Aura-aura jahat itu terasa sampai ke pelosok desa dan beberapa kerajaan, aura kegelapan berwarna hitam dengan asap yang begitu tebal menjalar ke langit langit, kekuatan yang begitu besar muncul dari atas langit.
"Khhhhhaaaa.."
Terdengar sangat keras dari atas langit dentuman itu, terbukalah asap hitam yang sangat tebal sampai menjadi pusaran angin tornado yang sangat hebat, disitu pula munculah sesosok dewa bernama Hosikinshi, dialah sang legenda terkuat pemilik dari empat elemen yang sangat kuat.
Keluarlah cahaya aneh berwarna merah dengan percikan api yang sangat dahsyat menyelimuti tubuh dari dewa Hosikinshi yang berada di pusaran angin tersebut.
"Hussssszzzz.."
Cahaya tersebut menjalar sampai ke ujung langit. Namun anehnya cahaya tersebut tidak bisa dilihat oleh manusia biasa, dan hanya bisa di lihat dan dirasakan oleh orang telah ditakdikan oleh Dewa Hosikinshi.
Seketika itu juga cahaya merah bersama badai angin dan pecikan api di sekitar Dewa Hosikinshi tersebut sedikit demi sedikit meredup kebawah.
Dentuman dahsyat dashyat terdengar dari arah meredupnya cahaya tersebut.
"Bummm.."
Sesosok empat ular muncul dari dentuman keras tersebut bersaman dengan hilanganya sesosok Dewa Hosikinshi yang bersamanya.
Tidak salah lagi, itu adalah perwujudan dari ke empat elemen yang nantinya akan menyelamatkan dunia dan memberantas kekuatan roh kegelapan yang ada di muka bumi ini.
empat manusia pilihan dari Dewa Hosikinshi yang akan mengendalikan dan mengembangkan kekuatan demi kekuatan yang ia wariskan.
Ular tersebut adalah jelmaan dari keempat elemen dasar Dewa Hosikinshi, ular itu mempunyai ciri khas masing-masing, tidak ada perbedaan dari segi fisik, warna, maupun ukuran, akan tetapi terdapat gambar segel khusus diatas kepalanya yang menggambarkan macam-macam dari keempat elemen tersebut
**
Di suatu desa yang tak jauh dari kejadian barusan terjadi, hiduplah seorang pemuda tampan dan gagah berani dengan kumis tebalnya, dialah Shin Yan.
Hidup seorang diri yang menjadikanya pribadi yang mandiri, kedua orang tuanya telah tiada, sehingga membuatnya bekerja keras untuk menenuhi kebutuhan hidupnya.
Tidak salah lagi dialah salah satu dari orang yang bisa merasakan aura kegelapan dari Dewa Hosikinshi yang baru saja datang ke muka bumi.
Sambil memejamkan mata, Shin Yan merasakan auaranya. "Aura apa ini! Tidak salah lagi ini seperti yang aku rasakan sebelumnya dalam mimpiku" batin Shin Yan berbicara.
Tiba-tiba dengan perasaan yang bercampur aduk Shin Yan pun terjatuh, "Perasaan apa ini! Aneh sekali tiba-tiba tangan kananku serasa seperti terbakar, perasaan ini! Tidak salah lagi, inikah alasanku untuk keluar rumah." Batin Shin Yan.
Shin Yan pun bangkit dan berlari kencang, entah dia berlari kemana, seakan akan ada aura kegelapan yang menggerakan tubuhnya secara tiba-tiba yang membuatnya tidak bisa bertindak bebas.
Disaat bersamaan ketika Shin Yan berhenti berlari, saat itu juga ular perwujudan dari elemen api dengan segel segitiga menyala diatas kepalanya mendekat ke Shin Yan.
Shin Yan tidak menyadari akan kehadiran ular tersebut, ular ini membawa kekuatan elemen api ditubuhnya, yang akan ia transfer ke tubuh Shin Yan melalui tanganya.
“Perasaan apa ini kenapa tiba-tiba aura tersebut semakin mendekat kepadaku, apa ini hanya perasaanku saja.” Batin Shin Yan.
Saat itu juga ketika Shin Yan mencoba memahami perasaan yang ada dalam hatinya yang gelisah tak menentu, tiba-tiba ular tersebut dengan cepatnya langsung menggigit tangan kanan Shin Yan.
“Akhhh.."
"Apa ini? Sakit sekali! Ada apa dengan tangan kananku, serasa kayak ada yang menggigit.” Teriak dengan nada tinggi sambil melihat ke tanganya.
Shin Yan tidak menyadari akan gigitan ular tersebut.
Seketika itu Shin Yan dikagetkan dengan kondisi tangan kananya yang menyalah merah seperti kobaran api, rasa sakit yang dirasakan Shin Yan membuat dirinya hilang kesadaran saat itu juga, dan membuatnya terjatuh ke atas tanah.
Segel berwarna hitam menyala terbentuk di tangan kanan Shin Yan, itu adalah tanda kutukan yang diberikan oleh Dewa Hosikinshi kepadanya.
Para penduduk atau warga sekitar yang tidak senjaga melihat kejadian tersebut, datang beramai-ramai mendatangi Shin Yan yang tergeletak tak sadarkan diri di atas tanah.
“Apa yang terjadi pada pemuda ini.” Ucap salah satu warga yang secara tidak sengaja melihat kejadian tersebut dan bertanya-tanya.
"Kenapa dia? Cepat cari bantuan!” Ucap salah satu penduduk desa setempat.
Tak lama kemudian dibawalah Shin Yan ke suatu tempat oleh penduduk desa setempat, tempat itu adalah rumah medis yang terkenal dengan pemuda bernama Shojin karena keahliannya dalam menyembuhkan orang. Tempat tersebut tidak jauh dari tempat Shin Yan tidak sadarkan diri.
Sudah tiga hari Shin Yan tidak sadarkan diri sejak dirinya pingsan karena efek dari tanda kutukan yang ada pada tangan kanannya.
Tiba-tiba tepat dimana Shin Yan dirawat akhirnya dia tersadar.
“Dimana ini, apa yang terjadi padaku." Ucap Shin Yan sambil membuka matanya.
Setengah sadar Shin Yan pun bangun dari tempat tidur dimana ia dirawat dan dijaga
“Tenanglah wahai anak muda, jangan bergerak terlalu berlebihan, kamu belum sepenuhnya pulih, kembalilah berbaring, aku akan ambilkan racikan obat agar stamina dan cakramu bisa pulih kembali seperti sediakala." Ucap Shojin dari arah pintu masuk kamar pasien.
"Siapa kamu, dan apa yang kamu lakukan disini." Tanya Shin Yan yang tanpa ia sadari bahwa dialah yang telah merawatnya.
"Perkenalkan namaku adalah Shojin perawat ahli medis yang terkenal di desa ini." Jawabnya dengan nada lembut
"Sebelumnya saya sangat berterima kasih kepadamu Shojin, berkatmu aku bisa selamat." Ujar Shin Yan sambil bangun dari tempat tidurnya sembari membuka selimut.
"Sebenarnya apa yang terjadi padaku Shojin, tiba-tiba aku merasakan hawa yang aneh, dan tangan kananku terasa panas sekali." Tanya Shin Yan.
“Saya juga tidak tau pasti apa penyebabnya, kamu juga sudah tiga hari tidak sadarkan diri disini, warga yang membawa kamu kemari bilang bahwa kamu ditemukan tidak sadarkan diri di tengah jalan." Jawab Shojin. “Akan tetapi ada tanda aneh berbentuk segitiga di telapak tangan kanan kamu, tanda itu menyala beberapa kali." Tambahnya.
Dan ketika Shin Yan melihat ke telapak tangan kananya tidak ada tanda apapun yang terlihat hanya tangan kosong dan bekas goresan saat dia terjatuh
"Mana mungkin ada tanda aneh ditangan kananku, ini hanyalah bekas goresan saat aku terjatuh dan tidak sadarkan diri waktu itu." Ucap Shin Yan kepadanya.
"Aku percaya disuatu malam aku pernah melihat tangan kananmu menyala dan muncul tanda aneh, apa mungkin itu hanya perasaanku saja, aku pun tidak tau pasti Shin Yan." Ucap Shonji sembari memegang tangan kanan Shin Yan.
"Mungkin kamu terlalu capek Shojin, kamu kan medis yang sangat super sibuk." Ucapnya sambil berdiri dari tempat tidur dan menepuk pundak Shojin.
"Sudahlah yang terpenting kamu istirahat saja dulu disini, mungkin satu atau dua hari juga tidak apa-apa, agar badan kamu pulih dulu, terlihat bahwa cakra yang ada dalam tubuhmu masih belum stabil." Ucap Shojin.
Akan tetapi..
Terdengar suara gemuruh dari atas langit, terlihat awan tiba-tiba mulai gelap, petir pun menyambar dengan amat dahsyat.
Munculah dua makhluk misterius bersamaan dengan suara petir yang menyambar-nyambar, makhluk tersebut mempunyai tanduk di atas kepalanya dan memakai juba berwarna hitam.
Pembicaraan antara mereka berdua terhenti seketika dengan ekspresi kaget ketika terdengar adanya suara gemuruh dari atas langit dan petir yang amat dahsyat yang terus menyambar-nyambar.
Sontak Shin Yan dan Shojin pun keluar dari rumah medis milik Shojin. “Makhluk apa itu besar sekali." Ucap Shojin.
“Makhluk itu! Tidak salah lagi seperti dalam mimpiku waktu itu." Ucap Shin Yan sambil menghalau efek angin yang begitu kencang mengenai mereka bedua.
Kedua makhluk tersebut dengan tanduk di atas kepalanya turun dari atas langit dan mencoba mendekati Shin Yan dan Shojin.
Seketika itu juga tiba-tiba serangan bola api dikeluarkan dari mulut salah satu makhluk tersebut dan menyerang Shin Yan beserta Shojin yang masih terkaget melihat wujud dari keduanya.
Merekaereka berdua berusaha menghindar dari serangan tersebut tapi na'as serangan tersebut terlalu cepat dan akhirnya mengenai tepat bagian sekitaran kaki dari Shojin.
“Shojin apa kamu tidak apa-apa? Cepat kamu lari saja dari sini, jangan khawatirkan aku, sepertinya mereka berdua mengincar aku.” Ucap Shin Yan sambil menolong Shojin yang terpental karena efek dari serangan bola api yang mengenainya.
"Tidak mungkin aku membiarkanmu sendirian disini, tetap saja kondisimu masih belum stabil, aku tidak yakin kalau kamu akan selamat dari mereka berdua, kedua sangat kuat." Ucap Shojin.
Kedua makhluk tersebut pun menginjakan kakinya ke bumi dan saling berbicara. “Ini dia manusia yang kita cari, seperti yang dikatakan oleh Dewa Hashijin, aku bisa merasakan cakra yang ada dalam tubuhnya."
"Siapa kalian? apa mau kalian dengan menyerang kami, tidak ada urusan aku denganmu." Ucap Shin Yan dengan nada tinggi.
“Ternyata benar dia belum tau apa-apa tentang segel terlarang maupun tanda kutukan yang ada padanya, cepat Futko kita segera tangkap dia dan kita bawa dia ke Dewa Hashijin." Ucapnya.
"Tidak usah usah banyak bicara, aku Futko dan ini saudaraku Fetron akan membunuhmu sekarang juga." ucap Futko.
Kedua makhluk tersebut bernama Futko dan Fetron, keduanya memiliki kemampuan bertarung yang luar biasa, kecil kemungkinan untuk Shin Yan dan Shojin lolos dari kejaran mereka.
“Tunggu saja serangan balasan dariku dasar makhluk bodoh! Aku tidak akan lari begitu saja, aku ini bukan orang pengecut yang lari dari masalah apapun.” Ucap Shin Yan sambil memegang tangan Shonji yang terkapar terkena serangan bola api.
“Jangan sombong dasar manusia rendahan, menyerahlah! Dan ikut saja dengan kami, kami berdua bukan tandingan kalian." Ucap Futko dengan bola api ditangan kanannya.
Serangan pun di luncurkan kedua makhluk yang bernama Futko dan Fetron tersebut, mereka memiliki kemampuan kombinasi serangan yang luar biasa, seketika itu bola api yang ada di tangan kanan Futko langsung menyerang mereka dan menghancurkan rumah medis tempat dimana Shin Yan dirawat sekaligus tempat perobatan si Shojin tinggal.
Dengan kekuatan yang ada pada tangan kirinya. Fetron pun juga melontarkan cahaya putih yang apabila terkena serangan tersebut bisa membuat objeknya membeku seperti es, ditambah lagi si Futko dengan bola api yang ia dikeluarkan dari tangan kanan dan mulutnya, Kombinasi serangan keduanya dengan dahsyatnya menghancurkan rumah medis Shojin dan bangunan disekitar hingga hancur lebur.
“Tidak kusangka kekuatanya begitu hebat, aku harus aku lakukan! Kabur?, Melawan?, atau Mati disini dengan hormat. Tidak ada pilihan lain, aku harus melawannya sebelum dia benar-benar mengancurkan desa ini.” batin Shin Yan.
“Menyerahlah dan ikutlah dengan kami, sebelum aku benar-benar memaksamu dan membunuhmu” ucap Fetron.
Suasana yang begitu menegangkan antara mereka berempat, tetapi tekad Shin Yan tidak berakhir di situ begitu saja, dia beranikan maju dan menyerang mereka berdua dengan tangan kosong.
Alhasil Shin Yan pun diserang habis-habisan oleh Fetron dan juga Futko.
Serangan demi serangan diluncurkan kepada Shin Yan, sehingga membuatnya terpental dan terjatuh beberapa kali. “Sudah cukup disini kamu bukan tandingan kami, sekali lagi menyerah saja dan ikutlah dengan kami." Ucap Fetron yang ada disamping Futko.
Akan tetapi, itu semua tidak berakhir dengan mudah begitu saja, tekad api Shin Yan untuk bertahan dari serangan demi serangan yang membuatnya kuat.
Shin Yan yang babak belur dengan luka yang ada di tangan, kaki dan sekujur tubuhnya membuat dia susah untuk berdiri.
Tiba-tiba Futko dan Fetron dikagetkan dengan kemunculan tanda kutukan yang ada di tangan kanan Shin Yan yang muncul secara tiba-tiba dengan percikan api didalamnya.
Seketika itu juga Shin Yan yang awalnya tidak bisa berdiri karena terkena beberapa serangan dari mereka berdua tiba-tiba melayang ke udara dengan cahaya terang yang ada di tangan kananya.
Tanda kutukan Dewa Hosikinshi tiba-tiba merespon disaat Shin Yan sekarat dan terdesak. Tanda kutukan itu membentuk gambar segitiga api ditangannya.
Dengan terkejutnya Futro dan Fetron langsung meluncurkan serangan secara bersamaan ke arah Shin Yan dengan kekuatan sinar es dan bola api meraka. Akan tetapi serangan tersebut bisa dibalas dengan mudah oleh Shin Yan, tanda yang ada di tangan kanan Shin Yan menyerap sinar es dan bola apinya.
"Bummmmmmmm.. Sshhhh"
Secara tidak sadar kekuatan segel tanda kutukan tersebut bereaksi seketika, dan membuat Shin Yan terkejut bukan main “Hah! Apakah ini segel kutukan yang mereka maksud, kekuatan yang luar biasa, pantas saja mereka menginginkan kekuatan ini." Ucap Shin Yan.
Tubuh Shin Yan bercahaya dan memercikan api di sekitar tubuhnya, tanda kutukaj yang ada di tangan kananya menyebar ke seluruh tubuhnya.
“Tidak kusangka segel tersebut bisa bereaksi disaat dia sekarat dan terdesak, ini akan jadi pertempuran yabg seru.” Ucap Fetron dengan terkejutnya melihat secara langsung efek tanda kutukan yang menyebar ke seluruh tubuh Shin Yan.
Futro dan Fetron mengeluarkan kemampuan terbaiknya, serangan demi serangan dilakukan untuk menghabisi Shin Yan, akan tetapi Shin Yan secara mengejutkan sedikit demi sedikit bisa mengontrol kekuatan tanda kutukan yang ada pada tangan kanannya dengan menyerang serangan balik ke mereka berdua.
“Sudah kuduga, kekuatanya luar biasa, kita harus gabungin kekuatan kita untuk mengalahkanya” ucap Futko dengan kekuatan bola api di mulutnya.
Dengan kekuatan penuh antara cahaya es dan bola api, mereka menjadikan satu jurus yang dahsyat, mereka lontarkan serangan kombinasi yang luar biasa kepada Shin Yan.
Tidak tinggal diam begitu juga, Shin Yan dengan kekuatan tanda kutukan yang ada di tangan kananya mengeluarkan kekuatan pusaran api hitam abadi yang tidak akan pernah padam menghalau serangan dari Futko dan Fetron.
Benturan kekuatan luar biasa antara mereka bertiga membuat seluruh wilayah tempat mereka bertiga bertarung bergetar sangat dahsyat.
Tiba-tiba ditengah pertarungan mereka bertiga, munculah Dewa Hosikinshi dari perwujudan ular naga merah yang tiba-tiba muncul di hadapan mereka, dengan cahaya hitam kegelapan disekitar tubuhnya Dewa Hosikinshi menghalau efek dari serangan mereka.
“Dia? jangan-jangan dia Dewa yang dimaksud oleh Dewa Hashijin." Ucap Futko dengan terkejutnya melihat penampilan wujud naga merah yang ada didepannya secara langsung
Tiba-tiba Futko dan Fetron menghilang seketika dengan kabut asap yang ditinggalkanya.
Suasan pun berubah drastis dengan kedatanganya, aura hitam menyelimuti bentuk naga merah tersebut. “Kamu pasti Shin Yan kan?” ucap Dewa Hosikinshi dengan perwunudan naga merah.
Tanda kutukan yang ada di Seluruh tubuh Shin Yan kemudian Menyusut dan kembali ke asalnya semula menjadi tanda segitiga di telapak tangan kanan Shin Yan. “Siapa kamu? Apa kamu ada hubungannya dengan kedua makhluk tadi.” ucap Shin Yan.
"Kamu adalah orang yang ditakdirkan untuk memberantas roh kegelapan dari pengaruh Dewa Hashijin yang licik. Aku telah membagi kekuatanku menjadi empat bagian. Kekuatan tersebut aku ubah menjadi wujud ular, empat manusia terpilih yang aku kasih tanda kutukan tersebut. kamu adalah salah satu manusia yang aku pilih menjadi bagain dari ini semua.
Empat elemen tersebut terdiri dari Api, Tanah, Air, Angin. Elemen dasar tersebut aku tanamkan pada masing masing ular yang aku kirim untuk menemui kalian ber empat, itu bukan hanya elemen biasa, elemen tersebut mempunyai tanda kutukan yang bervariasi dalam segi hal kemampuan.
Dewa Hashijin dialah yang aku maksud. pemimpin pasukan Sentra, dia adalah saudara kandung sekaligus kakakku, kita dilahirkan kembar akan tetapi dia berubah dan menjadi jahat setelah menguasai kerajaan sentra dengan kekutana kegelapan yang ada pada dirinya.
Dua makhluk tadi adalah bagian dari pasukan kerajaan Sentra dengan tujuan ingin membunuhmu.
Sebernya aku memecah keempat elemen ini dan menamkan tanda kutukan kepadamu dan tiga yang lainya tujuanya adalah untuk menghentikan niat jahat dari Dewa Hashijin.
ketika kalian berempat berhasil bersatu, kalian bisa membentuk segel terlarang dan menyegel Dewa Hashijin dengan kekuatan yang kalian kembangkan.
Akan tetapi itu semua tidak akan semudah yang dibayagkan. Dewa Hashijin sudah mengetahui rencanaku dari mata-mata dua makhluk tadi yaitu Futko dan Fetron, dia adalah mata-mata kepercayaan dari Dewa Hashijin.
Dengan ini aku meminta tolong kepadamu wahai anak muda selamatkan lah bumi ini sebelum si brensek Dewa Hashijin menghancurkanya dengan kekuatan kegelapan.
Secepatnya temuilah ke tiga orang rekanmu yang lain sebelum dewa Hashijin membunuh mereka, karena mereka belum tentu bisa menguasai tanda kutukan yang aku berikan, butuh waktu lama untuk menyesuaikan jurus dan kemampuan dari tanda kutuan tersebut.
Sampaikanlah pesanku ini kepada yang lainya, cari mereka dan bantu mereka ketika salah satu dari mereka diserang oleh pasukan dari kerajaan Sentra.
Secepatnya kalian harus bisa berkumpul dan bersatu menyesuaikan kekuatan elemen kalian masing-masing.
Tidak lama lagi pasti pasukan Sentra Dewa Hashijin yang lain akan menemui dan menyerang salah satu dari tim kalian, aku namai tim kalian dengan Senju, sesuai dengan namanya kalian adalah tim yang hebat dengan kemampuan yang bervariasi." Ucap Dewa Hosikinshi dengan wujud naga merah yang berada tepat di depan Shin Yan.
“Baiklah kalo memang aku adalah manusia yang telah ditakdirkan, aku tidak akan tinggal diam, secepatnya aku akan mencari rekan-rekanku yang lain dan menyampaikan pesan darimu Dewa Hosikinshi.” Ucap Shin Yan.
“ingat kalian tidak boleh bermusuhan satu sama lain, bisa jadi Dewa Hashijin memanfaatkan momen tersebut dan menghasut kalian semua dengan kekuatan roh kegelapan.” Ucap Dewa Hosikinshi.
"Ini pesan terakhirku sebelum aku pergi, karena memang aku tidak bisa berlama-lama lagi disini ada hal yang harus aku selesaikan mengenai rencanaku menyegel Dewa Hashijin, ingat ini baik-baik Dewa Hashijin itu licik dia adalah kakak ku dewa terkuat kerajaan kegelapan Sentra, hanya kalian berempat yang telah berhasil menerima keempat elemen dasar dariku ini yang akan mengalahkan dia dengan segel terlarang yang kalian ciptakan."
Setelah pertemuan terakhirnya dengan dewa Hosikinshi Shin Yan akhirnya paham dengan apa yang dia rasakan selama ini, seketika itu juga dia berencana melakukan perjalanan keliling dunia untuk mencari ketiga orang yang dimaksud oleh dewa Hosikinshi.
Dari pertarunganya melawan Futko dan Fetron, dan juga efek dari tanda kutukan yang ada di tangan kananya masih terasa, ditambah lagi dia yang sebelumnya dihajar habis-habisan oleh kedua dua makhuk itu.
Beruntungnya Shojin medis handal yang sebelumya telah menolong dia masih hidup, dan dia berencana mengajaknya untuk ikut dan menjadi rekan dia selama perjalanan sebagai medis.
“Shojin kayaknya kamu juga orang yang ditakdirkan untuk menjadi medis dari pasukan Senju, kamu akan aku ajak untuk melakukan perjalanan panjang.” Ucap Shin Yan sambil berjalan ke arahnya.
“Tapi aku tidak setangguh kamu Shin, bisa aja nantinya pasukan Sentra Dewa Hashijin yang lain menyerang dan aku tidak bisa berbuat apa-apa selain mengobati.” Ucap Shojin dengan perasaan ragu.
“Itu saja sudah, aku yakin kamu bisa! Tekad kuat yang ada dalam dirimu itu sudah cukup bagiku dan pastinya dengan adanya aku disisimu” ucap Shin Yan
Awal perjalanan panjang pun dimulai setelah tiga hari dari kesembuhan mereka berdua, akan tetapi disetiap perjalanan selalu saja ada yang menghalanginya.
Tidak mudah bagi mereka dalam perjalanan mencari ketiga rekan Shin Yan yang lain.
Dimulai dari memasuki desa Shuna. Desa yang dijaga ketat oleh prajurit kerajaan, disana terdapat kerajaan Elshon, kerajaan tersebut dipimpin oleh raja Jagar dia mempunyai anak namanya Thobi, seorang anak raja yang nantinya akan bertemu dengan Shin Yan.
Setapak demi setapak perjalanan yang mereka lalui sudah terlihat jelas rumah-rumah dan bangunan dari arah mereka berjalan, tempat yang indah dan banyak pohon-pohon hijau serta gunung yang besar, dan akhirnya mereka pun sampai.
Terlihat di luar pagar desa Shuna terlihat suasana yang asri dan ramai sekali penduduk, banyak pedagang, bangunan-bangunan besar kelihatan kalo emang desa ini memliki kerajaan besar yaitu kerajaan Elshon.
“Ayo Shojin kita masuk ke dalam." Ucap Shin Yan sambil berjalan mendekati pintu masuk.
Tepat dihadapan mereka di depan pintu, mereka berdua dihadang oleh Thobi secara langsung yang kebetulan dia memang mau keluar desa.
“Siapa kalian dan ada perlu apa kalian datang ke desa kami?" ucap Thobi sambil membawa pedang samurai di tanganya.
“Aku Shin Yan dan ini partner aku Shojin kami hanya ingin bertemu pemimpin kerajaan kalian yang mulia Jagar.” Ucap Shin Yan sambil memegang pundak Shojin.
“Oke kalo begitu ikut aku akan aku antar kalian sampai ke kerajaan Elshon.” Ucap Thobi sambil memberi kode masuk.
"Kalian dari desa mana dan mau apa kalian bertemu dengan ayahku? Kalo bukan urusan penting kalian akan di usir secara langsung oleh yang mulia raja Jagar, aku Shojin putra dari Raja Jagar penguasa Kerajaan Elshon." Ucap Thobi sambil melepas pelindung kepalanya.
Suasan pun berubah, daun-daun berguguran, angin tiba-tiba merhembus kencang dari arah langit munculah Fetron mata-mata kepercayaan dari Dewa Hashijin.
kali ini dia bersama makhluk dengan badan besar lewat di atas mereka yang sedang berjalan menuju kerajaan Elshon.
“Dia lagi.. mau apa dia kesini?” ucap Shojin. “Lihat itu Shin, dia bersama makhluk besar, kalo dilihat dari tanduk di atas kepalanya, tidak salah lagi dia adalah anggota dari kerjaan Sentra.” Tambahnya sambil menunjuk ke arah atas tepat dimana kedua makhluk tersebut datang.
“Tidak akan aku biarkan kalian lolos kali ini.” ucap Shin Yan.
Kali ini dengan tanda kutukan yang ada di tangan kananya, Shin Yan mengeluarkan elemen api dan menyerang secara langsung sebelum kedua makhluk tersebut mendarat ke bumi.
"Bummmm.."
Serangan pun berhasil ditangkis oleh makhluk dengan badan besar dengan perisai batu ditanganya. Shin Yan dan makhuk tersebut terpental sedikit kebelakang karena efek dari ledakanya.
Shojin dan Thobi mencoba menghindari efek dari serangan mereka berdua. Dan saat itu juga pasukan dari kerajaan Elshon pun datang melihat keributan yang terjadi.
Kurang dari seribu pasukan pun datang untuk membantu Thobi, dengan Thobi sendiri sebagai pemimpin.
"Cepat lesatkan anak panah kalian semua." Ucap Thobi sambil memberikan aba-aba menyerang saat itu juga untuk membantu penyerangan.
Akan tetapi serangan tersebut berhasil ditangkis oleh makhluk yang berbadan besar. Dengan perisai batu ditangannya mereka berhasil menghalau serangan anak panah dari perajurit tersebut.
“Tidak kusangka pasukan dari kerajaaan Elshon pun membantu” ucap Shojin sambil menggelengkan kepalanya dan berlindung ke belakang.
“Aku juga akan membantumu.” Ucap Shin Yan dengan ekspresi terkejut melihat pasukan kerajaan Elshon yang turut membantu penyerangan.
Fetron bersama Makhluk tersebut mendarat ke bumi. makhluk yang bersama Fetron berubah menjadi raksasa dan menjadi gendut seperti bola, dia berputar-putar menggelindingi semua pasukan kerajaan Elshon dan melindasinya, satu demi satu pasukan mulai berguguran.
Di satu sisi shin Yan tidak sengaja menyenggol tubuh Thobi dan seketika itu juga tiba-tiba segel yang ada di tubuh Thobi bereaksi, segelnya muncul di jidatnya dan memancarkan cahaya, tanda kutukan Thobi pun beraksi dikarekan efek dari sentuhan tangan Shin Yan, karena memang ketika tanda kutukan yang telah di segel di tubuh seseorang dan orang tersebut berinteraksi dengan pengguna lain yang juga memiliki tanda kutukan, maka tanda kutukan tersebut akan aktif dan beraksi.
Thobi tidak menyadari akan terjadinya hal tersebut dan membuatnya menjerit kesakitan dan tergeletak tidak sadarkan diri.
“Shojin cepat bantu Thobi beri dia pertolongan, sementara akan aku urus si makhluk berengsek ini.” ucap Shin Yan.
mendengar perkataan dari Shin Yan, Shojin pun berlari menuju tempat Thobi tergeletak dan membantunya.
Dengan kekuatan penuh Shin Yan mengeluarkan Api yang sangat besar dari tangan kananya, api tersebut berbentuk seperti tali api.
Dilontarkanlah tali api tersebut, bukan ke makhluk besar tetapi, justru si Fetron yang diam di belakangnya,
"syutttttt.."
Dengan kecepatan penuh tali tersebut mengenainya, akan tetapi si makhluk besar tidak tinggal diam dan berkata “Itu semua sia-sia wahai manusia idiot, tali tersebut terlalu mudah untuk aku hancurkan.”
Semburan es dari Fetron yang mencoba untuk melawan tali api yang mengenainya dan membuatnya membeku saat itu juga.
“Asal kalian tau! Apiku ini adalah api Amaterasu, api yang yang tak pernah padam.” Teriak Shin Yan dengan mengendalikan kekuatan tali apinya.
Tali api yang sempat membeku tersebut tiba-tiba menyala lagi seperti kobaran api yang sangat besar, dengan apinya tersebut Shin Yan membakar Fetron habis-habisan yang telah terikat olehnya.
"Habis sudah kau makhluk jelek, tidak akan bisa lolos lagi kau dasar mata-mata brengsek.” ucap Shin Yan dengan marahnya.
Terbakar sudah si Fetron oleh api Amaterasu Shin Yan yang tak akan pernah padam sampai benar-benar hangus.
"Boleh juga kau ternyata" ucap makhluk besar tersebut dengan perisai batu ditanganya.
Serangan api tali amaterasu kembali di lesatkan ke makhluk tersebut dengan kecepatan penuh. akan tetapi makhluk tersebut bisa menangkis serangan api amaterasunya dengan cepat memakai perisai batu yang ada di tangan kirinya.
Pertarungan sengit tantara mereka bedua terus belanjut. akan tetapi tiba-tiba makhluk besar
tersebut dapat bisikan dari atas langit seakan-akan menyuruhnya untuk mundur sejenak dan mencari cara lain agar bisa mengalahkan Shin Yan.
Dan secara tiba-tiba makhluk besar tersebut menyusut dan terus mengecil sampai tak terlihat oleh kasat mata.
"Untuk kali ini aku mundur dulu tapi dilain waktu akan aku balaskan dendam fetron dan membunuhnya, tunggu saja." Ucap mahkluk tersebut dengan tempo suara yang semakin mengecil dan menghilang seketika.
"Makhluk tersebut tidak bisa diremehkan begitu saja, lain kali aku harus lebih berhati-hati denganya" batin Shin Yan berkata.
"Gimana dengan keadaan Thobi." Ucap Shin Yan sambil berjalan mendekati tempat Shojin mengobati Thobi.
"Tubuhnya panas sekali ini mungkin karena efek dari tanda kutukan yang dia bangkitkan, dan dia juga masih belum sadar." Ucap Shojin.
"Cepat kita harus bawa dia ke kerajaan Elshon dan menemui Raja Jagar, aku harus bicara denganya." Ucap Shin Yan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!