NovelToon NovelToon

Merubah Hidup Dengan Skill Online Shop

Chapter 1 -Tiba Di Dunia Lain (Revisi)

"Eh~, dimana ini? "

Ketika aku perhatikan, aku Berada di tengah hutan. Itu adalah Hutan yang gelap dimana banyak pohon pinus tinggi disekitarku. untungnya, tidak ada sejak belukar didalam hutan sehingga memudahkanku mengamati sekitar.

"Bukankah Aku sedang berkemah digunung?"

Sambil melihat tenda kemah milikku, aku mencoba mencerna situasi saat ini. Namun, karena tidak dapat memahaminya, aku memutuskan untuk mengecek terlebih dahulu isi tendaku. didalam tendaku, aku memastikan peralatan berkemahku masih lengkap. setelah itu, aku mengambil kompas, pisau Survival dan tracking pole-ku dengan tujuan menelusuri sekitar.

Melihat kondisi sekitarku, aku menunjukkan perasaan kebingungan. Vegetasi di wilayah ini memiliki beberapa vegetasi yang tidak aku ketahui. Dengan menguatkan tekadku, aku terus berjalan menelusuri hutan. aku tidak tahu apakah aku ke kedalaman hutan atau menuju keluar hutan. sebagai referensi, aku memilih menelusuri arah timur dari posisi awalku. setelah menelusuri area selama hampir satu jam, aku menemukan sesuatu yang penting. Ya, itu manusia, dua orang gadis dengan kondisi terluka.

Satu adalah seorang gadis yang nampak berusia lima belas sampai Sembilan belas tahun dengan rambut hitam pendek berantakan. satunya lagi adalah gadis kecil sekitar lima tahun yang juga berambut pendek. Sepertinya mereka adalah saudara karena memiliki perawakan yang mirip.

"Hei, apa kamu baik-baik saja?"

"To-Tolong Kami.... "

Dengan suara yang tersisa, gadis yang tertua berbicara padaku.

Melihat kondisi mereka, aku memutuskan membawa mereka ke tenda kemahku. tentu saja aku menggedong mereka satu persatu. bagaimanapun, aku bukanlah atlit angkat beban.

Dengan usaha keras dan memakan waktu sekitar tiga jam, aku berhasil mengamankan mereka berdua.

Sekarang sudah hampir siang, aku sebaiknya menyiapkan makan, untungnya aku membawa stok makanan selama tiga hari. Melihat kondisi sekarang, aku memutuskan memasak semuanya karena ada tambahan dua orang tadi.

Tepat setelah aku selesai memasak, kedua orang itu sadar. syukurlah mereka tidak apa-apa. Seperti yang aku katakan tadi, mereka dalam kondisi terluka.

"Apakah kamu baik-baik saja?"

Tanyaku ke yang tua. bagaimanapun, aku tidak bisa menanyakan keadaan mereka pada yang paling kecil.

"i-iya, kami baik-baik saja, terimakasih telah menolong kami!!!"

Sepertinya dia sedikit gugup, yah itu wajar. bagaimanapun, aku adalah orang asing baginya.

"jangan terlalu gugup, datanglah, ayo makan sama-sama, aku yakin kalian juga lapar"

Aku melihat yang termuda sepertinya hanya mengamati makanan, dia sangat imut menurutku.

"Te-terima kasih, paman, apa kamu tidak masalah membagi makananmu ke kami berdua"

"Tentu saja, Jangan khawatirkan itu, ayo makan bersama-sama"

Dengan sedikit sungkan keduanya menerima ajakanku.

"Ah maaf Sebelumnya, bolehkah aku tau siapa nama kalian? namaku Martin Aku dari xxx"

"A-AkuRiese, dari desa molly, dan ini adikku Alice."

"Ha-Halo, Paman, Alice adalah Alice"

"Halo juga Alice, Apa kamu Suka makanannya? "

"Ya, paman, ini sangat enak, Alice baru pertama kali memakannya"

"Eh, Apa kamu tidak pernah memakan mie seperti ini sebelumnya, Alice? "

"Ya, Ini pertama kalinya Alice memakannya"

Kata Alice sambil sedikit tersipu

"Maaf Paman, ini pertama kalinya kami memakannya, ini sangat enak! "

"Eh, Benarkah? bukannya ini banyak di warung-warung biasa? "

Wajah Riese nampak Bingung. Dari wajahnya aku bisa memikirkan beberapa pertanyaan di benaknya.

"Tunggu dulu, desa Molly? di mana itu tepatnya? " aku tiba-tiba terpikirkan pertanyaan mendasar. kenapa aku baru sadar sekarang, bukannya ini aneh? wajah mereka tidak seperti karakteristik wajahku, mereka lebih terlihat seperti orang Eropa. ah ngomong-ngomong karakter wajahku adalah ras asia, aku dari negara X.

"Desa Molly adalah desa di wilayah kerajaan Mazica lebih tepatnya di wilayah Baron Vine. Paman, aku baru mengetahui xxx, apa itu juga nama desa di sini? aku baru pertama kali mendengarnya"

"Tidak, i-itu tempat yang jauh dari sini"

aku menjawab dengan sedikit syok.

"Lalu kenapa kalian berdua bisa berada di hutan ini? ah, maaf aku malah menanyakan pertanyaan ini pada kalian secara tiba-tiba."

"Ti-Tidak masalah Paman, desa kami di serang monster, aku hidup berdua bersama adikku Alice di desa. saat monster menyerang, aku membawa adikku melarikan diri ke hutan sebelum matahari terbit. Karena kelelahan, aku terjatuh dan untungnya kami bertemu paman"

Apakah ada monster disini? sepertinya aku mulai memikirkan sedikit kemungkinan.

"Riese, mungkinkah ada Sihir di sini? "

"Benar Paman, Aku bisa menggunakan sihir air. Bukankah paman juga bisa menggunakan sihir? "

Eh~, apa ini? apa sihir normal didunia ini? hampir bisa kupastikan kalau ini memang dunia lain. Aku menjadi Sedikit Bersemangat. Ah, Martin, tenangkan dirimu, ingat, kamu sudah Dewasa.

"I-iya, aku baru mengetahui hal ini dari Riese, Bagaimana Riese bisa mengetahui kalau Riese Bisa menggunakan Sihir? "

"Ah begitukah? kalau paman ingin mengetahui Kemampuan apa yang paman miliki, paman bisa mengeceknya dengan mengatakan "Status open"."

Aku mulai memperhatikan status Riese.

---------+++++++----------

Nama : Riese

Umur : 15 Tahun

HP : 80% (+20%)

MP : 50% (+20%)

Skill Unik : -Penenang Jiwa

Skill Umum : - Sihir air lv2

- Memasak lv4

--------+++++--------------

"Ah, ngomong-ngomong tentang status, Paman. Paman Bisa melihat Statusku karena aku tidak melarangnya, Jika paman tidak menginginkannya, seharusnya Orang lain Tidak Bisa melihat Status Paman"

Benar saja, ini adalah Dunia Lain. sambil menahan kesenanganku, aku mengecek Statusku.

"Status Open"

------------++++---------

Nama : Martin

Umur : 25 Tahun

HP: 100%

MP: 100%

Skill Unik: - Online Shop

- Item Box

-Appraisal

Skill Umum : - Memasak lv10 (Max)

- Pertarungan tangan kosong lv9

- Sihir Api lv5

- Sihir Air lv5

- Sihir Angin lv5

- Sihir Tanah lv5

- Berdagang lv10 (max)

---------+++++++---------

aku juga menunjukkan skillku ke Riese

"Eh Paman memiliki memiliki 3 skill unik?

"Apa itu luar Biasa? "

"Tentu saja Paman!! umumnya seseorang yang memiliki 1 saja sudah cukup luar biasa"

"Lalu, bukannya kamu juga hebat Riese?"

"I-iya, tapi punyaku umumnya tidak terlalu berguna Paman" Jawab Riese dengan sedikit malu

"Lalu Bagaimana Cara menggunakannya Riese? "

"Cukup Dipikirkan Skill mana yang ingin digunakan Paman, lalu itu akan otomatis aktif"

"Baiklah" aku kemudian memikirkan online shop.

beberapa saat kemudian sebuah panel belanja online muncul didepanku.

Eh, bukankah ini seperti S**pee? aku terkejut dengan panelnya. melihat saldonya, aku sangat terkejut, Bukankah ini seluruh tabunganku?

"Paman, Apa ini? "

"Ah, ini skill unikku, Pada dasarnya aku bisa membeli sesuatu dari sini"

"Eeeh~, Bukankah ini sangat Hebat?"

"Mari kita coba" kataku pada Riese.

Aku mengecek apa yang bisa aku beli. lebih baik membeli pakaian untuk mereka berdua. aku rasa itu yang terpenting saat ini. aku kemudian membeli dengan memperkirakan ukuran mereka berdua. setelah aku memencet "oke", sebuah kotak kardus muncul didepanku.

"Wow, Paman, Sihir apa ini? " Tanya Alice dengan mata berbinar

"Ini sihir unik milik paman, bagaimana, hebat bukan? "

"Ya, Alice jg Ingin Bisa menggunakan Sihir"

" Hahaha, Alice harus berumur 7 tahun dlu agar statusmu bisa terbuka" kata Riese

"Alice ingin Cepat Besar" Kata Alice sangat bersemangat

"Hahaha, Aku juga tidak sabar menantikannya" Kataku.

Setelah itu, Aku Mulai membuka kotak kardus dan mengambil pakaian di dalamnya.

"Riese, Alice, ini ada pakaian untuk kalian, pakaian kalian sudah rusak, coba ganti dengan ini"

"Eh, apakah ini tidak apa-apa, paman? "

"ya, tentu saja, kalian bisa berganti"

""Terimakasih paman"" kata Riese dan Alice

"Ah sebelum itu ayo kita selesaikan makan terlebih dahulu"

"" Ya""

 

Chapter 2 - Kenangan Martin (Revisi)

"Martin, Apa laporanmu sudah selesai? "

"Ya, baru saja ku selesaikan, pak"

"Oh syukurlah, Kalau Begitu Tolong kerjakan Laporan Penjualan Bulan Lalu ini juga oke? Keponakanku belum menyelesaikan karena dia baru saja menikah"

"Tapi pak, Bukankah Ria harus Bertanggung jawab dengan laporannya? "

"Hei, apa maksudmu! sudah kubilang, dia baru saja menikah. Tidak bisakah kamu membantu sedikit? "

"Baiklah, pak manager"

"Hahaha, Itu baru Martin yang Kukenal"

 

Aku tiba-tiba teringat kenangan diriku di dunia sebelumnya. Aku adalah seorang pekerja kantoran di bagian pemasaran kosmetik dan Skincare. Aku sering dimanfaatkan pimpinanku karena aku tipe orang yang tidak bisa terlalu memprotes atau mengambil ketegasan. Pada akhirnya, karena sifatku yang seperti itulah, aku berakhir dengan sering dimanfaatkan.

Karena lelah dengan itu semua, aku memutuskan untuk mengambil cuti tahunanku dan berlibur ke gunung x di wilayah X. Sebelumnya, aku juga sering mendaki karena aku masuk di grup pecinta alam semasa berkuliah dulu. Aku ingin beristirahat sejenak dan memikirkan apa yang harus aku lakukan kedepannya.

(Apa aku sanggup bertahan bila seperti ini terus?)

Yah, mari pikirkan itu saat sampai di puncak gunung nanti.

Menyiapkan peralatan berkemah, aku segera berangkat ke Tempat wisata gunung x.

 

"Ah, Lelahnya"

Aku berhasil sampai dipuncak gunung X. Pemandangan setelah mendaki memang sangat baik dinikmati. ini seperti pribahasa bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.

"Baiklah, mari siapkan tenda dahulu"

meskipun lelah, sangat penting untuk menyiapkan tenda terlebih dahulu. Aku mulai mendirikan Tenda. Ah ngomong-ngomong tenda yang aku dirikan adalah jenis tenda kabin. ini adalah tenda yang cukup besar dan murah. Aku menyukai jenis tenda yang luas dikarenakan itu cukup nyaman menurutku, meskipun memang cukup aneh untuk orang yang berkemah sendirian mendirikan tenda yang luas.

Pada dasarnya, aku seperti orang kota pada umumnya cenderung hidup mengurus diri masing masing. Aku telah bekerja kurang lebih lima Tahun sebagai Sales penjualan Kosmetik dan skincare. Dalam pandangan orang, Aku termasuk baik dalam penjualan sehingga gaji yang ku tabung sudah mencapai sekitar 150 Juta Lebih. bagaimana bisa sebanyak ini?

Aku pada dasarnya hidup dengan sangat berhemat karena tujuan utamaku adalah membeli rumah sederhana untuk tempat tinggal utamaku kelak.

Setelah semua beres, aku mulai bersantai menikmati suasana pemandangan dari gunung X. Langit Senja yang memerah ditemani segelas teh herbal memang sangat baik untuk menghilangkan penat.

"Apa Sebaiknya aku resign saja? "

Dengan tabunganku, aku terpikirkan untuk membuka usaha warung makanan. Aku memang cukup baik dalam urusan memasak. Bukannya ingin sombong, tapi inilah keahlianku sebagai seorang yang hingga usia 25 tahun ini, masih belum menikah.

Sambil membaca web novel di smartphoneku, aku terus berpikir. Bukankah kehidupan protagonis ini mirip denganku?

"Ah aku juga berharap berpindah ke dunia lain, aku lelah hidup seperti ini terus"

...****************...

(Ah, Apakah ini berarti aku yang memohon sendiri untuk berpindah ke dunia lain? Apakah permohonanku terkabulkan?)

Beberapa saat kemudian, Aku terbangun dari mimpiku.

"Sepertinya aku baru saja bermimpi..... "

Memikirkan hal ini lagi, aku menjadi bersemangat. Apakah aku akhirnya lepas dari semua masalah di bumi? baiklah mari susun rencana hidup baruku. pertama tama aku memikirkan skill online shopku. benar saja, saldo yang tertera masih 150.500.789,-.

Aku juga bisa membeli apa saja yang ada di online shop ini. Bukankah ini sangat hebat? aku bisa tinggal di dunia yang mirip Eropa abad pertengahan ini dengan gaya hidup modern.

(Lalu, apa skill item box ini? apakah ini skill seperti di game pada umumnya?)

aku kemudian memikirkan item box, disana muncul panel dengan beberapa kotak seperti pada game. tidak ditulis berapa ukuran yang dapat ditampung jadi aku mengabaikannya.

Ah benar saja, ini memang item box seperti pada game. Bagaimana cara menggunakannya? secara tidak sengaja aku melihat jam tangan yang aku gunakan. ah sebelumnya aku juga sudah memastikan waktu di dunia ini sama persis dengan di bumi, itu adalah 24 jam

"apakah anda ingin menyimpannya? (ya/tidak) "

Setelah aku memilih ya, jam tangan di tanganku tiba-tiba menghilang dan dalam salah satu kotak di item box, mucul gambar jam tanganku.

"Woah, ini sangat luar biasa" Ini benar-benar membuatku bersemangat

Baiklah mari coba skill unik terakhirku "Appraisal".

Setelah Aku memikirkan Skillnya, aku mengamati sekitar.

" Selamat Pagi, Paman Martin "

"Selamat Pagi, Riese" Aku Balik menyapanya

Untuk sementara kami tinggal bersama di tenda, kemarin aku membelikan Riese dan Alice masing-masing Sleeping Bag dan kelihatannya mereka menyukainya

-----+++++----

Nama: Riese

Kondisi : Bangun Tidur

------ ++++ -----

Ah, panel yang ditunjukkan Appraisal sepertinya berbeda dengan yang ditunjukkan Status, tapi kelihatannya ini sangat berguna.

"Paman, itu.... Terima kasih sudah menyelamatkan aku dan Alice... "

Sepertinya Riese masih sangat Bersyukur aku menyelamatkan mereka

"Jangan terlalu dipikirkan aku juga merasa tertolong ada kalian disini"

Bagaimanapun, berkat mereka, aku tidak merasa terasingkan dari dunia ini.

"Selamat pagi, Kak Riese, Paman Martin"

"Selamat Pagi, Alice" Aku dan Riese menyambut Alice Bersama-Sama

"Kak, Aku ingin Ke toilet itu lagi"

"Baiklah, Kakak akan mengantarkanmu"

Sepertinya Alice menyukai penggunaan Toilet Portable itu. Dari yang aku dengar dari mereka, masyarakat umumnya menggunakan sungai untuk mandi dan urusan MCK.

(Tu-tunggu dulu, Bukankah Riese Bisa menggunakan Sihir? lalu kenapa dia harus repot-repot ke sungai?)

Setelah memikirkan itu, aku mendatangi Riese di Luar tenda yang sedang menunggu Alice.

"Riese, Bukankah Kamu Bisa menggunakan Sihir? Kenapa harus repot-repot ke sungai? "

"Ah, ini berkaitan dengan Efisiensi Mana paman. pada umumnya orang yang bisa menggunakan Sihir air hanya mampu menghasilkan seember kayu air jika berlebihan si pengguna akan pingsan. lebih baik untuk digunakan untuk minum dari pada yang lain"

"Ah, Begitukah? " Sepertinya Air di WC portableku aku isi menggunakan Sihir air, dan untuk minum juga bisa aku sediakan, tapi aku tidak merasa kelelahan atau akan pingsan.

"Yah kurasa itu karena paman spesial, rasanya paman itu seperti seorang bangsawan. Bangsawan kenapa dipanggil bangsawan adalah karena mereka sanggup menggunakan Sihir skala besar bahkan untuk berperang, paman"

"kalau begitu sepertinya aku harus lebih memperhatikan sekitar bila menggunakan Sihir"

"sebaiknya Seperti itu paman, Skill unik paman yang ada tiga juga sangat spesial"

"Baiklah, aku mengerti"

Setelah itu aku kembali dan mulai menyiapkan sarapan untuk kami bertiga.

Mari makan sandwich. sepertinya itu cocok untuk sarapan pagi ini. itu adalah makanan yang cukup ringan diperut.

Aku membeli Se-pack sandwich yang berisi 6 pcs.

"Riese, Alice, Ayo sarapan Bersama"

""Baik, Paman""

"Paman, Roti isi ini sangat enak, dagingnya tidak keras, Rotinya juga lembut" Kata Riese

"Apakah Roti yang kalian makan rasanya berbeda? "

"Benar, Paman, Roti dan daging disini cukup Keras"

Ah begitukah?

sepertinya hal itu benar. aku bisa melihatnya dari Alice yang sangat lahap memakannya.

"Riese, Apa yang akan kamu lakukan ke depannya? Apa ingin Kembali Ke desa? "

Setelah aku menanyakan itu, Wajah Riese sangat muram. syukurlah Alice belum paham masalah ini.

"Aku tidak tahu paman, Desa kami mungkin sudah hancur. aku tidak tahu apakah masih ada yang selamat, aku juga tidak tahu jalan kembali. aku hanya melarikan diri ke dalam hutan kematian ini.... "

Setelah Aku mendengarkan itu, Aku segera memutuskan. Bagaimanapun, aku juga tahu perasaan mereka karena aku juga mengalaminya

"Hei, Riese, Alice, Apa kalian ingin terus tinggal bersama denganku? "

Riese melihatku dengan terkejut, Alice hanya melihat Riese.

"Bukankah kami hanya menjadi beban nantinya untuk paman? "

"Apa yang kamu pikirkan? kalian adalah orang pertama yang aku temui disini, aku sudah menganggap kalian seperti keluarga"

mendengar itu, riese meneteskan air mata, sambil berkata padaku.

"Terima kasih paman, Terima kasih.... " dan tersenyum

"Yaaayyy tetap bersama"

Sepertinya Alice, Cukup senang bersamaku. Apakah ini perasaan yang lama telah hilang dariku?

Sambil memikirkan itu, kami melanjutkan sarapan kami sebelum akhirnya melakukan perjalanan.

 

Chapter POV - Kisah Riese dan Alice (Revisi)

POV Riese

Namaku Riese, 15 Tahun. Aku tinggal di Desa Molly wilayah Baron Vine. bisa digambarkan aku adalah orang yang tekun dan bekerja keras. Aku mulai Hidup berdua bersama Adikku Sejak usia 11 Tahun dimana Ayah dan Ibuku mengalami Kecelakaan saat mencoba perjalan ke kota untuk menjual hasil buruan mereka. Sepertinya mereka meninggal karena di serang sekelompok Bandit di tengah perjalanan mereka. Saat itu adikku belum genap Berusia Setahun, Jadi Dia seharusnya Tidak memahaminya.

Demi bisa menghidupi Kami berdua, aku sering nekad mencari sayuran atau bahkan jejamuran untuk dimakan. Negara sering mensubsidi kami tapi itu sudah pasti tidak cukup. Meskipun seadanya, kami bisa bertahan hingga sekarang. Aku Biasa Ke Hutan dengan teman sebayaku Anna. Dia adalah gadis yang cantik dengan rambut panjang bergelombang. Dia Adalah anak kepala desa, walaupun begitu, dia tidak pernah sombong pada siapapun bahkan mau membantuku. Karena Kepribadianku yang pemalu, aku tidak memiliki banyak teman di desa dan teman akrabku adalah Anna.

"Riese, Kenapa kamu lama sekali?"

"Tunggu Sebentar, Anna"

Anna memanggilku sambil mengomeliku.

"Apa yang kamu lakukan? "

"Ah, Maaf Aku bangun terlambat dan Telat menyiapkan makan untuk Alice. Kalau Begitu ayo kita pergi? "

"Baiklah, Ayo"

Aku dan Anna Pergi ke Hutan hingga menjelang Sore. seperti biasa kami mencari sayuran dan jejamuran. Hutan kematian adalah hutan yang melegenda karena bahayanya.

"Kurasa kita harus segera kembali, hari mulai gelap" kata Anna

"Ya, hari ini kita menghasilkan jamur dan sayuran yang cukup banyak"

Dalam Perjalanan Balik, Kami melihat Asap hitam mengepul tinggi dari arah desa kami. aku dan Anna Bergegas berlari ke arah desa Kami.

"Anna! Riese! Syukurlah Kalian baik-baik saja! "

"Ibu, Ada Apa dengan Desa Kita? " Anna bertanya dengan panik

"Desa kita diserang segerombolan Goblin, Para pria di desa sedang menahan mereka, Riese, Alice sudah aku amankan di dalam rumah"

Goblin adalah monster pendek seukuran anak-anak berwajah panjang dan bermuka sangar serta memiliki kulit berwarna hijau.

"Terima kasih banyak Bibi" aku sedikit lega mengetahui Alice Aman

"BAHAYAAA, ADA SERANGAN LAGI, TAMPAKNYA KALI INI KOBOLD"

Itu adalah ayah Anna, pak kepala desa, yang berteriak.

"Apa yang Harus kita lakukan? " ibu Anna Bertanya dengan Panik pada Ayah Anna

"Kita Hanya bisa Berpencar, Setiap Warga harus mencari jalan sendiri, Kita tidak bisa bergerombol karena akan menjadi Target empuk dari para kobold"

monster kobold sendiri adalah monster yang mirip werewolf tapi itu memiliki Kepala anjing dan gigi yang sangat tajam. keanehan kobold adalah mereka monster yang suka menyerang sesuatu yang berkelompok, kelihatannya solusi terbaik adalah berpencar dikarenakan kobold pasti lebih memilih mengincar sekelompok goblin yang menyerang desa. setelah diskusi darurat, para pria sepakat membiarkan para wanita berpencar, lalu akan menyusul mereka setelah menahan para goblin.

"Riese, Ayo kita pergi bersama. aku dan ibu akan menuju ke wilayah Baron Vine tempat keluarga ibuku disana"

"Itu benar, Riese! Ayo ikut dengan kami!!! "

"jangan Anna, Bibi. Kita Harus Berpencar, atau usaha paman dan para pria didesa akan sia-sia. aku akan membawa Alice Ke hutan Kematian, Tempat berbahaya harusnya menjadi tempat teraman. juga, aku sudah sering bepergian ke sana. "

Maaf Anna, Bibi, Aku tidak ingin membahayakan kalian. Ini Adalah pilihan terbaik. Sambil Menangis, Aku membawa Alice ke hutan, Aku melihat Anna menangis dengan keras, Bagaimanapun kami adalah sahabat karib.

*****

 

" Apakah sudah Aman? "

Aku mengamati sekitar hutan. Hutan Kematian memiliki Banyak Monster dan hewan liar didalamnya. selama hanya di pinggiran hutan, kurasa aku dan Alice akan aman.

Tetapi, sesaat kemudian, kami menemukan dua goblin tidak jauh dari kami, mungkin sekitar 200 meter. entah kenapa, mungkin aku sedang sial, kedua goblin itu menghadap ke arahku dan Alice.

"Alice, naik ke punggung ku"

Alice yang walaupun ketakutan, masih tetap berusaha naik ke punggungku.

Aku terus berlari ke dalam hutan, sekarang bukan saatnya aku memikirkan aman atau tidaknya hutan kematian. yang terpenting aku harus menyelamatkan Alice.

Setelah berlari sekuat tenaga, aku terjatuh dengan Alice, Untungnya goblin itu tidak dapat berlari dengan cepat sehingga kami tertolong. aku menggunakan Sihir air untuk memberi Alice dan Aku minum. karena berlari tanpa memperhatikan sekitar, aku tidak mengingat kearah mana aku berlari,. Aku memutuskan membawa Alice terus menelusuri Hutan, Hingga tanpa sadar aku kelelahan dan sudah berada entah dimana. Tidak lama kemudian karena memang masih 5 tahun, Alice kelelahan dan Pingsann.

Aku terus menggendongnya dan terjatuh karena kehabisan tenaga, disaat Aku berputus-asa.....

****

"Hei, apa kamu baik-baik saja?"

"To-Tolong Kami.... "

Suara itu seperti sebuah oase ditengah padang pasir. Tanpa berpikir banyak aku meminta Pertolongannya dan Kemudian pingsan.

 

POV Alice

Hai, Alice adalah Alice. usia Alice sekarang adalah 5 Tahun. Alice adalah anak yang ceria dan cukup disayangi di desa. mungkin karena perlakuan warga desalah sehingga Alice tidak Banyak merindukan Ayah dan Ibu. Alice tahu Ayah dan Ibu Pergi ke tempat yang jauh yang sulit dikunjungi. Alice berharap suatu saat nanti Alice bisa bertemu dengan mereka dan membuat mereka Bahagia.

Saat Alice bangun, Alice berada di sebuah rumah kain yang tidak terlalu besar. walaupun kecil, tempat ini lebih terlihat bagus dibanding rumah kami.

Saat Alice sadar, kakak juga sudah bangun, dan kami bertemu orang yang kata kakak adalah penyelamatan kami. dia adalah seorang pria dewasa dengan wajah biasa-biasa saja namun sangat rapih. walaupun paman ini adalah orang asing, dia terlihat sangat ramah pada kami.

Alice menyukai paman ini karena sangat baik pada Alice dan Kakak.

Paman itu juga mengajak kami makan dan membiarkan kami berada sementara di rumahnya. paman memberikan makanan yang belum pernah kami makan. Kata paman, ini namanya mie. walaupun terlihat seperti cacing, ini memiliki rasa yang nikmat, Alice ingin memakannya lagi, tapi Alice malu untuk memintanya lagi.

Di tempat paman, kami tidak perlu pergi jauh untuk buang air karena adanya toilet portable yang disiapkan paman. ini sangat nyaman, Alice memang tidak suka kegelapan malam soalnya.

Saat kami sarapan, paman juga memberikan kami makanan yang sangat enak. Alice tidak merasakan kerasnya roti dan daging seperti yang ada di desa. Apakah Paman adalah malaikat yang diberikan Tuhan Pada kami?

Nampaknya Paman sedikit aneh karena tidak mengetahui banyak hal tapi disaat yang sama memiliki banyak hal yang tidak diketahui orang lain juga. tapi walaupun begitu, Aku tetap menyukainya.

Setelah perbincangan Kakak dan Paman Tampaknya kami diperbolehkan terus tinggal disini?

"Yaaayyy tetap bersama"

Alice sangat senang, Paman Adalah Orang yang sangat Baik. Apakah seperti ini rasanya memiliki Ayah? Alice sangat senang.

Kuharap kita bisa terus bersama selamanya.

dengan adanya paman, Alice merasa Aman dan Bahagia, Terima kasih Tuhan, Alice sangat Senang bisa Hidup saat ini. Kakak juga terlihat bahagia.

 

POV Riese

Paman sangat baik kepada kami, apakah ada yang bisa aku lakukan untuk membalasnya?

Aku juga Harus berjuang Agar tidak Hanya menjadi Beban Untuk Paman.

(Semangat, Riese!!! Kamu pasti bisa!!!)

Begitulah caraku menyemangati diriku didalam hati.

Ah, Aku lupa, Sebaiknya aku juga harus menanyakan apa yang ingin Paman Lakukan Selanjutnya. Menurutku kita harus segera keluar dari hutan dan mencari kota terdekat.

 

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!