Kota Z
SMA Sky kedatangan
sepasang murid baru, pindahan dari kota C. Seorang anak laki – laki bertubuh
tinggi berparas tampan bag dewa yunani. Dan seorang gadis bertubuh ramping berkaca
mata tebal dan kutu buku.
Kelas 10a
Hari itu kelas tak seperti
biasa, ruang kelas 10a tampak gaduh
karena kedatangan seorang murid baru yang tampan rupawan.
“Hallo, namaku Ken, aku
anak pertama dari dua bersaudara. Lebih tepat nya aku kembar sich.
Aku pindahan dari kota C. Dan
untuk hobby, demi kesehatan jantung kalian kurasa kalian tak perlu tau. Salam kenal
semua. Perkenalan Ken yang begitu hangat.
Dan tentu saja disambut
heboh para siswa perempuan yang terpesona paras tampan nya.
Disisi lain, suasana kelas
yang sangat jauh berbeda.
Kelas 10b.
Suasana tenang seperti
biasa, tak tampak seperti ada hal baru yang menarik perhatian para murid.
Kedatangan seorang murid
perempuan bertubuh langsing, berpenampilan biasa dan berkacamata tebal tampak
nya tak mempengaruhi sedikit pun perhatian murid di kelas itu.
“halo, namaku Haya”. Ucap
Haya singkat sambil membungkuk hormat.
Tak ada sambutan hangat apalagi heboh seperti kelas 10a. Perkenalan singkat pun berakhir datar.
\=\=\=\=\=\=
Jam istirahat,
“bak buk bak buk” Suara
baku hantam terdengar dari belakang gudang sekolah SMA sky.
Suara rintihan menahan
sakit terdengar memilukan. Terlihat sekolompok murid berandalan sedang
menghajar kelompok murid yang terlihat lemah.
Hukum rimba. . . Yang kuat
yang bertahan yang kuat yang berkuasa. Tampaknya aturan bersekolah di SMA sky
menganut hukum itu.
Seorang gadis murid baru
berkaca mata tebal dan membawa sebuah buku yang hendak mencari tempat tenang
untuk membaca buku favorit nya tak sengaja melintasi lorong gudang dan
menyaksikan aksi baku hantam itu.
Langkah nya yang terhenti
ternyata di ketahui salah satu murid kelompok yang lemah, mata murid lemah itu
sedetik bertatapan dengan mata si murid kaca mata. Karna rasa takut nya murid
kaca mata mengalihkan pandangan nya. Saat hendak beranjak dari tempat itu,
salah satu murid yang kuat ternyata mengetahui keberadaan nya. Sontak murid
kaca mata itu di hadang sebelum kabur.
“yaa , jelek. Kau mau kabur
ya..” kata salah satu murid kuat yang menghadang nya.
Murid kaca mata yang
ketakutan itu keringat dingin tanpa menjawab pertanyaan murid yang menghadang
nya itu. Kaki nya yang lemas karna rasa takut di paksa nya bergerak mundur.
Langkah mundur yang sangat lambat dan berat. Di remas nya kuat buku yang di
bawa nya. Bibir nya bergetar. Murid kaca mata itu benar benar seperti akan
meledak.
“yaaa , kau bisu ya " teriak nya yang merasa tak dianggap.
Murid kacamata itu kaget,
perasaan nya makin takut. Bajunya sudah basah karena keringat nya mengucur
deras.
Merasa diabaikan murid yang
menghadang nya itu hendak menampar murid kaca mata. Belom sempat tangan nya
mendarat ke wajah murid kaca mata...
“BUK . . “ murid yang
menghadang murid kacamata tadi tersungkur ketanah.
“Berani sekali kau
menyentuh nya dengan tangan kotor mu itu” ucap seorang murid bertubuh tinggi
tegap berparas tampan.
Ken tiba – tiba muncul
dari balik tubuh Haya si murid kaca mata.
Dengan emosi meluap murid
yang tersungkur sambil memegang pipi nya berdiri dan hendak membalas bogem
mentah yang di terima.
Kepalan tangan yang penuh
emosi di arah kah ke wajah Ken dan dengan mudah nya di tangkis oleh murid
tampan itu.
“jangan sok pahlawan kau setan”. Sembari mengumpat murid yang penuh emosi itu melayangkan tendangan samping
nya ke arah wajah Ken. Dan lagi – lagi dengan mudah di tangkis oleh Ken.
“Lemah” ucap Ken si murid
tampan meremehkan.
Murid kuat yang kena bogem
mentah itu memberi komando teman – teman geng nya yang ada di situ untuk maju
menghajar murid tampan itu.
Hanya kurang dari 10
menit, belasan murid kuat yang tadi menghajar kelompok murid lemah itu
tersungkur ke tanah.
Beberapa murid lemah yang
tadi di di hajar pun menatap takjub pada aksi heroik laki – laki tampan murid
baru itu.
Sambil menaikan kacamata
nya yang hampir jatuh,
"Belasan orang 10 menit. "LEMAH". Tiba - tiba Haya berkomentar kemudian berlalu pergi begitu saja.
\=\=\=\=\=
Kantin sekolah.
“Kau dengar, ku dengar
sepasang murid baru pindahan itu membabat habis kelompok Nexon”. Ucap salah
seorang murid yang bergosip.
“hah, baru juga masuk
belom sehari sudah cari mati. Mereka benar – benar pasangan yang bodoh. Ucap
murid yang lain.
Tak lama berselang murid
perempuan yang ada di kantin terdengar histeris,
“waaaaaaaaaah,
waaaaaaaaaaah, waaaaaaaaoo, berbagai suara kagum membuat seisi kantin heboh.
Ken si murid baru yang
tampan muncul di kantin sekolah.
Langkah nya begitu santai,
kedatangan nya menarik perhatian kaum hawa.
Murid - murid perempuan
terlihat tanpa sadar sampai meneteskan liur nya melihat si murid tampan
melewati mereka. Wajah tampannya seperti membawa sebuah senter kemana – mana.
Bercahaya.
Menyadari banyaknya para
murid perempuan yang mengagumi nya,
Ken makin tebar pesona.
Ken menghampiri meja teman
sekelas nya. Mereka menyantap makan siang dengan damai.
“oiya Ken, ku dengar kau
menghajar anak buah Nexon. Kau benar – benar cari mati Ken”. Ucap salah satu
teman kelas Ken.
“Nexon, siapa. Aku tak
mengenal nya”. Jawab Ken pasang tampang songong nya.
“ah benar, kau kan baru di
sekolah ini. Dengarkan aku, Nexon bukan lah orang yang bisa kau ganggu. Dia anak
konglomerat, donatur utama sekolah kita ini. Dan dia sangat suka bertarung. Di sekolah
ini, Nexon rajanya. Dia sangat hebat dan berkuasa disini.
“owh”. Jawab singkat Ken
tak acuh.
Merasa aneh dengan sikap
Ken yang datar, yang tak ada tampang takut – takut nya mendengar penjelasan
siapa Nexon, teman – teman Ken yang penasaran pun bertanya.
“yaaaak , Ken kau tak
mendengar ku kah” teman Ken kesal merasa Ken tak mendengar celoteh nya.
“dengar”. Jawab Ken datar sambil memasukan sesendok nasi goreng ke
mulut nya.
“lalu”. Tanya teman Ken lagi.
Ken hanya mengangkat kedua
bahunya tanda tak perduli.
“kau benar – benar dalam
masalah Ken, kau mengganggu kesenangan kelompok nya. Nexon yang tak senang
pasti akan membalas mu. Tak ada kah rasa takut mu sedikit pun pada pembalasan
Nexon”. Tanya teman Ken berusaha menyadarkan.
”Takut, Hah tak mungkin lah”. Aku sudah memiliki seseorang yang ku takuti. Jawab Ken santai.
“ayah mu, Ya bedalah
Ken. Semua anak pasti takut pada ayah nya. Ini yang ku maksud orang lain. Yang
bukan orang tua atau saudara”. Sambung teman Ken yang sok tau.
“Kalian tau apa, orang
yang ku takuti bahkan juga ditakuti oleh ayah ku” ucap Ken yang kini berubah
serius.
Aura nya menghitam. Teman –
teman Ken yang semeja dengan Ken merasakan perubahan aura Ken yang mendadak berubah mengerikan.
Seketika bulu kuduk mereka berdiri.
Dengan tatapan tajam mendominasi, Ken berkata :
“Di dunia ini tak ada yang
ku takuti, kecuali dua”.
Satu Ibuku :
Dua :
“ADIK PEREMPUAN KU”
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Happy reading 🌷
Mansion si kembar.
Sebuah
mansion mewah di pusat kota Z. Berwarna dasar hitam putih
dengan sebuah taman kecil di teras dalam mansion. Lengkap dengan sebuah kolam renang yang cukup luas.
Dari luar mansion itu tampak seperti mansion mewah biasa.
Namun kenyataan tak sesederhana itu.
Mansion yang
di huni dua monster kembar itu di rancang
sedemikian rupa lengkap dengan sistem pengamanan canggih tingkat dewa. Semua itu di lakukan mengingat status “siapa mereka” yang memungkinkan banyak musuh
yang menginginkan nyawa mereka.
Sore itu seperti biasa Haya yang gemar menghabiskan waktu dengan buku – buku nya sedang duduk di taman kecil mansion mereka.
“Mau kemana? ". Tanya Haya pada Ken yang sudah terlihat rapi.
“Ada acara penyambutan murid baru, kelas kau tak ada kah..?”. Tanya Ken heran.
“Tak”. Jawab singkat Haya.
“Kembalilah sebelum aku membaca habis buku – buku di atas meja ini”,
ucap Haya sembari menunjukan tumpukan buku yang tebal nya ratusan halaman per buku.
“Hm” jawab Ken sambil lalu.
\=\=\=\=\=
Sebuah club
Sebuah moge
BMW Race biru putih yang sudah di modif berhenti di halaman
parkir sebuah club terkenal di kota Z.
“Tak. . . Tak. . . Tak. . .". Ken mengirim sebuah pesan pada seseorang.
Tak berapa lama seorang teman kelas Ken muncul menjemputnya di halaman
parkir.
“Yaaak, Ken
kau naik ini?” tanya teman Ken yang melihat Ken bersandar di moge modif yang dikendarai nya tadi.
“Hm” jawab singkat Ken sambil berlalu pergi.
Di sudut ruang club terlihat beberapa teman kelas Ken yang sudah menikmati berbagai minuman berwarna warni yang sudah tersedia di atas meja mereka.
“Yak, kau lama sekali. Ku pikir kau tak akan datang” ucap salah satu teman Ken.
“Ah, maaf aku harus mendapatkan ijin ku dulu sebelum keluar rumah”. Jawab ken menjelaskan.
“Ijin dari ibumu, apakah ibu mu semengerikan itu?” ucap salah satu teman Ken yang lain.
“Ah bukan, orang tua ku tak tinggal bersama kami”. Jawab Ken lagi.
“Jadi, dari adik mu?". Imbuh teman Ken sambil menatap Ken penasaran.
“Hm”. Ucap Ken sambil menenggak segelas minuman berwarna merah tua.
“Yaak, Ken kau menggelikan. Semenakutkan itu kah saudari mu itu.
“Akan sangat merepotkan jika ia mengamuk”. Jelas Ken sambil meletakkan gelas di tangan nya.
Sepasang mata tampak menatap Ken tanpa berkedip dari salah satu sisi ruang.
“Itu orangnya!” gumam pemilik mata tajam yang seperti habis menerima laporan bawahan nya.
“Mari kita buktikan”. Gumamnya lagi masih menatap Ken.
Ken yang asik bersenda gurau dengan teman – teman nya di kagetkan dengan kedatangan sekelompok orang yang terlihat seperti berandalan.
Teman – teman Ken yang tau siapa yang datang menghampiri meja mereka pun panik setengah mati.
“Kau. . . Ken?”. Tanya seseorang yang terlihat seperti Bos kelompok itu.
Ken santai, cuek. Dan masih asik menikmati segelas minuman berwarna merah nya.
Merasa di acuhkan si laki – laki itu tampak menahan marah.
Teman – teman Ken yang melihat raut wajah laki – laki itu membeku sangking takut nya.
Diruang club yang penuh Ac itu mereka justru Keringat dingin.
“Aku bertanya pada mu, nama mu Ken kah?”. Laki – laki itu kembali bertanya.
“Hm”. Jawab Ken singkat tanpa mengalihkan pandangan nya dari gelas di tangan nya.
Merasa Ken tak menghiraukan nya, laki – laki itu naik pitam.
Dengan kasar di raih nya gelas di tangan Ken.
“PRANK”. Gelas itu pecah di bantingnya.
Di raihnya kerah baju Ken kasar, di tarik nya hingga wajah mereka
sejajar dan saling tatap. Melihat kejadian itu,
teman – teman Ken reflek berdiri.
Tak berani membantu tapi setidak nya jika Ken kena pukul mereka bisa segera mengangkat tubuh nya dan membawanya lari ke rumah sakit. Begitulah kira – kira isi otak teman – teman Ken.
“Kau sombong seperti yang kudengar, tapi kau salah menempatkan
kesombongan mu!”. Ucap laki – laki itu sambil mencengkram kuat kerah baju Ken.
Ken terkekeh.
“Bangsat...“ sambil menonjok wajah Ken. Dan tentu saja di tangkis
dengan mudah oleh Ken. Ken mendorong kepalan laki – laki itu kasar. Tubuh
laki – laki terhuyung kebelakang.
“Nexon, kau tak apa”. Tanya willson salah satu teman dan tangan kanan Nexon.
“Owh kau kah Nexon, kudengar kau Boss di sekolah”. Ucap Ken meremehkan.
Mendengar nada bicara Ken yang memandang sepele diri nya Nexon naik darah.
“Akh. . Akkh. . Akhh. .” suara rintihan teman – teman Ken.
Teman – teman Nexon menendang teman – teman Ken hingga bersujud.
“Aku bukan hanya Boss di sekolah, tapi aku adalah Boss di sini di kota ini”. Koar Nexon dengan wajah serius nya.
“Haiiis. . . Padahal aku ingin menahan ini semua. Setidak nya sampai aku
lulus sekolah”. Dengus Ken kesal sambil mengacak - acak rambut nya.
“Tapi, baiklah. . .” Ucap Ken terhenti. Aura nya berubah.
Nexon menyadari perubahan Ken.
Teman – teman Nexon dan Ken pun merasakan aura yang mengerikan
keluar dari tubuh Ken. Mereka yang melihat Ken saat itu tak sadar
menenggak ludah kasar.
“Baiklah, akan ku tunjukan siapa yang Boss sebenarnya”. Ucap Ken dengan
tatapan membunuh yang tanpa ampun.
Nexon merasakan ketakutan yang luar biasa. Perasaan yang
sama di rasakan teman – teman Nexon dan Ken.
Dengan rasa takut yang teramat sangat, Nexon memberi perintah
kepada teman – teman nya untuk maju dan menghajar Ken.
“Ap ap apa yang kalian liat, cepat habisi dia”.. Kata Nexon terbata – bata.
Beberapa teman Nexon pun maju dengan keraguan. Dan. . .
“Berulah, atau berhenti dari sekolah”. Sebuah kalimat peringatan terdengar dari earphone yang terpasang di telingan Ken.
Mendengar itu Ken makin kesal. Akhirnya Ken pun,
“Owh, ampuun
Boss, maafkan kesalahan ku yang menyinggung mu”.
Ken melipat tangan nya pura – pura minta ampun pada Nexon.
Semua mata yang tadinya ketakutan melihat Ken, tiba – tiba berubah “Zonk”. Nexon yang
merasa tertipu pun makin kesal. Di hajar nya
Ken habis – habisan sampai tak berbentuk.
Ken yang merasa bosan karna terus dipukuli tapi rasa digelitiki memilih pura - pura pingsan agar semua cepat
selesai. Dia ingin segera pulang dan mandi.
Perkelahian Club malam itu berakhir dengan Ken kalah telak. Bukan
kalah sich tapi mengalah. Bukan karna takut pada Nexon dan teman – teman nya.
Tapi suara seseorang di ujung earphone lah yang membuat Ken tak bisa
membantah nya.
\=\=\=\=\=
Mansion Ken dan Haya
"Kreeeek. . .".
Suara pintu terbuka. Ken mengendap - endap di ruangan gelap itu.
"Syukur lah" gumam Ken lirih. Mengira Haya sudah tidur.
Tiba - tiba,
"Klap. . Klap. . . Klap. .". Lampu ruang tengah itu menyala.
Di anak
tangga sudah berdiri sosok yang membuat Ken mengendap - endap.
Ken
ketangkap basah. Dengan tampang pura - pura bodoh nya Ken yang takut kena
semprot Haya, memulai drama nya.
"Ukh. . Ukh. . Ukh. ." sambil menyentuh pipi nya yang membiru.
"Aku
menyuruh mu tak berulah, dan kau pulang dengan wajah seperti itu. Apakah kau
masih putra ibu ku?". Ucap Haya dingin sambil lalu.
Tapi tak berapa lama langkah Haya terhenti,
"Nexon ya nama nya". Ucap Haya sambil membelakangi Ken.
Ken yang sangat tau perangai adik nya pun tersenyum sinis.
"Dasar Monster"..
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
jangan lupa
like 👍 and koment ya.
juga ❤.. supaya kalian dapat notif ketika eps baru up.
thinkiyu.. 😉
happy reading all 🌷.
SMA Sky
Ken dan Haya tak datang bersama ke sekolah. Mereka memang datang di hari yang sama sebagai murid baru. Namun soal hubungan mereka, mereka tak mempublikasikannya. Jadi tak ada yang tau jika mereka kembar.
Lagipula Haya yang berpenampilan seperti bocah kutu buku sangat kontras
dengan penampilan Ken yang bag dewa yunani. Jauh dari kesan saudara apalagi kembar.
Pagi itu sekolah tampak seperti biasanya.
Seperti kehidupan normal para murid yang sedang menuntut ilmu. Namun, ternyata
keadaan itu tak berapa lama bertahan. Mendadak sekolah ramai karena sebuah gosip
yang bisa di bilang belom pernah terjadi bahkan mungkin mustahil jika terjadi.
Tampak beberapa anak bergerombol terlihat seperti pembagian kelompok tugas. Tapi kenyataannya adalah
kelompok tugas bergosip.
“Nexon semalam di hajar sampai babak belur, beberapa tulangnya patah dan kini di rawat di rumah sakit pusat kota.
Dan dari info yang kudengar Nexon membutuhkan perawatan khusus setidaknya selama 1
bulan fuul”. Ucap salah seorang murid bergosip.
Semua murid yang sedang bergosip itu memasang wajah kaget tak percaya, ”seorang Nexon” sampai babak belur dan memerlukan perawatan khusus. Oh Tuhan, malaikat kah iblis kah yang turun ke kota Z
ini untuk melakukan itu semua. Gumam seorang murid yang masih tak percaya apa
yang di dengar nya.
“Itulah, bahkan para pengawal Nexon yang berjumlah puluhan orang pun dibuat setidak nya setiap orang
mengalami satu patah tulang di bagian tubuhnya
“Jadi, apakah ada info siapa yang melakukan itu?”. Tanya murid lain lagi penasaran.
“Sejauh ini nihil”. Jawab salah satu murid pembawa berita.
“Benar – benar berita besar”. Imbuh salah seorang murid lainnya.
Ken memasuki ruang kelasnya
dengan wajah yang masih biru lebam. Tampak bebrapa teman nya seperti sudah
menunggu kedatangannya.
“Yaaaak, Ken kau tak apa?”.
Tanya salah satu teman Ken sambil menyentuh wajah Ken yang lebam.
“Itu. . . . Terlihat sangat sakit”. Ucap salah satu teman Ken lagi sambil menyentuh wajah nya sendiri sembari menatap Ken.
“Ah, tak apa. Aku baik – baik saja.
Bagaimana dengan kalian. Maafkan aku karena ku, semalam wajah kalian hampir
bernasib sama dengan wajah ku!”. Ucap Ken penuh sesal.
“Ah, tak apa Ken. Kita kan teman”. Ucap
salah satu teman Ken merendah.
“Tapi, sudah kah kau tau Ken.
Nexon berakhir di rumah sakit pusat kota semalam”. Ucap salah satu teman Ken menjelaskan
gosip yang di dengarnya.
Ken terkejut bukan main. Lebihtepat nya
“pura – pura” terkejut. Agar semua tampak normal. Karena jika tidak, ancaman Haya semalam
pasti akan menjadi kenyataan. Dan Ken tak mau itu terjadi. Ken sangat ingin
merasakan hidup normal seorang anak sekolah umum.
Karna sesungguhnya, di usia mereka
yang setara dengan anak normal kelas 10, Ken dan Haya sebenar nya sudah menyandang
gelar S1 sebuah universitas ternama di kota C. Gen jenius yang mengalir
dalam tubuh mereka membuat mereka tak mengalami sedikitpun kendala dalam
pelajaran sekolah umum.
Tapi hal itu membuat Ken jenuh dan
ingin merasakan sekolah normal, haya tak menyetejui ide gila Ken. Dan sebagai gantinya,
Haya mengajukan sebuah syarat, Ken tak boleh berulah dan mengakui
hubungan mereka sebagai saudara atau Haya akan membawa Ken pulang ke kota C.
“Ku dengar Nexon terluka cukup serius. Bahkan ada yang bilang harapan pulih kembali tak mungkin”. Ucap salah
satu teman Ken sambil menyentuh area vital nya, melebih – lebih kan.
Semua yang mengerti maksud pembicaraan
anak itu reflek menyentuh “anu”nya masing – masing.
“Oh.. Sungguh na’as nasib Nexon kecil”. Ucap salah satu teman Ken bergidik ngeri.
“Kira – kira siapa yang seberani itu pada Nexon yang terkenal kejam itu ya?. Imbuh salah seorang teman Ken sambil menatap teman – teman lain serius.
Ken pura - pura bodoh.
\=\=\=\=\=
Haya prov
Sebuah moge BMW Race modif
yang serupa dengan milik Ken, namun dengan warna berbeda. Black metallic. Terpakir di area club
yang dikunjungi Ken dan teman – teman nya. Tampak seseorang mengenakan
setelan hitam turun dari moge itu tanpa melepas helm nya dan berjalan masuk ke dalam club.
Matanya mengabsen seluruh ruangan
club, dilihat nya posisi beberapa Cctv yang terpasang di beberapa sudut ruang club.
Di otak atik nya jam tangan berwarna hitam yang mengeluarkan sinar blue yang
lebih mirip seperti layar 3D. Tak sampai 5 menit, dirasa yang di kerjakan
sudah selesai Haya langsung mendekati meja Nexon yang asik minum dengan
beberapa teman - teman nya.
Langkah yang begitu cepat. Tanpa basa basi,
“Buuk”. Sebuah bogem mentah
mendarat tepat di wajah Nexon. Nexon terpental ke belakang. Teman – teman Nexon yang
melihat itu kaget dan ikut menghajar Haya yang wajah nya tertutup helm. Tapi nafas.
Belom sempat tangan mereka menyentuh baju Haya, Haya dengan
cepat menghentakkan kaki nya dan melakukan tendangan memutar nya, hanya beberapa detik. Belasan teman Nexon yang hendak maju justru berakhir terkapar di lantai club. Nexon yang baru sekali
kena bogem mentah pun bangkit dan hendak menyerang Haya.
“Bangsat kau “ umpat
Nexon sambil
melayang kan bogem mentah nya ke arah wajah Haya.
“Buk”. Kepalan Nexon menghantam
telapak tangan Haya. Nexon kaget pukulan nya di tangkis dengan mudah oleh Haya,
mata nya melotot tak percaya. Tak pake lama Haya memutar lengan Nexon dan
mematahkan lengan itu. Tak
merasa puas Haya kembali menghantam wajah dan rusuk Nexon bertubi – tubi. Nexon
tak lagi berbentuk. Nexon tersungkur tanpa daya. Tubuhnya bersimbah darah.
Teman – teman Nexon yang tadi
mendapat satu tendangan manis dari Haya tak berniat mengulang kembali
rasa sakit serangan Haya.
Melihat Nexon yang hancur lebur tak berbentuk membuat mereka yang menyaksikan itu bergidik ngeri.
Haya berlalu pergi.
Tanpa Haya sadari ada seseorang dalam gelap
nya club sedari tadi tak melepas pandangan nya dari sosok Haya.
"Siapa orang ini, dia. . . "KUAT". Bahkan hanya dengan tangan kosong mampu
membuat Nexon dan teman - teman nya sampai seperti ini. Ucap seseorang itu,
yang sejak tadi menonton aksi baku hantam Haya.
\=\=\=\=\=
Kelas 10b.
Seperti biasa, Haya yang baru datang meletakkan tas nya di atas meja. Kemudian memulai ritualnya ”membaca buku”, tanpa memperduikan sekitar nya. Tak berapa lama teman kelas Haya masuk
kelas dengan nafas tersengal – sengal.
Terlihat dia habis berlari maraton
entah start dari mana dan finish di ruang kelas Haya.
Masih dengan nafas menderu,
“Yaak, teman – teman pelakunya sudah
tertangkap. Pelaku iya pelaku, orang yang menghajar Nexon”. Jelas murid itu terbata - bata.
Sontak ruang kelas menjadi heboh. Haya yang konsen membaca buku nya kini beralih fokus mendengarkan berita yang di bawa si murid itu.
“Siapa. . . Siapa. .?”. Tanya murid lain penasaran.
"Itu. . . Itu. . . Anaknya ada di ruang kepala sekolah bersama ayah Nexon”.
Ucap nya lagi sambil menunjukk ruang kepala sekolah.
“Si anak baru, anak kelas 10a”. imbuhnya lagi.
Seketika mata Haya membulat sempurna. Diremasnya buku yang di pegang nya,
“CARI MATI”.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Jangan lupa
like 👍 dan koment ya. juga ❤supaya kamu
dapat notif ketika eps baru di up.
happy reading all 🌷.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!