NovelToon NovelToon

Cinta Dalam Taruhan

Capter 1

Ep 1

.

.

Bruuukk....

Kenzo tersungkur begitu saja direrumputan dihalaman kampus setelah didorong paksa teman prianya.

"Ha..ha..ha.. Lihatlah Anak culun itu, Kasihan sekali sih.."Tawa mereka mengejek.

"ngomong-ngomong Thanks ya uang jajannya. Lain kali bawa yang lebih banyak, Supaya kau bisa ikut bergabung dengan kami."Ucap salah seorang lagi dengan tawa mengejek kembali.

Kenzo hanya bisa diam membenahi kacamatanya. Lalu ia menatap semua teman pria yang selalu memalak dia. "Katanya kalian akan mengajakku jika aku memberi kalian uang ??"

"Aku kan sudah bilang uangmu kurang banyak, jika besok kau bawa uang lebih banyak kami akan fikirkan lagi.. Dasar Pria idiot..ha..ha..ha.."Kembali mereka mengejek Kenzo seraya mendorong kepala Kenzo.

"Hey kalian !!! Suka sekali sih bikin masalah !!!" Suara keras terdengar.

Kelima pria yang membully Kenzo menoleh bersamaan. Terlihat seorang wanita dengan rambut Panjang namun dibuat curly yang menambah kecantikannya membuat kelima pria itu seketika tersenyum menyambut Kedatangannya.

"Hay Malika.. Kau tambah cantik saja.."sapa salah seorang.

"Bulsit !!! Pergi dari sini. Jangan ganggu dia !!" balas Malika. Iya, gadis itu adalah Malika.

"Dia ??" Tunjuknya. "Memang dia siapamu Malika ?? Kami juga tidak sedang menghajar dia kok.."

"Hey Ari. Aku tau ya sejauh ini kau selalu meminta uang pada dia ??!! Mau aku laporin polisi ?? Hah ??!!" Balas Malika tanpa takut.

"Kau ini jangan serius begitu kenapa sih..Baiklah.. Kami akan pergi.. Bye cantik.."pria bernama Ari yang termasuk.pimpinan dari kelima pria itu melambaikan tangan dan melangkah pergi diikuti keempat temannya.

Kenzo segera berdiri dari duduk nya. Ia menunduk lalu berkata. "Terima kasih ya.."

"Hmm....lain kali kau harus melawan jangan hanya diam saja."balas Malika.

Kenzo mengangguk lalu segera pergi dari hadapan Malika

sesaat Malika menatap Kepergian Kenzo. Malika tak habis fikir, dijaman semodern ini masih ada pria yang cupu dan culun seperti itu.

"Hayo.. Lagi ngliatin Si cupu ya ???" Suara mengagetkan Malika.

Malika seketika tersentak dan membalikkan tubuhnya. Dia temannya ternyata.

"Kalian.. Mengagetkanku saja.."Gerutu Malika.

"Aduh Malika.. dikampus ini banyak sekali pria tampan, kenapa sih pagimu malah memperhatikan siCupu itu.. Seleramu itu loh.."Celoteh Tasya teman Malika.

"Apaan sih.. Aku cuma kasihan aja sama dia. Setiap hari harus dirundung Kelompoknya si Ari."balas Malika.

"syukur deh kalau cuma kasihan. Kalau kau beneran suka itu yang repot."Timpal Vanesa teman Malika yang satu.

"Kalian ini ada-ada saja."

"Tapi emang siCupu itu orang kaya loh.. Lumayan kalau kau bisa macarin dia Malika.. Setidaknya skincaremu bisa gratisan."canda Tasya.

"Kau gila..Ayo masuk ah.. Nglantur terus ngomongnya.."Ajak Malika. Keduanya setuju dan beriringan masuk kedalam ruangan mereka.

Saat keluar jam pelajaran, Kenzo langsung pulang karna memang dia sudah dijemput oleh sopir. Terlihat memang mobil.yang menjemputnya adalah mobil yang begitu mewah.

Tak sengaja Malika dan kedua temannya melihat itu.

"wah.. Kata mu beneran ya sya ?? Si Cupu beneran orang kaya.."ucap Vanesa.

"tentu saja. Papaku rekan kerja papanya dia. Dia itu anak tunggal."Balas Tasya.

"Wah.. Jadi pengen deketin dia deh.. Lumayan kan dia Cupu bisa dikibulin.."Ucap Vanesa cekikikan.

"Yakin mau sama yang begituan ??!" Tasya menatap Vanesa.

"Iya karna uangnya aja lah sya.. Yang lain nggak deh.."

"kalian ini ngomongin apa sih.. Udahlah, ayok pulang aku mau kerja.."Ajak Malika.

"Eh.. Malika.. Kau mau tidao bertaruh dengan kami." Tawar Tasya mengekor dibelakang Malika.

"Apaan sih taruhan ?? Kalian berdua saja. Aku tidak ada minat."Balas Malika.

"Malika.. Denger dulu.."Vanesa mencegah tangan Malika.

"Aku buru-buru.. Aku harus kerja.."

" ok deh. Kita bahas besok. Tapi kita antar ya ketempat kerja ??" Tawar Tasya.

Malika mengangguk setuju. Mereka bertiga akhirnya menuju mobil Tasya guna mengantar Malika.

.

.

.

Hay..hay.. Assalamualaikum. Wr.wb.. 🤗🤗🤗

Otor remahan tempe goreng balik lagi nih.. bawa cerita remahan terbaru dong pastinya😁😁😁👍👍

Moga-moga aja pada syuka 🙈🙈🙈

Mohon dukungannya ya kakak readerku semua.. 🙏🙏🙏

Wassalamualaikum. Wr.wb.

.

.

Capter 2

Ep 2

.

.

Kenzo tiba direstoran sang mama sesuai permintaan mamanya. Kedatangannya langsung disambut Liza sang mama.

"Sayang kau sudah pulang.."

"Iya. Restoran mama besar sekali.ya.."Ucap Kenzo yang memang tak pernah datang kesitu.

"Ini juga milikmu sayang. Mama ingin kau mulai berinteraksi dengan orang banyak, supaya nanti kalau mama sudah tua, kau bisa mengelola semua Restoran mama.."Ucap Liza dengan memegangi pipi Kenzo.

"Akan kenzo coba ma.."Balas Kenzo seraya membenarkan kacamatanya. Liza menggandeng lengan Kenzo dan membawa putra kesayangannya itu keruangannya.

Beberapa pasang mata tak luput memperhatikan Kenzo dan mamanya. Bahkan pelayan juga begitu tak percaya jika putra bos mereka seperti itu penampakannya.

"Ya ampun.. Dosa apa Nyonya Liza ya, punya anak cupu begitu.."Bisik pelayan dengan rekannya.

"Iya.. Bagaimana pria seperti itu sangat beruntung karna punya orangtua yang sangat kaya.."tambah rekan yang lain.

"Tapi aslinya dia capek loh.. Cuman ya emang terlalu cupu aja.."mereka nampak cekikikan dan memilih segera melanjutkan pekerjaannya.

.

.

Dibalik Kekurangan seorang Kenzo, ternyata Dia memiliki IQ diatas rata-rata yang tidak diketahui banyak orang.

DiRestoran itu, baru juga beberapa menit sang mama meminta Kenzo merekap ulang laporan hasil bulanan restoran, Kenzo sudah menghampiri mamanya dan menyerahkan hasil pekerjaannya.

"Ma.. Lihatlah, apa seperti ini ??" tunjuk Kenzo.

Liza yang memang sudah tau bakat anaknya itu hanya melebarkan senyumnya saja. lalu segera menerimanya. "wah.. Kau hebat sayang.. Terima kasih ya sudah bantu mama.."

Kenzo mengembangkan senyumannya.

"Oh ya.. kau jangan pulang, nanti sebentar lagi papa kemari. Kita makan malam direstoran mama bersama. Sudah cukup lama kita tidak makan bersama."Ucap Liza.

Kenzo nampak patuh dan segera duduk disofa panjang disudut ruangan sang mama. Liza sesekali melirik putranya, Meski tak seperti pria lain yang mengutamakan penampilan, setidaknya Liza cukup bangga dengan iQ yang dimiliki putranya.

.

.

Malika membereskan meja yang sudah kosong dan tak lupa membersihkannya sekalian.

Iya, Malika adalah seorang anak sebatang kara yang hidup sendiri dikota besar itu. Kedua orangtunya meninggal beberapa tahun yang lalu karna kecelakaan lalu lintas.

karna tidak lagi memiliki keluarga, Malika harus banting tulang mencari penghasilan guna meluluskan kuliahnya. Meski Malika bisa masuk kuliah karna prestasinya, namun semua itu tak menyulutkan semangat gadis muda itu. Ia terus berusaha dan berusaha hingga tinggal satu semester lagi Ia akan meraih kelulusan.

"Malika.."Panggilan untuknya begitu mengejutkan. Hingga Malika segera menoleh kesumber suara.

Dua teman setia Malika menghampiri dengan penuh semangat.

"Masih sibuk ??" Tanya Tasya saat sudah dekat.

"Tentu saja. Kalian sedang apa disini ??" Tanya Malika balik.

"Tentu saja mau makan. Yuk makan bareng, "ajak Vanesa.

"Kau jangan bercanda Va, aku masih kerja.."Balas Malika.

"Baiklah.. Layani kami ya, kami tidak mau orang lain yang melayani kami.."timpal Tasya dengan senyuman lebarnya.

"Ok, ini pilihlah.. Cari yang paling mahal kalian kan orang kaya.."Canda Malika seraya menyodorkan buku menu

"Uh...uh.. Kau ini selalu begitu.."Timpal Vanesa hingga mereka akhirnya tertawa bersama.

"Malika.. Kemarilah.."Panggilan dari meneger terdengar.

"Kalian pilih-pilih dulu ya, Aku masuk dulu.."pamit Malika. Baik Vanesa maupun Tasya hanya membalas dengan anggukan.

"Ada apa pak ??" Tanya Malika saat sudah dekat.

"Em.. Kau masih melayani pelanggan ya ??" tanya Aji. Kepala meneger direstoran dimana Malika bekerja.

"Iya.."

"Nanti kalau kau sudah selesai, tolong bereskan ruangan dilantai dua disebelah ruangan saya ya.. Soalnya saya dapat kabar anak pemilik restoran ini mau berkunjung kesini."Tutur Aji.

"Baik pak.. Ada lagi ??" Tanya Malika.

"Tidak ada. Kalau kau lelah, nanti juga tidak apa-apa. Kunjungannya juga belum pasti kapan."Balas Aji dengan ramah.

"Siap pak.. Kalau begitu saya permisi."Malika kembali memutar tubuh menghampiri dua temannya. Sementara Aji hanya bisa menatap kepergian Malika. Jujur saja, Aji begitu kagum dengan semangat gadis itu yang tidak memiliki rasa lelah meski harus bekerja sambil berkuliah.

.

.

Capter 3

Ep 3

.

.

Malika mengusap keringatnya saat selesai membersihkan ruangan yang dimaksud oleh menegernya.

"Akhirnya.. Setelah ini aku bisa istirahat deh.."Ucap Malika dengan senyum lebarnya.

Tak lama terdengar pintu terbuka hingga membuat Malika menoleh seketika.

" Pak aji ?? Ada apa pak ??" Tanya Malika yang cukup terkejut.

"Oh.. Ini saya bawakan minuman untuk kamu. Tadi sewaktu saya beres-beres ruangan saya lihat kau masih sibuk bebenah."Aji menyodorkan minuman pada Malika. Dengan senang hati Malika menerimanya. Apalagi minuman itu nampak dingin.

"Terima kasih pak.." Malika langsung meneguknya.

"Pelan-pelan Malika.."ingat pak Aji.

"He..he.. Habisnya haus pak.. Em, Karna sudah selesai saya pamit pulang ya pak.. Ini juga sudah malam."pamit Malika.

Nampak Aji melirik jam dipergelangan tangannya. "Ini cukup malam Malika, bareng saya saja bagaimana ??" Tawar Aji.

"Oh.. Tidak usah pak.. Saya naik angkot saja."tolak Malika.

"malam begini mana ada angkot Malika.. Sudahlah, saya hanya mau memberimu tebengan bukan mau mencari kesempatan."Ucap Aji dengan senyumannya.

Malika seketika tersenyum dan menunduk. Menegernya memang tampan. Itulah batin Malika saat ini. Setelah perdebatan beberapa kali, akhirnya Malika ikut Aji untuk pulang.

.

.

"Kau tinggal disini ??" tanya Aji saat melihat rumah minimalis milik Malika.

"iya pak.. Ini peninggalan orang tua saya.."balas Malika. "Em.. Terima kasih pak atas tumpangannya, saya turun dulu. Maaf tidak bisa mengajak bapak mampirnsoalnya sudah malam."Ucap Malika.

"Iya..iya.. Tidak masalah, masuklah.."Balas Aji.

" Loh bapak nggak langsung pulang ??" Malika cukup heran saat Aji malah diam menatapnya saja.

"Masuklah dulu.."balas Aji.

Malika cukup tidak enak. Ia kemudian segera masuk dan Aji hanya bisa menatap punggung Malika saja. Entah mengapa pria itu merasa tertarik dengan karyawan Restoran dimana ia bekerja.

.

.

"Kenzo. Papa mau kau membantu papa mengelola kantor. Papa cukup kuwalahan jika sendiri."Ucap Martius papa dari Kenzo saat mereka tengah makan malam bersama.

"Tidak bisa pa.. Kenzo harus bantu mama.. Restoran mama sudah buka dibeberapa cabang, mama juga kuwalahan.."protes Liza.

"Hmm.. Mama, papa kan sudah bilang jangan buka cabang terus.."Timpal Martius.

"Mau bagaimana lagi, semua rame lo pa restoran mama.."Balas Liza tak mau kalah.

"Sudah..sudah.. Mama papa jangan berdebat seperti itu.."Lerai Kenzo.

"Jadi bagaimana Nak.. Kau mau bantu mama atau papa ??" Liza tak sabar.

Kenzo terdiam seraya membenahi kacamata bulatnya.

"Jangan buat anak kita bingung" saran Martius.

"Tenang saja ma.. Pa.. Kenzo akan bantu kalian kok.. Gantian kan bisa.."ucap Kenzo.

"Kau yakin Nak ??" Liza menatap lekat Kenzo.

"Iya ma.. Tentu saja.. Sudah, jangan berdebat lagi. Ayo kita lanjut makan.."Ajak Kenzo yang kemudian kembali menikmati makanannya.

Liza dan Martius saling pandang. Memang sih, iQ putranya tidak bisa diremehkan, tapi apa dia bisa ?? Baik Liza maupun Martius hanya bisa berdoa saja.

.

.

Sinar mentari sudah meninggi, Kenzo kembali dengan aktivitas paginya sebagai mahasiswa. Jika ia turun dari mobil dan berjalan masuk Kampus, Selalu saja ejekkan dari teman-temannya yang ia terima. Namun Kenzo seolah tak begitu mendengarkan. Ia hanya fokus berkuliah saja meski tidak ada yang mau dekat dan berteman dengannya.

Tujuan Kenzo adalah Perpustakaan, dimana disana ada ketenangan tanpa gangguan. Saat ia masuk tak sengaja ada seseorang yang tergesa-gesa juga hendak masuk hingga menabrak Kenzo.

Bruukk..

"Aww.." pekik wanita itu saat ia terjatuh dan buku-bukunya jatuh.

"Aduh.. Maaf ya..saya tidak segaja.."Kenzo hendak membantu.

ia segera berjongkok membantu Wanita itu memunguti bukunya.

"Maaf ya.. Aku yang buru-buru.."Ucap Malika. Seraya menatap Kenzo. kini wajah mereka cukup dekat.

"Oh.. Kau Kenzo kan ??" Malika menunjuk.

"Iya.."balas Kenzo.

"Ok...maaf sekali lagi. Aku buru-buru sekali ada beberapa tugas yang lupa aku kerjakan."Malika segera masuk mendahului Kenzo. Kenzo pun hanya bisa mengulas senyum tipisnya. Didalam kampus itu hanya Malikalah yang bisa berkata sopan kepadanya.

.

.

.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!