Sepulangnya Bibi Ayu yang berjualan di pasar... Di bantu Maya dan nenek Susi. Hari ini jualan mereka habis cepat karena cuaca hujan semua orang pasti akan mencari dagangan mereka...
"Alhamdulillah ya hari ini kita laku." ucap Aku.
"May, apa kamu sudah yakin mau pergi dari sini.?" ucap bibi Ayu..
"Iya bi, Maya sudah yakin." ucap aku tetap tegar...
"Bibi takut nak, kamu di sana sendiri apalagi kita besar nanti ada orang jahat." ucap bibi Ayu.
" Maya bisa jaga diri." ucap ku untuk meyakinkan bibi ku yang baik hati ini.
Semenjak meninggal ayah, ibu dan kakek serta paman ku hanya bibi Ayu dan nenek ku lah yang merawat ku di usia aku 10 tahun... Walau berat aku meninggalkan mereka di desa yang dekat tepi pantai.
"May, kalau ada apa apa jangan lupa kamu hubungi bibi ya sayang." ucap bibi Ayu.
"Iya bibi tenang." ucap ku.
Semenjak di tinggal suaminya bi ayu tidak menikah lagi karena dirinya harus fokus menjaga ku, karena bibi Ayu belom memiliki anak dari paman ku usia pernikahan mereka baru berusia 1 ½ tahun.
Bisa di bilang usia pernikahan mereka masih pengantin baru, tapi kecelakaan itu membuat bibi ku menjadi janda... Dan harus merawat ku dan membiayai pendidikan ku menjadi tulang punggung mencari nafkah buat aku dan nenek.
"Bi, Terimakasih sudah sayang pada Maya." ucap ku lalu memeluk bibi Ayu...
...😍😍😍😍...
Di sebuah kota besar seorang pria yang kewalahan di buat oleh putrinya yang selalu membuatnya izin pulang saat lagi bekerja... Meski perusahaan itu miliknya Devan Hermawan yang berusia 30thn itu harus bulak balik rumah kantor di jam kerja...
"Nona, anda harus makan." ucap seorang pelayan.
"Hahahaha..." Gadis kecil itu hanya ketawa...
"Nona, nanti papi akan marah." ucap pelayan wanita bernama Rita.
Gadis kecil itu hanya menggelengkan kepala... Dan melempar mainan miliknya ke arah pelayan itu menolak untuk makan siang...
Bruk... Mainan itu tetap kena Devan saat membuka pintu kamar putrinya, Devan langsung menangkap mainan itu.
"Tasya... " ucap Devan, mengangkat tangannya tanda menyuruh pelayan itu keluar.
Devan menghampiri putrinya yang dari tadi diam saat kehadiran papi nya... Dan mengajak putrinya berbicara berdua di tepi ranjang.
"Tasya, bisa kasih tahu papi kenapa Tasya tidak mau makan.?" ucap Devan.
"Tasya tidak mau sama Emba Rita papi..." ucap Tasya menundukkan kepalanya.
"Tasya mau sama mami..." ucap Tasya.
Devan mengusap wajahnya, dia tidak bisa berbicara lagi bila putrinya sudah menyebut maminya... Hatinya juga sedih karena istrinya meninggal setelah melahirkan anak keduanya lalu di susul oleh anak keduanya dalam satu hari Devan harus kehilangan dua orang yang di cintai..
"Tasya makan sama papi ya." ucap Devan.
Tasya setuju dengan permintaan papi nya itu akhirnya Tasya makan bersama papi nya...
"Tasya mau sama Oma saja..?" tanya Devan.
"Iya Tasya mau sama Oma papi." ucap Tasya.
"Baiklah nanti papi antar kamu ke rumah Oma " ucap Devan.
Lalu memanggil Rita untuk menyiapkan keperluan yang di butuhkan oleh Tasya menginap di rumah Oma nya... Karena di sana Tasya bisa bermain bersama sepupu nya Jimmy Putra anak ati adik Devan yang bernama Devina Hermawan dan suami bernama Roy Putra...
Setelah makan siang Devan mengantar putrinya ke rumah orang tuanya karena Tasya memintanya... Bila di rumah miliknya Tasya pasti akan membuat onar membuat Devan tidak konsen mengurus perusahaan miliknya.
"Papi, Tasya mau tinggal di rumah Oma selama papi bawa pulang mami.." ucap Tasya.
"Iya sayang." ucap Devan agar putrinya tenang.
"Papi janji, tidak bohongi Tasya." kata Tasya sambil mengulurkan kelingking mungilnya..
"Iya, papi janji sayang." ucap Devan sambil mengulurkan kelingkingnya.
Tasya senang meski dia tahu nanti akan di bohongi lagi oleh papi nya ini... Tapi namanya Tasya yang masih polos selalu percaya sama papinya meski sudah tidak tahu berapa kali di bohongin oleh papinya.
...😍😍😍😍...
Pagi ini Maya sudah bersiap ikot bis menuju kota dirinya sangat semangat, padahal dirinya tidak tahu harus kemana dan menemui siapa tapi seperti akan bertemu dengan seseorang yang sudah lama tidak bertemu.
Setelah pamit pada nenek dan bibi nya Maya segera berangkat di antar oleh temanya ke terminal untuk naik bus pertama yang menuju ke kota. Sesampai di kota Maya yang bingung entah kemana dia akan tidur malam ini.
Maya hanya berjalan mengikuti naluri hatinya yang menuntutnya entah sampai mana... Entah apa yang terjadi Maya bertemu dengan sepupu sahabatnya di desa...
"Maya... Iya kamu Maya." ucap seorang wanita.
"Nina... Makasih tuhan akhirnya kamu menemui aku dengan orang yang aku kenal.." ucap ku,
Saat Maya lagi memesan Mie ayam untuk mengganjal perutnya di terik matahari ini... Tanpa tidak sengaja bertemu Nina sepupu sahabatnya di desa yang sedang makan mie ayam di sana.
"May, kamu sendiri.? Kamu akan tinggal dimana.? tanya Nina.
"Aku tidak tahu, mau kemana." ucap ku.
"Jadi kamu sendiri, apa kamu mau tinggal bersama ku.? Ucap Nina.
"Iya, aku sendiri bisa ajak aku tinggal bersama kamu.?" ucap ku ragu takut Nina tidak bisa mengajak ku tinggal bersamanya.
"Iya tentu... Kamu makanlah dulu nanti akan aku antar kamu ke kontrakan ku." ucap Nina.
"Baiklah..." aku senang akhirnya di kota besar ini masih ada orang yang aku kenal baik.
Maya dan Nina menuju ke kontrakan milik Nina saat ini... Sebenarnya Nina tinggal berdua tapi karena sahabat kamarnya itu lagi kerja dan tinggal di rumah majikannya itu jadi Nina tinggal sendirian untuk sekarang.
"Anggaplah ini rumah sendiri ya May...Aku pergi kerja dulu nanti balik kerja kita akan bercerita, kamu istirahatlah dulu." ucap Nina pamit..
Maya yang melihat sekeliling terlihat rapi dan bersih meski keduanya sibuk tapi masih tetap dapat merapikan kontrakan yang memiliki 1 kamar dan ruang tamu serta dapur dan kamar mandi yang kecil.
Karena rasa letih Maya pun beristirahat dan tidur di ruang tamu... Sampai tidak sadar jam sudah menunjukan jam 4 sore lewat 35 menit, Maya segera mandi membersihkan tubuhnya dan menunggu Nina sahabatnya itu.
Tidak lupa Maya menghubungi bibi nya di kampung, agar bibi dan nenek nya tidak khawatir dengan ke adaan Maya di kota gede.. Saat melihat ponselnya ternyata sudah ada beberapa panggilan dari bibi nya.
📱 hallo bi... Maaf Maya baru menghubungi bibi. ( ucap ku ).
📱 May, apa kamu sudah makan.?" ucap bibi Ayu.
📱 Belom bi, karena Maya nunggu Nina pulang kerja bi." ucap ku..
📱 Nina.? Siapa Nina May.?" tanya bibi Ayu.
📱 Nina sepupu Robi bi, anak Bu Siti Bi." ucap ku.
📱 Syukurlah May, kamu bertemu dengan Nina tuhan masih menyayangi dirimu nak." ucap bi Ayu.
Akhirnya kami berbincang lalu mengakhiri panggilan kami...
Nina yang baru balik bekerja, sambil membawa pulang nasi bungkus untuk Maya yabg sekarang lagi berada di kost nya...
"Nin... Kamu baru balik.?" ucap Rita yang ketemu di gang saat Nina baru turun dari angkot.
"Kamu hari ini balik.?" ucap Nina pada Rita...
"Iya nona kecil itu lagi di rumah neneknya dia tidak mau sama kami." ucap Rita..
"Kasian anak masih kecil gtu sudah di tinggal ibunya, hanya punya ayah malah pentingin diri sendiri." ucap Nina...
"Kamu sudah balik.?" ucap ku menyabut ke datangan Nina dan Susi...
"Siapa Nin.?" tanya Susi melihat Maya.
"Kenalkan Rita ini sahabat kakak ku di kampung Namanya Maya." ucap Nina..
"Saya Maya... " ucap aku sambil mengulurkan tangan pada Rita sahabat Nina..
"Saya Rita salam kenal." ucap Rita...
Kami bersalaman dan berkenalan Nina dan aku umur nya hanya selisih 1 tahun saja jadi kami cukup dekat karena rumah kami di kampung tidak jauh.
"Makanlah ini May." ucap Nina me yerahkan kantong plastik yang di bawanya.
"Kalian sudah makan.?" tanya ku oada Maya dan Rita..
"Kami sudah tadi saat aku pesankan kamu makan aku sekalian makan di tempat karena capek pulang kerja mau istirahat." ucap Nina menjelaskan.
"Kalau aku emang selalu dapat makan di rumah majikan aku." ucap Rita.
"Terimakasih ya Nin, Kalau gitu aku makan, biar besok aku masak buat kalian." ucap aku sambil memasukan nasi goreng ke mulut ku.
"Tidak perlu May, disini tidak lengkap." ucap Rita.
"May, kamu mau kerja apa disini.?" tanya Nina.
"Apa aja Nin, yang penting halal Nin." ucap Ku.
"Di tempat kamu ada lowongan ngk Rita.?" tanya Nina.
"Ngk ada... kecuali jadi baby sister nona muda itu." ucap Rita.
"Kamu mau jaga anak kecil May.?" tanya Nina.
"Aku ngk ada pengalaman Nin, aku takut." ucap ku, ya memang aku belom pernah mengasuh anak kecil..
"Kalau gitu jadi pemgasuh papi itu anak aja." ucap Nina.
"Aku sih ogah, bapaknya lebih seram dari anaknya." ucap Rita merinding sambil menaikan bahunya.
"Sabar ya May nanti akan ku carikan lowongan buat kamu." ucap Nina.
"Kayaknya aku juga mau mengundurkan diri saja." ucap Rita.
Saat kami lagi asik berbincang tiba tiba ponsel Nina berdering, segera Nina mengangkat telepon tersebut... Beberapa menit berbicara pada si penelepon...
"Aku punya kabar bahagia." ucap Nina.
"Temen aku bos nya lagi cari orang untuk di restoran yang baru di bukannya, kamu mau bekerja disana tidak Maya.?" tanya Nina pada ku.
"Mau Nin, aku mau Nin... Makasih ya tuhan." ucap ku senang.
"Baiklah besok aku akan ajak kamu ke sana soalnya tidak jauh dari tempat aku kerja." ucap Nina.
"Selamat ya May." ucap Rita ikot senang.
"Makasih banyak ya Rita." ucap ku...
Kami pun segera istirahat karena besok Rita akan tinggal di rumah majikannya lagi mengurus anak tuan nya yang masih berumur 4 tahun.
Sementara Nina harus bekerja di sebuah kantor menjadi official gril ( OG ) di sebuah kantor besar... Selesai menyiapkan untuk besok interview aku pun segera istirahat...
Pagi ini tampak cerah Devan yang sudah bangun pagi, ya malam ini Devan dan Tasya tidur di rumah mama nya nyonya Maria Hermawan...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!