NovelToon NovelToon

Hazimah & Aqlan

Zimah & Aqlan

Malaika Hazimah Raeesh gadis berhijab berusia 24 tahun yang merintis karir nya dari restoran kecil-kecilan milik ibu angkat nya yang sudah terbengkalai, dan sekarang restoran itu memiliki cabang di beberapa kota, memiliki keluarga angkat yang begitu menyayangi nya tidak membuat zimah memanfaat kan ketulusan mereka.

Masalalu yang menurut zimah sangat menyakit kan membuat nya tidak mudah percaya dengan orang baru

Benar kata orang, dewasa tidak di lihat dari berapa umur seseorang

tetapi seberapa dewasa dia menghadapi setiap ujian.

tidak sedikit desas desus tentang beberapa pria yang mendekati zimah untuk mengajak nya pacaran dan dengan tegas di tolak oleh zimah.

...𝑩𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌 𝒑𝒓𝒊𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒅𝒆𝒌𝒂𝒕𝒊 𝒌𝒖 𝒕𝒂𝒑𝒊 𝒂𝒌𝒖 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏𝒈𝒈𝒂𝒑 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒃𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒍𝒂𝒉 𝒕𝒊𝒑𝒆 𝒌𝒖, 𝒕𝒂𝒑𝒊 𝒌𝒆𝒏𝒂𝒑𝒂 𝒔𝒂𝒂𝒕 𝒅𝒊 𝒉𝒂𝒅𝒂𝒑𝒂𝒏 𝒎𝒖 𝒂𝒌𝒖 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒎𝒆𝒓𝒂𝒔𝒂 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒃𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒖 𝒍𝒂𝒉 𝒕𝒊𝒑𝒆 𝒎𝒖....

...>𝑴𝑨𝑳𝑨𝑰𝑲𝑨 𝑯𝑨𝒁𝑰𝑴𝑨𝑯 𝑹𝑨𝑬𝑬𝑺𝑯<...

...----------------------------------------...

Aqlan Harith Riddaudin biasa di panggil ustadz Harith berusia 29 tahun memulai kehidupan mandiri nya di jakarta saat memasuki jenjang perkuliahan dan melanjut kan pendidikan di kairo setelah mendapat kan gelar S1 nya di kampus ternama di jakarta,

Tidak banyak yang mengetahui bahwa Aqlan adalah anak dari seorang kiyai pemilik pondok pesantren terbesar yang terkenal di tanah jawa dan di kalangan pondok pesantren di indonesia, memiliki santri dari berbagai kota bahkan dari beberapa penjuru negara.

Aqlan di kenal sebagai ustadz jomblo, tidak pernah ada desas desus tentang aqlan yang mendekati seorang gadis.

...𝑩𝒊𝒂𝒓𝒍𝒂𝒉 𝒊𝒏𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒓𝒂𝒉𝒂𝒔𝒊𝒂 𝒂𝒏𝒕𝒂𝒓𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒅𝒂𝒏 𝒕𝒖𝒉𝒂𝒏 𝒌𝒖, 𝒃𝒂𝒉𝒘𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒃𝒖𝒕 𝒏𝒂𝒎𝒂 ...

...𝒎𝒖 𝒅𝒊 𝒔𝒆𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒅𝒐'𝒂 𝒅𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒑𝒆𝒓𝒕𝒊𝒈𝒂 𝒎𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒌𝒖...

...>𝑨𝑸𝑳𝑨𝑵 𝑯𝑨𝑹𝑰𝑻𝑺 𝑹𝑰𝑫𝑫𝑨𝑼𝑫𝑰𝑵<...

...----------------------------------------...

"Assalamu'alaikum"

Mendengar suara dari arah belakang zimah memutar penuh tubuh nya mengahadap pria yang memakai topi, masker mulut, celan jeans, dan baju kaos polos yang tidak memandang nya dan tidak sepenuh nya menghadap kearah zimah,

"Wa'alaikumussalam?" balas zimah "anda memberi salam kesaya?" lanjut nya memastikan

"khem" deheman kecil dari pria yang menyampingi nya

"Anda siapa, dan ada keperluan apa dengan saya?" tanya nya sopan

"Aqlan"

Masih menunggu kelanjutan jawaban dari pria yang di ke tahui bernama Aqlan, zimah melihat kesekitar tempat mereka berdiri terlihat orang-orang keluar dari masjid usai melaksana kan sholat,

"Mau menanyakan dimana saya harus menemui wali mu,?"

mendengar kelanjutan dari Aqlan membuat zimah memusat kan pandangan nya kearah aqlan bingung "wali?, wali apa?, untuk apa?" tanya zimah berurutan

"Saya ingin mengkhitbah kamu!"

"uhuk..." mendengar jawaban spontan dari aqlan membuat zimah tersedak air liur nya sendiri dan langsung memandang sekitar melihat orang yang zimah yakini tidak mendengar pembicaraan mereka ber dua

"khitbah?" ulang zimah memasti kan dan dapat anggukan kecil dari pria yang masih menyampingi nya "kita gak saling kenal loh, kok mau khitbah?" lanjut nya lagi

"Saya kenal kamu"

jawaban yang membuat zimah cengok

khem" deheman Aqlan menyadar kan zimah dari keterkejutan

"huuff..." menghela nafas "ekhem" berdehem pelan untuk menetral kan deguban jantung nya karna terkejut "Saya tidak kenal kamu dan saya tidak tau kamu kenal saya dimana, jadi maaf saya tidak bisa memberi tau pada orang asing" jawab zimah tegas "saya sudah di tunggu di mobil" lanjut nya menunjuk mengguna kan ibu jari kanan kearah mobil hitam "Sekali lagi maaf, saya permisi, Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam" balas aqlan pelan sambil memandang zimah yang terus berjalan kearah mobil hitam nya

"In syaa allah suatu saat nanti saya bukan orang asing lagi bagi kamu" tutur nya pelan walaupun tidak bisa di dengar oleh zimah

...----------------------------------------...

Bisakah aqlan meluluhkan hati hazimah yang tidak mudah menerima orang baru?

ikuti terus cerita Hazimah & Aqlan

ini cerita pertama saya jika ada kesalahan atau kekurangan tolong di tegur dengan bahasa baik ya.

SALAM KENAL DARI SAYA

🖋M.Diyah.T.N.

Mohon dukungan nya

dukungan dari kalian sangat berarti untuk saya

Mencuri perhatian

tok, tok, tok

"Masuk" suruh zimah pada orang yang mengetuk pintu ruangan nya "ada apa mbak dian?" tanya zimah saat melihat gadis berhijab yang usia nya lebih tua sudah berdiri di hadapan nya yang terhalang oleh meja kerja "silahkan duduk" mempersilah kan yang mendapat anggukan sopan dari sekertaris sekaligus asisten nya

"Mau menyerah kan berkas ini bu" jawab dian sambil duduk dan menyerah kan berkas pada zimah

"Trimakasih mbak" sambil membuka berkas "Gimana kerjasama kita dengan hotel bintang lima?" lanjut zimah setelah tadi hening sambil menutup berkas dan memfokus kan pandangan pada sekertaris yang juga sedang menatap nya

"Alhamdulillah semua nya berjalan dengan lancar bu" ujar dian sopan

"Alhamdulillah," ucap zimah penuh syukur

dan mereka melanjut kan pembahasan

sampai suara dian mengakhiri pembicaraan mereka

"Kalau begitu saya izin kembali keruangan bu" berdiri dan sedikit membungkuk kan kepala nya

"Silahkan mbak" mendapat angguk kan kecil dari dian yang terus berjalan kearah pintu keluar

"Tadi nona arisha menelpon saya, beliau bilang nomor ibu gak aktif" ujar dian yang berdiri di depan pintu yang hendak di buka nya

"Astaghfirullah" ucap nya dengan tampang terkejut "Hp saya tadi lobet mbak, sebentar lagi saya akan pulang" lanjut nya lagi "Mbak dian kalau udah gak ada kerjaan lagi langsung pulang aja, saya ada keperluan sama risha" perintah nya yang di balas anggukan oleh dian

"Trimakasih bu, kalau begitu saya keluar dulu" dian keluar setelah melihat balasan senyum dari zimah

 

Tampak kendaraan berlalu lalang ingin cepat menghindari kemacetan yang sebentar lagi akan terjadi karna sekarang waktu menunjuk kan pukul 15:30 dimana belum keseluruhan para pengendaraa pulang untuk mencari nafkah

Sambil menunggu lampu yang sebentar lagi menghijau zimah melihat-lihat ke arah luar dan terfokus kan ke satu pemandangan yang mencuri perhatian nya

Tampak dua anak kecil yang menunduk kan kepala nya di hadapan seorang wanita paruh baya dan tak lama datang seorang gadis yang zimah perkirakan umur nya belasan tahun menghampiri ke tiga orang yang beda usia itu

tin... tin... tin... tin...

Mendengar suara klakson yang bersahutan mengalih kan atensi zimah ke lampu tiga warna yang tadi nya bewarna merah ternyata sudah berubah menjadi warna hijau

zimah pun langsung memutar stir nya kearah pemandangan yang tadi mencuri perhatian nya dan memarkirkan mobil di sekitar tempat itu yang lumayan luas dan masih berhadapan dengan jalan raya

Turun dari mobil zimah terus mendekati kearah wanita paruh baya yang sedang memarahi seorang gadis dan 2 anak kecil dan zimah tidak dapat mendengar jelas apa yang mereka bicara kan

zimah terus mendekati dan melihat kearah sekitar empat orang itu tidak satu orang pun yang zimah lihat mendekati mereka walau banyak yang memperhatikan secara terang-terangan

"jelas-jelas adik kamu salah, kecil-kecil udah pandai mencuri" ucap nya tak suka

"Maaf, apa ibu sudah mendengar penjelasan dari adik saya?" balas remaja itu sopan

Zimah terus mendengar pembicaraan dua orang yang berbeda usia di depan nya

"Saya tidak butuh penjelasan adik kamu yang jelas-jelas sudah pasti bohong" sarkas nya

"Saya tidak yakin adik saya mencuri" ucap nya tersirat nada khawatir

"Jadi kamu nuduh saya bohong" marah nya tak terima berjalan mendekati remaja di depan nya dan mengangkat tangan kanan nya hendak ingin menampar remaja itu

"Hentikan." suara zimah yang lembut namun tegas mengalih kan atensi semua orang yang berada di tempat itu

Berbagai ekspresi yang mereka tunjukan kagum, terpesona, bingung,saat melihat zimah yang berjalan dengan wibawa dan elegan mendekat ke arah empat orang itu

"Tidak ada yang salah dengan ucapan anak ini sehingga mengharus kan ibu untuk melakukan kekerasan fisik" ujar nya tenang

"Kamu jangan ikut campur urusan saya dengan anak gembel ini, kamu tidak tau apa-apa" balas nya membela diri dengan mata yang memandang zimah dari atas kebawah

"Saya tidak akan ikut campur jika saya tidak mendengar permasalahan nya" sambil menatap wanita paruh baya yang juga menatap nya "

"Mereka mencuri jadi kamu gak perlu membela nya" tunjuk nya pada ke dua anak kecil cowok dan cewek dengan tatapan marah

"Apa ibu punya bukti kalau mereka mencuri?" tanya zimah dengan alis terangkat sebelah

"Jelas-jelas mereka memegang makanan yang mereka sendiri tidak mampu membeli nya" ujar nya meremeh kan yang membuat mimik wajah zimah berubah seperti orang menahan amarah dan tersirat tatapan luka

"Perkataan anda yang meremeh kan orang lain, menunjuk kan betapa buruk kualitas diri anda." balas spontan zimah tanpa menyebut kan embel-embel ibu pada wanita paruh baya yang tampak murka

"Ada apa ini" suara bariton dari arah samping mereka menghentikan wanita paruh baya yang ingin membalas perkataan zimah

...----------------------------------------...

siapakah suara bariton itu?

pangeran? atau polisi? atau satpam? atau abang tukang parkir? Atauuu?🤔🤭

ikuti terus ya Hazimah & Aqlan

vote dan komen kalian sangat mendukung cerita ini

jangan lupa di follow ya

Salam dari saya

🖋M.Diyah.T.N.

Mencuri perhatian 2

"Ada apa ini" suara bariton dari arah samping mereka menghentikan wanita paruh baya yang ingin membalas perkataan zimah

Tampak tiga orang pemuda yang sudah berdiri di samping zimah dan wanita paruh baya "Ada apa ini?" tanya nya sekali lagi yang tadi belum mendapat kan respon dari dua orang yang beda usia ini

dari sekitar yang bisa di bilang bukan suara bisik-bisikan lagi karna masih terdengar pada mereka yang menjadi pusat perhatian

"itu ustadz harith kan"

"iya bener itu ustadz harith yang jomblo itu"

"maa syaa allah ganteng banget sih"

"kenapa ustadz harith kesini ya?"

"mau menghentikan ini semua lah"

Masih banyak lagi bisikan-bisikan yang masih terdengar, berbagai ekspresi di wajah mereka, antara gemes dan tidak percaya bisa melihat langsung ustadz muda yang di idola kan semua orang

Sementara itu yang menjadi topik pembicaraan tidak menghirau kan itu karna masih fokus pada orang-orang di depan nya

Sedang kan zimah masih terkejut dengan kedatangan lelaki yang biasa di lihat nya di media sosial sekarang berada di hadapan nya

Tapi zimah dengan cepat mengembali kan ekspresi wajah nya sebelum di lihat orang-orang

"Dia membela pencuri ini ustadz" adu ibu itu menunjuk zimah dan ke dua anak kecil tadi dengan nada lembut tidak seperti saat bicara dengan zimah

Zimah menampil kan ekspresi datar nya "Saya tidak akan membela jika ibu menghakimi tanpa mendengar kan penjelasan dari mereka" bela zimah melihat kearah wanita paruh baya dan anak kecil yang masih menunduk kan kepala nya

"Jelaskan" perintah lelaki yang di sebut ustadz harith tadi pada remaja yang memandang sedih ke arah dua anak kecil di samping nya

Remaja itu langsung menyama kan tinggi nya dengan dua anak kecil "Dek,,," ujar nya pelan sambil mengusap kepala kedua adik nya "Jelas kan ke kakak ya" lanjut nya yang membuat ke dua anak kecil itu mengangkat kepala terlihat ekspresi ketakutan yang sudah di banjiri air mata "Jangan takut, kan ada kakak" ujar nya lembut menenang kan sambil mengusap pipi adik-adik nya yang basah

"Ta,,,di li,,ta sama al,,,vin lagi cari barang be,,kas di tem,,pat sam,,pah" jelas nya terbata berusaha agar semua orang mendengar kan

Dari awal remaja itu menanyakan penjelasan pada adik-adik nya semua itu tak luput dari penglihatan orang-orang yang sebagian ada yang terenyuh melihat interaksi mereka termasuk zimah yang menahan agar air mata nya tidak jatuh

Zimah terus melihat kearah kakak adik itu dengan tatapan bahwa dia pernah berada di posisi mereka dan itu rasa nya sakit.

"Terus alvin lihat ada plastik di dekat tempat sampah dan alvin ambil ternyata isi nya banyak kue enak-enak" lanjut gadis kecil bernama lita yang sudah bisa menguasai diri nya

"Di situ?" tunjuk sang kakak kearah tempat sampah yang tak jauh dari mereka dan di balas anggukan oleh adik-adik nya "Terus sekarang kue-kue nya dimana?" tanya sangka kakak tanpa menyudut kan

"udah di makan sama lita dan alvin" cicit nya pelan, takut membuat kakak nya marah

Di usap kepala adik-adik nya dan langsung berdiri menghadap orang-orang di depan nya

"Benar kan apa kata saya adik kamu mencuri?" timpal nya sinis ketika melihat gadis remaja itu yang hendak bicara

"Kita semua mendengar penjelasan dari anak kecil itu" sambung zimah melihat wanita paruh baya yang memotong penjelasan kakak dari anak kecil itu "Jadi disini tidak ada yang mencuri, mereka menemukan di tempat yang memang untung pembuangan" lanjut nya lagi yang mendapat tatapan sinis dari wanita paruh baya itu

"Apa itu punya ibu?" tanya ustadz harith yang mengundang tatapan penuh dari semua orang

"Iya" jawab nya yakin "tadi saya salah menyimpan plastik, yang sebenar nya plastik yang berisi kue itu untuk anak saya dan plastik yang saya bawa untuk di buang ke tempat sampah" lanjut nya lagi membela

"Jadi di sini tidak ada yang nama nya mencuri, tapi mereka menemukan yang mereka yakini telah di buang oleh pemilik nya ketempat yang memang seharus nya" jelas harith yang mendapat anggukan dari semua orang terkecuali wanita paruh baya itu

"Tapi setidak nya mereka mencari tau dulu itu punya siapa" balas nya tak terima

"Mereka masih kecil ibu,,," timpal lelaki di belakang harith gemes "lagi pula di plastik itu kan gak ada identitas ibu, gimana mau cari nya, kalau ibu mau di cariin tinggalin aja identitas ibu ataupun keluarga di plastik itu" lanjut nya lagi tanpa beban mengundang tawa dari semua orang termasuk zimah dan harith yang menahan tawa

"Ekhem" deheman harith menghentikan tawa semua orang "Masalah ini kateledoran ibu dan tidak tau nya mereka" ucap harith memandang wanita paruh baya dan dua anak kecil "Jadi saya minta ke ikhlasan ibu atas makanan itu untuk mereka dan saya yang akan mengganti semua nya, biar ke dua sahabat saya yang akan menemani ibu belanja." jelas harith

"Saya tidak mau belanja, saya cuma minta ganti uang" pinta nya tanpa rasa bersalah

Tanpa tau berapa yang mau di ganti harith langsung mengambil dompet dan hendak mengeluar kan beberapa lembar uang bewarna merah dan langsung di tahan oleh sahabat nya yang satu lagi

"Berapa semua harga kue-kue yang mereka makan?" tanya nya sahabat harith

"Lima puluh ribu" balas wanita paruh baya itu santai yang membuat mereka geleng kepala

Di ambil nya uang selembar bewarna di dompat harith langsung menyerah kan pada wanita paruh baya di depan nya "Itu uang seratus ribu lebih nya ambil ibu anggap aja sedekah dari sahabat saya untuk ibu yang memerlukan" ucap nya santai melihat wanita paruh baya yang menahan malu dan langsung pergi

"Alhamdulillah, terimakasih kak sudah mau membantu aku dan adik-adik" ucap nya menghampiri zimah dan harith yang memandang ke tiga kakak beradik itu dengan senyuman

"Sama-sama" balas zimah lembut "Kamu kakak nya lita dan alvin ya" lanjut nya

"Kakak kenal adik-adik aku?" tanya nya bingung

"Kan tadi kakak denger lita menyebut nama nya dan adik kamu yang kecil ini." jelas zimah tertawa pelan

"Oh iya ya,,," ringis nya malu "Aku ghaziyah panggil aja ziyah ini Thalita adik aku yang pertama dan ini calvin adik aku yang ke dua" jelas nya memperkenal kan "Kakak-Kakak ini nama nya siapa?" tanya nya melihat kearah zimah dan tiga orang lelaki yang sedari tadi melihat interaksi gadis yang beda usia di depan nya

"Nama aku zimah" balas nya ramah mengulur kan tangan pada tiga bersaudara itu dan di sambut dengan senang hati oleh mereka sambil tersenyum

"Aku rafaeel, pakai e nya dua ya" meletakan tangan nya di dada sebagai tanda sopan dan menggerakan dua jari saat menjelas kan dua huruf nama nya

Dan itu membuat dua anak kecil itu tertawa seolah melupakan bahwa mereka tadi menangis

"Dan itu yang tadi mulut pedas nama nya kak farzan" jelas nya yang mendapat tatapan tajam dari farzan "Tapi baik kok" lanjut nya setelah melihat tatapan tak bersahabat

"Yang ini kak harith yang tadi bicara sama ibu yang hampir tua itu" jelas rafaeel dengan tersenyum waras melihat kedua anak kecil itu yang masih tertawa mendengar penjelasan nya yang entah dimana letak lucu nya

"Ini ustadz harith yan biasa di tv ya?"

...-----------------------------------------...

Suara siapa ya itu???😁

tandain ya kalau ada typo

komen kalau ada kesalahan dengan bahasa baik-baik ya🤗

Dukung terus Hazimah dan Aqlan

dukungan kalian sangat membantu karya ini

Jangan lupa di follow

Salam dari saya

🖋M.Diyah.T.N.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!