~prolog
sinar matahari pagi menembus jendela seorang gadis remaja yang sedang tertidur pulas dengan rambut yang menutupi paras cantiknya. Ia bernama Andira Hermawan. Putri semata wayang Hermawan dan Amira. Andira memiliki paras yang cantik dengan hidung mancung, mata yang berwarna coklat dengan bibir yang atas tipis dan bawah sedikit tebal. Ia memiliki rambut yang lurus dan panjang.
Andira terlahir dari keluarga konglomerat. Meskipun begitu ia bukan tipe cewek yang manja dan suka hambur-hambur uang. Andira dari kecil sudah diajari mandiri dan tidak dimanjakan oleh keluarganya.
Suara alarm jam membangunkan Andira dari mimpi indahnya. Andira yang mendengarnya langsung membuka matanya dan melihat kearah alarm tersebut yang menunjukkan pukul 05.30 WIB. Andira segera menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
15 menit kemudian Andira telah selesai mandi dan mengambil seragam sekolahnya dari lemari dan memakainya setelah selesai ia pun pergi kemeja rias untuk memoles wajahnya. Dengan pelembab dan bedak biasa dan membiarkan rambutnya tergerai. Tak lupa ia memakai lip balm pada bibirnya agar tidak pucat.
setelah selesai ia pun turun kebawah untuk sarapan bersama keluarganya.
"Pagi Pa, Ma, Bang," sapa Andira yang akrab dipanggil Ira, sambil tersenyum kearah mereka ia mengecup satu persatu pipi keluarganya.
"Pagi sayang," balas papa dan mama bersamaan.
"Pagi adik abang tersayang," balas abang Andira.
abang Andira bernama Anggara Hermawan.
setelah sarapan mereka berbincang terlebih dahulu karna hari masih pagi untuk dirinya berangkat.
"Bang ira nebeng ya ke sekolah nya?" ucap Ira
"Emang mobil kamu kemana sayang?" mama bertanya pada anak gadisnya dengan tersenyum hangat.
"Tau punya mobil sendiri masih aja nebeng orang lain," jawab Angga sambil menatap adiknya itu.
"Itu ma mobil Ira lagi di bengkel lagi diservis," jawab Ira.
"Yaelah bang sekali-kali ngapa nganterin adiknya ke sekolah. Lagian aku juga baru kali ini minta anter biasa-biasanya juga gak pernah," jawab Ira
"Yaiyalah kamu itu udah gede masa masih mau dianterin malu-malu in," jawab Angga sambil tersenyum menatap adiknya yang memanyunkan bibir.
"pokoknya aku mau abang yang nganterin ke sekolah!"
"Iya-iya adikku yang paling bawel abang anterin ke sekolah, manja banget sih,"
"Emang kenapa nggak boleh manja ama abang sendiri," ucapnya sebal.
"Yaudah ayo berangkat udah siang ni."
"Ma, Pa, ira sama abang berangkat dulu ya."
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam sayang hati-hati dijalan jangan ngebut-ngebut bawanya abang".
"siap Ma," jawab Angga.
Sesampainya disekolah Ira menyalami tangan angga dan mencium pipinya. "Ira masuk dulu ya abangku yang tampan,"
"iya-iya abang tau kalau abang tampan," dengan senyum terpedenya.
Ira hanya menahan senyum melihat abangnya dengan tingkat kepercayaan diri yang tinggi. "Udah-udah sana masuk entar telat lagi inget belajar yang rajin jangan pacaran mulu," ujar Angga.
"Oh ya bang entar gak usah dijemput soalnya nanti aku mau ke bengkel ambil mobil," kata Ira
"Ke bengkel nya naik apa?" tanya Angga lagi.
"udah entar abang anterin aja ke bengkelnya" jawab angga karna pertanyaannya tadi belum kunjung dijawab.
"Eh gak usah bang Ira entar minta anterin Nara aja" jawab ira dengan tersenyum meyakinkan kakaknya.
"Yakin kamu nggak mau abang anterin?"tanya angga
"Iya bang," ucap Ira sembari menggangukan kepala.
"Yaudah bang ira masuk dulu," jawab Ira sambil masuk ke halaman sekolah.
setelah Ira masuk Angga pun melajukan mobilnya meninggalkan area sekolah.
Ira berjalan sendirian melewati kelas-kelas.banyak anak yang masih diluar berbincang-bincang dengan teman masing-masing ada juga yang sepagi ini udah gosip. Ira Salah satunya bahan gosipan mereka.
Mungkin karna mereka iri dengan kecantikan dan pesona ira yang memikat banyak kaum Adam. Ira acuh dengan semua tatapan mereka, entah itu tatapan suka atau tatapan tak suka. Ira mah bodo amat toh Ira nggak salah.
Ira menaiki tangga menuju kelasnya yang berada dilantai dua. Saat menaiki tangga ada seseorang yang mengejutkan Ira dari belakang
Ira" kata seseorang dengan menepuk bahu ira.
"Eh ngagetin aja lho nar" jawab ira pada sahabatnya nara.
nara sahabat ira dari kecil.Ia juga memiliki paras yang cantik dengan mata sipit, hidung mancung dan rambut panjang.nara tipekal orang yang banyak omong tetapi hatinya lembut dan baik hati.
"Hehehe sorry habisnya lho ngelamun aja gue panggil-panggil dari tadi nggak denger" jawab nara sambil menatap selidik pada ira.
"Ngelamunin apa sih lho sampek gue panggil gak denger?" tanya nara.
"Em sorry gue gak denger gue gak ngelamunin apa-apa kok, suara lho aja mungkin yang kurang keras manggil gua" jawab ira.
"Buset dah suara kayak sepiker masjid lho bilang kurang keras lho tuli apa gimana?" jawab nara sambil menatap tak percaya pada sahabatnya itu.
"Udah-udah ayo kita kekelas" jawab Ira karna tak ingin urusannya tambah panjang karna sahabatnya ini kalau nanyak sampai akar-akar dan harus kejawab semua kalau nggak kayak burung berkicau.hehehe
Sesampainya dikelas ira duduk dimeja paling depan ujung Ira duduk dengan nara.
"Eh ira lho udah ngerjain tugasnya bu mimin belum?" tanya nara
"udah dong" jawab ira dengan bangga.
"Emang kenapa lho mau nyontek gue ya?" tanyanya penuh selidik
"Hehehe itu tau ayolah ir lho kan sahabat gue yang paling baik kalau gue nggak nyontek lho gue entar dihukum lho nggak kasihan apa entar lihat gue lari dilapangan kalau nggak gitu gue didepan ngangkat kaki sama jewer telinga, malu-maluin dan Yang lebih parahnya lagi gue bisa nggak lulus smp ya secara bu mimin kepala sekolah" nara bicara panjang lebar pada ira dan membayangkan jika itu benar terjadi.
"aaaa tidak" nara bicara dengan suara keras sampai semua mata melihat kearahnya.
"Gila lho" sambil membungkam mulut nara dengan tangannya.
"Yaampun Yaampun jangan sampek mau taru mana muka gue kalau gue sampek gak lulus entar gua bisa nggak boleh bawa mobil ke sekolah"
memang meskipun nara dan ira masih smp tapi mereka sudah bisa bawa mobil sendiri.tapi mobil mereka tidak ditaru halaman sekolah tetapi dititipkan dirumah paman ira yang kebetulan deket sekolah.
"please ir kali ini aja contekin gua yaa" pintanya sambil membuat mimik wajah sesedih mungkin.
"Nggak gue gak bakal nyotekin lho salah sendiri nggak ngerjain ini tugas udah seminggu bu mimin ngasih biar aja lho dihukum biar tau rasa" jawab ira dengan wajah datarnya.
"Tega lho ir ama sahabat sendiri gini aja deh kalau lho nyontekin gua gua bakal ngelakuin apa aja buat lho hari ini" jawab nara memohon
"emm gimana ya" sambil jarinya ia arahkan di kening seperti sedang berfikir.
"lama lho keburu masuk nih" jawab nara kesal dengan sahabatnya.
"oke gua contoin lho kali ini tapi sesuai janji lho tad---" ucapan ira langsung dipotong sama nara.
"iya-iya mana cepetan buku lho keburu bu mimin masuk" jawab nara
kringgg bel istirahat berbunyi ira dan nara sudah menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang keroncongan.
"nar lho pesenin gua bakso sama es teh ya?"kata ira.
"Hah! lho pikir gua babu lho apa pesen sendiri!" jawab nara sewot.
"oh lho udah lupa sama janji lho tadi mau gua ngomong sama bu mimin kalau lho tad--". omongan ira dipotong lagi sama nara
"eh iya iya gua pesenin tuan putri sekarang lho cari duduk dulu" jawab nara dengan senyum terpaksa
Ira sudah berada dimeja kemudian disusul nara dengan membawa bakso dua mangkok
"lha minumnya mana?" tanya ira
"lho pikir tangan gua ada empat gitu bisa bawa semua sendiri" jawab nara jutek.ira hanya menahan senyum melihat wajah jutek nara.
"Titip bakso gua jangan lho makan kalau gua lihat bakso gua kurang gua sikat lho" jawabnya ketus.
"biasa aja keles yang suka makan bakso orang kan lho gua mah gak pernah ya" jawab ira datar
"Hehehe" jawab nara sudah tidak jutek lagi.
saat nara mengambil minum ada cowok yang nyamperin ira.
"Hai sapa cowok itu pada ira
ira pun menoleh kearah cowok yang menyapanya
tapi ira hanya melirik sebentar lalu melanjutkan makan baksonya lagi.Tidak menjawab sapaan itu bahkan menganggapnya seperti angin lewat.
~udah dulu ya gays lanjutt dipart 3 jangan lupa vote sama komen ya biar aku makin semangat ngetiknya.
cowok itu namanya abas dia ketua basket.Abas cowok tampan,cool,baik,dan berprestasi idaman semua cewek dah.Abas suka sama ira sejak mereka baru mos di smp
"boleh aku duduk disini?" tanya cowok itu.
"itu tempat duduk nara disana masih banyak tempat kosong" sambil menunjuk bangku yang kosong.
"oh yaudah aku kesana kalau nggak boleh" jawab abas.bisa dibilang ngusir gak langsung sih. Hehehe
nara datang dengan dua es teh ditangannya."eh ir itu tadi bebeb abas ya?" tanya nara.ira diam tidak menjawab pertanyaan nara.
"ira lho denger gua gak sih" menggoyangkan bahu ira.
"iya gua denger" jawab ira.
"kalau denger kenapa gak jawab?"tanya nara kesal.
"gak penting" jawabnya santai.
"gak penting kata lho bebeb abas cowok paling tampan,cowok cool,ketua basket lho bilang gak penting.buta apa gimana sih lho ada cowok ganteng nyamperin lho sia-sia in" jawab nara panjang lebar.
ira hanya diam mendengarkan ocehan nara.
nara emang suka sama abas dari dulu tapi abas malah menyukai ira cinta segitiga lah.Hehehe
selesai makan nara mulai membuka obrolan dengan ira tapi tidak bahas abas lagi karna nara tau kalau ira nggak suka dia nggak bakal ikut ngomong.
"ir lho besok ke salon mana buat wisuda?"tanya nara.
"em gue belom mikirin itu" jawab ira santai.
"gila lho wisudanya udah besok ira" jawab nara ngegas.
"lho bisa diem gak sih mau gue sumpel tuh mulut" jawab ira kesal.
"Hehehe habisnya lho ditanyai santai banget keselkan gue jadinya" jawab nara
"besok gue ke salonnya tante rina" jawab ira akhirnya.
"gua ikut ya?" tanya nara sambil memelas
"Ya besok jam 02.00 lho dateng kerumah gua entar berangkatnya kerumah tante ama gua" jawab ira.
"siyap" sambil senyum merekah dibibirnya.
terdengar suara pengumuman dari pengeras suara yang memberitahu bahwa semua anak harus berkumpul dilapangan untuk membahas acara wisuda besok.
selesai pengumuman mereka kembali kekelas masing masing untuk membersihkan kelas lalu gladi bersih(persiapan) untuk wisuda besok.
~udah dulu ya gays capek gua ngetiknya jangan lupa vote dan komen ya kasih saran kalau ada penulisan yang salah atau nggak nyambung critanya ngomong aja nggak papa.😂
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!