Tresa Anggara,nama gadis yang tak asing di telinga masyarakat.Gadis kelahiran Suku Sunda itu telah menarik perhatian banyak orang karena paras cantiknya.
Tak hanya itu,tresa adalah seorang model papan atas yang telah menerima banyak penghargaan dan mengharumkan negara. Sehingga tak aneh bila gadis berusia 22 tahun itu telah memikat banyak hati pria.
Dan alhasil,hatinya telah dimenangkan oleh Kevin Alexander yang merupakan seorang CEO Louvre Gallery of Art.Kevin begitu mencintai tresa,sehingga genap 2 bulan pacaran,mereka langsung menikah ketika usia Kevin menginjak 30.
Pengucapan janji pernikahan langsung dilihat oleh ratusan orang,banyak dari fans tresa yang mengucapkan selamat atas pernikahan nya.Namun,ada sebagian yang kecewa karena merasa cemburu dan patah hati.
Tresa maupun Kevin begitu bahagia,mereka menghabiskan waktu Dari siang sampai malam untuk memeriahkan pernikahan.
Hingga akhirnya,malam pertama pun datang. Tresa kini tengah duduk di atas kasur yang sudah ditaburi oleh kelopak bunga mawar,hatinya berdegup kencang ketika pintu kamar terbuka perlahan lahan dan nampaklah batang hidung Kevin.
"Ho-honey,tunggu sebentar!aku pergi mandi dulu!".ucapnya tergesa gesa,ia lalu mulai berlari masuk kedalam kamar mandi untuk mempersiapkan diri,tak lupa tresa memakai lingerie seksi dan menerawang agar suaminya merasa puas.
Ceklek
Tresa lalu keluar dan tak berharap kalau suaminya kini tengah terbaring nyenyak di atas kasur.
"Honey?bangun!lihat aku!".tresa berteriak dan mencoba membangunkan Kevin,namun bau alkohol langsung menyengat masuk.Tampaknya sang suami telah mabuk dan tergurai tak sadarkan diri.
"Hoamm,sayang..besok saja,aku sudah kantuk".lirih Kevin yang menutup kedua telinganya.
Tresa yang mendengar ucapan suaminya menjadi kesal!ia lalu merebahkan dirinya dan benar benar berpikir bahwa Kevin tengah mabuk.Dirinya tak mau kalau sampai malam pertama yang indah harus berubah karena melakukannya dengan kondisi Kevin yang mabuk.
………
Esok malam harinya.
"Honey!kau sudah berjanji malam ini kan?".teriak tresa dengan semangat,ia sudah memaafkan perbuatan Kevin kemarin malam yang menunda malam pertama mereka.
"Ohok ohok!Sa-sayang,hari ini aku tidak enak badan.aku tidak mau membuatmu kecewa kalau tubuhku tengah seperti ini,jadi besok okay?".lirih Kevin sambil batuk batuk dan menunjukkan hidung merahnya.
Tresa yang melihat suaminya lagi lagi menunda merasa kecewa dan curiga,namun melihat kondisi Kevin yang sakit.Akhirnya tresa pun percaya dan menunda malam pertama untuk hari esok.
Malam ketiga.
"Honey!let's go!".ucap tresa penuh semangat.
"Baiklah sayang ayo".Balas Kevin ikut semangat,ia lalu mulai menutup handphonenya dan berjalan perlahan ke arah tresa.
Namun,lagi lagi malam pertama mereka harus tertunda ketika tiba tiba dering ponsel terdengar kencang.
Tring.tring.tring.
"Aih sayang,tunggu sebentar".ucap Kevin tersenyum,ia lalu mengangkat telepon dan mendapat kabar bahwa salah satu ruangan perusahaannya terbakar,sehingga mengharuskannya untuk pergi datang dan mengecek.
Dan lagi lagi,Kevin harus pergi keluar meninggalkan tresa,ia lalu kembali menunda malam pertama dan berjanji bahwa besok malam akan melakukannya.
Malam keempat.
"Sayang,aku hari ini ada janji dengan teman temanku.pulang sekitar jam 1,jadi jangan menungguku kalau kau sudah mengantuk tidurlah duluan".
Malam kelima,malam keenam,malam ketujuh,malam kedelapan hingga malam ke empat belas.Kevin belum juga menuntaskan tanggung jawab nya pada Tresa,selalu ada saja alasan yang diberikannya pada sang istri.
Sengaja tidak pergi berbulan madu karena Kevin sibuk bekerja,tresa malah semakin bosan dan kesal pada suami barunya.
"Honey!kalau seperti ini terus aku bosan! pokoknya kalau ngga bisa menikmati suasana kasur,biarkan aku menikmati suasana tempat!".bentak tresa yang mendapati suaminya tengah duduk santai di balkon kamar sambil menikmati suasana pagi yang indah.
"yaudah sayang,nanti kita bulan madu okay? kamu mau kemana bulan madunya?".Balas Kevin sambil menyeruput kopinya.
'what?benar benar suami yang tidak peka!'.batin tresa yang kini benar benar tak habis pikir pada suaminya.Dengan perasaan kesal,tresa tak membalas ucapan Kevin,ia lalu pergi masuk kedalam kamar dan membanting kencang pintu.
ceklek.
Kevin membuka pintu kamar pelan pelan,ia lalu melihat kalau istrinya tengah menangis di tepi ranjang.
"Hei?ke-kenapa menangis?apakah aku telah melakukan sesuatu yang salah?".tanya Kevin panik,ia paling tak bisa kalau melihat tresa menangis dan tersakiti.
Tresa yang mendapati kehadiran kevin langsung menyeka ingus dan air matanya,ia tak menggubris perkataan sang suami.Hatinya benar benar kesal dan marah.
"Aku bawa kamu shopping mau?".bujuk Kevin yang langsung disetujui oleh tresa,ekspresi dan perasaan tresa seketika berubah.
"Tentu!sekarang ayo kita berangkat!aku sudah mandi tadi!".ajak tresa dengan antusias.
"Tunggu sebentar sayang,aku belum mandi, biarkan aku mandi sebentar ya".ucap lembut Kevin sambil mencium kening tresa.
Dengan perlahan lahan,Kevin masuk kedalam kamar mandi dan menutup pintu,Namun tanpa sadar ada celah dari balik pintu karena tak tertutup rapat.
Tresa yang semulanya ingin bersiap siap,langsung mengurungkan niatnya ketika melihat celah di balik pintu kamar mandi.
Dengan rasa penasaran,tresa mendekat kearah pintu dan Tangannya menggenggam knock pintu sambil berpikir.
'Toh honey sudah menjadi suamiku,jadi ya papa kali ya kalau aku mengintip sedikit,lagian aku belum pernah melihatnya telanjang hihi'.batin tresa yang mulai penasaran, ia lalu dengan sembunyi sembunyi masuk kedalam dan menemukan Kevin tengah mandi dibawah shower yang mengaliri air deras.
Tubuh Kevin dari belakang benar benar Macho,tampang inilah yang disukai tresa.Dengan lekat matanya memandang setiap inci tubuh suaminya,benar benar atletis!hatinya senang.
"Honey!aku ingin mandi bersama!".teriak tresa yang mengejutkan Kevin,dengan spontan Kevin berbalik dan menghadap langsung ke arah sang istri.
Deg,tresa begitu terkejut ketika matanya langsung menangkap menara eiffel milik sang suami,rata.tak ada pergerakan sama sekali.
Hening,hanya suara shower yang membisingkan kamar mandi,kedua insan yang sudah berstatus sebagai suami istri itu saling menatap satu sama lain,emm walaupun tatapan tresa selalu berpaling ke bawah dan menunjukkan ekspresi menganga.
"Sa-sayang?".lirih Kevin tak berdaya,rahasia yang sudah ia jaga selama 2 Minggu harus terungkap hari ini.
"What?dead?".tresa lalu berjalan mendekat kearah Kevin,ia langsung mematikan shower dan menatap Kevin tajam.
"Jelaskan padaku!kenapa menara Eiffel milikmu tak bangun?jika dilihat lihat,dia tampak mati!".
Kevin hanya terdiam malu,ternyata alasan dirinya belum bisa melakukan malam pertama dengan sang istri karena ia seorang impoten! Miliknya telah lama tidur dan belum bangun juga.
"Aku bisa menjelaskannya".Kevin lalu menarik nafas dalam dalam dan mulai menceritakan masalah nya yang impoten.
Tresa tak dapat menutupi rasa kecewanya,ia benar benar kesal,marah,kasihan,pilu,sedih, putus asa.Namun hatinya lebih sakit ketika selama ini dibohongi oleh Kevin,suaminya sendiri.
"OMG!kenapa selama ini kau menutupinya dariku!".Bentak tresa dengan wajah melotot dan menatap kesal ke arah Kevin.
Wajah kecewanya tak dapat tertutupi,dengan air mata yang sudah menderai,Tresa pergi meninggalkan suaminya yang masih berdiri dengan rasa malu.
Rasanya seperti orang bodoh,hilang sudah kehormatan dan wibawanya sebagai seorang CEO.Apalagi kini ia benar benar putus asa karena tresa sudah mengetahui penyakit yang telah dialaminya.
Dengan malu,Kevin kembali memakai handuknya dan berniat menemui tresa.Namun baru saja keluar dari pintu kamar,Kevin mendengar suara mobil dan itulah istrinya yang kini pergi entah kemana mengendarai mobil miliknya.
"Sa-".baru saja Kevin akan berteriak dibalik jendela,ia segera mengurungkan niatnya karena terlalu malu.Tresa pasti butuh waktu untuk menerima semuanya.
"Menyebalkan!".teriak tresa yang kini telah keluar dari rumah Kevin,tangannya terus memukul mukul stir mobil dengan kencang.
Mulutnya tak henti henti berteriak dan menyalahkan Kevin karena telah berbohong dan menyembunyikan rahasia sebesar ini.
"Okay,tres…tenang".Lirih tresa mulai mengatur nafasnya yang semula menggebu gebu.
Isak tangis yang semula di barengi dengan ekspresi marah,kini berubah menjadi sendu. Tak habis pikir kepada Kevin,mengapa ia bisa bisanya menyembunyikan masalah sebesar ini.
Memang kecewa karena Kevin ternyata impoten,namun?tresa lebih kecewa lagi karena selama bersama dengan Kevin ia telah dibohongi.
Tresa lalu mengubah arahnya menuju suatu tempat,pagi yang sejuk kini berubah menjadi siang yang panas.
Brak!
Tresa memarkirkan mobilnya di sebuah pantai yang menjulang panjang,banyak orang orang datang ke tempat sini dengan membawa keluar ataupun kekasih mereka.
fiuhh,Tresa lalu menyeka air matanya sambil terus berjalan dan duduk disisi pantai yang tidak cukup ramai.Inilah hal selalu dilakukan olehnya ketika tengah merasa sedih,Menikmati keindahan pantai di panas terik seperti ini.
Saat tengah duduk dan melayangkan pikiran,tiba tiba di sisi tresa datanglah sepasang kekasih yang sama sama tengah menikmati pantai.
"Sayang,hari ini kau ingin makan apa?biar aku yang memasaknya untukmu".tanya sang pria lembut pada kekasihnya.
"Em,terserah kau saja!aku akan memakan semua masakanmu!".teriak sang wanita antusias,ia lalu mencium bibir sang pria dan mereka berpelukan bersama.
Tresa yang tak memalingkan pandangannya merasa sangat bersalah,hari hari sebelumnya dengan Kevin tiba tiba melintas.
Setiap hari,ia bangun siang dan selalu merengek ingin meminta masakan Kevin karena sejujurnya tresa tak dapat memasak.
Wanita malas,tidak bisa masak,hanya suka bergaya,sukanya shoping,itu semua kekurangan tresa yang diterima oleh Kevin!.
Bagaimana tidak bersyukur memiliki suami seperti Kevin?sudah mapan,selalu menuruti semua perintah nya,bisa masak,pria rajin,tidak malas?sangat berbanding terbalik dengan dirinya.
Namun?Kevin tak mempermasalahkan itu semua,ia menerima apa adanya tresa yang bukan termasuk kriteria istri baik.
Dan saat tengah berpikir,tiba tiba sorot matahari yang sebelumnya menyengat ke tubuh putihnya hilang seketika.
Rasanya teduh,padahal area sekitarnya masih panas,Dengan penasaran,tresa menoleh keatas dan menemukan seorang pria tengah memegang payung sambil tersenyum kearahnya.
"Nona manis,tidak baik kalau gadis secantik mu panas panasan dipantai seperti ini".ucap sang pria tampan dengan tubuh atletis dan kulit coklat, tak lupa dengan rambut pirangnya yang menambah pesona.
Tresa yang tengah tak mood bicara dengan orang,segera pergi dan mengabaikan sang pria.
'Dia mengabaikan ku?menarik!'.batin sang pria sambil menorehkan senyuman dan matanya tak pernah berpaling dari punggung tresa.
…..
Ceklek.
Kini tresa sudah sampai kembali dirumah,ia perlahan lahan membuka pintu rumah yang hanya di huni olehnya dan Kevin,tak ada pembantu yang tinggal dirumah besar ini,mereka semua tinggal dibelakang rumah yang telah disiapkan.
Dengan langkah pelan,tresa masuk kedalam dan berniat naik ke kamar.Namun,seketika niatnya terhenti ketika tiba tiba bau sedap masuk ke dalam hidungnya.
Perut yang belum diisi segera terperangkap masuk ke aroma nikmat yang berasal dari dapur.Dan seketika itu,tresa berjalan ke arah dapur dan melihat bahwa Kevin tengah memasak.
Kejadian tadi pagi di kamar mandi kembali teringat di pikiran tresa,rasa kecewa bercampur dengan rasa bersalah menyeruak dan membuatnya kebingungan.
'haruskah aku meminta maaf?atau?aku harus terus marah'.batin tresa kebingungan dan tetap berdiri di ambang pintu.
Dan saat tengah berpikir,tiba tiba Kevin menoleh dan begitu terkejut akan kehadiran istrinya.
"Sa-sayang?".ucap Kevin yang terus menatap kearah tresa dan tak sadar bahwa kini tangannya sebentar lagi akan menyentuh wajan panas.
"Aww".Kevin berteriak dan begitu terkejut ketika tangannya kini terasa panas.
"Ho-honey?".tresa dengan khawatir langsung menghampiri suaminya dan melihat lukanya yang tampak lebam.
"Astaga?kenapa kau begitu teledor?".dengan langkah kaki tergesa gesa,tresa pergi keluar dan mengambil obat P3K.Ia lalu mulai membalut luka Kevin dan tak lupa menciumnya.
Kini keduanya seketika menjadi canggung,entah kenapa tapi Kevin dan tresa menjadi tak leluasa untuk melakukan aktivitas.
"Aku sudah memasak makanan kesukaanmu,aku harap kau mau memakan nya".
"Tentu".balas tresa sambil mengecup singkat bibir suaminya.Dengan antusias,tresa duduk diatas kursi.
"Honey?ayo kita makan!".teriak tresa semangat,ia ingin mencairkan kembali suasana dan kembali menumbuhkan rasa percaya diri sang suami.
Mereka lalu mulai menyantap makanan dan berbincang bincang,kedua insan yang sejatinya saling mencintai tak pernah berpikir untuk berpisah walaupun tresa tahu akan sulit untuk menyembuhkan impoten sang suami.
…..
Malam pun tiba,kini Kevin tengah duduk serius diatas meja kerjanya,matanya tak bosan bosan menelusur ke arah laptop yang penuh dengan gambar dan tulisan.
Tangannya yang besar seakan sudah terbiasa dengan keyboard laptop yang kecil,matanya tampak sudah hampir terpejam,namun sebisa mungkin ia tahan karena ingin menyelesaikan dulu tugasnya.
Alasan inilah yang membuat ia dengan tresa tak berbulan madu,dan kalaupun bulan madu mungkin hanya akan menikmati tempat bukan kasur.
"Hoamm,akhirnya!".Kevin lalu melihat kearah jarum jam pendek yang mengarah angka 11, dengan cepat Kevin membereskan ruangan dan bergegas masuk ke kamar.
"Sayang?".teriak Kevin yang tak melihat keberadaan tresa,dengan rasa kantuk Kevin segera naik ke atas kasur dan mulai membuka handphone nya yang penuh dengan foto foto manis ia dengan sang istri.
Senyuman terus tertoreh ketika tak sengaja melihat foto foto lucu sang istri yang tengah tidur,namun seketika senyumannya menjadi kaku ketika pintu kamar mandi terbuka,dan keluarlah sang istri dengan sebuah lingerie menerawang.
Kevin menatap lekat ke arah istrinya,yang kini tengah berjalan pelan ke arahnya,tak ada rasa apapun selain terpesona.Menara eiffel nya tak bergerak sama sekali,padahal kini tubuh tresa hampir terlihat jelas.
"Sa-sayang?".lirih Kevin ketika tiba tiba tresa naik ke atas kasur dan menodongkan kepalanya ke depan wajahnya.
"Honey,aku tak bisa menunggu terlalu lama kalau yang disini belum bangun bangun".bisik tresa yang memegang resleting celana Kevin yang belum diganti.
"Sa-sayang?ma-maks".belum sempat membalas ucapan tresa,tiba tiba bibirnya langsung dibungkam oleh bibir tresa.
Kevin tak bisa menolak keinginan sang istri walaupun kini menara Eiffel nya belum juga bangun,tangannya mencoba meraba raba tubuh tresa namun gagal!mencoba berapa kali pun tetap sama,tak ada pergerakan apapun,Kevin mulai putus asa dan takut tresa akan kecewa.
"Sayang,kita coba cara lain oke?".lirih tresa yang mulai membuka perlahan demi perlahan lingerie hitamnya,bibir merahnya sengaja ia gigit agar menambah panasnya suasana kamar.
Akhirnya tubuh tresa kini terpampang jelas, tubuh dan lekukan tubuhnya nyaris membuat siapapun mau untuk menjelajahi nya,namun?tak dengan Kevin yang masih belum ada tanda tanda gairah.
Tresa mulai mendekat kearah kevin sambil menarik celananya,tangannya mencoba memegang kejantanan yang selama ini mati,namun mencoba sekeras apapun tetap tak ada pergerakan.
Akhirnya kini pukul 1 datang,tresa mulai lelah,ia lalu menyudahi percobaan ini dan kembali memakai pakaiannya.
"Sayang,maafkan aku".lirih Kevin malu dan tak dapat melakukan apapun.
"Tidak apa apa honey,kita bisa melakukan nya lagi besok".ucap tresa meyakinkan.Sebelum tidur tresa tak lupa mengecup singkat bibir Kevin sambil tersenyum.
"Sayang,malam ini keluarga besar yang berada di new Zealand akan pulang,jadi ingin merayakan nya bersama sama,aku sebenarnya sangat malas datang,hanya saja sudah lama tak bertemu dengan ibu, jadi kita datang saja".ucap kevin sambil membenarkan dasinya didepan kaca besar.
"Keluarga besar?siapa saja".balas tresa sambil berjalan ke arah kevin dan membantu memasangkan dasi.
Kevin lalu mulai menceritakan siapa saja yang akan datang ke pesta malam,banyak anggota keluarga yang masih belum dikenalkan pada Tresa.
"Baiklah,kalau begitu nanti antar aku untuk membeli pakaian nya,aku juga sudah sangat rindu dengan nyonya Sonia".tresa lalu mengecup pipi Kevin dan mengantarnya keluar rumah karena kini sang suami akan pergi bekerja.
Kik,Kevin lalu mengendarai mobilnya dan pergi meninggalkan tresa sendirian di rumah. Semenjak pernikahan ini,tresa tak pernah kembali bekerja,ia memilih untuk menjadi ibu rumah tangga agar Kevin tak berpaling darinya.
Kini ia mulai belajar cara memasak dan membereskan segala pekerjaan rumah, walaupun ada pembantu dirumah,namun tetap saja tresa ingin mengerjakan nya sendiri.
Dengan rasa semangat,tresa lalu pergi masuk dan mulai mencoba mengobrak abrik dapur.
….
Malam tiba
Kini tresa dan Kevin nampak sudah siap dengan dres dan jas yang senada,mereka tampak sangat serasi apalagi ketika mereka bersama sama memasuki sebuah aula besar dimana disinilah semua keluarga dan kerabat Kevin berkumpul.
"Wow,sangat banyak!apakah ini semua keluargamu?".tanya tresa takjub,andai saja keluarganya sebanyak ini,mungkin hidupnya akan bahagia.
"Hem,hanya saja aku tidak menyukai mereka".balas dingin Kevin,aura tajam seketika keluar dari tubuh dan wajahnya,tresa merasa bahwa Kevin nampak tak nyaman ada di kumpulan orang orang ini.
Kevin lalu mengajak tresa untuk duduk, namun baru saja akan mencari tempat duduk tiba tiba datanglah seorang pria paruh baya dengan kumis tipis dibawah hidungnya.
"Wohohoo,bintang tamu kita datang semuanya". Teriak pria itu yang merupakan kakak tertua Kevin,Leri namanya.
Leri lalu berjalan menghampiri Kevin dan memeluknya,seketika semua orang terdiam dan menatap tajam kearah Kevin,tresa rasa kalau semua orang disini tak menyukai kehadiran sang suami.
"Anakku?kau sudah sampai?".lirih seorang wanita paruh baya yang nampak sudah bungkuk,wanita itu begitu sumringah melihat kedatangan putra bungsunya.
"Ibu?apakah anda sehat?".ucap Kevin yang langsung melepas pelukan Leri dan bergegas memeluk sang ibu.
"Tentu anakku,dimana menantuku?".tanya nyonya Sonia sambil melirik kesana kemari mencari keberadaan tresa,dan setelah melihat tresa ia segera memeluknya kembali.
Tampak tatapan semua orang tak suka melihat keberadaan tresa dan Kevin,pantas saja saat pernikahan mereka berdua hanya ada sebagian yang datang.
"Menantuku tersayang,aku sudah sangat merindukanmu".
"Nyonya,saya juga sudah sangat rindu kepada anda,padahal baru sekitar 2 mingguan kita tak bertemu".timbal tresa yang mengingat bahwa terakhir kali mereka bertemu adalah 2 Minggu yang lalu,tepatnya di hari pernikahan mereka.
Nyonya Sonia lalu mulai memperkenalkan tresa kepada seluruh anggota keluarga,tampak bahwa disini yang memiliki kekuasaan terbesar adalah dirinya.
"Ibu,kau terlalu menghormati mereka berdua, jangan terlalu seperti itu,kita tidak tahu apa rencana dibalik ini semua kan".tiba tiba terdengar langkah kaki dan suara licik seorang wanita yang memiliki tahi lalat diatas bibirnya.
Itulah kakak kedua Kevin,nyonya elen,wanita yang selalu iri akan pencapaian adiknya.
Kevin yang melihat kemunculan elen langsung geram,entah apa yang pernah terjadi di masa lalu,namun tresa dapat melihat ketidak sukaan nya terhadap sang kakak.
"Sayang,kau pergi lah dulu".bisik Kevin tanpa alasan.
Belum sempat tresa menjawab,tiba tiba tangannya sudah ditarik oleh seorang gadis kecil yang lucu,rambutnya dikepang dan mulutnya penuh dengan coklat.
"Kakak,kakak cantik ayo antar aku main". Sorak gadis kecil itu yang memiliki kulit coklat dengan rambut pirang.
Tresa yang belum tahu identitas gadis di depannya hanya tersenyum sambil pasrah tangannya ditarik.
Namun,saat tengah berjalan tresa tak sengaja menabrak sebuah punggung besar dan disanalah tresa sadar lalu menoleh kearah seorang pria berkulit coklat yang memiliki rambut pirang sama halnya seperti gadis kecil itu.
"Ahh maaf tuan,saya tidak sengaja".
Pria itu lalu menoleh dan menatap terkejut kearah tresa.
"Nona manis? kita bertemu lagi?".ucap pria itu yang tanpa sadar mengingatkan kembali tresa.
'siapa pria ini?kenapa aku tak mengingatnya?'.batin tresa mencoba untuk berpikir.
"Natasya?kenapa kau memaksa kakak ini untuk berjalan jalan?".ucap pria itu yang langsung menunduk dan mencubit pipi adiknya,pantas saja warna kulit dan rambut mereka sama,ternyata adik kakak.
Sambil melihat interaksi kedua orang itu,tresa terus mengingat ngingat wajah pria di depannya,dan saat tengah mengingat akhirnya ia pun tahu bahwa pria didepannya ini adalah pria yang sama waktu 2 hari lalu di pantai.
"Maaf tuan,apakah dia adikmu?".
"Aih ya nona,maafkan bila dia telah mengganggumu".ucap sang pria sambil memperkenalkan diri.
"Sebelumnya perkenalkan nama ku Al Alexander".ternyata pria itu bermarga sama seperti Kevin.
"Tresa anggara,aku adalah istri dari Kevin Alexander".setelah tresa mengatakan nama Kevin,Al langsung terdiam.
Entah mengapa,namun tresa selalu merasa kalau tatapan semua orang selalu memandang rendah ke arah suaminya.
"Kakak,kakak,ayo kita main!".ucap Natasya sambil terus menarik tangan tresa,hingga karena inilah Al ikut mengejar mereka,takut bila Natasya berbuat nakal pada istri sepupunya itu.
…..
Kini tresa dan Kevin telah masuk ke kemar yang sebelumnya telah disiapkan untuk seluruh anggota keluarga.nampak Kevin terus memasang wajah kesal dan tak menghiraukan keberadaan tresa.
"Honey,apakah hari ini kita akan melakukannya?".
"Nanti saja sayang,aku tidak mood melakukannya di tempat ini".balas Kevin tak menoleh kearah tresa.
Tresa dengan kecewa pergi ke luar kamar dan berjalan menuju tepi kolam,tidak lupa ia membawa sebotol bir untuk dinikmati.
Nampak seluruh aula yang semulanya ramai kini menjadi sepi dan belum dibersihkan
Slup,tresa meminum begitu banyak bir sehingga tak sadar ada sesosok yang datang menghampiri nya.
"Hai nona manis".ucap seorang pria yang mengejutkan tresa,ia lalu menoleh ke atas dan menemukan Al tengah berdiri dan menatap ke arahnya sambil tersenyum.
"Tuan Al?".tresa segera terperanjat dan mengajak sepupu suaminya itu untuk duduk, nampaknya Al sama seperti tresa,Tidak bisa tidur.
"Nona manis belum tidur?".tanya Al sambil terus memanggil tresa dengan sebutan manis.
"Aih tuan Al,jangan memanggilku seperti itu, kalau ada yang mendengarnya bisa jadi salah paham".
Al yang mendengar ucapan tresa tiba tiba tertawa,ia benar benar yakin bahwa tresa bukanlah wanita biasa,benar benar menarik.
Belum menjawab pertanyaan dari tresa,Al tiba tiba mengambil gelas berisi bir yang tengah dipegang oleh tresa,ia lalu mulai meminum gelas bekas istri sepupunya itu.
"Nona manis,kau benar benar menarik! Biarkan aku memanggilmu dengan sesuka hatiku,dan juga kau tidak melupakan akukan 2 hari yang lalu?".ucap Al sambil menarik tangan tresa dan mencium nya lembut.
Adegan ini benar benar persis seperti di film film yang pernah diperankan oleh Al,jangan heran kalau ia berhasil menarik perhatian para wanita karena akting nya yang bagus!.
Ya!Al adalah seorang aktris papan atas,ia telah banyak menerima julukan dan penghargaan karena kehebatan nya dalam berakting.
"Hais,tuan Al ini memang pantas diberi julukan charming tiger,akting yang bagus!dan untuk 2 hari yang lalu,tentu saja aku tak melupakan nya, terimakasih atas payungnya yang telah meneduhkanku". Ucap tresa yang lalu berdiri dan berniat ingin kembali ke kamarnya,ia tak mau kalau sampai ada yang salah paham melihatnya tengah berduaan dengan Al,mengingat semua anggota keluarga yang tak menyukainya.
"Sama sama Nona manis,tapi aku benar benar tak berakting,aku serius".lagi lagi ucapan Al hanya didengar gurauan oleh tresa,ia lalu mulai berjalan masuk dan tak lupa mengucapkan selamat malam.
"Kalau kau masuk ke kamar,apa yang akan kau lakukan dengan suamimu?".teriak Al yang membuat tresa seketika terdiam dan berhenti diambang pintu,ia lalu menoleh dan menatap kearah Al.
"Menurutmu?".
"Menurutku,kalian hanya akan tidur bersama dan tak melakukan apapun,benarkah itu nona manis?".balas Al sambil tersenyum penuh arti dan berjalan pelan ke arah tresa.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!