NovelToon NovelToon

Become An Entrepreneur In Another World

Chapter 00. Prolog

Pendemi CORENA telah membuat hidup semua orang kacau. Dan Arthur termasuk salah satu korbannya.

Arthur sebelumnya adalah seorang petugas kebersihan di sebuah perusahaan. Semuanya berjalan baik sampai pemutusan kerja terjadi padanya.

Melihat chat grup teman temannya yang meminta untuk mengadakan reuni kelas membuat hatinya semakin terasa sakit.

Foto-foto yang mereka pamerkan membuat rasa iri dan dengki merusak hatinya, lambat laun pikiran arthur menjadi negatif, dan semua itu mulai merubahnya menjadi pengecut yang pemarah.

Selalu merasa rendah diri dihadapan orang lain, tetapi sangat mudah marah dan terkadang melampiaskannya pada barang barang disekitar. 

Dua tahun menjadi neet merusak hidup arthur, jadi arthur memutuskan untuk keluar rumah dan mencari peruntungan. 

Tapi apa daya ? tiba-tiba saja sebuah truk menerkam dirinya ketika arthur sedang mencoba menyeberang jalan.

(Aku harus menghindar dari sini !) pikir arthur

Menghayal memang mudah ! Tapi.. !!

"Sial" bukannya menghindar hanya umpatan yang bisa arthur ucapkan. Itu karena kejadian terlalu cepat, arthur hanya bisa menutup matanya. Tubuh dan pikiran arthur tidak bisa saling mengikuti.

Booomm !!

Namun !! hantaman keras yang ditunggu arthur tidak kunjung datang. Tubuhnya tidak merasakan keanehan apapun.

(Apa yang terjadi ?) masih menutup matanya arthur mulai berpikir aneh.

Memberanikan diri untuk mengintip, Arthur dikejutkan oleh penampakan sekitar yang telah berubah.

(Sebelumnya aku berada ditengah jalan, aku yakin itu ! dan sekarang aku berada tepat di sebuah gang aneh dan tidak tahu dimana ini ?) Pikir arthur

"Ini pasti mimpi ?" Gumam arthur.

Plakkkk…

"Awwww" masih bisa merasakan sakit setelah memukul diri sendiri membuat arthur tersadar bahwa dia tidak sedang bermimpi.

Karena penasaran dengan posisinya? arthur mencoba melihat ke arah sumber cahaya yang berada di ujung lorong gang tersebut.

Step Step Step 

Hanya suara langkah kakinya yang bisa terdengar di sekitar gang.

Ketika arthur semakin mendekat ke arah sumber cahaya, dia mulai bisa mendengar hiruk pikuk orang yang berbicara dan berlalu lalang disana.

"Apel murah! Apel Murah! Ayo Beli !"

"Tuan, Nyonya ! Silahkan makanan anda!"

"Tidak bisakah kamu menurunkan harganya?"

"Maaf tuan tidak bisa"

"MENGAPA?"

"TIDAK BISA ! YA.. TIDAK BISA"

Suara mereka terdengar seperti arthur berada di pusat perbelanjaan atau pasar.

Setelah keluar dari gang arthur dikejutkan oleh pemandangan sekitar. Disana rasanya dia seperti berada disebuah tempat yang bukan seharusnya.

Arthur adalah orang Indonesia dan dia tahu tempat seperti ini bukanlah tempat yang mungkin ada di belahan negaranya.

Disekitarnya, orang-orang itu terlihat seperti arthur baru saja dipindahkan ke pasar di Inggris!.

Itu karena mereka semua terlihat seperti orang Eropa.

Hanya saja semua pakaian orang orang disekitar terlihat aneh dan kuno.

Arthur tidak bilang pakaian mereka jelek!, hanya saja pakaian yang mereka kenakan mengingatkannya pada era abad pertengahan Eropa dalam cerita fantasi.

Meskipun ada perbedaan pada gaun wanita yang mereka kenakan, karena sepertinya gaun mereka tidak menggunakan crinoline.

Sedangkan untuk pria, mereka masih normal dan biasa saja. sebuah kaos dengan celana panjang atau setelah jas sederhana

Hanya saja pakaian mereka terlihat kuno untuk ukuran jas dan kaos.

(Sepertinya aku telah dipanggil ke dunia lain) itulah yang dipikirkan arthur.

Alasan mengapa Arthur mengetahui semua ini adalah karena dia adalah seorang penggemar anime bertema fantasy barat, Isekai, transmigrasi, semuanya sudah dia tonton dan baca.

Tetapi sekarang sepertinya dia baru saja mengalami hal itu.

Sebuah Transmigrasi, Arthur merasa dia telah menjadi Transmigrator. Untuk memastikan spekulasinya, Arthur berjalan mendekat ke arah seorang pria penjual buah sambil menanyakan sesuatu padanya.

"Permisi paman ! apa kau tahu nama kota ini?" Tanya Arthur pada pria didepannya, Pria itu cukup tinggi, mungkin 180 cm, dengan kumis hitam lebat menghiasi wajahnya.

Pria itu adalah pedagang buah, dan disini arthur sengaja mengucapkan kata-kata menggunakan bahasa negaranya.

Arthur bisa melihat dia sedikit mengerutkan dahinya saat mendengar pertanyaan Arthur "Huh.. ini adalah kota whitefort, apa kau musafir? Aku sedang berjualan disini, bisakah kau tidak mengganggu bisnisku !. Aku tidak punya waktu meladeni mu, kecuali kau mau membeli sesuatu" jawabnya dengan kasar.

Mendengar perkataan penjual buah tersebut, Arthur cukup terkejut, bukan karena balasannya yang dingin. Melainkan karena penjual buah tersebut mengatakan bahasa yang tidak diketahuinya, tetapi disini anehnya arthur bisa mengerti dengan apa yang dia katakan.

Terlebih pria tua itu juga bisa tahu apa yang arthur ucapkan.

(Sungguh perasaan yang aneh, tapi siapa peduli, ini adalah isekai, percuma menggunakan logika) pikir arthur membuang hal yang tidak perlu dipikirkan.

"Maaf mengganggu paman, kalau begitu aku permisi"

"Oke, pergilah !"

Setelah meninggalkan toko buah, Arthur kembali berkeliling kota sambil berpikir bagaimana cara untuk mendapatkan uang dan tempat tinggal untuk hari ini.

(Di saku-ku aku hanya punya mata uang dari negaraku, sedangkan mata uang yang digunakan di tempat ini terlihat seperti koin tembaga dan perak) pikir arthur sambil melihat pedagang sekitar yang bertransaksi uang

"Sungguh fantasy" Sebagai seorang wibu, kejadian yang terjadi pada arthur saat ini sedikit membuatnya senang, hingga dia tersenyum geli.

Ketika mata arthur melihat sekeliling sambil mencari solusi, tiba tiba saja matanya berhenti di sebuah toko yang menjual pakaian.

Pada kaca toko yang transparan, Arthur melihat di bagian dalam toko terdapat banyak pakaian, sepatu, dan juga berbagai tas yang dipajang di etalase mereka.

Melihat tas yang dipajang di toko, Arthur teringat tasnya sendiri, kemudian dia berpikir bagaimana jika dia menjual tas yang dia bawa?.

Karena tas yang arthur bawa berasal dari dunia modern, mungkin saja arthur bisa mendapatkan beberapa koin?.

Kring !! Kring !!..

Di Dalam toko terlihat seorang pria berusia awal 30-an dengan rambut pirang dan janggut tipis, “Selamat datang tuan ada yang bisa kubantu?” ujarnya pada arthur.

“Maaf !! mengganggu bisakah aku melihat-lihat barang di tokomu?” balas Arthur masih menyembunyikan motifnya datang ke toko itu karena alasan khusus.

“Tentu saja tuan, nikmati waktumu”

Setelah mendapatkan persetujuan dari pemilik toko. Arthur mulai melihat sekitar barang khususnya tas, untuk menentukan harga yang cocok bagi tas-nya.

Arthur sendiri tidak tahu berapa nilai jual untuk tas miliknya didunia ini? oleh karena itu dia tidak ingin tertipu dengan mudah. Jadi arthur setidaknya harus tahu sedikitnya harga pasar.

Ketika Arthur melihat rak tas yang ada, banyak yang terbuat dari anyaman dan juga kulit hewan ada juga beberapa yang terbuat dari kain wol.

Hanya saja tidak ada label harga yang dipajang di setiap unitnya.

Karena hal itu, Arthur sedikit kebingungan dengan berapa harga pasar untuk setiap tas yang dipajang disana.

“Permisi tuan berapa harga tas ini?” tanya arthur pada pemilik toko sambil memegang sebuah tas yang terbuat dari kain wol. Kainnya cukup kasar, tetapi jahitannya lumayan bagus. 

“Harganya 500 ribu emiris”

"500 ribu emiris?.. Maaf bisakah anda memberitahukan padaku berapa koin tepatnya !?. Aku sebenarnya adalah seorang musafir dan aku belum mengetahui banyak hal tentang mata uang ditempat ini?" tanya arthur berpura-pura.

"Saya mengerti.. lagipula ini kota perbatasan, tentu ada beberapa perbedaan mata uang?" jawabnya.

(Jadi kota ini adalah kota perbatasan?, syukurlah, jika ini bukan kota perbatasan aku takut orang ini akan bertanya tanya bagaimana aku bisa sampai disini tanpa tahu perbedaan mata uang ?) Pikir arthur.

"500 ribu emiris adalah 5 koin perak tuan !"

“Hmm... aku mengerti !, lalu tuan menurut anda bagaimana dengan tas yang aku bawa ?” ujar arthur sambil memperlihatkan tas yang dia bawa. Tas yang arthur bawa adalah jenis ransel yang cukup bagus, bahannya lembut dan memiliki banyak sekali saku.

“Bisakah aku melihatnya lebih dekat?” melihat bahwa pemilik toko tertarik, arthur segera mengeluarkan map yang berisi lamaran pekerjaan dari tasnya dan membuangnya ke tong sampah.

Setelah itu arthur menyerahkan tas kosong pada pemilik toko. Arthur bisa melihat pemilik toko itu membuka bagian dalam tas dan mengecek kekuatan resleting yang ada pada tas tersebut

“Sungguh barang yang sangat indah, bahannya sangat lembut tetapi juga sangat kuat dan juga jahitannya benar benar luar biasa, aku bisa memperkirakan harganya bisa mencapai 1 juta emiris atau 1 koin emas tuan” jawabnya bersemangat.

“Hooh ..!!”

“Tuan.. Apakah anda memperlihatkannya pada saya karena anda ingin menjualnya pada saya?” tanya pemilik toko dengan senyum curiga dan penuh arti.

“Seperti yang diharapkan dari seorang pedagang terampil?” jawab Arthur sambil balas tersenyum pada pemilik toko “Tapi aku ingin menjualnya dengan harga 1,5 juta emiris, bagaimana apakah anda tertarik membelinya?”

“Tuan, harga itu terlalu-“ balas pedagang itu sebelum dipotong oleh arthur.

“Pikirkan lagi baik baik tuan !! Tas ini sebenarnya sangat sulit didapatkan, mungkin hanya ada satu didunia?...Aku mendapatkannya dari kampung halamanku yang sangat jauh ke timur, dan tas ini dibuat oleh pengrajin terbaik di tempatku sekaligus temanku sendiri..” Tentu saja semua itu hanya bualan arthur saja untuk mengelabui sang pedagang.

“Sebenarnya aku kehabisan uang, hanya pakaian yang kupakai dan tas ini yang kumiliki !... Awalnya aku tidak ingin menjualnya, karena betapa langka dan berharganya tas ini !” tambah arthur sambil membuat drama opera sabun.

“Bagaimana?, apakah kamu tertarik memiliki satu satunya tas unik ini dipajang di tokomu?” lanjut arthur.

“Tentu saja tuan, silahkan tunggu sebentar!” Dengan bersemangat dan sepertinya  mempercayai perkataan arthur, Pemilik toko kembali dengan membawa 1,5 juta emiris yang dijanjikan pada arthur “Ini dia uang-nya tuan”

“Senang berbisnis dengan anda” jawab Arthur menerima 1 koin emas dan 5 koin perak.

"Senang berbisnis dengan anda tuan" Menjabat tangan pemilik toko, arthur puas karena berhasil menjual tas-nya dengan harga mahal.

Sambil keluar toko, arthur tersenyum lebar tanpa mengetahui bahwa dia baru saja tertipu.

--- 

“Tas ini sepertinya aku akan bisa menjualnya 2-3 koin emas” gumam pemilik toko sebelumnya  sambil tersenyum dan memajang tas yang baru didapatkan dari arthur.

Chapter 01. Dunia Lain

Setelah keluar dari toko Arthur berjalan mengitari kota sambil mencari penginapan.

Tetapi sebelum menemukan penginapan perut arthur keburu berbunyi, jadi dia memilih untuk masuk ke dalam sebuah bar terlebih dahulu.

Didalamnya cukup rapi dan ketika arthur sudah duduk di meja-nya, seorang pelayan cantik datang sambil mengenakan gaun yang terbuka di bagian bahu.

Jujur saja penampilannya cantik, dan arthur tergoda. Mau bagaimana lagi? Arthur masih dalam masa pubernya.

"Selamat datang tuan, anda mau pesan apa?" Tanya pelayan itu sambil menunduk mencoba membuat belahan dada yang tidak ada.

"Bolehkah aku lihat menunya?" jawab arthur, tetapi pikirannya ke arah yang lain.

(Tidak apa-apa nona cantik, beberapa orang diluar sana tidak mempermasalahkan ukuran dada, termasuk diriku) pikir arthur.

"Tentu saja tuan, silahkan!" sambil mengedipkan mata, gadis itu kemudian menyerahkan papan menu padaku.

(Ahhh..suki, ai ai ai aishiteru !) Pikir arthur terpesona dengan wajah datar.

Dengan bodohnya arthur termakan rayuan sehingga arthur memesan yang termahal agar terlihat hebat di depannya.

"Aku pesan menu spesial hari ini!" sambil mengembalikan menu, arthur mencoba memegang tangannya, tapi sayang itu hanya sebentar.

"Tentu, silahkan tunggu sebentar!" dengan gemulai gadis itu pergi ke arah konter dimana dapur berada.

Harga kisaran makanan termurah ditempat ini adalah roti putih seharga 5 ribu emiris atau 8 perunggu. Sampai dengan menu termahal yaitu 1 piring besar daging seharga 100 ribu, dan dan 1 ekor kalkun panggang seharga 100 ribu emiris.

Oleh karenanya arthur memesan kalkun panggang, dan juga anggur (wine).

Karena bosan, Arthur mulai memperhatikan sekitarnya. Arthur merasa tempat ini cukup bersih meskipun tidak sebersih rumah makan di bumi.

Meskipun ada orang berisik tetapi banyak juga orang yang dengan tenang menyantap makanan mereka.

Ketika arthur sedang memperhatikan sekitar, tiba-tiba saja matanya berhenti pada sebuah meja dengan 5 kursi yang terisi penuh.

Arthur bisa melihat 2 orang wanita dan juga 3 pria yang sedang makan disana, seharusnya semuanya terlihat biasa saja. Tetapi yang membuat mereka menonjol adalah pakaian mereka.

Dengan balutan pakaian kulit ringan yang kemungkinan di design untuk pakaian dibalik  armor.

(Tidak salah lagi , mereka berlima kemungkinan adalah petualang ?) dengan insting wibu-nya Arthur menyimpulkan.

Merasakan pandangan arthur salah satu wanita menengok ke arahnya, dan mata mereka bertemu.

Arthur bisa melihat matanya yang berwarna hijau cerah cukup tajam namun indah secara bersamaan. Jika dilihat lagi wajahnya terlihat sangat elegan mungkin wanita tipe keren dan bukan tipe imut.

Dengan rambut keemasan bergelombang yang terbelah dua di atas dahinya, dia terlihat seperti sosok wanita kesatria yang pernah arthur baca pada novel anime fantasy kebanyakan.

Arthur dibuat terpesona sampai tidak sadar mengedipkan matanya.

Hormon-nya sedang berada di titik terpuncak karena euphoria perpindahan dunia yang selalu diimpikan.

Disini Arthur sudah menganggap dirinya adalah protagonis anime isekai pada umumnya.

Semua wanita tidak akan ada yang menolaknya !! itulah keadaan pikiran arthur saat ini.

Dan tentu saja wanita itu langsung kehilangan minat pada Arthur, lalu berpaling tanpa memperdulikannya.

Lagipula ini adalah kenyataan, bukan sebuah cerita protagonis luar biasa.

Karena merasa tidak sopan kalau terus meliriknya, arthur mulai berpaling karena takut dengan seorang pria di kelompok itu yang melihat arthur dengan amarah.

Saat arthur melihat pedang yang disarungkan di pinggang pria itu, arthur sedikit ciut.

Meskipun arthur memiliki otot yang besar dan ketinggian arthur mencapai 190 cm. Tetapi arthur hanya diam dirumah selama 2 tahun dan selalu berolahraga mengangkat beban saja, tanpa memiliki keberanian dan pengalaman bertarung sama sekali.

"Pecundang" terdengar suara pria yang berasal dari kelompok itu menghina Arthur, tetapi arthur hanya bisa diam dan tidak membalas sambil berpura-pura tidak tahu dan tidak mendengar.

Memang menyedihkan, tapi arthur adalah orang seperti itu.

(Ughhh, lihat saja kau !, aku memang tidak kuat saat ini, tapi aku akan menjadi kuat dan kaya hingga bisa menginjak injak kesombonganmu nantinya) pikir arthur dengan kesal sambil bisa mendengar sedikit percakapan mereka yang terdengar seperti pria barusan sedang menjelek-jelekanya di depan kelompok tersebut.

Tidak lama kemudian pelayan datang dengan pesanan arthur, arthur melihat 1 ekor kalkun panggang yang harum diatas piring besar bersama dengan anggur (wine) yang dipesannya.

Minuman anggur sendiri dibandrol seharga 10 ribu per botolnya, jadi arthur telah menghabiskan 110 ribu emiris untuk sekali makan.

Sebuah angka yang fantastis jika saja arthur memahami apa yang dipesannya adalah menu kalkun yang biasa dimakan kelompok 7 orang.

"Sepertinya hewan dan tumbuhan di dunia ini terlihat sama" gumam arthur sambil menyantap makanan yang lumayan enak.

Butuh beberapa waktu untuk arthur menghabiskan 1 ekor kalkun, tapi dia merasa puas dengan rasanya.

"Pelayan aku sudah selesai, aku ingin membayar.." ujar arthur pada wanita pelayan yang berbeda dari sebelumnya.

"Semuanya menjadi 110 ribu emiris" kata pelayan wanita itu dengan nada datar.

(Tipe kuudere ya?, bagus… Aku suka tempat ini !) Pikir arthur sambil menyerahkan 2 koin perak pada pelayan tersebut.

"Silahkan tunggu sebentar!" setelah pergi sebentar, pelayan itu kembali menyerahkan 9 koin tembaga untuk kembalian-nya.

"Terima kasih, ngomong ngomong nona?, aku seorang musafir bisakah kamu menceritakan padaku ! apakah ada penginapan dekat sini yang cukup baik!?" tanya arthur pada gadis itu sambil memberikan tips 3 koin tembaga.

Sebenarnya Arthur ingin memberikan dia 1 perak, tapi arthur perlu menyimpan uangnya untuk dana tidak terduga. Lagipula uangnya saat ini hanya tersisa 1 koin emas 3 koin perak dan juga 5 koin tembaga.

Gadis itu lalu menerimanya dan memasukkan kedua koin itu ke dalam belahan dadanya yang cukup besar.

(Bagus sekali, uhhh..suki) pikir arthur merasa senang dengan fanservice barusan.

"Ada penginapan bernama penginapan kayu manis sejauh 200 meter dari sini, saya merekomendasikan penginapan itu tuan !... Anda hanya perlu berbelok ke timur dari sini, lalu berjalan lurus hingga tuan bisa melihat sebuah penginapan dengan lambang pohon di depannya!." masih dengan nada datarnya pelayan itu menceritakan lokasi penginapan yang dimaksud.

"Aku mengerti terima kasih banyak"

"Silahkan datang kembali!" sambil mencoba tersenyum gadis itu terlihat seperti robot yang manis.

(Suki !!)

Setelah menyelesaikan pembayaran, arthur berjalan ke arah pintu keluar, hanya saja untuk mencapai pintu keluar arthur harus melewati meja dimana kelima orang petualang sebelumnya berada.

Ketika arthur berjalan melewati mereka, arthur mendengar pria itu berkata "Jaga matamu jika kamu tidak ingin ada yang mencongkelnya !!, pecundang!! " seru pria yang mengancam arthur sebelumnya.

Arthur hanya bisa terdiam sambil mengepalkan tangannya, sampai dia mendengar suara elegan wanita membalas perkataan pria itu.

"August hentikan!!" ujar wanita yang kemungkinan adalah wanita berambut pirang yang disukai arthur.

Arthur tidak berbalik dan memilih untuk keluar, sambil mengingat wajah pria itu dan berencana untuk mengembalikan penghinaan ini dimasa depan.

Wajah pria itu sangat disesalkan terlihat cukup tampan ! dengan mata biru dan rambut merah, lalu bekas luka keren di mata kirinya.

Ughhh sial, dimana cheatku ??.

Chapter 02. Dunia Ini Tidak Seindah Yang Kubayangkan

Melihat langit yang masih cerah Arthur melihat handphone nya dan ternyata hari sudah mencapai pukul 14.23, sudah 4 jam berlalu sejak dia berada didunia ini.

Karena takut hari menjadi gelap , arthur berjalan mengikuti arahan gadis pelayan sebelumnya untuk menemukan penginapan yang dimaksud.

Beberapa ratus meter dari rumah makan, langkahnya tiba tiba terhenti ketika arthur melihat sesuatu yang membuatnya terkejut.

Disana Arthur melihat seorang gadis kecil sedang dipukuli oleh seorang pria. Tetapi anehnya orang-orang disekitar mereka tidak melakukan apapun.

Tempat ini tentu saja memiliki tentara penjaga dan arthur sudah melihatnya di sepanjang jalan ketika mereka sedang berpatroli, tetapi anehnya para penjaga berseragam besi itu hanya berjalan melewati mereka tanpa memperdulikannya.

Arthur melihat kembali kearah pria yang memukuli gadis itu, pria itu mengenakan pakaian yang sangat bagus mewah, terlebih ada kereta kuda besar yang diparkir dekat dengannya.

(Apakah dia seorang bangsawan atau sejenisnya?) Pikir arthur.

(Jika iya apakah aku bisa menolong gadis itu?, tapi jika aku menolongnya apa yang akan terjadi padaku nantinya)

(Aku tidak punya kekuatan dan uang, bahkan koneksi pun tidak ada, jika aku ikut campur sekarang, bagaimana aku bisa hidup didunia ini apabila aku membuat musuh bangsawan tanpa persiapan?...aku?..aku?)

Pikiran arthur mulai berpacu dengan hebat, tetapi tubuhnya hanya bisa diam dan tidak bisa melakukan apapun.

Menit rasanya seperti jam, arthur hanya bisa melihat gadis itu dipukuli hingga tidak bergerak, ketika bangsawan itu sudah merasa bosan, dia pergi menaiki keretanya dan pergi menjauh.

Sementara itu, orang orang disekitarnya tetap diam dan melanjutkan aktifitas mereka.

Dari jauh arthur melihat seorang pedagang buah sedang bergumam kesal sambil menyeret tubuh gadis itu ke pinggir, sambil memberanikan diri arthur mendekat ke arahnya.

"Sial, inilah yang terjadi jika kalian para tikus berani menyenggol para bangsawan, paling tidak jangan kotori wilayah dagangku, gadis kotor" seru pedagang itu, pada tubuh gadis yang babak belur.

"Paman apa yang kau lakukan?" tanya arthur pada pria itu. 

"Apa kamu tidak lihat?, aku sedang menyingkirkan tikus dari daerah kumuh ini, dia tidak sengaja mengenai pakaian bangsawan itu ketika membeli buahku..huh sekarang aku harus membersihkan kekacauan nya"

"Jadi dia pelangganmu?, lalu kenapa kamu tidak membelanya?"

"Hahhh, apa kamu tidak dengar?, orang itu bangsawan lagipula bocah ini hanya membeli satu apelku dengan uang recehnya, aku yakin dia mencurinya dari suatu tempat"

(Brengsek !! , tidak !!, bukan pedagang atau bangsawan itu saja, aku juga brengsek yang hanya bisa melihat, aku tahu yang mereka lakukan adalah kesalahan tetapi aku hanya bisa diam, akulah yang paling brengsek !) Pikir arthur.

(Pria di kedai itu benar, aku memang pecundang !)

Mendekat kearah gadis kecil itu. Arthur menggendong tubuh ringannya yang penuh darah dan lebam.

"Paman apa kamu tahu dokter?, tabib? atau apapun tempat yang mungkin bisa mengobatinya?" Tanya arthur.

"Huh !!..apa kamu sudah gila?, apa kamu mau menolong gadis itu? , lihat saja dia !!, dia sudah sekarat, gadis itu tidak akan bisa diselamatkan bahkan oleh dokter, tangannya saja sudah menekuk ke arah yang aneh ! tidak ada yang bisa menyelamatkan dia!-" balas pedagang buah itu yang kemudian dipotong oleh seseorang..

"Kamu bisa membawanya ke kuil cahaya !, hanya dengan penyembuhan dari kuil kamu bisa menyelamatkan dia, disana ada pendeta yang bisa menggunakan sihir cahaya untuk pemulihan" jawab suara dari sebelah arthur dan pedagang buah tersebut. Yang mana orang tersebut adalah seorang penjual daging

(Sihir, jadi di dunia ini ada sihir?) Pikir arthur sedikit terkejut dengan fakta baru ini.

"Kuil cahaya, dimana itu?" tanya arthur pada penjual daging tersebut.

"Oy-" tegur pedagang buah itu mencoba bergabung dalam pembicaraan

"Kamu melihat bangunan putih besar di sana?, itu adalah tempatnya, cepatlah gadis itu sepertinya akan mati !!" sebelum pedagang buah berkata apapun, penjual daging sudah memotongnya dan menunjuk ke arah bangunan putih besar.

"Terima kasih" balas arthur.

Melihat ke arah bangunan putih besar yang dimaksud ! arthur berjalan cepat sambil berusaha untuk tidak memberikan banyak guncangan pada gadis kecil yang dibawanya.

***

[PoV Samuel karakter sampingan]

Ketika arthur sudah pergi, kedua pedagang itu langsung membicarakan Arthur.

"Greg, kau benar benar menakutkan, kau tahu para pendeta di kuil itu hanya para lintah yang meminta uang besar sebagai bayaran untuk sihir penyembuhan mereka!?" seru pemilik buah sebelumnya sambil terlihat kesal.

"Hahaha.. Samuel aku paling benci tipe orang sepertinya, dia terlihat marah padamu tapi sebelumnya dia juga hanya melihat gadis itu dipukuli !. Lagipula aku yakin pria itu tidak akan mau membayar biaya pengobatan sihir di kuil itu ketika tahu harganya !" jawab penjual daging yang sebelumnya memberitahukan lokasi kuil pada Arthur.

(Cih, jangan salahkan aku gadis kecil, salahkan orang tuamu yang membuatmu terlahir di daerah kumuh !) Pikir samuel

Samuel sebenarnya tidak membenci gadis itu  dan justru sebaliknya, alasan mengapa dia bersikap kasar adalah untuk dirinya sendiri.

Dia tidak ingin terlihat baik ketika dia tidak bisa melakukan apapun.

Dia ingin menghukum dirinya sendiri.

Sambil mengingat gadis kurus yang mencoba membeli apelnya sambil memegang koin perunggu dengan tangan gemetar dan perut keroncongan.

Samuel mulai berpikir seberapa lemah dirinya.

(Sebelumnya)

"Paman, aku ingin membeli sebuah apel apakah uang ini cukup?' seru gadis kecil kurus dengan pakaian lusuh yang kotor sambil memegang 1 koin perunggu di tangannya yang bergetar.

Lengannya sangat kurus seperti ranting dan perutnya terus berbunyi.

Jujur Samuel merasa iba, jadi dia memberikan sebuah apel padanya meskipun uang yang dimiliki gadis itu kurang, karena harga dari 1 apel adalah 5 koin perunggu atau 5 ribu emiris.

"Ini ambillah" meskipun terdengar kasar, samuel memberikan gadis itu apel dan mengambil koin yang diberikan olehnya.

"Terima kasih banyak" jawab gadis itu sambil menunduk hormat.

Mungkin karena pusing belum makan, gadis itu mulai sempoyongan ketika mengangkat kepalanya dan tidak sengaja mengenai seorang bangsawan di belakangnya.

"Ahh.. ma-maaf" seru gadis itu sambil menunduk lagi.

Tetapi tidak ada balasan apapun dari pria yang ditabraknya.

Tidak lama pukulan datang menghantam wajah gadis itu. Karena tidak kuat, gadis itu tersingkir ke tanah menjatuhkan apelnya.

Melihat apelnya menggelinding menjauh dia mencoba mengambil kembali apel tersebut tanpa memperdulikan rasa sakit di wajahnya.

Tetapi tiba-tiba lengannya ditendang oleh pria sebelumnya hingga bengkok.

Crackkkk..

"SAKITTTTT" teriak gadis itu, tetapi teriakan itu tidak berlangsung lama karena pria sebelumnya mulai menghujani-nya dengan tendangan.

"Kamu bilang sakit hah?, apakah kamu tahu harga baju ini?, apakah kamu tahu kamu telah mengotori baju kesayangan ku..hah? Dasar tikus kotor" cacian dan tendangan dilontarkan oleh pria itu tanpa belas kasihan

"ma-ma-af..ma-af" sementara gadis itu hanya mencoba meminta maaf sambil terkulai lemas.

"Cih, aku lelah, tikus ini benar benar membuatku jengkel" ucap pria itu sambil berjalan pergi menaiki kereta.

Pria bangsawan itu adalah Viscount Philip Churchill. seorang bangsawan yang terkenal pemarah di kota ini.

Karena merasa pakaiannya kotor, Viscount Churchill memukuli gadis itu hingga sekarat. Sebenarnya Samuel ingin menolongnya tetapi dia terlalu takut pada bangsawan.

Terlebih karena Samuel punya keluarga, dia sangat takut keluarganya nanti juga akan ikut terseret jika dia ikut campur dan menolong gadis itu.

Orang-orang disekitar Samuel juga tidak ada yang berani menghentikan Viscount Churchill bahkan penjaga sekalipun.

Jadi Samuel hanya bisa menutup mata sambil berusaha untuk berpikir bahwa semua ini terjadi bukan karena kesalahannya.

Mendekat ke arah gadis itu samuel bisa mendengar gumam-an kecil darinya.

"ma-af..ma-af sso-ni-a.. sall-ahh- mam-af"

"ma-ma to-long so-ni-a, sa..kkit..sa..kitt"

Mendengarnya membuat samual merasa marah pada dirinya sendiri, dia ingin seseorang menghukumnya ! dia ingin seseorang menghinanya ! dia ingin seseorang memukulnya ! dia ingin membuat semua orang tahu betapa menyedihkan dirinya karena tidak bisa menolong gadis kecil itu.

Jadi dia sengaja memilih untuk berkata kasar pada gadis itu agar ada yang menghajarnya.

(Kembali ke masa sekarang)

"Kau kenapa samuel?" Tanya greg si penjual daging

"Bukan apa apa !, aku hanya mengingat sesuatu yang memuak-kan" balas samuel

"Ooh"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!