IT'S YOU^ [RRYSSH]
Intro
Rafael Ricardo
Nama : Rafael Ricardo (Fael/Rafa)
Tgl Lahir : 2 Juli
Usia : 17 Tahun
Hobi : Olahraga
Cita cita : Pengusaha kaya raya💸
Tipe-Nya : Pinter, nggak berisik, mandiri.
Rachela Weisz
Nama : Rachela Weisz (Rachel/Rara)
Tgl Lahir : 21 Maret
Usia : 17 Thn
Hobi : Makan Alias Memasak
Cita cita : Koki
Tipe-Nya : Ganteng, suka ngasih makanan, mau nganter kemana aja, royal, perhatian, penyayang, penyabar.
Sylva Xanyara Leonardo
Nama : Sylva Xanyara Leonardo (Xana/Anyara)
Tgl Lahir : 30 Januari
Usia : 16 tahun
Hobi : Banyak sesuai mood
Cita cita : Desainer
Tipe-Nya : Cowok berkaca mata, baik, pekerja keras, pintar, penyayang, royal, romantis.
Yusfe Mcknight
Nama : Yusfe Mcknight (Fel)
Tgl Lahir : 24 Mei
Usia : 16 Thn
Hobi : Ngegame, olahraga
Cita cita : Dokter
Tipe-Nya : Imut, lucu, manis, kalem, baik, sederhana.
Samuel Hattrick
Nama : Samuel Hattrick (Samu/Moel)
Tgl Lahir : 28 April
Usia : 16 Thn
Hobi : Nyanyi
Cita cita : Model/artis terkenal
Tipe : Cantik, imut, seksi, penurut.
Hellena Flanaga
Nama : Hellena Flanaga (Helen/Lena)
Tgl Lahir : 15 Oktober
Usia : 15 tahun
Hobi : Cari masalah alis gelud
Cita cita : Polwan
Tipe : Ganteng, kaya, cool, saling pengertian, nggak alay, penyayang.
[Sekian terima gaji,
see you ♡♡♡♡♡♡]
00
"Masa remaja adalah waktu yang penuh harapan dan impian. Aku masih ingat hari ketika aku pertama kali jatuh cinta, banyak pembelajaran dan rasa sakit didalamnya. Saat itu aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi aku tahu bahwa aku telah menemukan seseorang yang spesial."
"Kehidupan remaja yang tidak selalu mudah. Aku mengalami banyak tantangan dan kesulitan yang harus dihadapi. Untungnya aku memiliki sahabat yang sangat dekat dengan aku, kami memiliki banyak kenangan bersama, kami memiliki banyak tawa dan air mata. Kami adalah persahabatan yang tak terpisahkan, dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika aku tidak bertemu mereka."
"Masa itu, aku memiliki banyak harapan dan impian untuk masa depanku. Aku ingin menemukan cinta yang sempurna, memiliki persahabatan yang tak terpisahkan, dan menjadi orang yang hidup dengan bahagia. Namun, hidup tidak selalu sesuai dengan harapan kita. Cinta, keluarga, sahabat, dan orang lain akan selalu ada saatnya kita menyakiti dan disakiti. Tapi, justru dalam pengalaman itu, aku belajar bahwa cinta dan kebahagiaan sejati tidak datang dari kesempurnaan, tapi dari kemampuan kita untuk menerima dan memaafkan."
"Dengan hati yang penuh harapan dan impian, aku memulai perjalanan hidupku. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi kedepannya, tapi aku yakin bahwa aku akan menemukan jalan yang tepat untuk mencapai tujuanku."
Rafael Ricardo
"Jika keadaan tidak berubah, maka perasaanku yang harus berubah. Dia tidak hilang, hanya saja dia kembali pulang pada tulang rusuk yang semestinya."
Rachela Weisz
"Kamu tahu apa yang paling menyakitkan? Itu ketika seseorang membuatmu merasa istimewa kemarin, tetapi membuatmu merasa seperti bukan siapa-siapa hari ini."
Yusfe Mcknight
"Kita adalah sisa-sisa kepastian yang tak dipastikan. Kau akan tahu betapa berharganya seseorang apabila ia sudah pergi meninggalkanmu."
Sylva Xanyara Leonardo
"Ada seseorang yang membuatku sangat mencintainya, namun ia mengajarkanku arti sebenarnya dari mencintai, yaitu mengikhlaskan dengan tulus dan menerima bahwa kebahagiaan yang sebenarnya bukanlah memiliki, tapi melepaskan."
Samuel Hattrick
"Alasan kita berhenti mencintai seseorang bukan karena kita membencinya, tapi karena kita sadar bahwa dia akan lebih bahagia ketika kita melepaskannya."
Hellena Flanaga
"Kamu bisa melakukan kesalahan sama berulang kali. Bisa meminta maaf berulang kali. Tapi, seseorang belum tentu bisa memaafkanmu berulang kali."
01
[Pagi Hari – Depan Gerbang SMA – Hari Pertama Sekolah]
Sylva Xanyara Leonardo
"Hallo, Hel! Lo dimana?"📲
Ia menengok kanan-kiri, mencari sosok yang ia hubungi.
Hellena Flanaga
"Gue baru mau berangkat, masih di rumah."📲
Jawabnya dari telpon.
Sylva Xanyara Leonardo
"Gue sama Rachel nunggu di depan ya."📲
Hellena Flanaga
"Okeee, udah dulu ya, gue otw nih."📲
Sylva Xanyara Leonardo
"Oh, oke. Hati-hati ya." 📲
Hellena Flanaga
"Iya~"📲
Panggilan berakhir.
Rachela Weisz
Ada di mana katanya?
Sylva Xanyara Leonardo
Masih di rumah katanya, mau otw.
Rachela Weisz
"Owalah..."
Mengangguk pelan.
Sylva Xanyara Leonardo
"Kita duduk di situ aja yuk."
Menunjuk bangku kosong dekat taman kecil depan gerbang.
Sylva Xanyara Leonardo
"Ayo~"
Menarik tangan Rachela dengan semangat.
Rachela Weisz
"Iya~"
Menurut sambil tersenyum kecil.
Rachela Weisz
Masi lama kah?
Sylva Xanyara Leonardo
"Gatau, tunggu aja mungkin bentar lagi."
Rachela Weisz
"Gimana kalau kita nggak dapet tempat duduk?"
Sylva Xanyara Leonardo
"Ya nggak mungkin lah, Rah. Selagi kita nggak telat, gue sih tenang-tenang aja."
Rachela Weisz
"Iyadeh."
Manyun, mulai bosan.
Sylva Xanyara Leonardo
Matanya mendadak berbinar.
"Eh, panjang umur itu Hellena!"
Ia menunjuk ke arah gerbang.
Rachela Weisz
"Akhirnya nyampe juga~"
Sylva Xanyara Leonardo
"Hel!"
Sedikit teriak sambil melambaikan tangan antusias.
Hellena Flanaga
"Oyy~"
Melangkah cepat menghampiri mereka.
Rachela Weisz
"Lama banget sih, Hel!"
Cemberut kecil.
Hellena Flanaga
"Kalian aja yang kepagian banget berangkat!"
Sylva Xanyara Leonardo
"Hari pertama sekolah tuh harus kasih kesan bagus dong, Hel!"
Hellena Flanaga
"Yee... peduli amat."
Hellena Flanaga
"Yaudah lah, ayo masuk kelas."
Rachela Weisz
"Kelas kita di mana sih? Kalian udah tau?"
Sylva Xanyara Leonardo
"Kan ada map sekolah, Rah."
Rachela Weisz
"Oh iya juga~"
Nyengir malu.
Hellena Flanaga
"Gimana sih lo—"
Rachela Weisz
"Yakan, gue lupa, Helena!"
Hellena Flanaga
"Lupa apa nggak ngerti?"
Rachela Weisz
"Kayaknya dua-duanya deh."
Nyengir makin lebar.
Hellena Flanaga
"Yeu... kocak banget-_"
Sylva Xanyara Leonardo
"Udah deh, gitu aja ribut!"
Menggeleng pelan, lalu tersenyum.
Sylva Xanyara Leonardo
"Ayo cari kelas."
Tanpa aba-aba, langsung menarik tangan kedua temannya ke arah dalam sekolah.
Hellena Flanaga
"Eh!"
Kaget karena ditarik tiba-tiba.
Di sisi lain, Seorang pria berdiri santai di dekat tiang bendera, satu tangan masuk ke saku celana. Matanya diam-diam memperhatikan Sylva yang sedang ngobrol sambil tertawa kecil bersama Hellena dan Rachela. Pria itu adalah Yusfe Mcknight
Yusfe Mcknight
(Lucu…)
Ia tersenyum tipis, cepat-cepat mengalihkan pandangan saat Sylva menoleh sebentar.
Rafael Ricardo
"Yusfe!"
Menepuk bahu Yusfe dari belakang.
Yusfe Mcknight
"Ya!"
Terkejut, nyaris melompat kecil.
Rafael Ricardo
Langsung tertawa terbahak.
"Bwahahaha! Sorry, sumpah ekspresi lo lucu banget!"
Rafael Ricardo
"Habisnya lo lagi ngapain, bengong sendirian?"
Yusfe Mcknight
"Nggak ada ngapa-ngapain."
Nadanya datar, wajahnya sedikit canggung.
Rafael Ricardo
"Really...?"
Menatap Yusfe curiga, senyumnya nakal.
Rafael Ricardo
"Really...?"
Menatap Yusfe curiga, senyumnya nakal.
Yusfe Mcknight
"Apa sih..."
Matanya melotot kecil, tapi wajahnya jelas merona.
"Nggak ada! Nggak liat siapa-siapa!"
Rafael Ricardo
"Ayo ngaku, siapa yang lo suka nih?"
Rafael mencondongkan tubuh, suaranya digoda pelan.
Yusfe Mcknight
"Apa-apaan sih lo! Nggak ada!"
Kesal, lalu menoleh ke arah lain.
Yusfe Mcknight
"Lo pikir gue Samuel, yang gampang jatuh cinta sama siapa aja?"
Rafael Ricardo
"Woles bro, woles. Gue cuma nanya doang."
Terkekeh melihat reaksi Yusfe.
Yusfe Mcknight
"Nggak jelas pertanyaan lo!"
Mendengus kesal.
Rafael Ricardo
"Astaga..."
Lalu celingukan.
"Samuel mana? Belum dateng? Katanya mau berangkat pagi biar dapet tempat duduk yang dia mau?"
Mulai berpikir keras.
Yusfe Mcknight
"Nggak tau."
Pergi ninggalin Rafael begitu saja.
Rafael Ricardo
"Woyyy bareng kali!"
Langsung nyusul Yusfe sambil cengengesan.
[Di dalam kelas – Beberapa saat kemudian]
Hellena Flanaga
"Gue mau duduk sama Sylva!"
Rachela Weisz
"Gue juga mau sama Sylva!"
Sylva Xanyara Leonardo
"Wait—kenapa nggak kalian berdua aja?"
Hellena Flanaga
"Gue butuh duduk sama orang pinter!"
Sylva Xanyara Leonardo
"Yeu bisa aja lo~"
Senyum kecil malu-malu.
Rachela Weisz
"Gue gamau sama Helen, galak!"
Sylva Xanyara Leonardo
"Astaga, plis..."
Tepuk jidat.
Sylva Xanyara Leonardo
"Gini deh, hompimpa aja, oke?"
Hellena Flanaga
"Ogah! Kayak anak kecil aja!"
Sylva Xanyara Leonardo
"Terus gimana? Masa duduk bertiga? Kursinya kan cuma dua, ege."
Hellena Flanaga
"Lo pilih Gue atau Rachela!"
Sylva Xanyara Leonardo
"Plis deh–"
Mulai pusing sendiri.
Sylva Xanyara Leonardo
"Pokoknya hompimpa aja biar adil!"
Rachela Weisz
"Tinggal hompimpa aja apa susahnya sih, Hel!"
Hellena Flanaga
"Oke, ayo!"
Sylva Xanyara Leonardo
"Loh, kok gue jadi yang sendirian?!"
Lihat hasil hompimpa.
Hellena Flanaga
"Udah, mending gue aja yang sendirian!"
Langsung pergi ke bangku belakang.
Sylva Xanyara Leonardo
"Kenapa?"
Hellena Flanaga
"Males debat."
Singkat, lalu duduk.
Sylva Xanyara Leonardo
"Marah kah?"
Bergumam pelan
Rachela Weisz
"Gatau..."
Ikut bingung.
Sylva Xanyara Leonardo
"Gue harus gimana dong?"
Mulai kepikiran.
Rachela Weisz
"Ya... nggak tau."
Duduk di bangkunya.
Sylva Xanyara Leonardo
Pergi nyamperin Hellena.
"Lo nggak marah kan?"
Hellena Flanaga
"Nggak, Sylva."
Senyum tipis.
"Udahlah, gini aja gue it's okay."
Sylva Xanyara Leonardo
"Yang bener?"
Sylva Xanyara Leonardo
"Lo sama Rachela aja deh?"
Hellena Flanaga
"Enggak ah, dia aja nggak mau sama gue."
Sylva Xanyara Leonardo
"Rachela kan cuma bercanda, Hel..."
Hellena Flanaga
"Pokoknya gue mau di sini."
Sylva Xanyara Leonardo
"Yaudah, kalau lo maunya gitu. Tapi jangan jauh-jauh kali, Hel."
Hellena Flanaga
"Gue suka di belakang. Kalian aja yang mundur."
Sylva Xanyara Leonardo
"Oke deh..."
Balik ke bangkunya.
Sylva Xanyara Leonardo
"Rah, pindah yuk. Ke belakang."
Sylva Xanyara Leonardo
"Biar deket Hellena."
Rachela Weisz
"Beda satu bangku doang kan."
Sylva Xanyara Leonardo
"Udah pokoknya pindah aja!"
Rachela Weisz
"Yaudah, ayo."
Rafael Ricardo
"Si Samuel biarin aja sendirian."
Ngegosip sambil naruh tas di bangku yang tadinya Sylva tuju dan duduk di situ.
Yusfe Mcknight
"Ya, terserah aja."
Ikut duduk di sebelah Rafael.
Sylva Xanyara Leonardo
"Lah, kok..."
Kaget melihat bangku yang mau dia ambil udah didudukin.
Rachela Weisz
"Gimana dong?"
Sylva Xanyara Leonardo
Menggaruk tengkuk lehernya. Bingung.
"Jangan tanya gue, gue juga bingung, Rah!"
Rachela Weisz
"Yaudah sini aja lagi. Nggak ada bangku kosong lagi."
Sylva Xanyara Leonardo
"Ya, mau gimana lagi..."
Duduk lagi dengan lemas.
Sylva Xanyara Leonardo
"Gue harus bilang apa nanti, sama Helen?"
Bingung.
Rachela Weisz
"Kan bangkunya udah didudukin orang, kita bisa apa?"
Sylva Xanyara Leonardo
"Gue takut dia ngambek plish"
Ucapnya frustasi
Rachela Weisz
"..."
Diam, nggak tau harus ngomong apa.
[Beberapa menit kemudian]
bu Agnes
"Selamat pagi anak-anak."
Masuk kelas dengan senyum hangat.
All
"Pagi Bu!"
Ucap semua siswa kompak.
Samuel Hattrick
"Bu!"
Samuel tiba-tiba masuk sambil ngos-ngosan.
Samuel Hattrick
"Hah... hah... hah..."
bu Agnes
"Astaga, kamu kenapa?"
Samuel Hattrick
"Maaf Bu! Tadi nyasar ke kelas kakak kelas. Untung ada yang ngasih tau..."
bu Agnes
"Iya, iya... Yaudah, silakan duduk."
Samuel Hattrick
"Makasih, Bu~"
Senyum cerah.
All
Menatap ke arah Samuel semua.
Samuel Hattrick
"Gue tau gue ganteng, tapi liatinnya biasa aja kali."
Ucapnya narsis.
Orang
"Plis pede banget, tapi iya sih... emang ganteng."
Orang
"Itu kan yang viral di TokTok?"
Samuel Hattrick
"Betul! Cek aja TokTok gue: @SamuelGanteng."
bu Agnes
"Sudah, tenang ya semua."
bu Agnes
"Duduk yang tenang. Kalian udah SMA, harusnya bisa jaga sikap."
Samuel Hattrick
Samuel nyari tempat duduk dan dia melihat bangku kosong di sebelah Hellena.
Samuel Hattrick
Langsung ke sana.
Rafael Ricardo
"Woy kampret!"
Menyapa Samuel yang jalan nggak ngelirik dia sama sekali.
Samuel Hattrick
Menoleh ke Rafael
"Woee brother!"
Heboh.
Samuel Hattrick
"Kalian nggak nyariin Gue bangku kek!"
Ucapnya kesal
Rafael Ricardo
"Males banget Gue nyariin Lo bangku. Udah gede masi pengen dicariin bangku aja!"
Mencibir Samuel
Samuel Hattrick
"Dih, nggak setia kawan!"
Yusfe Mcknight
"Udah duduk sana, nanti dimarahin Ibu"
Samuel Hattrick
"Iya-iya, byeee"
Melanjutkan jalannya yang sempat terhenti.
Samuel Hattrick
"Kosong, kan?"
Melirik Hellena.
Hellena Flanaga
"Ya, lo liat aja sendiri!"
Jawabnya ketus.
Samuel Hattrick
....
Menatap Helen kaget, karena kaget di jawab ketus.
Samuel Hattrick
(Biasanya cewek seneng duduk deket gue… yang ini beda banget, kaya orang benci-_-)
Batinnya
Hellena Flanaga
(Apaan si nih cowok, ngeliatin aja!)
Ngebatin kesal, karena di liatin Samuel terus.
bu Agnes
"Oke mohon perhatiannya"
bu Agnes
"Perkenalkan saya wali kelas kalian mulai sekarang, panggil aja Ibu Agnes"
bu Agnes
"Saya juga ngajar Biologi di kelas 10"
All
"Oke Bu Agnes"
Jawab mereka antusias.
bu Agnes
Senyum ngeliat siswanya yang pada antusias.
bu Agnes
"Oke, gimana kalau kita mulai perkenalan dulu ya. Mulai dari depan kanan. Nggak usah maju, cukup dari tempat duduk masing-masing."
Sylva Xanyara Leonardo
(Plis jangan… T.T)
bu Agnes
"Good! Ibu suka semangat kalian."
Perkenalan dimulai. Sylva yang seorang introvert semakin grogi.
Sylva Xanyara Leonardo
"Rah, tolong lo duluan..."
Berbisik pelan.
Rachela Weisz
"Nggak ah, gue juga takut."
Berbisik balik.
Sylva Xanyara Leonardo
"Aduh lo mah..."
Sylva Xanyara Leonardo
Berdiri dengan tangan gemetar.
"Perkenalkan, nama saya Sylva Xanyara Leonardo. Dari SMP 2 Nexada. Salam kenal semuanya..."
Suaranya bergetar.
Sylva Xanyara Leonardo
Langsung duduk, menenangkan dirinya.
("Serem banget")
Ucapnya dalam hati.
bu Agnes
"Oke bagus, selanjutnya"
Senyum ramah.
Rachela Weisz
Perkenalkan nama saya Berdiri.
"Perkenalkan, saya Rachela Weisz, dari SMP 2 Nexada juga. Salam kenal."
Langsung duduk dengan pipi memerah.
All
"Ya, salam kenal juga!"
Rachela Weisz
(Deg-degan amat sih... padahal cuma perkenalan.)
Yusfe Mcknight
"Perkenalkan, nama saya Yusfe Mcknight. Dari SMP 1 Nexada."
Duduk lagi santai.
All
"Gitu doang??"
Semua heran
Rafael Ricardo
Melirik ke samping begitu Yusfe duduk santai.
"Singkat banget perkenalan lo–"
Yusfe Mcknight
"Biarin."
Jawab pendek tanpa peduli.
Rafael Ricardo
Berdiri dengan percaya diri, senyum tipis mengembang.
"Hallo, perkenalkan nama saya Rafael Ricardo, biasa dipanggil Rafael. Saya lulusan SMP 1 Nexada. Sekian dari saya, salam kenal dan mohon bimbingannya, teman-teman semua."
All
"Yaaa, kami juga!!!"
Suasana kelas langsung meriah.
bu Agnes
"Bagus sekali, Rafael."
Ikut memberi tepuk tangan.
Rafael Ricardo
Makasih "Makasih Bu Agnes dan teman-teman semuanya."
Duduk sambil tersenyum kalem.
Sylva Xanyara Leonardo
(Kerennn.)
Tatapannya sebentar tertuju ke Rafael.
(Gue pengen kayak gitu, plis... tapi tubuh ini tiap ngomong dikit-dikit gemeteran. Nggak sinkron banget, T_T)
Samuel Hattrick
*Berdiri dengan semangat
Samuel Hattrick
Berdiri dengan semangat penuh gaya.
"Hallo, guys! Kenalin, gue Samuel Hattrick. Gue calon most wanted di kelas ini, lulusan dari SMP 1 Nexada juga. Oke segitu aja dari gue. Kalau mau tau lebih banyak, tanya langsung aja ya… tapi ngantri, guys!"
Samuel Hattrick
Pose sok ganteng sebentar.
Samuel Hattrick
"Jangan lupa follow TokTok gue: @SamuelGanteng! Sekian dari saya, terima gaji!"
Senyum cerah ala bintang iklan.
All
Tertawa karena tingkah narsis Samuel.
Orang
"Ganteng-ganteng... agak-agak, ya."
Orang
"Tapi sialnya emang pantes dia narsis... gue juga kalau seganteng itu sih..."
Hellena Flanaga
"Pftt"
Menahan tawa, sambil memalingkan wajahnya.
bu Agnes
"Sudah, sudah... oke selanjutnya."
Geleng-geleng kepala sambil tersenyum.
Samuel Hattrick
Samuel melirik ke sebelah.
"Lo ketawa tadi?"
Hellena Flanaga
Berdiri tanpa menanggapi pertanyaannya.
Samuel Hattrick
Cemberut kecil, merasa dicuekin.
Hellena Flanaga
"Perkenalkan, nama saya Hellena Flanaga. Saya dari SMP 2 Nexada. Salam kenal semuanya."
Suaranya terdengar santai, tapi tangan sedikit gemetar.
Orang
"Buset... cantik amat..."
Orang
"Bisa ya... satu bangku cantik dan ganteng gitu. Cocok banget!"
Orang
"Fiks, pasti nanti cinlok sih..."
Hellena Flanaga
(Apaan sih...)
Ngelirik malas ke arah suara-suara bisik-bisik.
Hellena Flanaga
Duduk kembali dengan wajah datar.
bu Agnes
"Sudah ya, harap tenang!"
Melihat kelas mulai gaduh.
Samuel masih memandangi Hellena dari samping.
Samuel Hattrick
"Jadi nama lo Hellena ya? Salam kenal."
Senyum manis penuh percaya diri.
Hellena Flanaga
Melirik singkat tanpa senyum.
"Iya, salam kenal."
Jawab seadanya, lalu menunduk pura-pura baca buku.
Samuel Hattrick
(Buset langkah banget nih cewek)
Samuel Hattrick
(Oke tantangan baru, Gue harus dapetin hatinya ni cewek, pokoknya semua orang harus suka sama Gue!)
Sylva Xanyara Leonardo
Menoleh ke belakang ke arah Hellena dan Samuel.
Sylva Xanyara Leonardo
(Hellena nggak papa kan...)
Tatapan khawatir.
Rafael Ricardo
Melihat Sylva yang menatap ke belakang.
Rafael Ricardo
(Liatin apa dia?...)
Batinnya penasaran.
Yusfe Mcknight
Sadar juga, tapi milih nggak peduli.
Sylva Xanyara Leonardo
Balik menghadap ke depan lagi.
Sylva Xanyara Leonardo
Kantin yuk Hel
Hellena Flanaga
Ya, bentar
*Beresin barang barangnya
Sylva Xanyara Leonardo
*Sedikit ngelirik Samuel
Rachela Weisz
Mau jajan apa ntar?
Sylva Xanyara Leonardo
Gatau liat aja nanti
Sylva Xanyara Leonardo
Gas!
*Semangat
Samuel Hattrick
Broo, hayu gaskeun jajan!
*Menghampiri Rafael dan Yusfe
Rafael Ricardo
*Ngelirik Samuel sekilas
Samuel Hattrick
Weh apa apaan Lo begitu, Gue ngajakin jawab nggak!
Rafael Ricardo
Kek kenal aja Lo
Samuel Hattrick
Anying Lo-_
Rafael Ricardo
Nggak malu Lo tadi perkenalan kek gitu?
Samuel Hattrick
Buat apa malu, orang Gue pake baju
Rafael Ricardo
*Menatap jijay
Rafael Ricardo
Fe, kantin nggak katanya?
Samuel Hattrick
*Muka sebal karena respon teman temannya
Samuel Hattrick
Ya apa?
*Senyum manis
Orang
Ini yah akun toktok Lo, udah Gue follow folback dong
Samuel Hattrick
Oh iya bener, makasih udah follow
*Senyum
Orang
Kalau Rafael punya toktok nggak?
*Natap Rafael
Rafael Ricardo
Maaf nggak punya
*Muka ramah
Rafael Ricardo
Ig ada, Rfl_Ricardo_
Orang
Wah makasih, nanti Gue follow yah
Orang
Kalau temen sebelah Lo punya Ig nggak?
Yusfe Mcknight
...
*Diam aja
Rafael Ricardo
Dia privat banget orangnya, jadi mohon pengertiannya yah
*Senyum simpul
Yusfe Mcknight
Ayo buruan katanya mau ke kantin
*Pergi lebih dulu
Rafael Ricardo
Maaf yah, Gue permisi dulu
*Nyusul Yusfe
Samuel Hattrick
*Muka ditekuk sebal
(Udah nyuri Fans Gue sekarang main tinggal aja!)
Samuel Hattrick
Guys, tungguin dong!
*Nyusul teman temannya
Rafael Ricardo
Nggak Lo ladenin aja tu Fans Lo
Samuel Hattrick
Urusan perut no satu lah Raf!
Rafael Ricardo
Bukannya cewek nomor satu yah
Samuel Hattrick
Nomor dua itumah
[Skip>>>>Setelah sekian lama satu kelas udah mulai akrab)
Sylva Xanyara Leonardo
"Gue lost kontak sama dia..."
Hellena Flanaga
"Dia siapa?"
Sylva Xanyara Leonardo
"Si Al, Hel... -_-"
Hellena Flanaga
"Ohhh yang itu..."
Nge-iya-in aja padahal udah lupa.
Hellena Flanaga
"Kenapa bisa lost kontak?"
Sylva Xanyara Leonardo
"Yah, dia udah punya cewek, barusan dia post."
Menunduk sebentar.
"Yaudah gue putusin buat nggak kontakan lagi. Tapi yang bikin sebel tuh, dia sempet kirim pesan ‘sayang’ sama emot love."
Sylva Xanyara Leonardo
"Iya! Padahal udah punya cewek. Emangnya gue apaan dah?! iyasih, dia langsung hapus pesannya, tapi gue kan pake WA Mood. Jadi tetep kebaca walaupun udah dihapus."
Hellena Flanaga
"Fix nggak punya malu sih itu."
Sylva Xanyara Leonardo
"Yaudah deh, nggak gue bales. Dari situ, nggak pernah kontak lagi."
Hellena Flanaga
"Terus kenapa, Lo sedih gitu?"
Sylva Xanyara Leonardo
"Nggak sih... Jijiy malah. Kayak nggak ngehargain ceweknya. Cuma ya... gue belum terbiasa aja nggak ada notif dari dia. WA gue jadi sepi banget."
Hellena Flanaga
"Lo harus bersyukur. Lepas dari cowok problematik kek gitu. Cuma buang waktu."
Sylva Xanyara Leonardo
"Iya gue paham kok."
Rachela Weisz
"Yang sabar ya, Sylva..."
Sylva Xanyara Leonardo
"Iya..."
Senyum tipis, matanya kosong sesaat.
Rafael Ricardo
(Bukan itu yang dia mau denger...)
Duduk sambil menatap ke depan, tapi kuping fokus.
Yusfe Mcknight
"Jangan terlalu ikut campur urusan orang lain."
Rafael Ricardo
"Hah?"
Kaget, nengok ke Yusfe.
Yusfe Mcknight
"Lo. Terlalu mikirin urusan orang lain."
Tatapannya lurus.
Yusfe Mcknight
"Keliatan jelas dari muka lo."
Rafael Ricardo
Terkekeh kecil.
"Yah, gimana dong. Kedengeran, jadi ikut overthinking."
bu Agnes
Masuk kelas dengan wajah cerah.
"Pagi anak-anak!"
bu Agnes
"Gimana hari ini? Masih semangat belajar?"
Orang
"Setengah-setengah, Bu! Bisa iya bisa nggak."
Tertawa pelan.
bu Agnes
"Astaga, mana bisa setengah-setengah..."
Ikut tertawa kecil.
bu Agnes
"Oke, sebelum mulai pelajaran, Ibu minta kalian bentuk kelompok. Enam orang: tiga cowok, tiga cewek. Paham?"
Hellena Flanaga
(Aduh... males banget -_-)
Sylva Xanyara Leonardo
Berfikiran sama dengan Hellena.
Yusfe Mcknight
Menghela nafas berat.
(Gue nggak bisa fokus... Tiap ngelihat ke depan, yang ada malah salfok liatin cewek depan gue ini terus.)
Rafael Ricardo
"Lo kenapa?"
Mendengar helaan nafas Yusfe.
Yusfe Mcknight
"Kita bisa nggak pindah bangku?"
Yusfe Mcknight
"Disini terlalu ganggu, Gue nggak bisa fokus"
Rafael Ricardo
"Hah? Siapa yang ganggu? Nggak ada juga... Kecuali yang di belakang tuh."
Nyorot Samuel.
Sylva Xanyara Leonardo
Nengok ke Hellena, pelan.
Yusfe Mcknight
Langsung nunduk pura pura fokus nulis.
Sylva Xanyara Leonardo
"Hel!"
Sedikit teriak pelan.
Sylva Xanyara Leonardo
"Gimana nih?"
Hellena Flanaga
"Gatau."
Angkat bahu santai.
Samuel Hattrick
"Eh, sekelompok sama kita aja gimana?"
Samuel Hattrick
"Ya kan, Raf?"
Menatap Rafael, penuh semangat.
Rafael Ricardo
"Nggak masalah. Biar gampang."
Samuel Hattrick
"Pas banget cowok tiga, cewek tiga!"
Semangat sendiri.
Rafael Ricardo
"Fe, nggak masalah, kan?"
Yusfe Mcknight
"Terserah."
Rafael Ricardo
"Kalian gimana?"
Bertanya pada Sylva dkk.
Sylva Xanyara Leonardo
Nengok ke dua temannya.
"Gimana, Rah, Hel?"
Rachela Weisz
"Gue sih terserah kalian."
Sylva Xanyara Leonardo
"Hel?"
Menatap Hellena.
Hellena Flanaga
"Terserah lo."
Sylva Xanyara Leonardo
-_-
Sylva Xanyara Leonardo
"Yaudah, bareng kalian aja deh."
Rafael Ricardo
"Nah gini kan enak!"
Tersenyum tipis.
Samuel Hattrick
"Deal yah!"
Tersenyum senang.
Sylva Xanyara Leonardo
"Iya..."
Tersenyum canggung.
bu Agnes
"Udah dapet kelompoknya, anak-anak?"
bu Agnes
"Silakan duduk sama kelompok masing-masing."
Bangku mereka mulai didekatkan. Formasi kelompok terbentuk:
Cowok: Rafael, Yusfe, Samuel
Cewek: Sylva, Rachela, Hellena
Samuel Hattrick
"Bangkunya deketin, biar enak ngobrolnya."
Mereka mulai atur posisi.
bu Agnes
"Oke, Ibu mulai jelasin ya..."
All
Mulai fokus memperhatikan penjelasan Bu Agnes.
[Saat kerja kelompok dimulai – suasana agak santai]
bu Agnes
"Oke, kalian bisa mulai diskusi kelompoknya sekarang. Topiknya udah ibu tulis di papan ya."
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!