NovelToon NovelToon

Cinta Tiga Hati

Perkenalan

Pranggg ....

Dave membanting apapun yang ada di hadapannya,

“Tante jangan main main denganku, cepat katakan di mana oma?” sudah habis kesabaran Dave menghadapi tingkah laku tantenya ini.

"Apa kamu pikir pekerjaan tante cuma mengurus oma kamu saja, mana tante tahu oma pergi kemana, mungkin dia pergi dengan teman nya,”Kate berusaha bersikap setenang mungkin supaya Dave tidak mencurigainya.

“Kalau sampai terjadi apa apa dengan oma, Tante orang yang aku cari pertama kali,”ucap Dave lalu pergi begitu saja.

Dave menyusuri setiap jalan yang kemungkinan oma nya lewati saat pergi bersama teman-temannya, tapi sayangnya dia tidak melihat sosok orangtua yang sudah membesarkan dia sejak kecil itu berada.

Tiba-tiba dia berfikir "Ahh, ares, mungkin dia tahu dimana oma sekarang," Dave mencoba menelepon ares, "hallo res, apa oma bersamamu sekarang?" tanya Dave langsung ketika telfon tersambung,

"Apa kamu bercanda dude, Aku sedang di London dan kamu tanya oma kepadaku?" Ares heran tentu saja.

"Kata Bi Ratri Oma tidak pulang selama 1 minggu, Aku yakin ini perbuatan tante kate, tapi aku tidak punya bukti" jelas Dave.

"Tenang dude, sepertinya kamu sedang kacau, apa kamu lupa kalau Oma memakai kalung itu," ucap Ares mengingatkan Dave.

"Oh ****! Aku lupa, oke aku tutup telfonnya," Dave langsung memeriksa aplikasi yang terhubung dengan GPS di kalung Oma, dan dia heran kenapa titik lokasi kalung oma berada jauh sekali dari kota.

Tanpa pikir panjang Dave lalu segera pergi ke titik lokasi Oma nya berada. Setelah beberapa jam Dave sampai di sebuah pasar,

Sementara sosok yang sedang dicari oleh Dave sedang berbelanja bersama Yuline, orang yang telah menolong dan menampung Oma di panti nya.

"Nak, kita mau belanja apa hari ini?" tanya oma.

"Seperti biasa Oma, sayuran, buah-buahan, ikan juga kebutuhan dapur yang lain, apa Oma lelah? sebaiknya Oma istirahat saja ditaman itu, biar aku saja yang masuk ke pasar," jawab Yuline

"Tidak nak, Oma ikut saja,"

"Baiklah, tapi kalau lelah, Oma bilang ya" sambung Yuline khawatir.

"Iya nak, kamu itu cantik, baik, mandiri, pekerja keras, apa kamu tidak lelah nak, bekerja dan mengurus panti?" tanya Oma

"Aku senang menjalani ini semua, aku bahagia, apalagi sekarang ada Oma," jawab yuline dengan tersenyum.

"Kamu memang anak baik nak, Oma ingin punya cucu seperti kamu," puji oma.

"Oma bisa menganggap aku sebagai cucu oma, karena aku juga menganggap oma sebagai nenek aku juga," jawab yuline.

Mereka berdua pun masuk ke pasar dan berbelanja bersama, Setelah merasa semua kebutuhan sudah lengkap, dan hari semakin siang, Mereka memutuskan untuk pulang, Saat mereka sedang dalam perjalanan pulang, tiba-tiba ada beberapa laki-laki yang menghadang mereka,

"Serahkan barang berharga kalian, atau kalian tidak akan selamat lewat jalan ini" ucap salah satu preman bertubuh besar.

"Kalian siapa, pergi atau saya teriak," ucap Yuline mencoba berani.

"Teriak saja, mereka disana tidak ada yang berani melawan kita," tantang preman itu.

"Tolong, tolonggg ada orang jahat disini..!!" Yulline berteriak tapi tidak ada yang berani mendekat, mereka hanya melihat dengan tatapan kasihan.

"Lihat kan, tidak akan ada yang menolong kalian, hahahaha," ucap preman itu.

"Cepat serahkan barang berharga kalian," kata salah satu preman itu sambil mengeluarlan pisau dari dalam jaketnya.

"tidak akan!!" ketus yuline

Saat salah satu preman itu akan mengambil kalung yang dipakai oleh Oma, secepat mungkin yuline berusaha menahan nya,

"Lari oma, cari pertolongan," pinta yuline

"Sudah kubilang kan percuma kalian cari pertolongan, Bagaimana kalau sebagai ganti kalung itu, kamu mau menemani kami sebentar saja, cantik, tidak akan lama, hahahaha," preman itu mencoba menggoda yuline.

"Aku tidak sudi!!" seru yuline

Yuline sekuat tenaga menendang ******** orang yang ada disampingnya, dan kemudian lari, menyusul nenek yang sudah lari duluan. Tapi sayang, salah satu penjahat berhasil menahan tangan nya, dan akan membawanya pergi.

"Ahh, lepaskan aku ,lepaskan!!" teriak yuline.

Dave yang sedang mencari Oma nya keliling pasar pun melihat ada keributan, Dia mendekat dan menabrak seorang wanita tua yang sedang ketakutan, ternyata itu Oma nya.

"Dave, Oma tahu kamu pasti akan mencari oma, tolong perempuan itu dave, mereka semua disini tidak ada yang mau menolong," seru Oma ketakutan

"Tapi oma baik-baik saja kan?" tanya dave

"Oma baik-baik saja Dave, cepat tolong dia, dia yang sudah menolong oma!!" seru Oma

Dave akhirnya mendekat ke arah preman itu,

"Siapa kamu, jangan ikut campur urusan kami, kalau kamu mau selamat" tantang preman itu.

"Atau kamu mau ikut bermain-main bersama gadis cantik ini, hahahaha" kata preman itu sambil tertawa

"Lepaskan dia, atau kalian semua habis ditanganku!!" Dave maju dan menghajar semua preman itu sendirian.

Dave bertarung melawan preman-preman itu, dia tidak tahu kalau mereka membawa pisau, tapi Dave tetap berhasil mengalahkan mereka semua, walaupun akhirnya lengan kiri dave terluka akibat goresan pisau para preman itu.

"Apa kamu baik-baik saja?" tanya yuline khawatir

Dave menoleh ke arah lawan bicaranya "Jangan bertanya sesuatu yang kamu sendiri sudah tahu jawabannya!!" ketus Dave

Oma mendekati cucu nya itu "Dave, ya ampun, ayo kita pulang ke panti supaya lukamu diobati!" seru oma khawatir

"Oma tahu luka seperti ini tidak berarti apa-apa untukku," jawab Dave

Yuline baru sadar kalau yang menolongnya adalah cucu dari Oma.

"Tapi tetap saja harus diobati, ayo pulang ke panti, yuline, kamu bisa mengendarai mobil kan?" tanya oma

"Bisa oma" jawab yuline

"Aku juga bisa oma, Aku tidak selemah itu!" bantah dave

"Jangan membantah!" sergah oma

Akhirnya mereka pulang ke panti,

sesampainya di panti, ibu wina heran melihat mobil yang dibawa yuline, sebab mereka tidak pernah melihat ada mobil sebagus itu di desanya.

Mereka bertiga pun turun dari mobil dan masuk ke dalam panti,

"Ini cucu saya win, ternyata dia mencari saya, syukurlah bisa ketemu, Yuline, Oma minta tolong obati cucu oma ya, oma mau bicara sama bu wina," pinta oma

Yuline mengangguk "Baik Oma" .

Yuline masuk mengambil kotak p3k, dia keluar lagi dan duduk di samping Dave, tapi Dave merebut kotak p3k itu.

"Aku bisa obati ini sendiri." ketus Dave

"Kamu tidak bisa, biar aku saja, bagaimanapun, kamu seperti ini karena menolongku," balas yuline

"Biar aku saja, aku tidak suka disentuh orang lain!" jawab Dave tak kalah ketus

"Dasar keras kepala," balas yuline lagi

Yuline tetap memaksa untuk mengobati luka Dave, walaupun Dave terlihat risih.

Sementara Oma dan Bu Wina sedang membicaran sesuatu.

"Win, cucuku sudah datang, aku mungkin akan pulang, tapi aku ada permintaan sama kamu," kata Oma

"Apa itu bu?" Bu wina terlihat bingung

"Apa boleh kalau aku membawa yuline bersamaku, aku ingin dia lebih maju dikota, aku akan mengajarkan dia banyak hal yang akan berguna untuk dia nanti," pinta Oma

Ibu Wina berpikir sejenak, "Tapi bagaimana dengan pekerjaan nya disini bu, juga anak-anak panti, dia pasti sangat sedih meninggalkan mereka semua," Bu Wina terlihat keberatan.

"Aku tentu akan sering mengunjungi panti bersama yuline win, apa kamu tidak mau melihat dia lebih sukses, dia anak pintar win, mandiri pula, aku yakin dia akan cepat belajar," ujar oma meyakinkan

Ibu wina pun kembali berfikir "Baiklah bu, Aku mengizinkan, tapi kita tetap harus bertanya apakah Yuline mau atau tidak," saran Bu Wina

Oma pun menyetujui, lalu mereka berdua kembali ke depan.

"Kamu telaten sekali nak," puji Oma kepada yuline

"Aku sudah selesai, ayo kita pulang oma," Dave menengahi, dia tidak suka Oma nya yang bahkan tidak pernah memuji orang lain, tapi selalu memuji gadis itu.

"Sebentar Dave, Oma mau bicara dulu dengan yuline," Oma lalu memegang tangan yuline, "Nak, apa kamu mau ikut Oma pulang ke kota?" tanya Oma.

 

Part 2

Dave dan Yuline sama-sama terkejut.

"Oma jangan bercanda ya, kita tidak mungkin membawa dia ke rumah kita," Dave tidak setuju dengan Oma nya.

"Itu bukan rumah kita Dave, tapi rumah Oma, dan oma selalu merasa sendirian di rumah itu, kamu selalu sibuk dengan pekerjaan kamu, kalau yuline ikut, dia bisa menemani Oma," kata oma mencoba membuat Dave mengerti.

"Kan ada Tante Kate juga Om David," jawab Dave tetap protes kepada Oma nya.

"Kamu seperti tidak tahu saja tingkah mereka itu," Oma pun tetap bersikeras.

"Ehmm, Oma apa tidak sebaiknya yuline tetap disini saja, nanti ibu tidak ada yang membantu disini kalau aku pergi," yuline mencoba menengahi. Dia juga merasa tidak enak dengan Dave.

"Nak, Oma ingin kamu ikut Oma ke kota, bukan cuma untuk menemani Oma saja, Oma ingin kamu juga bisa bekerja diperusahaan mendiang suami Oma, atau melakukan apapun yang membuat kamu bisa lebih berkembang disana, Oma lihat kamu anak yang berbakat nak," timpa Oma lagi.

"Terserah oma saja lah, aku tunggu dimobil," Dave memilih mengalah.

"Tapi sepertinya Dave tidak suka kalau aku ikut Oma," ujar yuline semakin merasa tidak enak.

Jujur yuline memang mempunyai rencana jika dia kelak bisa pergi ke kota, mungkin ini kesempatan untuknya, lagipun Bu Wina pasti mengizinkan, kalau saja dia pergi sendiri, sudah pasti Bu Wina tidak akan mengizinkannya.

"Tidak apa-apa nak, dia memang seperti itu, tapi aslinya dia itu laki-laki yang lembut dan baik, kamu cuma perlu adaptasi saja nanti nak, kita juga akan sering berkungjung kesini nanti," ujar Oma menjelaskan.

"Boleh tidak bu?" tanya yuline kepada Ibu angkatnya.

"Kalau Ibu, terserah kamu saja nak, Ibu ingin melihat kamu sukses, walaupun Ibu sebetulnya sedih kalau kamu harus pergi nak," Bu Wina pun tidak bisa menahan rasa sedihnya, gadis yang dia rawat sejak kecil, sekarang harus pergi meninggalkan panti.

"Ya sudah Oma, Yuline mau," Dia pun akhirnya menyetujui.

"Syukurlah nak," Oma merasa senang sekali.

"Yuline packing barang-barang Yuline dulu ya Oma," Yuline masuk kedalam panti.

"Aku titip Yuline ya Bu, aku tahu Ibu orang baik," pesan Bu Wina.

"Kamu tenang saja nduk, Ibu gak akan biarkan siapapun menyakiti dia, termasuk Kate dan David," jawab Oma.

"Jangan sebut nama mereka lagi bu," Kata Bu Wina sambil menyeka air matanya.

Setelah selesai Yuline keluar membawa barang-barangnya "Loh nak, kenapa barangnya sedikit sekali?" tanya Bu Wina.

"Iya Bu , Yuline hanya butuh ini saja, kalau nanti ada yang kurang Yuline bisa beli disana Bu," kata Yulline.

"Oh ya Bu, rekening yuline yangg ini pegang Ibu saja ya, Ibu tahu kan password nya, uang nya buat kebutuhan anak-anak panti Bu, kalau Yuline sudah bekerja, nanti Yuline kirim lagi Bu, Yuline pergi dulu ya Bu, nanti salamin sama anak-anak, maaf Yuline tidak bisa pamitan sama mereka, Ibu sehat-sehat ya , kalau ada apa-apa langsung telepon Yuline ya Bu," Yuline tidak bisa menahan air matanya lagi, akhirnya dia pun ikut menangis.

"Iya nak, kamu juga hati-hati disana ya, Ibu pasti akan mendoakan mu dimana pun kamu berada," Mereka berpelukan dan menangis karena akan berpisah.

"Terimakasih ya Bu, Yuline pamit dulu," Yuline menyalami tangan Bu Wina, dan berjalan menuju ke mobil Dave.

"Nak, kamu duduk di depan saja bersama Dave, biar Oma di belakang saja." kata oma lalu masuk ke dalam mobil.

Mobil pun berjalan meninggalkan panti.

Setelah beberapa jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di rumah keluarga Alexander. Mereka semua turun dari mobil dan masuk ke dalam.

Sudah ada Kate yang menyambut kedatangan mereka.

"Ibu, ya ampun Bu, Ibu dari mana saja sih, kenapa Ibu pergi lama sekali," Kate berpura-pura memasang wajah sesedih mungkin. Padahal dalam hati dia kesal, kenapa Ibu nya bisa kembali lagi ke rumah itu.

"ibu tidak apa-apa, kamu tidak perlu mengkhawatirkan Ibu," Oma tidak suka melihat menantunya berpura-pura sedih seperti itu, meskipun Oma tidak tahu bahwa yang merencanakan untuk membuang dirinya itu adalah Kate.

Kate dari dulu memang tidak pernah peduli kepada mertua nya itu, apalagi setelah tahu bahwa dia tidak bisa hamil, dia khawatir harta warisan Ayah nya tidak jatuh kepada dirinya, melainkan kepada mendiang kakaknya, yaitu orangtua Dave, dan mendiang adiknya yaitu orangtua Ares.

"Aku masuk dulu Oma," Dave langsung masuk kedalam kamarnya karena malas melihat pertengkaran Oma dan Tante nya itu.

"Ini siapa Bu, kenapa Ibu bawa orang asing ke rumah ini," tanya Kate.

"Ini Yuline, dia bukan orang asing, dia yang menolong Ibu ketika Ibu tidak tahu harus kemana kemarin," jawab Oma.

"Ratri, tolong antarkan Yuline ke kamar tamu ya, juga siapkan makan siang, saya mau makan siang bersama nanti, mumpung Dave juga di rumah," kata nenek.

Yuline pun di antar ke kamar tamu, begitu masuk, dia takjub dengan kamar itu, begitu besar dan bagus, dia merasa beruntung sekali.

"Terimakasih ya Bi," kata Yuline.

"Bibi tinggal dulu ya non, Kalau ada apa-apa panggil Bi Ratri saja ya," kata Bi Ratri lalu pergi untuk menyelesaikan pekerjaan nya.

Yulline pun mengangguk, dia merapikan barang yang dibawanya tadi.

Setelah itu dia keluar ingin mencari Oma, tetapi dia tidak tahu dimana kamar Oma, akhirnya dia berjalan-jalan, melihat sekeliling,

Bicara dalam hati, "Betapa besar dan mewah nya rumah ini".

Akhir nya dia memutuskan untuk keluar, dan dia pun takjub lagi, karena ada sebuah taman bunga di samping rumah besar itu, dia pun duduk dikursi yang ada ditaman itu.

"Bunga nya cantik cantik sekali disini, berbeda dengan yang didesaku,"

ujar yuline terpana melihat ada banyak sekali jenis bunga ditaman itu.

Sementar itu, Dave yang baru saja bangun dari tidurnya, keluar kamar dan menuju balkon untuk mencari udara segar,

Dibalkon, dia melihat ke bawah ada gadis yang dibawa Oma nya tadi sedang menikmati indahnya bunga sambil bicara sendiri.

"Dasar aneh," kata dave heran.

Tidak lama, dia mendengar pintu kamar nya diketuk, lalu dia membukanya.

"Maaf Tuan, Oma meminta Tuan Dave untuk turun ke bawah dan makan siang bersama," kata Bi Ratri.

"Iya Bi, Sebentar lagi saya ke bawah,"kata Dave lalu menutup pintu nya dan berganti baju lalu keluar dari kamar nya menuju ke ruang makan.

Sampai di ruang makan, Dave melihat Oma nya sedang duduk sendirian.

"Dave, Oma ingin makan siang bersama sama, kebetulan juga kamu di rumah, dan Oma kedatangan tamu spesial," seru Oma yang terlihat sangat gembira.

Dave pun duduk, dan datang Bi Ratri.

"Maaf Oma , tapi Non Yuline tidak ada di kamarnya," lapor Bi Ratri.

"Kemana yuline ya?" tanya Oma bingung.

"Dia sedang di taman samping Bi, lihat bunga sambil berbicara sendiri, dasar aneh," ujar dave sambil tertawa.

"Baik Tuan, saya panggilkan dulu,"

Saat Bi Ratri akan pergi, Oma mencegahnya,

"Jangan Bi, biarkan Dave saja yang memanggilnya , Dave ayo panggil Yuline dan ajak dia makan disini sekarang," perintah Oma

"Kenapa aku nek?" Tentu saja Dave menolak.

Part 3

"Sekarang Devares Alexander!!" ucap oma memaksa.

Dave pun mengalah dan pergi ke taman samping ,melihat Yuline sudah tidak bicara sendiri lagi, tapi dia sedang melamun, entah apa yang dia pikirkan.

Dave menyadari sesuatu, gadis itu lumayan terlihat cantik jika sedang duduk diam melihat bunga. hanya saja cara berpakaian nya terlalu lugu untuk gadis berumur 25 tahun.

"Ahh, apa yang aku pikirkan," dia menepuk kepala nya sendiri mencoba menghilangkan pikiran dia sebelumnya.

Dave pun mendekat,

"Hey, Oma memanggilmu diruang makan" ucap Dave lalu dia pergi begitu saja.

"Ruang makan? dimana ruang makan nya, apa aku harus berputar-putar lagi didalam rumah besar itu, kenapa dia tidak mau mengantarkan ku, huh dasar menyebalkan," ujar Yuline kesal karena Dave meninggalkan nya.

Yuline pun masuk lagi ke dalam rumah, beruntung dia bertemu salah satu ART sedang membersihkan guci.

"Maaf menganggu bi, apa aku bisa minta tolong, aku tidak tahu ruang makan di sebelah mana?" ucap yulline dengan wajah kebingungan.

"Mari non saya antarkan,"

Selama menuju ruang makan, Yuline mencoba menghafal jalannya, agar dia tidak kebingungan lagi.

Sesampainya diruang makan, Yuline duduk dihadapan Oma.

"Lho nak, Dave mana, bukan nya tadi Dave yang memanggilmu?" tanya Oma.

Saat Yuline hendak menjawab,

"Aku disini Oma," Dave muncul entah dari mana, lalu duduk di sebelah yuline.

Yuline geleng-geleng kepala melihat tingkah Dave,

"Terimakasih ya bi sudah mengantarku," kata Yuline.

"Baik non, Bibi permisi," art itu mohon diri untuk pergi melanjutkan pekerjaan nya.

"Maaf ya nak, Dave memang seperti itu,"

kata Oma kepada Yuline.

Yuline mengangguk, dia melihat di ruang makan itu hanya ada dia, Oma, dan Dave,

"Dimana Tante Kate Oma?" tanya Yuline

"Dia tidak pernah mau di ajak makan bersama nak, biarkan saja dia," jelas oma.

"Ayo makan" kata Oma

Lalu mereka pun mengambil makanan masing-masing, kecuali Dave, jika di rumah dia mau makan kalau di ambilkan oleh oma nya.

"Ambil sendiri Dave, kamu sudah besar" kata Oma jengkel dengan tingkah cucu nya itu.

"Tidak Oma, Aku hanya mau makan kalau Oma yang ambilkan," ujar Dave.

Ternyata kebiasaan nya belum hilang juga.

Oma ternyata memikirkah sebuah ide.

"Nak boleh Oma minta tolong? Oma tidak bisa terus menerus mengurus bayi besar ini," kata Oma dengan wajah memelas.

"Apaa!! tidak Oma, Aku makan di luar saja!" ucap Dave lalu beranjak.

Saat Dave akan bangun dari kursinya, dia mendapati Oma nya sedang memelototi dirinya, akhirnya dia urungkan niat nya untuk pergi.

"Ayo nak ambilkan saja," kata Oma.

Yuline pun menurut, "Kamu mau makan yang mana Dave?" tanya Yuline menatap Dave dengan wajah sedikit kesal. Dalam hati di berfikir, kenapa dia manja sekali.

Dave menghela nafas kesal, "Yang mana saja!!"

Akhirnya Yuline mengambilkan makanan yang sama seperti yang ada dipiringnya.

Oma menatap mereka bergantian lalu berbicara dalam hati "Sepertinya mereka cocok" Oma tersenyum.

Saat mereka semua sudah selesai makan, Oma bertanya pada Yuline "Kamu sudah terfikirkan mau melakukan apa nak, kalau belum kamu bisa ikut bekerja diperusahaan bersama Dave." tanya Oma

"Sudah oma, aku sudah berfikir akan menyewa gedung kecil, untuk aku jadikan studio musik, aku ingin membuat studio ku sendiri Oma," kata Yuline

"Bukankah berarti kamu butuh orang untuk membantu kamu nak?" tanya Oma.

"Aku sudah menemukan orang-orang yang mau membantu aku oma, mereka teman-temanku waktu aku masih sekolah, dan mereka juga berbakat di bidang musik, Aku sudah lama memimpikan bisa mempunyai studio musik sendiri Oma," jelas Yuline.

"Lalu penyanyinya bagaimana nak?" tanya Oma

"Aku yang akan bernyanyi Oma" kata Yuline .

Oma pun kaget "Kamu bisa bernyanyi juga nak?"

"Bisa Oma, menyanyi itu hobby ku dari kecil," kata Yuline

"Ya sudah kalau itu keputusan kamu, kalau kamu butuh sesuatu katakan kepada Oma ya," kata Oma

"Terimakasih Oma, tapi Yuline masih ada tabungan yang sudah Yuline persiapkan sejak lama untuk membuat studio musik, itu memang mimpi Yuline oma, punya studio musik sendiri," kata yulline terlihat bahagia.

"Kamu bagaimana Dave, kapan kamu mau balik lagi ke london, kenapa kamu memilih cabang perusahaan yang jauh?" tanya Oma dengan kesal karena cucu nya itu jarang sekali ada dirumah.

"Mungkin 2 minggu lagi Oma, cabang disini sedang ada sedikit masalah, aku harus bereskan dulu, cabang di london sudah aku minta Ares untuk menghandle nya selagi aku disini".

"Oma harus berpikir lagi kalau mau menyerahkan perusahaan ini ke Om David, ada masalah seperti ini saja dia tidak bisa menghandle nya ," ujar dave dengan nada kesal.

Oma menghela nafas berat

"Iya Dave, nanti Oma pikirkan lagi".

"Nak, kamu istirahat saja, Oma juga mau istirahat dulu" ucap Oma.

Yuline bingung kenapa raut wajah Oma berubah ketika membicarakan perusahaan dan Om David.

Yuline pun beranjak akan membereskan meja makan.

"Tidak usah, itu bukan pekerjaan kamu," kata Dave memberitahu.

"Tidak apa, aku hanya mau membantu," ucap Yuline

"Terserah lah" ujar Dave lalu pergi.

Tidak lama para ART pun datang.

"Biar kami saja non yang bereskan," kata Bi Ratri.

"Tidak apa bi, aku sudah terbiasa beres-beres di rumah sebelum datang kesini," jelas Yuline

Yuline tetap memaksa untuk membereskan meja makan dan mencuci piring di dapur, supaya para ART bisa menyelesaikan pekerjaan yang lain. Rumah sebesar itu sudah pasti banyak yang harus dibersihkan.

Dave datang ke dapur akan meminta Bi Ratri membuatkan kopi untuknya.

"Bibi pada kemana?" tanya Dave

"Yang pasti sedang melakukan pekerjaan nya, kenapa?" tanya Yuline.

"Nanti kalau Bi Ratri sudah kesini , katakan, Aku mau kopi lalu antarkan ke kamarku". kata dave lalu pergi tanpa membiarkan lawan bicaranya menjawab ucapan nya.

"Kenapa dia selalu pergi begitu saja saat sedang berbicara denganku," ujar Yuline kesal.

Setelan dia selesai mencuci piring, dia menunggu siapa tahu ada ART yang akan datang ke dapur, tapi tidak ada satu ART pun yang datang.

"Apa mereka sedang keluar ya?" dia bertanya dalam hati.

"Ya sudahlah aku saja yang membuatkan Dave kopi," Yuline pun membuat kopi lalu membawa nya ke atas mencari kamar Dave.

"Paling tidak tadi dia bilang dulu dimana kamarnya," ucap Yuline kesal.

Tidak lama dia berjalan akhirnya dia menemukan Dave sedang duduk di balkon bersama laptop di meja dan setumpuk berkas.

"Kenapa kamu yang membuat kopi, bukankah Aku bilang biar Bi Ratri saja?" tanya Dave

"Iya Aku tahu, tapi Bi Ratri tidak ada, mungkin sedang pergi, ART yang lain juga tidak ada, jadi aku buatkan saja, bukankah kamu harusnya berterima kasih," kata yulline kesal dengan Dave.

"Baiklah, Terimaksih," ucap Dave terlihat terpaksa.

"Aku harus meletakan kopi ini dimana sedangkan mejanya penuh seperti itu," tanya Yuline

"Letakan saja di meja di dalam kamarku. setelah itu kamu kembali kesini lagi," ucap dave,

"Untuk apa?" tanya Yuline

"Nanti kamu akan tahu sendiri," ucap Dave.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!