NovelToon NovelToon

Jadi Bocil Kesayangan

JBK ~01

JADI BOCIL KESAYANGAN ⏱️01

Auristela Allisya Lesham adik dari antagonis pria di cerita 'Reva is innocent'.

Allisya Davina seorang pengusaha kuliner yang kini berusia 26 tahun. Suatu hari dia akan pergi ke acara pembukaan cabang baru miliknya, sayangnya saat itulah kereta api yang ia tumpangi mengalami kecelakaan. Dengan perasaan pasrah gadis itu berkata dalam hati bahwa dia sudah mengikhlaskan semua uangnya jika ia harus pergi sekarang.

Lalu apa yang terjadi kepadanya setelah kecelakaan tersebut?

...⏱️⏱️⏱️...

Allisya menatap pantulan tubuhnya di cermin besar, ia benar-benar terdiam sekarang tak bisa lagi berkata-kata. Ingin rasanya wanita berusia 26 tahun itu menangis dengan kencang agar ada orang yang menolongnya dari keanehan ini. Kalian mau tau apa yang terjadi pada Allisya, sini sini lihatlah di cermin tubuh Allisya wanita berumur 26 tahun itu mengecil mirip bocil usia 5 tahunan.

"Mama ini alica tenapa?" Lagi-lagi Allisya semakin terkejut saat mendengar suara dan juga aksen katanya yang belum sempurna. Belum sepenuhnya tersadar dari kekagetannya tiba-tiba suara robotik membuat Allisya kembali terdiam.

Sistem di aktifkan

Proses pengaktifan di mulai

1%•••••

10%••••••••••

50%•••••••••••••••

65%••••••••••••••••••••

75%•••••••••••••••••••••••••

90%••••••••••••••••••••••••••••••

100%••••••••••••••••••••••••••••••••••

Proses selesai

Sistem Xyan Telah Aktif

"Selamat siang Nona Allisya。◕‿◕。"

Allisya menoleh kesana-kemari saat suara robotik itu tiba-tiba saja menyapa dirinya, tanpa wujud pula kan Allisya jadi atut. "Hiks, ciapa? goblok hiks ini tenapa cuala ua jadi gini hiks," pecah sudah tangis Allisya.

"Aduh Nona jangan menangis lagi saya ada di pikiran anda....Ah nah saya sudah muncul Nona jadi anda tidak perlu merasa takut lagi ya ◉‿◉"

Allisya menatap layar hologram di hadapannya dengan tatapan kagum, wah baru kali ini dia melihat layar hologram sekeren ini. Dengan semangat Allisya pun bertanya, "Lo cangih banet, pacti tau ta ua di mana cekalang? Tolong dong kacih tau allica dimana cekalang? teluc ini tenapa badan allica jadi kecil bedini."

"Astaga Nona anda sangat menggemaskan (≧▽≦) ahahaha sungguh lucu melihat jiwa wanita 26 tahun masih cadel seperti ini ahahaha (≧▽≦)"

Allisya ingin mengumpat namun tak jadi karena ia yakin kalau ia mengumpat yang ada hologram di depannya ini akan semakin mentertawakan dirinya. Sistem Xyan yang melihat wajah masam Nonanya sebenernya ingin tertawa lagi, tapi kasian juga kalau di tertawakan pasti nanti akhirnya bocil dadakan itu akan menangis.

"***Karena melihat wajah anda yang sudah sangat masam itu saya akan langsung menjawab pertanyaan anda saja ya Nona. Sekarang anda berada di tubuh seorang tokoh novel bernama Auristela Allisya Lesham adik antagonis pria yang akan mati seminggu lagi karena di tabrak oleh orang tua protagonis wanita. ***

***Lalu kenapa anda bisa di sini? Karena jiwa andalah yang terpilih untuk mengubah alur cerita di sini. Nah kalau anda bertanya tentang tubuh anda di dunia nyata? sebenarnya tubuh itu sudah berada di dalam tanah. ***

Oleh sebab itu bisa di bilang ini adalah bonus dari sang maha kuasa untuk anda memulai kehidupan baru. Dengan tubuh yang baru juga◉‿◉"

Dengan panjang dan lebar sistem Xyan menjelaskan sementara Allisya nampak begitu serius mendengarkan. Oh ya ampun jika saja kalian melihat betapa menggemaskannya wajah bocil dadakan itu saat ini, pasti kalian akan langsung mencubit pipinya itu.

"Eum teluc atu haluc gimana setalang? maca diem aja taya patung pancolan." Allisya menatap Sistem Xyan dengan mata yang mengedip-ngedip begitu lucu.

"Anda hanya perlu mengerjakan misi Nona, dan misi anda yang pertama akan muncul tepat pada hari kecelakaan tubuh ini nanti. Selain itu anda bebas melakukan apapun di dunia ini Nona, anggap saja ini adalah kehidupan bebas yang anda miliki."

"Ini celitanya tentang ciapa cih? tamu bisa jelacin lagi tida?" tanya Allisya.

"Baiklah saya akan menjelaskan tentang novel yang sekarang anda tempati ini......

Judul novel ini adalah 'REVA IS INNOCENT' novel ini menceritakan tentang pembalasan dendam antagonis pria Nathaniel Rothschild Lesham. Bukan hanya dia tapi seluruh keluarga Lesham juga berperan dalam pembalasan dendam ini.

Mereka semua membalaskan dendam pada keluarga protagonis wanita Revania Howard..... Alasan dari pembalasan dendam keluarga Lesham adalah karena orang tua Protagonis Wanitalah yang menyebabkan kematian dari putri satu-satunya keluarga Lesham yaitu anda sendiri.

Berbagai pembalasan terus mereka lakukan sampai suatu hari akhirnya kedua orang tua Reva telah terbunuh. Mereka berdua mati karena mengalami kecelakaan, mobil yang mereka tumpangi menabrak truk tronton.

Sejak kejadian itu keluarga Lesham pun menghilang dari publik, entahlah mereka pergi kemana tidak ada yang tau pasti. Sementara Reva sendiri dia memilih untuk tidak terlalu bersedih atas kepergian keluarganya, dan memulai kehidupan barunya."

Allisya menganggukkan kepalanya paham mendengar cerita dari sistem ia pun kembali bertanya, "Ote atu paham, eh tapi belalti bental lagi atu batal mati dong? Huwaaaaa endak mau atu ndak mau mati lagi, cictem tolong atu huwaaaaa."

"Anda tenang saja Nona anda akan selamat saya yang menjamin itu semua, untuk sekarang apa Nona mau melihat data diri anda? Kalau iya Nona cukup berkata buka data diri, kalau sudah selesai melihat data diri anda bisa mengatakan selesai(✿^‿^)"

"Mau mau, buta data dili!" ucap Allisya.

Perintah terekam

Membuka data diri Auristela Allisya Lesham

Data terbuka.........

Nama : Auristela Allisya Lesham

Usia. : 5 Tahun

Marga : Lesham

Jk. : Perempuan

Presentasi diri✓

Kecantikan. : 20%

Kesehatan. : 15%

Daya tarik. : 30%

Kepintaran : 50%

Keahlian✓

-Melukis, memasak

Hadiah✓

-[Belum ada hadiah]

Poin✓

-100.000

Tampilan data diri selesai."

"Celecai!!"

Perintah terekam

Menutup data diri.......

"Apa ada yang ingin anda tanyakan lagi Nona?ʘ‿ʘ"

"Endak atu cekalang cuma mau nanya tenapa atu cendili di cini?" tanya Allisya.

Pasalnya sedari tadi tidak ada orang ataupun siapapun yang masuk hanya untuk mengunjungi dirinya di dalam kamar. Sistem Xyan yang melihat itu nampak tersenyum dengan wajah konyolnya, membuat Allisya semakin bingung di buatnya.

"Sebenarnya Nona sedari tadi saya membekukan waktu agar tidak ada yang menggangu pembicaraan kita berdua. Karena kalau saya tidak melakukan hal tersebut keluarga anda yang sejak anda menangis tadi sudah ada di depan pintu akan masuk dan mengganggu pembicaraan kita berdua."

"Jadi meleka udah ada di depan pintu cic?" tanya Allisya setengah terkejut saat mendengar ucapan sistem barusan.

"Iya Nona jika saya menjalankan waktu kembali mereka akan langsung masuk ke dalam sini untuk melihat anda."

"Talau gitu gak usah di betuin agi wattunya bial meleka bica macuk. Atu juga penen liat meleka loh cictem." Mendengar ucapan sang Nona sistem Xyan pun segera menjalankan waktu yang tadi berhenti karena ulahnya.

Brak

"Lissya......."

JBK ~02

JADI BOCIL KESAYANGAN ⏱️02

"Lissya kamu gak papa?" dengan wajah panik beberapa orang langsung masuk dan mengecek keadaan Allisya.

Gadis itu nampak syok karena melihat orang-orang ini masuk dan langsung membolak-balikkan tubuhnya. Sistem Xyan pun hanya diam menunggu reaksi Allisya yang masih nampak syok dengan kejadian yang baru saja terjadi ini.

"Aduh Kafka adeknya jangan digituin pusing pasti ih....."

Tiba-tiba saja semua orang yang ada di hadapan Allisya langsung terdiam dan tak bergerak, Allisya tebak pasti Sistem Xyan telah memberhentikan waktu. Gadis itu menatap sistem yang kini sedang menampilkan wajah robotik tanpa dosa, "Cictem ini meleta tenapa?"

"Hehe maaf Nona saya ingin memperkenalkan mereka semua pada anda jadi saya hentikan waktunya untuk sementara......

Mari kita berkenalan dengan kelima orang ini:

Yang pertama adalah kepala keluarga Lesham dan juga istrinya atau mungkin anda akan memanggil mereka Oppa dan juga Oma. Theodore Roosevelt Lesham dan juga istrinya Marcia Joseph Lesham, mereka adalah kakek dan nenek dari pihak ayah Nona.

Yang kedua adalah orang tua anda Tuan Adelard J Lesham lalu istrinya Guinevere Far Lesham, terakhir adalah anak pertama orang tua anda atau abang anda Kafka J Lesham. Sebenarnya masih banyak anggota keluarga Lesham yang lain, tapi semuanya sudah pergi bekerja. Kebetulan hanya mereka berlima yang masih berada di rumah saat ini, jadi mohon maklum ya Nona."

Allisya menatap wajah kelima orang itu kemudian menganggukkan kepalanya karena sudah menghafal wajah mereka semua. "Jalanin agi wattunya cictem atu dah hafal wajah meleka," ucap Allisya dengan satu jempol yang ia berikan pada Sistem Xyan.

"Allisya kenapa nangis sayang?" tanya Mama Guin yang kini sudah mengangkat tubuh Allisya dan menggendongnya.

"Cictem bica dengel cuala hati atu tida?" tanya Allisya dalam hati.

"Tenang saja Nona saya bisa mendengar suara hati anda."

"Sayang? Allisya kok diem aja kenapa nak?" tanya Mama Guin lagi, pasalnya pertanyaannya yang pertama tak mendapat jawaban dari sang anak.

Namun percuma saja Allisya tak menjawab karena dia sedang berbicara dengan Sistem Xyan, hal ini tentu saja membuat lima orang itu semakin panik. Dengan sigap Oma Marci langsung menggendong tubuh Allisya lalu berkata, "Allisya? Cucu oma kenapa sayang?"

Allisya tersentak kaget saat tiba tiba merasakan tangan Oma Marci yang menyentuh bagian pipinya. Bocil dadakan itu pun mengerjap-ngerjapkan matanya kemudian tersenyum manis pada Oma Marci. "Xixixi nda papa Oma, atu cuma taget tadi ada ticak," ujar Allisya menunjuk dinding seolah tadi dia memang benar melihat cicak di sana.

"Tapi beneran gak papa kan dek?" tanya Kafka khawatir. Pasalnya tadi dia benar-benar mendengar suara tangis sang adik yang membuatnya langsung berlari ke kamar Allisya secepat kita kilat.

"Iya benelan Allica nda papa, tapi anu......" Allisya menatap Oma Marci dengan wajah cemberut.

"Tapi kenapa hm?" tanya Opa Theo.

"Mau sesuatu sayang? Kalo iya Daddy akan segera menurutinya, Lissya tinggal bilang mau apa..." Daddy Ade mengelus-elus kepala Allisya dengan penuh kasih sayang.

"Mau matan, Allica lapel banet. Bole ya Allica matan?" tanya Allisya dengan kedua tangan yang memegang pipi, oh jangan lupakan puppy eyes yang ia tampilkan membuat lima anggota Lesham yang ada di sana terkekeh kecil.

"Ya boleh dong sayang siapa yang bilang gak boleh hm? Ayo kita ke bawah sekarang," jawab Oma Marci dengan senyum yang teramat manis untuk sang cucu.

"Allica mau jalan cendili Oma," ujar Allisya, tanpa banyak bicara dan drama Oma Marci juga langsung menurunkan tubuh Allisya ke bawah dan membiarkan gadis mungil itu memimpin jalan mereka.

"ALLISYA......"

JBK ~03

JADI BOCIL KESAYANGAN 03⏱️

"ALLISYA JANGAN BERLARI!!"

Allisya kecil langsung terdiam membisu di tempatnya, ia yang tadinya sedang berlari reflek menghentikan langkahnya karena mendengar teriakan kompak dari kelima orang tersebut. Allisya menundukkan kepalanya dan mulai terisak, hey tunggu-tunggu kenapa dia terisak harusnya dia tak seperti ini. Kalian ingat kan kalau jiwa yang ada ditubuh Allisya sekarang adalah jiwa wanita berusia 26 tahun yang sudah terbiasa dengan kerasnya dunia. Bagiamana mungkin hanya dengan bentakan kecil seperti itu dia langsung menangis bahkan sampai terisak seolah habis diapakan saja.

"Sistem ini kenapa gua nangis dah? Kok jadi cengeng gini gua buset," batin Allisya bingung.

"Ayolah Nona, jiwa anda memang berusia 26 tahun di dunia yang dulu. Tapi tolong jangan lupakan tubuh yang sekarang anda tempati hanyalah gadis imut nan manis berusia 5 tahun....

Pastinya perasaannya masih selembut sutra dan akan gampang menangis jika di bentak sedikit saja."

Kafka yang melihat adik kecilnya menangis langsung tersadar kemudian mendekatinya dan dengan sigap langsung menggendong tubuh mungil tersebut. "Sweet baby shouldn't cry, forgive us for shouting earlier okay?" ucap Kafka dengan suara yang teramat lembut.

"Nda papa, Allica cuma leflek nangic aja tadi. Xixixi...."

Kafka mengelus rambut gadis itu penuh sayang, para orang tua yang melihatnya pun tersenyum senang sekaligus merasa lega. Entah kenapa hari ini Allisya sangat mudah di tenangkan, biasanya saja jika gadis itu menangis sangat susah untuk membujuknya. Harus ada sebuah perjanjian jika mereka ingin Allisya berhenti menangis, namun sekarang lihatlah tidak sampai berjam-jam Allisya sudah bisa di tenangkan.

"Putri kecilku yang sangat manis...."

⏱️⏱️⏱️

Kini Allisya sedang bermain dengan Kafka juga, tiga sepupunya yang lain. Mari berkenalan dengan ketiga sepupu Allisya yang lain, Pertama Rafero Harsen Lesham, kedua Bryan Adams Lesham, Ketiga Jorgensen Lesham. Kafka, Allisya, Fero, Bryan dan Jorge sedang bermain petak umpet di taman samping yang memang teramat luas.

Sebenarnya ada dua lagi manusia yang kini sedang menemani bocil bocil ini bermain, kenapa bocil-bocil? karena Fero, Bryan, Jorge ini hanya berbeda 2 atau satu tahun dengan Allisya. Sementara Kafka dia lah yang paling dewasa karena sekarang sudah duduk di bangku SMP atau sekolah menengah pertama.

Oh ya mari bahas dua manusia yang kini sedang duduk di gazebo dengan kegiatannya masing-masing. Yang pertama adalah adik Kafka atau abang kedua Allisya namanya Sadam J Lesham, bocil tampan itu nampak sedang fokus dengan game di tangannya tak peduli dengan yang lainnya. Lalu yang satunya lagi Jansen Viorae Lesham, bocil tampan itu juga terlihat sibuk dengan buku di tangannya.

"Bang Jancen, Bang Cadam Allica cembunyi di cini ya?" Tiba-tiba saja Allisya datang ke gazebo tempat Sadam dan Jansen duduk dan berusaha naik ke sana. Jansen yang melihat Allisya langsung meletakkan buku ditangannya kemudian mengangkat tubuh Allisya.

"Sembunyi di samping abang ya?" Tanpa menunggu jawaban dari Allisya Jansen langsung mendudukkan tubuh kecil Allisya disampingnya lalu menutupinya agar Fero yang sekarang bertugas menjaga tak bisa menemukannya.

Sadam? pemuda itu hanya diam namun langsung menggeser posisi duduknya untuk menutupi Jansen juga Allisya. Allisya yang melihatnya langsung terkikih geli lalu berbisik lirih, "Pacti bang Felo nda bica nemuin atu xixixi...."

"Pasti!!" Dengan gemas Jansen mengecup pucuk kepala Allisya berkali-kali membuat Sadam mendengus sinis dan tanpa perasaan melemparkan Headphone yang tadi ia pakai ke arah Jansen. Untung saja Jansen sigap menangkapnya, kalau tidak bisa dijamin jidat mulutnya lah yang menjadi sasaran headphone milik Sadam.

Allisya tak mempedulikan hal tersebut, ia sedang sibuk mengawasi Fero apakah dia sudah pergi dari sana atau belum. Kalau sudah rencananya ia akan langsung berlari kesana dan menjemput kemenangannya. Allisya tuh merasa bangga dia dari tadi menang terus, walaupun dia tau dari tadi sebenarnya memang dia di biarkan menang begitu saja oleh para abang-abangnya.

"Abang Felo uda pelgi Allica mau kecana...." Tanpa menunggu lebih lama Allisya langsung berlari dan meloncat-loncat penuh semangat saat dia menang lagi.

"Aaaaa....." Dengan tidak terduga tiba-tiba tubuh Allisya melayang dan berada di gendongan seorang pria dewasa yang wajahnya teramat tampan.

"Om Alpinnnnn......" Ada perasaan senang saat Allisya melihat pria yang ternyata adik dari Daddynya. Mungkin ini adalah perasaan pemilik tubuh yang sebenarnya, Allisya terpesona dalam hati saat melihat betapa tampannya Omnya ini. Kalau di deskripsikan mungkin mirip dengan sugar Daddy di novel-novel online yang pernah dia baca, pokonya beh sangat eumuah.

"Om turunin Allisya!!!" ucap Fero yang diangguki saudaranya yang lain. Mereka menatap tajam Omnya itu, pasalnya jika Allisya sudah berada dalam genggamannya bisa di pastikan kalau si tua itu akan memonopoli adik mereka. Hingga mereka tak bisa merebutnya kembali, menyebalkan sekali pokoknya om mereka ini!!!

"Heh dasar bocah!!!"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!