NovelToon NovelToon

Bukan Pebinor

Perkenalan

Tokoh utama pria :

Gala Subastian usia 35 tahun , seorang pengusaha yang cukup kaya.

anak tunggal dan yatim piatu.

Memiliki sahabat baik bernama arif

Tokoh wanita

Nabila Nazhiha 25 tahun, bekerja di perusahaan keluarga. setelah lulus dari perguruan tinggi

Memiliki kakak laki-laki berusia 30 tahun

Sahabat sejak kuliah bernama siska

Yuk ikuti kisahnya

Part 1

"selamat pagi tuan, saya assisten rumah tangga yang baru!" sapa bik inah

"hemmm, kerjakan tugas dengan baik!!" jawab gala melihat sekilas asisten barunya

Entah berapa kali dalam.sebulan pembantu dirumahnya terus berhenti dan berganti yang baru

Gala tak mau ambil pusing. Semua diserahkan pada kepala asisten rumah tangganya

Hidup sendiri di rumah yang besar membuat gala jenuh. Dan sering menghabiskan hari liburnya untuk olahraga

"mang diman, siapkan mobil!" perintah gala pada supir pribadinya

"sudah siap tuan!" jawab mang diman segera

Bosnya yang mudah marah namun juga sangat baik

mang diman membukakan pintu mobil untuk gala masuk dan duduk dengan tenang di kursi belakang tanpa banyak bicara

Hingga tiba dikantor

**

Semua karyawan menunduk dan menyapa bosnya yang seperti biasa hanya melirik atau mengangguk saja.

Bahkan kadang tak merespon sapaan karyawannya

Menurutnya antara atasan dan bawahan harus ada jarak

"pagi pak gala!" sapa dian sekeretaris gala

"buatkan teh hijau saja, saya sudah sarapan dirumah!" perintah gala pada dian

"baik pak, segera saya buatkan!" dian yang sudah beberapa tahun bekerja dengan gala tak merasa heran dengan sikapnya

"ini tehnya pak, dan tadi pak arif meninggalkan ini untuk bapak!"

Dian menyerahkan sebuah amplop berwarna coklat

Gala mengangguk, dan itu berarti dian sudah harus meninggalkan ruangan bosnya

perlahan Gala membuka amplop tersebut dan sebuah foto serta secarik kertas didalam amplop tadi

~rif, maksud nya apa?~ Gala menghubungi arif melalui panggilan telfonnya

~maksud apa sih Gal?~ Arif tak mengerti yang Gala ucapkan

~amplop coklat!! kenapa loe kasih gue hal begini. ini nggak penting!!~ kesal Gala pada sahabatnya

~kalau ngga penting tinggal loe buang aja, kenapa malah minta penjelasan. gue tau loe masih cinta sama claudia kan? dan mungkin saat ini memang takdir loe buat kembali bersamanya~ pesan Arif pada Gala

Gala terdiam sejenak memikirkan ucapan Arif yang mungkin menurutnya ada benarnya juga

~sok tahu jadi orang. ya sudah gue sibuk!!~ ucap Gala menutup panggilan telfonnya

Arif yang seorang pengacara mendapatkan informasi jika claudia mantan kekasih Gala, sahabatnya telah menjalani proses perceraian dengan suaminya

Gala memandangi wajah yang sejak lima tahun lalu ingin ia lupakan karena sudah resmi menjadi milik orang lain, saat ini Gala bingung harus senang ataupun sedih

karena sampai saat ini Gala masih menyendiri alasannya adalah tak bisa melupakan gadis yang dulu menemaninya dikala sulit dan masa dimana Gala harus kehilangan orang tua dan adiknya

" apakah saya jahat jika saat ini bahagia?" gumam Gala

semua kenangan tentang kebersamaanya bersama claudia kembali hadir dan membawa seulas senyum untuk Gala

"selamat siang pak, jadwal bapak ada rapat dengan perusahaan MP jam satu siang. di hotel venusa, bapak mau makan siang di kantor atau sekalian di restoran hotel pak?" tanya Dian

"Sekalian disana saja, pesankan saya  makanan yang pedas dan berkuah!" ucap Gala yang masih sibuk dengan komputer di meja kerjannya

"Baik pak, segera saya siapkan!" dian keluar dari ruangan Gala dan segera memesankan makanan seseuai keinginan bosnya

dan menyiapkan berkas untuk dibawa rapat bersama dengan klien

********

"selamat siang pak Nobi" Gala menyalami kliennya yang sudah tiba di hadapannya bersama seorang wanita cantik

"siang pak Gala, ini Nabila sekretaris saya" Nobi memperkenalakan diri dan sekretarisnya

Gala hanya mengangguk tak menyapa Nabila. meski sesaat Gala terpesona dengan kecantikan yang terpancar dari seorang Nabila

"silahkan duduk pak, bagaimana kelanjutan proyek kita?" tanya Gala pada Nobi yang baru saja menggantikan posisi papanya yang sudah pensiun dan Mewariskan perusahaan pada anaknya

"sejauh ini kerjasama kita sangat menguntungkan kedua belah pihak. jika proposalnya sudah diperbaiki saya akan periksa kembali dan menandatangi proyek baru kita" ucap Nobi

"terima kasih atas kepercayaan anda dalam menggunakan jasa kami" ucap Gala

" saya periksa dulu sebentar" Nobi menatap serius kalimat yang ada dalam proposal kerjasama. sedangkan nabila mencatat apa saja yang Nobi katakan sebagai pekerjaan yang harus nabila kerjakan nanti

"saya rasa cukup. dan kita akan kerjasama lagi untuk waktu yang cukup panjang" ucap Nobi pada Gala

"semoga semua lancar ya pak" ucap Gala

keduanya meneruskan obrolan santai diluar ruangan sambil menyesap batang berasap. meski belum begitu akrab namun beberapa kali keduanya telah bertemu dan saling bertegur sapa

"kalau begitu saya pamit dulu pak, lain kali kita sambung lagi" pamit Gala yang masih ada pekerjaan dikantor

"tentu saja. selamat siang pak Gala" ucap Nobi

Part 2

"dian kamu pulang saja duluan, saya mau lembur hari ini. buatkan saja saya kopi" ucap Gala pada sekretarisnya

"baik pak, saya siapkan kopinya" jawab dian dan melaksankan tugas bosnya yang jarang sekali marah ataupun tersenyum

wajahnya terlalu flat kaya model tv zaman sekarang

"ada yang bisa saya bantu lagi pak, sebelum saya pulang??" tanya dian

"tidak!!" jawab Gala singkat

dian sudah biasa menghadapi bosnya dan tak mengambil hati dengan sikap gala. yang terpenting bagi dian adalah bosnya baik dan tak pelit urusan gaji dan tunjangan

****

"ahhhh lelah sekali seharian kerja, kapan naik gajinya ini!!" ucap Nabila yang baru saja sampai di rumah mertuanya. ia

merebahkan badannya dan membuka ponsel yang sejak siang tadi

tokk...tok...took

"nak, sudah mandi?" tanya bu ira mertua perempuan Nabila

"belum bu, ini lagi mau mandi dan turun ke bawah" jawab nabila lembut pada wanita yang udah usia diatas lim apuluh tahun itu

"ya sudah, mandi lalu kita makan malam ya!" ajak bu ira

"iya bu!" nabila menurut dan melakukan perintah mertuanya

tak lama berselang. Nabila turun dan mendapati beberapa orang duduk di meja makan dan mulai menikmati makan malam dengan hangat

"ratu kita baru datang, siapkan piringnya" ucap seoarng wanita sinis yaitu kakak ipar Nabila

Nabila hanya tersenyum

"saya bisa sendiri kak, biar saya yang siapkan. maaf saya pulang telat tadi ngga bisa bantuin masak" ucap Nabila menahan tangisnya

tak ada satupun orang yang membelanya.

ia merindukan keluarga hangat yang menyayanginya sejak kecil, tapi ini pilihan hidupnya sendiri nabila merasa sanggup

semua orang terdiam dan menyelesaikan makan malamnya,

"tante, mau main sama aku ngga? mama lagi sibuk kerja" ucap monik anak dari kakak iparnya yang selalu meminta Nabila bermain bersamanya

orang tuanya adalah pedagang baju online yang sibuk dengan ponsel dan juga menyiapakan barang dagangnya

"sebentar ya sayang, tante beresin dapur dulu" jawab nabila tak tega pada anak kecil yang tak terawat oleh orang tuanya

"iya tante" jawab monik menunggu nabila dengan menggendong boneka ditangannya

"kita main dikamar tante saja yuk, tante punya seseuatu untuk monik!" ajak Nabila

"tante tadi beli coklat buat monik, tapi makannya harus tanya ibu monik dulu ya, nanti ibu marah kalau monik makan coklat sembarangan oke!"

"iya tante, terima kasih! tante monik mau bobo sini lagi boleh?" tanya monik

"boleh sayang, ayo bobo tante sudah mengantukk hoooaaaam" ucap Nabila

monik memeluk nabila dan keduanya terlelap

*kemana aja loe?,

woiiii, sok sibuk banget gue mau kekantor loe nih sekarang!* pesan masuk pada ponsel nabila

tak sempat ia buka karena sudah terlambat untuk bekerja. Bu Nabila pamit ya bu

"iya nak hati-hati ya nak" ucap bu ira yang melamun dipagi hari dan merasa sedih membuat Nabila makin terpukul

"ayo pak!" ucap Nabila yang diujemput oleh Nobi ke kantor bersama

"kamu kenapa?" tanya Nobi pada nabila

"enggak, hanya lagi dengerin siska ceita seedih jadi ikut kebawa emosi!" jawab nabila

"jangan bohonng!" Nobi tak percaya

"ya sudah sebentar lagi siska ke kantor. biar dia cerita sendiri aja kalau tidak percaya" jawab nabila lagi

Siska adalah kekasih Nobi

"hemmm, ya sudah!" Nobi mempercayai ucapan Nabila dan membaca email melalui ponselnya sampai tiba dikantor

"sayangkuh!!!" Siska sudah menunggu di parkiran mobil dan mengulurkan tangganya

Nobi berjalan menuju siska, namun ternyata Nabila lah yang dipeluk dan keduanya bagaikan telettubis berpelukan dan saling tertawa

melepaskan rindu, siska baru saja menyelasikan kuliahnya diluar negeri dan merindukan kekasih serta sahabatnya

"sudah ayo masuk, kayak anak kecil saja kalian!" ucap Nobi cemburu

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!