NovelToon NovelToon

ISTRI PILIHANKU

IP 1

"Hai perkenalkan namaku dewa". Dengan mengulurkan tanganya dewa menyapa seorang gadis cantik yang memiliki sorot mata yang tajam tapi meneduhkan itu yang telah mencuri arah pandang nya sejak mulai memasuki taman bunga ini. Seorang gadis yang sedang duduk dengan dua orang anak kecil yang sedang menjajakan barang daganganya tanpa kenal lelah itu terlihat sedang tersenyum manis dengan sinar mata yang telah membuat dewa begitu terpesona.

"Aku maya, apa kamu mau minum atau mau kue ini?" . Maya mencoba menawarkan barang dagangan dari dua orang anak kecil yang sedang berada didepanya dengan mengangkat sebotol air mineral dan kue basah yang ada didepan nya itu.

Dengan santainya dewa menatap kedua anak kecil itu kemudian langsung mengambil beberapa kue basah dan dua botol air mineral , kemudian mengambil dompet disaku celananya dan memberikan uang berwarna merah kepada salah satu anak itu sambil menyuruhnya pergi " Segini cukup kan untuk membayar ini semua?" ucap dewa sambil menaruh bokongnya dikursi yamg diduduki oleh maya. "ini masih ada kembaliannya kak" ucap salah satu anak yang menjual dagangannya itu. "Ya sudah ambil aja kembaliannya, gak pa pa" ucap dewa yang langsung membuat kedua anak itu tersenyum dengan lebardan segera berdiri dan mengucapkan terima kasih. "Terima kasih ya kak, semoga kakak dimudahkan sega urusannya hari ini." dan dewa pun langsung menjawab doa kedua anak itu dengan meng aminkan nya.

Setelah kedua anak itu pergi dewa pun segera memutar posisi duduknya hingga menghadap tepat ke arah maya. Kemudian memberikan senyum terbaiknya untuk maya ,karna dewa binggung mau mengobrol tentang apa? Jujur dewa sendiri binggung kenapa tiba- tiba kakinya melangkah mendekat kearah maya, padahal tadi dia hanya sekilas bertemu pandang dengan mata maya langsung bisa menarik seorang dewa mendekat yang notabennya seorang pria yang tak pernah mau perduli dengan yang namanya perempuan.

"Kenapa senyum senyum apa ada yang anehdenganku, atau aada yang lucu?" maya berucap sambil melihat dirinya sendiri sekilas karena merasa tidak nyaman dengan cara pandang dan senyum yang diberikan dewa untuknya.

"Gak ada hanya pengen membuat orang yang ada didepanku ini nyaman aja sebelum nanti kangen sama aku. Karna orang yang sudah pernah melihat senyumku pasti akan selalu terbayang dengan senyumanku ini". Ucap dewa yang mendadak menjadi seorang penggombal dihadapan maya.

"Idih ngarep, jangan GR jadi orang emang situ siapanya aku , yang bisa membuat aku kangen. Gak ada tuh rumusnya buat aku kangen kangen sama kamu." jawaban maya yang begitu menohok membuat dewa langsung menunjukkan wajah datarnya karena berusaha menyembunyikan kesedihannya.

Tanpa diketahui dewa sebenarnya maya adalah seorang gadis yatim yang kehilangan seorang ayah, dengan kenangan tentang seorang ayah yang selalu tampak buruk tentang ayahnya.

Sehingga dia menjadi sosok perempuan yang begitu dingin daan tak tersentuh oleh seorang pria, dengan selalu membentengi diri dari para pria. Meskipun sudah berumur 20 tahun dia tidak pernah menjalani pacaran. Bukan karena tidak ada cowok yang mau atau nembak dia jadi pacar ,tapi lebih karena maya yang tidak pernah mau memulai suatu hubungan yang namanya asmara, padahal dia termasuk gadis yang cantik dengan rambut bergelombang sepunggung, bibir yang merah alami dengan kulitnya yang bersih siapapun pasti akan langsung jatuh cinta pada pandangan pertama dengannya. Tapi karena traumanya membuat dia enggan untuk membuka hatinya untuk pria.

"Aku gak GR dan gak ngarep kok, tapi yang jwelas kamu pasti akan kangen dengan aku yang ganteng ini." setelah mengucapkan kalimat itu tiba tiba teleponnya berdering hingga membuat atensinya beralih kearah handphone yang ada disaku celananya. Dilayar itu tertera seorang gambar perempuan setengah baya yang terlihat masih cantik. Dewa segera menggeser icon tombol hijau hingga langsung terdengar suara seorang wanita yang langsung memarahi dewa.

"Dewa kamu dimana kok belum sampai rumah juga, ini dirumah udah pada ngumpul semua ini lho. Tapi kamu kok belum pulang pulang juga apa mau ama jemput agar kamu bisa segera sampai dirumah." pertanyaan dari ibu dewa itu terdengar begitu lantang ditelinga dewa dan maya.

"Iya ama, dewa sebentar lagi sampai, ini masih mau mengambil pesanan ama dulu atau mau aku cancel aja nich kue brownies kesukaan ama itu , agar aku gak perlu lagi jalan agak jauh seperti ini. Udah dulu ya ama biar bisa cepet sampai dirumah. " keluh dewa karena tidak enak berada didepan seorang gadis cantik yang bernama maya itu.

Tiba tiba dewa berdiri dan mengulurkan tangannya kepada maya dan berkata " oh ya may, maaf gak jadi ngajak ngobrol hari ini. Jangan lupa kangen aku dan sampai jumpa lagi." lalu beranjak dan segera berlalu dari hadapan maya.

"Lho.... E...la ini bagaimana ceritanya makanan ini tiba tiba ditinggalkan disini dasar gak jelas." Maya lalu mengambil kresek untuk menaruh kue kue tadi dan membereskannya kemudian berdiri dan beranjak pergi.

"Mimpi apa aku semalam ketemu sama orang yang gak jelas seperti tadi, hanya senyum doang terus berlalu pergi. Dasar aneh." sambil terus berjalan dengan sesekali menoleh kekiri dan kekanan untuk mencari anak anak jalanan yang biasanya mangkal disekitar taman tersebut.

Tak jauh dari tempatnya berdiri maya melihat seorang anak meringkuk dibawah pohon sambil memegangi lututnya, maya lalu menghampirinya dan membangunkan anak kecil itu.

"Dek kamu kenapa? Apa kamu sedang sakit? apa kamu mau kue ini? " maya bertanya sambil menyodorkan kue dan minuman yang dibawanya.

Tanpa menjawab pertanyaan dari maya anak kecil itu menerima kresek yang ditujukan kepadanya dan langsung membuka dan menghabiskan kue kue tadi dengan cepat. Maya terbengong melihat cara anak kecil itu mengeksekusi makanan yang dibawanya tadi dihatinya dia begitu bersyukur meskipun gak punya ayah ,maya ibunya dan lintang adiknya maya masih diberikan nikmat dan tidak pernah kekurangan makanan untuk kehidupan sehari harinya hingga sebuah sentihan mengalihkan atensi maya

"Terima kasih kak atas makananya, maaf aku tadi terlalu lapar jadi langsung memakan makanan yang kakak bawa" ucap anak jalanan tadi "Apa kamu masihvlaper dek, mau makan lagi kakak traktir nih diwarung depan jika masih lapar" ucap maya sambil menunjuk deretan warung yang berada disekitar taman.

"Gak usah kak , aku sudah kenyang. Aku pergi dulu. Semoga kakak selalu bahagia." kemudian berdiri dan mengambil beberapa bawaan yang biasa dipakai ngamen dijalanan.

"huft nasib dari tadi ditinggal mulu, gak ada apa yang mau menemani aku jalan." sambil berdiri dan segera berlalu dari tempat itu menuju parkiran dimana simerah sepeda nya terparkir dengan indah.

Bagaimana kelanjutanya?

Apa benar maya kangen dewa?

IP 2

Terdengar deru mesin mobil berhenti dihalaman rumah , disana juga terlihat 3 mobil lain disebelah mobil yang dewa parkirkan. " Lagi ada siapa ya? Apa teman - teman ama lagi ngumpul? " tanpa mau ambil pusing Dewa langsung menuju pintu utama untuk masuk kedalam rumah agar bisa menyerahkan pesanan kue brownies ama Ajeng.

"Assalamualaikum" salam Dewa menggema dari ruang tamu, Dewa melihat diruang tamu tidak ada orang pun jadi berfikir mobil siapa diparkiran , kok gak ada orang.

"Waalaikum salam , Dewa bawa kuenya kesini! Ama ada diruang keluarga." terdengar sahutan ama dari ruang keluarga membuat Dewa segera melangkahkan kakinya kesana. Disana terlihat dua orang wanita paruh baya seorang gadis muda , umurnya terlihat hampir sama dengan maya. Dewa mendekati amanya kemudian menyerahkan kue brownies itu .

" Lama sekali sich kamu wa, sampai lumutan kita nungguin kamu disini." ucapan ama nya Dewa dengan lirih yang hanya ditujukan untuknya membuat Dewa menghela nafasnya dengan kasar. "Kan bukan tamunya Dewa ma, ngapain nungguin Dewa?" setelah menyerahkan brownies itu Dewa segera memutar badan nya berlalu pergi, tapi belum sempat melangkahkan kakinya tangan Dewa segera ditarik oleh amanya hingga membuat Dewa berhenti ditempat dengan sebelah kaki terangkat hendak melangkah.

"Mau kemana sich hari weekend juga , sini kenalin teman nya ama." sambil memberi kode kepada teman teman nya ama Ajeng membawa Dewa mendekat kearah mereka. " Rima". "Santi, dan ini putri saya Sari." sambil mengulurkan tangan untuk menjabat tangan Dewa. " Saya Dewa tante, dan maaf saya permisi dulu mau melanjutkan pekerjaan yang tertinggalkan tadi tante." dan langsung ngacir meninggalkan mereka yang hanya duduk terbengong melihat tingkah Dewa.

"Maaf ya ,ya begitu si Dewa baru dikenalkan cewek aja langsung lari padahal Sari kan cantik , siapa coba yang gak tertarik dengan Sari." ucap Ama yang membuat sari malu malu kucing dan senyum senyum. " Mungkin Dewa memang sedang sibuk, jadi lain hari aja diatur pertemuan nya lagi." komentar Santi yang membuat Rima segera menyela karena ternyata juga sempat kagum dengan rupa dan fisik Dewa " Iya lain hari pasti anakku juga bisa ikut jeng ,kebetulan hari ini juga lagi ada acara ." membuat Santi merotasi matanya dengan malas sambil berkomentar dalam hati "Katanya gak tertarik sama anaknya Ajeng , eeeeh giliran lihat yang bening langsung aja tuh maju kegarda paling depan."

"Baiklah jeng ,nanti kita atur pertemuan anak - anak kita di lain hari. Semoga gak pada sibuk ya ,biar mulus seperti jalan tol rencana kita." ucap ama Ajeng kepada teman - temanya yang dibalas anggukan dan senyuman oleh Rima dan Santi . Sedangkan Sari tersenyum dan bathi nya kesal karena melewatkan sesi pertemuan nya dengan Bima yang ternyata telah mencuri tempat didalam hati nya.

Ditempat lain terlihat maya sedang memarkirkan motornya segera menuju pintu rumah nya. " Assalamualaikum Maya pulang , bunda...... ,ade.....k." kebiasaanya yang teriak- teriak didepan keluarganya itu, membuat keluarganya berfikir bahwa Maya adalah gadis yang tanpa beban kehidupan sama sekali , terlihat mulus tanpa ada masalah sama sekali. Padahal sebenarnya dari keceriaan yang selalu dia tunjukkan itu tidak lain hanya sebagai ungkapan hatinya , pelampiasan dirinya dalam menyikapi kehidupan yang masih terasa keras dalam menempa kehidupanya. Sedangkan jika dia merasakan sakiiit hatinya maka dia hanya akan mencurahkan nya dengan air mata dan menyendiri sebentar hingga tak pernah tampak kesedihannya didepan keluarganya, tapi jika dihadapan orang yang tak dikenalnya maka dia hanya terlihat jutek dan flexible.

"Apa sich kak, teriak teriak kayak dihutan aja. Gak tahu apa aku lagi sibuk ngerjain tugas, bantuin napa ketimbang teriak teriak gak jelas"

"Nah itu kan memang tugasmu dek belajar yang rajin. Ya udah kakak tinggal bantuin bunda dulu ya dek. Semangat belajarnya jangan manyun gitu bibirnya." sambil mengacak rambut adeknya dan berlalu pergi dari ruang tengah untuk mencari keberadaan bundanya.

"Bunda lagi ngapain?" Maya bertanya kepada bundanya.

"eh kamu udah pulang may, tuh dapat pesanan kamu dari kantor kelurahan 75 box kue . List orderan nya udah bunda taruh dimeja dikamar kamu. Kamu cek aja sendiri. " tanpa menjawab pertanyaan maya bundanya malah memberikan jawaban yang lain.

"Siap bunda, terima kasih sudah mau meng list pesanan Maya."

"Iya klo butuh modal jangan lupa kasih tahu bunda."

"Siip bunda, terima kasih . Aku kemar dulu."

Maya memang selalu menerapkan etikanya dalam menghadapi orang tua . Meskipun omongan nya kayak gak disaring tapi masih tetap dalam batas wajar. Maya tidak pernah mengeluh dalam hidupnya, dia selalu berusaha untuk memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang anak sulung yang telah kehilangan seorang ayah. Selain bekerja diperusahaan dia juga menerima orderan kue dari para customernya. Jika orderan nya bisa dikerjakan sendiri , maka akan dikerjakan sendiri. Tapi jika bertepatan dengan kesibukan nya diperusahaan maka akan dbagikan nya orderan tersebut kepada orang orang yang sudah dipercaya olehnya untuk pembuatanya dan dia tinggal finishing saja.

Setelah Bima keluar dari rumahnya, dia pergi kearah cafe tempat pertemuan nya dengan teman nya yang mengajak kerja sama. Dalam mobilnya , ketika dia melihat kekiri jalan tiba tiba dia melihat sosok Maya sedang duduk menunggu dihalte bus. Sehingga dia memutuskan untuk menghentikan mobilnya kekiri jalan. Sebelum turun dia memperhatikan orang yang duduk dihalte tersebut, dan betapa kagetnya Bima ternyata yang dilihatnya bukan Maya melainkan orang lain hingga membuat Bima senyum senyum sendiri.

"Huft ada apa dengan otak ku ini?"

"Semoga lain hari aku bisa jumpa dengan Maya lagi." sambil mengingat senyuman dan cara Maya menatap dan manawarkan barang dagangan anak anak tadi.

"Udah . Sekarang fokus Bim. Ayo semangat . Semangat." Bima berusaha mensupport dirinya sendiri.

Sesampainya dicafe , Bima menuju tempat yang sudah direservasi olehnya. Bima menghampiri salah satu wanita yang memakai baju hitam putih dan akan menanyakan tempat tujuannya.

"Permisi mbak!" Begitu wanita itu menoleh yang Bima lihat adalah wajah Maya hingga membuat Bima terperangah.

"Iya pak, ada yang bisa saya bantu?"

Begitu mendengar suaranya baru Bima sadar kalau yang diajaknya berbicara bukanlah Maya. Dan itu membuatnya begitu malu dan segera memasang wajah datarnya.

Berkali kali dia mengalami kejadian itu dicafe , kayaknya dimana mana dia melihat wajah nya Maya. Hingga dia meraup wajahnya dengan kasar serta membuatnya berkata pada dirinya sendiri untuk fokus agar segera bisa menyelesaikan meetingnya dan pergi ketaman tadi untuk menemui Maya.

Tanpa disadarinya ternyata dialah yang begitu kangen kepada Maya , hingga membuat wajah Maya terpampang dimana mana. Ternyata Maya sudah mulai berada disinggasana dihati Bima.

Nah lho sombong sich, belum apa apa udah ultimatum orang akan kangen pada diri sendiri klo udah gini gimana dong???

Ayo siapa nich para readers yang pernah ngerasaain ini?

Bantu like , komen, dan sharing kisah teman teman yang pernah ngalamin ini yaaaa!!!

IP 3

Sudah berhari hari Dewa mengunjungi taman hanya untuk mencari keberadaan Maya , tapi sampai saat ini Dewa masih belum menemukan keberadaan Maya. Setiap kali datang ke taman , Dewa pasti akan mengelilingi taman tersebut guna mencari keberadaan Maya.

Tanpa diketahui Dewa , hampir setiap hari Maya selalu menyempatkan diri nya pergi ke taman guna membagikan makanan yang dibawa nya.

Memang tidak banyak tapi bagi mereka yang sering kali gak bisa membeli makanan , apa yang diberikan Maya itu sesuatu banget bagi mereka.

...****************...

Dikantornya , Dewa yang sering terlihat gelisah membuat Rendy selalu mendengus kesal pada Dewa . Bagaimana tidak kesal jika semua pekerjaan Dewa tidak sepenuhnya beres.

"Kamu itu kenapa sich wa ? Pusing aku lihat kamu seperti ini !"

"Sebenarnya kamu itu bisa kerja gak sich? Lihat , pekerjaanku jadi tambah numpuk . Haduhhh ." Rendy berkeluh kesah pada Dewa karena teman nya ini jadi gak kompeten dalam bekerja hanya gara gara pikiran nya yang lagi tertuju pada seorang gadis.

"Kalau begitu , kamu bantuin aku untuk bertemu dengan dia ya Ren !"

" Kamu kan teman terbaik ku , bantuin ya Ren . Ok Ren . Ok dong pastinya." Dewa mencoba merayu Rendy.

" Kamu itu kalau ada maunya aja jadi kucing manis , tapi kalau gak ada maunya jadi macan , ck ."

" Mana ???" sambil menengadahkan tangan nya untuk meminta foto atau biodata tentang gadis itu.

"Tidak ada apa pun. Hanya ada senyuman nya . Tatapan matanya . Dan wajahnya yang cantik saja selalu ada didepan mata ku ." keluh Dewa pada Rendy.

"Itu mah otak kamu saja yang kurang waras ." Rendy berlalu sambil mengeplak pundak Dewa dengan map yang dibawanya.

"Huh dasar , bilang saja jika tidak mau membantu !" Dewa sedikit berteriak agar Rendy yang berlalu pergi bisa mendengar ucapan nya.

......................

Hari minggu yang cerah tidak membuat wajah seorang Maya terlihat cerah .Dia terlihat sibuk untuk menghubungi seseorang menggunakan handphone nya . Sambil terus komat kamit dan semua itu tidak luput dari pantauan seorang Dewa.

Dengan senyuman yang lebar Dewa segera melajukan mobilnya mendekati seseorang yang berdiri dipinggir jalan karena diturunkan paksa oleh gocar yang dinaikinya sebab mobil itu mogok ditengah jalan hingga membuat laju kendaraan dibelakang nya jadi macet.

Setelah menepikan mobilnya Dewa segera turun dari mobil dan berjalan mendekat ke arah Maya.

"Hai... Ada yang bisa aku bantu ? Sepertinya hari ini kamu butuh bantuanku ? benarkan Maya?" Dewa menyapa dengan gaya nya.

"Siapa bilang ? Sok tahu kayak dewa saja kamu !" Maya berkata sambil melihat kearah Dewa.

"Ya memang , karena aku memang Dewa."

"Dewa apa ?"

"Dewa cinta , khusus untukmu Maya ."

"Tunggu , sepertinya aku pernah bertemu dengan mu.

Tapi dimana ya ......!" Maya berusaha mengingat pertemuan nya dengan Dewa.

"Tentu sja kita pernah bertemu , apa kamu tidak ingat ? Bukankah setiap malam kita selalu bertemu ?"

" Oh ya , kok aku gak ingat ya !"

" Tentu saja tidak ingat , wong kita bertemu nya dalam mimpiku setiap malam ." bathin Dewa terkikik geli mengingat jawaban nya yang selalu diluar akal jika sedang berjumpa dengan Maya.

"Ngomong - ngomong apa benar kamu mau membantuku ?" Maya bertanya dengan muka serius nya

"Tentu saja , apa yang bisa aku bantu ?"

"Nganterin semua box ini ke tempat .......... Jangan khawatir nanti aku bayar dech !" Maya berusaha menego Dewa.

"Tentu saja , tapi bayaran nya aku minta belakangan dan kamu harus memenuhinya ."

"Emang kamu gak sedang sibuk , karena seperti nya kamu bukanlah seorang pengangguran ."

"Tentu saja hari ini aku free ,klo tidak mana mungkin aku bersedia mengantar kan kamu nona ."

" Ok . Deal ."

" Klo begitu sebutkan berapa nomor HP mu ."

" Buat apa nomorku , kan kita nganter pesanan ini barengan !"

" Ya tentu saja menagih bayaranku ,nanti kamu ingkar lagi ."

"Ya gak mungkin lah . Gak ada ceritanya seorang Maya ingkar janji . Jadi mana handphone mu !" sambil menengadahkan tangan nya untuk meminta HP Dewa .

Dewa kemudian menyerahkan HP nya lalu berkata " Jangan lupa foto in KTP kamu sekalian ."

" buat apa minta difoto in KTP juga ."

" Jika kamu lari maka aku bisa menagihnya kerumah mu ."

Belum sempat melanjutkan kata - kata nya tiba - tiba Maya menyela nya " Ok - ok baiklah sesuai keinginan mu tuan . Tapi tolong bawa aku ke alamat ini secepat nya ."

"Siap nyonya . Ayo kita tancap gas lebih dalam lagi ."

......................

Setelah mengantarkan kue pesanan nya , Maya pun pamit untuk pulang . Tapi Dewa menhentikan mobilnya di depan sebuah cafe kekinian yang lagi booming didaerah itu , tapi Maya tidak mau turun karena hari ini dia sangat sibuk . Orderan nya masih ada dua kali untuk hari ini jadi dia harus segera pulang.

Dewa menyetujui keinginan Maya untuk segera pulang tapi dengan syarat dia yang mengantarnya pulang sampai depan rumah nya dengan sedikit ancaman dari Dewa .

Setelah sampai rumah nya Maya segera turun dan berlalu meninggalkan Dewa ,tapi ternyata Dewa mengikuti Maya masuk kedalam rumah nya . Dan betapa kagetnya Maya saat berbalik badan ternyata ada Dewa tepat dihadapan nya.

"Lho ngapain kamu di sini ? Bukankah harusnya kamu sudah pulang ?"

"Gak jadi aku akan menemani kamu menyelesaikan semua orderan kamu hari ini sampai selesai . Gak ada bantahan katanya harus cepat selesai. " Dewa berkata dengan tegas hingga membuat beberapa orang yang sedang membantu Maya dalam meng eksekusi orderan hari ini senyum senyum sambil bisik - bisik .

"Kayaknya jodoh nich , kayak Tom and Jerry ." celetukan salah satu orang yang membantu Maya .

"Do'a kan saja bu , biar secepat nya bisa di eksekusi ." jawaban Dewa hingga membuat semua yang ada disana tertawa bersama - sama .

"Emang pekerjaan di eksekusi cepat , kenal saja kagak ." celetuk an Maya membuat semua yang ada disana kembali tergelak .

" Ok . Tunggu saja aku pasti akan menjadikan mu milik ku Maya. Hanya milik ku ." ucap Dewa dalam bathin nya sambil terus memberikan senyuman nya terutama ter untuk Maya.

Dewa cs dapat menyelesaikan semua orderan nya Maya sesuai tepat dengan waktu nya.

Tak terasa hari sudah sore saat semua orderan itu selesai di kirim kepada tuan nya , hingga membuat Dewa segera pamit undur diri.

Sedang kan Maya yang belu pernah ber interaksi sedekat ini dengan seorang cowok hanya menghela nafas berkali - kali .

Sedang ditempat lain ,disebuah rumah seorang wanita paruh baya sedang merasa kesal dan malu karena acara yang sudah di rencana kan dengan teman teman nya gagal karena sang putra tak kunjung datang.

Wanita paruh baya itu pun harus meminta maaf pada teman teman nya karena ketidak hadiran putra nya tersebut . Padahal anak anak teman nya sudah siap dan bahkan dengan dandanan yang sedikit berbeda dari pertemuan nya yang kemarin . Begitu Terlihat sekali kekecewaan di wajah para tamu nya itu

Banyak sekali sindiran sindiran yang diberikan teman - teman ama Ajeng yang ditujukan kepada nya hingga membuat dia sering tersenyum masam.

"Awas aja nanti kalau kamu pulang , Dewa...... ! Geram ajeng dalam bathin nya acap kali teman teman nya itu memberikan sindiran sindiran kepada dirinya .

Nah nah , jadi ini siapa yang salah ........ Ya???

Apa benar Dewa mampu menaklukkan hati Maya?

Tungguin kelanjutan nya ya , jangan lupa like , komen dan vote ya teman teman💕💕💕

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!