna sambil meringis kesakitan.

"Kau pantas mendapatkannya! Kau dan ibu mu itu hanya seorang ****** tidak tau malu kalian sama-sama seorang penggoda suam--"

Plak...

Andrina menatap tak percaya dengan apa yang baru dia dilakukan regan,sakit. Lebih sakit saat suaminya yang menamparnya. Apa dia sedang merasakan apa yang mamahnya rasakan inikah yang mamah rasakan saat tau papah berselingkuh bahkan membela wanitanya?.

"Jaga bicara mu riana! Kau tak pantas bicara seperti itu kepada keyna" bentak regan.

Keyna tersenyum sinis melihatnya.

"Sstt udah, Sayang. Aku gak papa kok"Ucapan keyna semakin membuat andrian tercengang

"Kalian...?" tatapan andrian semakin tak percaya.

"Yap. Aku dan regan saling mencintai jadi apa salahnya jika kami menjalin hubungan di belakang mu" ucap keyna dengan seyuman yang tercetak jelas di bibirnya. Regan sedikit merasa bersalah karna sudah menghianati istrinya itu.

Plak..

Kini satu tamparan berhasil di layangkan oleh andriana untuk keyna."Kubilang jangan menyentunya andriana! Kau tidak pantas menyentuh wanita yang ku cintai!" bentak regan yang ingin menampar andriana tapi tangannya sudah lebih dulu di tahan oleh andriannya sendiri.

Mata mereka saling beradu. Andriana meneteskan air matanya di depan mata regan.Tangannya menurunkan tangan regan yang berada di genggamannya.

"Aku tidak tau apa yang terjadi sebenarnya. Aku juga tidak tau kenapa aku harus merasakan kekecewaan dan penghianatan ini. Dan aku ingin bertanya untuk yang terakhir kalinya apa kau mencintai aku bukan..bukan hanya sebagai istri mu tapi sebagai wanita yang kau cintai dan ingin kau lindungi?"

Entah mengapa rasanya begitu sakit mendengar suara pilu istrinya itu. Ia tidak mencintai andriana tapi dia hanya sayang karna andriana adalah istrinya tapi keyna dia adalah wanita yang benar-benar dia cintai, Benarkah?

"Bukannya sudah ku bilang tadi bahwa aku hanya mencintai keyna! Aku menikahi mu hanya karna perjodohan itu dan sikap baik ku selama ini hanya agar kita terlihat sebagai pasangan yang saling mencintai" jawaban regan benar-benar menyayat hatinya.

"Kalo begitu selamat untuk kalian.Hari ini aku belajar banyak dari kedua pria yang aku cintai dan aku hormati, Terima kasih atas pelajaran yang kalian berikan kepada saya bahwa seseorang tidak akan cukup hanya memiliki 2 orang anak dan terkadang orang yang kita cintai sendiripun bisa jadi hanya berpura-pura bahagia.

Kamu keyna selamat untuk semuanya kamu berhasil menghancurkan keluarga ku dan kamu juga berhasil merebut suami ku. Dan kamu tenang saja aku bukan kamu wanita pendendam yang hanya karna dirinya tidak di akui sebagai anak kandung dari ayah ku, aku membalaskan dendam ku dengan melakukan berbagai macam cara salah satunya merebut suami dari anak sah ayahnya" ucap andriana lalu berbalik meninggalkan keduanya yang masih diam membatu.

Andriana membalikkan tubuhnya sedikit ke arah keduanya sambil menghapus air matanya dia tersenyum manis.

"Selamat tinggal. Ku harap hanya keajaiban yang mungkin bisa membuat kita bertemu nantinya" Kemudian Riana pergi.

Regan tidak tau bahwa hanya dengan ucapan andriana itu, nantinya akan terjadi perubahan besar di masa depan.

Kita pergi, Sayang. Sekarang hanya ada kamu dan mamah. Mamah janji akan membuat hari-hari terasa indah walau tanpa papah.

TBC. Jangan lupa vote dan komen!

BAB 2

10 tahun kemudian..

New york, amerika serikat

"Hey berengsek berhenti disana! Yak jangan lari kau. Ah sial.." teriak Riana sambil berlari mengejar seorang. Sebenarnya hari ini seharusnya dia dan team life is time sudah cuti tapi sepertinya tuhan berkehendak lain, Buktinya sekarang hanya dirinya yang tengah berada di keramaian untuk menangkap si pelaku.

"Hey bu detektif berhentilah mengejarku! hush..hush..Aaaaaa kabur" ucap seorang pria dengan histeris. Si pria tersebut berlari beriringan dengan Riana yang kini beda 1 blok dengannya.

Riana berhenti berlari. Matanya menangkap papan kayu di depan sebuah caffe di sana. Kemudian ia menyentuh bagian telinganya yang sudah terpasang Earpiece yaitu alat komonikasi semacam Earphone bedanya Earpiece sering di gunakan untuk secret agent.

"Bolehkah aku mengambil papan caffe tersebut. Itu bukan termasuk hal ilegal bukan? Karna kita sedang bertugas" ucap Riana dengan suara lembutnya.

"Percuma saja aku melarang anda detektif G karna anda tidak akan mendengarkannya" balas Seseorang wanita lewat earpiece. Dia adalah sandra lee ketua pusat cellular.

"Kalo begitu terima kasih bu sandra."

Sementara orang di sana hanya bisa geleng-geleng kepala.

Riana mematikan earpiece itu dengan sekali sentuh. Kemudian ia melihat kearah jamnya yang melacak keberadaan ponsel si pelaku.

"Cih..bodohnya maniak itu." ucap Riana saat GPS nya menunjukan bahwa si pelaku baru saja belok ke kanan.

Riana mengambil papan kayu yang berada di depan caffe tersebut dan membawanya belok ke kanan hingga sampai di ujung jalan ada pertigaan. Sambil menunggu pelaku yang sedang berlarian tak tentu arah. Ia membuka jaket hitamnya lalu menaruhnya di bahu sebelah kirinya.

Saat si pelaku sudah mulai dekat. Riana mengangkat papan tersebut tepat di depan blok ujung jalan itu.

Bugh...

Dan kini mungkin kepala pria itu berkunang-kunang. Setelah terkena tabrakan yang hebat antara dahi si pria dengan papan kayu milik caffe, sungguh ironisnya.

Riana memasangkan borgol di tangan si pria yang masih setengah sadarkan diri."Anda di tangkap atas percobaan pembobolan rumah dan percobaan pembunuhan berencana. Anda wajib di dampingi pengacara" ucap Riana.

Kemudian si palaku di bawa oleh polisi untuk di mintai penjelasan lebih lanjut.

-oOo-

Riana baru saja sampai di markas para detektif. Selesai meneguk abis jus yang di berikan seniornya dia langsung beranjak ingin pergi.

"Hey..hey kamu mau kemana detektif G? Kau baru saja kembali dari bertugas bahkan belum ada 20 menit kamu sudah mau pergi lagi" ucap Erlan seniornya di kepolisian.

Riana mengambil jaketnya di kursi sambil memasukan ponselnya ke dalam saku."Aku harus menjemput Leon, hari ini aku sudah punya janji dengannya untuk pergi bersama"

Tiba-tiba Erlan mengarahkan telunjuknya kedepan wajah Riana. "Ah..ah benar kau harus memiliki waktu lebih banyak untuk anak nakal itu, Kalo tidak dia akan terus mengganggu junior-junior mu agar mau menemaninya berlatih karate."

"Ya..ya. Kalo begitu aku pergi dulu Senior" pamit Riana sambil mengejek Erlan dengan panggilan senior. Dia tau Erlan tidak suka di panggil dengan sebutan itu.

"Yak! Berapa kali ku bilang jangan panggil aku senior!" teriak Erlan.

Sebelum Riana membuka pintu kaca itu dia membalikan tubuhnya."Ah..ya sampaikan salam ku pada Saskia istrimu,senior. Bye!"

Erlan yang melihat Riana mulai menghilang dari sana hanya bisa tersenyum senang. Karna sangat jarang dia bisa bercanda dengan Riana bahkan banyak orang mengaku bahwa Riana sangat dingin dan kejam saat bertugas. Dan hanya dengan teman terdekatnya saja Riana bisa seceria tadi.

-oOo-

Leon menggerutu kesal sambil melirik jam tangannya. Anak berumur 9 tahun tersebut sedang menunggu ibunya di depan halte bus di tangannya memegang totebag berisi bekal makanan yang mungkin sudah abis di sekolahnya.

Tin..tin..

Sebuah mobil Genesis hitam berhenti tepat di depan halte itu. Leon tau betul itu adalah mobil milik momynya.

Riana menurunkan kaca mobilnya sambil menoleh ke arah Leon."Hallo pangeran, menunggu momy benar?"ucap Riana sambil melepas kacamata hitamnya.

"Momy! Kenapa lama sekali menjemput ku?" tanya Leon saat sudah masuk ke dalam mobil.

"Pakai dulu sabuk pengaman mu my prince, dan momy minta maaf karna telat menjemput mu" ucap Riana sambil mengelus rambut Leon.

"Momy, plis..Leon bukan anak kecil lagi. Jawab jujur pasti momy abis bertugas kan?." Riana yang mendengarnya hanya tersenyum paksa.

Leon memutar bola matanya lelah,tapi tiba-tiba dahinya mengerut bingung membuat Riana bertanya-tanya. "Bukannya harusnya momy cuti hari ini?." tanya Leon, bingung. Pasalnya seharusnya hari ini mereka menghabiskan waktu bersama.

Sekarang justru Riana yang bingung dari mana Leon tau bahwa dia cuti hari ini. "Tunggu dari mana Leon tau bahwa hari ini momy cuti?." tanya Riana, heran.

Leon menatap ke depan sambil menghela nafas lelah."Uncle David." jawab Leon, seadanya.

"Bocah itu!" gumam Riana, berdesis.

David adalah salah satu junior Riana di team life is time.

"Mom sampai kapan kita berdiam di sini"ucap Leon membuat lamunan Riana buyar.

"Oh. Oke kemana kita hari ini?"

"Kita ke mall, ada sesuatu yang ingin Leon beli"Ucap Leon. Di angguki oleh Riana.

-oOo-

Jakarta, indonesia

Prangg...

Suara gelas kaca yang di banting itu membuat semua orang di dalam mansion bergedik merinding mendengarnya. Tak kecuali 2 orang berseragam hitam di tengah-tengah mereka.

"Jadi kalian belum juga menemukan istri dan anak ku..Hah!!" murka Regan di depan 2 orang detektif swasta itu.

Regan berdiri dari duduknya kemudian ia menarik kerah baju salah satu detektif itu."Kau Fras! apa yang sebenarnya kalian kerjakan?! Kenapa tidak ada sedikitpun informasi yang kalian dapat!?"

"Sabar nak, tenangkan dirimu. Jangan seperti ini kau hanya akan membuat mereka takut" ucap Sinta ibu dari Regan itu agar Regan kembali duduk.

Regan terduduk kembali dengan mata terpejam sebentar kemudian butir-butir air mata jatuh dari sana saat ia membuka kembali matanya. Sinta melihat sedih ke arah samping di mana anaknya kini terlihat sangat rapuh, sedangkan Mario yang tak lain ayah dari Regan hanya meberikan senyum miringnya.

"Tidak cukupkah 10 tahun baginya?" batin Regan.

"Apa Mungkin andriana mengganti identitasanya hingga namanya tidak terdaftar di negara manapun, kalian sudah mengeceknya kembali" ucap Salsa ibu dari andriana sambil menangis di pelukan suaminya.

"Kami yakin nama nyonya andriana tidak pernah di ubah termasuk identitasnya hanya saja sepertinya ada seseorang yang berusaha membantunya agar tidak di ketahui keberadaannya. Entah siapa orang tersebut yang pasti dia adalah orang terdekat nyonya andriana sendiri " ucap Hazel salah satu detektif itu sambil melirik ke salah satu pria di sana.

"Siapapun dia yang berusaha menyembunyikan istri dan anak ku akan berurusan dengan ku. Sekarang tugas kalian cari istri dan anak ku sampai ketemu!" tegas Regan dengan mata berapi-api

"Baik. Kalo begitu kami permisi"

TBC. Jangan lupa vote dan komen!

BAB 3

Masa cuti Team life is time sudah berakhir dan pagi ini dia sudah mulai kembali bertugas. Ia masuk ke dalam ruangan kusus untuk Team life is time dengan memakai baju santai karna memang detektif tidak harus menggunakan pakaian formal jadi dia hanya memakai celana jeans dan kaos putih yang di tutupi jaket hitamnya.

"Good morning, komandan." sapa detektif Harry hanya di balas deheman olehnya.

"Dimana detektif Henry?" tanya Riana kepada detektif Harry.

"Dia tadi sudah datang tapi dia pergi lagi entah kemana" balas detektif Harry.

Baru saja Riana mendudukan dirinya di kursi miliknya, suara pintu terbuka sudah terdengar kembali dan kali ini terdengar kencang terlihat detektif Henry masuk lalu menghampiri Riana sambil memperlihatkan koran yang di bawanya.

Riana mengangkat alisnya bingung.

"Lihat ini!" Riana membaca koran di depannya dengan seksama,ia menarik sudut bibirnya saat menangkap artikel bertulisakan.

Richard cancer pembunuh perdana menteri John walter baru-baru ini melarikan diri, setelah ditangkap 2 minggu yang lalu. Di duga dia kabur ke negara asia tenggara yaitu indonesia

"Apa maksudnya ini! Bocah tengik itu Beraninya dia melarikan diri." ucap Harry sambil meremas koran tersebut hingga tak berbentuk.

Riana menoleh kearah Henry."Henry, bukannya ini kasus yang di tangani oleh detektif Han dan timnya?."

"Ya Benar detektif." balas Henry.

"Hubungi detektif Han dan katakan padanya bahwa Team life is time yang akan manangani kasus ini" perintah Riana membuat kedua orang tersebut tersentak kaget.

Mungkin bicara seperti itu mudah bagi Riana. Tapi agar detektif Han mau memberikan kasus itu tidaklah semudah itu.

-oOo-

"Apa kau bilang! Dengar aku tidak akan memberikan kasus tersebut kepada detektif asia itu" ucap detektif Han kepada bawahannya.Dia memang tidak suka dengan detektif G Menurutnya Riana tidak pantas menjadi detektif di negara eropa tersebut karna Riana berasal dari indonesia.

Riana dan timnya masuk kedalam ruangan tersebut. "Maaf detektif tapi ini perintah dari atasan, mereka menginginkan detektif G yang mempimpin kasus ini" ucap Henry membuat semua orang melirik kearah Riana yang sedang berdiri di tembok sambil menenteng jaketnya.

Detektif Han tersenyum sinis kearahnya yang di balas senyuman manis kecil oleh Riana."Kau fikir aku akan memberikan kasus ini kepada komandan mu itu, Tidak akan! Aku tidak perduli walau dari perintah atasan sekalipun" ucap detektif han.

"Ku bilang juga apa dia tidak akan memberikan kasus itu kepada detektif G, Kau tau sendiri bagaimana hubungan mereka setelah meninggalnya detektif Martha"bisik Harry kepada Henry yang ada di sampingnya.

"Diamlah!" Henry lalu menyikut perut Harry.

Harry melotot tak percaya dengan apa yang di lakukan teman satu timnya itu. "Sialan kau Henry." ringisnya, pelan.

Riana mendekat kearah detektif Han.

"Aku datang kesini bukan untuk meminta persetujuan mu senior, aku datang kesini untuk mengambil semua berkas mengenai kasus pembunuhan perdana menteri john. Kenapa tidak bisa, kalo aku saja sudah mendapat izin dari atasan untuk menanganinya" ucap Riana dingin.

"Kau memang selalu menang, Ana." ucap detektif Han lalu menyuruh bawahannya untuk mencari berkas tersebut.

"Berikan berkas itu" Perintah detektif Han kepada bawahan yang langsung di ambilkan dan di berikan kepada Harry berkas tersebut.

Harry melihat berkas tersebut lalu menganggukan kepalanya kepada Riana."Benar ini kasusnya, detektif"

Riana menatap detektif han lalu pamit pergi tapi sebelum itu langkahnya terhenti."Lakukan lah sesuka mu! entah berapa banyak lagi nyawa di tim mu yang kau korbankan" ucap detektif han dingin

Riana terkekeh pelan tapi terdengar menyedihkan.

"Di korbankan dia bilang" dengus Riana pelan kemudian berjalan pergi di ikuti timnya yang merasa kasihan dengannya.

-oOo-

Riana sedang berada di kamar Leon sambil memasukan baju bawaan anaknya itu ke dalam koper.

"Momy tidak sedang berbohongkan?." tanya Leon pada Riana yang kini menutup koper anaknya.

Riana menghela nafasnya pelan lalu menghadap kearah Leon yang sedang berdiri di depan pintu kamarnya sambil bersekedap dada.

"Memangnya kapan momy berbohong sama kamu?." tanya Riana yang duduk di ranjang anaknya lalu menepuk sampingnya agar Leon ikut duduk di sampingnya.

Leon mengangkat bahunya acuh saat duduk."Entahlah hanya aneh saja momy tiba-tiba ingin pergi ke indonesia. Momy lebih baik jujur sebenarnya ada apa?"

Riana mendengus pelan."Oke. Sebenarnya di sana momy mempunyai kasus yang harus di selesaika--"

"Tuhkan! Leon sudah menduganya. Gak mungkin momy pergi keluar negeri karna ingin liburan" ucap Leon yang menyelanya.

"Tunggu dulu momy belum selesai bicara! kamu sudah lebih dulu memotongnya, Momy memang disana untuk kerja tapi setelah pekerjaan momy selesai kita akan bersenang-senang disana, bagaimana kamu mau?."

"Oke Leon mau. Tapi mom bukannya dulu momy bilang indonesia adalah negara kelahiran momy?" ucap Leon di angguki singkat oleh Riana.

"Kalo begitu Leon bisa bertemu nenek kakek,kan?"

Pertanyaan Leon yang bersemangat itu justru membuat Riana membeku di tempat.

-oOo-

Jakarta, indonesia

Di salah satu perusahan besar. Regan sedang berada di ruangan pribadinya tangannya tidak henti-hentinya mengusap bingkai foto pernikahannya saat mereka sedang berdansa.

"Kamu dimana sayang? Kamu tau aku sakit. apa kamu gak punya niat sama sekali untuk mengenalkan anak kita kepada ku hingga 10 tahun kamu seperti tenggelam tidak ada kabar" ucap Regan lirih.

"Aku akan memastikan bahwa keajaiban itu ada dan keajaibanlah yang akan mempersatukan kita kembali" lanjutnya.

Tok..tok

"Masuk" Lalu masuk Jack yang notabennya adalah sekretarisnya.

"Saya mau mengingatkan bahwa besok penerbangan anda ke New york pukul 10 pagi" ucap Jack.

"Kau sudah menyiapkan semua berkas yang akan kita bawa?" tanya Regan dengan bersekedap dada di sofa.

"saya sudah menyiapkan semua berkas-berkasnya, anda bisa mengeceknya kembali."

"Tidak usah saya percayakan semuanya pada mu" balas Regan.

"Kalo begitu saya per--"

"Tunggu! Bagaimana keadaan Keyna dan kandungan sekarang?" tanya Regan saat Jack ingin melangkah pergi dari ruangan itu.

Jack menggeram pelan di tempat.

"Kenapa kau sangat ingin tau mengenai Keyna dan anak di kandungnya" hardik Jack.

"Bagaimanapun d--"

Jack berbalik lalu membentangkan tangannya lebar."Bukan kita sudah membicarakan ini. Aku sudah bilang pada mu jangan bertanya tentang wanita sialan itu pada ku karna aku tidak perduli sama sekali dengannya!" ucap Jack sambil mengatur emosinya.

"Bagaimanapun dia sedang mengandung anak mu jack! Kau tidak bisa egois seperti ini!" bentak Regan.

Jack menghela nafasnya lalu tersenyum miring."Kau fikir siapa yang mau dia mengandung anak ku, huh.. Dia yang dengan bodohnya menjebak kau lalu aku di sana yang berperan sebagai pembatu mu tiba-tiba saja menjadi korban ke bodohan wanita sialan itu!"

Regan menahan amarahnya. Bukan berati dia marah karna dia masih mencintai Keyna,dia marah karna perlakuan Jack terhadap wanita itu walau bagaimanapun wanita itu sedang mengandung. Regan hanya tidak mau Jack menyesal seperti dirinya yang bahkan belum pernah melihat anaknya sama sekali sedangkan Jack dia masih memiliki waktu yang lama untuk melihat perkembangan anaknya. Dia tau dia salah tidak seharusnya dia membuat Jack menjadi korban Keyna yang menginginkannya.

"Tapi dia sudah berubah Jack! Sekarang Keyna mencintai mu" ucapan Regan membuat Jack terkekeh.

"Wanita sialan itu berkata seperti itu kepada mu! Dan kau mempercayai-nya?" sahut Jack sinis.

"Jack!" Peringat Regan tajam.

"Ayolah kau tau benar Wanita itu seperti apa! Dia yang menjebak mu agar mau tidur bersamanya tapi sayangnya malah aku yang menjadi korbannya dan sialnya lagi kau juga yang membuat ku berada di kamar itu bersamanya!" ucap Jack dengan amarah yang menggebu-gebu lalu pergi dari sana.

Regan mengusap wajahnya. Ia benar-benar merasa bersalah jika saja dia tidak melakukan hal tersebut mungkin semuanya tidak akan seperti ini.

TBC. Jangan lupa vote dan komen!

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!