NovelToon NovelToon

Bukan Perpisahan Yang Ku Tangisi Tetapi Pertemuan Yang Ku Sesali

1. pertemuan

"jangan pernah berhenti berdo'a,untuk orang yang kau cintai"

BRUUKK

"ma-maaf saya tidak sengaja" ucap lalaki tersebut sembari membantu mengambil buku-buku yang jatuh kelantai.

"makanya mas kalo jalan liat-liat dong" ucap wanita tersebut dengan ketus

"ya kan saya sudah minta maaf teh" ucap laki-laki tersebut.

"lagian saya bertanggung jawab kok, saya kan membantu si teteh nya buat ngambil buku-buku yang jatuh di lantai" ucap nya lagi.

Namun perempuan tersebut tidak menjawab perkataan lelaki tersebut, ia masih sibuk mengambil buku-buku yang berserakan di lantai.

"teh kan saya sudah minta maaf kok msih aya gitu sih, jadi cewe jangan gitu teh ntar susah dapet jodohnya" ucap laki- laki tersebut

"udah deh gak usah banyak ngomong kaya cewe aja ngedumel mulu, kapan beres nya ngambil buku-buku nya" ucap wanita tersebut dengan mimik muka yang jutek.

"lagian si teteh bawa buku banyak-banyak amat sih teh, emang mau di baca semua?"

"masalah buat anda? Penjaga perpus aja gak banyak komentar, ko anda ribet sih?"

"ni cewe galak amat yaa"gumam pria tersebut

"ngomong apa anda?" ucap wanita tersebut dengan mata melotot

"eng-enggak teh, nggak ngomong apa-apa saya" ucap pria tersebut dengan glagap.

2 sejoli yang di pertemukan dengan ketidak sengajaan itu terus saja beradu mulut.

tanpa mereka sadari beberapa pasang mata melihat kelucuan mereka berdua, orang-orang yang menyaksikan perdebatan mereka merasa gemass sendiri, karna tingkah laku mereka berdua.

"jangan berantem trus atuh bisa-bisa nanti kalian berjodoh" celetuk salah satu sahabat si pria.

"diiiiihhh amiit-amiitt, saya harus berjodoh sama cowo rese kek gituu.." ucap wanita tersebut tak terima dengan ucapan teman si pria tersebut.

Agung prayoga,dan fazriah alifa.itulah nama 2 sejoli tersebut nama yang indah bukaann?

, sama dengan wajah mereka yang tampan dan cantik, agung memiliki hidung bangir dengan kulit putih bersih,dan berbadan tinggi berisi, sedangkan fazriah, wanita yang cantik, hitam mani, fazriah berkulit sawo matang,yang memiliki lesung pipi dan mata agak sedikit sipit, membuat siapapun tak pernah bosan memandang nya.

"heh siapa juga yang mau berjodoh sama kamu?"celutuk agung tak terima dengan perkataan fazriah.

""sok ganteng amat sih,padahal gak ganteng-ganteng amat dehhh" ucap ziah meledek.

"emang saya ganteng,banyak di luaran sana yang ngantri nunggu cinta sayaaa"

"BOMAAATT(bodo amaaat)"ucap ziah sambil berlenggang pergi meninggalkan agung.

"heem itu cewe aneh banget siiih, biasa nyaa kalo cewe lain liat aku suka caper-caper gitu lah ini mah beda bangett, sok jual mahal tu cewe" gumam agung dengan percaya dirii.

"hiiilliihhh PEDE banget sih luh gung" kata salah satu teman agung

"bukan PEDE tapi ini faktaa dit"jawab agung pada teman nya yaitu adit.

**

Setelah kejadiaan itu tiba-tiba saja agung selalu memikirkan fazriah, ntah kenapaa ia selalu kefikir dengan mahkluk allah satu itu.

"ya allah robbi, ada apa dengan saya" tanya agung pada dirinya sendiri karna bingung dengan prasaan nya sendiri saat ini.

"apa ini yang di namakan jatuh cinta" ucap agung kembali sembari tersenyum memperlihatkan barisan giginya yang putih nan rapih.

PLAAAAKKK.

sebuah pukulan pada bahu agung, membuyarkan lamunan agung.

" ya allah dit, kamu lagi, kamu lagi saya fikir-fikir kamu kaya demit deh,suka tiba-tiba ada gitu" ucap agung dengan nada kesal dan jengkel

"i-iya maaf abis nya kamu gung senyum-senyum sendiri gitu, pasti kamu lagi mikiran ziah yah?" tebak adit, dan tebakan nya itu tidak salah

"eng-enggak, ngapain mikirin cewe itu gak penting banget kamu dit" ucap agung dengan glagapan.

"kita itu kenal udah lamaa gung aku tau kamu itu kaya gimna" ucap adit sambil menepuk pundak agung.

Agung tidak menamfik dengan ucapan adit, adit memang sahabat agung,mereka bersahabat sudah hampir 10 tahun, jadi wajar saja keduanya sama-sama mengetahui sifat dan karakter masing-masing.

"ehh tapi ngomong-ngomong kamu kok kenal sama ziah?" tanya agung pada adit dengan wajah penasaran

"dia itu dulu adik klas aku wktu smp" jwab adit pada agung,

agung menjawab dengan mengangguk-nganggukan kepala nya.

"tapi kenapa sekarang dia ada di perpustakaan kita?"tanya agung kembali

"ya karna dia sekarang adalah salah satu pengajar di pondok ini"

"kamu serius" tanya agung dengan berbinar-binar

"serius, kenapa sih keliatan seneng banget baru aja ketemu tadi siang kamu itu gung"

"iya, saya juga tidak mengerti dengan perasaan saya dit, padahal sebelum nya kita belum pernah bertemu, saya suka dengan sikap dia pada lawan jenis,dia itu orang nya cuek, dan kaya nya gak suka banget di puji-puji ya dit," tanya agung pada adit

"ya memang dia dari dulu gitu gung, banyak banget yang suka sama dia, bahkan adik kelas nya pun banyak yang menyukainya, dia itu orang nya gak neko-neko,dan gampang akrab banget gung, dia orangnya baik baangetlah" jawab adit memuji fazriah

"kok pas tadi kita ketemu galak dit?" tanya agung heran.

"ya emang kalo sama cowok mah gitu, banyak yang suka sama dia, gak ada satupun yang bisa dapetin hati dia gung" jawab adit

agung hanya melongo mendengar jawaban sahabatnya itu, masa iya gak ada yang bisa dapetin hati wanita itu, gumam agung dalam hati, menurut agung ini adalah hal menarik baginya, dia ingin memcoba mendekati fazriah, apakah benar yang di katakan adit itu?.

***

Hari demi hari tlah berlalu semenjak itu agung tak pernah lagi bertemu dengan fazriah, agung sangat menunggu-nunggu akan kedatangan ziah, namun nihil, harapan agung semua nya sirna.

Hingga suatu hari pertemuan yang di nantikan agung pun terlaksana, mereka kembali bertemu di sebuah kantin.

"haay zi" sapa agung basa basi sama ziah, ntah dapat kekuatan sinyal dari mana hingga agung berani menegur ziah,

Karna di asrama ini, agung terkenal orang yang sangaat dingin seperti kulkas 35 pintu

"udah lama ngajar di sini? Kok kita jarang ketemu yah?" tanya agung kembali,agung terus bertanya, namun ziah malas untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang menurut ziah tidak penting itu.

"jadi cewe itu gak boleh judes, galak, harus lemah lembut supaya cepet dapet jodoh lho teh" celetuk agung yang mencoba memancing ziah agar mau bicara dengan nya.

"anda itu ya jadi cowok kok bawel banget sih,bikin pengeng kuping orang aja" jawab ziah dengan wajah garang nya

membuat nyali agung menciut

"ma-maaf teh, lagian kan saya cuman mau tau aja tteh ngajar klas berapa? Pelajaran apa gitu aja kok!"

"emang penting buat anda?" tanya ziah dengan wajah sinis nya.

Agung tidak menjawab pertanyaan ziah, karna beliau takut ziah bakalan tambah emosi pada nya, hal itu akan membuat agung susah untuk mendekati ziah

"bagai mana cara mendekati wanita galak itu ya" gumam agung pada diri sendiri.

Setelah kejadian itu,agung mencoba menjaga jarak pada ziah, agung akan mendekati ziah di waktu yang tepat. Dia tidak mau gegabah karna ziah bukan tipikal wanita yang mudah di baperin

Di sisi lain ziah tiba-tiba merindukan kebawelan agung. Tidak menamfik bahwa ziah sangat gemaaas dengan sikap sok perhatian agung pada ziah,hal itu membuat ziah senyum-senyum sendiri

"hayooooo lagi ngelamunin apa" teman ziah menepuk pundak ziah

"eehh te-teteh, eng-enggak lagi ngelamun kok teh" jawab ziah berbohong

"orang dari tadi saya tanya teh ziah nggak ngejawab-jawab" tanya rinayah sahabat ziah

"ah masa sih?" jawab ziah kikuk

"lagi mikirin apa? Nggak kaya biasa nya kaya gini?" rinaya men introgasi sahabat nya itu.

"nggak ada apa-apa teh" jawab ziah, dia belum siap untuk cerita pada sahabatnya itu, ziah masih malu dan bingung dengan perasaan nya sendiri.

Di tempat yang berbeda ada 2 insan yang sama-sama saling memikirkan prasaan nya, namun takut untuk menyatakan nya,

sebenarnya agung ingin mengungkapkan isi prasaan nya, namun ia sadar baru saja beberapa hari bertemu, mana mungkin fazriah mau.

dan di sisi lain pun ziah memikirkan hal yang sama,apa mungkin ziah tlah jatuh hati pada agung?.

Ntahlah biarkan saja waktu yang menjawab..

2.mengungkapkan isi hati

"laisal firoq,kuntabaqiyan"

"walaqinna liqo'a kunta naa diiman"

"bukan perpisahan yang kutangisi, tetapi pertemuan yang ku sesali"

hari, bulan tlah mereka lalui,tanpa mereka sadari mereka sama-sama merasa nyaman, seiring berjalan nya waktu, dan mereka sering bertemu, membuat mereka merasa nyaman.

"pagi ibu guru galak" sapa agung denngan jail

"iiisshh apa sih ganggu orang mulu gak bosen apa?" dengan gengsi ziah menjawab, padahal dalam hatinya ia merasa sangat bahagia

"maaf deh kalo ganggu, saya cuman mau ngajak teteh makan di kantin sama temen-temen, kalo mau ayok. Mereka udah nunggu di kantin" ajak agung pada ziah

"tumben anda ngajak saya makan di kantin, mau nelaktir nih ceritanya?" tanya ziah dengan nada meledek.

"ya sudah kalo si tteh nya mau di telaktir nanti saya telaktir bakso di kantin deh" jawab agung santai

" ya sudah, silahkan anda duluan saja, saya masih mau membereskan buku-buku saya" jawab ziah tanpa menoleh pada agung,

Ziah sibuk membereskan buku-buku yang ada di atas mejanya, karna ziah tipe orang yang gak suka berantakan.

"nggak papa saya tunggu saja teh" jawab agung sambil mengulumkan senyum manisnya

Ziah tak menjawab,ia hanya menganggukan kepala,ziah masih fokus membereskan buku-bukunya dan sebagian buku di masukan kedalam lacinya. Agung masih setia menunggu ziah,hingga selesai ziah membereskan buku-bukunya

"alhamdulillah beres" gumam ziah

"alhamdulillah, ya sudah ayo kita ke kantin"ajak agung

"iya" jawab ziah singkat

Mereka pun berjalan menuju kantin, tak sedikit para guru dan murid yang melihat mereka berjalan bareng merasa gemasss, dan baperr, banyak sekali murid-murid dan guru mendoakan agar mereka berjodoh.

"masya allah, cantik dan tampan cocok bangeett" ucap salah satu murid pada teman nya, dan ucapan itu di dengar oleh ziah dan agung, membuat mereka salah tingkah.

Mereka mempercepat jalan nya, karna mereka juga merasa risih dengan tatapan orang-orang pada mereka.

"akhirnya sampe juga ke kantin"ucap mereka barengan

"cie..cieeee..cieee" ucap teman- teman mereka yang ada di kantin

"iiisshh apaan sih suka pada heboh deehhh" ucap ziah dengan jengkel

"abis nya kalian itu, sok jaim bangett sihh padahal kan saling suka" celetuk rinayah pada ziah dan agung

"zi-ziah suka sama agung, iiihh nggak mungkin atuh teh rin ?" tanya ziah gugup, dan wajah memerah

"teh ziah gak bisa bohong, keliatan kok dari muka nya juga" jawab rinayah, yang membuat ziah tak berkutik

" lagian kamu juga gung katanya suka sama ziah tapi gak ngomong-ngomong, ntar kalo di ambil orang baru tau rasa deh" ucap adit pada agung yang membuat agung salah tingkah

"punya sahabat gini amat sih, punya mulut gak bisa di rem bangeett" gumam agung dalam hati dengan kesal

"kalian itu udah hampir 3 bulan loh kenal,sama-sama suka juga,tapi masih pada jaim, dan gengsi" ucap adit kembali

"apaan sih dit, kamu kalo ngomong asal kena aja" ucap agung jengkel karna merasa di pojokan.

"emang benerkan gung? Kamu deketin ziah, tapi kamu gak berani minta no WA nya ziah," ucap adit yang membuat agung malunya bukan main

"ooohhh ternyata agung mau minta no ziah tapi gak berani?" ucap rinayah di iringi gelak tawa nya

" ya udah atuh gung nih aku kasih,kasian aku sama kamu"ucap rinayah masih di iringi dengan tawa nya.

"ambil atuh gung, jangan sampe nyesel loh" adit pun tertawa

sebenarnya ziah merasa nggak nyaman karna guyonan sahabatnya itu, tapi ziah juga merasa bahagia dan gemas melihat agung yang malu dan tak berkutik

"udah-udah, kita itu mau makan bukan mau ngegibah, pak adit juga, cowo kok lemes banget" ucap ziah, ziah emang orang yang bicara nya asal, jadi udah gak aneh dan gak sakit hati lagi mendengar ucapan seperti itu.

"iya bu ziah maaf-maaf" ucap agung

Akhirnya mereka pun memesan makanan sesusai selara mereka masing-masing, tak ada lagi obrolan di antara mereka, yang ada hanya suara dentingan sendok yang menyentuh mangkuk, yang berisi kan bakso

makaaan pun sudah selesai,dan waktunya untuk membayar, tapi tiba-tiba agung berbicara" biar saya saja yang bayar"ucap agung pada teman-temannya

"wiih mksih gung belum juga jdian udah di traktik aja" ucap adit kembali.

"apaan sih dit ya udah kamu bayar sendiri aja" ucap agung kesal

"ya allah gung kan cuman becanda" ucap adit

Agung menggeleng-gelengkan kapalanya karna melihat tingkah konyol sahabatnya itu.

**

Hingga beberapa hari setelah kejadian itu, agung dan ziah menjaga jarak,bukan tanpa karena, ziah yang meminta agung untuk menjaga jarak, karna ziah merasa risih.

"pak agung sekarang kita jaga jarak dulu saja hingga semua nya kembali tentram" ucap ziah pada agung

"boleh saja, tapi dengan syarat saya ingin no WA bu ziah" ucap agung memberanikan diri,

mau tidak mau ziah memberikan no nya pada agung,

"jangan sampai orang lain tau,nanti bisa sama saja" ucap ziah pada agung

"siiiaapp bu"ucap agung pada ziah sembari tersenyum bahagia, ziah pun samaa ia pun merasa bahagia.

**

[assalamu'alaikum bu ziah, ini saya agung] tiba-tiba ada pesan chat masuk pada HANDPONE ziah

[waalaikum salam pak,jangan panggil saya ibu, saya bukan ibu anda] ucap ziah, ia merasa hatinya berbunga-bunga

[baiklah, trus saya harus panggil apa? Sayang? Cinta? Bep? Atau apa] ucap agung dengan memberi emot tertawa.

[cukup panggil nama saja] ucap ziah masih dengan prasaan bahagia nya

[kayanya panggil tteh aja yah, kalo nama agak gimna gitu, teh ziah juga jangan panggil saya bapak saya juga bukan bapak nya teh ziah] ucap agung

[ya sudah terserah,saya panggil aa saja ya] ucap ziah

[lagi apa teh?udah makan, saya ganggu waktu tteh gak]

[sama sekali tidak, saya sedang santai-santai saja a]

[teh boleh saya berkata jujur sama teh ziah]

[silahkan a, nanya kan gratis]

[apa teh ziah sudah memiliki kekasih]tanya agung, sebenarnya dia malu bertanya akan hal itu.

[belum kefikiran kesana lagi, msih troma a] ucap ziah

Ziah trauma akan namanya jatuh cinta,ia tak ingin menaruh hati pada orang yang salah seperti saat itu, ziah sudah benar-benar sayang pada mantan kekasih nya itu, tapi sayang seribu sayang ternyata ziah di selingkuhi.

[maksud teh ziah trauma gimna?]tanya agung penasaran

[saya di selingkuhin mantan saya, lucu bukan? Saya berusaha untuk stia padanya tapi dia nya selingkuh] ucap ziah

[belajar dari masa lalu teh,tidak selama nya itu akan terjadi, tteh harus bisa bangkit, kita harus berjuang melawan rasa trauma teh] ucap agung menyemangati ziah

[tidak mudah a, sudah hampir 3 tahun saya msih betah sendiri]

[kalau misalkan ada laki-laki yang serius sama tteh, apa tteh bisa buka hati teteh buat dia]tanya agung

[saya akan belajar,benar kata a agung, kita gak boleh terpuruk dalam mass lalu] ucap ziah semangat.

[kalo saya yang hadir dalam kehidupan teh ziah, apa teh ziah bisa menerimanya?]tanya agung hati-hati, ia takut ia akan di tolak akan cintanya

[bantu saya untuk meyakin kan diri saya bahwa a agung srius pada saya,buktikan saja semua ucapan a agung] jawab ziah

[saya akan membuktikan nya teh] ucap agung srius.

Ziah tidak membalas pesan agung hati nya masih di selimuti rasa bimbang dan ragu, ia takut kejadian 3 tahun lalu, akan terjadi lagi. Tidak munafil ziah merasa bahagia, ucapan agung sedikit mengurangi keraguan nya terhadap agung.

"semoga kamu benar-benar bisa membuktikan ucapan mu gung" gumam ziah

3.kabar bahagia

"sesungguhnya,orang-orang yang tidak mengenal cinta,dan kasih sayang berarti dia belum mengenal AGAMA,"

"karena pondasi agama itu iman,sedangkan iman bukan hanya kepercayaan, tetapi juga cinta kepada ALLAH, dan kasih sayang kepada makhluk-nya"

Setelah chatan agung kepada ziah beberapa hari lalu, setiap kali ziah bertemu agung, ziah merasa salah tingkah, namun ziah berusaha bersikap propesional, saat ini ia tidak mau ada yang mengetahui kedetan nya dengan agung di ketahui banyak orang,meraka msih menutup rapat-rapat hal ini, ntah sampai kapan mereka akan menutupinya. Yang jelas mereka menunggu waktu yang tepat, bukan cepat.

"teh ziah" panggil rinayah pada shabatnya itu

"ya teh ada apa?" tanya ziah

"sekarang masuk kelas gak?" tanya rinayah

"iya nanti jam pelajaran ke 2 saya masuk teh, ada apa? Ada yang mau di bicarakan?"

"iya teh, saya mau cerita,kebetulan saya juga jam peljaran ke 2 masuk nya,jadi nanti saya bisa cerita agak lama sama teh ziah" ucap rinayah semuringah

"iya teh, ya sudah ayok kita ke kelas dulu,jam pelajaran pertama sudah selesai" ucap ziah

Mereka pun pergi dengan beringingan menuju kelas masing-masing.

Di dalam kelas ziah tidak fokus dalam mengajar anak-anak, ia trus saja memikirkan laki-laki yang memiliki hidung bangir dan kulit putih,"apakah ia akan membuktikan ucapan nya?"gumam ziah dalam hati

ziah kalut dalam fikiran nya ,hingga tiba-tiba murid mendatanginya ke depan untuk menanyakan soal yang ia berikan

"bu maaf, saya ingin bertanya, dari tadi saya panggil-panggil ibu,tidak ada jawaban" ucap salah satu muridnya itu.

" ma-maaf ya ibu tadi ngelamun, maafkan iya anak-anak" ziah meminta maaf pada muridnya.

"ya allah zi, ini tuh di sekolah, di kelaass kenapa sih kamu bisa ngelamun gitu, gak propesional banget sih kamu zi"rutuk ziah dalam hati, menyesali perbuatan nya itu.

**

Tak terasa jam pelajaran ziah pun tlah usai, ziah siap-siap untuk kembali ke ruangan guru.

baru saja ziah duduk di kursinya tiba-tiba pesan chat masuk di HP nya ziah.

[ teh mau makan di kantik gak? Atau mau saya bawakan saja ke ruangan?] tanya agung tiba-tiba.

[emmhh gak usah a, nanti saja saya bareng sama teh rinayah,] jawab ziah

Bukan tanpa alasan ziah menolak agung,ziah tidak ingin kedekatan mereka di ketahui banyak orang, ziah merasa tidak nyaman akan hal itu.

" teh hayuk kita ke kantin, saya sudah lapar ini" ajak rinayah pada ziah

"iya teh ayok"

Mereka pun pergi ke kantin, rinayah dan ziah cukup lama mereka bersahabat, sehingga mereka begitu dengan, ketika mereka memiliki masalah, mereka akan saling cerita, akan masalahnya, namun saat ini. Ziah belum siap untuk menceritakan soal kedekatan nya dengan agung, ziah masih ragu untuk bercerita akan hal tersebut.

"teh kenapa sih, di liat-liat dari tadi pagi ngelamun mulu, ada masalah?" tanya rinayah mengintimidasi ziah.

"ng-nggak kok teh, biasa aja, eh iya katanya ada yang mau di ceritaiin " jawab ziah,mengalihkan pembicaraan dan brusaha tenang.

"eemmmhh sebenarnya ada hal yang pengen aku bicarain sama teh ziah" ucap rinayah gugup

"soal?" tanya ziah penasaran

"pak adit,teh"

"ada apa sama pak adit teh?"

"pak adit mengajak saya ke jengjang yang lebih serius teh" jawab rinayah ragu-ragu

" mak-maksud teh rinayah, pak adit ngajak nikah sama teteh, tapi ngomong-ngomong emang kalian ada hubungan ya?" tanya ziah. Ziah memang tidak mengetahui hal ini, jadi dia di buat penasaran oleh sahabatnya itu.

"maaf ya teh, saya belum sempet cerita sama teh ziah, soalnya saya juga masih gak percaya sama pak adit, ketika beliau mengatakan bahwa beliau menyukai saya, dan ingin lebih serius pada saya,dan saya rasa ini waktu yang tepat untuk bercerita pada teh ziah" ucap rinayah panjang lebar.

"kalo emang serius ya terima aja atuh teh, keliatan nya juga pak adit orang yang baik, humoris lagi, eh tapi tunggu-tunggu, kapan kalian menjalin hubungan,Udah lama kah?" tanya ziah dengan penasaran.

Sebenarnyaaa..

Flashback on

(pov rinayah)

"teh ziah inget gak pas 2 bulan lalu saya pamit pulang duluan karna ada keperluan mendadak" tanya ku pada ziah

"eeemmmhh iya-iya saya inget teh, waktu itu teteh pulang lebih awal kan? Kalo gak salah pak adit juga pulang lebih awal deh" jawab ziah menebak-nebak.

"iya teh, pak adit memang pulang lebih awal katanya sih sama juga ada keperluan, tapi saya tidak tau keperluan apa, karna saya tidak bertanya pada beliau, "jawab ku pada ziah

"trus masalah nya apa? Apakah dari situ kalian menjalin hubungan? " tanya ziah masih di selimuti rasa penasaran.

" mungkin sih teh , karna waktu itu saya pamit untuk pergi lebih dulu, tapi tiba-tiba belum jauh dari sekolah motor saya mogok teh, dan kebetulan pak adit lewat," jawab ku pada ziah

Pas waktu aku pulang ngajar ntah kenapa motor ku tiba-tiba saja mogok, padahal tadi pagi gak kenapa-kenapa,dan bensin pun masih penuh. Tapi untung saja pak adit lewat, dan beliau berhenti, mengecek motor saya, maklum lah kebanyakan wanita hanya bisa mengunakan nya saja, tapi tidak hapal kalo ada ke rusakan, itulah aku.

"bu rinayah kenapa motornya?" tanya pak adit

"nggak tau pak, tiba-tiba aja mogok, mana saya ada keperluan lagi" jawab ku dengan lesu.

"ya sudah biar saya cek,kali aja saya bisa bantu"

"apa tidak merepotkan pak? Nanti tangan bapak kotor" tanya ku merasa tidak enak hati.

"kalo kotorkan bisa di cuci bu" jawab pak adit sambil ter kekeh.

pak adit pun mengecek motor ku, namun saya sudah hampir setengah jam motor ku tak kunjung nyala. Dan tiba-tiba pak adit mewarkan diri, untuk mengantar saya.

"bu bagai mana kalo ibu pulang saya antar saja," tawar pak adit

"tapi gimana sama motor saya pak." tanyaku, gak mungkin juga kan aku meninggalkan motor ku

"biar nanti teman saya yang ambil kesini, kebetulan saya punya temen, dan teman saya punya bengkel,jadi bisa dia ambil kesini" ucap pak adit.

" apa tidak merepotkan pak?" tanya ku , sebenarnya malu sih , tapi ya mau gimna lagi, daripada harus nunggu lama di sini, gak ada pilihan lain, aku ikut pulang bareng pak adit saja.

"sama sekali tidak bu" jawab pak adit meyakin kan,

"kalo begitu silahkan bu naik ke motor saya" ajaknya pada ku

Aku pun menaiki motor nya, ada rasa tak enak hati dan merasa canggung sih, tapi tidak ada pilihan lain.

"bu,apakah boleh saya tanya sesuatu,"tiba-tiba pak adit membuka percakapan kembali.

"boleh saja pak "ucap ku

"apa bu rinayah sudah memiliki kekasih?" tanya nya,membuatku heran dan bertanya-tanya, kenapa pak adit bertanya demikian?.

"untuk saat ini belum pak," jawab ku jujur

"alhamdulillah" gumam nya pelan tapi msih bisa ku dengar.

"maksud bapak apa ya,?" tanya ku

"eng-enggak bu, boleh saya jujur bu?" tanya lagi.

"soal apa pak?"

"soal perasaan saya.." pak adit menjeda ucapan nya, lalu ia melanjutkan nya.

"sebenarnya saya sudah lama bu, mengagumi bu rinayah,saya menyukai anda bu,maaf kalo saya lancang, sudah lama saya ingin menyatakan ini semua, tapi saya menunggu waktu yang tepat, dan saat ini . Saya rasa waktu yang tepat" lanjut pak adit membuat saya terkejut, dan tak bisa berkata-kata,

sejujurnya aku pun sudah sejak lama menyukai nya, tapi aku takut,jika pak adit memiliki kekasih hati,

"ya allah betapa bahagianya di sukai oleh orang yang kita sukai" gumam rinayah dalam hati.

" bu rinayah, apa ibu mau menerima saya, saya ingin langsung ke jengjang yang lebih serius lagi bu" tanya nya, membuyarkan lamunan ku.

" beri saya waktu untuk menjawabnya pak" jawab ku yang masih tidak percaya dengan semua ini.

"sudah sampai bu"ucap nya,

" oh i-iya maaf pak" ucap ku gugup,

"kalo begitu saya masuk dulu pak, apa bapak mau mampir dulu?" tanya ku berbasa basi.

"tidak perlu bu, saya langsung pamit saja". Ucap nya.

setelah pak adit pamit pergi, aku masih tidak percaya akan hal ini, namun ini memang benar adanya, aku bukan mimpi, pak adit memang menyatakan prasaan nya pada ku.

**

flasback off

"jadi gitu ceritanya teh" kata rinayah pada ziah

"masya allah tabarakallah, alhamdulillah tteh" jawab ziah yang merasakan bahagia juga

" apakah teh rinayah sudah memberikan jawaban pada pak adit?" tanya ziah kembali

"iya teh, saya mau menerima pak adit, saya berfikir, umur saya juga sudah tidak muda lagi,sudah waktunya ke jengjang yang lebih serius" ucap rinayah mantap

"alhamdulillah teh, semoga semua nya allah permudah ya teh" doa ziah untuk rinayah

"aamiin, makasih teh" ucap rinayah merasa terharu akan ucapan sahabatnya itu.

"semoga teh ziah juga segera ada kabar bahagia ya teh" ucap rinayah

"aamiin teh" ucap ziah seraya mengulas senyum manisnya.

2 sahabat itu saat ini sedang di landa kebahagian, rinayah sudah bercerita pada ziah, akan kabar bahagia nya itu. Namun ziah belum siap untuk bercerita, tetapi ziah janji akan bercerita hal ini pada sahabatnya itu. Tapì tidak sekarang.

"ziah janji teh akan bercerita semua nya pada teh rinayah, stelah a agung membuktikan semuanya" gumam ziah dalam hati.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!