Intan memberikan pidato untuk peresmian, menjadi pemimpin perusahaan milik Tomi yang ada di Jakarta. Intan sudah menghafalkan apa saja yang harus disampaikan didepan karyawan kantor dan keluarga.
"Alhamdulilah akhirnya saya, diberikan kepercayaan dan tanggung jawab untuk menjalankan perusahaan ini, insya allah saya akan bekerja dengan baik selama disini dan mohon bantuan rekan-rekan untuk kerjasamanya selama saya memimpin perusahaan." ucap Intan berusaha tenang, memberikan sambutan didepan peserta rapat.
"Selamat datang Intan, semoga perusahaan ini semakin berkembang dan terkenal selama Intan pimpin."ucap Tomi sambil memberikan gunting untuk Intan, membuat Intan langsung potong pita peresmian Intan sebagai pemimpin baru di perusahaan Abcde.
Tepuk tangan meriah dari peserta rapat, setelah Intan potong pita membuat Intan merasa lega karena acara peresmian Intan sebagai CEO berjalan dengan lancar.
**
Setelah acara peresmian Intan tadi, langsung diajak oleh Tomi untuk ke ruangannya Intan karena mulai besok Intan akan mulai kerja. Dion dan Fika merasa bangga sekali, melihat Intan sudah siap melanjutkan perjuangannya menjadi seorang CEO muda dari awal masuk kuliah sudah diberikan kepercayaan besar oleh orang tua.
" Semangat beo, akhirnya sekarang giliran kamu yang kerja sambil kuliah." ucap Dion merasa bangga, karena Intan bisa lulus SMU dengan hasil terbaik.
" Akhirnya tidak merasa iri iya, sekarang sudah merasakan kuliah sambil kerja juga seperti kita." ucap Fika merasa bahagia, karena Intan sudah siap menjadi wanita karir.
" Iya tidak sabar mau merasakan seperti kalian, pagi kuliah dan siang kerja sampai sore." ucap Intan tidak sabar segera kerja, apa lagi ada proyek yang dikerjakan Intan sudah selesai.
" Intan kamu ada asisten baru, namanya Pertiwi dan besok bakal bantuin kamu kerja selama Intan kuliah.Jika ada urusan kantor kak Pertiwi akan ke kampus Intan untuk bahas pekerjaan dan insya allah tidak akan ganggu waktu kuliah Intan." ucap Tomi yang selalu berusaha, meringankan pekerjaan anak-anaknya dengan meminta asisten nya ke kampus untuk bahas pekerjaan selama tidak ganggu jam kuliah.
" Siap Papi, Intan siap bahas pekerjaan bersama kak Pertiwi jika dibutuhkan selama Intan kuliah." lanjut Intan yang tidak merasa keberatan, karena Intan sudah tahu dari pengalaman Dion dan Fika yang selalu didatengin asisten masing-masing selama di kampus.
Intan melihat ruangannya Tomi, yang sebentar lagi akan Intan tempati untuk bekerja setelah pulang kuliah, semakin tidak sabar menunggu hari besok.
***
Gea merapihkan ruangan yang dijadikan, ruang kelas untuk ajarin bimbel di rumahnya bersama Yono karena Gea merasa rindu ngajar akhirnya membuat Gea memutuskan untuk ngajar kembali walaupun dari rumah.
" Ayah sepertinya seru nanti hari minggu, kita piknik bersama anak-anak apa Ayah setuju?" tanya Gea melihat Yono, yang lagi sibuk membuat soal-soal untuk besok ngajar kembali.
" Boleh saja Bunda, memangnya mau kemana sayang?" tanya Yono yang tidak keberatan, jalan-jalan bersama anak didiknya.
" Kebun binatang saja bagaimana? Sepertinya seru kesana sayang?" tanya Gea yang berharap, Yono mau diajak ke kebun binatang.
" Tidak masalah Bunda, yah sudah besok kita kasih tahu anak-anak soal rencana kita untuk ajak mereka pergi." Lanjut Yono sambil merapihkan meja, yang berantakan karena banyak kertas.
***
Intan ajak Dion, Fika, dan Sarah. Jalan-jalan setelah selesai acara peresmian Intan untuk menggantikan jabatannya Tomi.
" Bearti setelah ini, Sarah langsung ikut ke Bandung iya Kak Fika?" tanya Sarah melihat Fika yang fokus bawa mobil.
" Iya betul sekali, kita berangkat bareng ke Bandung. Selama kamu belum mulai kuliah,bakal kerja dari pagi sampai sore sama seperti Kak Fika." ucap Fika melihat Sarah yang sengaja duduk didepan, karena Dion masih saja suka isengin Fika walaupun sudah punya pacar.
" Enaknya Kak Fika ditemani oleh Sarah, selama kerja kenapa tidak bersama Intan saja sih Sarah kerjanya kan seru sahabatan kerjanya bareng?" tanya Intan merasa iri, karena sahabatnya harus satu kantor bersama Fika.
' Sarah lebih cocok bersama Fika, supaya tidak menjadi beo seperti kamu, tidak berisik dengan urusan orang lain." ucap Dion sambil melihat Intan, adik yang tidak pernah bosan gangguin Dion terus.
" Apa sih Abang ini, ditanya serius tapi dijawabnya seperti itu!" protes Intan merasa kesal, dengan jawaban Dion.
Intan buang muka setelah mendengar jawabannya Dion, karena Dion tidak mengerti perasaan Intan sekarang yang sedih kehilangan sahabat yang selalu bersama yang harus dipisah karena kuliah dan kerja nya Sarah di Bandung, bakal ketemu sangat jarang sekali.
**
Tomi berterimakasih ke Bowo, karena selama satu tahun mau kerja ekstra untuk bantuin Fika kerja dan mau direpotkan karena harus handel banyak pekerjaan setiap harinya.
" Terimakasih iya Bowo, atas kerja kerasnya selama ini, untuk perusahaan saya dan mau membimbing Fika selama memimpin perusahaan dan membantu Fika semakimal mungkin. Mulai hari ini kita cuman jadi mentor anak-anak dalam memimpin perusahaan saja, sebulan sekali kita ke perusahaan Intan, Fika, dan Dion. Melihat mereka kerja tanpa kita bantu secara langsung." ucap Tomi merasa bahagia dan tidak menyangka, jika Bowo selalu mampu diberikan pekerjaan sebanyak apapun oleh Tomi.
" Sama-sama Tomi, namanya pekerjaan dan tanggung jawab iya harus bisa dijalankan semaksimal mungkin dong. Saya lega sekali karena Sarah setelah lulus sekolah langsung kerja, membuat saya merasa lega melihat Sarah bisa merasakan juga bagaimana serunya kuliah sambil kerja." ucap Bowo tidak menyangka, jika anaknya mendapatkan pekerjaan dengan cepat, karena demi Fika ada yang temani saja.
" Mulai sekarang kita bisa menikmati masa tua, bersama pasangan masing-masing dan tidak melihat kalian sibuk dengan pekerjaan lagi dan lebih banyak waktu bersama Istri di rumah." ucap Anggun merasa bersyukur, akhirnya Tomi bisa pensiun lebih cepat, karena selama ini Anggun berusaha sabar, pengertian dengan kesibukan dan tanggung jawabnya Tomi memimpin tiga perusahaan sekaligus.
" Betul sekali sayang, kita cuman memantau dan memberikan masukan saja setiap anak-anak membutuhkan bantuan kita." lanjut Tomi yang sudah merencanakan, ajak Anggun setiap hari jalan-jalan dan tidak terlalu lama didalam rumah.
**
Intan belanja baju untuk kerja besok, ditemani Sarah, Fika, dan Dion. Juga ikut belanja mumpung ada di Mall bisa belanja bersama.
" Abang buaya, tunggu kita sampai selesai belanja iya, kalo bosan bisa belanja sendirian." ledek Intan sambil senyum, melihat Dion yang tidak ada yang bisa diajak belanja bareng.
" Dasar beo bawel iya, sudah sana buruan belanja dan belikan blazer untuk Tasya iya karena Abang ganteng ini mau kasih oleh-oleh blazer untuk Tasya sesuai selera beo bawel." ucap Dion yang sengaja, minta Intan carikan blazer untuk Tasya, karena Intan enak sekali minta Dion tungguin Intan belanja.
" Ogah beli saja sendirian, hayo Kak Fika dan Sarah kita belanja sepuasnya, biarin saja Abang buaya sendirian disini." lanjut Intan dengan sengaja, Intan diam-diam akan membelikan blazer untuk Tasya, sesuai keinginannya Dion tadi.
" Semakin dewasa semakin parah, buaya dan beo tidak pernah akur heran." protes Fika melihat Dion dan Intan selalu berantem, tidak pernah akur sama sekali.
Fika ikutin Intan jalan duluan bersama Sarah, tinggalin Dion dari pada kelamaan bicara dengan Dion tidak akan jadi belanja untuk besok kerja.
Intan siapin perlengkapan untuk kerja besok, karena besok sudah hari kerjanya dimulai dan Intan merasa lega karena ospek dilaksanankan minggu depan. Membuat Intan bisa fokus bekerja selama seminggu dari pagi sampai sore full untuk kerja.
" Mulai besok serba sendiri, tidak ada Sarah lagi disini karena Sarah tadi ikut ke Bandung karena besok Sarah juga mulai kerja." ucap Intan merasa sedih, karena harus rela membiarkan Sarah kuliah di Bandung tanpa Intan bisa ikut sama sekali.
Intan masukin laptop, handphone, dan dompet kedalam tas kerja. Setelah selesai siapin tas kerja Intan langsung siapin baju kerja untuk besok supaya tidak terlalu ribet siapin semuanya sebelum berangkat kerja.
**
Sarah baru merasakan tinggal sendirian tanpa kedua orang tuanya, Sarah berusaha menikmati kehidupan sendirian tanpa orang tua selama kuliah dan kerja, supaya terbiasa mandiri.
" Awalnya pasti berat dan sedih Sarah, harus jauh dari orang tua tapi kita suatu saat juga, pasti hidup mandiri dan anggap saja ini latihan untuk kita." ucap Fika yang pernah merasakan hidup jauh dari orang tua, sebelum Gea dan Yono tiba-tiba pindah ke Bandung.
" Iyah Kak, Sarah bakal menikmati kehidupan sendirian seperti ini, karena bener suatu saat pasti kita akan merasakan hidup sendiri tanpa ada orang tua sama sekali." ucap Sarah berusaha tenang, Sarah bersyukur sekali walaupun merantau ke Bandung setidaknya masih ada Fika yang selalu ada untuk Sarah.
" Jangan sedih lagi yah dan nikmati saja, perjalanan hidup kamu yang baru iya." lanjut Fika yakin, jika Sarah mampu tinggal sendirian selama tinggal di Bandung.
**
Dion kirim foto untuk Tasya, tadi Dion merasa bahagia sekali karena Intan mau membelikan blazer untuk Tasya, dan blazer nya cukup bagus membuat Dion tidak sabar memberikan langsung untuk Tasya.
" Semoga Tasya suka, blazer pilihan beo sejujurnya bagus juga pilihan beo tidak jelek-jelek juga sih." ucap Dion, yang masih pegang paparbage, isi blazer untuk Tasya dan Dion sengaja memberikan blazer supaya bisa Tasya pakai setiap kerja.
Dion setelah puas kirim chat ke Tasya, berusaha untuk tidur selama diperjalanan pulang karena jarak antara Jakarta dan Solo cukup jauh, membuat Dion bisa istirahat selama didalam mobil.
**
Intan setelah mandi dan pakai baju, berusaha untuk catok rambutnya supaya terlihat sangat rapih dan enak dilihat selama kerja.
" Welcome Intan wanita karier, yang sesungguhnya dan keren sekali baru lulus SMU sudah mampu kerjain pekerjaan kantor dan selama setahun belajar sudah bisa mendapatkan dua proyek yang berhasil." ucap Intan merasa bangga dan tidak menyangka, karena berhasil fokus untuk kerjain pekerjaan yang diberikan selama belajar.
Intan memoleskan bedak diwajahnya, Intan tidak ingin pakai bedak yang terlalu tebal supaya tidak diledek dan tidak merusak wajah cantiknya.
**
Anggun minta Tomi untuk anterin Intan ke kantor, karena mau melihat langsung Intan kerja hari ini, membuat Tomi melarang Anggun untuk ke kantor karena tidak membuat Intan mandiri.
" Nanti saja Mami, kalo Intan mulai kuliah dan siang ke kantor nah baru kita makan siang ke kantor, temani Intan makan dan di kantor bisa sampai sore. Tapi tidak sekarang sayang karena kan ini hari pertama Intan kerja." ucap Tomi yang sama seperti Anggun, penasaran dengan Intan yang kerja full di kantor.
" Masih lama dong, tapi baik lah sayang aku mengerti dan bener kalo kita ke kantor sekarang takut Intan tidak bisa mandiri." ucap Anggun yang nurut, dengan larangan Tomi untuk tidak ke kantor hari ini.
Anggun siapin sarapan seperti biasanya, apa lagi ini sarapan pertama Intan sebelum berangkat kerja.
**
Fika mendengar rencana Gea untuk jalan-jalan ke kebun bintang, langsung setuju karena Fika dan Sarah bisa ikut liburan bersama anak didiknya Gea.
" Anak-anak, hari Minggu rencananya Ayah dan Bunda mau jalan-jalan bersama murid kita ke kebun binatang, apa kalian mau ikut?" tanya Gea sambil memberikan nasi dan lauk untuk Fika.
" Mau Bunda, seru sekali bisa piknik dengan anak sekolah, ya ampun berasa anak sekolah lagi kita." ucap Fika yang mau ikut piknik, Fika merasa senang sekali semenjak ngajar Fika melihat Gea terlihat lebih bahagia dari pada sebelumnya.
" Pas kita libur kerja lagi, bisa jalan-jalan bersama anak sekolah." ucap Sarah yang selalu senang, diajak ke kebun binatang.
"Bener sekali, jadikan tidak ganggu waktu kerja kalian juga." ucap Yono yang selalu berusaha, tidak ganggu pekerjaan Fika sama sekali, supaya tidak ribut dengan Tomi yang merasa waktu Fika untuk bekerja berkurang dan dianggap ganggu kerja anak.
**
Dion memberikan paparbage yang sudah dibawa, jauh-jauh dari Jakarta dan diberikan langsung ke Tasya sebagai oleh-oleh.
" Ini sayang oleh-oleh dari aku, langsung dipakai iya sayang." ucap Dion memberikan paparbage ke Tasya dan berharap Tasya suka dengan pilihan Intan.
" Terimakasih sayang oleh-oleh nya, aku suka sekali sayang dan pasti langsung aku pakai blazer nya." ucap Tasya merasa senang, mendapatkan oleh-oleh dari Dion dan oleh-oleh yang bisa dipakai setiap hari.
" Sama-sama sayang, sudah sarapan yuk sayang, aku sudah lapar sekali." lanjut Dion, yang sengaja tidak sarapan karena ingin sarapan bersama Tasya.
Tasya langsung masukin blazer nya kedalam tas, Tasya menyambut tangannya Dion untuk jalan bareng ke mobilnya Dion.
**
Intan menikmati sarapan buatan Anggun, Intan pertama kalinya melihat Tomi pakai baju santai seperti aneh karena selama ini Tomi selalu pakai baju kerja.
" Melihat Papi pakai baju santai, kok aneh yah Papi terlihat beda sekali." ucap Intan memperhatikan, penampilan Tomi yang tidak seperti biasanya.
" Nanti juga terbiasa Nak, karena orang yang sudah pensiun tidak akan pakai baju kerja lagi Intan, nanti jika Papi ke kantor baru pakai baju dinas lagi." ucap Tomi yang memang merasakan, hal aneh juga tapi ini lah dunia kerja pasti akan merasakan yang namanya pensiun dan tidak akan pakai baju kerja lagi.
" Sekarang Intan yang menggantikan Papi, pakai baju kerja setiap harinya sayang." ucap Anggun merasa bangga, karena kedua anaknya menjadi orang sukses setelah lulus sekolah.
" Semoga Intan selalu bisa membuat Papi dan Mami bangga, merasa bangga dalam hal perilaku, pendidikan, dan pastinya pekerjaan yang bisa membuat perusahaan semakin banyak proyek." lanjut Intan berharap, bisa membanggakan kedua orang tua, yang sudah memberikan kepercayaan besar untuk Intan sekarang.
Intan merasa gugup karena pertama kalinya, masuk kedalam kantor sendirian tanpa ada yang temani sama sekali.
" Selamat pagi bos kecil." ucap seketaris nya Intan, yang sengaja dipilih perempuan, supaya Intan tidak merasa risih jika memiliki karyawan laki-laki.
" Pagi juga, apa sih Kak! Jangan bilang bos kecil ah malu tahu dengernya, biasa saja lah dipanggilnya dan kemarin kan sudah dibilang didepan semua karyawan panggil saya dengan sebutan Neng Intan saja, karena masih awal kerja juga dan kalo sudah lulus kuliah baru deh Mba Intan!" protes Intan tidak suka, dipanggil bos kecil.
" Iya maaf deh Neng Intan, oh iya sekarang ada agenda kunjungan kerja melihat pembangunan rumah yang waktu itu desainnya Neng Intan buat. Mau ditemanin atau sendirian?" tanya seketaris melihat Intan, yang sibuk menjawab sapaan karyawannya.
" Temani dong, ini kan kunjungan kerja pertama jadi gugup kalo sendirian Kak." lanjut Intan yang masih malu, untuk datang sendirian ke tempat kerja.
Intan dan seketaris nya terus jalan, menuju lift khusus pejabat kantor yang tidak sembarangan boleh pakai jika tidak ada kepentingan.
**
Dion gandengan tangannya Tasya, untuk masuk kedalam kampus setelah sarapan tadi.
" Sayang mau ikut ke perpustakaan atau mau didalam kelas?" tanya Dion melihat Tasya, karena Dion ingin membaca buku di perpustakaan.
" Ikut saja sayang, soalnya Vivi dan Violet belum sampai kampus juga." ucap Tasya yang tidak keberatan, ikut ke perpustakaan untuk baca buku.
Dion langsung ajak Tasya ke perpustakaan bersama, Dion senang sekali karena baca buku ditemanin oleh Tasya.
**
Fika temani Sarah ke ruangannya, karena ruangannya Sarah beda lantai dengan Fika.
" Ruangannya sudah diganti iya, jadi ruangan khusus perempuan dan kata om Bowo ruangan ini juga dilengkapi Cctv juga iya." ucap Fika melihat kamar pribadinya Sarah.
" Iya Kak bener sekali, sama seperti Kak Fika dan Intan kan dikasih cctv untuk jaga-jaga terutama didepan pintu kamar pribadinya." ucap sarah langsung duduk dikursi kebesarannya.
" Bener sih persis, iya sudah deh kalo begitu, Kak Fika ke ruangan iya dan sampai jumpa nanti." lanjut Fika setelah puas melihat ruangannya Sarah langsung keluar dari ruangannya Sarah dan melanjutkan jalannya menuju ruangannya.
**
Tomi kasih suprize untuk Anggun, Tomi ingin sekali kegiatan pagi setiap hari jalan-jalan naik sepeda berdua.
" Bunda sayang, lihat lah sepeda baru sayang. ucap Tomi kasih lihat, sepeda yang baru dibeli dengan sengaja untuk mengisi kegiatan pagi bersama Anggun supaya tidak bosan dirumah terus.
" Wow keren, Papi beneran niat untuk mengisi waktu pagi dengan olahraga iya sayang." ucap Anggun merasa senang, karena Tomi mau olahraga bersama.
" Iya dong niat, sekarang pakai sepatu, sarung tangan, dan helm sayang supaya aman. Aku juga bawa minum sayang seperti orang-orang setiap bawa sepeda pasti ada botol minum." lanjut Tomi langsung pakai helm dan sarung tangannya, Tomi tidak ingin sembarangan naik sepeda apalagi ke jalan umum.
**
Gea kasih tahu ke orang tua murid, rencana Gea untuk ajak anak-anak muridnya untuk jalan-jalan ke kebun binatang.
" Ibu-ibu apa setuju, jika kita hari minggu ini kita jalan-jalan ke kebun binatang bersama anak -anak dan kita juga patungan, untuk ikut jalan-jalan." ucap Gea kasih tahu, rencananya untuk jalan-jalan bersama anak didiknya.
" Boleh deh jalan-jalan, anak saya jika tidak belajar bisa seharian main hanphone." ucap salah satu, orang tua yang anaknya didik oleh Gea.
" Patunganya berapa?" tanya Dewi yang tidak masalah patungan, yang baru pertama kalinya, jalan-jalan ke kebun binatang.
" Dua ratus ribu, untuk bayar tiket masuk dan juga bayar bus pulang dan pergi, baru soal makanan kita masak sendiri-sendiri karena bisa sepuasnya main di kebun binatang.
" Tidak masalah masak, baik lah Ibu-ibu kita akan masak untuk anak-anak piknik."lanjut Orang tua murid, merasa senang sekali karena anaknya ada kegiatan jalan-jalan ke kebun binatang.
**
Intan yang merasa rindu dengan Sarah, Fika, dan Dion. Langsung video call bersama-sama sebelum jam makan siang.
" Ada apa sih beo, telefon Abang ganteng jam segini!" protes Dion merasa kesal, karena Intan ajak vidio call disaat didalam ruangannya ada Tasya yang tidak mungkin ada panggilan khusus yang harus Tasya denger.
" Suaranya pelan sekali Abang buaya, pasti ada kak Tasya iya mau jaga image didepan kak Tasya?" tanya Intan yang sengaja, telefon disaat Dion ada didalam ruangan bersama Tasya.
" Pasti malu iya Bang, kalo kak Tasya sampai tahu panggilan khusus Abang." ucap Sarah melihat, Dion yang terlihat kesel ditelefon di jam yang tidak tepat.
" Sudah kalian ini, kompak sekali ledekin Dion. Ada apa Intan telefon kita?" tanya Fika melihat Intan, sepertinya menikmati saling ledek dengan Dion.
" Kangen saja dengan kalian, terus mau tau saja kalian makan siang dimana dan makan siang video call yuk, soalnya makan sendirian didalam ruangan tentunya tidak enak." lanjut Intan tidak biasa makan sendirian, biasanya makan bersama Sarah jalan bareng beli makanan yang disukainya.
Fika merasakan apa yang dirasakan oleh Intan sekarang, membuat Fika ajak Sarah makan sambil vidio call bersama Intan sedangkan Dion biarin makan siang bersama Tasya karena tidak enak ganggu Tasya membuat Dion senang mendengar Fika tidak paksa Dion makan online bersama Intan, Sarah, dan Fika.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!