Tak biasanya, sore ini tampak berbeda dengan hari-hari sebelumnya.
begitu gelap padahal adzan Ashar baru saja berkumandang.
Terlihat sosok wanita memakai gamis biru dibalut dengan hijab panjang biru senada dengan gamis yang ia pakai, ia tampak berjalan menuju masjid yang tak jauh dimana ia mengajar.
setelah sampai depan masjid ia memasuki ruang khusus wanita sholat, memakai mukena berwarna pink dan melaksanakan sholat sunnah qobliyah.
Tak lama setelah ia selesai sholat sunnah iqomah pun terdengar.
" lurus dan rapatkan barisan shaf nya ". ucap sang imam setelah iqomah.
Semua jamaah merapikan shaf sholatnya termasuk hana, ya sosok wanita itu bernama Hana Syita Nayyira, Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir disalah satu universitas ternama ditempat ia tinggal dan sudah mengajar di salah satu komunitas khusus menghafal Al-Qur'an.
" Assalamualaikum Warohmatullah ". ucap sang imam, di lanjut dengan kegiatan berdzikir dan berdoa.
Hana berdzikir dan berdoa sendiri, setelah selesai ia melihat keluar jendela tampak hujan akan segera turun sedangkan ia masih di masjid tempat ngajarnya. Setelah rapih-rapih ia berjalan sambil menunggu bis arah kerumahnya lewat, karena sudah beberapa waktu bis pun tak kunjung lewat.
" tik...tik.. tik... ". suara hujan yang makin lama makin deras, hana berlari ke halte bis yang tak jauh dari posisinya sekarang. Ia duduk sambil mengetik beberapa kata untuk sang ayah, namun tiba-tiba hpnya mati karena kehabisan baterai.
Akhirnya Hana pasrah, duduk di kursi halte sambil menunggu bis jurusan nya lewat.
sudah lebih beberapa menit hana semakin kedinginan dikarenakan hujan semakin deras ditambah angin yang kencang serta hari ini ia lupa membawa jaketnya, padahal ayahnya sudah berpesan agar selalu membawa jaket ketika hendak keluar rumah.
Di tambah lambungnya yang tiba-tiba kambuh dan itu terasa sangat sakit, ia teringat bahwasanya lupa tadi pagi ia tidak sarapan ketika pergi.
Semakin lama hujan semakin deras saja dan entah karena sudah sore jalanan terlihat sepi, jam menunjukkan pukul 16.30 wib.
Karena rasa sakit lambung dan hawa dingin yang mencekam akhirnya iapun pingsan dengan bersenderan di atas kursi halte bis.
Tak lama ada sebuah mobil sport hitam berhenti tetap di hadapan hana.
awalnya ia tidak ingin ingin keluar, namun karena iba melihat gadis sendirian di halte bis. Iapun berniat mengajak gadis itu di mobil nya.
" assalamu'alaikum mba, di cuaca hujan gini akan sangat sulit menemukan bis, bagaimana kalau mba ikut mobil saya, nanti saya antar kerumahnya ". Ucapnya. Namun gadis yang dia ajak itu tidak menjawab satu katapun
" Astagfirullah, mba bangun mba. mba gak papa? " ucapnya sambil menepuk-nepuk pundak gadis dihadapannya, karena wajahnya tidak bisa ia lihat disebabkan wajah sang gadis yang tertutup oleh cadar yang ia pakai, jadi seakan-akan gadis tersebut tampak sedang tertidur.
"mba bangun mba...!" ucapnya lagi
ketika di pegang nadi di pergelangan tangan nya, alhamdulillah masih berdetak. Ia tengok kanan kiri, jalanan tampak sepi dan hujan pun tak kunjung reda. Akhirnya ia beranikan diri untuk menggendong sang gadis ke mobil nya dan segera pergi ke rumah sakit.
...****************...
#sesampainya di rumah sakit
" Dokter tolong segera tangani gadisi ini, dia sudah pingsan terlalu lama " ucap pemuda itu bernama Arkana Kenan Mufid, seorang Kapten Pasukan Khusus Tentara AD (angkatan darat) yang sedang perjalanan pulang menuju rumah orang tuanya.
Arkan : " bun abang pulang nya agak telat ya, abang lagi ada urusan dulu ". Pesan yang ia kirimkan untuk sang bunda yang sudah lama menantikan kepulangan nya.
Sinta : " urusan apa bang bunda sudah kangen sama abang " . balas sang bunda
Arkan : " ntar abang jelasin kalau udah sampe rumah, ini abang lagi di rumah sakit ".
Sinta : " astagfirullah bang kamu sakit apa, kenapa gak bilang bunda?...".
Arkan : " bukan abang, abang Alhamdulillah sehat bun ".
Arkan : " udah bunda tenang aja gak usah berpikir yang aneh-aneh selesai urusan abang di rumah sakit, langsung otw rumah ".
Arkan memasukan hpnya ke saku celana sambil menghampiri dokter yang sudah keluar dari ruang IGD,
" maaf istri mas pingsan karena asam lambungnya kambuh disertai kedinginan terlalu lama, akhirnya ia tak sadarkan diri ". penjelasan dari sang dokter yang panjang lebar.
" maaf dok gadis itu bukan istri saya, saya tidak mengenalnya ". ucap arkan
" owh iya maaf mas, saya kira mas suaminya, kalau begitu saya permisi ya mas jangan lupa untuk di urus administrasi nya dan pengambilan obat ". ucap dokter lalu meninggalkan arkan.
Karena arkan tidak mengenal gadis tersebut
ia dengan ragu membuka tas perempuan itu untuk mencari kartu identitasnya agar bisa mengurus administrasi nya.
Namun ia tak sengaja melihat wajah sang gadis berada didekatnya ketika ia sedang mencari kartu identitasnya pada tas gadis tersebut.
" Cantik...! ". tanpa sadar arkan bergumam sambil memandang wajah gadis di hadapan nya.
" maaf ya mba, saya lancang melihat kartu identitasnya, supaya administrasi mba cepat selesai ". ucapnya pada perempuan yang sedang memakai infus dan terbaring lemas.
Setelah selesai dengan administrasi nya, arkan berpikir sejenak.
" bagaimana jika nanti perempuan itu sadar dan meminta pertanggungjawabannya karena sudah lancang melihat wajah dan membawanya ke rumah sakit ? ".. ucapnya dalam hati.
" tidak apa-apa aku akan bertanggungjawab jika perlu aku akan nikahi dia ". sambil sekali lagi memandangnya
" astagfirullah arkan ingat, ia belum halal untuk kamu nikmati wajah cantiknya, ingat pesan bunda jagalah pandangan dari bukan mahrammu ". sambil memalingkan wajahnya ke luar jendela.
#setelah beberapa jam
Arkan tampak tertidur pulas dan tanpa sadar sambil memegangi tangan gadis yang ia tolong, ketika gadis itu terbangun.
"astagfirullah,...! ". hana terkejut saat melihat tangan nya di genggam oleh laki-laki yang bukan mahram nya. Teriakannya membangunkan si empu yang tanpa sadar memegang tangan perempuan yang ia tolong dan sesosok mata yang tampak terkejut juga dibalik pintu.
bagaimana kelanjutan reaksi hana, arkan dan orang dibalik pintu.
Nantikan episode selanjutnya..
\#\#\#\#\#\#\#\#\#\#\#\#\#\#
perkenalan para tokoh :
* Hana Syitta Nayyira : seorang mahasiswa tingkat akhir Fakultas Ushuludin jurusan Al-Qur'an dan Tafsir, dan juga guru Al'Qur'an di salah satu rumah Qur'an yang tak jauh dari kuliah nya. Ia anak yang cerdas, mandiri, baik hati serta sangat cantik luar dan dalam.
* Arkana Kenan Mufid : Seorang anggota tentara AD yang baru saja naik tingkat menjadi seorang Kapten pasukan khusus AD, ia seorang yang dingin, cuek, penyayang, tegas, bijaksana dan tentunya tampan rupawan.
* Farzan Kenan Mufid : adik seorang arkan yang kini siswa kelas akhir SMA yang akan menyusul abang nya untuk masuk Sekolah Tentara Angkatan Darat.
* Mufid : ayah arkan yang mempunyai pangkat tinggi di kalangan TNI AD, namun sekarang sudah pensiun. Ia seorang ayah yang tegas, bijaksana dan tentu rupawan, yang diturunkan kepada putra-putranya, arkan dan farzan.
* Sinta Dwi Maya : bunda arkan yang cantik dan penyayang, serta sangat menginginkan anak perempuan, karena di rumah ia satu-satunya wanita yang paling cantik.
Syitta : ayah hana, seorang Ustadz dan guru yang bijaksana dan di hormati oleh masyarakat setempat.
Ibu hana meninggal setelah hana menginjak usia 5 tahun dan semenjak kepergian nya, hanya ayah keluarga dekatnya satu-satunya.
Setelah ibunya meninggal hana pindah rumah ikut bersama ayahnya yang pindah kerjaan, yang tempatnya jauh dari keluarga ibunya.
wokke itu aja ya guyss pengenalan para tokoh nya, semoga kalian semua suka dengan ceritanya😍😍
#######
bagaimana kelanjutannya, nantikan di part yang akan datang.
sebelum nya maaf jika ada yang typo, dan ada nama sama dengan para pembaca itu semua yang fiktif belaka saja. Insyaa Allah nanti autor revisi setelah cerita sudah selesai.
jangan lupa dukung author dengan like, koment, dan share.
serta sarannya di kolom komentar ya.
dukungan pembaca sangat berpengaruh agar semangat author melanjutkan cerita ke part selanjutnya.. 🤗🙏
Ternyata sosok dibalik pintu tak lain adalah sinta sosok ibu yang hebat untuk arkan. Beberapa detik kemudian ketiganya pun saling melirik, sampai sinta melangkah masuk menghampiri mereka.
" assalamualaikum, bang siapa gadis itu ?.. dan kenapa tadi abang pegang tangan nya ? ". ucap sinta dengan nada sedikit marah
" Wa'alaikumussalam warohmatullah ". jawab keduanya
" abang bisa jelasin semuanya, tapi bunda nyusul arkan ke rumah sakit kok gak ngasih kabar ? ". ucap arkan sambil melepaskan tangan hana dan menyalami tangan sang bunda
" habisnya abang gak nyampe-nyampe rumah, bunda udah kangen banget sama abang ". sambil memeluk anak pertama nya itu.
" iya maaf bun, abang nunggu gadis ini sadar, eh malah ketiduran ". sambil menggaruk tekuk nya tidak gatal
" siapa dia bang, jangan bilang selama jauh dari bunda abang pacaran ?.... " tampak raut wajah curiga
" bukan bun, arkan gak kenal malah sama dia, ". ucapnya cepat
" nama kamu siapa cantik, kok membelakangi kami tidur nya ? ". ucap sinta heran dengan gadis dihadapan nya.
" owh iya lupa, maaf ini cadar milikmu ". arkan yang peka dengan alasan Hana menghadap ke belakang mereka.
" arkan, siapa gadis ini ? dan mengapa cadarnya ada padamu ? ". tanya intens sinta
" apa yang kamu lakukan padanya ? ". Pertanyaan sinta yang kesekian kalinya
" Bunda duduk dulu, izinkan arkan menjelaskan nya ". sambil menarik sang bunda untuk duduk di sampingnya begitupun hana yang sudah dari tadi memakai cadarnya hanya menunduk diam.
" abang menemukan dia terminal bis, awalnya abang ingin memberi tumpangan untuknya namun saat abang panggil dia tak ada jawaban abang kira ketiduran ternyata dia pingsan bun, jadi abang bawa ke rumah sakit ". jelas arkan panjang lebar.
" dan untuk kenapa cadarnya ada pada Abang, tadi dokter sempat pasang oksigen karena detak jantungnya melemah, setelah itu sambil menunggu dia sadar Abang duduk samping dia dan malah ketiduran serta Abang tidak sadar kalau ketika abang tertidur sambil pegang tangannya. Bunda percayakan sama abang ?..".sekali lagi penjelasan Arkan agar bundanya percaya padanya.
" karena abang sudah melihat wajah dan pegang tangannya walaupun itu tidak sengaja tetap dia belum jadi mahramnya abangkan ". ucap sinta masih menatap mata indah sang putra sulung.
" bun, sebelumnya maafkan abang yang tidak bisa menjaga padangan yang selama ini bunda dan ayah ajarkan. karena itu abang akan bertanggungjawab atas gadis ini ". ucapnya sambil melirik hana yang masih menunduk.
" maaf mas anda tidak usah bertanggungjawab lagian ini murni tidak sengaja dan bahkan terimakasih sudah membantu saya antar ke rumah sakit ". hana masih menunduk tidak berani untuk menatap pemuda dihadapan nya.
" cantik siapa namamu ? ".
" nama saya Hana tante ".
" Hana maafkan atas kelancangan anak tante, karena telah berani melihat wajah dan pegang tangan kamu walaupun dengan alasan menolong ".
" iya tante saya sudah memaafkan nya ".
" maaf nak, apa kamu sudah menikah / sudah punya calon "
" be.. be-lum tante, kenapa tante bertanya seperti itu ". sambil memberanikan diri untuk menatap ibu dari pemuda yang menolong nya.
" hana...?! ". sambi berpikir, ia ingat teman lamanya mempunyai Putri yang bernama Hana dan kira-kira seusia dengan gadis yang ada dihadapannya, dengan sedikit ragu ia bertanya pada hana
" apa mungkin nama ayahmu sytta ?...".
" kok tante tau nama ayah saya ?...."
" nama ayahmu beneran sytta, mas sytta kan ? ". hana dan arkan sama-sama bingung dengan pertanyaan dari sinta.
" kok tante tau nama ayah saya ? ". Sekali lagi Hana bertanya pada sinta
" jelas taulah, karena ayah kamu adalah sahabat tante dan ayah arkan ".
" jadi sahabat ayah bunda yang selalu di ceritakan itu ayahnya hana ? ".
" iya itu ayahnya hana " . ucap sinta
" kamu hana yang waktu itu gemuk dan pendek ya....! ". ucap arkan sambil menahan tawa saat mengingat hana kecil.
" jadi kamu bang kenan yang suka jahilin aku dulu ". ucap hana
" Ya Allah nak, kamu sudah gadis aja ". memeluk hana bak ibu yang sedang merindukan sang anak, begitupun hana yang sudah lama merindukan ibu.
" permisi, saya akan cek kondisi mba nya dulu ". ucap sang perawat, ketika memasuki ruang dimana hana dirawat.
" kondisi mba sudah stabil, jadi saya izin lepas ya mba infusan nya ". Perawatan laki-laki tersebut, saat hendak memegang tangan hana
" biar saya saja yang membukanya, dia calon istri saya ". Ucap arkan, hana yang mendegarnya hanya diam saking kagetnya.
" baik, kalau gitu saya tinggal ya mas, nanti silahkan ambil obat di bagian administrasi ". Ucap sang perawat tersebut sebelum pergi meninggalkan ruangan.
" duh anak bunda ini sudah posesif aja sama calon istrinya ". senyum sinta sambil melirik hana, yang diperkirakan wajahnya tersipu malu.
"ya udah hana, sekarang kamu ikut pulang ke rumah tante ".
" tapi tante hana belum memberi tahu ayah, pasti ia khawatir ".
" gpp, nak sekalian kita adakan reuni tante sama ayah kamu ".
" nanti kabarin nya pas di mobil saja ".
" bunda kesini naik apa tadi ? ". ucap arkan
" itu bunda pesan grab, yaa udah yuk....! ". sambil memapah hana berjalan menuju mobil arkan, sedangkan arkan mengambil obat.
Disisi lain sytta, sang ayah terus saja menghubungi putri nya itu yang tidak kunjung bisa dihubungi.
# dikediaman sytta
tak lama......
" kring....kring.... ". suara handphone sytta berdering, namun dari nomor tak dikenal.
Karena firasatnya bahwa itu hana, ia segera mengangkat telepon tersebut.
" assalamualaikum, yah ini hana ".
" Wa'alaikumussalam Ya Allah Nak, kamu dimana ? kenapa ayah telpon berkali-kali tidak bisa di hubungi ". ucap sytta, senang, khawatir,sedih.
"ceritanya panjang yah, ini sekarang hana ada di jalan xxxx, ayah kesini jemput hana ya ".
" oke.... ayah kesana sekarang juga, kirim alamatnya yang lengkap biar ayah tidak salah jalan dan ingat kamu jangan kemana-kemana lagi tunggu ayah jemput ". Sambil mengambil kunci mobilnya.
" iya yah hana gak akan kemana-kemana kok... ya udah hana tunggu ya Assalamualaikum... ".
" Wa'alaikumussalam ...". Ucapnya yang sudah di dalam mobil hendak berangkat.
hana memberikan handphone kepada arkan sedangkan sytta segera meluncur ketempat yang hana kirim lewat nomor tak di kenal itu.
Tak lupa mereka menunaikan sholat magrib dan isya diperjalanan pulang.
# sesampainya di rumah arkan
" hana sini tante bantu, kamu isitrahat didalam ya sambil tunggu ayahmu jemput ". ucap sinta sambil memapah hana masuk ke dalam rumah. sedangkan arkan memarkinkan mobilnya dan membawa barang hana menyusul kedalam rumah.
" assalamualaikum..". ucap sytta yang sudah di depan rumah yang tertera dalam alamat dari Hana.
" Wa'alaikumusslam ". ucap seseorang dibelakang sytta. seketika sytta membalikan badan.
" Mufid....! ". ucapnya kaget, karena bertemu sahabatnya semasa kecil.
" eh bang sytta ". ucap mufid sambil memeluknya.
" ini rumah kamu fid ? "
"iya bang, abang tau dari mana alamat rumahku padahal kita udah lama tidak berkabar ? "
" ceritanya panjang fid ". Ucap sytta
" emm ayolah masuk dulu dan ceritakan perlahan bang ".
" assalamualaikum bun "
" Wa'alaikumussalam yah ". sambil menyalami suaminya mufid
" bang sytta apa kabar ?....". ucap sinta sambil menelungkupkan di depan dada
" Alhamdulillah sehat sinta ".
" bun tolong buatin minuman, bang mau minum apa ? ". sambil menatap sytta
" kalau gak keberatan teh manis aja fid ".
" ya udah mas aku tinggal ke dapur dulu ". Ucapnya pada mufid sambil berlalu menuju dapur.
Sedangkan hana yang sedang istirahat di kamar tamu, serta arkan yang sibuk membersihkan diri di kamar nya.
Setelah selesai bersih-bersih Arkan segera menuju ruang tamu, karena suara sang ayah sudah pulang.
" eh ayah udah pulang ". ucap arkan dari arah kamarnya bergabung duduk di ruang tamu
" bang sini, katanya tadi sebelum sampe rumah ada kejadian sampe ke rumah sakit, ada apa ? ". ia dapat kabar dari istrinya bahwa arkan mampir ke rumah sakit.
" owh ya kenalin bang ini sahabat ayah bunda waktu kecil namanya om sytta ".
" salam kenal om, nama saya arkan ". sambil bersalaman
" masyaa Allah, ini anakmu fid, emang ganteng nya cetakan ayah nya ". ucap sytta sambil tertawa
" ah abang bisa aja.... " mufid pun ikut tertawa
" Oh ya bang, jadi gimana cerita tadi kenapa kamu bisa masuk rumah sakit ? ".
" Jadi gini yah tadi pas abang mau pulang itu kan hujan besar ya, nah abang lihat ada seorang gadis yang sedang duduk sendirian di tempat penunggu bis dan ternyata Gadis itu pingsan jadi abang bawa ke rumah sakit soalnya udah sore di tambah jalanan udah sepi ". jelasnya
" sebentar sebentar, apa Gadis itu bernama hana ? ".
" loh kok Om tahu namanya ? ".
" karena anak om yang bernama hana telat pulang hari ini setelah mengajar dan firasat om ia terlambat karena hujan yang deras ". ucap sytta
" Oh ya bang ngomong-ngomong kok bisa tahu alamat rumah saya apa jangan-jangan abang itu ayah dari gadis itu ? ".
" jadi tadi anakku telepon, katanya dia ada di alamat rumah ini makanya aku langsung segera kesini ".
" nak arkan bagaimana keadaan gadis yang kamu tolong l, apa benar dia putri om, dimana dia sekarang ? ". tanya nya
" dia sedang istirahat om di kamar tamu, maaf saya lancang membawanya ke rumah sakit kalau benar gadis itu adalah putri om. Tapi gak sendirian kok om ada bunda yang nemenin ". ucap arkan takut ada kesalahpahaman
#########
wokke guys, maaf jika author baru update lagi, karena harus berbagi waktu dengan yang lain.😊🌺
jangan lupa jadikan favorit dan dukung terus ya, agar author semakin semangat untuk update ceritanya serta jangan lupa saran dan komentarnya di kolom komentar. see you all 😍
tak lama sinta datang dari arah dapur
" diminum bang ". ucap sinta yang meletakan minuman dan makanan ringan di atas meja.
" owh iya terimakasih sin ". ucap sytta lalu meneguk teh nya.
" bang tolong panggil hana, seperti nya dia sudah bangun ". ucap sinta
" baik bun, permisi om saya panggilkan hana dulu ya ".
" silahkan-silahkan nak ".
" bang gimana kabar nya selama ini sehat-sehat aja kan ?...., aku dengar-dengar abang pindah rumah semenjak istri abang meninggal ". sinta hanya menyimak pembicaraan suami dan sahabat kecil nya itu.
" Alhamdulillah kabarku dan hana baik-baik aja, iya karena aku pindah tugas ngajar jadi aku pindah ke alamat jalanxxxxxx ".
" kamu bagaimana kabarnya ? dan aku sempat tak mengenali anakmu itu ". Ucap sytta sambil tertawa
" Alhamdulillah kami juga sehat bang, dan beberapa tahun ini kami sudah punya 2 putra adik nya arkan bernamanya Farzan Kenan Mufid. Kebetulan sekarang dia sedang main ke rumah teman nya ". ucap sinta
" Alhamdulillah berkah ya sin ".
" aku jadi ingat bang dulu kita pernah berjanji kalau punya anak pasangan akan kita jodohkan kelak jika sudah besar ". ucap mufid
" ya, dan sekarang saat nya untuk menepati janji kita dulu , aku percaya nak arkan akan menjaga dan menyayangi hana seperti ayahnya ". ucap sytta sambil tersenyum
" apa sebaiknya biarkan mereka saling mengenal satu sama lain dulu ?...dan belum tentu mereka mau di jodohkan juga bang, mas ". ucap sinta
" nah iya juga bang, biarkan. mereka..... ".
Tak lama hana berlari kecil menghampiri ayahnya
" ayah !!..... ". sambil memeluknya, tanpa ia sadari di depan ada arkan dan juga kedua orangtuanya
"Ma Syaa Allah anak ayah ini, udah besar masih pengen di peluk sama ayah malu dong tuh sama keluarga nak arkan ". ucap sytta tertawa
Diam-diam arkan memperhatikan hana, seperti nya dia sangat dekat dengan ayah nya.
" tidak apa-apa bang namanya juga anak perempuan ". ucap sinta. sontak hana segera melepaskan pelukan ayahnya dan kembali duduk rapi sambil menunduk ".
" bang tidak ada yang mau sampaikan lagi dengan om sytta?.... ". Ucap sinta
" maaf sebelum nya om, tadi ketika di rumah sakit saya tanpa sengaja melihat wajah hana...dann juga tak sengaja ketika saya sedang menunggu hana sadar saya tertidur sambil memegang tangannya ". ucapnya sambil menundukkan kepala tanda merasa bersalah
" tapi om tak perlu khawatir saya akan bertanggungjawab atas kejadian itu ". ucapnya lagi dengan mantap
" baiklah terimakasih nak arkan sudah jujur, saya akan memaafkannya dengan satu syarat, NIKAHI HANA!!!!..... ". ucap sytta sambil berkedip ke mufid yang paham ide dari sytta. Sedangkan hana terkejut mendengar apa yang barusan di Katakan sang ayah.
" ayah, jangan aneh-aneh deh, kita gak saling kenal satu sama lain, lagian itu gak sengajakan ". ucap hana dengan cemas, ia tak mau menikah dengan seorang yang sama sekali tidak ia kenali.
" maaf awalnya memang tidak sengaja, tapi tanpa sadar beberapa menit saya memandang wajahmu lagi dengan sengaja ". sambil menunduk Karena malu
" nah kamu sudah dengarkan kan nak, akran itu sengaja. Bagaimana kalau nanti sampai terbayang berlarut itu akan menimbulkan zina hati, jadi keputusan ayah sudah bulat. ". Jawab sytta mantap.
" bagaimana dengan kamu fid dan sinta?..."
" kalau saya sih ikut pendapat mas mufid saja ". Jawab sinta
" ya tentu aku setuju bang, ". dengan senyum penuh arti.
" bang kamu sudah dewasa, harus bisa bertanggungjawab atas suatu tindakan yang kamu lakukan. Ingat jiwa kita sebagai TNI mengabdi pada agama dan negara ". ucap mufid sambil menepuk pundak arkan.
" baik yah, abang akan bertanggungjawab sepenuhnya, tapi izinkan beberapa waktu untuk kami saling mengenal terlebih dahulu om ". arkan memberi peluang untuk hana mengenalnya karena bagi dia itu tidak masalah namun berbeda dengan Hana yang tampak syok mendengar permintaan ayahnya.
" baik 2 pekan lagi kita akan adakan acara pernikahan nya, selama itu kalian boleh saling mengenal tetapi tidak melangggar syariat ".
" apa itu tidak terlalu cepat bang?.." ucap sinta
" tidaklah bun, semakin cepat semakin baik. lagian ayah sudah menantikan cucu... " ucap mufid menangkal pertanyaan dari istrinya.
hana hanya pasrah dengan keputusan ayahnya, karena hana tau itu adalah bentuk kebaikan buat hana.
" baiklah fid keputusan sudah final, semoga silaturahmi kita semakin kuat. Kami pamit pulang, karena malam sudah semakin larut ".
" tidak makan malam dulu disini bang?... "
" lainkali saja fid, tenang waktu kita masih luas ". Ucap sytta
mereka semua menghantarkan sytta dan hana pulang,
" assalamualaikum " . Ucap sytta dan hana
" Wa'alaikumussalam, hati-hati bang titip calon mantuku ". Ucap mufid sebelum kepergian mereka.
# dalam doanya
setelah kepergiannya arkan lekas berdoa dalam hati :
" ya Rab, semoga pilihanku tidak salah dan Engkau Ridhoi. Namun bisakah hamba menikah dan hidup bersama dengan seseorang yang tidak hamba cintai.? semoga Engkau selalu ada bersamaku aamiin ".
# keesokan di pagi hari
" bang kamu libur berapa hari?... ". ucap mufid sambil membaca koran, karena sabtu ia berangkat kerja siang
" cuman 2 hari yah sabtu ahad saja ". sambil mencuci mobil sport hitam nya
" lagian ini bonus karena abang baru naik pangkat jadi Kapten pasukan khusus kan yah bukan agenda libur tahunan ".
" hari ini coba kamu ajak main hana, sambil pdkt ". ucap mufid tertawa
" emang hana gak sibuk yah ? dan om sytta bakal kasih izin juga? ".
" kamu ini bang, dicoba dulu tanya sana. Berusahalah dulu masa di kandang doang berani di luar kandang menciut ". ledek sang ayah
" tapi ini beda yah... ". sambil duduk disamping sang ayah
" sini handphone mu ".
" nah ayah udah simpan nomor om sytta, sekarang tinggal kamu tanya tuh sama calon mertuamu. Apa kegiatan hana di hari sabtu ".
" tapi yah.... ". mufid berlalu masuk ke dalam untuk siap-siap berangkat ke kantor dan sengaja mengabaikan putra sulungnya itu
" ya Rab bantu hamba, hamba tidak ahli dalam hal yang satu ini " . gumam nya
...****************...
Arkan : " assalamualaikum om, sebelumnya maaf mengganggu waktunya ".
om sytta : " Wa'alaikumusslam iya nak ada yang bisa om. bantu?..".
Arkan : " maaf jika lancang om, mau tanya kalau kegiatan dek hana sabtu ini apa ya om? saya rencana mau ajak hana jalan-jalan sambil mengenal hana lebih jauh ".
om sytta : " sepertinya nak arkan ini sudah tidak sabar ya ingin segera menikah dengan hana wkwkwk, hana biasanya ngajar di majelis dekat kampus nya kebetulan sabtu ahad dia libur kuliah. Kalau nak arkan mau lihat boleh ntar om kasih lokasinya "
arkan : " hehe, gak buru-buru juga om, baik om terimakasih waktunya"
om sytta : " om kirim ya lokasinya ya, om tidak bisa lama-lama mau lanjut ngajar lagi. Ingat kalau mau ajak jalan-jalan temani adek atau siapalah jangan berduaan walaupun perginya ke tempat ramai. assalamualaikum nak arkan ".
arkan : owh iya, terimakasih om maaf menganggu waktunya siap om paling ajak temen hana, kalau hananya bersedia. Wa'alaikumusslam Warohmatullah "
...****************...
okkey guysss siapa nih yang penasaran dengan kelanjutan kisah arkan dan hana?
apakah mereka sampai ke pernikahan yang di harapkan kedua orangtuanya?
atau malah ada kisah lain nya?
silahkan tebak kisah alur selanjutnya cantumkan di komentar ya 🙃🌸
Jangan lupa like, share, subscribe dan saran/kritiknya di kolom komentar serta mohon dukungan nya ya. 🤗👋
mohon maaf jika ada terdapat typo, author masih pemula jadi masih ada beberapa yang kurang baik....
sampai jumpa di part selanjutnya see you later....😉
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!