Pagi ini cukup membuat shacsya senam jantung, karena dia harus mempersiapkan sebuah acara perayaan ulang tahun dengan tema Model, acara ini sengaja di buat oleh sang suami sebagai kado atas pencapaian karirnya selama ini.
" Mbak sha, Nyonya Audi sudah siap untuk di make up di kamarnya " seorang pria dengan tubuh tegapnya dan berpakaian rapi serta berwajah tampan itu entah dari mana munculnya karena shacsya masih sibuk dengan smartphone, sudah muncul di hadapannya.
" oh iya pak terimakasih, dimana saya bisa mulai make up nyonya Audi ? " Shacsya berdiri lalu memasukkan smartphone ke dalam tasnya dan menarik kooper make upnya.
" Mari mbak biar bi ira yang mengantarkan ke kamar nyonya "
Seorang ART dengan penampilan bersragam sudah berdiri di samping pria yang tadi menyapa shacsya.
" Oh, baiklah "
Shacsya berjalan mengikuti perempuan yang usianya belum terlalu tua, namun parasnya masih terlihat Ayu.
Hotel milik Praya Group memang tidak ada duanya, semua mewah dan elegan. Pemilik Praya group adalah seorang pria berwajah tampan dengan bentuk tubuh yang atletis, yang banyak membuat para kaum hawa jatuh hati padanya namun sayang dia sudah memiliki anak dan istri yang amat sangat dia sayangi.
" silahkan masuk mbak " pinta bi Ira yang kalau tidak salah namanya.
" oh baik bi, terimakasih sudah mengantarkan saya "
" sama-sama mbak, yang sabar ngadepin nyonya karena banyak maunya " bisik bi ira yang diikuti dengan anggukan kepala.
shacsya melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar yang sangat megah, entah begitu baiknya majikannya atau apalah sampai ART saja di bawa ke hotel untuk membantu perayaan pesta ulang tahun.
" permisi nyonya "
Wanita yang sudah duduk di depan cermin itu hanya mengangkat kepala menatap kearah cermin lalu kembali sibuk dengan smartphonenya.
" ayo silahkan kamu mulai "
Shacsya segera menata semua alat make up nya agar memudahkan proses menata rias wajah nyonya yang sebenernya sudah sangat sempurna.
***
" Istri saya sudah siap ? " suara bariton seorang pria yang pasti adalah Khev Bawika Praya pemilik Praya Group.
" almost done honey " sang istri menyahut dengan nada suara yang sangat lembut.
" oh oke, saya tunggu kamu di luar "
" eh honey, Ai gimana udah siap ? " Perempuan cantik itu hanya menatap ekspresi suaminya dari pantulan cermin yang ada di hadapannya.
Pria itu menggelengkan kepala, tanda anak perempuan semata wayangnya juga belum bersiap.
" Sha bisa tolong saya mempersiapkan anak perempuan kami ? "
" Tapi bagaimana dengan gaun yang akan nyonya pakai ? "
" Nanti biar saya meminta tolong bi Ira, tolong make up anak saya "
Shacsya menganggukkan kepala lalu menata kembali peralatan make up ke dalam kooper.
" Honey, antar shacsya ke Ai ya "
Pria itu tersenyum dan menganggukkan kepala lalu berjalan ke luar kamar yang di tempati oleh istrinya.
Memang jarak antar kamar di lantai ini cukup lumayan jauh, namun di lantai ini sangat amat ekslusif.
Mungkin memang begini rasa jika memiliki hotel, akan ada lantai yang sengaja di desain khusus untuk si empunya.
" Sayang " Pria yang katanya sangat dingin dan cuek itu nyatanya tidak seperti itu jika berada di dekat perempuan yang tepat.
" hallo daddy, where is mommy ? " tanya gadis kecil itu sambil mencoba mencari sosok perempuan yang di panggilnya dengan sebutan mommy.
" Mommy baru selesai make up sayang, Ai ini daddy bawa onty buat bantu kamu bersiap. Onty ini jago make up, tadi yang make up mommy juga dia " Pria yang terlihat dingin di luar ini cukup lembut saat berusaha merayu anak gadisnya ini, karena selama ini gadis kecil ini tidak pernah mau disiapkan oleh siapapun kecuali mommy nya.
" oh oke daddy " Jawab gadis itu yang membuat pria yang sudah berjongkok di depannya tersenyum dan lega.
" tolong bantu anak saya untuk merias diri "
" Tolong bantu anak saya, bersiap "
Shacsya hanya memberi jawaban dengan anggukan dan diikuti dengan gerakan tangan yang sudah menyiapkan beberap make up yang cocok dengan kulit gadis kecil dan cantik yang sudah duduk manis di kursi meng hadap ke cermin.
Hanya butuh waktu tiga puluh menit gadis kecil itu udah siap mengikuti acara pesta ulang tahun sang mommy
" Wow so pretty " puji Khev Bawika Praya pada sang putri kecil yang sudah berlagak bagaikan model.
" Pak karena pekerjaan saya sudah selesai, saya mohon izin "
" Baik, terimakasih "
" Onty thanks, you have made me more beautiful "
" Of course beiby "
Shacsya tersenyum lalu berjalan keluar kamar sembari menghembuskan nafas kasar dan segera menekan tombol lift yang letaknya hanya bersebrangan dengan kamar yang di tempati oleh gadis kecil tadi.
***
" Shacsya, ngapain lo disini ? " Tanya seorang perempuan yang datang bergerombol bersama gangnya, yang sebenernya shacsya cukup males ketemu dia namun apa mau di kata perempuan itu sudah berdiri di hadapannya.
" Ngapain gua disini, bukan hal yang penting buat lo ! Atau sepenting itu hidup saya buat kamu harus tau ? " Hardik shacsya pada perempuan yang menyapanya barusaan.
" Hahaha, penting ? Mendingan ngurusin yang lain " perempuan itu langsung pergi meninggalkan shacsya yang masih berada di lobby hotel milik Praya group.
......................
" lo kenapa shacsya ? manyun bae "
Sehabis dari hotel shacsya pergi ke sebuah cafe dimana pemilik cafenya adalah sahabatnya.
" Gua barusan ketemu sama si kutu busuk "
" Kutu busuk siapa maksud lo ? " Pria yang menyodorkan segelas Es latte yang segera menarik kursi yang di hadapan shacsya.
" Sepupu gua koko willy "
" Oh si oncom maksud lo, ketemu dimana ? "
" hotel tempat gua make up " Jawab shacsya sambil meneguk Es latte buatan koko willy.
Willy adalah pria yang sampai saat ini masih menemani shacsya walaupun kondisi dia sudah tidak sepeti dulu, dulu hasil dari butiknya sudah pasti bisa untuk liburan dan makan mewah setiap hari namun karena dia harus menyerahkan butiknya pada sang sepupu membuat dia harus memulai sejak awal lagi merintis karirnya.
" Mau apalagi dia ? "
" Tau deh ko, males juga bahasnya "
" Lo capek banget, selain istri Tuan Praya kamu make up berapa orang hari ini ? "
" Lainnya ada empat apa enam ya ko, nanti malam masih ada dua atau tiga gitu deh "
" Yaudah sana naik keatas istirahat kalau udah selesai minum Es Lattenya "
" Shiaapp ko "
Pria yang hampir lima tahun menemani shacsya dalam kondisi dia suka maupun duka, namun shacsya sama sekali tidak memiliki rasa pada pria ini padahal Pria yang di sapa dengan 'Ko Willy' ini sudah mulai jatuh hati pada shacsya.
" Koko apaaan si liatin aku gitu banget "
" Kasian gua liat lo, dulu lo udah enak tinggal ongkang-ongkang kaki aja udah ngalie uang ke rekening lo sekarang harus naik motor kesana kemari. Bukan lo masih punya mobil ? Kenapa nggak lo pakai biar gak repot banget bawa bawaan lo "
" haha koko ada-ada aja lo. Masa iya pakai mobil sport buat kerja beginian "
" Ya enggak apa dari pada dongkrok doang "
" entarlah Koo, gua naik dulu ya mau tidur "
" oke "
Shacsya naik kelantai atas, disana ada ruang meeting, ruang kerja Willy dan sebuah kamar yang sengaja di buat untuk istirahat
Shacsya membuka matanya saat smartphone yang ada di dekatnya berdering cukup nyaring.
" Beb lo dimana ? " Saat shacsya mengeser tombol kekanan dan suara cempreng itu langsung terdengar.
" Masih tidur di tempat koko, lin. Kenpaa ? "
" Inget jam setengah enam harus udah di hotel tempat acara "
" Iya iyaaaaaa, bawel banget lo "
Shacsya sambil mengucek matanya lalu menekan tombol di jam tangan yang ia kenakan.
" Masih ada waktu dua jam lagi cintaku, badan gua rasanya remuk tau. Tadi gua ketemu si kunyuk pula "
" Ha ? Dimana ? "
" Di tempat acara Tuan Khev "
" Oh iyalahh, dia kan temen istrinya Khev Bawika "
" Oh iyaa sesama model dan desainer ya " kekeh shacsya sambil membenarkan posisi tidurnya.
" Harusnya bukan si kunyuk yang jadi teman bagi mereka, butik itu lo yang ngerintis dari nol eh mereka yang menikmati "
" Masih ada lo sama koko ajah udah happy hidup gua "
" Hahaha iyaaa deh iyaa, lo mau gua temenin nggak ntar malem ? "
" Boleh, mau langsung ke acara apa ke cafe dulu ? "
" Cafe dulu lah, mau ketemu koko dulu "
Neysha Malika adalah seorang gadis yang diasuh oleh paman dan bibinya, Orangtuanya menitipkan Neysha Malika saat ia berusia 17 tahun beserta beberapa aset keluarga yang bisa menghidupi shacsya hingga nanti dia menikah, namun semua aset itu kini di kuasi paman dan bibi beserta anak perempuannya termasuk butik yang sebenarnya hasil dari kerja keras shacsya juga sekarang sudah berpindah kepemilikan menjadi milik Nandini Agusta.
Hembusan nafas kasar membuat shacsya akhirnya beranjak berdiri menghadap kearah jendela dan melihat suasana cafe, cafe ini adalah milik shacsya namun sengaja diatas namakan Willy demi keamanan.
Sejauh ini shacsya juga tidak pernah ikut campur tentang pengelolaan cafe dan beberapa aset properti yang masih atas nama dia, dia lebih memilih sahabatnya untuk mengelola semua itu tanpa embel-embel namanya.
Oh iya orangtua shacsya mengalami laka udara ketika perjalanan bisnis ke Swiss, dan semenjak itu shacsya diasuh paman dan bibinya dari papanya namun bukan di asuh melaikan di jadikan pembantu.
Pada akhirnya shacsya memilih untuk pergi dari rumah saat dia sudah mulai bisa mandiri secara finansial, karena dana untuk pendidikan shacsya sengaja di buat oleh orangtuanya hanya bisa digunakan untuk sekolah dan akan langsung bisa digunakan ketika dia sekolah jadi untuk pendidikan shacsya aman sampai dia memiliki gelar S2.
......................
" Hayuklah kita berangkat " Ajak Alin saat melihat shacsya yang masih santai duduk di depan meja bar cafe miliknya.
" Oh iyaa, udah ketemu koko ? "
" Udah tuh " Alin menunjuk pria berwajah cina campuran belanda.
" koko berangkat dulu yaa " Pria itu mengangguk dan melambaikan tangannya.
" Koko itu suka sama lo, lo nggak ada niatan gitu pacaran sama dia ? " Goda Alin saat akan masuk kedalam mobil sport milik shacsya.
" Kalian kan tau gua, belum kepikiran sampai sana. Bukannya lo suka sama koko ? "
Alin menghela nafas sambil menancap gas " Dia nggak suka sama gua, beiby " Alin mencubit pipi shacsya yang membuat wanita itu nyengir.
Suasana di dalam mobil menjadi hening tanpa adanya suara, shacsya sibuk dengan smartphone nya sedang Alin sibuk dengan jalanan yang mulai macet.
" Beib, lo bakal telat deh kalau nggak mesen ojek online " titah Alin saat dia menyadari sudah hampir setengah jam tidak bergerak.
" Ha? Separah itu kah ? "
Belum sempat Alin menjawab tiba-tiba ada ketukan di kaca, yang membuat Alin menurunkan kaca.
" Ada kecelakaan mbak di depan, mbak kalau buru-buru bisa saya antar. Kebetulan saya ojek "
" Wah pak kebetulan sekali, teman saya ini butuh ojek bisa antar dia ke hotel Gran Garden yang ada di ujung jalan ini "
" Oh marii mbak "
" Gua tinggal nggak apa ? " Shacsya bertanya dengan muka yang sedikit ragu.
" It's okee beiby. Udah sanaaa "
Alin keluar mengambilkan kooper make up milik shacsya lalu meletakkan di motor bapak tukang ojek dan pria itu segera masuk menelusup mencari celah jalan.
......................
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!