NovelToon NovelToon

Teman Tapi Menikah

Perjodohan

"Ini sudah bukan jamannya Siti Nurbaya kan? tapi kenapa masih ada perjodohan-perjodohan di zaman yang sudah modern ini!!!" Teriak Salsabila frustasi di dalam kamarnya

Untungnya dia sedang di rumah sendiri, tapi ini tidak akan bertahan lama karena siang nanti pasti sudah banyak saudara dari jauh yang akan menginap dan ikut membantu acara ini.

Benar nanti malam adalah malam perjodohan antara Salsabila dengan Keinand yang tak lain dan tidak bukan adalah temannya sendiri sejak dia kecil, dan parahnya lagi besok paginya mereka akan langsung dinikahkan.

Dan semua urusan yang harusnya calon pengantin yang ikut mempersiapkannya, ini mereka sudah terima jadi.

Karena sudah di rancang oleh kedua keluarga dengan sebaik-baiknya dari jauh-jauh hari.

Dari kemarin malam sejak ayahnya memberitahu tentang semua ini, Salsabila sudah mencoba menghubungi Keinand.

Namun sialnya dia tidak mengangkat telepon tersebut, bahkan handphonenya langsung tidak aktif sama sekali setelah beberapa kali dia spam chat dan telepon.

"aduh gimana caranya gue bisa ngebatalin perjodohan dan pernikahan ini!" teriak Salsabila frustasi

Dia benar-benar tidak habis pikir dengan pemikiran kedua keluarga yang menganggap hubungan Salsabila dengan Keinand itu lebih dari teman, bahkan mereka menyangka kita berdua diam-diam sudah berpacaran selama bertahun-tahun.

What?! Salsabila gak pernah anggap Keinand lebih, dia benar-benar pure menganggap Keinand teman tanpa ada perasaan sedikitpun.

"Tolong gue Hana, gue mau bunuh diri aja rasanya" tulis Salsabila dalam chat yang tertuju kepada sahabatnya dari bayi

"Hush, gak boleh ngomong begitu. Udah terima aja mungkin ini yang terbaik lagipula Keinand juga ganteng kok masa lo nolak sih" balas Hana

"Ya masalahnya gue gak ada rasa sedikitpun buat dia selain dari teman Na" tulis Salsabila

"Ya gapapa, toh cinta datang karena terbiasa juga nantinya" balas Hana

"Ah lo kayak gak tau gue aja, gue kan susah banget buat jatuh cinta" tulis Salsabila

"Ya makanya, ini adalah sebuah pepatah dari gue yang punya pengalaman berpacaran kepada sahabat gue yang dari orok sampai sekarang belum pernah pacaran" balas Hana

"Malah ngeledek lagi" tulis Salsabila

"Ya pokoknya udah terima aja, seiring berjalannya waktu lo juga pasti bakalan punya perasaan buat Keinand" balas Hana

"Gue takut dia gak baik buat gue, siapa tahu dia sebenarnya udah punya pacar untuk serius sampai jenjang nikah. Gue gak siap patah hati Na" tulis Salsabila

"Gak apa-apa, kalau lo kenapa kenapa gue siap bantu lo dan gue akan stay 24 jam buat dengerin semua keluh kesah lo oke" balas Hana

Hana adalah sahabat Salsabila sejak mereka kecil, kedua orang tua mereka saling kenal sejak lama terus menjadi tetangga sampai sekarang.

Dan kelahiran mereka pun hanya selisih 10 hari Salsabila lahir tanggal 5 dan Hana lahir tanggal 15.

Itulah kenapa Salsabila dan Hana sudah bersahabat lama, meskipun mereka pisah sekolah sampai pisah kota.

Karena Hana sekolah SMA di luar kota, itu tidak dapat memisahkan mereka sampai sekarang usia mereka menginjak 18 tahun.

Iya benar, mereka baru 18 tahun. Saat ini adalah masa luang setelah mereka selesai menempuh ujian di sekolah.

Tinggal menunggu surat kelulusan dan acara perpisahan nantinya.

"Oke, makasih na udah mau dengerin gue. Jangan lupa datang nanti malam, lo udah sampai rumah kan?" tulis Salsabila

"Iya udah, kan gue berangkat kemarin malam jadi tadi subuh udah sampai. Untungnya semua kegiatan di sekolah udah selesai jadi gak harus balik cepat nantinya" balas Hana

"Yaudah istirahat deh, gue juga mau tidur dulu berharap setelah bangun ini semua hanya mimpi" tulis Salsabila

"Iya istirahat aja, tapi ini bukan mimpi oke. bye bye" balas Hana

Setelah selesai mencurahkan segala isi hatinya Salsabila pun memilih untuk tidur kembali karena lelah memikirkan semua yang terjadi secara tiba-tiba ini.

...----------------...

Lain dengan Salsabila, justru Keinand tenang sekali setelah di beritahukan semuanya oleh papa dan mama nya.

Ya lagipula dia juga gak merasa risih, karena yang dijodohkan dengannya adalah sosok temannya sejak sekolah dasar.

Dia juga gak merasa ragu untuk kedepannya bagaimana, karena dia sudah terjun ke dunia kantor ayahnya sejak dia kelas 1 SMA.

Otomatis untuk finansial pun dia merasa mampu untuk membiayai Salsabila nantinya.

Salsabila sepertinya tidak ingin menerimanya,

dari semalam dia menghubungi Keinand.

Sebenarnya Keinand ingin mengangkatnya, tapi mama nya bilang matikan saja handphonenya.

Karena pasti Salsabila tidak ingin menerima perjodohan ini. Pada akhirnya Keinand pun mematikan ponselnya.

Keinand memang tidak punya perasaan lebih dari teman kepada Salsabila untuk saat ini, tapi baginya hidup bersama dengan Salsabila bukan hal yang terlalu buruk.

Untunglah dia saat ini sudah putus lama dari pacarnya, jadi tidak ada yang perlu di khawatirkan nantinya.

Keadaan rumah sekarang sangat ramai, baik saudara dekat maupun jauh sudah datang ke rumah.

Ikut memeriahkan acara perjodohan sekaligus pernikahan pada keesokan harinya.

"Keinand!!" teriak Alia adik sepupu perempuan yang akrab dengannya di ikuti oleh sepupunya yang lain menghampirinya yang saat ini berada di dekat kolam renang

"Kalian emang gak pada sibuk sekolah sama kerjaan sampai bisa datang kesini" ucap Keinand setelah mereka berada di hadapannya

"Ya gampanglah soal itu mah, yang penting tuh kita harus tahu gimana awal mulanya sampai akhirnya kalian nanti lamaran dan besoknya langsung nikah tanpa jeda sedikitpun?!!" ucap Bryan salah satu sepupunya dari kakak mamahnya

"Benar Kei, yang kita tahu kan kalian cuma teman sejak sekolah dasar sampai sekarang. Tapi ada kejadian apa nih sampai tiba-tiba menggemparkan keluarga besar?!" ucap Kak Devi

"Panjang ceritanya kak" ucap Keinand berharap mereka tidak akan menanyakannya lebih lanjut karena saking panjangnya cerita tentang perjodohan tiba-tiba ini.

Namun salah, mereka justru menarik Keinand untuk duduk di gazebo dekat kolam renang untuk mendengarkan ceritanya.

"Ayo lo harus mulai cerita!" Ucap Kak Angga sosok paling dewasa disini, usianya sekitar 25 tahun sama seperti Keinand.

Dia juga seorang CEO muda, dan sekarang perusahaan sudah berada di genggaman tangannya sepenuhnya.

Bukan hanya berkecimpung di dunia perkantoran tapi dia juga mempunyai usaha di bidang f&b yaitu cafe ternama di kota ini.

Keinand menelan ludahnya, bisa-bisanya mereka memilih untuk mendengarkan ceritanya padahal dia sangat malas untuk berbicara panjang lebar.

Namun Keinand tidak kehabisan ide kebetulan disana terdapat papan tulis, jadi dia akan menjabarkan poin pentingnya saja, dan memberinya panah untuk saling menyambung.

Baik Angga, Bryan, Devi, dan Alia semua menatapnya dengan cermat setelah mengerti maksudnya mereka langsung menggelengkan kepala mereka.

"Hahaha....!!" mereka semua tertawa setelahnya

"Kenapa malah pada ketawa?" ucap Keinand

"Astaga, jadi tante sama om nyangka lo sama Salsabila diam-diam punya hubungan lebih alias pacaran dan nyangka udah bertahun-tahun?!!" teriak Bryan heboh

"Iya" ucap Keinand

"Dan lo gak menjelaskan gitu, kalau kalian benar-benar gak ada apa-apa?" ucap Kak Angga

"Udah kak, gue udah tegasin berkali-kali tapi mereka tetap gak percaya sedikitpun" ucap Keinand

"Kak Salsabila kasihan banget, pasti dia gak terima ya kak Kei" ucap Alia

"Kok kak Salsabila aja yang di kasihanin Al, kakak juga jadi korban loh" ucap Keinand sendu

"Ya kita sih lebih kasihan Salsabila, karena kelihatannya lo fine fine aja Kei" ucap kak Devi

"Ya gue harus gimana supaya ini semua gagal? percuma kak semua udah di persiapkan secara matang dari jauh-jauh hari tanpa kita ketahui, dan undangan udah nyebar dari sebulan yang lalu tepatnya dimana waktu itu kita lagi sibuk ujian" ucap Keinand panjang lebar

"Wah ternyata kak Kei bisa frustasi juga" ucap Alia

"Udah guys, gak boleh ada huru-hara. Gak apa-apa kita akan dukung kalian berdua, kalau ada apa-apa sama kalian berdua kalian bisa meminta bantuan ke kita" ucap Kak Angga menengahi,

Melihat Keinand juga sepertinya dari tadi di luar pun memang sengaja ingin menenangkan diri, lalu kita datang malah membuat dia mengeluarkan asap emosinya.

Malam Lamaran

"Kak bangun ini udah siang, saudara udah pada datang buruan turun!" teriak adiknya Nabila saat membangunkannya dari tidur.

Salsabila pun segera membuka matanya setelah mendengar suara adiknya. Setelah selesai membangunkan kakaknya Nabila langsung kembali berjalan ke ruang tamu untuk berkumpul dengan keluarga besarnya.

Waktu menunjukkan pukul 10 pagi, lumayan lama juga ternyata dia tertidur. Bangun tidur baginya sedikit sulit, dia harus mengumpulkan nyawanya selama 30 menit dan karena dia memiliki penyakit kurang darah jadi setelah berbaring tidak bisa langsung bangun tiba-tiba nantinya pandangannya akan gelap dan berujung terjatuh ke lantai.

Namun Salsabila tidak terlalu lama mengumpulkan nyawanya hanya sekitar 10 menit saja untuk saat ini, takutnya nanti ibunya yang datang marah-marah karena kelamaan bersiap di kamar. Setelah selesai membasuh mukanya Salsabila pun sedikit memoles wajahnya agar tidak terlihat pucat.

Saat membuka pintu kamar, alangkah kagetnya dia semua penjuru rumah di penuhi oleh kerabatnya. Salsabila menghela nafas panjang begitu banyak sekali yang datang, memangnya mereka tidak sibuk bekerja apa? bahkan kakak sepupunya yang kuliah dan kerja pun datang. Ini benar-benar di luar perkiraannya.

Sesampainya di ruang tamu Salsabila langsung menyalimi semua kerabatnya dari pintu belakang sampai ke pintu depan bahkan ke teras dan taman rumahnya.

"Hah, cape juga. Gila keluarga gue banyak banget, bahkan ada yang gak gue kenal sedikitpun tentangnya" ucap Salsabila mengeluhkan nasibnya

Setelah selesai berkeliling dia pun berjalan ke dapur melihat siapa tahu ada yang bisa di bantu kerjakan nantinya. Salah, dapurnya sudah sangat padat dengan ibu-ibu kerabatnya dan juga sebagian tetangga yang membantu.

"Ibu gak ada yang perlu aku bantu?" ucap Salsabila, Iya sebutan gue lo gak dia gunakan bila berhadapan dengan ibu dan ayahnya bisa-bisa dia di tendang dari rumah dan di keluarkan dari kartu keluarga.

"What? di keluarkan dari kartu keluarga, anjir gue bentar lagi di keluarkan dari kartu keluarga!!" teriak Salsabila dalam hati

Ibu Salsa yang melihat anaknya bengong pun menegurnya

"Kak! gak ada yang perlu di bantu, udah sana kumpul sama yang lain nanti sore baru mulai siap-siap" ucap ibunya setelah memukul lengan Salsabila untuk menyadarkannya.

Salsabila pun mengiyakan perkataan ibunya, mau bagaimana lagi waktu semepet ini gimana bisa caranya dia kabur apalagi sekeliling rumahnya di penuhi oleh semua kerabat dan tetangga pun tidak ada yang tidak mengenalnya.

Salsabila pun duduk di antara para sepupunya, mereka bertanya-tanya siapa Keinand dan aku pun menjawab semua pertanyaan mereka seadanya.

"Ca orangnya ganteng gak ca?" ucap Cahya selaku sepupu perempuan yang seumuran dengannya

"Ya gantenglah mana mungkin si caca nerima yang gak ganteng" ucap Nisa kakak sepupu perempuan yang saat ini sudah terjun di dunia kerja

"Yang pasti udah mapan dong ca" ucap Puri kakak sepupu perempuan yang saat ini sedang menempuh pendidikan sarjananya di salah satu universitas ternama di kota ini

Salsabila yang mendengar hal tersebut menghela nafasnya panjang

"Iya dia ganteng Cahya, aku gak terlalu mandang paras ya kak Nisa, dan kalau soal mapan aku gak tau kak Puri" ucap Salsabila seadanya, Salsabila memang tahu kalau Keinand adalah anak yang terlahir dari keluarga pengusaha tapi dia belum tahu kalau Keinand sebenarnya sudah terjun ke perusahaannya sejak dia kelas 1 SMA.

"Loh kenapa?" ucap mereka berbarengan

"Ya karena dia seumuran sama aku dan kita teman sejak kita sekolah dasar sampai sekarang" ucap Salsabila yang membuat mereka melongo dan terus mengedip-ngedipkan matanya tanda tak percaya.

Ya benar tentunya mereka pasti mengira sosok Keinand adalah orang yang sudah mapan dan umurnya terpaut jauh dengannya, padahal kenyataannya gak seperti itu sama sekali. Namun Salsabila pun tak berhenti sampai disitu, dia pun mulai menjelaskan semuanya dari awal sampai semua ini bisa terjadi tuh karena apa.

Setelah larut dalam pembicaraan yang panjang lalu makan siang bersama sampai tidur bersama dengan para sepupu di ruang tv untuk terakhir kalinya mungkin. Salsabila pun bergegas bangkit menuju kamarnya untuk mandi dan bersiap-siap untuk acara malam nanti.

...----------------...

Keinand memilih memasuki kamarnya setelah acara makan siang bersama tadi, niatnya ingin beristirahat sebentar tapi ternyata waktunya sudah terlalu mepet untuk istirahat tidak akan cukup baginya kalau hanya sekitar setengah jam saja.

Untuk acara lamaran nanti Keinand tidak mengundang teman-temannya, Keinand hanya memberikan undangan pernikahannya besok kepada mereka.

Keinand pun mulai menyiapkan apa saja yang nanti ia akan pakai saat lamaran, setelah selesai menyiapkan bajunya Keinand pun bergegas mandi untuk membersihkan dirinya.

Tak hanya Keinand dan Salsabila begitupun seluruh sanak saudara mereka sama bersiap-siap bergantian mandi untuk pergi ke acara lamaran mereka nanti.

Setelah semua selesai bersiap-siap, Keinand pun memasuki mobilnya di temani oleh Bryan, kak Angga, Kak Devi, dan Alia. Mereka tidak membawa kendaraan masing-masing karena takutnya nanti tidak muat di halaman parkiran rumah Salsabila, jadi mereka membawa kendaraan seminimal mungkin.

Tak lama perjalanan yang mereka tempuh sekitar 1 jam perjalanan akhirnya mereka pun sampai di kediaman Salsabila.

Salsabila melihat rombongan mobil itu memasuki pekarangan rumahnya dari jendela kamarnya, aman kok karena kaca jendelanya adalah kaca film jadi kalau dari luar hanya terlihat gelap, sedangkan dari bagian dalam dia bisa melihatnya dengan jelas.

Salsabila mendengus, benar-benar kesal terhadap Keinand karena dia tidak bisa di hubungi olehnya sama sekali.

"Awas aja lo Keinand!" geramnya dalam kamar

Salsabila menolehkan kepalanya saat mendengar suara pintu di buka, di sana sosok tercintanya berdiri sosok yang selalu mendengarkan semua keluh kesahnya. Ya benar, Hana.

"Hana...!!" ucap Salsabila sedikit menaikan suaranya, Hana yang melihat tampilan sahabatnya pun menghampiri Salsabila segera dan memeluknya.

"Lo hebat banget bisa nerima perjodohan ini dan gak mencoba untuk kabur" ucap Hana

"Iya gue gak bisa kabur dong na orang di luar banyak saudara begitu, mau kabur lewat mana gue" ucap Salsabila

"Yaudah sih gapapa, ayo keluar udah mau mulai acaranya!" ucap Hana

Lantas Salsabila dan Hana pun berjalan beriringan menuju ruang tamu dimana semua orang berada di sana.

Keinand melihatnya, melihat Salsabila datang di temani oleh sahabatnya yang tentunya juga teman sekelasnya dulu waktu sekolah dasar saja. Mereka tampil serasi hari ini memakai jas dan dres berwarna cream, tentunya sudah di siapkan oleh kedua orang tua mereka agar nantinya serasi.

Proses lamaran pun berjalan dengan lancar tanpa adanya protes dari kedua pihak, namun Salsabila tidak ada henti-hentinya menatap kesal kepada Keinand.

"Oh lihatlah dia dengan muka tidak berdosanya itu" ucap Salsabila dalam hati

Setelah acara lamaran selesai acara di lanjut dengan makan-makan antara dua keluarga besar, saat selesai mengambil bagiannya Keinand berjalan keluar rumah hendak memakannya di teras dekat taman. Melihat itu Salsabila tidak ingin menyia-nyiakan kesempatannya untuk mencerca Keinand, setelah selesai mengambil makanan untuknya dia pun segera pergi keluar rumah mengikuti Keinand.

Sesampainya di luar rumah ternyata padat juga yang makan di luar, akhirnya Salsabila menelusuri bagian luar rumahnya sambil mencari dimana Keinand duduk sebenarnya. Ketemu, dan untungnya di samping Keinand terdapat kursi kosong, tanpa lama Salsabila langsung bergegas berjalan ke arahnya dan langsung duduk di samping Keinand tanpa berbicara sedikitpun.

Hari Pernikahan

Keinand menatap datar pada Salsabila, menunggu dia yang berbicara terlebih dahulu

"Lo kenapa gak aktif coba Kei, terus kok lo gak berontak sih. Harusnya kita kerjasama untuk menghancurkan acara ini Kei" ucap Salsabila sambil sesekali menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

"Kei?" ucap Salsabila sekali lagi karena Keinand tidak menjawabnya sama sekali

"Mamah gue yang matiin teleponnya Bil, lagian emang lo mau malu-maluin keluarga lo kalo acara ini batal?" ucap Keinand

"Enggak juga sih" ucap Salsabila

"Lo gak nerima sama sekali ya Bil?" ucap Keinand

Salsabila hanya menatap lurus kedepan sambil terus meyuapkan makanan ke dalam mulutnya, rasanya Keinand hari ini bukan Keinand yang kemarin-kemarin jadi temannya deh. Dia lebih dingin dan lebih cuek dari biasanya, ketakutannya terhadap lelaki perlahan muncul naik ke permukaan. Rasa takutnya masih ada, trauma itu belum sembuh sama sekali. Kalau tahu Keinand akan berubah seperti ini harusnya dia memilih untuk kabur saja tadi.

Tanpa sepatah katapun yang keluar dari mulutnya, Salsabila langsung pergi meninggalkan Keinand dan masuk ke dalam rumahnya.

"Duh gue salah lagi" ucap Keinand merutuki sikapnya, melihat kepergian Salsabila Keinand tidak berniat menyusulnya lagipula besok dia akan menikahinya biar itu menjadi urusan nanti saat dia sudah bisa berlama-lama dengan Salsabila.

Keinand pun melanjutkan acara makannya.

Sesampainya di dalam rumah Salsabila langsung mencari ibunya untuk meminta izin masuk kamar terlebih dahulu, begitu mendapatkan izinnya Salsabila pun langsung menyalimi mamah Keinand untuk pamit terlebih dahulu.

Mungkin memang tidak sopan, apalagi ini adalah acara lamarannya dan acara ini di hadiri oleh dua keluarga besar. Tapi itu akan lebih bahaya lagi baginya, di saat penyakitnya kambuh dia tidak akan bisa merespon orang lain dengan baik. Tidak ada seorangpun yang tahu tentang penyakit mentalnya ini, Salsabila menyimpannya dengan sangat rapih dengan topeng yang telah dia pakai selama ini.

Tanpa lama-lama lagi Salsabila langsung memasuki kamarnya, lalu membuka handphonenya untuk scroll sosial media agar pikirannya teralihkan. Saat seperti ini dia akan mencari video-video lucu ataupun lagu-lagu, keduanya itu mampu mengalihkan pikirannya dengan sekejap sebisa mungkin harus teralihkan dia tidak mau ada air mata mengalir sedikitpun. Laki-laki bukan orang yang pantas untuk di tangisi, dia tidak akan berharap lebih atas pernikahan ini jika memang nantinya akan ada sebuah hitam di atas putih ia pun akan rela untuk menjalaninya. Salsabila yakin pernikahan ini tidak akan bertahan lama, Keinand tidak mungkin mencintainya dan menyayanginya secara tulus. Pasti sebenarnya Keinand sudah memiliki sosok wanita dambaannya.

Hana yang melihat Salsabila pergi masuk ke kamarnya pun menyusul ke kamar Salsabila setelah dia menyelesaikan makanannya, sesampainya di sana dia tidak langsung masuk memilih mendengarkan dulu dari luar. Ternyata yang di dengar olehnya adalah sebuah cekikikan dari sahabatnya itu, mendengar itu Hana pun menghembuskan nafasnya dan lega hatinya. Tadinya ia pikir Salsabila sedang menangis karena terpaksa harus menerima perjodohan ini, tapi ternyata tidak juga sepertinya dia memilih untuk mulai menerimanya. Hana rasa Salsabila memerlukan waktunya untuk sendirian saat ini, jadi dia memutuskan kembali ke ruang tamu untuk izin pamit mengundurkan diri juga karena dia rasa acara utamanya sudah selesai, untuk pamit ke sahabatnya nanti saja bisa lewat telepon.

Malam semakin larut satu persatu orang-orang sudah mulai menyiapkan dirinya untuk berpamitan pulang, begitu pula Keinand dan keluarganya memutuskan untuk pulang juga supaya ke esokkan harinya tidak kesiangan.

Acara pernikahannya akan di langsungkan di sebuah hotel ternama di kota ini, hotel bintang lima dengan nuansa mewah dan pelayanannya yang bintang lima pula.

Ke esokkan harinya di kediaman Salsabila tidak ada satu orang pun yang tidak sibuk, eh ada yaitu bayi kecil yang tak lain adalah anak dari kakak laki-laki keduanya. Salsabila di bangunkan pukul 3 dini hari untuk mulai bersiap merias diri, tidak lupa menjaga wudhunya untuk nanti melaksanakan sholat subuh. Pernikahannya menggunakan dua adat, acara akad menggunakan adat Sunda, sedangkan acara resepsi menggunakan adat modern. Karena Salsabila dan Keinand terlahir dari suku Sunda jadi mereka tidak punya adat yang berbeda, dan akhirnya Salsabila memutuskan untuk menggunakan adat modern agar tidak terlihat terlalu monoton nantinya alias agar sedikit bervariasi acara pernikahannya nanti. Bukankah hanya sehari semalam? jadi dia tidak ingin menyia-nyiakan hal tersebut.

Perias yang di booking pun perias masa kini, bukan perias yang alisnya medok banget di tambah perias ini kita bisa request agar warna foundation yang dipakai sesuai dengan warna kulit kita jadi antara tangan dan wajah tidak akan beda. Tapi nanti gak pangling? Salsabila masih sekolah bahkan kelulusannya saja belum di umumkan jadi dia belum pernah menggunakan make up sama sekali ada pun hanya memakai bedak tabur saja dan lipbalm.

Selesai di rias dan waktu juga menunjukkan pukul 6 pagi, akhirnya Salsabila dan seluruh keluarga pun berangkat ke hotel tempat acara pernikahan akan di laksanakan.

Di kediaman Keinand pun sama dari jam 3 pagi mereka sama-sama sibuk mempersiapkan diri, hanya Keinand saja yang leha-leha. Ya karena dia tidak perlu di rias, paling hanya di poles sedikit agar tidak terlalu buluk.

Keinand lebih dulu sampai di hotel langsung masuk ke ruangan yang di sediakan khusus untuk keluarganya, sedangkan kamar yang nantinya akan dia pakai untuk istirahat akan di pakai oleh Salsabila sebagai ruang tunggunya.

Tak lama Salsabila dan keluarga pun sampai di hotel yang di tuju

Jam menunjukkan pukul 8 pagi dan seluruh tamu undangan yang ingin melihat acara akad pun telah berdatangan, begitu pula seluruh panitia atau wedding organizer telah sibuk ke sana kemari mempersiapkan acara pernikahan yang sebentar lagi akan di mulai. Acara akad akan di mulai jam 9 pagi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!