Kylie gadis cantik yang harus bekerja keras untuk menghidupi kebutuhan mama dan adiknya semenjak papanya meninggal. Sejak papanya meninggal Kylie, mama dan adiknya diusir dari rumahnya sendiri karena keluarga papanya ingin menguasai rumah dan perusahaan papanya. Neneknya pun juga mengusir mereka karena neneknya dari awal sudah tak setuju dengan pernikahan kedua orangtuanya. Jadi kematian papa menjadikan alasan neneknya untuk mengusir mereka bertiga.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mama Nadin membuat kue untuk dititipkan diwarung-warung terdekat. Dulu dia berjualan keliling tapi karena sekarang dia sakit-sakitan akhirnya menitipkan kue buatannya itu diwarung-warung terdekat. Kadang Alan juga membawa kue itu untuk dijual dikantin sekolahnya. Kylie untuk membantu mamanya dia bekerja dicafe dan alhamdulilah dia bisa tetap meneruskan kuliahnya dengan beasiswa.
"Malas banget."kata Suci sambil duduk disamping sahabatnya.
"Kamu kenapa?"kata Kylie.
Suci tak menjawan dia hanya terdiam tapi karyawan yang ada disana tersenyum karena dia tau jika anak pemilik cafe tempat mereka bekerja itu pasti habis dimarahin oleh mamanya lagi.
"Kamu dimarahin lagi sama bu Mira?"kata pak Arman.
"Iya, apalagi kalau bukan mama yang buat aku kesal."kata Suci membuat Kylie tersenyum.
"Kamu belanja apa lagi memangnya?"kata Kylie.
"Aku hanya belanja pakaian dan sepatu untuk menunjang penampilanku, kamu 'kan tau kalau aku model jadi setiap hari harus tampil modis dong?"kata Suci yang gak mau disalahkan.
"Kamu ini buang-buang uang hanya demi penampilan bukannya pakaian itu bisa didaur ulang ya?"kata Kylie.
Suci dan semua orang yang ada disana menganggukan kepalanya, memang benar apa yang dikatakan oleh Kylie jika pakaian-pakaian itu dipadu padankan dengan komposisi yang pas pasti akan menjadi gaya baru. Suci lalu mengingat kalau Kylie kuliah mengambil jurusan desainer akhirnya memandang kearah temannya itu membuat Kylie yang ditatap bingung.
"Kenapa menatapku seperti itu?"kata Kylie.
"Kamu mau bantu aku buat mempadu padankan pakaian-pakaian itu menjadi style baru yang sesuai dengan kepribadianku bagaimana?"kata Suci.
"Nanti kalau aku libur ke rumahmu tapi ingat gak ada yang gratis."kata Kylie.
"Ih kamu sama sahabat sendiri masak perhitungan sih?"kata Suci.
"Teman ya teman, kerja ya kerja, lagian pekerjaan memadu padankan pakaian 'kan pakai otak masa gratis?"kata Kylie membuat yang lain tertawa sedangkan Suci tersenyum lalu memeluk temannya itu.
"Berapapun yang kamu minta akan aku turuti, asal kamu mau bantu aku supaya mama gak marah lagi."kata Suci.
"Sudah pikirkan itu nanti, ayo kembali kerja."kata Arman.
Mereka semua kembali bekerja saat jam pulang kerja ponsel Kylie berbunyi ternyata itu panggilan dari adiknya Alan. Kylie cepat-cepat mengangkat panggilan itu takut jika terjadi sesuatu yang penting. Terdengar suara Alan khawatir membuatnya semakin khawatir pasti terjadi sesuatu dengan mamanya.
[Dek, apa mama baik-baik saja?]
[Mama masuk Rumah Sakit lagi kak, tadi aku pulang mama pingsan. Maaf kak, aku tadi pulang telat karena aku harus tugas kelompok.]
[Ya sudah gak papa, bagaimana keadaan mama?]
[Aku belum tau mama masih diperiksa dan dokter belum keluar. Kakak cepat kesini karena aku gak mungkin bisa jadi wali untuk mengurus administrasi mama.]
[Baiklah, ini kakak akan segera kesana. Kalau kayak gitu aku tutuo dulu panggilannya.]
Kylie setelah mengakhiri panggilan dari adiknya langsung saja menghentikan taksi biasanya dia akan memakai bus untuk kemanapun tapi karena mendesak terpaksa dia memakai taksi dan mengeluarkan uang lebih banyak hari ini. Sampai diRumah Sakit Kylie langsung saja mencari adiknya ternyata Alan sedang terduduk sambil menutup wajahnya. Kylie menepuk punggung adiknya membuat Alan memandang kearah kakaknya.
"Maaf kak."kata Alan sambil memeluk Kylie dengan mengeluarkan airmata.
Kylie hanya bisa mengelus punggung adiknya itu supaya adiknya itu tenang. Kylie gak bisa menyalahkan Alan karena Kylie juga tau gak mungkin adiknya itu menjaga mamanya terus. Alan juga butuh bersosialisasi dengan teman-temannya disekolahan setelah Alan tenang barulah adiknya itu melepaskan pelukannya.
"Kak, maaf."kata Alan membuat Kylie tersenyum lalu mencubit pipi adiknya.
Alan sebenarnya kesakitan tapi dia mencoba untuk menahan rasa sakit itu, Alan juga tau kalau kakaknya itu khawatir makanya dia gak mau membuat kakaknya juga ikut khawatir. Kylie berbicara sebentar dengan Alan karena dokter yang menanganinya mama Nadin sudah keluar dari ruang ICU. Kakak dan adik itu mendekati dokter yang keluar dari ICU untuk menanyakan bagaimana kabar mama Nadin.
"Dok, bagaimana keadaan mama saya?"kata Kylie.
"Keadaan mamamu semakin parah harus segera dilakukan operasi."kata dokter.
"Untuk biayanya bagaimana dok?"kata Kylie.
"Untuk itu coba kamu tanya sama bagian administrasi karena mereka yang tau berapa biayanya. Apa adalagi yang mau ditanyakan?"kata dokter.
"Sudah dok, terimakasih. Saya akan segera mengurus biayanya."kata Kylie.
"Kalau begitu saya permisi dulu."kata dokter.
Kylie meminta Alan untuk menunggu mama Nadia sampai dibawa keruang inap. Sedangkan Kylie pergi menuju ruang administrasi, dia mau bertanya pada berapa total biaya yang harus dia bayar untuk operasi dan juga perawatan mamanya setelah operasi.
"Sus, saya mau melihat biaya perincian perawatan bu Nadin."kata Kylie.
Suster itu memberikan perincian itu pada Kylie, Kylie yang melihat itu terkejut karena biaya itu terlalu mahal. Darimana dia bisa mencari biaya pengobatan untuk mama Nadin.
"Sus, apa bisa biayanya diangsur beberapa kali?"kata Kylie.
"Maaf tidak bisa, anda harus membayar lunas biaya operasi dan perawatan bu Nadin."kata suster.
"Kapan operasinya dilakukan suster?"kata Kylie.
"Secepatnya, kalau bisa 3hari setelah ini segera lunasi biaya operasi ibu anda karena penyakitnya tak bisa ditunda lagi."kata Suster.
"Saya akan mengusahkannya sus, kalau begitu saya permisi dulu dan ini saya bayar segini dulu untuk biaya ruang inap mama saya."kata Kylie.
Kylie membawa kertas itu pergi darisana setelah jauh dari tempat administrasi dia mengambil ponselnya. Saat dia mau menghubungi Suci atau bu Mira dia urungkan karena dia tak mau membebani kedua ibu dan anak itu. Sejak dulu dia selalu merepotkan kedua perempuan itu sekarang dia akan berusaha untuk mencari biaya itu kalau sudah mentok dia akan minta bantuan pada Suci. Kylie memutuskan untuk kembali keruang rawat mamanya.
"Dek, mama gimana?"kata Kylie saat berada diruang rawat mama Nadin.
"Mama masih belum sadar, dia masih terpengaruh obat bius kak. Kak, bagaimana apa kakak sudah mendapatkan biaya operasi mama?"kata Alan.
"Kakak akan cari pinjaman, kamu jaga mama ya dek."kata Kylie.
"Kakak aku punya tabungan kakak pakai itu saja dulu bagaimana?"kata Alan.
"Gak usah dek, tabunganmu kamu simpan buat biaya sekolahmu jika nanti sewaktu-waktu kami gak ada uang buat bayar."kata Kylie.
"Maaf ya kak, aku gak bisa bantu tapi aku janji sama kakak akan jadi orang sukses walaupun aku tak sepintar kakak."kata Alan.
"Kakak tunggu kesuksesanmu, kalau gitu kakak pergi dulu tolong jaga mama dek."kata Kylie.
Kylie malam itu pergi kesana kemari untuk mencari pinjaman tapi tak ada yang mau membantunya. Sampai larut malam tak bisa mendapatkan pinjaman sama sekali membuat Kylie kesal hingga dia berpikir akan menjual tubuhnya supaya bisa mendapatkan uang tapi dia masih punya akal jadi dia mengurungkan niatnya.
Disebuah rumah mewah seorang perempuan paruhbaya ngomel dengan putra sulungnya karena putranya itu selalu saja main perempuan tak ada yang dia kencani dengan serius. Earl yang mendengarnya hanya tersenyum dan lebih memilih fokus dengan ponselnya membalas pesan kliennya membuat mama Riana semakin kesal.
"Liat putramu pa, dia sudah umur berapa masih saja suka bermain perempuan."kata mama Riana.
"Biarkan saja dia nikmati masa mudanya, lagian dia masih berumur 29tahun."kata papa Ryan.
"29tahun papa bilang masih muda? Pa, keponakan papa yang seusia dengannya semua sudah menikah dan sebentar lagi Alex juga mau menikah padahal Alex umurnya beda 2tahun dengannya."kata mama Riana.
"Biarkan saja dia menikah ma, kenapa mama gak takut diejek oleh tante Risma?"kata Earl.
"Kamu ini."kata mama Riana.
"Benarkan tebakanku pa, kalau mama takut diejek tante Risma."kata Earl.
"Sudah, sudah kalian itu bisa gak usah bahas soal jodoh. Lagian Earl laki-laki dia bebas menikah umur berapa saja gak ada yang ngelarang."kata papa Ryan.
"Itu menurut papa, tapu menurut mama gak. Pa, aku mau menjodohkan Earl dengan anak temanku."kata mama Riana.
"Ma, aku gak mau dijodoh-jodohin aku mau serius dengan perusahaan dulu."kata Earl.
"Mama gak mau tau kalau dua minggu lagi kamu gak bawa calon istrimu ke pernikahan Alex, mama terpaksa jodohkan kamu dengan anak teman mama itu. Lagian perempuan itu baik dan cantik, dia juga dari keluarga yang baik."kata mama Riana.
"Pa, aku ke kamar dulu."kata Earl yang diangguki papanya.
"Pa, kenapa papa biarkan Earl pergi mama belum selesai bicara?"kata mama Riana.
"Ma, jangan terlalu menuntut Earl."kata papa Ryan.
Earl merebahkan dirinya diranjang saat berada didalam kamarnya, Earl menghela nafasnya bukannya dia gak ingin menikah tapi belum menemukan perempuan yang benar-benar mencintainya bukan memandang hartanya. Kebanyakan perempuan yang mendekatinya adalah perempuan yang memandang hartanya. Saat Earl sedangmelamun terdengar ponselnya berbunyi, Earl mengambil ponselnya lalu mengangkat panggilan itu.
[Hallo ada apa kamu menghubungiku?]
[Kamu gak mau ke club? ada barang baru masih gres daripada kamu nyesal.]
[Siapa memangnya? Cantik gak?]
[Cantik tapi sayangnya susah didapat, dia hanya mau melayani minum saja tapi tak mau melayani pria seperti perempuan-perempuan disini. Kamu mau kesini gak?]
[Baiklah, aku kesana sekarang. Aku penasaran bagaimana perempuan itu.]
[Baiklah, aku tunggu disini.]
Earl mematikan panggilannya tanpa menjawab perkataan dari temannya, dia menyambar jaket dan kunci mobilnya lalu keluar dari kamarnya. Saat dia melewati ruang keluarga ternyata kedua orangtuanya masih berada disana. Mama Riana juga melihatnya akhirnya Earl memutuskan untuk menghampiri keduanya terlebih dahulu.
"Kamu mau kemana malam-malam begini?"kata mama Riana.
"Aku mau keluar sebentar."kata Earl.
"Mau ke club lagi bertemu dengan teman-teman dan juga perempuan malam?"kata mama Riana.
Earl tak menjawab pertanyaan mamanya memutuskan untuk meninggalkan kedua orangtuanya. Mama Riana yang tak habis pikir dengan putra sulungnya itu Earl suka sekali gonta-ganti pasangan hingga dalam keluarga mereka Earl dicap playboy tapi dalam hal bisnis tak ada yang bisa menandinginya. Earl sendiri setelah keluar dari rumah masuk kedalam mobil lalu melajukan mobil mewahnya itu menuju club milik Sandro. Saat Earl masuk kedalam club malam itu banyak perempuan yang ada disana menatapnya dengan kagum tapi tak ada yang berani mendekatinya kecuali Jesika yang berani mendekati Earl. Jesika berjalan melenggak lenggokan tumbuhnya untuk mengoda Earl tapi bagi Earl perempuan yang sudah pernah berkencan dengannya itu gak akan masuk dalam daftarnya lagi.
"Malam tuan, sudah lama kita gak ketemu bagaimana kabarnya? Apa malam ini mau aku layani?"kata Jesika dengan suara mendesahnya.
"Kamu pasti sudah taukan prinsipku, aku hanya mau berkencan dengan perempuan satu kali saja setelah itu aku gak akan mengunakannya lagi."kata Earl.
"Aku tau tapi aku pastikan kamu akan mendapatkan pelayan yang memuaskan dariku daripada perempuan lain."kata Jesika.
"Minggir aku mau bertemu dengan teman-temanku."kata Earl.
"Baiklah, mari aku tunjukan dimana mereka berada."kata Jesika.
Earl tak menjawab karena percuma berdebat dengan perempuan yang gak punya malu didepannya ini. Narti yang melihat itu menatap sinis kearah Jesika membuat Kylie yang ada disampingnya tersenyum. Kylie menepuk pundak temannya itu membuat Jesika memandang kearah temannya itu.
"Ada apa?"kata Narti.
"Aku yang seharusnya tanya sama kamu kenapa kamu memandangi mereka daritadi?"kata Kylie membuat Narti menghela nafasnya.
"Kamu tau siapa pria yang digoda oleh Jesika itu?"kata Narti yang dijawab gelengan oleh Kylie.
"Dia pengusaha muda yang sangat sukse, kamu tau banyak perempuan yang mau dia jadikan wanitanya walaupun hanya semalam."kata Narti membuat Kylie terkejut.
"Semalam doang?"kata Kylie.
"Iya semalam doang, kamu tau gak walaupun hanya semalam itu sudah membuat perempuan yang dia kencani itu bangga. Kamu tau gak walaupun hanya jadi wanita semalamnya dia memilih dengan hati-hati."kata Narti.
Kylie gak menyangka jika masih ada perempuan bodoh yang mau dijadikan wanita semalam pria seperti itu walaupun setelah itu dibayar mahal tapi bukan berarti mau dijadikan pelampiasan nafsu pria seperti itu. Narti mengingat kalau Kylie butuh uang, dia tersenyum lalu menatap tajam Kylie membuat Kylie bingung kenapa temannya itu melihatnya.
"Kenapa liatin aku kayak gitu?"kata Kylie.
"Bukannya kamu butuh uang untuk operasi mamamu? Ini kesempatan bagimu, kamu antarkan minuman ini keruangannya siapa tau kamu akan dapat tip yang besar dari mereka."kata Narti.
"Aku gak mau, aku takut kalau mereka minta aku buat melayaninya."kata Kylie mengatakan ketakutannya.
Saat Narti mau menjawab perkataan Kylie, Sandro datang menghampiri mereka berdua membuat Narti mengurungkan niatnya. Sandro tersenyum saat mereka berdua, dia tau jika Kylie sedang butuh uang makanya dia meminta supaya Kylie melayani Earl walaupun hanya menuang minuman. Sandro tak mau memaksa Kylie untuk melayani pria hidung belang karena sejak awal masuk ke club Narti sudah mewanti-wanti jika Kylie tak boleh rusak. Narti mengajak Kylie bekerja disini karena perempuan didepannya ini butuh uang.
"Ky. Aku butuh bantuanmu untuk mengantarkan minuman keruang vip no 1."kata Sandro.
"Tapi tuan..."kata Kylie.
"Hanya mengantar saja tak melayani mereka, aku akan berikan kamu tip yang besar jika mengantarkan minuma kesana. Aku gak bisa minta tolong ke pelayan lain karena kamu tau jika aku salah pelayanan pada mereka maka clubku bisa ditutup."kata Sandro mengibah.
"Baiklah, saya akan antarkan minumannya."kata Kylie akhirnya terpaksa mengalah apalagi mendengar kalau dia akan dapat tip besar.
Kylie terpaksa membawa minuman itu masuk kedalam ruangan vip 1 sedangkan didalam ruangan itu para pria melakukan taruhan. Jika orang yang membuka pintu itu pertama kali adalah perempuan Earl akan mengejarnya dan menjadikan perempuannya malam ini. Mereka juga bertaruh dengan Earl agar menjalani hubungan dengan perempuan itu selama 3bulan, tapi bukan hubungan pacaran melainkan menikah dengan perempuan itu. Awalnya Earl tak setuju tapi saat mengingat keinginan mamanya membuat dia menyetujui keinginan teman-temannya itu.
Mereka yang ada diruangan vip itu penasaran siapa yang masuk. Saat pintu ruangan itu dibuka ternyata itu ada Kylie membuat teman-teman Earl terdiam karena wanita yang masuk kedalam ruangan mereka biasa saja. Jesika sendiri saat melihat Kylie masuk memandangnya sinis, tapi saat mengingat taruhan dari 4orang itu membuatnya kesal. Jesika tak rela jika Earl menikah dengan Kylie walaupun hanya taruhan.
"Hai cantik siapa namamu?"kata Yuan.
"Kylie tuan, ini tuan minuman yang kalian pesan."kata Kylie sambil meletakkan minuman keras diatas meja.
"Kalau begitu layani kita disini bagaimana? Nanti kami akan berikan tip yang besar buatmu."kata Samir.
"Maaf tuan saya hanya dibertugas untuk membawakan minuman bukan untuk melayani tuan-tuan. Saya permisi tuan."kata Kylie.
Earl yang mendengar perkataan Kylie yang jual mahal tersenyum sinis, Earl yakin jika perempuan yang didepannya itu sengaja jual mahal supaya dirinya dan teman-temannya penasaran dengannya. Jesika tersenyum sinis saat Kylie jual mahal lalu berkata yang tak mengenakan ditelinga Kylie.
"Kamu gak usah jual mahal Ky, aku tau kalau kamu butuh uang untuk biaya operasi mamamu."kata Jesika.
Earl yang mendengar perkataan Jesika semakin tertarik ingin tau apa yang akan dilakukan oleh Kylie.
"Saya memang kekurangan uang tapi saya sadar kalau tugas saya hanya mengantar minuman bukan untuk melayani."kata Kylie santai.
"Benarkah, kalau hanya mengantar minuman memangnya berapa tip yang kamu dapat? Lagian mamamu harus segera dioperasi bukan, jadi layani saja mereka toh hanya menuangkan minuman dan menemani mereka minum setelah itu dapat tip gede apa susahnya?"kata Jesika.
"Bagi anda memang tidak susah tapi bagi saya itu semua sangat susah. Kalau gak ada lagi yang dipesan saya permisi dulu."kata Kylie.
"Tunggu nona."kata Earl membuat Kylie menghentikan langkahnya lalu membalikkan badannya.
"Ada apa tuan? Ada yang bisa saya bantu?"kata Kylie dengan senyum terpaksa.
"Aku dengar kamu butuh uang apa benar itu?"kata Earl.
"Iya saya memang butuh uang ada apa memangnya tuan?"kata Kylie mencoba tenang walaupun dia sedikit ketakutan saat melihat mata buas Earl.
"Kalau gitu temani aku malam ini maka akan aku bayar semua biaya Rumah Sakit mamamu."kata Earl.
"Maaf tuan saya bukan wanita malam, kalau begitu saya permisi dulu."kata Kylie.
"Aku akan pastikan kamu akan berlutut dikakiku untuk aku membantumu."kata Earl.
Kylie hanya tersenyum lalu keluar dari ruangan vip itu, Indra yang melihat Earl ditolak perempuan menahan senyumnya sedangkan kedua teman lainnya tertawa lepas membuat Earl kesal. Dia berjanji akan segera menikahi Kylie dan setelah 3bulan akan bercerai dengan Kylie.
"Kayaknya kali ini casanova kita akan kesusahan untuk mendapatkan satu perempuan."kata Yuan.
"Liat saja apa yang akan aku lakukan."kata Earl.
Earl keluar dari ruangan itu lalu berjalan untuk mencari keberadaan Kylie, saat dia berjalan mencari Kylie tak sengaja mendengar suara perempuan minta tolong disebuah ruangan membuat Earl menghentikan langkahnya. Awalnya Earl tak perduli tapi entah kenapa hatinya ingin menolong perempuan yang ada didalam ruangan itu. Earl membuka pintu dan ternyata perempuan yang minta tolong itu adalah Kylie.
"Lepaskan dia."kata Earl.
"Kamu gak usah ganggu kami sedang senang-senang."kata pria.
Tapi pria yang lainnya saat melihat Earl ketakutan membuat pria yang ingin melecehkan Kylie semakin naik pitam karena temannya ketakutan dengan orang yang sok jadi pahlawan. Tapi saat berbalik badan dia terkejut karena pria yang dia anggap suka ikut campur itu adalah Earl pengusaha yang sangat kejam. Earl yang melihat keterkejutan pria itu tersenyum sinis.
"Kenapa kamu kayak ketakutan gitu saat melihatku?"kata Earl.
"Maaf tuan, saya tak tau kalau tuan yang masuk kesini. Tapi perempuan ini adalah milik saya, saya sudah membayar untuk mendapatkannya malam ini."kata pria itu membuat Kylie terkejut.
Earl yang melihat Kylie terkejut dan ketakutan memandang tajam pria itu, saat melihat baju Kylie yang kancing atasnya hilang dia melepaskan jasnya lalu dia serahkan pada Earl.
"Pakai jas ini untuk menutupi asetmu karena hanya aku yang bisa melihatnya."kata Earl sambil tersenyum menyeringai.
"Tuan, tuan gak bisa seenaknya mengambil wanitaku."kata pria itu.
"Siapa yang telah menjualnya? Dia adalah wanitaku kamu taukan apa maksut dari wanitaku?"kata Earl.
"Saya membayar perempuan yang bernama Luna."kata pria itu membuat Kylie terkejut.
Kylie gak menyangka jika sepupunya tega menjualnya untuk mendapatkan uang, Kylie hanya bisa menghela nafasnya karena dia tak punya kekuatan untuk melawan Luna dan keluarganya. Jika Kylie bisa mungkin perusahaan dan rumah peninggalan papanya tak akan jatuh ketangan mereka. Earl mengambil ponselnya lalu mentransfer sejumlah uang pada pria itu untuk mengembalikan uang yang diambil oleh perempuan yang bernama luna.
"Cukupkan?"kata Earl sambil memperlihatkan bukti transferannya.
Pria itu hanya bisa mengangguk karena uang yang ditransfer Earl lebih banyak daripada uang yang dia bayarkan untuk membeli Kylie. Earl mengajak Kylie keluar dari ruangan itu, saat dia keluar dari ruangan itu bertemu dengan Narti. Narti yang melihat keadaan Kylie yang terlihat sok dan berantakan terkejut lalu ingin memukul Earl tapi dihentikan oleh Kylie membuat Narti kesal.
"Kenapa kamu hentikan?"kata Narti.
"Dia yang membantuku didalam tadi kalau gak ada tuan ini mungkin aku sudah gak tau bagaimana keadaanku."kata Kylie.
"Bagaimana bisa seperti ini?"kata Narti.
"Luna yang melakukannya."kata Kylie membuat Narti menghela nafasnya.
"Apalagi yang perempuan itu mau? Gak cukup apa sudah mengambil semua milikmu?"kata Narti yang tau kejadian masalalu Kylie.
"Sudahlah biarkan saja. Ti, tolong iziin tuan Sandro kalau malam ini aku pulang cepat. Aku mau menenangkan diri dulu."kata Kylie.
"Tenang saja, kamu tunggu diluar biar aku ambilkan barang-barangmu. Tuan, tolong antar temanku pulang kerumahnya."kata Narti.
"Serahkan saja dia padaku."kata Earl tersenyum.
"Ky, kalau dia macam-macam bilang saja padaku. Aku akan balas perbuatannya padamu jika dia menyakitimu."kata Narti.
Earl membawa Kylie keluar dari club malam itu, mereka berdua menunggu Narti didepan mobil Earl agar Narti mudah mendapatkannya. Saat masuk kedalam mobil barulah Kylie menangis tanpa suara membuat Earl terdiam, Earl tak pernah menghibur perempuan akhirnya memutuskan untuk menunggu Kylie tenang baru bertanya pada perempuan itu. Earl saat melihat Kylie tenang memberikan tisu lalu membukakan air dan diserahkan pada Kylie. Kylie menerima air itu lalu dia minum sampai habis karena dia benar-benar kehausan.
"Bagaimana sudah tenang?"kata Earl.
"Sudah, terimkasih karena tuan sudah membantuku."kata Kylie.
"Gak ada yang gratis didunia ini, kamu harus membayarku."kata Earl sambil tersenyum menyeringai sedangkan Kylie ketakutan.
"Bagaimana caranya aku membayarmu? Kalau dengan uang aku gak bisa membayarnya bukannya kamu tau kalau sekarang aku butuh uang?"kata Kylie.
"Aku tak meminta uangmu tapi aku mau kamu menikah dengaku setelah kita menikah akan aku biayai semua perawatan mamamu. Bagaimana?"kata Earl.
"Biarkan aku berpikir tuan."kata Kylie yang gak mau terburu-buru.
"Baiklah, aku tunggu kabar darimu. Jika sudah memutuskan kamu hubungi saja aku, ini kartu namaku."kata Earl sambil menyerahkan kartu namanya pada Kylie.
Kylie hanya menganggukan kepalanya lalu meminta Earl untuk mengantarkannya ke Rumah Sakit. Bagi Kylie dengan melihat mamanya bisa membuat dirinya merasa tenang.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!