NovelToon NovelToon

WHAT WORLD IS THIS?

1.BUKU TUA

"Apa kalian percaya keajaiban? Keajaiban itu nyata dan benar-benar ada"

CAROLINE JANE seorang pengangguran karna baru lulus dari SMA, tidak banyak yang bisa ia lakukan, hanya berguling kesana dan kemari sambil membuka handphone nya.

Terkadang ia membuka aplikasi yang bernama tok tik untuk sekedar mencari caption yang sial nya selalu pas dengan apa yang ia rasakan lalu mendownload nya dan membuat story di whatsbook.

Ya hanya itu yang ia lakukan, terkadang jika ia bosan caroline pergi ke minimarket terdekat untuk membeli cemilan lalu kembali lagi ke rutinitas nya yang selalu dilakukan dikamar.

Bosan? Tentu saja ia bosan namun ya beginilah pengangguran.

Sebenarnya caroline tidak semenganggur itu buktinya dia selalu repot ketika sang mama menyuruh nya membersihkan perpustakaan ayahnya yang penuh debu. Dia benar-benar tidak menyukai perpustakaan itu karna sangat 'ekhem' menyeramkan.

"Mama kembali kesini harus sudah bersih tanpa noda debu sedikit pun! Paham kamu?"

Caroline memutar mata nya malas dan memelas.

"Maa hanya perpustakaan tidak harus terlalu diperhatikan sebegitu juga kali, masa iya mama tega liat anak gadis kesayangan mama berada di sana. Perpustakaan itu gelap maa."

"Kata siapa kamu anak gadis kesayangan mama? Kepedean kamu."

Sarkas mama caroline

"Ya tuhan ma? Mama tidak menyayangi ku? Astaga sungguh tega nya tega nya tega nya dirimu ma"

Mama caroline menatap tajam anak gadis nya tersebut dan berdecak

"Gak usah kebanyakan drama deh kamu, udah mama gak mau tau! Mama kembali kesini perpustakaan ini harus udah glowing..!"

Caroline menatap nanar punggung mama nya yang perlahan melewati pintu perpustakaan tersebut, benar-benar meninggalkan nya seorang diri disini.

"Hah..padahal tadi niat nya mau maraton liat series culpa mia, gara-gara mama gagal semua planning hari ini aghhhhhhh."

Namun apa boleh di kata dengan terpaksa caroline pun mengambil kemoceng dan mulai membersihkan bagian bagian rak yang penuh debu.

"Uhuk uhukk, astaga padahal baru satu bulan yang lalu dibersihkan kenapa debu nya sebanyak ini lagi."

Caroline mengomel di setiap ia terbatuk karna debu debu laknat yang menyerang hidung nya itu.

Perlahan demi perlahan, tanpa caroline sadari ia sudah berada di salah satu rak yang tampak sudah mengenaskan. Ia perlahan-lahan membersihkan noda debu di rak tersebut sehingga tanpa di sengaja netra nya melihat buku yang amat kusam.

"Buku apa ini? Semenjak kapan ayah memiliki buku kusam seperti ini?" Seru caroline sambil memperhatikan buku tersebut dengan seksama.

Karna caroline memiliki jiwa kepo yang luar biasa, dengan santai nya ia membuka buku tersebut. Tulisan dibuku tersebut tampak sudah memudar. Namun lagi dan lagi caroline dengan segala keinginan tahuan nya memegang lembaran buku yang didalam nya terdapat tulisan Dunia Lain Itu Ada.

Belum sempat caroline membaca nya, cahaya terang menyelimuti buku tersebut dan seakan jiwa dan raga caroline tertarik kedalam nya tanpa dapat caroline cegah.

"Ya tuhan aku belum mau mati, aku masih terlalu banyak dosa pada mama dan ayah ku." batin nya menjerit. Mata caroline tertutup rapat karna takut, ia merasakan badan nya melayang seakan mengikuti arus. Terakhir ia lihat hanyalah cahaya yang sangat terang seakan menyedot dirinya, perlahan-lahan mata caroline tertutup dan ia sudah tidak tahu lagi bagaimana seterusnya.

†★†

Bunyi kicauan burung dan hembusan angin caroline dengar, sedikit demi sedikit ia membuka matanya lalu bangkit sambil memegang kepala nya yang berdenyut.

"Kok aku bisa disini? Bukan nya aku tadi di perpustakaan?" Seru caroline sambil melihat sekeliling nya.

"Ini di hutan astaga, kenapa aku disini?"

Caroline panik, setalah ia sadar di hutan ia melirik kesana dan kemari dengan keadaan yang masih linglung.

"Oh iya, buku? Buku tua itu pasti yang membuat aku disini." Ingat caroline, ia menghembuskan nafasnya lalu mencoba tenang.

"Oke carolie tenang! Dari pada dirimu panik lebih baik mencari tahu ini dimana sebenarnya." Serunya pada dirinya sendiri.

Caroline mulai berjalan menelusuri hutan dengan perasaan yang was was seakan takut ada hantu, binatang buas atau yang lebih parah lagi monster oh tidak ia masih ingin hidup everybody.

"Kenapa aku merasa seperti cerita cerita novel buatan kawan ku itu ya? Apalah namanya itu ah istilah nya?"

"Duh kenapa lupa si, caroline ayo coba ingat jangan tau nya makan doang." Caroline memukul kepala nya pelan berusaha mengingat istilah yang selalu kawan nya gunakan ketika ia menulis novel novel miliknya.

Hai jangan salah, gini gini caroline selalu menjadi pendengar setia kawan nya ketika menceritakan alur alur novel yang ia buat walaupun jujur itu membuat nya mengantuk.

"Ah iya!!! transmigrasi? Iya gak si?" Seru caroline.

"Iya bener transmigrasi, aku yakin itu! Tapi aku sekarang dimana, transmigrasi di dunia apa?" Jujur caroline frustasi dengan hal ini semua.

Ia selalu berasumsi bahwa dunia lain itu tidak ada dan sekarang asumsinya semua hilang karna sekarang ia merasakannya.Ia selalu tertawa setiap kawan nya mengatakan dunia lain itu ada namun karna jiwa caroline sangat kemodernan jadi menganggap hal itu hanyalah lelucon lama atau pun khayalan milik kawan nya yang sangat pencinta novel.

"Oke aura aku merasa ini adalah karma untuk ku karna selalu tidak percaya dengan cerita bualan mu itu." Seru caroline pelan.Jujur sekarang ia merindukan bualan kawan dekat nya itu namun sekarang apa yang harus dibuat agar bisa kembali ke dunia nya.

Setapak demi setapak di lewati caroline, ia sedikit terpukau dengan banyak nya bunga yang indah di hutan tersebut.Kadang ia berhenti hanya untuk memetik dan mencium harum bunga itu.Caroline tanpa sengaja menyentuh bunga yang mana ketika disentuh dapat mengeluarkan cahaya indah dan harum yang memikat banyak nya kupu-kupu yang mulai berdatangan.

"Wah indah sekali." Seru caroline terpukau dengan banyak nya kupu-kupu yang berwarna warni.

Dan yang semakin membuat dia merasa kagum adalah bunga bunga yang mulai berterbangan seakan-akan ada yang mengendalikan nya.

"Keajaiban apa ini ya tuhan?" Seumur aku hidup baru ini melihat keindahan yang luar biasa ini."

Caroline seakan lupa dengan apa yang ia alami, ia tersenyum bahagia sambil mengejar kupu-kupu yang berterbangan. Tawa nya seakan mengisi keheningan di hutan tersebut.

"Hentikan jangan dikejar kupu-kupu itu!" Seru seseorang yang membuat caroline berhenti dan mulai mencari asal suara tersebut.

"Si-siapa kamu?" Jangan bikin takut dong, jangan ganggu aku!" Aku orang baik." Seru caroline.

"Hahaha tidak ada orang yang dapat mengatakan dirinya sendiri baik." Jawab suara asing itu lagi.

Caroline yang kesal pun mulai mengeluarkan sisi khas nya yap kalian benar mengomel.

"Oh begitu kah? Jadi siapa kau berani mengatakan aku baik tidak nya ha? Kau tahu apa tentang ku? Dasar makhluk tak kasat mata!" Omel caroline.

"Hei anak kecil jaga omongan mu!..Aku tidak kasat mata, aku berada disini! Kau saja yang matanya rabun." Jawab suara tersebut sarkas.

"Oh benarkah? Lalu dimana?..Tunjukkan kepada ku jika kau itu tidak kasat mata, dasar kamu nya aja yang gak mau dibilang kasat mata."

Ejek caroline.

"Hish dasar kamu ini, gadis aneh!.. Aku dari tadi berada di samping mu bukan nya aku tak mengakui aku tak kasat mata hanya saja memang aku ini dapat dilihat." Caroline mendengar suara itu sedikit pasrah dan mulai melirik kesamping nya.

"Aaaaaaaa." Teriak caroline kaget karna melihat makhluk hidup berukuran kecil yang besar nya sama seperti kupu-kupu namun memiliki badan layaknya manusia dan telinga yang sedikit agak panjang serta sayap.

"Astaga jangan berteriak!!!.. Telinga ku sakit tahu." Caroline menatap nya dengan takut.

"Hah, reaksi mu berlebihan tahu tidak si?" Perkenalkan nama aku mily aku lah yang menjaga bunga bunga ini" seru nya memperkenalkan diri.

Caroline mulai bersikap tenang dan memperhatikan makhluk yang ia anggap aneh itu dengan seksama.

"Aku caroline, kamu ini makhluk jenis apa??..Kenapa kau sangat kecil imut imut begini." Tanya caroline pada mily.

"Aku seorang elf, elf penjaga bunga persik ini." Seru mily.

"Elf? Mustahil elf itu ada, kau tidak sedang bercanda kan?" Caroline seakan ragu dengan pernyataan yang mily berikan kepada nya.

"Tidak!! Aku benar-benar elf, dan satu lagi caroline, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini." Ucap mily yang terbang mendekati bunga persik.

Caroline seakan tersadar dengan hal itu, kenapa ia tidak percaya elf itu ada? Bukannya dia sekarang tidak berada di dunia nya? Ketika mengingat dia sekarang berada di antah berantah dimana ia merasa pusing di kepalanya.

"Hei mily apa kau ada air?" Aku haus." Tanya caroline karna sekarang ia benar-benar haus.

"Aku ada air tapi tidak disini, jika kau ingin ayo ikutlah dengan ku!" Caroline sebenarnya agak ragu karna ia baru pertama kali berkenalan dengan mily tetapi karna rasa haus yang ia rasakan luar biasa mau tidak mau ia pun mengikuti mily.

"Mily sebenarnya ini dimana?" Tanya caroline berusaha mendapatkan informasi.Mily yang terbang disampingnya pun heran kenapa caroline tidak tahu ini dimana, namun mily berusaha berpikir jika mungkin caroline ini tersesat.

"Ini di hutan huma, dimana disini banyak bunga persik karna memang disini lah habitat bunga persik itu." Jelas mily kepada caroline.

"Hutan ini indah mily, jujur aku terpukau." Mily tersenyum mendengar pujian caroline.

"Hutan ini memang indah, namun juga berbahaya. Beruntunglah kau bertemu dengan ku." Jelas mily, caroline yang ingin mengetahui lebih banyak pun kembali bertanya.

"Bahaya?.. Dari segi mana hutan ini berbahaya?" Caroline yang melihat mily berhenti terbang pun juga ikut memberhentikan langkah nya.

"Hutan huma memang sangat indah, namun jika yang tidak paham akan hutan ini mereka bisa mati caroline." Caroline terkejut mendengar penjelasan mily.

"Karna di hutan ini terdapat danau hitam, yang selalu berhasil mengecoh orang yang berniat jahat di hutan huma ini, jadi kau beruntung tidak bertemu dengan danau hitam tersebut." Jelas mily kembali.

Caroline terdiam, dan mulai berpikir seandainya dia memiliki niat jahat disini sudah pasti ia menjadi salah satu korban danau hitam yang mily katakan tadi, memikirkan nya saja sudah membuat caroline bergidik ngeri.

"Ah begitu, syukur lah kalau begitu aku bertemu makhluk aneh seperti mu." Seru caroline berusaha membalikkan suasana yang tadi nya agak canggung.Caroline pun juga kembali berjalan tanpa melirik ke mily yang kesal setengah mati dibuatnya.

"Heiii!!..dasar aku bukan makhluk aneh, sudah berapa kali aku katakan."

Mily pun terbang menyusul caroline yang sudah tampak agak jauh dari nya.

Bersambung...

[On going]

BOOK STORY FANTASI 1

2.MAWAR HITAM

"Sekarang, apakah kalian masih berpikir jika dunia lain itu tidak ada?"

†★†

Puas sudah caroline menghilangkan dahaga nya, sekarang ia hanya dapat mengamati rumah tua yang di tunjukan oleh mily. Caroline berjalan menelusuri rumah tua tersebut hingga netra nya melihat banyak nya bunga mawar dibelakang rumah tua itu.

"Caroline apa kau sudah puas meminum air nya? Jika sudah puas mari aku antar kau keluar dari hutan ini." Seru mily.

"Ah iya aku sudah puas, hanya saja mily bisakah kau memberi tahuku pemilik bunga mawar itu?" Tanya caroline.

"Mawar itu tidak punya pemilik Carol, mereka mawar liar." Caroline terdiam menatap mawar yang indah itu.

Mily yang melihat ekspresi caroline mengambil kesimpulan jika caroline suka oleh mawar.

"Kau menyukai mawar? Jika kau menyukai mawar ada satu tempat yang sangat banyak ditumbuhi oleh bunga mawar." Seru mily. Caroline yang awal nya menatap ke arah bunga mawar langsung menatap ke arah mily.

"Aku, tidak suka mawar mily." Seru caroline sendu. Bukan tanpa alasan dia tidak menyukai mawar, bagi nya mawar itu merupakan salah satu bunga yang mengingat kan nya dengan kenangan yang sangat menyakitkan.

"Kau kira aku percaya, Carol? Dari tatapan mu saja sudah terlihat kau sangat menyukai mawar." Ejek mily. Caroline hanya mendengus kesal dan melirik mily tajam.

"Mungkin jika kau tanya dulu? Iya aku suka mawar, namun sekarang aku sangat benci dengan mawar." Seru caroline. Mily yang mendengar hal itu hanya bungkam tidak berani bertanya lebih lanjut.

"Baiklah-baiklah, maafkan aku oke." Mily berujar yang hanya di balas anggukkan oleh caroline.

"Ayo Carol, aku bawa kau keluar dari hutan ini!.. Hutan ini bukan tempat yang bagus untuk mu." Ajak mily. Caroline tanpa protes hanya mengikuti elf kecil yang terbang didepan nya itu.

Diperjalanan tidak banyak yang mereka bicarakan, hanya caroline dengan segala keinginan tahu nya yang tinggi selalu bertanya ini itu kepada mily. Dan mily yang berusaha sabar menjawab semua pertanyaan random milik caroline tersebut dengan menahan kesal setengah mati.

"Wah jadi mawar hitam itu memang beneran ada? Gila ini sangat fantastis." Ucap caroline.

"Mawar hitam itu memang ada, hanya saja tidak semua orang dapat menanam nya." Mily berusaha menjelaskan nya kepada caroline.

"Kenapa begitu??..Bukannya hanya sebuah mawar?" Seru caroline heran. Mily hanya menggeleng tidak percaya bahwa caroline ini sangat-sangat cerewet.

"Karna mawar hitam itu berbahaya Carol, sudahlah hentikan semua pertanyaan pertanyaan aneh mu itu aku lelah menjelaskan nya." Caroline pun menurut, ia diam saja hingga mereka sampai di luar hutan yang mungkin merupakan perbatasan untuk jalan keluar.

"Aku hanya bisa mengantarkan mu sampai disini, setelah ini kau harus sendiri Carol!" Aku tidak tahu kau berasal dari mana, tapi yang ku yakini kau itu pasti lah manusia biasa." Seru mily. Caroline berdecak kesal.

"Hei, jadi jika aku bukan manusia lalu apa ha?..Kau kira aku ini makhluk jelmaan setan." Sarkas caroline.

Mily menyeritkan dahinya, bingung dengan kalimat aneh yang caroline sebut tadi.

"Setan?" Apa itu setan? Apa sejenis makhluk seperti kami?" Tanya mily penasaran. Caroline tertawa didalam hati dan berniat untuk mengerjai mily.

"Bukan!!.. Setan bukan seperti kau, setan itu seperti.." mily menunggu kelanjutan yang akan caroline katakan dengan sangat sangat penasaran.

"Setan itu seperti demon, hahahaha." Lawak caroline yang dibalas mendelik oleh mily.

"Jaga perkataan mu Caro!" Tidak sembarang orang boleh mengatakan kata itu." Seru mily takut. Caroline menghentikan tawanya lalu berkerut bingung.

"Kata apa? Demon?" Ulang caroline kembali yang berhasil mendapatkan tatapan tajam dari mily.

"Ya kata itu, jangan pernah kau sebutkan lagi!" Perintah mily dengan nada serius. Caroline yang hendak bertanya alasannya pun mengurungkan niatnya nya.

"Baiklah-baiklah, akan aku ingat." Ucap caroline.

"Sudah pergilah kau ke arah timur Carol!!..Disana kau akan menemukan pedesaan yang mungkin kau ingin cari." Ujar mily.

Caroline menatap elf itu dalam dalam, dan menghembuskan nafas nya pelan.

"Terimakasih mily, dan apakah kita dapat bertemu lagi?" Tanya caroline. Mily yang melihat ada gurat kesedihan di mata caroline hanya tersenyum.

"Mungkin suatu hari nanti Carol, berhati hati lah kau kedepannya dan jangan gegabah!" Saran mily berikan kepada caroline.

Caroline hanya mengangguk, dan berusaha kuat dengan kenyataan bahwa dia tidak berada di dunia asli nya.

"Kalau begitu sayonara mily, aku akan merindukan." Ucap caroline tulus. Mily yang kembali mendengar kalimat aneh tidak dapat banyak berkomentar, jika dipikir pikir ia akan ikutan aneh jika terlalu memikirkan setiap kalimat aneh yang selalu caroline ucapkan.

"Baiklah, sayonara juga Carol." Balas mily yang juga mengikuti kalimat Caroline. Caroline tersenyum dan mulai berjalan ke arah timur meninggalkan mily, batin nya menjerit takut akan di makan monster namun dia berusaha menepis semua pemikiran buruk itu dan terus berjalan.

†★†

Lelah pun sudah di rasakan oleh caroline, ia memutuskan untuk duduk dibawah pohon yang agak rindang itu sambil memegang perut nya yang dari tadi berbunyi seperti kodok minta hujan.

"Ah tau begini aku tadi seharusnya minta makan dulu sama mily, lihat lah sekarang aku seperti orang miskin yang kelaparan." Gerutu caroline.

"Kau lapar nona?" Caroline yang mendengar suara seseorang pun langsung mendongak dan mendapati seorang pria yang berkulit eksotis dengan tatapan yang lembut dan jangan lupak dimple nya yang sangat menarik itu.

"Wah tampan." Batin caroline terpana. Pria itu yang melihat carol menatap nya dengan tatapan memuji hanya bisa tersenyum manis dan tertawa pelan.

"Nona aku tahu aku tampan, tapi jujur tatapan mu membuat aku risih." Ujar pria tersebut yang berhasil menyadarkan caroline.

"Astaga caroline kau sungguh memalukan, sangat sangat memalukan." Ucap nya dalam hati dengan perasaan yang malu.

"E-eh ma-maaf tuan, aku hanya merasa kau ini sangat manis." Ucap caroline dengan gugup namun masih terdapat kejujuran didalamnya.

Pria tersebut hanya tersenyum dan mulai ikut duduk di depan Carol yang masih menatap nya.

"Kau sangat jujur nona, dan karna kejujuran mu itu ini ambillah makanan yang aku punya!! Bukankah kau kelaparan?" Seru pria tersebut.

Caroline berbinar melihat makanan yang berada di dalam kantung milik pria tersebut.

"Wah terimakasih, memang benar rejeki tidak akan kemana hehe." Ucap caroline tanpa malu langsung mengambil kantung yang berada ditangan pria tersebut dan membuka nya.

"Haha kau benar-benar tidak bisa berbasa-basi ya nona? Baiklah selamat makan nona dan terus lah berhati hati!!.. Selamat tinggal." Ucap pria tersebut berdiri meninggalkan caroline yang masih mengiler melihat makanan yang ia punya.

"Eh?" Pria manis terimakasih makanannya." Teriak caroline yang melihat pria tersebut sudah tampak agak jauh.

"Hehehe makanan gratis, ya tuhan apakah ini karna aku adalah anak yang berbakti?" Ucap caroline bahagia lalu mulai memakan makanan tersebut.

Ketika sedang asik menikmati makanan nya, sesuatu jatuh dari atas kepala nya. Caroline pun melihat nya dengan serius lalu menyadari sesuatu.

"Astaga ular!!!!!" Teriak caroline panik. Caroline sudah berjalan menjauhi ular tersebut yang tampak tidak sama sekali menunjukkan tanda-tanda akan menyerang.

Caroline menatap ular itu dengan hati hati, namun entah kenapa ada sedikit rasa kasihan nya melihat ular tersebut yang tampak tidak berdaya itu. Dengan perlahan ia pun mendekat dan mengambil ranting kayu untuk melihat pergerakan ular tersebut.

Dengan hati hati ia mencolek tubub ular tersebut dengan ranting kayu yang ia pegang, namun lagi lagi tidak menimbulkan pergerakan apa apa.

"Apa ular itu mati karna terjatuh dari pohon?" Pikir caroline. Akhirnya dengan keberanian setipis tisu dibagi dua caroline berjalan mendekati ular itu dan mulai memperhatikan nya dengan seksama.

"Astaga ular ini terluka, pantas saja dia tidak bergerak." Ujar caroline melihat luka ditubuh ular tersebut.

Caroline yang tidak sampai hati pun berusaha memegang ular itu walaupun sebenarnya ia takut. Hei tidak ada orang waras yang ingin menolong ular, hanya caroline orang yang tidak waras yang melakukan itu.

Caroline membalik badan ular yang lumayan berat itu agar dapat melihat luka nya dengan jelas. Dengan sedikit ilmu pengetahuan obat obatan tradisional yang diajarkan kakek nya, caroline pun mulai mencari kira nya daun yang dapat membuat luka itu tertutup. Setelah mendapatkan nya ia pun kembali dan langsung mengeksekusi obat tersebut dengan alat seadanya.

"Hei dengar ular!" Aku ini orang baik, jadi jangan menyakiti ku!!..ingat itu!" Seru caroline kepada ular yang tidak bergerak itu.

Caroline mengoleskan obat yang telah ia buat tadi ke tubuh ular tersebut dengan perlahan, lalu ia balut dengan kain yang ia koyak dari pakaian nya. Caroline membalut luka itu dengan sangat rapi dan baik, ia tersenyum senang melihat hasil kerjanya.

"Baiklah selesai, cepat sembuh ular kecil." Ujar caroline. Caroline pun beranjak dan merapikan bekas makan milik nya, terkadang ia berbalik menatap ke arah ular yang berwarna hitam itu untuk memastikan keadaan nya.

Setelah selesai merapikan bekas makanya, caroline pun kembali berjalan untuk mendapatkan pedesaan yang mily pernah bilang ke dia. Ia terus berjalan dan merenungkan apa yang akan ia buat di dunia ini, dia sebenarnya sangat lelah ingin rasanya pulang atau tidak bertemu tempat tidur saja sudah cukup bagus untuk istirahat.

Dalam perjalanan nya tanpa sengaja caroline bertemu dengan dua orang yang tampak seperti warga desa, dengan perasaan gembira caroline pun mendekat dan mulai menceritakan sedikit karangan dia sendiri agar warga desa tersebut mau menolong nya.

"Kesian sekali kau gadis kecil, mari ikut lah kami pulang!" Kebetulan dirumah kami memiliki anak perempuan, mungkin dia akan suka melihat kau karna ia tidak memiliki teman." Ujar wanita tua tersebut dengan lembut.

"Iya benar, ikut lah dengan kami." Caroline pun menatap ke arah pria tua dan wanita tua yang dengan berbesar hati mau menerima nya. Dengan rasa yang senang caroline pun mengiyakan dan ikut pulang bersama pria dan wanita tua itu.

"Syukur lah aku bertemu orang baik, aku jadi rindu mama." Ucap caroline dalam hati.

"Kira kira mama bakal kecarian gak ya?" Pikir caroline kembali. Selama perjalanan banyak yang dikatakan wanita tua itu yang mampu membuat caroline sedikit nyaman, sedangkan pria tua itu hanya ikut berbicara sesekali saja.

Setelah mereka masuk ke pedesaan, caroline menatap takjub melihat ramai nya orang yang berlalu lalang, ini seperti pekanan sabtu yang berada dirumahnya. Tangan caroline dipegang oleh wanita tua itu agak caroline tidak tersesat lagi.

Dalam rasa takjub nya, mata caroline tanpa sengaja melihat bangunan tua yang amat jauh dari pedesaan. Bangunan tua itu seperti berada di bukit yang sangat jauh namun masih dapat dilihat oleh mata, caroline memperhatikan bangunan tua itu dengan seksama walaupun yang terlihat tidak lah terlalu jelas.

"Bangunan apa itu?" Seperti kastil, tapi kastil siapa?" Batin caroline menatap bangunan yang ia yakini kastil itu dengan seksama.

Jika dipikir pikir kembali dunia ini benar benar aneh, namun caroline tidak dapat berbuat banyak ia hanya bisa berusaha untuk tetap hidup dan menemukan jalan untuk kembali ke dunia nya, walaupun sebenarnya ia juga penasaran dengan dunia ini.

"Hah ya tuhan aku merasa seperti sudah memasuki dunia fantasi milik Ara." Ucap caroline kembali dalam hati.

Bersambung...

[On going]

BOOK STORY FANTASI 1

3.KELUARGA BARU

"Di dunia yang aneh ini, setidaknya aku tidak sendirian."

†★†

Sesampainya di rumah yang tampak sederhana wanita tua yang caroline tahu namanya adalah ane, berteriak memanggil anak nya. Caroline masih diam tidak tahu harus berkata apa. Pintu rumah pun terbuka dan menampakkan seorang gadis yang usia nya setara dengan caroline.

Caroline dapat melihat gadis yang berada di pintu itu mengerut heran, dan menatap ke arah ibu nya seakan bertanya. Ane yang seakan paham maksud anak nya menyuruh masuk terlebih dahulu untuk menjelaskan semuanya.

Diruang tamu yang tidak terlalu besar namun cukup nyaman, tampak keluarga ane dan caroline sedang duduk, anak ane menuntut penjelasan dari ane.

"Cleo gadis ini seumuran dengan mu, dia kami temui tadi di perbatasan hutan huma." Jelas ane

"Iya benar nak, gadis ini tersesat jadi ibumu membawa nya untuk ikut dan memberikan sedikit tumpangan tempat tinggal." Sahut ayah nya. Caroline yang sedari tadi hanya diam disuruh oleh ane untuk memperkenalkan dirinya.

"Hai cleo, nama ku caroline.."

"Tapi kau bisa memanggilku Carol agar serasa akrab saja!" Lanjut caroline.

"Oh hai Carol, senang bertemu dengan mu." Ramah Cleo kepada caroline. Ane yang melihat itu hanya tersenyum dan mulai menjelaskan untuk apa dia membawa caroline pulang kerumah.

"Wah ibu aku setuju, dari dulu aku memang ingin memiliki seorang teman.."

"Terimakasih ibu." Lanjut cloe sambil memeluk ibunya. Ane hanya balas mengangguk dan menyuruh Cleo untuk membawa caroline berganti pakaian dan menunjukkan kamar nya. Cleo pun langsung bergegas dengan menarik tangan carol dengan semangat.

"Aku sangat bahagia akhirnya memiliki teman." Ujar Cleo.

"Apa selama ini kau tidak memiliki teman Cleo?" Tanya caroline penasaran. Cleo hanya diam dan berusaha tersenyum tipis.

"Bukan tidak ada hanya saja terkadang aku merasa berbeda dengan mereka semua." Jelas Cleo. Penjelasan yang gantung itu malah membuat caroline tambah penasaran namun ia tidak berani terlalu banyak bertanya karna takut di usir akibat terlalu ingin tahu masalah orang.

"Baiklah Carol ini kamar tidur mu, kamar tidur kita bersebelahan jadi aku dapat dengan mudah main main ke kamar mu.." caroline hanya mengangguk dan melihat sekeliling kamar tidur nya. Cukup besar untuk ukuran rumah sederhana itu pemikiran Carol.

"Dan satu lagi Carol, didalam lemari sudah ada baju baju yang mungkin ukuran nya pas semua dengan mu!..Kau bisa menggunakan nya dan jangan merasa sungkan." Lanjut Cleo kembali kepada Carol.

"Cleo ini sudah lebih dari cukup, terimakasih sudah mengantarku ke kamar." Seru caroline tulus. Cleo tersenyum sehingga membuat matanya ikut mengecil. Ah ternyata mata Cleo sesipit itu pikir caroline.

"Baiklah Carol aku tinggal dulu ya, kau bersih kan lah dirimu!" Nanti setelah itu turun lah kebawah untuk ikut makan malam bersama!" Caroline terbelalak kaget.

"Apa sudah hampir malam?" Tanya caroline. Cleo hanya mengangguk dan menunjuk ke arah jendela kamar yang belum tertutup. Dapat caroline lihat suasana di luar sudah mulai gelap yang berarti bentar lagi benar benar akan malam.

"Hah tidak terasa, sudah satu hari saja aku berada di dunia aneh ini " ucapnya dalam hati. Cleo pun berpamitan kepada caroline dan mengatakan akan menunggu dibawah, sedangkan caroline mulai membersihkan dirinya di kamar mandi.

†★†

Sesudah makan malam bersama keluarga Cleo, caroline memutuskan untuk kembali ke kamar dan membaringkannya badannya di tempat tidur dengan menghadap ke arah langit langit kamar. Ia tidak menyangka akan mengalami ini semua namun apa boleh daya, jika dia mengeluh pun tidak akan membuat nya kembali.

Carolus sekarang benar benar harus berusah menikmati, dan bertahan hidup di dunia ini. Terlalu banyak hal yang pastinya tidak ia ketahui disini oleh sebab itu mily dan pria manis itu mengatakan kata hati hati untuk nya.

Caroline hampir terlelap hingga suara ketukan pintu ia dengar, seakan tahu itu siapa caroline pun mempersilahkan nya untuk masuk.

"Apa aku mengganggu tidur mu?" Tanya Cleo. Ya yang mengetuk pintu kamar caroline adalah Cleo.

"Tidak Cleo, kemari dan naik lah aku juga bosan di kamar aja." Cleo pun berjalan mendekati ranjang Caroline dan menaiki nya.

"Ibu ku bilang kau terseret, bagaimana kau bisa tersesat Carol?" Tanya Cleo.

Caroline bingung ingin memberikan penjelasan apa, otak cantik nya berputar seakan mencari jawaban yang pas dan dapat diterima di akal.

"Iya aku pun tidak tahu Cleo, aku mengikuti kupu kupu dan tanpa sadar aku sudah berada di sana." Ucap caroline kepada Cleo.

"Astaga kau ini benar benar ceroboh ya Carol, hanya karna kupu-kupu kau sampai tersesat?" Cleo menggeleng heran sedangkan Carol hanya menyengir tanpa dosa.

"Sebenarnya ini dimana Cleo?? Em, tidak.."

"Maksudku ini daerah apa?" Lanjut caroline.

"Carol sekarang kau berada di daerah nikel, daerah ini merupakan daerah pedesaan tempat manusia berada." Jelas Cleo.

"Apa ada hal lain selain manusia Cleo?"

"Tentu ada, di dunia ini semua terbagi menjadi beberapa daerah Carol.." seru Cleo.

"Ada daerah nikel tempat tinggal kami para manusia, ada daerah huma biasanya elf banyak tinggal disitu.."

Caroline yang mendengar kata Huma teringat dengan pertemuan nya dengan mily si elf kecil yang membantu nya keluar dari hutan itu.

"Lalu ada daerah radon, biasanya tempat itu ditinggali oleh bangsa serigala dan juga vampir." Jelas Cleo kembali. Bulu kuduk Caroline berdiri mendengar nama nama makhluk mitos di jaman nya yang ternyata hidup di dunia ini.

"Lalu Carol ada satu tempat yang harus kau hindari..!" Seru Cleo serius.

"Tempat apa itu?" Tanya carol.

"Tempat itu adalah daerah ar-"

"Apa yang kalian lakukan disini, ayo turun!" Hari ini ada pasar malam, sekalian Cleo ajak Caroline berkeliling supaya dia mengenal desa ini." Seru ane yang tiba tiba datang ke kamar caroline. Caroline kesal karna tidak dapat mendengar kelanjutan cerita Cleo namun dia juga penasaran dengan pasar malam di dunia ini.

"Astaga aku lupa, tadi aku kemari niatnya ingin mengajak carol ke pasar malam ibu." Seru Cleo yang memang itu adalah niat awal nya datang ke kamar caroline.

"Sudah sudah, pergi lah jangan di rumah saja!" Nanti kalian kurang perkenalan." Seru ane lalu meninggal kamar caroline.

"Kau dengar Carol!" Jika ibu sudah berkata begitu berarti kita harus pergi!" Ucap Cleo dengan sedikit kekehan kecil di bibir kecil nya.

"Kau benar, ternyata ibu mu cerewet juga!" Sama seperti ibuku." Lirih caroline pelan. Cleo yang mendengar itu hanya menatap caroline prihatin.

"Hei sudahlah, kau pasti akan bertemu lagi dengan ibumu!" Sekarang kau anggap lah ibu ku ibumu juga, agar kau tidak merasakan kesedihan." Caroline menatap hari Cleo dan gaya tersenyum mengangguk.

"Iya jika bertemu." Batin caroline.

†★†

Caroline dan Cleo pun sampai di pasar malam yang ane katakan, caroline takjub melihat ramai nya orang yang berada di pasar malam itu. Persis seperti yang berada di dunia nya hanya saja jika disini tidak terdapat permainan permainan seperti kuda putar.

Banyak orang berjualan aneka jenis makanan, harum nya yang semerbak membuat air liur caroline seketika berjatuhan. Banyak yang Mereka lakukan disana, mulai dari melihat pertunjukan teater, membeli banyak makanan dan hal terakhir yang ingin mereka lakukan adalah menerbangkan lampion.

"Apa menerbangkan lampion harus dilakukan Cleo?" Tanya caroline penasaran, dengan masih membuat surat permohonan yang akan di ikat di lampion nanti.

"Tentu saja!!..Hal itu wajib dilakukan, ya sebut saja sudah seperti adat disini." Ucap Cleo dengan semangat.

Setelah mereka menulis permohonan mereka di kertas kecil dan mengikat nya di lampion, terdengar aba aba dari ketua adat untuk segera melepaskan lampion nya secara bersamaan.

Caroline melepaskan lampion nya begitu juga dengan Cleo. Caroline terpana melihat indah nya lampion yang berada di langit langit malam yang dipenuhi bintang itu. Langit langit yang awal nya gelap seketika bercahaya karna cahaya lampion yang menyinari nya.

"Ayo Carol, kita ke suatu tempat yang aku jamin kau pasti suka!" Ajak Cleo.

Caroline pun mengikuti langkah Cleo, hingga mereka berhenti ditempat penjual gelang.

"Tempat ini yang kau maksud Cleo? Penjual gelang?" Tanya caroline heran. Cleo hanya menyengir.

"Hei Carol jangan salah, penjual gelang ini bukan sembarang penjual gelang, dia dapat memberi kan gelang sesuai dengan kepribadian kita!" Ucap Cleo menjelaskan. Caroline yang awal nya tidak tertarik sekitar menjadi tertarik dengan penjelasan dari Cleo.

"Ada yang bisa saya bantu anak muda?" Tanya penjual itu lembut.

"Ah iya aku ingin gelang yang cocok untuk ku Liora!"seru Cleo. Penjual yang baru diketahui namanya Liora itu pun tersenyum dan mulai mencari gelang yang sesuai dengan Cleo.

"Nama dan penampilan nya tidak sesuai." Pikir caroline dalam hatinya. Karna menurut caroline wanita yang dipanggil liora itu sudah amat cukup tua dan berkeriput. Namun caroline hanya diam tidak berani bertanya.

"Gelang Ruby ini sesuai dengan kepribadian mu anak muda." Ucap Liora kepada Cleo. Cleo menerima gelang tersebut dengan bahagia.

"Kau yang memiliki hati yang lembut, dan mata mu memancarkan rasa tulus yang sangat anggun membuat dirimu berjodoh dengan gelang Ruby ini." Jelas Liora kepada Cleo

"Terimakasih liora!!" Ucap Cleo bahagia. "Lalu bagaimana dengan teman ku??..Gelang apa yang cocok untuk nya?" Tanya Cleo pada liora. Liora menatap ke arah caroline dengan tajam. Caroline yang mendapatkan tatapan tajam seperti itu hanya bisa berdehem menghilangkan rasa takut nya.

Setelah menatap ke arah caroline, liora mulai mencari gelang yang cocok untuk caroline. Cleo sangat berantusias sedangkan caroline berulang kali merapalkan doa, ya walaupun yang dia tahu hanya doa makan.

"Gelang yang cocok dengan teman mu adalah gelang emerald ini anak muda, sesuai dengan kepribadian nya yang berani, dan memiliki jiwa percaya diri yang tinggi.."

"Teman mu memiliki kepribadian yang unik, dan dia memiliki jiwa yang suci dan bebas. Teman mu akan membawa banyak perubahan pada dunia ini." Lanjut liora. Cleo yang mendengar itu sangat bahagia dan langsung membayar gelang miliknya dan gelang caroline. Lalu mereka pergi dari sana.

"Kau luar biasa Carol!" Seru Cleo. Caroline sedari tadi hanya diam dan menatap gelang emerald yang berada di lengan nya. Membawa perubahan di dunia aneh ini, hah tidak mungkin. Itulah yang sedari tadi dipikirkan oleh caroline.

"Penjual gelang itu hanya mengatakan omong kosong Cleo, jangan berlebihan seperti itu." Jawab caroline dengan nada yang jengah.

"Yang benar saja Carol, kau tidak percaya??.. Dengar sini!.. liora itu dia tidak pernah salah.."

"Apa yang dia katakan sesuai dengan yang akan terjadi, dan tentunya pastinya kan-" omongan Cleo terhenti karna mendengar lolongan serigala yang menggelegar. Semua warga desa langsung lari berhamburan.

"Astaga serigala?" Carol ayo lari!" Cleo menarik tangan Caroline dan berlari bersama dengan warga desa.

Dalam lari nya caroline dapat melihat banyak serigala berlari seakan mencari mangsa nya, caroline pun berusaha untuk lari sekencang mungkin hingga netra nya tanpa sengaja melihat bangunan yang agak reyot.

"Cleo ikut aku!" Yang awal nya tadi Cleo yang menarik tangan caroline sekarang berbaik caroline yang menarik tangan Cleo, dan membawanya ke bangunan reyot untuk bersembunyi dari kawanan serigala.

'AUUUUUUU' Lagi dan lagi lolongan itu terdengar, dari lobang kecil Caroline melihat banyak serigala yang memangsa beberapa warga desa dengan sadis nya.

"Apa mereka bangsa serigala yang kau pernah bilang itu Cleo." Bisik Caroline pelan namun dapat didengar oleh Cleo.

"Bukan Carol, mereka memang bangsa serigala hanya saja mereka merupakan serigala liar yang banyak melanggar hukum dunia ini.."

"Bangsa serigala memiliki sumpah untuk melindungi umat manusia, bukan memangsanya!" Anggap saja mereka serigala pemberontak." Jelas Cleo dengan nada suara yang juga pelan.

"Dunia ini benar benar tidak aman, seperti nya aku harus lebih berhati hati dalam bertindak ke depan nya!" Hah jika disaat seperti ini bisa bisa nya aku merindukan handphone ku, jika ada handphone mungkin aku bisa mengambil gambar serigala serigala itu, lalu gambar nya akan aku jual dengan harga yang mahal mengingat serigala serigala ini berbeda dengan serigala di dunia ku." Batin caroline. Ya dasar caroline dengan segala jiwa matre yang sudah mendarah daging.

Bersambung...

[On going]

BOOK STORY FANTASI 1

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!