NovelToon NovelToon

Belajar Mencintaimu

Mengenalmu 1

Terkadang kita tidak tahu kapan perpisahan akan terjadi. Siap atau tidak siap, tidak ditentukan dari kita yang menginginkan posisi penuh kenyamanan tanpa melakukan persiapan apa pun. Seperti itulah kenangan terakhir yang mereka berikan tanpa kembali pulang untuk menetap.

 “ Apa ini Tan?” Byana kebingungan saat menerima sebuah Flashdisk di tangannya.

“ Benda inilah yang menjadi penyebab hilangnya kedua orang tuamu ... Kami menemukan secara tidak sengaja di Saku salah satu celanamu saat kau kecil ...” Balas Tante Lesti, adik dari mendiang Ibu Byana yang mengangkatnya sebagai anak kandung.

“ Apa yang ada di dalamnya? Lalu, apa sebenarnya yang dilakukan oleh Papa dan Mama?.”

“ Kemarilah dan kita bicara sejenak ...” Balas Om Dhika, suami dari Tante Lesti.

Om Dhika dan Tante Lesti menundukkan kepalanya kepada Byana dan menjelaskan sebisa mungkin dengan apa yang mereka tahu, karena sebagai seorang Intelijen Negara, tidak mungkin banyak informasi yang diketahui oleh umum ... Byana yang terdiam setelah mendengar penjelasan Om dan Tantenya, langsung berlari masuk ke dalam kamar untuk menyalakan Laptop di atas meja belajarnya.

Apa? Ada Password dan User Id?. Apa isi di dalam Flashdisk ini? Apa yang Papa dan Mama sembunyikan? Gumam hati Byana dengan penuh tanya dan penasaran.

Merasa tidak akan menyelesaikan kepuasaan hatinya atas pertanyaan apa pun, Byana memutuskkan untuk mengikuti jejak Ayah dan ibunya dengan mulai mencari langkah apa yang mesti dia ambil.

“ APA?? AKADEMI KEPOLISIAN?! Tidak Byana ... TIDAK!” Tante Lesti yang mulai terlihat panik saat mendengar permintaan Byana.

“ Byana, apa kau yakin? Itu bukan hal yang mudah, kau bahkan harus siap Mati jika ditempatkan di lokasi seperti ayah dan ibumu! Apa kau tidak belajar dari hilangnya ayah dan ibumu?!” Ucap Om Dhika sedikit meninggikan suaranya karena khawatir.

“ Kumohon ... Byana ingin sekali meneruskan seperti Papa dan Mama ... Dengan mereka yang secara sengaja menyelipkan Flashdisk ini, pasti ada makna di belakangnya yang me—”

“ Melupakan. Melupakan Byana!. Itu adalah sebuah isyarat untukmu agar tidak mengambil jalan yang sama seperti kedua orang tuamu!” Tante Lesti kembali mulai merasa kesal memotong pembicaraan Byana.

“ Byana, nilai pendidikanmu sangat mengesankan ... Bahkan kau bisa masuk bekerja di mana pun yang kau mau.Tapi, Kepolisian? Bisakah kau mempertimbangkan kembali?” Om Dhika mencoba memberikan alasan lainnya pada Byana.

Byana tidak membalas perkataan kedua orang tua angkatnya, karena tahu mereka akan sangat menentang keputusannya. Namun dengan diamnya Byana dan terduduk dengan kepala yang menadah ke atas, terlihat keras hati Byana yang masih melakukan penolakan.

“ Kau, begitu mirip Kakakku. KERAS KEPALA!” Ucap Tante Lesti dengan memalingkan pandangannya dari Byana karena tahu akan percuma melawannya.

“ Sepertinya tidak akan berpengaruh apa pun padamu bahkan dengan kami yang memohon padamu ... Kau benar benar yakin Byana?” Om Dhika yang juga menatap serius ke arah Byana.

“ Yaa ... sangat yakin.” Balas Byana spontan.

Seperti apa yang dikatakannya, Byana begitu bersungguh sungguh untuk bisa masuk ke Akademi Kepolisian yang menjadi impiannya dan juga dengan apa yang menjadi niat hatinya.

Melangkah dengan penuh keyakinan di saat kabar kelulusan terdengar, namun terasa sakit bagi orang terkasih yang menyayangi atas kepergian dan keputusan Byana saat ini.

***

Bulan pun berganti tahun, penolakan Om dan Tante Byana sedikit demi sedikit menghilang mendengar kabar perkembangan Byana yang sangat bagus.. Bukan hanya pelatihan external, namun internal Byana dapat lulus dengan penailaian yang sangat memuaskan.

Namun tanpa disadari, salah satu Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) bernama Sony, yang dulunya mengenal orang tua Byana dan tahu akan kabar mereka yang berubah menjadi seorang Pembelot Negara, membuat Byana kesulitan bahkan mendapat pengasingan atas perbedaan kelas yang sangat terlihat.

Setiap test yang diberikan menjadi gagal, bahkan Byana sepat terluka dan mendapat perawatan akibat informasi yang salah dan terlambat diberikan kepada Byana.

“ Kau jelas tahu posisimu bukan? Kenapa berani masuk kemari?” tanya AKBP Sony dengan sangat tegas pada Byana saat menjenguk di klinik dalam asrama kepolisian.

“ Saya yakin orang tua saya di jebak Pak. Dan saya ingin membersihkan nama baik mereka.” Balas Byana dengan spontan dan juga tegas.

“ Membersihkan nama baik mereka? ... HAHAHAHAA ... Kekuatan apa yang kau punya?!. Bisa terbang? Tahan peluru, atau mungkin bisa menghilang? Pikirmu ini lucu?” ucap AKBP Sony kembali dengan sangat angkuh.

Byana hanya terdiam dan tak mampu untuk membalas perkataan atasannya. Namun itu tetap tidak menurunkan semangat juang Byana yang begitu sangat ingin membersihkan nama baik kedua orang tuanya yang sengaja di jebak oleh seseorang.

Mendekati hari kelulusannya, Byana mengikuti Test lanjutan yang khusus diadakan dan hanya dapat di ikuti oleh para Senior yang berpengalaman karena tingkat kesulitan menjadi 2 kali lebih berat dari sebelumnya dan wajib memiliki kelebihan di luar dari daya tahan fisik yang kuat.

Namun Byana mengalami kendala dengan strata status sosial yang sangat bersinggungan di dalamnya hingga Bryana kembali gagal mengikuti tes lanjutan. Kabar pun sampai kepada Tante Lesti dan Om Dhika yang akhirnya datang mengunjungi Byana.

“ Tidak apa apa ... kau sudah berusaha ... dari sini, sudah memilih akan ditempatkan dimana?” Tante Lesti kepada Byana saat mengunjunginya.

“ Byana ingin meminta di bagian Operasional, lebih ke kriminalitas, Tan ...” balas Byana.

“ Sudah kuduga, persis seperti kakakku. Kau, benar benar mengikuti langkah mereka ...” Tante Lesti kembali mamangkut  dengan sedikit kesedihan di wajahnya.

“ Om ... Tante ... Melebihi apa pun. Kalian tahu, Byana sangat menyayangi kalian bukan? Byana mohon tetaplah seperti itu. Maafkan Byana ...” balas Byana dengan menggenggam erat tangan Om dan Tantenya.

Om Dhika dan Tante Lesti pun akhirnya merasa pasrah dengan apa yang akan dialami Byana nantinya dengan Resiko yang juga pernah mereka alami mengingat kehilangan kedua orang kakaknya.. Menatap Byana dengan menahan tangis, mereka pun akhirnya dapat tersenyum dan mendoakan Byana.

*Baiklah Byana, sekarang tergantung bagaimana usahamu dalam menyelesaikan kasus masalah ini. Kau pasti bisa!. *Gumam Hati Byana mencoba menyemangati dirinya sendiri.

***

Seperti perkataan Byana, penempatan dan lokasi Byana yang menjadi impian untuk memulai tujuan dari misi hatinya, berhasil Byana dapatkan meski pangkat dan kedudukan dalam kepolisian gagal Byana dapatkan dan membuatnya sedikit kesulitan dalam melayangkan rencananya.

Terdiam namun tetap berdiri dan berjalan tegap, Byana masuk ke dalam markas komando kepolisian dimana semua mata menatap kepadanya karena sebuah kabar tentang Byana yang lulus dengan kecurangan tersebar secara tidak benar di kalangan para senior Byana di kepolisian.

 “ Lihat, apa itu dia?.

“ Kudengar dia mengikuti latihan dan mengalahkan beberapa seniornya.”

“ Ya, tapi sayang dia gagal di ujian terakhirnya dan curang. Karena itu dia di tempat yang sama dengan kita.”

“ Di lihat dari penampilannya, dia lebih cocok menjadi Model dari pada seorang polisi.”

“ Apa dia mengandalkan koneksi?.”

“ Memalukan sekali disaat kemampuan tidak ada, tapi berlagak!” Perkataan dari para senior Byana di kepolisian.

Aaahh baiklahb... seperti dugaanku. Pasti akan seperti ini. Gumam Byana kembali dalam hati saat berjalan melewati Lobby utama dan menuju ruangan komandannya dengan hati yang merasa gelisah akan apa yang akan di hadapi nanti olehnya.

“ LAPOR BYANA PRANAWA DATANG MENGHADAP,” Ucap Byana tegas.

“ Jadi kau benar benar lulus dan di tempatkan kemari.” Ucap AKBP Sony dengan wajah merendahkan pada kemampuan Byana.

“ Kau benar anak mereka. Kau terlihat mirip sekali dengan Ayah dan ibumu,” Ucap Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol) bernama Nashira.

Byana terdiam penuh hormat pada kedua atasannya.. Dengan keteguhan hatinya, sedikit pun Byana tidak mencoba untuk mundur bahkan saat keraguan datang menghampirinya, membuat Byana tersadar akan niat awal dirinya yang memutuskan untuk masuk di kepolisian..

 “ Lalu, katakan ... Kenapa kau meminta di tempatkan disini? Apa kau tahu status Ayah dan ibumu itu di mata kami?”  AKBP Sony bertanya tanpa basa basi.

“ SIAP. Benar dan tahu Pak,” Balas Byana kembali tegas.

“ Kasus mereka sudah beberapa tahun berlalu, kau yakin ingin melanjutkannya kembali? Karena, sepertinya akan sulit untukmu melakukannya dari awal kembali meski aku akui kemampuanmu cukup bagus,” Ucap Brigjen Nashira.

“ SIAP. Apa pun itu, akan saya terima. Karena itu, mohon berikan perintah dan ijin untuk melaksanakannya.” Byana menundukkan sedikit tubuhnya seraya memohon.

Jendral Sony dan Deputi Nashira pun saling menatap seolah mengingatkan satu sama lain akan kasus orang tua Byana. Merasa sedikit berbahaya dan akan menimbulkan masalah, mereka memutuskan untuk tidak memberikan ijin dan penangguhan surat perintah kuasa untuk menyelidiki.

Keputusan mereka membuat Byana begitu kecewa mengingat semua yang sudah dilakukan dan usahanya dalam hal ini. Namun kejadian tak terduga terjadi di saat Byana yang sengaja di tempat pada bagian Internal, berkenalan dengan seseorang yang dianggap sebagai orang gagal di kepolisian.

( BRUUKKKK ) “ MAAF. MAAFKAN AKU ...” ucap salah seorang wanita yang gugup secara tidak sengaja menabrak Byana dengan menjatuhkan beberapa dokumen hingga berserakan.

“ Tidak apa apa, maaf aku juga tidak melihatmu yang berjalan kearahku. Aku Byana, mulai hari ini di tempatkan disini.” Byana menunduk dan membantu wanita itu membereskan berkas dokumen.

“ Aaaaku Kalina ...” balasnya dengan menundukkan kepalanya.

Bagaimana caranya wanita ini lulus di akademi kepolisian jika dia terlihat begitu ketakutan seperti ini, dengan keadaan yang terlihat normal? Gumam Byana dalam hati sembari menatap kearah Kalian yang terlihat ketakutan padanya.

“ Kau, sedang mengerjakan apa?. Mungkin aku bisa membantumu ...” balas Byana dengan tersenyum padanya.

“ Ini aku ... Sedang membereskan File dan ... Berkas berkas atas kasus yang, sebelumnya sudah berhasil di selesaikan, lalu ... Menyusun ulang agar terlihat rapi.” Balas Kalina dengan sedikit terbata bata.

“ Tunggu, apa kau bilang? Berkas File kasus sebelumnya? Apa dokumen ini berisi File dari beberapa tahun ke belakang?”  tanya Byana sembari memegang salah satu Map dokumen di tangannya.

“ Ya ... Karena kau juga disini, maka ini juga merupakan salah satu tugasmu ...” balas Kalina.

“ Tunggu, bukankah bagian Internal hanya mengurus perijinan, pelimpahan kuasa, dan penghubung kepada komandan pasukan?” Byana sedikit kebingungan.

“ Ya kau benar ... Tapi saat berada di sini, maka tugasmu bertambah dan bukan hanya mengerjakan itu.” Kalina kembali membalas dengan merapikan berkas kembali.

Surat penugasan resmi yang di keluarkan untuk Byana jelas mengatakan bahwa Byana hanya bertugas pada 3 bagian yang disebutkan dimana sengaja diberikan AKBP Sony agar Byana tidak terlibat dalam kerja lapangan. Namun ternyata menjadi keuntungan bagi Byana.

Tanpa waktu lama Byana menyalakan Computer yang menjadi tempatnya untuk bekerja dan langsung menganalisis dengan sebuah peninggalan terakhir sang Ayah yang hanya bertulis sebuah nama pada berkas File di dalam Flashdisknya..

Olympus House 808.. Apa yang ada di dalamnya?. Apa isi dari berkas ini? Gumam Byana dalam hati mulai mencari tahu tentang siapa dan apa yang terkait dalam kasus ayah dan ibunya, hingga sebuah nama pun muncul bernama Daniel Mosse.

“ Daniel Mosse. Siapa pria ini?” Byana yang akhirnya mendapatkan sedikit titik terang.

Byana secara diam diam mencuri dan memasukkan file tersebut ke dalam Flashdisknya dan berprilaku biasa di hadapan Kalina untuk segera membantunya agar tidak menimbulkan kecurigaan. Hingga saat pulang kerja, Byana pun kembali melakukan penyelidikannya..

Tersadar akan sebuah Pengusaha ternama yang bergerak di bidang Pertambangan, Byana mulai memikirkan cara, bagaimana caranya agar bisa menyelinap masuk ke dalam tanpa menimbulkan kecurigaan dan menghabiskan banyak waktu.

“ Apa yang harus kulakukan?” Ucap Byana sembari menatap layar Laptop di dalam Apartmentnya.

( BHUUAAKKK DHAAKK DHHAAKK PRAANGGG) Suara bantingan seseorang yang terhempas dan terpukul beberapa kali hingga memecahkan beberapa barang.

Byana yang terkejut mendengar suara dari samping Apartmentnya, terasa seperti gempa kecil melihat gemericik air yang berada di dalam gelas minumnya bergetar.. Memberanikan diri untuk berjalan keluar, Byana berjalan ke arah samping Apartmentnya.

( TOOKKK TOOKKK TOOKK ) “ Mba Azka? Kau baik-baik saja? ... Kenapa aku mendengar suara gaduh dan pecahan barang?” ucap Byana yang berbicara dari balik pintu dengan mengetuknya.

Byana menunggu dan tidak ada satu balasan pun yang terdengar olehnya. Keheningan tercipta dengan semakin menimbulkan kecurigaan karena Byana dapat melihat bayangan dari bawah sela pintu karena lampu ruangan yang menyala.

( TOOKKK TOKKKK BHAAKKK BHAAKKK ) “ Mba Azka, kau ada di dalam bukan? Buka pintu ini Mba ...” Ucap Byana dengan mengetuk dan sedikit memukul pintu karena merasa khawatir.

Kembali tidak ada jawaban, namun masih melihat bayangan orang yang berjalan mengitari ruangan, Byana pun memutuskan untuk mendobrak masuk dan terkejut dengan apa yang dilihatnya..

“ Siapa kalian? Dimana Mba Azka? Sedang apa kalian di sini?” Byana menatap pada 4 pria bertubuh besar yang terlihat sedang melawan seorang pria menggunakan masker dan topi.

“ AWAS!” ucap Pria bertopi dan mengunakan masker itu berlari dengan tiba tiba memeluk Byana dan menarik tubuhnya hingga bersandar pada tubuh pria itu.

“ Siapa kau? Tunggu, kepalamu berdarah ...” Byana saat menatap kepada Pria itu dengan begitu serius.

“ Berlindung di belakangku.” Balas pria itu dengan menarik Byana ke belakang tubuhnya.

Terdiam mematung, Byana menyaksikan perkelahian yang terjadi meski terlihat kepala dari pria itu terluka cukup parah. Tersudut melawan 4 pria besar dengan membawa senjata, Byana memutuskan untuk membantu pria tersebut.

“ Kau bisa berkelahi?” tanya pria tersebut dengan terkejut.

Byana terdiam saat berhasil menendang seorang pria bertubuh besar tersebut hingga terkulai terbaring di atas lantai. Kembali dengan kemampuan yang dimiliki Byana, kerja sama pun terjadi diantara keduanya melawan 4 pria bertubuh besar itu.

Bagai seirama, tanpa mengenal dan tahu siapa dan bagaimana pria itu bisa hadir, Byana hanya fokus pada hatinya yang mengatakan bahwa pria itu merupakan sosok baik dan membutuhkan bantuannya.

Tatapan pria itu pun menatap dalam pada Byana, yang walaupun tertutup sebuah masker dan Topi cukup bagi Byana mengetahui arti dari tatapannya kepada Byana.

Mengenalmu 2

Beberapa orang masuk dalam kehidupan kita dan pergi dengan cepat. Beberapa tinggal sebentar untuk meninggalkan jejak di hati, dan kita tidak pernah sama karenanya.

Ada kalanya kita tidak bertemu orang secara kebetulan. Mereka dimaksudkan untuk melintasi jalan karena suatu alasan.

( BRUUAAAKK ) “ PERGI DARI SINI!” teriak pria itu kepada salah satu pria bertubuh besar yang sudah terkalahkan, terbaring di lantai.

Dengan setengah berlari, 4 pria bertubuh besar itu pun meninggalkan ruangan dengan hanya menyisakan Byana dan dirinya dengan nafas yang tersenggah.

Byana mencoba menanyakan siapa dia dan lain sebagainya, namun belum sempat mendapatkan jawaban, pria itu hilang keseimbangan dan mulai terkulai lemas.

“ Bertahanlah, kepalamu berdarah. Kau tidak apa apa? Kau masih bisa mendengarku?" Byana membantu Pria itu untuk berdiri tegap.

“ Jangan bawa aku ... ke Rumah ... sakit ...” Pria itu mulai kehilangan kesadarannya.

Uluran tangan yang mendekap erat mencoba menyangga tubuh besar, juga kedua bola mata kecoklatan berwarna Hazel yang terlihat indah dengan tubuh tinggi dan kekar. Tubuh berkulit putih dengan wangi aroma parfum yang maskulin. Siapa pria ini?, kenapa aku harus menolongnya? Gumam Byana dalam hati.

***

-Keesokan Harinya-

Alunan musik bernada Jazz pop terdengar begitu indah.. Bau harum masakan yang sudah lama tak pernah terhirup dalam rongga dada yang terasa kosong sejak lama, memori yang kembali membuat tersenyum membuat mata terbuka menyadari apakah ini hanya sebuah mimpi.

(BRAAAKKK) Suara hentakan dari atas kasur.

“ Di, dimana ini?” pria yang terluka itu terbangun penuh terkejut menyadari bahwa dirinya tersadar pada sebuah ruangan yang tidak ia kenali.

Pria itu mulai menapakkan kedua kakinya di lantai dan seketika rasa sakit dikepalanya pun mulai terasa. Tersadar akan sebuah cermin dihadapannya, pria itu melihat perban yang melingkar di atas kepalanya. Siapa yang mengobatiku? Gumam pria itu dalam hati.

Tak lama, mendengar suara gaduh dari luar kamar dan wangi makanan yang sepertinya begitu lezat untuk di santap. Pria itu berdiri dan memberanikan dirinya untuk keluar dan melihat siapa sebenarnya yang menolongnya dan ada dimana dia sekarang.

“ Hey, namamu Aldrik kan? Kenalkan aku Byana ... kemarin kau terluka dan aku membantumu.” Ucap Byana tersenyum menjelaskan dengan menunjukkan dompet Aldrik yang berada di tangannya.

“ Byana? Siapa kau dan ada dimana aku?" tanya Aldrik penuh kebingungan.

“ Kau tidak kehilangan ingatan bukan? Saat ini, Kau berada hanya terlewat 1 ruangan dari Apartment Mba Azka di sebelah, yang semalam sepertinya kau geledah dan berkelahi hingga hancur berantakan. Aku ikut menolongmu ... kau ingat?” balas Byana menatap pada Aldrik.

Pria itu akhirnya kembali mengingat kejadian semalam dan menatap kepada Byana dengan tatapan penuh bertanya. Byana yang mencoba terlihat biasa pun akhirnya berjalan menghampiri pria itu, mematikan musiknya dan menatap penuh keseriusan.

“ Siapa kau sebenarnya?” tanya Byana pada pria itu.

“ Aku Aldrik. Aku seorang ... pegawai di perusahaan yang sama dengan Azka. Dia salah satu rekan kerjaku dan aku berniat mengunjunginya.” Balas Pria itu.

“ Aaahh, jadi kau kekasih Mba Azka ...” ucap Byana kepada Aldrik dengan kembali tersenyum.

“ Aku bukan ... kekasihnya!” tegas Aldrik sembari memegang kepalanya yang terbalut perban.

 “ Makanlah, kau mengeluarkan banyak darah semalam.” Byana menggeser sebuah bangku untuk Aldrik dan terduduk tepat di seberang kursinya.

Aldrik menatap penuh curiga pada Byana, sosok yang tidak dia kenali bahkan menawarkan untuk sarapan bersamanya. Apa dia tidak takut aku melakukan hal aneh padanya?! Gumam Aldrik dalam hati dengan mengangkat kedua alisnya.

Melihat Byana yang terlihat santai, Aldrik memutuskan berjalan menghampiri dan terduduk tepat di hadapan Byana. Belum memulai makan, Handphone Aldrik menyala dimana sebuah panggilan dari seseorang mencoba untuk berbicara dengannya..

Menatap pada Byana yang seolah meminta ijin untuk berjalan menuju Balcon teras, Byana membiarkan Aldrik yang terlihat begitu serius dan berbicara dengan penuh rahasia. Tak lama Aldrik kembali masuk dengan pertanyaan yang mengejutkan Byana.

“ Maafkan aku. Aku tahu tidak pantas, dan juga memalukan. Tapi, bisakah kau meminjamkan Laptopmu karena ada hal yang harus ku periksa? Kumohon ini penting sekali.” Ucap Aldrik dengan nada memohon dan menatap penuh keseriusan.

Byana menatap pada pria tampan yang berdiri di hadapannya yang tanpa dia kenal dan alasan apa baginya untuk menolong pria tersebut. Namun Byana yang tidak menaruh curiga pada Aldrik, meminjamkan Laptop miliknya dan dengan segera Aldrik menggunakannya.

Aldrik terlihat sibuk mengetik dengan kecepatan tangan yang luar biasa sehingga membuat Byana terkagum padanya.

Berjalan memutari meja makan dengan alasan mengisi gelas air minumnya, Byana melihat sebuah rekaman Video yang begitu mengejutkannya dimana Aldrik ternyata berhubungan dengan kasus yang juga sedang dia selidiki.

“ Bagaimana kau bisa mengenal Gerry, tangan kanan Daniel Mosse?” tanya Byana.

“ Kau, mengenal pria ini?” balas Aldrik dengan sangat terkejut.

Saling menatap dan terdiam, baik Byana dan Aldrik tidak menyangka kemungkinan apa yang terjadi pada mereka. Mengerutkan alis keduanya melayangkan pikiran dan tanggapan akan prasangka yang sebaiknya mereka ungkapkan.

“ Siapa kau sebenarnya?” tanya Byana mulai terlihat serius.

“ Kau memeriksa kartu identitasku tanpa persetujuanku. Siapa kau?” balas Aldrik.

Merasa tidak akan menyelesaikan masalah, Byana dan Aldrik kembali terdiam juga terduduk saling berhadapan. Sepertinya wanita bukan wanita sembarangan yang mudah untuk di hadapi. Gumam hati Aldrik yang pandai menilai suatu keadaan.

Byana yang menatap Aldrik pun bergumam dalam hatinya, Dari mana dia bisa mendapatkan Video rekaman itu?.Ada hubungan apa antara dia dan Daniel mosse?.

“ Baiklah, kita lewatkan bagian ini dahulu. Aku ingin bertanya kembali, ada urusan apa kau dengan pria ini?” tanya Aldrik sembari membalikkan layar Laptop kepada Byana.

“ Mereka menculik kedua orang tua ku dan membuatku menjadi yatim piatu. Bagaimana denganmu?” balas Byana spontan menatap lurus pada Aldrik.

Aldrik yang sempat kembali terdiam mencoba melihat expresi Byana memastikan apakah yang dikatakan Byana benar atau hanya berpura pura. Ketertarikan akan sikap tegas di wajah cantiknya membuat Aldrik menundukkan sedikit kepalanya dan kembali menatapnya.

“ Mereka juga menculik Rekan kerjaku dimana File penting Perusahaan mereka bawa. Aku harus menemukan mereka.” Aldrik menatap dengan penuh keseriusan.

“ Sepertinya kita berurusan pada orang yang sama... Daniel Mosse bukan pria yang mudah untuk di hadapi. Apa kau tahu itu?.”

“ Aku tahu, karena pekerjaanku pun terjun langsung pada dunia yang tidak jauh berbeda dengannya. Aku bahkan tahu keluarga dan kediamannya dimana.” Balas Aldrik.

“ Kau ... Tahu? Kumohon katakan padaku ...” Byana tanpa sadar meraih kedua tangan Aldrik yang berada di atas meja, dengan raut wajah memohon.

Byana sudah tidak lagi merasa malu atas jarak yang seharusnya ia berikan saat meraih tangan Aldrik begitu saja, yang lagi lagi terdiam memandang pada Byana.

Siapa wanita ini, apa bisa aku mempercayainya? Gumam hati Aldrik dengan mencoba meyakinkan dirinya untuk mencoba mempercayai Byana.

Merasa tidak masuk akal, Aldrik mencoba melayangkan pandangannya kepada sekitar ruangan Apartment Byana hingga akhirnya tersadar akan status Byana yang merupakan anggota kepolisian. Kembali menatap Byana penuh terkejut, Aldrik akhirnya mencoba untuk mempercayai perkataan Byana.

“ Jika aku membantumu, apa yang akan aku dapatkan?. Karena Daniel terkenal sebagai Pengusaha cerdas dan juga sangat melindungi keluarganya.” Balas Aldrik.

“ Keluarganya? Maksudmu?” tanya Byana dengan melepaskan tangannya dari Aldrik dan menatap penuh tanya.

“ Artinya dia akan melakukan segala cara untuk mendapatkan yang dia inginkan dan sangat melindungi setelah mendapatkannya, bahkan dengan cara yang kotor”.

Tak membalas perkataan Aldrik, Byana langsung berdiri masuk ke dalam kamarnya dan mengambil Flashdisk yang di tinggalkan Ayah dan ibunya.

Entahlah, tapi yang kutahu hanya ini kesempatanku. Gumam hati Byana mencoba menghilangkan keraguan di hatinya.

Berjalan keluar ruangan, Byana kembali terduduk di hadapan Aldrik yang kembali menatapnya. Dengan hati yang masih merasa ragu namun pikiran logika berkata lain, Byana memberanikan dirinya untuk mengungkap sebuah fakta pada Aldrik.

“ Aku pasti sudah Gila mengatakan ini pada Pria yang baru ku temui. Tapi, dalam Flashdisk ini berisi data yang sepertinya berhubungan dengan kita berdua. Aku tidak dapat membukanya karena ada Password serta lainnya ... Aku sedikit lemah dalam hal Program komputer.”

Byana menyerahkan Flashdisk itu dengan tidak ada keraguan pada Aldrik. Aldrik yang kembali terkejut dengan tindakan Byana, benar benar merasa tidak habis pikir dengan sikap Byana yang terlihat terlalu berani mengambil resiko.

Aldrik menatap sejenak pada Flashdisk yang diberikan Byana dan keraguan akan kebutuhan yang dia harus lakukan pun menjadi daya tarik bagi Aldrik yang tidak bisa menolak perkataan Byana yang juga terlihat sangat membutuhkan bantuannya.

“ Aku pandai dalam Program komputer. Tapi, Jika kau ingin berurusan dengan Daniel, kau harus melakukan hal di luar bayanganmu.” Balas Aldrik menatap Byana penuh keseriusan.

“ Katakan apa itu?" tanya Byana yang terlihat antusias.

“ Kau harus menjadi kekasihku.”

“ APA?” Byana tanpa sadar meninggikan suaranya merasa begitu terkejut.

“ Kudengar anak Daniel bernama Sandra yang menderita suatu penyakit memaksanya sekolah secara Private di kediamannya. Apa kau pandai bermain musik?” tanya Aldrik.

Byana terdiam mendengar perkataan Aldrik.. Informasi terbatas yang di dapatkannya, membuat Byana seperti tidak mempunyai pilihan selain menerima persyaratan yang Aldrik berikan karena jauh dari bayangannya, Aldrik sudah beberapa langkah lebih maju dibanding dirinya..

“ Aku bisa memainkan piano ...” balas Byana.

“ Sempurna. Jika kau ingin tahu siapa lawan dan apa yang sebenarnya dia lakukan, bukankah lebih baik kita terlibat langsung dan tidak membuang waktu?” ucap Aldrik kembali.

Byana sempat terdiam dan menundukkan kepalanya.. Berbagai pikiran dan tanggapan pun menghampirinya bagai petir yang menyambar penuh rasa khawatir dah kegelisahan.

Apa? Kekasih? Bagaimana bisa aku menjadi kekasihnya? Gumam hati Byana yang menatap kepada Aldrik.

Aldrik yang juga menatap Byana, menyadari akan keraguan dan ketakutan Byana yang dapat di mengerti olehnya. Kembali duduk tegap, Aldrik menatap Byana dan mencoba melanjutkan pembicaraan.

“ Apa kau yakin Pria ini bernama Gerry yang merupakan Tangan kanan Daniel Mosse?” tanya Aldrik menatap pada Byana begitu serius, mencoba meyakinkan dirinya kembali.

Byana menundukkan kepalanya tanpa berkata mengambil Laptop di hadapan Ardiaz dan membuka File yang dia curi dari kepolisian. Dengan menunjukkan kepada Aldrik secara langsung, berharap tidak ada lagi keraguan dan pertanyaan yang meragukan kepada Byana.

“ Olympus Home 808. Isi dalam File itu memang masih belum aku ketahui, tapi File ini aku ambil saat di kepolisian kemarin dimana Gerry melakukan penggelapan Pajak atas usaha yang Daniel jalankan, dan Daniel turun tangan langsung di dalamnya ...” Byana memutar Laptopnya untuk menunjukkan pada Aldrik.

“ Bukankah wajar jika dia memang turun tangan secara langsung?” balas Aldrik.

“ Kasus lainnya dimana Gerry memukul dan melakukan perkelahian dalam sebuah Bar. Lihat, Daniel berada di belakangnya dengan menyewa pengacara ternama hingga kasus ini berlalu begitu saja bagai angin.” Byana kembali mengarahkan layar Laptopnya ada Aldrik.

Aldrik menatap dengan begitu serius beberapa Foto dan juga rekaman pengadilan dimana Daniel yang benar benar terlihat begitu melindungi Gerry. Aldrik menundukkan kepalanya seraya kepercayaan sudah terkukuhkan dan kembali menatap kepada Byana.

“ Persyaratan apa yang kau berikan? Maksudku batasan hubungan dan lainnya mungkin?” tanya Aldrik dengan nada santun.

“ Haruskah aku menjadi kekasihmu?” balas Byana dengan mengangkat kedua alisnya.

“ Ya, aku mengenal Daniel dan hanya itu jalan satu satunya. Jadi, katakan batasan apa yang kau berikan agar aku bisa menjaga jarak.”

“ Kalau begitu ... hubungan suami istri. Kau tahu maksudku bukan?” balas Byana spontan.

“ Ookayy, masuk akal. Selain itu jika aku bertindak lebih karena keadaan terpaksa, apa kau mengijinkan dan bisa bekerja sama denganku?” balas Aldrik menatap pada Byana.

Tidak tahu hubungan seperti apa yang akan dia setujui bersama Aldrik, Byana meminta waktu sejenak untuk berpikir dan menjernihkan pikirannya. Dengan berjalan memutari meja makan dimana Aldrik menatapnya, Bryana dengan polos bertanya pada Aldrik.

 “ Aldrik Mahendra. Kau CEO Perusahaan IT multinasonal terbesar bernama PT. LINUX (LX). Benar?.”

Mendengar perkataan Byana yang berdiri di belakangnya, Aldrik sedikit pun tidak membalikkan tubuhnya untuk menatap pada Byana dan hanya menatap lurus ke arah depan.

Terdengar Byana menghembuskan Nafas Panjangnya, Aldrik berdiri dan berjalan menghampiri Byana.

“ Aaadda apa?” Byana gugup dengan mengatur jarak dari Aldrik.

“ Aku tahu terdengar tidak masuk akal, tapi kita sudah terlanjur mengetahui kondisi satu sama lain. Jadi bagaimana pendapatmu?” tanya Aldrik berdiri tegap menatap Byana yang jauh lebih rendah dari tinggi tubuhnya.

Mendengar perkataan Aldrik, Byana pun akhirnya menundukkan kepalanya seraya setuju dengan apa yang dikatakan oleh Aldrik. Tertegun pada sebuah album foto di hadapannya, keteguhan hati Byana yang sempat menghilang kembali datang dan mampu membuatnya berdiri tegap.

 “ Berjabat tanganku, maka dengan ini kau terikat kontrak menjadi kekasihku.” Balas Aldrik dengan mengarahkan salah satu tangannya pada Byana.

“ Baiklah ... aku setuju.” Byana pun membalas untuk berjabat tangan dengan Aldrik.

“ Oke. Sekarang rapikan barang barangmu dan kau akan pindah ke rumahku.”

“ Maamaaf? Sepertinya aku salah dengar ... kau bilang apa? Pindah?” Byana merasa terkejut.

“ Ya. Rumah kediaman pribadiku hanya berbeda beberapa Blok dari kediaman Daniel. Juga lebih mudah bagimu dan juga bagiku bukan?” Ucap Aldrik dengan nada meyakinkan.

“ Haruskah aku lakukan itu?” tanya Byana kembali.

“ Tidak ada pilihan lain.”

Kembali mendengar perkataan Aldrik, Byana tidak mempunyai pilihan lain selain ikut dalam cerita yang di buat olehnya. Kedua tangan yang mengepal, dengan tatapan begitu dalam serasa tenggelam di dalamnya. Kekasih kontrak pun dimulai pada saat ini dengan menerima uluran tangannya..

Mengenalmu 3

Ada banyak hal lain yang harus aku lakukan dengan hidupku saat ini. Tetapi sebaliknya, aku terjebak di sini bersama denganmu. Yang kutahu, Setiap orang adalah pintu baru ke dunia yang berbeda dimana setiap ruangan memiliki arti tersendiri yang harus kau pahami..

 “ Baiklah, aku sudah siap.” Ucap Byana kepada Aldrik.

Aldrik menatap pada Byana dengan pandangan menjurus dari atas hingga bawah. Tersenyum dengan wajah tertutup tangan, Aldrik membalikkan tubuhnya seraya agar tidak menyinggung perasaan Byana saat ini.

“ Kenapa kau tertawa? ... Apa ada yang salah?” Byana kebingungan dengan menatap dirinya kembali dari balik cermin lalu menatap pada Aldrik.

“ Tidak, tidak maaf. Aku yang salah. Baru kali aku melihat wanita sepertimu. Wanita yang berusaha mendekatiku biasanya ... kau tahu, mereka ...” Aldrik menggerakkan tangannya sembari mengangkat kedua alisnya.

“ Aaah ... maksudmu seperti berhias dengan Makeup tebal, sepasang Highheels, tas jinjing kecil, dan gaun? Maaf, kau harus terbiasa jika ingin menjadi kekasih kontrak denganku. Karena sepatu sneakers, tas ransel serta celana jeans ini tidak akan lepas dariku.” Byana menatap penuh keseriusan.

Aldrik mencoba mengendalikan dirinya dengan berhenti tertawa dan berjalan mendekati Byana. Tubuh tingginya sedikit menunduk mengarah pada sejajar wajah dan matanya dengan jarak yang sangat dekat, tersenyum begitu mempesona hingga Byana tertegun melihatnya.

“ Aku akan menerima itu. Tapi, disaat tidak berdua denganku ... kuharap kau bisa menyesuaikan penampilanmu di hadapan semua orang. Apa kau bersedia?” Aldrik menatap mencoba bertanya dan menatap akan kesanggupan Byana.

Pikiran Byana pun akhirnya tersadar akan statusnya yang akan berubah dan dikenal sebagai seorang Nyonya muda yang masuk ke dalam hidup Aldrik dimana keluarga besar Mahendra akan menjadi keluarga barunya meski hanya berupa hubungan kontrak belaka.

Byana mengepalkan kedua tangannya sempat merasa ragu kembali untuk berjalan maju. Memalingkan pandangan dari Aldrik, tanpa sadar jarak antara dirinya dan Aldrik begitu dekat, membuat Byana merasa nyaman jauh dari yang pernah di bayangkannya, terlebih Byana pun memang memerlukan keberadaan Aldrik.

“ Hanya jika kau berjanji, akan membantuku dan tidak meninggalkanku di saat itu ...” balas Byana menatap Aldrik.

“ Aku berjanji.” Aldrik kembali memberi senyuman di wajahnya yang tampan.

Tak lama Aldrik mengambil Koper Byana dan Byana pun mengambil barang barang terakhir yang diperlukannya.

Berjalan berdampingan dengan pria yang baru di temuinya, sungguh terasa canggung bagi Byana yang menghabiskan hidupnya di Asrama Kepolisian. Hingga Aldrik akhirnya menggenggam tangan Byana pertanda hubungan kekasih kontrak pun di mulai oleh keduanya..

***

-Perumahan Elit di daerah Menteng, Jakarta-

Tatapan mata yang baru mengenal daerah baru yang jauh berbeda dengan lingkungan dimana tumbuh berkembang, tak cukup hanya dengan merasa kagum akan fasilitas dan gaya hidup yang sangat berbeda mengingat tanggung jawab yang akan menjadi bagian hidupnya.

“ Arah kesana adalah kediaman Daniel, nanti aku akan mengajakmu untuk berkeliling. Kita pulang dulu ke rumah untuk menaruh barang barangmu.” Ucap Aldrik saat mengemudikan mobilnya.

Terhenti pada sebuah rumah mewah dengan kolam Air Mancur di halaman depan, garasi panjang pun menjadi pemandangan tak kalah menarik melihat 2 mobil mewah lainnya yang terpajang di dalam. Terhenti dengan merlihat beberapa orang berpakaian rapi menundukkan kepalanya.

“ Selamat datang kembali Tuan Aldrik ... apa anda sudah sarapan? Bagaimana dengan kondisi kepala anda?” ucap seorang lelaki penuh hormat pada Aldrik.

“ Byana kenalkan, dia adalah Pak Gio. Assisten pribadiku, dan Jika kau butuh sesuatu tanyakan padanya.” Ucap Aldrik dengan tersenyum.

“ Nona Byana ...” Pak Gio menundukkan kepalanya penuh hormat pada Byana.

“ Tidak perlu seperti itu ... halo, saya Byana.” Balas Byana santun dengan meraih tangan Pak Gio mencoba untuk berjabat tangan merasa belum terbiasa mendapatkan perlakuannya.

Pak Gio yang merasa kebingungan dan terkejut melihat reaksi Byana, membuat Aldrik kembali tertawa lepas. Tak urung dengan kebiasaan keluarga Mahendra yang sekelas dengan kaum Bangsawan, akan memerlukan perjuangan berat bagi Byana untuk menyesuaikannya..

“ Cukup Byana, Pak Gio bisa kena serangan jantung jika kau berprilaku seperti itu padanya. Pak Gio tunjukan kamar utama dan bantu Byana membenahi barang dan semua keperluannya. Byana maaf, aku harus kembali ke kantor, ada hal yang ....”

“ Tidak apa apa, silahkan lanjutkan saja aktivitasmu.” Balas Byana tersenyum pada Aldrik.

“ Baiklah, sampai bertemu sore nanti.” Aldrik mengecup kening Byana sebagai salam perpisahan dengan kembali masuk ke dalam mobilnya dan berlalu pergi.

Tanpa sadar mobil Aldrik berlalu pergi meninggalkannya namun Byana masih saja berdiri kaku bagai patung.

Sepertinya, aku benar benar harus membiasakan diri dengan kebiasan baru ini. Gumam Byana dalam hati sembari menyentuh keningnya yang seolah masih terasa kecupan Aldrik.

“ Silahkan Nona Byana ...” Pak Gio dan beberapa Asissten wanita lainnya yang menundukkan sedikit tubuhnya mempersilahkan Byana untuk berjalan duluan.

Rumah mewah berlantai 2, perpaduan nuansa Victoria dengan jaman Modern membuat rumah ini memiliki daya tarik tersendiri. Semua perabotan yang terlihat mahal namun tidak berlebihan, terlihat jelas bahwa rumah ini hanya di tinggali oleh seorang pria lajang..

“ Silahkan ini kamar anda Nona Byana. Dan tepat di hadapan anda adalah ruangan tidur Tuan Aldrik. Jika membutuhkan sesuatu, panggil saya kembali ... ” Pak Gio dengan menundukkan sedikit kepalanya dan menutup pintu.

“ Maaf tunggu, dimana kamar kedua orang tua Aldrik?” tanya Byana polos.

“ Maksud nona, mungkin Rumah kediaman Tuan dan Nona besar?.”

Mendengar perkataan Pak Gio, Byana terdiam dan cukup mengerti dengan langsung bisa mengambil kesimpulan bahwa hanya ada dirinya dan Aldrik yang menempati rumah mewah ini.

Dengan menundukkan kepalanya seraya mengerti, Pak Gio pun menutup pintu kamar untuk membiarkan Byana beristirahat..

Terduduk pada sebuah bangku, Byana tersadar akan pekerjaannya besok hari di kepolisian. Mencoba untuk memikirkan cara agar dirinya dapat mengajukan cuti, hanya untuk hari dimana dirinya harus menjadi Guru seni untuk anak Daniel yang sedang sakit.

Dengan menghela nafas panjang mencoba untuk menenangkan hatinya, belum selesai membongkar barang barang dan mengagumi ruangan kamarnya, Byana kembali kembali mendapat panggilan dari No. Telephone yang tidak dia kenal..

“ Halo, siapa ini?” tanya Byana Tegas.

“ Sungguh aneh jika kau tidak menyimpan No. Telephone kekasihmu bukan?!.”

“ Aldrik? ... ini kau?” Byana terheran akan Aldrik yang sudah menyimpan No. Handphonenya.

“ Byana, ku dengar Guru kesenian akan mulai berdatangan pada siang ini di kediaman Deniel. Bagaimana jika kau menunjukkan kemampuanmu?” tanya Aldrik.

“ Kapanpun aku siap. Dimana lokasinya dan beri tahu apa yang harus aku lakukan?” ucap Byana kembali dengan penuh antusias.

“ Tunggu kabar dariku.” Balas Aldrik dengan menutup panggilannya.

Byana mulai membereskan barang barangnya dahulu sembari menunggu kabar dari Aldrik. Tak menunggu waktu lama, Pak Gio kembali datang dan memberikan sebuah Gaun formal indah dengan sepasang sepatu yang akan di kenakan oleh Byana.

Byana yang mengerti langsung bersiap siap dan juga di bantu berhias dengan adanya sebuah Perias yang membuat Byana semakin terlihat berbeda dan begitu menawan.

“ Nona Byana, Tuan menyuruhku untuk memberikan ini pada anda.” Ucap Pak Gio dengan menyerahkan sebuah kartu dan kunci mobil padanya, serta sekertas surat kecil.

Byana membuka kertas note kecil itu dan menyadari tulisan tangan Aldrik yang bertuliskan,

#Semoga berhasil, jangan gugup, kau pasti bisa melakukannya. Berikan kartu itu pada petugas di kediamannya maka mereka akan tahu siapa kau#.

Byana berjalan dengan sedikit keraguan melihat mobil yang akan digunakannya merupakan Mobil mewah yang sangat jarang di kemudikan di jalanan umum.

Terkirim sebuah alamat melalui media sosial yang di kirimkan oleh Aldrik, Byana memantapkan langkahnya dan berjalan dengan anggun masuk ke dalam mobilnya dan berkendara pergi.

“ Blok C8. Jalan Shapire No. 45A, 45B ... oke ini dia. Apa aku masuk saja?” ucap Byana sembari melihat dari ujung ke ujung rumah tersebut.

Tiba tiba pagar tinggi itu terbuka dan Byana pun masuk ke dalamnya. Terlihat berjejer mobil mobil yang masuk dan terparkir. Byana langsung menyerahkan Kartu yang diberikan Aldrik untuk disampaikan kepada Petugas keamanan Daniel.

Diarahkan pada suatu ruangan, Byana mencoba terduduk dengan anggun dan bersikap layaknya seorang Nona Bangsawan. Seorang demi seorang masuk ke dalam ruangan hingga akhirnya giliran Byana pun datang dan masuk untuk memperkenalkan dirinya.

“ Tunggu dulu, jadi kau Nona muda Mahendra?” tanya Daniel terkejut sembari memegang kartu yang diberikan Aldrik di tangannya.

“ Setelah sekian lama, akhirnya kami bisa melihatmu ... kudengar kau seorang aktivis seni dan sering berkeliling dunia.” Tanya Sarah, istri Daniel dengan sangat anggun.

Byana terdiam dan melayangkan pikiran mencoba untuk mengerti dengan apa maksud dari yang mereka katakan.

Aktivis seni dan sering berkeliling dunia?. Apa yang mereka bicarakan adalah kekasih dari Aldrik yang sebenarnya? Gumam Byana dalam hati.

Merasa Daniel dan Sarah yang menatap penuh tanya menunggu jawaban dari Byana, Byana segera menyadarkan dirinya dengan kembali mengambil posisi tubuh gemulai anggun mempesona dan tersenyum manis di wajahnya yang cantik.

“ Apa, Aldrik berkata seperti itu? ... sepertinya dia terlalu melebih lebihkan ...” balas Byana dengan anggun dan penuh santun.

“ Sangat berbudaya. Ku pikir kau cocok untuk mengajari putri kami ...” balas Daniel dengan antusias.

 “ Sudah, sudah, kalau begitu silahkan dimulai ...” Sarah mengarahkan Byana pada Piano di ruangan tengah.

Byana menunjukkan keahliannya yang juga merupakan salah satu pelepasan penat akan kegemarannya sejak kecil. Alunan nada dan symphony yang Byana lantunkan mampu membuat seisi ruangan terdiam seolah olah sedang menyaksikan pertunjukan musik orkestra.

“ Nada yang indah, kau membuat nada lagu itu sendiri?” tanya Sarah terkesima oleh permainan Piano yang dibawa oleh Byana.

 “ Yaa ...” balas Byana sembari tersenyum manis dengan sedikit menundukkan kepalanya.

Dibalik sifat anggun dan senyumannya, tangan Byana mengepal mencoba menahan amarah dan emosi dirinya mengingat Penculik Ayah dan Ibunya berada tepat dihadapannya bahkan menjadikan mereka sebagai Pembelot negara.

Jika bisa, saat ini juga aku melompat kearahmu dan menancapkan pisau itu di lehermu! Gumam Byana dalam hatinya sembari memalingkan pandangannya dari Daniel.

Kesepakatan pun terjadidengan tanpa ragu, Byana pun akhirnya bekerja sebagai Guru seni Sandra. Dan di tengah jam istirahat Sandra, Byana memperkenalkan dirinya dimana Sandra terlihat begitu senang dan menyukai sifat Byana yang Ramah dan sangat terbuka.

Selesai mengajari Sandra bermain piano, dengan polos Sandra mengajak Byana berkeliling rumahnya, dimana Byana dapat dengan mudah mengamati kegiatan di kediaman Daniel.

“ Sandra, pintu apa itu?” tanya Byana dengan tersenyum pada Sandra.

“ Di ruangan itu Daddy biasanya bekerja. Bahkan Mommy pun di larang untuk masuk ke dalam sana ...” balas Sandra polos sembari menunjuk dengan jarinya ke arah pintu.

“ Oya? Lalu siapa saja yang boleh masuk ke sana?” tanya Byana kembali dengan lembut.

“ Uncle Gerry ....”

Byana terdiam dan dapat dengan mudah membayangkan apa saja yang berada di dalam ruangan itu.

Sandra kembali mengajak Byana berkeliling rumah, dimana terlihat beberapa penjaga dengan membawa senjata api yang berjaga begitu ketat dari ujung satu ke ujung rumah lainnya.

Beralasan mengambil foto dengan Sandra, Byana sengaja mengambil titik fokus pada ruangan ruangan atau pada sudut rumah Daniel yang dianggap mencurigakan agar dengan mudah membicarakan bersama dengan Aldrik begitu ia sampai di rumah.

Mendekati sore menuju senja dan Byana bersiap pulang, tiba tiba Sandra meminta Byana untuk menemaninya mengadakan Pesta Barbeque yang akan diadakan bersama teman temannya nanti malam.

“ Bisakah kau menemaninya?” tanya Daniel pada Byana.

“ Dimana Nona Sarah?” balas Byana dengan sopan.

Menyadari akan kehadiran Sarah, istri Daniel yang tiba tiba pergi karena suatu alasan. Daniel dengan berat hati meminta bantuan Byana, mengingat ada tamu penting yang akan datang ke kediamannya dan bermaksud untuk  menyambutnya.

" Angkatlah Aldrik, ada apa denganmu?! Kenapa harus di saat seperti ini ..." ucap Byana sedikit kesal saat berada di dalam toilet.

Byana mencoba menghubungi Aldrik namun Aldrik tidak menjawab panggilan dari Byana, yang akhirnya memutuskan untuk menyetujui permintaan Sandra. Bersama teman temannya acara pun berlangsung dengan penuh ramai akan kehadiran anak anak, hingga..

“ API! ... TOLONG AKU! ... API.” Teriak Sandra.

Bola mata yang melebar dengan menatap pada kobaran api yang dengan cepat melahap kain yang menjuntai menutupi jendela tinggi. Tangan dan kaki yang siap berlari, namun keraguan menghampiri. Aldrik, apa yang harus ku lakukan?.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!