NovelToon NovelToon

Aku Hanya Ingin Hidup Menganggur

CHAPTER 1 : AETHER ALKE (1)

DARR!!! Suara sniper terdengar begitu keras.

" Argh Sial! " Gerutu seorang Pria yang berada di Medan perang itu.

" Hei! kau baik baik saja? " Ucap kawan dari pria itu khawatir pada sahabat Medan perangnya.

" Ya, Beruntung yang tertembak adalah kakiku " Ucap pria itu sembari membalut perban di kakinya.

Setelah itu, Pria itu beranjak dari posisi nya, Terlihat ada musuh di depannya yang tidak menyadari keberadaan pria itu.

Pria itu memegang Senjata Ak47 Yang berada ditangannya lalu menarik pelatuknya.

Darttttt!!! Musuh pria itu kini mati dengan badannya yang penuh dengan lubang akibat di tembak.

Tanpa di ketahui pria itu, Ternyata musuh didepannya hanyalah umpan untuk membunuhnya seorang.

Sebuah bom mendarat ke dekat pria itu, Pria itu bergegas ingin meninggalkan tempat itu.

BAM! Suara sniper terdengar dan mengenai paha pria itu, Pria itu kini terjatuh tersungkur di tempatnya, Posisinya sangat dekat dengan bom itu.

" Ah, Pahaku rasanya Tremor, Sepertinya aku akan gugur sekarang " Gumam pria itu, Setelah menatap sendu kearah bom itu, Kini pria itu menatap ke arah langit dan melihat burung burung terbang melarikan diri dengan bebas.

" Mereka begitu bebas dan bisa pergi kemanapun yang mereka inginkan " Gumam pria itu melihat burung yang mengepakkan sayapnya tanpa ada seorangpun yang akan memarahinya atau apapun itu.

Kini pria itu mulai berpikir " Sepertinya aku tidak pernah merasakan hidup yang damai, Seakan aku hidup didunia ini hanya untuk berperang " Lanjut gumam pria itu lalu tersenyum tipis sebelum.

DUARRR!!!!

Bom didekat pria itu meletus dan tubuh pria itu kini hilang termakan ledakan, Hanya tersisa cipratan darahnya saja.

"......

" Fwuahhh!!!, Huh? dimana ini? " Ucap seorang pria selagi menatap ke sekitarnya, Terlihat sebuah dinding rumah yang begitu kumuh dan kusam.

" Tempat apa ini? Mengapa aku belum mati? Huh? " Pikir pria itu dan dia kini melihat tubuhnya yang tak terluka sama sekali, Tapi mengapa? rasanya tubuhnya menjadi begitu berat.

Pria berpikir ada sesuatu yang janggal karena ukuran Joni nya rasanya sedikit mengecil dari sebelumnya, Pria itu berdiri dan berjalan melihat sekitar lalu menatap dirinya di cermin.

Pria itu memegang wajahnya dengan kedua tangannya...,

" Bohong kan? Siapa aku? Di mana aku? " Ucap pria itu sembari memegang wajahnya.

Wajahnya sangat dekil kusam dan kotor, Terlebih pesona seluruh tubuhnya yang di bawah rata rata Dengan kacamata yang menambah kesan culunnya.

Kini sesuatu berupa ingatan dari pemilik tubuh sebelumnya masuk di otak dan pikiran pria itu.

" Ini adalah?! Apakah ini sebuah transmigrasi?! " Ucap pria tersebut tak percaya, Tapi karena Dia Adalah seorang tentara dia mulai menghembuskan nafasnya untuk menenangkan dirinya lalu memeriksa situasinya.

Di tubuh ini dia bernama Aether Alke, Seorang pria muda berumur 17 Tahun dan yatim piatu tanpa kerabat satu pun, Ya dia hanya sendiri di dunia ini.

Pria ini bersekolah di sebuah SMA Yang terletak di tak jauh dari tempat tinggalnya yang kusam ini.

Sekolah yang dia tempati adalah sekolah SMA yang terbaik di antara banyaknya sekolah di sekitarnya.

Aether dapat masuk ke sekolah itu karena dia mendapatkan beasiswa dari para donatur sekolah SMA yang di tempati Aether itu.

SMA Itu di sebut SMA 001 ( S01 )

Sekolah tersebut cukup sering melakukan pembullyan tapi karena sekolah itu adalah salah satu yang terbaik, Tentu saja mereka melakukan pembullyan dengan sembunyi sembunyi agar tidak ketahuan, Adapun Aether beruntung dia tak mendapatkan perlakuan pembullyan itu, Karena Yang dia lakukan hanyalah Belajar Lalu menuju kantin setelah itu menuju ke perpustakaan.

Aether Alke memutuskan untuk menyerah atas hidupnya karena terlalu sulit baginya untuk menghidupi dirinya sendiri. Dan datanglah jiwa pria asing menuju ke tubuh Aether Alke ini.

"....,

" Jadi begitu, Pria muda ini menyerah untuk hidup karena kesulitan mencari uang kan? jadi sekarang tubuh ini adalah milikku kan? " Gumam Pria itu yang akan kita sebut Aether mulai sekarang.

Aether tersenyum dan berkata " Ini sungguh kondisi tubuh yang bagus, Tidak ada pengekangan sama sekali, Dengan begini aku bisa hidup damai tanpa seseorang pun akan mengganggu ku kan? Masalah uang akan aku pikirkan nanti saja " Ucap Aether tertawa dengan wajahnya yang terlihat menyeramkan itu.

- TING!

- TERHUBUNG DENGAN SYSTEM KEDAMAIAN!

Aether mendengar sebuah suara di telinganya, Aether tersenyum lalu berkata " Oho~ Jari emasku sudah datang? " Ucapnya dengan suara bernada.

- HOST MEMPUNYAI UNLIMITED POINT DAN HANYA BISA DI GUNAKAN SECARA TERBATAS.

- HOST BISA MENGGUNAKAN 100 POINT SEHARI SEKALI

- HOST BISA MENINGKATKAN KEKUATAN, KEKAYAAN, PESONA TUBUH, KECERDASAN, DAN TERAKHIR ADALAH DAPAT MEMBELI BARANG EDISI TERBATAS DENGAN MUDAH.

" Hee~, Sungguh menyenangkan, Dengan ini aku bisa hidup dalam pengangguran, " Ucap Ares dengan senyum girang di wajahnya, Ares tidak terlalu memiliki obsesi untuk kekayaan karena itu dia tidak terlalu peduli tentang berapa uang yang akan dia dapatkan, Yang dia inginkan saat ini hanyalah kenyamanan, kedamaian, dan hidup dalam pengangguran.

- 10 POINT BISA DI KONVERSI UNTUK ( 20 JUTA TUNAI / VIA REKENING BANK )

- 10 POINT UNTUK 10 STAT PENINGKATAN KEKUATAN / KECERDASAN / PESONA TUBUH.

- 10 POINT UNTUK AKSES MEMBELI BARANG EDISI TERBATAS TANPA RIBET.

" Hem~ Sangat bagus, Kalau begitu system bagaimana jika aku ingin tubuhku yang sekarang di perkuat sampai setara dengan tubuhku saat aku menjadi tentara? " Tanya Aether sembari mengusap dagunya.

- MEMERLUKAN 3000 POINT UNTUK MEMPERKUAT SAAT HOST DI MASA PRIMA.

" Jadi untuk sekarang itu tidak mungkin, Baiklah kalau begitu, Berikan aku 20Juta tunai terlebih dahulu, Lalu masing masing 20 Point untuk Kekuatan / Kecerdasan / Pesona Tubuh ( KKP ) " Ucap Aether sembari menghitung berapa point yang sudah dia keluarkan.

- BERHASIL MENGKOVERSI POINT MENJADI UANG TUNAI!.

Tak lama setelah itu Aether kini melihat tumpukan uang merah di hadapannya, " Ah, Aku terlalu lama di Medan perang, Aku sampai lupa jika 20 Juta itu sudah termasuk sangat banyak dan mampu menghidupi ku selama Setahun kurang lebih? " Pikir Aether.

Tak lama setelah itu lagi...!

- BERHASIL MENGKOVERSI POINT MENJADI KEKUATAN

Tubuh Aether kini mulai menjadi berisi, Bukan lemak melainkan sebuah otot.

- BERHASIL MENGKOVERSI POINT MENJADI KECERDASAN

Otak Aether berasa menjadi membesar dan juga Aether merasa dia bisa berpikir lebih lancar dari sebelumnya.

- BERHASIL MENGKOVERSI POINT MENJADI PESONA TUBUH

Sekarang Aether merasa sangat nyaman di seluruh tubuhnya, Dia merasa sesuatu sedang memijat tubuhnya, Tak lama setelah itu Aether merasa tubuhnya memiliki bau yang unik sekarang, Itu adalah bau yang tidak diketahui tapi sangat wangy.

" Hmm, Ini sangat bagus " Ucap Aether sembari melihat refleksi dirinya yang berubah di sebuah cermin.

Aether merasa jika dia tampan itu akan memudahkan segalanya " System sisa point berikan ke Pesona tubuh lagi " Ucap Aether yang kegirangan melihat wajahnya yang berubah saat ini.

- BERHASIL MENGKOVERSI POINT MENJADI PESONA TUBUH.

Sekali lagi Aether merasa tubuhnya sangat nyaman seakan di pijat sesuatu, Dan wajahnya yang tadi dibawah rata rata kini menjadi di atas rata rata, Meskipun masih kurang dari oppa oppa Korea.

Kini Aether telah menghabiskan pointnya dalam sehari.

- BERSAMBUNG.

CHAPTER 2 : AETHER ALKE (2)

Aether masih berada di dalam rumah kusamnya saat ini, Dia tercengang dengan wajahnya yang tampan itu.

" Baiklah, System sisa berapa Pointku? " Ucap Aether yang masih terus berpose di depan Cermin.

- 0/100

" Eh? Sudah habis?, Aku tidak menyadari jika sudah menghabiskannya " Ucap Aether dengan tubuhnya meleyot kebawah, Garis biru tercetak di bagian sebelah kanan alis kanannya.

" Yasudah sih, Jika dilihat sekarang juga sudah malam, Jadi jika aku tidur besok pagi sudah aku mendapat 100 Point lagi " Ucap Aether, Dan kini Aether menuju ke kasurnya yang kasar itu lalu membaringkan dirinya dan berniat tidur.

Setelah itu Aether mengernyitkan dahinya, dia baru menyadari bahwa sekarang dia sangat lapar.

" Ughh, Lapar...., " Ucap Aether dan bangkit dari tidurnya lalu memeriksa apakah ada makanan atau tidak, Sayangnya Aether tak menemukan makanan sama sekali.

" Aku harus belanja di luar? Hah~ Aku hanya ingin hidup menganggur, Membeli makanan benar benar melelahkan " Ucap Aether dan kini mengambil 3 Lembar uang merahnya lalu beranjak keluar meninggalkan rumah kusamnya.

Rumah Aether terletak di belakang rumah rumah dan cukup tersembunyi.

Aether berjalan menelusuri jalanan dan menuju ke sebuah supermarket, Aether masuk kedalam supermarket itu lalu membeli banyak Pop Mie dan mie instan, Juga dia membeli begitu banyak cemilan agar nantinya tak perlu keluar lagi.

Setelah itu Aether menuju ke kasir untuk membayar belanjaannya, Kini terlihat wanita kasir dengan wajah yang tidak di bawah rata rata tapi tidak di atas rata rata juga.

Aether meletakkan belanjaannya di atas meja kasir, Adapun kasir itu terpesona dengan wajah indah Aether, Tapi wanita itu tidak mengenali Aether karena biasanya Aether pasti akan mengenakan kacamata saat menuju ke supermarket ( Pemilik sebelumnya ).

Aether yang Paham mengapa wanita itu terus menatapnya kini angkat bicara " Mbak, Barang saya tidak perlu di bayar ? " Ucap Aether membayarkan lamunan wanita di depannya.

" Eh? apa- ah iya maaf " Ucap wanita itu dan lalu melakukan scan pada barang Aether.

" Totalnya 230K Tuan " Ucap wanita itu kepada Aether selagi mencuri pandang kepada Aether.

Aether mengeluarkan 3 uang merah miliknya lalu memberikannya kepada wanita kasir itu, Aether mengambil barang belanjaan lalu bergegas pergi meninggalkan tempat itu.

" Ambil saja sisanya " Ucap terakhir Aether lalu meninggalkan Supermarket itu.

Wanita itu tidak mendengar apa yang dikatakan Aether dia hanya fokus menatap wajah Aether yang menurutnya sangat tampan.

Setelahnya wanita itu kini melihat uang merah di depannya " Huh? Aku belum mengangsulnya " Ucap wanita itu dan kini dia panik, Tapi saat dia keluar Aether sudah tidak terlihat, Kini dia berharap suatu saat Aether akan muncul lagi saat itu dia akan mengangsul uang Aether yang tertinggal, itulah yang di pikirkan wanita itu.

Aether menelusuri jalan yang sepi nan gelap itu dan menuju ke tempat tersepi di daerah itu dan mendapati rumahnya di belakang rumah rumah lainnya, Aether menuju ke rumahnya dan membuka pintu lalu beranjak masuk dalam untuk makan karena dia sudah sangat lapar.

Setelah selesai makan, Barulah Aether berdiri dan menuju ke ranjang kasarnya lalu menutup kelopak matanya dan tak lama kemudian Aether telah tertidur dan menuju ke alam mimpi..,

Kini pagi hari telah tiba, Matahari pagi sudah menyinari sebagian dunia, Kicauan burung terdengar begitu merdu, Aether pemuda yang masih tengah tertidur itu kini mulai membuka kelopak matanya, Menatap ke arah luar dan menebak jika sudah jam 5 Pagi, Baginya menebak jam adalah hal yang mudah karena dia dulunya hidup liar di Medan perang.

Aether bangun dari tidurnya dan mendengar notifikasi indah di kepalanya.

- TING! POINT TELAH TERISI KEMBALI.

Suara itu adalah pemberitahuan system bahwa Aether bisa menggunakan 100 Point lagi untuk hari ini.

Aether langsung saja bangkit dari tidurnya dan terduduk lalu berkata " Cepat! 20 Point untuk pesona tubuh! " Ucap Aether dengan girang.

- BERHASIL MENGKOVERSI POINT KE PESONA TUBUH.

Aether merasakan pijatan nyaman itu lagi dan merasa bau wangy tubuhnya semakin pekat, Itu adalah bau khusus yang hanya akan dimiliki oleh Aether seorang.

" Baiklah! Setelah ini aku akan menuju sekolah, Dan hidup nyaman damai tanpa ada seseorang yang menganggu " Ucap Aether dan bersiap menuju mandi, Setelah itu Aether kini teringat sesuatu.

Dengan wajahnya sekarang Jia dia menuju sekolah bukankah akan banyak wanita yang jatuh cinta padanya? Karena dengan tambahan 20 Point ini dia sudah setampan bahkan lebih tampan dari oppa oppa Korea.

" Sial, Bagaimana aku akan hidup nyaman jika begini? " Ucap aether.

Aether merengek dan menangis kepada system " System!! Bisakah aku tarik kembali poin pesona tubuhku??!!!! " Ucapnya.

-.....

System tak menjawab yang berarti itu tidak bisa dilakukan...,

Aether sangat menyesal karena keputusan yang dia buat.

Kini Aether menatap sebuah kacamata di dekatnya...,

" Hmm kalau begitu aku akan mengenakan kacamata yang agak besar dan bisa sedikit menutup wajahku kan? Hehe " Ucap Aether dengan seringai di wajahnya.

Aether kini menuju ke kamar mandi dan membersihkan dirinya, Tak lama setelah itu Aether mengenakan pakaian sekolahnya yang sudah sedikit sesak karena perubahan tubuhnya, Meskipun tidak terlalu bertambah tinggi hanya saja bersama 2 Cm dari sebelumnya dan pakaian sekolah Aether sudah lama tidak dia ganti.

Setelah Aether memakai pakaian sekolahnya, Aether menatap dirinya di cermin, Dirinya mengenakan pakaian sekolah memanglah sangat tampan tapi semua ketampanan itu hilang di saat dia mengenakan kacamata yang membuat matanya itu tak terlihat dan hanya terlihat sebuah kaca berwarna putih dari luar.

Aether Tersenyum dan merasa jika sudah pas sekarang!!..,

Aether berniat membeli sebuah ponsel terlebih dahulu sebelum pergi ke sekolahnya.

Kini Aether beranjak dari rumahnya dan berjalan menelusuri jalanan yang sudah terlihat banyak kendaraan yang berlalu lalang.

" Selamat pagi nak Aether " Ucap seorang pria tua menyapa Aether.

Aether tentunya mengenal mereka dari ingatan pemilik tubuh sebelumnya, Dia adalah bapak bapak tetangga Aether.

" Pagi pak " Jawab Aether, Meskipun Aether lebih terbiasa berbahasa formal, Tapi dia juga harus membiasakan diri saat berbicara pada mereka yang berbicara dengan bahasa informal dan logat yang berbeda.

Setelah menyapa Aether lanjut berjalan dan menuju ke sebuah konter hp terdekat di daerahnya, Aether menuju ke dalam konter.

Dan kini terlihat wanita yang cukup tua sebagai pegawai di konter itu.

" Ada yang bisa saya bantu? " Tanya wanita itu.

Ah ya, Di dunia ini orang orang tidak terlalu gila layaknya novel lain, Yang jika mereka melihat orang miskin menuju ke sebuah toko yang cukup mahal, Maka akan di caci dan diusir.

" Mhm, Aku ingin membeli ponsel, Bawakan saja yang kisaran 10 Juta kebawah " Ucap Aether.

Wanita itu tersenyum lalu mengambil sebuah ponsel yang menurutnya cukup rekomendasi untuk pria muda yang bersekolah di SMA.

" Bagaimana jika adik ini menambah sebanyak 800 Ribu? " Tanya Wanita itu kepada Aether, Sembari menyodorkan sebuah handphone kehadapan Aether.

" Jika cocok maka akan kubeli " Jawab Aether.

" Ini adalah Samsung Galaxy S22 5G, Memiliki layar dinamik AMOLED 2X, 120 Hz, 6.1 Inches, 1080 X 2340 Pixels, Memiliki chipset Qualcomm Snapdragon 8 Gen 1, Gpu Xclipse 920, Memori internal 256 GB dengan 8GB Ram, Adapun kamer- " Wanita itu menjelaskan panjang lebar kepada Aether dan Aether yang merasa lelah mendengarnya kini memotong pembicaraan nya.

" Stop stop, Baiklah aku akan beli ini " Ucap Aether, Lalu Aether menyerahkan 108 Lembar uang merah menuju ke hadapan wanita itu.

Wanita itu tersenyum dan menghitung uang Aether dan itu pas.

Lalu Aether hanya melakukan beberapa hal untuk menyiapkan handphone nya.

Setelah itu Aether kini beranjak pergi meninggalkan konter itu dan menuju ke Sekolahnya.

~ BERSAMBUNG

CHAPTER 3 : SEKOLAH (1)

dalam perjalanan Aether menelusuri jalanan sambil bersenandung, Dia benar benar tak menyangka akan mendapatkan kesempatan untuk menikmati yang namanya hidup, Apalagi yang dia dapatkan adalah kehidupan anak SMA.

" Aether! Hei! " Ucap seorang pria yang memanggil Aether dari belakang, Aether membalikkan badannya dan melihat satu satunya orang yang sering bersama dengan Aether.

" Bastian? " Gumam Aether.

Dia adalah Bastian Aero, sahabat Aether sebelumnya.

Aether berhenti melangkah dan menunggu kawannya itu.

" Selamat pagi " Ucap Bastian berjalan mendekat ke Aether, Aether tersenyum dan menjawab " Pagi ".

Lalu mereka berjalan berdampingan menuju ke gerbang sekolah, Kini terlihat begitu banyak siswa siswi yang lalu lalang di sekitar mereka, Terlihat juga sekolah Aether yang begitu luas dan mewah.

Jika dilihat bangunan itu memiliki lima tingkat, Dan satu rooftop.

" Saatnya menikmati hidup yang damai " Batin Aether dengan senyum di wajahnya.

Aether dan Bastian menuju ke ruang kelas mereka, Dan setelah itu mereka duduk di bangku masing masing, Aether berada di bangku yang hampir paling belakang di dekat jendela, Dan dibelakangnya terdapat Bastian.

Tak lama setelah itu Aether memilih untuk membaca buku menghabiskan waktu sebelum waktu jam pelajaran.

"......

Jam pelajaran kini dimulai, Aether Menutup buku yang dia baca dan menatap kedepan melihat papan tulis dan gurunya.

' Satu bulan setelah Indonesia dinyatakan merdeka, tepatnya tanggal 29 September 1945, Sekutu datang.

Sekutu yang dalam hal ini adalah Inggris, sudah membentuk satuan komando bernama SEAC mengirim pasukan mata-mata untuk melihat kondisi di Indonesia setelah kependudukan Jepang pada 1942 silam.

Rupanya, saat itu, Sekutu datang dengan diboncengi oleh NICA (Nederlands Indies Civil Adminstration), yaitu pemerintahan sipil Belanda yang bertujuan untuk kemb- ' Ucap guru panjang lebar.

Aether merasa bosan dengan apa yang dia pelajari jadi dia hanya menatap keluar jendela yang berada di lantai 3 itu. terlihat murid kelas lain yang melakukan pelajaran olahraga, mereka terlihat senang dan ada beberapa yang lemas dan ada juga yang malas dengan pelajaran olahraga.

" Ya!, Ini adalah kehidupan yang sangat santai dan menyenangkan, Murid murid bercanda ria, Berkelahi, Tertawa, Sedih, Ini semua adalah hal biasa yang akan terjadi, Berbeda dengan Medan perang yang hanya terdengar suara tembakan, Tangisan atas mereka yang meninggal, Dan Juga wajah suram saat kalah di peperangan " Batin Aether dan tersenyum, Sungguh kehidupan nya ini memang benar benar berbeda dengan kehidupan nya saat menjadi tentara saat itu.

" Baiklah anak anak, Kerjakan soal di halaman Xx " Ucap guru Aether.

Aether yang mendengar itu kini membalikkan bukunya menuju halaman soal yang akan dia kerjakan.

Aether membaca soal itu dan dia berpikir jika ini sangat mudah, lagian pengetahuan perang dan sejarah perang sangat dia ketahui sebagai tentara.

tapi mengetahui dia berada di tubuh ini yang merupakan murid yang tidak terlalu cerdas tapi tidak bodoh juga, Dia memutuskan untuk tidak mendapatkan nilai sempurna, dan memutuskan untuk mendapatkan nilai yang normal dan cukup untuk dia naik kelas.

Tak lama 15 menit kemudian, Aether telah selesai dengan apa yang dia tulis dan berniat beristirahat.

clek clek

Aether merasakan sesuatu yang mencolek punggungnya dan memutuskan untuk berbalik dan melihat apa yang mencolek punggungnya itu, Kini terlihat Bastian yang Sepertinya ingin mengatakan sesuatu pada Aether.

" Mhm? Ada apa? " Tanya Aether kepada Bastian yang nyengir di hadapan Aether.

" Itu loh Aether " Ucap Bastian sembari menaikkan satu alisnya sambil tersenyum Pepsodent.

Aether langsung paham apa maksud Bastian, Bastian saat Ini sedang meminta contekan pada Aether, Aether sendiri menggelengkan kepala lalu mendengus kesal.

Aether berniat menolak itu, Tapi mengingat dia satu satunya sahabatnya saat ini Aether memutuskan untuk membantunya.

Aether menuliskan ulang jawaban miliknya di kertas lain yang baru saja dia sobek lalu memberikannya kepada Bastian.

Bastian mengacungkan jempol kepada Aether lalu Segera menulis jawaban yang tertera di kertas itu.

Aether sendiri langsung berbalik dan menyilangkan lengannya di meja lalu merebahkan kepalanya di antara lengannya itu.

10 Menit berlalu, Dan sudah waktunya mereka mengumpulkan tugas mereka, Aether berjalan ke depan bersama dengan siswa siswi lainnya yang juga berjalan ke depan untuk menyerahkan tugas mereka.

Setelah menyerahkan tugasnya Aether kembali duduk di mejanya.

" Hei, Terimakasih untuk kunci jawaban tadi " Ucap Bastian yang menuju di meja Aether.

Aether mengangguk dan berkata " Sebaiknya kau belajar dan jangan terlalu bergantung kepadaku Haishh " Ucapnya.

" Haha, Aku sudah belajar tapi entah kenapa aku tidak bisa mengingatnya lagi " Ucap Bastian sembari memijit pelipisnya seakan dia benar benar kelelahan karena belajar, Padahal dari ingatan Aether dia tahu bahwa Bastian ini sangat jarang belajar, karena Bastian sendiri bisa dibilang sangat extrovert dan mudah bergaul.

jadi jika dia tak bersama Aether dia pasti sedang menggoda wanita wanita di sekolah atau di luar sekolah sana.

" Huhhh, Terserahlah " Jawab Aether ketus, Aether sebelumnya juga memiliki sikap yang hampir sama dengan Aether yang sekarang karena hal itu Bastian tak mencurigai nya sama sekali jika dia adalah orang yang berbeda.

Dan fakta yang lebih aneh lagi, Meski Aether dan Bastian sudah bersama di sekolah ini lebih dari 1 setengah tahun, Tapi Bastian belum pernah melihat Aether membuka kacamatanya, Bastian terkadang meminta hal itu tetapi Aether menolak, Bastian berpikir jika Aether tak percaya diri pada penampang nya dan itu benar tapi sekarang alasan Aether tak ingin membuka kacamatanya adalah karena takut menjadi populer dan tidak bisa hidup damai dan tenang.

Jam istirahat kini tiba, Aether dan Bastian berjalan menuju area kantin bersama, membeli beberapa makanan lalu mereka pergi ke duduk di tangga yang cukup jarang di lewati para siswa.

Tangga menuju lantai 5, Jarang bagi siswa menuju ke lantai itu karena tak ada yang bisa dilakukan disana, Jadi tempat itu menjadi populer untuk mereka yang introvert.

Aether dan Bastian memakan makanan mereka dan tak lama makanan mereka telah habis.

" Aku mau ke toilet dulu " Ucap Bastian kepada Aether.

" Aku ikut " Aether sendiri juga memutuskan untuk pergi ke toilet dan berjalan mengekori Bastian.

Di jalan Aether dan bastian melewati kelas yang cukup populer karena seorang gadis yang sangat cantik.

Gadis itu setiap hari dikerumuni oleh wanita dan lelaki, karena sifatnya yang ramah membuat orang di sekitarnya merasa nyaman berbicara dengannya.

Bastian dan Aether menatap gadis itu.

" Seperti biasanya dia sangat cantik, Hei Aether kau tidak pernah tertarik pada wanita, bagaimana menurutmu gadis itu? apakah dia berhasil membuatmu tertarik? " Ucap Bastian menggoda Aether yang menatap ke arah gadis cantik itu.

Aether mendengus kesal dan menjawab " Tidak juga, Sekalipun tertarik maka melihatnya dari sini sudah cukup karena gadis secantik dia akan jatuh ke tangan laki laki yang memiliki level yang sama dengannya atau bahkan akan mendapatkan yang lebih baik " Ucap Aether dengan kata kata bijak nya.

Bastian berbinar mendengar apa yang di ucapkan Aether " Kau benar tapi kau hebat juga ya bisa membuat kata kata bijak seper itu " Ucap Bastian.

" Hm? Hanya kebetulan terpikirkan kok, Ayo pergi ke toilet " Ucap Aether.

Kini Aether dan Bastian berjalan menuju toilet bersama.

"......

Gadis yang di sebut sangat cantik oleh Bastian dan Aether bernama..

Uriel Chyrisye, Berusia 17 Tahun.., Anak dari pengusaha berskala besar, Hidupnya cukup sempurna, dia populer di kelas dan diberi gelar sebagai malaikat sekolah karena sifatnya yang sangat baik dan ramah, banyak lelaki yang menyukai nya, wanita sendiri juga menyukai Uriel karena sifatnya yang mudah di ajak berteman dan tidak sombong sama sekali.

~ BERSAMBUNG

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!