NovelToon NovelToon

Become The Heroine'S Little Aunt

BTHLA 01

Hanya kegelapan tanpa akhir dan bahaya yang mengintai. Tetapi wanita yang duduk di kursi dengan kaki dan tangan terikat, matanya tertutup kain hitam tidak menunjukkan ekspresi apapun diwajahnya. Tidak ada kepanikan, tidak ada rasa takut, dia hanya duduk dengan tenang seakan sudah menantikan kondisi ini sejak lama

Dorr...Dorr...Dorr

Setelah suara tembakan, Aria Ji hanya merasakan sakit di tubuhnya. Tetapi tidak ada teriakan kesakitan dari mulutnya. Dia hanya terdiam tanpa bergerak.

Tembakan tepat dihatinya, meleset beberapa inci dari titik fatal. Darah terus mengalir dari luka tembakan.

Pria itu dengan pistol ditangannya melangkah mendekati Aria Ji, "Aria Ji, sikapmu ini membuat orang-orang takut padamu."

Penutup mata Aria Ji terbuka saat suara pria itu berhenti.

Aria Ji menatap pria didepannya, ada senyum kecil tanpa kepedulian di sudut bibirnya, "Yo, bos Xu. Bukankah dunia kita yang berantakan ini memang seperti ini. Apa yang perlu Anda seorang bos besar dunia bawah takutkan."

Bos Xu tersenyum padanya, "Benar, aturan dunia bawah memang seperti ini. Sama seperti kamu, sebagai pusat informasi nomor satu di dunia bawah, sudah waktunya kamu menghilang."

Bos Xu mengelilingi Aria Ji, raut wajahnya terlihat menyesal, "tsk tsk tsk sayang sekali, kamu bakat langka dalam ratusan tahun. Peretas paling handal yang pernah kutemui."

Mendengar ini, Aria Ji sudah paham artinya tahu terlalu banyak dapat membunuh seseorang. Tapi apa lagi yang bisa dia harapkan saat dia bergabung dengan dunia bawah yang sangat berbahaya. Orang-orang besar itu tidak akan membiarkannya lolos begitu saja dengan rahasia mereka ditangannya.

Aturannya selalu seperti ini, peretas top dunia bawah selalu berganti setiap dua puluh tahun, itu hanya jika mereka bisa selamat bertahan selama dua puluh tahun. Mereka akan mati ditangan musuh sebelum dua puluh tahun atau mati di tangan bos setelah dua puluh tahun.

Satu yang Aria Ji syukuri, dia tidak harus meninggalkan luka pada seseorang. Dia, di dunia ini hanya seorang diri. Tidak ada keluarga dan kerabat, tidak ada sahabat dan teman, tidak ada kekasih.

Hidup dan matinya hanya milik dia sendiri.

Ini juga membuat Bos Xu tidak bisa mengendalikan Aria Ji sepenuhnya, tidak ada yang menjadi sandera. Bos Xu sangat waspada terhadapnya.

"Aria Ji, akhirnya setelah dua puluh tahun, sejak ayahku menjadikan mu peretas top dalam organisasi kami, aku bisa menghilangkan duri dalam hatiku."

Bos Xu menempatkan pistol pada pelipis Aria Ji.

Aria Ji tersenyum mendengar ini, suaranya sangat ringan, "Bos Xu apakah kamu pikir. Seorang Aria Ji, peretas paling top ini tidak akan menyiapkan kesibukan setelah kematian ku?"

Wajah Bos Xu berubah warna, tetapi senyum palsunya masih tetap menghiasi wajah serius itu. "Katakan dengan jelas Aria Ji."

Suara Aria Ji sangat malas, "Hmm tidak bisa, darah dari hatiku sudah akan habis dan terasa sakit. Sebaiknya aku pergi sekarang."

Saat suaranya jatuh, tali di tangannya terlepas, dia dengan cepat meraih pistol yang Bos Xu todong padanya.

Dia, Aria Ji, peretas teratas dunia bawah, menembak mati dirinya sendiri dengan senyum mengejek disudut mulutnya.

Dia tidak pernah berharap bebas dari dunia yang kejam ini, dia tidak pernah ingin melepaskan diri dari dunia bawah. Karena saat pertama kali kamu melangkah memasuki dunia bawah itu artinya kamu tidak akan pernah keluar tanpa mati. Mereka tidak akan pernah pulih.

Saat Aria Ji mengakhiri hidupnya, skandal orang-orang besar itu tersebar di seluruh jaringan berita dunia. Seluruh rahasia terpampang jelas, setiap orang sibuk dengan skandal masing-masing.

BTHLA 02

Setelah semua rasa sakit ditubuhnya, Aria Ji merasa tubuhnya berat dan lemah.

"Apa aku belum mati? apa bos Xu berhasil menyelamatkan ku? tidak mungkin kan?"

Aria Ji merasa seluruh tubuhnya tidak ada tenaga dan sangat tidak nyaman. Berbagai dugaan terus berputar dalam benaknya.

"Bibi kecil, Bibi kecil."

Ada guncang halus di lengannya dan suara susu yang manis terus menggema. Saat ia membuat matanya, seorang gadis kecil tersenyum sangat bahagia dan berteriak memanggil orang-orang diluar ruangan.

"Kakek, nenek, paman. Bibi kecil sudah bangun."

Setelah memanggil orang-orang, derap langkah kaki mendekat keruangan tempat ia berada.

Gadis kecil itu menoleh lagi padanya, tangan kecilnya terulur ke dahinya. "Hebat, bibi kecil sudah tidak demam lagi."

"Lingling, apa bibi kecilmu benar-benar sudah bangun?"

Begitu kalimat itu jatuh, beberapa orang masuk dari pintu kamar.

"Bangun, nenek lihat."

Gadis kecil yang dipanggil Lingling menunjuk padanya yang berbaring di kasur.

"Syukurlah nak, biarkan pamanmu memeriksa kondisimu sebentar." Wanita paruh baya itu mendekat dan duduk di samping tempat tidur. Pria paruh baya disampingnya ikut mendekat.

Dia meraih pergelangan tangannya untuk memeriksa denyut nadi.

"Kondisimu jauh lebih baik dari semalam. Perjalanan jauh membuatmu tidak tahan lalu demam. Selama perjalanan juga hujan lebat, bahkan Lingling juga demam semalaman."

Aria Ji membalas dengan senyum lemah, dia tidak tahu situasi saat ini jadi dia perlu mengamati beberapa saat lagi.

"Apa yang sedang terjadi? apa aku terlahir kembali? tidak mungkin. aku tidak mengenal satupun dari mereka. ini juga bukan panti asuhan tempat aku tinggal waktu kecil."

Suara susu Lingling membuyarkan pikiran kacau Aria Ji. "Bibi kecil, minum air dulu. Tadi pagi setelah Lingling minum air, Lingling langsung segar, Lingling bahkan bisa pergi ke ladang melihat tanaman obat bersama Bibi Yang dan Saudari Xia."

Nada ceria Lingling membuat Aria Ji lebih rileks. "Terimakasih Lingling."

Lingling tersenyum bahagia, setelah memastikan Aria Ji meminum air yang dia berikan, dia meminta nenek Cheng menggendongnya keluar dari kamar.

"Weiwei istirahat dulu, Bibi akan membangunkan mu saat makan siang tiba."

Nenek Cheng keluar bersama Lingling dalam pelukannya.

"Istirahat yang baik, Paman akan keluar dulu."

"Bibi kecil panggil aku jika butuh sesuatu, aku dihalaman belakang."

Aria Ji tersenyum dan sedikit mengangguk. "Kalian tenang saja, aku sudah lebih baik."

Setelah semua orang keluar, Aria Ji memejamkan kembali matanya.

"Apa ini? Apa aku bertransmigrasi?"

[*Ding! Sistem Penolong berhasil di install]

[Selamat datang Host*]

"Hah? Sistem Penolong apa? ini tidak seperti yang kupikirkan kan?"

Sebagi pengguna internet dia sudah hafal dengan novel semacam ini, ini adalah plot paling populer di antara para pembaca novel, dia hanya tidak berharap semua ini bisa terjadi padanya.

[Host tenang, aku Huahua asisten Sistem Penolong]

"Oke, Huahua apa yang sedang terjadi?"

[Host telah meninggal di dunia asli Host, tetapi saat Host meninggal Host mendapatkan Pahala dalam jumlah yang sangat besar. Jadi alam bawah memberikan kesempatan kedua kepada Host untuk hidup lagi.]

Mendengar penjelasan robot Huahua Aria Ji terkejut sejenak.

"Jadi aku benar-benar bertransmigrasi?"

[Benar sekali, Ini dunia novel tentang Ji Yuling yang terlahir kembali dengan ruang angkasa. Dulunya Ji Yuling adalah umpan meriam dalam novel 'Cold Ceo's Favorite Wife'. Setelah meninggal dia terlahir kembali saat dia berusia 6 tahun]

[Waktu kelahiran kembalinya berbeda sedikit dengan waktu transmigrasi Host, Ji Yuling terlahir kembali semalam saat dia dalam kondisi terlemah setelah demam tinggi. Sedangkan jiwa dari tubuh Host telah pergi pada saat itu tetapi Ji Yuling tidak tahu dan dia memberi tubuh Host air spiritual sehingga tubuh Host dapat bertahan sampai pagi ini sehingga Jiwa Host dapat bertransmigrasi kedalam tubuh ini.]

"Jadi aku bertransmigrasi ke tubuh bibi kecil pemeran utama wanita?"

[Benar sekali.]

"Apa aku tidak mendapatkan ingatan asli pemilik sebelumnya?"

[Untuk saat ini tubuh Host tidak dapat menerima guncangan, tubuh Host terlalu lemah.]

Aria Ji juga sadar dengan kondisi tubuhnya saat ini, bahkan untuk bangun dia memerlukan tenaga ekstra.

"Apa kamu punya obat untuk meningkatkan kesehatan?"

[Host tenang saja, selama Host menjalankan misi Level kesehatan Host akan meningkatkan.]

"Hah! ini terdengar lebih baik. Dimana aku bisa melihat misinya?"

[Pengecekan Status Host]

setelah suara mekanik HuaHua hilang, layar semitransparan muncul di depan Aria Ji

[Host : Ji Yunwei (12 tahun)]

Kesehatan: Level 0 (50/100)

Misi acak: Menemani Ji Yuling selama 12 jam

Aria Ji mengernyit melihat bilah statusnya "Jadi misinya berkaitan dengan pemeran utama novel?"

[Tidak, misi Host dipicu secara acak, orang-orang dalam misi Host harus sesuai dengan kriteria Sistem Penolong]

"Apa kriterianya?"

[Pencipta tidak mencantumkan nya dalam sistem]

"Jadi kamu tidak tahu?"

[Tidak]

"Baiklah, bagaimana aku bisa berinteraksi jika aku tidak mengenal mereka?"

[Host tenang saja, tubuh asli adalah favorit semua keluarga. Cantik, baik hati, lemah dan pintar. Host cukup berakting seperti itu dan semuanya akan aman]

Aria Ji terkekeh mendengar ini. Tubuh ini memang kecantikan yang sakit-sakitan.

[Untuk kondisi lain, Host jangan khawatir. Huahua akan membantu Host untuk mengidentifikasi.]

"Baik, kalau begitu siapa orang-orang yang baru saja datang?"

[Informasi dikumpulkan]

[Informasi telah siap]

[Host silahkan periksa di bilah informasi]

Setelah suara mekanik HuaHua jatuh, layar semitransparan muncul di depan Aria Ji.

[Ji Yuling (6 tahun)]

Nama panggilan Lingling, Keponakan Ji Yunwei.

Ayahnya: Ji Junyu (Kakak pertama Ji Yunwei)

Ibunya: Jian Ruyi

[Fu Cheng (63 tahun)]

Nama panggilan nenek Cheng, Istri dari Ji Yunfei

[Ji Yunfei (66 tahun)]

Nama panggilan Kakek Fei, Suami dari nenek Cheng.

Ji Yunfei adalah Kakak pertama ayahnya Ji Yunwei

[Shi Kuan (13 tahun)

Nama panggilan Ah Kuan, sepupu dari Ji Yuling

Ayahnya: Shi Xiong

Ibunya: Ji Jiarong (anak kedua dari Kakek Fei dan Nenek Cheng)

Aria Ji sudah melihat banyak sekali informasi sehingga tubuh lemahnya terasa lelah.

Dengan tekad dan kelegaan di hatinya, Aria Ji akan memulai hidup barunya. "Oke, mulai sekarang tidak ada lagi Aria Ji. Mulai sekarang aku adalah Ji Yunwei."

BTHLA 03

Udara segar menerpa wajah Ji Yunwei ketika ia membuat pintu rumah. Suasana pedesaan yang kental terasa sangat segar baginya. Dalam kehidupan masa lalunya dia belum pernah pergi ke pedesaan. Kehidupan kota yang sibuk dan menyesakkan telah menjadi teman hidupnya.

Rumah Kakek Fei bisa dikatakan rumah orang kaya di pedesaan. Rumahnya luas, ada banyak kamar, halaman depan yang luas untuk anak-anak berkumpul dan bermain, dan ada halaman belakang untuk menanam beberapa petak tanaman obat, sayur, buah dan bunga. Pemandangannya sangat menyegarkan mata.

Ketika Ji Yunwei berjalan ke halaman belakang dia langsung melihat Shi Kuan di petak tanaman bunga. "Ah Kuan, apa yang sedang kamu lakukan?"

Shi Kuan menoleh ketika mendengar suara Ji Yunwei. "Bibi kecil, kamu sudah baikan?"

"Mmm, sudah lebih baik."

"Baguslah kalau begitu. Ayo kesini, bunga-bunga untuk bahan teh sudah mekar sempurna, waktunya untuk memetik."

Ji Yunwei langsung tertarik mendengarnya."Oh, benarkah?"

"Tentu saja."

Ketika Ji Yunwei mendekat, aroma bunga yang segar langsung menyerbu indera penciumannya. Dia melihat bunga didepannya satu persatu. "Wow, aku tidak tahu kamu sangat ahli merawat bunga."

"Akhir-akhir ini aku sangat tertarik dengan tanaman jadi aku sering datang untuk membantu Kakek Fei merawat tanaman obatnya."

Shi Kuan terus memeriksa tanaman dan memetik bunga yang sudah siap untuk bahan membuat teh.

"Serius? tanaman disini terlihat sangat sehat, kamu merawatnya dengan baik."

"Mmm, aku bermimpi untuk menjadi seorang Botany professor bagaimana menurutmu bibi kecil? apa aku sudah terlihat cocok menjadi seorang profesor botani?" Shi Kuan berpura-pura berpose dengan serius seperti seorang profesor.

Ji Yunwei tertawa geli melihat tingkah lakunya. "Bagus, sangat bagus, sangat cocok, selama kamu menyukainya."

Shi Kuan merasa senang setelah mendengarnya. Tetapi dia melihat Ji Yunwei berkeringat setelah lama berdiri di antara bunga. "Bibi kecil jangan terlalu lelah, istirahatlah."

"Tenang saja, aku harus banyak bergerak agar lebih sehat."

Shi Kuan menghela nafas berat. Dia tahu Ji Yunwei memiliki kesehatan yang lemah sejak kecil. Dia adalah porselin keluarga, setiap orang menjaganya. Dia ingin bibi kecilnya makan sayuran, buah dan daging terbaik dan memiliki lingkungan hidup yang segar dan sehat.

Dia sangat teliti dengan setiap tanaman yang ada di halaman. Sayur dan buah yang dimakan oleh keluarganya juga langsung dari ladang yang mereka kelola sendiri.

"Ngomong-ngomong Ah Kuan dimana Lingling?"

"Sepertinya di ladang Kakek kepala desa. Lingling bilang dia ingin ikut ke pegunungan."

Ji Yunwei langsung bersemangat mendengarnya. ini kesempatan yang bagus untuk menyelesaikan misi 'Sistem Penolong'. "Wahh, aku juga ingin ikut melihat-lihat. Sebaiknya aku ikut mereka, aku merasa bosan terus di rumah."

"Tapi bibi kecil harus memberi tahu mereka jika Saudari lelah dan merasa tidak nyaman."

"Tentu saja."

"Kalo begitu biar aku antar ke ladang Kakek kepala desa."

"Mmm."

Mereka berdua berjalan cukup jauh dari rumah Kakek Fei sebelum mereka melihat sekumpulan orang di kejauhan.

Shi Kuan mengangkat tangan tinggi lalu melambaikannya dengan semangat. "Kakek kepala desa!"

[Ji Yunge (65 tahun)]

Nama panggilan Kakek kepala desa

Saudara kedua Kakek Fei dan ayah Ji Yunwei.

"Ah Kuan, Weiwei. apa yang kalian lakukan disini?"

"Halo Paman kepala desa. aku bosan dirumah. Kudengar kalian akan pergi ke pegunungan jadi kurasa akan bagus untuk pergi juga."

Paman kepala desa setuju ketika dia mengingatkan dengan tegas tetapi ada kehangatan dalam nadanya. "Baiklah, tapi Weiwei jangan terlalu lelah, segera katakan kepada paman jika kamu tidak nyaman."

"Yeyyy, bibi kecil juga akan ikut. Lingling paling suka bibi kecil." Lingling meluncurkan tubuhnya pada Ji Yunwei dan memeluk kakinya.

Ji Yunwei mencubit gemas pipi tembem Lingling. "Bibi juga paling menyukai Lingling."

Bagi Lingling dia merasa aura Ji Yunwei paling nyaman, dia menebak mungkin karena Ji Yunwei adalah satu-satunya orang selain dirinya yang dia berikan air spiritual murni tanpa campuran saat Ji Yunwei lemah waktu itu. Jadi auranya berbeda dengan orang lain.

Shi Kuan kembali setelah mengantar Ji Yunwei.

Setelah Paman kepala desa dan beberapa orang berjalan melewati ladang penduduk desa, mereka akhirnya sampai di kaki pegunungan.

Mereka tidak merusak habitat asli di pegunungan, hanya menata kembali beberapa tempat.

Mereka bisa melihat pegunungan yang hijau dan segar, penduduk desa menyebutnya Gunung Xing. Gunung Xing adalah pegunungan terbesar di kabupaten Guo Provinsi H, yang menghubungkan tiga desa sekaligus, Desa xing'an, Ping'an dan Desa Chang'an.

Di wilayah pegunungan desa Chang'an ada hutan bunga persik yang sangat mempesona. Di wilayah pegunungan desa Ping'an ada berbaga buah dan sayuran, yang ditanam tidak tertata rapi sehingga jika ingin memetiknya terasa berpetualang mencari sayuran dan buah-buahan liar di pegunungan.

Sedangkan Desa tempat Ji Yunwei sekarang adalah Desa Xing'an. Wilayah pegunungan desa Xing'an menanam tanaman obat yang lebih bagus ditanam di pegunungan daripada di ladang. ada juga beberapa bunga untuk teh.

"Wahh! Paman kepala desa, penataan pegunungan ini luar biasa." Ji Yunwei merasa jika mereka membuka wisata alam khas pedesaan, tempat ini pasti akan ramai.

"Tentu saja." Kepala desa melihat sekeliling, melihat orang lain sibuk mengecek tanaman dia berbisik pelan kepada Ji Yunwei. "Saudaramu Xiong ingin mengamankan posisi walikota, jadi dia mulai menata wilayahnya di kabupaten Guo."

Mendengar ini Ji Yunwei tidak heran lagi, dia sudah terbiasa mendengar rahasia tak terucap banyak orang besar di kehidupan nya yang dulu.

Walaupun begitu, Ji Yunwei tetap mengobrol antusias dengan Kepala desa. "Jadi ini untuk membangun ekonomi penduduk kabupaten Guo?"

"Weiwei benar, rencana Saudaramu Xiong untuk mensuplai daging, telur dan susu bahkan sudah berjalan hampir dua tahun di desa lain."

Ji Yunwei cukup kaget mendengar ini. "Sudah sejauh itu?"

"Ya, tapi tidak terlalu besar juga. cukup untuk memasok kebutuhan kabupaten dan beberapa daerah pilihan."

"Wah, saudara Xiong sangat luar biasa."

Ji Yunwei dan kepala desa mengobrol banyak sebelum suara susu yang manis menginterupsi obrolan mereka.

"Bibi kecil, bibi kecil, ayo kita lihat danau di tengah pegunungan, ada banyak bunga teratai disana."

"Benarkah? kalo begitu ayo bawa bibi kesana."

Ji Yuling menarik jari-jari tangan Ji Yunwei. Kakinya yang pendek dengan lincah memimpin Ji Yunwei ke sebuah danau yang jernih.

"Bibi kecil, Lingling ingin menyentuh airnya."

"Oke, hati-hati."

Sebelah tangan Ji Yuling menggenggam tangan Ji Yunwei, sedang tangan lainnya bermain air danau.

Ketika Ji Yuling mencelupkan tangan di danau, dia juga membiarkan air spiritual mengalir cukup banyak karena danaunya lumayan luas.

Ji Yuling bergumam di dalam hatinya, "Air spiritual tidak punya efek samping yang tidak biasa untuk orang-orang. Itu hanya membuat tanaman menjadi lebih bebas polusi dan rasanya lebih segar dan bisa membuat tanah menjadi lebih subur."

Setelah merasa cukup, Ji Yuling menarik tangannya dari air danau. "Bibi kecil, airnya sangat dingin. Lingling tidak mau bermain air lagi. ayo jalan-jalan ke sekeliling."

"Oke, ayo pergi."

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!